• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan kki tentang sistem AC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laporan kki tentang sistem AC"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAKSI

M.Tanthawi yahya, 2014, Program studi Teknik Elektro, Mekatronika Otomotif. Sekolah Tinggi Teknik Atlas Nusantara Malang, Sistem Air Condentioner Mobil di P.T. Solo Manufactur Kreasi, pembimbing akademik : M.Muchlas, S.pd, MT. Pembimbing industri: Dwi Budhi Martono

Keyword : compressor, condenser, drayer, expansion valve, evaporator, air conditioner

Air Conditioner adalah suatu alat yang di gunakan untuk mendinginkan dan menghangatkan ruangan dengan menerapakan system pendingin dan pemanas didalamnya.

Persoalan yang harus dihadapi adalah bagai mana cara memahami cara kerja air condentioner , cara perawatan,pengisian freon, pengosongan freon dan yang terahir bagai mana cara pengetesan sistem air condentioner.

Ide yang muncul untuk persoalan tersebut adalah dengan penggunaan alat 3R, manifold gauge maupun leak detector dapat mempermudah menyelesaikan persoalan tersebut.

Agar suhu ruang terjaga maka diterapkan system pendingin Air Condentioner bekerja berdasarkan refrigerant. Proses sirkulasi refrigerant antara lain compressor, gas refrigerant mengalir ke condensor, cairan refrigerant mengalir ke drayer, expansion valve, dan megalir ke evaporator.

Vii+22 hal : 20 gbr.Biblografi : 11 (2004-2014)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji sukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat karunian serta petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan KKI (Kuliah

Kerja Industri) I semester 4 sebgai syarat lulus menempuh KKI.

Penyelesaian laporan ini terwujud atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing penulis selama pelaksanaan KKI. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Betty Dewi Puspasari S.Kom, MT. selaku ketua Join Program VEDC Malang.

2. Bapak M.Muchlas, S,pd. MT selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis hingga laporan ini selesai.

3. Bapak Dr.Joko sutrisno selaku komisaris di P.T. Solo Manufactur Kreasi. 4. Bapak Sabar Budi selaku direktur marketing dan komunikasi publik P.T.

Solo Manufactur Kreasi.

5. Bapak Dwi Budhi Martono selaku pembimbing industri yang telah memberikan kesempatan menyelesaikan Kuliah Kerja Industri di PT. Solo Manufactur Kreasi.

6. Bapak Muhammad Galih Fery.F selaku Supervisor Produksi

7. Rekan-rekan mahasiswa Join Program VEDC Malang angkatan ke-4. 8. Serta Semua pihak yang turut membantu terlaksanannya tugas ini.

Penulis menyadari jika memiliki banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Solo, 25 Juli 2011

M.Tanthawi Y ahya NIM. 1812011

(3)

DAFTAR ISI

2.8. Prinsip dasar kerja ac... 9

2.9. Cara kerja sistem AC... 10

2.10. Perawatan AC... 11

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN... 13

3.1.Langkah Kerja... 13

3.2.Hasil Kerja... 13

3.3.Pengosongan Freon... 14

(4)

3.4.Pengisian Zat pendinggin... 15

3.5.Pengetesan Sistem AC... 16

3.5.1 Tes Tekanan... 16

3.5.2 Tes Temperatur...18

3.5.3 Tes Kebocoran... 20

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN`... 21

4.1. Kesimpulan... 21

4.2. Saran... 21

DAFTAR PUSTAKA...

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.2.Kompresor...3

2.2.1.kompresor torak... 4

2.2.2. Kompresor Rotari...5

2.3. Kondensor...6

2.4. Evaporator...6

2.5. Filter/Dryer...7

2.6. Katup Expansi...8

2.7. Zat Pendingin/Freon...8

2.8. Pengaruh tinggi terhadap tekanan...9

2.9. Ilustrasi penyerapan panas...9

2.10. Gambaran kerja sistem AC...10

3.3 Alat 3R...14

3.3 Manifold gauge...14

3.5 Alat 3R...15

3.5.1 tekanan rendah... 17

3.5.1. Tekanan lebih besar...17

3.51. Tekanan rendah lebih tinggi dan tekanan tinggi lebih rendah...18

3.5.2. Tes temperature...19

3.5.2. Tabel Perbandingan temperature...19

3.5.3. Leak detector...20

(6)

