• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Perhitungan Jumlah Penduduk Tahunan dengan Interpolasi Spline dan Simulasi Asumsi Gompertz Des Alwine Zayanti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Perbandingan Perhitungan Jumlah Penduduk Tahunan dengan Interpolasi Spline dan Simulasi Asumsi Gompertz Des Alwine Zayanti"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Perbandingan Perhitungan Jumlah Penduduk Tahunan

dengan Interpolasi Spline dan Simulasi Asumsi Gompertz

Des Alwine Zayanti

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya E-mail: dalwinezayanti@yahoo.com

Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh tabel mortalita lengkap yang bersumber dari tabel mortalita ringkas, dengan cara melakukan perhitungan dengan interpolasi spline dan simulasi dengan asumsi Gompertz. Perhitungan interpolasi spline, harga – harga fungsi pada simpul terdalam harus sama. Kondisi ini dapat dinyatakan

sebagai:

a

i1

x

i21

b

i1

x

i1

c

i1 = f(xi-1) , untuk i = 2, 3, 4, … , n sehingga apabila x

disubsitusikan ke persamaan – persamaan tersebut sesuai dengan intervalnya maka diperoleh nilai lx tiap tahunnya. Simulasi berdasarkan asumsi Gompertz μx+y

= BCx+ydiperoleh nilai lx = l0 .

 

1

x C m

e

. Data yang digunakan adalah US Decennial Life

Table. Selanjutnya akan dilakukan uji bahwa hasil perhitungan interpolasi spline dan

hasil simulasi tabel mortalita tahunan berdasarkan asumsi Gompertz tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

PENDAHULUAN

Tabel mortalita adalah tabel hipotesis dari sekumpulan orang yang dilahirkan pada waktu yang sama (kohort) yang oleh karena proses kematian, jumlah orang tersebut semakin lama semakin berkurang dan akhirnya habis semua.Tabel mortalita dapat berbentuk lengkap maupun ringkas. Suatu tabel mortalita disebut lengkap (complete life table) bila seluruh fungsi dalam tabel mortalita dihitung menggunakan interval tahunan. Apabila interval usia yang digunakan lebih dari setahun, biasanya lima tahun atau sepuluh tahun, maka disebut tabel mortalita ringkas (abriged life table). Namun, pada beberapa kasus dibutuhkan tabel mortalita yang menggunakan interval tahunan. Karena itu, perlu dilakukan suatu simulasi untuk mengubah tabel mortalita lima tahunan menjadi tabel mortalita tahunan.Salah satu unsur tabel mortalita yang dapat mengubah tabel mortalita lima tahunan menjadi tabel mortalita tahunan adalah lx.

Ada beberapa cara untuk mensimulasikan dan menghitung

lxtahunan antara lain dengan asumsi

Gompertz dan interpolasi. Asumsi Gompertz memiliki bentuk fungsi yang lebih sederhana dan paling mendekati keadaan sesungguhnya, sedangkan interpolasi yang digunakan adalah interpolasi spline. Dari kedua cara tersebut, tentunya ada perbedaan dalam hasil yang diperoleh. Untuk itu perlunya dilakukan penelitian untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara nilai lx tahunan hasil perhitungan interpolasi

spline dengan nilai lx tahunanhasil

simulasi asumsi Gompertz.

Selama ini untuk menghitung nilai lx tahunan, yang diperoleh dari abriged

life table hampir selalu menggunakan cara interpolasi. Sehingga dirasa perlu untuk mencari cara alternatif yang dianggap lebih efisien, yaitu dengan cara simulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mensimulasikan nilai lx tahunan dan

memperlihatkan bahwa hasil simulasi tersebut tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan hasil interpolasi.

METODE PENELITIAN

(2)

1. Menghitung nilai lx lima tahunan

menggunakan interpolasi spline.

2. Fitting data pada US Decennial Life Table dengan menggunakan asumsi

Gompertzlx=l0.

berasal dari data. Dilakukan dengan bantuan program komputer dengan bahasa pemograman Mathlab.

3. Berdasarkan nilai m dan C yang

perhitungan interpolasi spline dengan nilai lx tahunan hasil simulasi asumsi

Gompertz.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada US Decennial Life Table, diperoleh 21 titik data dan n = 20, yang di sajikan seperti berikut:

Tabel 7. Us decennial life table

i x qx lx

0,00248 0,0015 0,00154 0,00463 0,00646 0,00652 0,00693 0,00921 0,01398 0,02215 0,03472 0,05232 0,07906 0,11489 0,16776 0,23978 0,35248 0,49378 0,6437 0,77196 1,00000

98744

PerhitunganInterpolasi Spline

Perhitunganmenggunakan persamaan

1

Selanjutnya, hasil dari perhitungan interpolasi spline disajikan dalam Tabel 1 berikut:

Tabel 8. Nilai lxhasil interpolasi spline

X lx x lx

(3)

PerhitunganBerdasarkan Asumsi Gompertz

Rumusan untuk force of mortality :

