• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH PEMIKIRAN UMAR BIN KHATAB.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEJARAH PEMIKIRAN UMAR BIN KHATAB.pdf"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

B I O D A T A

NAMA : SUTRISNA TOPOWIRO

ALAMAT : MANADO,SINGKIL 1

TTL : ONGGUNOI,05 JUNI 2017

FAKULTAS : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PRODI : PAI

SEMESTER : V

NIM : 15.2.3.062

(2)
(3)

BAB I PENDAHULUAN A. KATA PENGANTAR

Sejarah mencatat, bahwa Nabi Muhammad SAW. bersama umat Islam selama 23 tahun telah berhasil meletakkan dasar-dasar Islam yang sangat kokoh dan lebih dari itu membangun fondasi peradaban Islam yang berpusat di Madinah Al-Munawwarah. Setelah Rasulullah wafat (12 Rabiul Awwal tahun 11 H/ 632 M), pada perkembangan berikutnya umat Islam mengalami fase baru dengan terbentuknya sistem kekhalifahan Islam yang utama (Khulafa ar-Rasyidin) di bawah

kepemimpinan Abu Bakar As-Shiddiq, Khalifah Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Nabi Muhammad SAW. tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin umat Islam setelah beliau wafat. Beliau menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum muslimin sendiri untuk menentukannya. Karena itulah tidak lama setelah beliau wafat, sejumlah tokoh Muhajirin dan Anshar berkumpul untuk memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin.

Salah satu sistem yang dikembangkan oleh Umar bin Khattab pada masa pemerintahannya adalah ekspansi yang dilakukan secara besar-besaran dan pembaruan dalam sistem administrasi negara. Sehingga menjadi kekuatan politik bagi pemerintahan Islam pada waktu itu. Sejarah mencatat nama Umar bin Khattab sebagai pembangun peradaban Islam. Khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash-shiddiq ini adalah pendobrak dua kekuatan adidaya, Persia dan Romawi, yang telah berabad-abad mencekeram dunia. Kecerdasan dan kehebatan Umar tidak saja dapat dilihat dari jasa-jasanya, tapi juga dari kepribadiannya yang agung. Kondisi fisik dan kemampuannya sangat menonjol menjadikan khalifah Umar mampu memikul tanggung jawab besar. Ia benar-benar telah melakukan pembaruan diberbagai bidang kehidupan.

(4)

Apa yang dilakukan Umar bin Kaattab merupakan langkah cemerlang, yang berhasil membawa umat Islam mencapai kejayaan di bidang politik dan kesejahteraan dibidang sosial ekonomi yang belum sempat dicapai pada masa pemerintahan Khalifah sebelum dan sesudahnya.

Dari uraian pada latar belakang di atas, maka pembahasan dalam makalah ini akan di fokuskan pada pokok-pokok pembahasan, yaitu:

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah Biografi Umar bin Khattab ?

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. SEJARAH UMAR BIN KHATTAB

1. Biografi Umar Bin Khattab

Umar bin Khatab (583-644) memiliki nama lengkap Umar bin Khathab bin Nufail bin Abd Al-Uzza bin Ribaah bin Abdillah bin Qart bin razail bin ‘Adi bin Ka’ab bin Lu’ay, adalah khalifah kedua yang menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Ath-Thabari meriwayatkan bahwa Umar dilahirkan di Makkah kira-kira empat tahun sebelum perang Fijar dan dia tumbuh dengan sehat. Sedangkan Ibnu Atsir dalam Usul al-Ghabah meriwayatkan bahwa Umar dilahirkan tiga belas tahun sesudah kelahiran Rasulullah

SAW. Umar adalah figur kefasihan dalam berbicara dan dalam balaghah, juga merupakan figur ketegasan dalam menyatakan dan membela hak. Semasa kecil dia suka menggembala kambing milik ayahnya, kemudian aktif berdagang ke Syam. Dia adalah seorang yang berasal dari keluarga dimana kemuliaan pada zaman jahiliah bermuara kepada mereka, disamping sebagai duta besar bagi puaknya pada masa itu.1 Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku bani ’Adi, yaitu salah satu rumpun suku Quraisy yang terbesar di kota Mekkah dan dinilai mempunyai status strata sosial tinggi saat itu.