PROFIL INDUSTRI

PT. SOLO MANUFAKTUR KREASI

Kantor

Jl. Apel no 5 jajar, Laweyan Solo – Indonesia PO BOX solo 57100 Telp/fax : (0271) 741945

E-mail : info@esemka.co.id Website : www.esemka.co.id

Pabrik

SMK Warga Surakarta

Jl. Kolonel Sutarto Surakarta – Indonesia

Perusahaan

P.T SMK adalah industi yang bergerak dibidang otomotif. Yang didirikan pada tahun 2007, dan pada tahun 2007 P.T SMK bermitra dengan PT AIK untuk memproduksi komponen engine mobil 1500 cc. Selanjutnya pada tahun 2008 PT SMK bersama P.T AIK meneruskan program pembuatan komponen engine mobil 1500cc. Tahun 2009 P.T SMK bermitra dengan Nasional motor untuk

(7)

membuat body double dan P.T MAGEDA membuat body SUV dan direstui oleh presiden dalam pameran di ITB. Tahun 2010 P.T SMK bekerjasama dengan FODAY,JINBE dan UKM untuk mengembangkan mobil SUV dan mini truck,uji produk di pameran internasional manufacturing. Dan prototype mobil SUV yang di keluarkan oleh P.T SMK di namakan rajawali yang bermesin esemka 1.5i, 1.500 cc multi point injection 4 silinder yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 103 tenaga kuda pada putaran 5.500 rpm dengan torsi puncak hingga 145 Nm di 4.100 rpm. Rajawali mampu menampung 7 orang karena mempunyai panjang 5.035 mm, lebar 1.690 mm, dan tinggi 1.630 mm. Rajawali juga telah dibekali sederet fitur elektronik mirip SUV premium lainnya, misalnya power steering, central lock, power window, AC dual zone, sensor parkir, hingga head unit CD player. Rajawali dirakit oleh SMK Negeri 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta dan prototype mobil selanjutnya adalah esemka digdaya merupakan model pikap kabin ganda yang dirakit oleh SMK 1 Singosari. Kendaraan ini berjenis MPV dan dipamerkan dalam Pameran Produk Indonesia 2009 Di Kemayoran Jakarta. Tenaga penggerak menggunakan mesin eks Timor 1.500 cc. Mobil Esemka Digdaya dirancang multifungsi, baik untuk kenyamanan berkendara maupun niaga. Kuat menampung hingga lima orang dan kabin belakangnya bisa mengangkut sepeda atau barang belanjaan. Digdaya dan Rajawali mempunyai spesifikasi mesin dan bodi yang sama. Dan prototype esemka bima Van 1.5i merupakan model van yang dirakit oleh SMK Negeri 6 Malang. Tahun 2011 P.T SMK mengurus perijinan produksi.. Tahun 2012 P.T SMK diperbolehkan berjualan oleh pemerintah. Dan esemka rajawali di perbaharui menjadi esemka rajawali R2, esemka rajawali adalah varian dan pengembangan dari tipe Esemka Rajawali (Alpha), dengan kekuatan mesin 1600cc dan berpenumpang 5 orang. Pengembangan Esemka Rajawali R2 ini bertitik tumpu pada mesin dengan yang lebih besar dari sebelumnya. Tetap mengacu pada tipe SUV dan mengedepankan fitur keamanan. Esemka Rajawali R2 dilengkapi dengan ABS (Anti Lock Brake System), BA (Brake assist), EBD (Electronic brakeforce distribution), dan SRS Air Bag.

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu dan teknologi pada era sekarang ini sangatlah pesat dari peningkatan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme sumber daya manusia. Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan pada semua bidang termasuk dalam bidang otomotif. Perkembangan teknologi pada bidang otomotif berperan cukup besar terhadap kemajuan bidang – bidang lainnya. Untuk itu perlu adanya tenaga – tenaga ahli dalam bidang ini, apalagi menghadapi serbuan negara – negara produsen otomotif dengan pemasaran produk mereka memasuki pasar bebas.