μ(x) = lns(x)

Sehingga diperoleh

seperti persamaan

 ketetapan, hal ini setara dengan:

μx+y = BCx+ysehingga akan diperoleh :

diperoleh :

tPx =

dan C Berdasarkan Asumsi Gompertz

%Simulating L(x)_Life_Tablelxus = [100000; 98744; 98500; 98353; 98203; 97751; 97126; 96502;95849; 94997; 93723; 91738; 88689; 84524;

77925;69506; 58732; 45960; 31475; 17536; 7283; 2053];

x = [0; 1; 5; 10; 15; 20; 25; 30; 35; 40; 45; 50; 55; 60; 65; 70; 75; 80; 85; 90; 95; 100];

%Fitting US Life Table to the Gompertz Function

%(getting parameter estimates) b = ones(2,1);

%initial value of

bbhat =nlinfit(x,lxus,'gompertz',b) %nonlinier regression estimation %estimated parameter

m = bhat(1);c = bhat(2);

function yhat = gompertz(beta,x)

%GOMPERTZ gompertz function fitting %yhat = gompertz(beta,x)

m = beta(1);c = beta(2);

yhat = 100000*exp(-m*(c.^x-1));

Dengan menggunakan program di atas, maka nilai parameter m dan C yang diperoleh adalah:

m = 0,001842031; C = 1,0788156

Tabel 4.2. Hasil simulasi lxtahunan

berdasarkan asumsi Gompertz

x lx x lx

(4)

26

PerbandinganInterpolasi Spline Dan Simulasi Gompertz

Pasangan hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang akan diuji adalah:

H0 : Ada perbedaan yang signifikan antara

nilai lx tahunanhasil perhitungan

interpolasi spline dengan nilai lx

tahunan hasil simulasi asumsi Gompertz.

H1 : tidak ada perbedaan yang signifikan

antara nilai lx tahunanhasil

perhitungan interpolasi spline dengan nilai lx tahunan hasil simulasi asumsi

Perhitungan Chi Square berikut:

χ2

Pengambilan keputusan :

i. Jika p-value < α, maka tolak H0

ii.Jika p-value > α, maka terima H0

Dengan menggunakan Tabel C sebagai acuan, diketahui bahwa kemungkinan yang berkaitan χ2 = 1118,5 untuk db = 2 adalah p-value < 0,001. Artinya dengan taraf nyata sebesar 5% dapat dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai lx tahunan hasil perhitungan interpolasi spline dengan nilai lx tahunan hasil simulasi asumsi Gompertz.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dengan Chi Square, dapat disimpulkanbahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai lx tahunan hasil perhitungan

interpolasi spline dengan nilai lx

tahunanhasil simulasi asumsi Gompertz.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, RN, (1999). “US Decennial Life Table for 1979 –1981”, vol 1 – 4, National Center for Health Statistics, Hyattsville, Maryland.

Bowers, (1997). Actuarial Mathematics, second edition, The Society of Actuaries, Schaumburg Illinois.

Canale, P & Chapra, (1991). Metode Numerik Untuk Teknik, S. Sardy (Penerjemah). Universitas Indonesia, Jakarta.

(5)

Hanselman, D & Littlefield, B, (2000). Matlab Bahasa Komputasi Teknik, Pearson Education Asia Pte, Ltd. dan penerbit Andi, Yogyakarta.

London,D, (1998). Survival Model and

Their Estimation, third edition, Actex Publication, Winstead.

Gambar

Table, 19 20
Tabel 4.2. Hasil simulasi lxtahunan

Referensi

Dokumen terkait

Didalam temuan penelitian Muhammad Syarif dkk (2018) dengan judul “Kontribusi Stabilitas Emosi dan Kompetensi Diri Terhadap Kepuasan Guru di Madrasah Aliyah Negeri

Beberapa konsep dasar pendekatan restoratif yang dapat dipergunakan sebagai landasan penanggulangan tindak pidana korporasi sebagai bagian dari sistem peradilan pidana

Sistem pakar dengan mesin inferensi Dempster-Shafer dapat dipergunakan untuk mendiangnosa tingkat resiko penyakit Jantung Koroner dengan masukkan berupa gejala serta faktor

English teachers, especially those who teach vocabulary by using Total Physical Response method to elementary school students.. The teacher should be able to choose the

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) pembelajaran kimia menggunakan metode Drill and Practice disertai media Crossword Puzzle lebih efektif dibanding

Asesmen medis awal yang dilakukan sebelum pasien masuk sebagai pasien rawat inap atau sebelumprosedur rawat jalan di rumah sakit tidak. berlangsung lebih dari 30 hari atau

institusi penyedia pelayanan kesehatan yang ada. Sebagai contoh belum adanya fasilitas laboratorium yang kondisinya sama persis dengan rumah sakit atau pusat

Dari diagram pareto di atas penyebab khusus (assignable cause) jenis reject yang paling banyak terjadi adalah cetak, berikut adalah peta kendali untuk mengontrol