Dari segi nasab, jika dihubungkan pada Rasulullah, Umar masih ada hubungan sanad yang

sambung, yaitu dari ’Adi, saudara laki-laki Murrah, kakek nabi Muhammad SAW yang kedelapan. Ibu Umar bernama Hantamah binti Hasyim bin al-Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum.2

Umar bin Khattab memiliki sifat yang tegas yang ia warisi dari bapaknya, selain itu beliau adalah seorang pemimpin yang shaleh, adil, jujur dan sederhana serta selalu mendahulukan kepentingan dan kemaslahatan orang banyak. Karakter-karakter tersebut menjadi modal utama beliau dalam mensukseskan politik pemerintahannya.

1 Hasan, Ibrahim Hasan, Tarikh al Islam as siyasi wa ats tsaqafi wa al Ijtima, terj. H.A. Bahauddin, Sejarah dan Kebudayaan Islam I, (Jakarta: Kalam Mulia , 2001), h. 402

(6)

Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.

Umar bin Khatthab adalah salah satu sahabat terbesar sepanjang sejarah sesudah Nabi Muhammad SAW.3 Peranan umar dalam sejarah Islam masa permulaan merupakan yang paling menonjol kerena perluasan wilayahnya, disamping kebijakan-kebijakan politiknya yang lain. Adanya penaklukan besar-besaran pada masa pemerintahan Umar merupakan fakta yang diakui kebenarannya oleh para sejarahwan. Bahkan, ada yang mengatakan, bahwa jika tidak karena

penaklukan-penaklukan yang dilakukan pada masa Umar, Isalm belum tentu bisa berkembang seperti zaman sekarang.4

Khalifah Umar bin Khatab dikenal sebagai pemimpin yang sangat disayangi rakyatnya karena perhatian dan tanggungjawabnya yang luar biasa pada rakyatnya. Salah satu kebiasaannya adalah melakukan pengawasan langsung dan sendirian berkeliling kota mengawasi kehidupan rakyatnya.

Sebelum memeluk Islam, sebagaimana tradisi kaum jahiliyah mekkah saat itu mabuk-mabukan juga merupakan hal yang umum dikalangan kaum Quraish. Beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa pra-Islam, Umar suka meminum anggur. Setelah menjadi muslim, ia tidak menyentuh alkohol sama sekali, meskipun belum diturunkan ayat tentang larangan meminum khamar (yang memabukkan) secara tegas.5

2. Masuknya Umar Bin Khattab Dalam Agama Islam

Kita ketahui sebelumnya bahwa Umar bin Khatthab dilahirkan di Mekkah dari keturunan suku Quraish yang terpandang dan terhormat.6 Nabi ‘alaihis-salam memang ingin sekali Islam dapat diperkuat dengan orang yang kuat dan berani, yang tidak takut menghadapi musuh dalam

3Amir Nuruddin, Ijtihad Umar bin Khatthab, (Jakarta : Rajawali Press, 1991), h. 136

4 Mahbub Junaidi, Seratus tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah, (Jakarta : Pustaka jaya, 1986), h. 266

5 Muhammad Husein Haikal, Umar bin Khatthab, sebuah telaah mendalam tentang pertumbuhan islam dan kedaulatannya dimasa itu, (Bogor : Pustaka Lintera AntarNusa, 2002), h. 2

(7)

membela akidah. Karakter Umar bin Khattab sangat cocok dengan sosok yang diinginkan Rasulullah. Sebelum menjadi muslim, beliau termasuk pemimpin Quraiys yang sangat gigih menentang Islam. Oleh karena itu dengan masuknya beliau kedalam agama Islam sangat berpengaruh terhadap kaum Quraiys. Apalagi Umar adalah salah seorang yang disegani di kalangan kaum Quraiys, Umar adalah seseorang memiliki sifat yang tegas, keras, pemberani dan fisik yang kuat dan juga kecerdasannya serta kemampuannya dalam berbicara, membaca dan menulis, yang mana pada masa itu masih sangat langka menemukan orang yang mampu membaca dan menulis. Dan ada salah satu orang yang berpengaruh juga pada masa itu yaitu pamannya Nabi Muhammad ia adalah Umar Ibn Hisyam Abu Jahal yang dikenal dengan nama Abu Jahal.

Riwayat yang paling kuat yang mengkisahkan masuknya Umar dalam Agama islam iyalah

Do’a dari Rasulullah yaitu : “Ya Allah, agungkanlah Islam dengan salah satu dari dua lelaki yang paling engkau cintai, Umar bin Khattab atau Umar Ibn Hisyam Abu Jahal”. Itulah sepenggal do’a

Rasulullah kepada Umar Bin Khattab dan Umar Ibn Hisyam Abu Jahal.