Pada masa era globalisasi ini kenyamanan pada mobil sangatlah diperlukan, industri berlomba – lomba menciptakan inovasi baru untuk menambah kenyamanan mobil yang mereka produksi salah satunya dengan pengaturan suhu, kelembaban udara dan kebersihan didalam ruangan.

Sistem air conditioner dipergunakan untuk mempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabanya dengan cara berikut :

1. Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner menyerap panas dari lingkungan sehingga suhu diruangan itu akan turun dan sebaliknya saat suhu ruangan turun air conditioner akan melepaskan panas ke udara sehingga suhu akan naik.

2. Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang sehingga kelembaban udara di pertahankan pada tingkat yang nyaman.

Prinsip dasar air conditioner adalah proses penyerapan panas dan pelepasan panas dengan menggunakan suatu zat yang mudah menyerap (refrigerant). Kondisi refrigrant dipengaruhi oleh pengatur dan tekanan yang diberikan kepadanya.

(9)

2

1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Dari latar belakang di atas diidentifikasi hal – hal yang kurang dimiliki oleh mahasiswa. Dalam hal ini mengamati kemampuan sistem air conditioner dapat dirumuskan beberapa masalah, yakni mengenai cara kerja yang dihasilkan oleh system air conditioner dan cara perawatan system air condentioner.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemilihan judul di atas maka permasalahan yang diangkat dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara kerja system air conditione? 2. Bagaimana cara perawatan system air conditioner?

3. Bagai mana cara menganalisa kerusakan sistem air conditioner?

1.4. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan KKI ini antara lain : 1. Memahami prinsip dasar system air conditioner.

2. Merawat system air conditioner

(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Air Conditoner

Air conditioner adalah suatu mesin yang digunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigrand berada di pipa tekan dan di hisap oleh kompresor.

Adapun fungsi system air conditioner pada mobil yaitu:  Memberikan udara sejuk ke dalam ruang kendaraan.

 Memberikan penghangatan pada saat udara dinggin.  Menghindari udara kotor yang masuk ke dalam ruangan.

 Menghilangkan dengan cepat kondensasi pada kaca mobil waktu hujan atau udara lembab.

 Memberikan kenyamanan kepada pengemudi dan penumpang.

2.2.Kompresor

Kompresor adalah pompa yang dirancang untuk meningkatkan tekanan kepada refrigerant. Dengan meningkatnya akan diikuti dengan meningkatnya suhu refrigerant.

Gambar 2.2. Kompresor

(11)

4

Adapun fungsi dari kompresor sebagai berikut :

 Memberi tekanan pada zat pendingin, agar mengalir dalam system.

 Menurunkan tekanan didalam evaporator,sehingga bahan pendinggin cair di evaporator dapat menguap pada suhu yang lebih rendah dan menyerap panas lebih banyak didekat evaporator.

 Menghisap bahan pendingin gas dari evaporator dengan suhu rendah dan tekanan rendah kemudian memampatkan gas tersebut sehingga menjadi gas temperature tinggi dan tekanan tinggi kemudian mengalirkannya ke kondensor.

Ada 2 jenis compressor yaitu:  Kompresor Torak

 Kompresor Rotary

2.2.1. Kompresor Torak

Kompresor torak adalah merupakan salah satu positive displacement compressor dengan perinsip kerja memampatkan dan mengelurkan udara secara berselang dari dalam silinder, pemampatan udara dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara dinamakan piston. Tekanan udara yang keluar merupakan tekanan discharge yang dihasilkan oleh kompresor reciprocating.

(12)

5

2.2.2. Kompresor Rotari

Kompresor rotary atau kompresor putar, getraran yang dihasilkan oleh kompresor ini relative kecil dibandingkan dengan kompresor piston. Hal ini disebabkan sudut-sudut pada kompresor putar yang merupakan elemen bolak-balik mempunyai masa yang jauh lebih kecil dari pada piston. Selain itu kompresor putar tidak memerlukan katup, sedangkan fluktuasi alirannya sangat kecil dibandingkan dengan kompresor piston.

Gambar 2.2.2. Kompresor Rotari

2.3. Kondensor

Fungsi kondensor adalah mendinginkan zat pendingin yang telah diberi tekanan oleh kompresor.

(13)

6

Gambar 2.3. Kondensor

2.4 Evaporator

Pada evaporator zat pendingin akan mengambil panas dan merubah bentuk menjadi gas,supaya pengambilan panas pada evaporator dapat berlangsung sempurna, maka evaporator dilengkapi dengan motor blower yang juga berfungsi untuk menghembuskan udara dingin ke dalam ruang kendaraan.

(14)

7

2.5. Filter / Dryer

Filter / Drayer pada sistem air conditioner berfungsi untuk menyaring partikel-partikel kotoran yang ikut beredar di dalam sistem, serta menyerap uap air yang ikut beredar di dalam sistem. Kotoran yang ikut beredar di dalam sistem dapat menyumbat saluran-saluran yang ada sehingga mengganggu kerja air conditioner, sedangkan uap air yang ikut beredar di dalam sistem dapat terjadi pembekuan karena temperature media pendingin bisa turun di bawah 0 derajat celcius, hal tersebut dapat menyumbat yang ahirnya menggangu kerja sistem air conditioner.

Gambar 2.5. Filter / Dryer

2.6. Katup Expansi

(15)

8

Gambar 2.6 Katup Expansi

2.7. Zat pendingin / Freon

Freon adalah cairan yang menyerap panas pada suhu rendah dan menolak panas pada suhu yang lebih tinggi. Prinsip-prinsip freon memungkinkan untuk digunakan pada outdoor unit dan indoor unit langsung menjalankannya dengan baik, karena hubungan tekanan suhu. Hubungan tekanan suhu ini memungkinkan untuk dapat menteransfer panas.

Dalam industri HVAC Freon diberi nama dagan dikenal sebagai nama R. Contoh nama-nama ini adalah R22, R134a dan R502, nama-nama ini membantu untuk menggambarkan berbagai jenis freon, karena freon memiliki berbagai susunan kimia dengan sifat yang berbeda.

(16)

9

2.8 Prinsip dasar kerja AC

Sering kali pada percobaan telah dibuktikan, air dan bensin yang di turunkan tekanannya akan lebih cepat menguap. Demikian juga dengan titik didih air pada ketinggian tertentu(di atas gunung), air lebih cepat menguap, disbanding air atas permukaan laut dengan tekanan 1 atmosfir, karena diatas gunung dengan ketinggian tertentu tekanan udaranya <1 atmosfir.

Gambar 2.8 Pengaruh tinggi terhadap tekanan

Pada percobaan lain juga dinyatakan bahwa, apabila jari kita diberi bensin seperti pada gambar di bawah ini, kemudian ditiupkn udara maka jari kita akan terasa dingin.

(17)

10

Proses kenaikan dan penurunan tekanan seperti di sampaikan pada percobaan di atas berlangsung secara alami, agar prose situ agar dapat diterapakan pada sistem air conditioner, maka sistem air condentiner harus terdiri dari bagian-bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan, dan bagian-bagian yang befungsi untuk menyerap panas dan melepaskan panas, supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.

2.9. Cara kerja sistem AC

Gambar 2.9 kerja sistem AC

Adapun cara kerja air conditioner sebagai berikut :

 Kompresor yang digerakan oleh tenaga mesin mobil tersebut, memompa dan mensirkulasikan media pendingin/refrigen/freon yang masih berbentuk gas ke dalam sistem dengan tekanan tertentu.

Tekanan tinggi, berbentuk gas, P - 14 bar dan T - 65 derajat celcius Tekanan tinggi, berbentuk cairan, P - 14 bar dan T – 10 derajat celcius Tekanan rendah, berbentuk gas, P – 1,2 bar dan T - -7 derajat celcius Tekanan randah, berbentuk cair, p – 1,2 bar dan T - -7 derajat celcius  Media pendinggin tersebut di alirkan ke kondensor, di kondensor media

(18)

11

sirip-sirip Kondensor, karena temperaturnya menurun maka maka media pendinggin yang tadinya berbentuk gas dari kompresor akan berubah menjadi media pendinggin berbentuk cair.