Sebelum Umar mendapat Hidayah untuk memeluk agama yang dibawah oleh Rasulullah, Umar adalah seseorang yang paling gigih menentang Rasulullah. Dia menganggap bahwa Islam adalah sesat dan kegilaan yang menentang kepercayaan agama nenek moyang mereka. Sehingga dia sangat memusuhi Nabi Muhammad. Dengan berbagai cara Umar menentang ajaran yang dibawa oleh Rassulullah.

(8)

Setelah ditanya oleh Rasulullah : Apa maksud kedatanganmu?! Tanpa ragu ia menjawab :

“Kedatangan saya hendak beriman kepada Allah dan kepada Rasulullah.7

Dalam riwayat yang lain salah satu sebab Umar bin Khatthab masuk islam yang mana sumber-sumber menyebutkan bahwa Umar memang sangat sedih karena sesama anggota masyarakatnya telah pergi meninggalkan tanah air, sesudah mereka disiksa dan dianiaya. Selalu ia memikirkan hendak mencari jalan untuk menyelamatkan mereka dari keadaan demikian. Ia berpendapat keadaan ini baru akan dapat diatasi apabila ia segera mengambil tindakan tegas. Ketika itulah ia mengambil keputusan akan membunuh Muhammad. Selama ia masih ada, Quraisy

tak akan bersatu.

Maka Suatu pagi ia pergi dengan pedang terhunus di tangan hendak membunuh Rasulullah dan beberapa orang sahabatnya yang sudah diketahuinya mereka sedang berkumpul di Darul Arqam di Safa.

Jumlah mereka hampir empat puluh orang laki-laki dan perempuan. Sementara dalam

perjalanan itu ia bertemu dengan Nu’aim bin Abdullah yang laiu menanyakan: “Mau ke mana?” dan dijawab oleh Umar: “Saya sedang mencari Muhammad, itu orang yang sudah meninggalkan

kepercayaan leluhur dan memecah belah Quraisy, menistakan lembaga hidup kita, menghina

agama dan sembahan kita. Akan saya bunuh dia!”. “Anda menipu diri sendiri, Umar. Anda kira

Abdu-Manaf akan membiarkan Anda bebas berjalan di bumi ini jika sudah membunuh Muhammad? Tidakkah lebih baik Anda pulang dulu menemui keluargamu dan luruskan mereka!”

“Keluarga saya yang mana?” Anda Sa’id bin Zaid bin Amr, dan adikmu Fatimah binti Khattab.

Kedua mereka

sudah masuk Islam dan menjadi pengikut Muhammad. Mereka itulah yang harus Anda hadapi.”

Umar kembali pulang hendak menemui adik perempuannya dan Iparnya dengan kemarahan. Ketika itu di sana ada Khabbab bin al-Arat yang sedang memegang lembaran-lembaran Qur’an membacakan kepada mereka Surah Toha. Begitu mereka merasa Umar datang, Khabbab bersembunyi di kamar mereka dan Fatimah menyembunyikan kitab itu. Setelah berada dekat dari rumah itu ia masih mendengar bacaan Khabbab tadi, dan sesudah masuk langsung ia menanyakan:

(9)

“Saya mendengar suara bisik-bisik apa itu?” “Saya tidak mendengar apa-apa,” Fatimah menjawab.

“Tidak!” kata Umar lagi, “Saya sudah mendengar bahwa kamu berdua sudah menjadi pengikut Muhammad dan agamanya!” Ia berkata begitu sambil menghantam Sa’id bin Zaid keras-keras. Fatimah, yang berusaha hendak melindungi suaminya, juga mendapat pukulan keras. Melihat tindakan Umar yang demikian, mereka berkata: “Ya, kami sudah masuk Islam, dan kami beriman kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. Sekarang lakukan apa saja sekehendak Anda!” Melihat darah

di muka adiknya

itu Umar merasa menyesal, dan menyadari apa yang telah diperbuatnya. “Ke marikan kitab yang

saya dengar kalian baca tadi,” katanya. “Akan saya lihat apa yang diajarkan Muhammad!” Fatimah berkata: “Kami khawatir akan Anda sia-siakan.” “Jangan takut,” kata Umar. Lalu ia bersumpah demi dewa-dewanya bahwa ia akan mengembalikannya bilamana sudah selesai membacanya. Lalu Umar membaca Surah At-Toha yang dibaca oleh adiknya : “Bahwa ini sungguh perkataan Rasul