 Media pendinngin yang berbentuk cair tersebut dialirkan ke filter/Dryer untuk dilakukan penyaringan maupun pengeringan terhadap uap air yang beredar di dalam sistem.

 Media pendingin yang sudah difilter di alirkan ke katup expansi yang bertugas untuk menurunkan tekanan media pendingin, karena tekanan turun otomatis temperature juga akan turun, akibat dari penurunan tekanan media pendingin berubah menjadi kabut dengan temperatur yang rendah.

 Media pendingin yang sudah turun tekanan dan temperaturnya dialirkan ke evaporator, akibatnya evaporator menjadi dingin, udara yang mengalir melalui sirip-sirip evaporator panasnya diserap sehingga temperature udara tersebut menjadi turun.

 Udara yang sudah turun temperaturnya di alirkan kedalam ruang kendaraan sehingga terasa sejuk.

 Sementara di dalam didalam evaporator terjadi perubahan bentuk pada media pendinggin, yang semula berbentuk kabut dari katup expansi berubah menjadi gas pada evaporator.

 Media pendinggin yang sudah dalam bentuk gas dari evaporator siap dihisap dan di sirkulasikan oleh sistem.

2.10. Perawatan AC

Hal – hal yang perlu dilakukan dalam kegiatan perawatan AC adalah sebagai berikut :

(19)

12

 Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada bagian kondensor air conditioner (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak di depan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor air conditioner, atur tekanan air sebelum di semprotkan pada unit kondensor air pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.

 Periksalah extrafan (kipas) yang didepan kondensor apakah berputar bila air conditioner dinyalakankan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan kompresor air conditioner rusak atau selang highpress bisa meledak.

(20)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Langkah Kerja

Sebelum melakukan pemeriksaan sistem air conditioner ada langkah-langkah kerja yang harus kita siapkan diantaranya :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Menghidupkan engine dan menghidupkan air conditioner 3. Menguji sistem air conditioner mobil

4. Memeriksa suhu di evaporator

5. Jika air conditioner kurang dinggin/terjadi gangguan,melakukan pemeriksaan pada masing-masing komponennya.

6. Melakukan pengujian kebocoran sistem air conditioner

7. Memeriksa kondisi freon bila kurang lakukan penambahan freon agar sistem air conditioner menjadi normal kembali

8. Jika semua dapat teratasi dengan baik, maka melalukan pengujian sistem air conditioner pada mobil sekali lagi hingga mendapatkan hasil yg memuaskan

9. Jika telah selesai, bersihkan alat dan tempat kerja.

3.2 Hasil Kerja

Dari hasil pengamatan saat melakukan perbaikan sistem air conditioner ada beberapa masalah yang di dapatkan antara lain:

(21)

Dari hasil analisis yang didapatkan:

Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan pada sistem air conditioner, diketahui bahwa air conditioner kurang dinggin, disebabkan karena freon kurang dan kondensor kotor.

Adapaun solusi yang harus dilaksanankan diantaranya: Freon kurang > ditambahkan freon

Kondensor kotor > dibersihkan

3.3 Pengosongan Freon

Cara pengosongan Freon sebagai berikut:  Engine dalam keadaan mati

 Menghubungkan selang merah dengan servis katup tekanan tinggi  Menghubungkan selang biru dengan servis katup tekanan rendah

 Buka kran low dan high pada panel unit, tekan tombol start untuk memulai proses recovery. Tekan tombol stop untuk menghentikan proses saat jarum gauge low menunjukkan angka 34 Kpa vakum dan gauge pada angka nol.

(22)

3.4 Pengisian Zat pendingin

Sebelum pengisian freon dilakukan terlebih dahulu sistem divakum, hal ini bertujuan untuk menghilangkan / menghisap uap air yang beredar dalam sistem, pekerjaan ini harus dilakukan pada setiap pengisian sistem yang sudah kosong atau sistem yang baru pertama kali diisi, lamanya memvakum kurang lebih 15 menit karena tekanan tinggi dan rendah dibuka, sehingga udara dan uap air dapat di keluarkan dari dalam sistem oleh pompa vakum. Udara yang mengandung uap air akan mempercepat proses pembekuan zat pendinggin di dalam sistem,akibatnya saluran-saluran akan tersumbat es.

Cara pengisian

 Menghubungkan selang merah dengan service katup tekanan tinggi(Hi)

 Menghubungkan selang biru dengan service katup tekana rendah(Lo)  Mengatur nilai yang diinginkan,diatur dengan menekan tombol up /

down sesuai spek kendaraan(kurang lebih 0,5 kg).

 Mesin dalam keadaan mati.

 Kedua keran dbuka maksimal

 Tekan tombol start / stop untuk memulai proses pengisian

 Proses akan berhenti otomatis setelah freon masuk ke kendaraan.

(23)

3.5 Pengetesan Sistem air conditioner

Putaran mesin  2000 rpm, sistem air conditioner yang bekerja normal, saluran hisap kompresor, zat pendingin harus berupa gas dengan tekanan 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi). Pada saluran tekan kompresor zat pendingin masih berbentuk gas dengan tekanan 14,5 – 2 bar (200 – 213 psi). Besar tekanan ini juga berlaku sampai zat pendingin masuk ke katup ekspansi. Zat pendingin berubah bentuk dari gas menjadi cair karena didinginkan oleh kondensor.

Keterangan :

TR = Tekanan rendah. TT = Tekanan tinggi.

Tekanan zat pendingin diturunkan oleh katub ekspansi, dalam evaporator zat pendingin mengambil panas di sekelilingnya, berubah bentuk menjadi gas dan kembali ke saluran hisap kompresor. Proses berulang terus seperti semula.

(24)

Gambar 3.5.1 tekanan rendah

Pengisian zat pendingin terlalu banyak. Tekanan pada bagian tekanan tinggi akan naik, volume zat pendingin yang disemprotkan katup ekspansi akan lebih besar, menyebabkan saluran tekanan rendah naik pula tekanannya. Pendinginan kondensor yang kurang baik, menyebabkan temperatur evaporator menjadi naik, dan tekanan pipa kontrol katup ekspansi akan naik juga mengakibatkan katup ekspansi akan selalu membuka. Tekanan kedua bagian saluran tekanan tinggi & rendah akan naik.

(25)

Gambar 3.5.1 Tekanan lebih besar

Kebocoran pada bagian – bagian yang bergesekan dari kompresor seperti katup – katup cincin torak, menyebabkan kompresor tidak bekerja dengan baik. Langkah tekan kompresor tidak menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dan temperatur evaporator naik, katup expansi akan selalu terbuka, katup – katup kompresor yang rusak akan menyebabkan zat pendinginan yang ditekan akan mengalami kebocoran kebagian saluran hisap, akibatnya saluran hisap tekanannya akan lebih naik / tinggi dan bagian saluran tekanan, tekanannya akan turun / rendah.

Gambar 3.5.1 Tekanan rendah lebih tinggi dan tekanan tinggi lebih rendah

3.5.2 Tes Temperatur

(26)

Gambar 3.5.2 Tes temperature

Gambar 3.5.2 Tabel Perbandingan temperature

Bila temperatur udara pada saluran evaporator : 4 - 6ºC hal ini berarti pada waktu kopling magnet menhubung adalah : 6ºC dan waktu melepas 4ºC.

3.5.3 Tes Kebocoran

T es kebocoran zat pendingin pada sistem dapat dilakukan dengan macam – macam cara, secara sederhana dapat dilakukan dengan memeriksa sambungan – sambungan instalasi pipa memakai busa sabun, atau dengan kompor nyala api sipiritus.

Selain menggunkan cara diatas ada juga yang menggunakn alat leak detector Caranya adalah :

 Menghidupkan leak detector

(27)

 Lalu mendekatkan leak detector dengan instalasi air conditioner

 Kemudian bila suara yang terdengar pada leak detector semakin cepat maka terdapat kebocoran pada instalasi air conditioner

 Jika suara pada leak detector tetap/konstan brarti tidak ada kebocoran

(28)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Air conditioner merupakan sabagian yang penting untuk menambah kenyamanan pada suatu mobil. Kerusakan pada satu bagian komponen dari sistem air conditioner akan membuat kerja dari sistem air conditioner tidak sempurna. Maka dari itu rawatlah sistem air conditioner, agar kenyamanan mobil tetap terjaga.