yang mulia. Itu bukanlah perkataan seorang penyair; sedikit sekali kamu percaya!” “Juga bukan

perkataan seorang peramal; sediklt sekali kamu mau menerima peringatan. (lni adalah wahyu) yang diturunkan dari Tuhan semesta alam. Dan kalau dia mengada-adakan perkataan atas nama Kami, pasti Kami tangkap dia dengan tangan kanan, kemudian pasti Kami potong pembuluh

jantungnya. Maka tak seorang pun dari kamu dapat

mempertahankannya.” Kitab itu diberikan oleh Fatimah. Sesudah sebagian dibacanya, ia berkata: “Sungguh indah dan mulia sekali kata-kata ini!” Mendengar kata kata itu Khabbab yang sejak tadi bersembunyi keluar dan katanya kepada Umar: “Umar, demi Allah saya sangat mengharapkan Allah akan memberi kehormatan kepada Anda dengan ajaran Rasul-Nya ini. Kemarin saya

mendengar ia berkata: ‘Allahumma ya Allah, perkuatlah Islam dengan Abul-Hakam bin Hisyam atau dengan Umar bin Khattab.’ Berhati-hatilah, Umar!'” Ketika itu Umar berkata: “Khabbab,

antarkan saya kepada Muhammad. Saya akan menemuinya dan akan masuk Islam,” dijawab oleh Khabbab dengan mengatakan: “Dia dengan beberapa orang sahabatnya di sebuah rumah di Safa.”

Umar mengambil pedangnya dan pergi langsung mengetuk pintu di tempat Rasulullah dan sahabat-sahabatnya berada.

Mendengar suaranya, salah seorang di antara mereka mengintip dari celah pintu. Dilihatnya

(10)

jahat, kita bunuh dia dengan pedangnya sendiri. Ketika itu Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam

berkata: “Izinkan dia masuk.” Sesudah diberi izin Rasulullah berdiri menemuinya di sebuah

ruangan. Digenggamnya baju Umar kemudian ditariknya kuat-kuat seraya katanya: “Ibn Khattab, apa maksud kedatanganmu? Rupanya Anda tidak akan berhenti sebelum Allah mendatangkan

bencana kepada Anda!” “Rasulullah,” kata Umar, “saya datang untuk menyatakan keimanan

kepada Allah dan kepada Rasul-Nya serta segala yang datang dari Allah.” Ketika itu juga Rasulullah bertakbir, yang oleh sahabat-sahabatnya sudah dipahami bahwa Umar masuk atau memeluk Agama Islam.8

3. Masa Kekhalifahan Umar Bin Khattab

Sebelum Abu Bakar meninggal, ditunjuklah Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Menurutnya hanya Umar bin Khattablah yang mampu untuk meneruskan tugas kepemimpinan umat Islam yang waktu itu berada pada saat-saat yang paling menentukan dalam sejarahnya yang akan mempengaruhi keberadaan Islam dan umatnya yang masih muda usianya, khususnya dengan banyaknya penaklukan-penaklukan umat Islam.9

Sebelum Abu Bakar memutuskan untuk menetapkan Umar bin Khattab sebagai penggantinya, terlebih dahulu beliau berkonsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat yang datang menjenguknya, antara lain : Abd Rahman bin Auf, Usman bin Affan, Usaid bin Hudlair al-Anshary, Said bin Zaid dan lain-lain dari kaum Muhajirin dan Anshar. Ternyata mereka tidak keberatan atas maksud Khalifah untuk mencalonkan Umar bin Khattab sebagai penggantinya.10

Melihat kondisi umat Islam waktu itu, penunjukan Abu Bakar terhadap Umar sebagai penggantinya merupakan pilihan yang sangat tepat. Umar adalah seorang yang berkharisma tinggi, dan mempunyai sifat yang adil amat disegani terutama terhadap orang yang mengenalnya. Salah satu bukti atas besarnya kharisma dan keadilan Umar dihadapan pengikutnya adalah kebijaksanaannya ketika memecat Khalid bin Walid yang digelari Rasulullah saw dengan gelar

8 Muhammad Husein Haikal, h. 27

9 Yunus Ali al-Muhdhar, Kehidupan Nabi Muhammad SAW dan Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib, (Semarang: Asy-Syifa, 1992), h. 554