Secara umum masalah yang sering terjadi pada sistem air conditioner mobil yaitu bau busuk dari air conditioner, air conditioner kurang dingin, bocor, suara bisik dekat kompresor, sirip kondensor , evaporator tertutup debu, saringan udara tertutup tersumbat dan suara brisik didekat blower. Jika terjadi seperti itu segara bawa mobil anda ke tukang service air conditioner.

4.2 Saran

Saran yang saya bisa berikan setelah menyelesaikan laporan ini:

a. Bagi mahasiswa agar mempelajari prinsip kerja system pendingin sehinggga menangani masalah tentang system pendingin dapat memprosesnya dengan lebih mudah

b. Bagi para pengguna air conditioner agar tetap melaksanakan perawatan berkala agar system air conditioner dapat berfungsi seperti apa yang kita inginkan

c. Jika ada gangguan segara lakukan pemeriksaan dan bawalah ketukang service.

(29)

Daftar Pustaka

Anonim. 2009. Prinsip Cara Kerja Air Conditioner [Online] tersedia :

http : //mengerjakantugas.blogspot.com/2009/07/prinsip-cara-kerja-air-conditioner.html

Anonim. 2013. Ototronik Air Conditioner (AC) [Online] tersedia :

http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba 2/ototronik/966-masipul-gus

Anonim. 2011. Cara Kerja Air Conditioner Pada Mobil [Online] tersedia : http://infocarakerja.blogspot.com/2011/07/kerja-ac-mobil.html

Anonim. 2012. Makalah Sistem AC Pada Mobil [Online] tersedia :

http://www.scribd.com/doc/33009874/Makalah-Sistem-AC-Pada-Mobil

VEDC Malang. 2012. Bahan ajar pelatihan otomotif paket no 15 sistem pendingin – AC mobil. Malang : VEDC Malang.

Anonim. 2005. Buku Training Center Department. Surabaya : PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.

Dirja. 2004. ”Dasar-Dasar Mesin Pendingin”. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Galih. 2012. Laporan Praktik Kerja Lapangan “Teknik Kendaraan Ringan SMK Warga”. Solo : SMK Warga.

Join Program VEDC Malang. 2014. “Buku Pedoman Pembuatan Laporan Kuliah Kerja Industri”. Malang : VEDC Malang.

Juni Handoko. 2008. Merawat dan Memperbaiki AC Mobil. Jakarta : PT Kawan Pustaka.

Gambar

Gambar 2.2. Kompresor
Gambar 2.2.1. Kompresor Torak
Gambar 2.2.2. Kompresor Rotari
Gambar 2.3. Kondensor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011, Framon H.A Mailuhuw, Rico Kundre nyong Ambon yang selalu perhatian, Pak Emanuel Safirman Bata yang senyumnya imut

Hasil akurasi dari pengujian toleransi 0 ini relatif rendah karena suatu nilai rating dari sistem harus sesuai dengan nilai rating sebenarnya atau yang diberikan

Setiap rumah tangga memisahkan sampah mereka ke dalam tiga tempat (tong) sampah. Masing-masing diisi oleh sampah organik, anorganik yang dapat didaur ulang. Sampah

Kedua: Secara umum, sifat ruang, baik luar maupun dalam, bisa direncanakan dalam suatu desain maupun terbentuk dengan sendirinya, karena sebagai wadah aktifitas,

Penurunan nilai COD yang tinggi pada lindi setelah mengalami fotodegradasi akibat penggunaan katalis yang terimobilisasi pada plat kaca (seperti yang disajikan dalam

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan indeks massa tubuh dengan kadar kolesterol total pada guru dan karyawan SMA MUHAMMADIYAH 1 dan 2 Surakarta.

[r]

Dengan demikian apabila terjadi perubahan pada nilai kanan batasan (misalkan kapasitas mesin B dinaikkan dari 15 jam menjadi 16 jam dan menurut penjelasan di atas.. keuntungan akan