(11)

pedang Allah yang amat dikagumi kawan maupun lawan. Pemecatan itu sendiri dilakukan sewaktu umat Islam sangat membutuhkan seorang panglima perang sehebat Khalid bin Walid. Tunduknya Khalid kepada kebijakan Umar itu menunjukkan betapa hebatnya kharisma Umar bin Khattab di mata kaum muslimin.11

Umar yang namanya dalam tradisi Islam adalah yang terbesar pada masa awal Islam setelah Muhammad SAW. telah menjadi idola para penulis Islam karena keshalehan, keadilan dan kesederhanaannya. Mereka juga mengannggapnya sebagai personifikasi semua nilai yang harus dimiliki oleh seorang khalifah. Wataknya yang yang terpuji menjadi teladan bagi para penerusnya.12

Para ilmuwan Barat pun mengakui ketokohan Umar bin Khattab dalam panggung sejarah

Islam. Michael H. Hart menempatkannya pada urutan ke-51 dari seratus tokoh yang dianggap sangat berpengaruh di dunia.13

Meskipun pengangkatan Umar bin Khattab sebagai khalifah merupakan fenomena yang baru yang menyerupai penobatan putra mahkota, tetapi harus dicatat bahwa proses peralihan kepemimpinan tersebut tetap dalam bentuk musyawarah yang tidak memakai sistem otoriter. Sebab Abu Bakar tetap meminta pendapat dan persetujuan dari kalangan sahabat Muhajirin dan Anshar.

4. Wafatnya Umar Bin Khatab

Banyak keputusan-keputusan baru yang harus diambil oleh oleh khalifah ke-II Umar Bin Khattab (634-644 M). Penyebaran agama Islampun dilaksanakan seiring dengan perluasan wilayah Islam. Banyak orang yang takluk dibawah Islam memeluknya sebagai agama meskipun ada sebahagian dari mereka yang membenci Islam ataupun bangsa Arab yang merupakan penjajah. Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak yang fanatik pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah orang Persia yang masuk Islam setelah Persia

ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz)

11 Kisah pemecatan Khalid bin Walid lebih jelasnya dapat dilihat pada tulisan Abbad Mahmud Aqqad dalam kitabnya Abqariayh Umar .

12 Philip K. Hitti, History of The Arab, terj. R.CecepLukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, edisi revisi (Jakarta: Serambi Limu Semsta, 2008), h. 218-219

(12)

terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara adidaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah wafat, jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan

B. KONTRIBUSI SERTA PRESTASI PADA MASA PEMERINTAHAN KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB

Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan islam pada jaman Umar.

Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini. Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun 636, 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan. Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pertempuran Masa kekhalifahan Abu BakaR. Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan islam pada jaman UmaSejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini. Pada

pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun 636, 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan.14

Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pean Qadisiyyah ( 636), di dekat sungai Eufrat. Pada

(13)

pertempuran itu, jenderal pasukan Islam yakni Sa`ad bin Abi Waqqas mengalahkan pasukan Sassanid dan berhasil membunuh jenderal Persia yang terkenal, Rustam Farrukhzad. Pada

tahun 637, setelah pengepungan

yang lama terhadap Yerusalem, pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut. Umar diberikan kunci untuk memasuki kota oleh pendeta Sophronius dan diundang untuk salat di dalam gereja (Church of the Holy Sepulchre). Umar memilih untuk salat ditempat lain agar tidak membahayakan gereja tersebut. 55 tahun kemudian, Masjid Umar didirikan ditempat ia salat.

Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administratif untuk daerah yang baru ditaklukkan.

Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Medinah. Ia juga memulai proses kodifikasi hukum Islam. Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup sangat sederhana. Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah.

Ada beberapa prestasi yang dicapai ummar yaitu ekspansi wilayah, perkembangan peradaban Islam pada masa khalifah Umar bin Khtthab, yang meliputi Sistem pemerintahan (politik), ilmu pengetahuan, sosial, seni, dan agama.

1. Perkembangan Politik

Pada masa khalifah Umar bin khatab, kondisi politik islam dalam keadaan stabil, usaha perluasan wilayah Islam memperoleh hasil yang gemilang. Karena perluasan daerah terjadi

(14)

Umar. Tetapi dalam usahanya itu tidak sedikit tantangan yang dihadapinya bahkan sampai menjadi peperangan.15

Pada periode Khalifah Umar (634-644 M), peta Islam meluas di Timur sampai perbatasan India dan sebagian Asia Tengah di Barat sampai Afrika Utara. Setelah memangku jabatan kekhalifahan, Umar melanjutkan kebijakan perang yang telah dimulai oleh Abu Bakar untuk menghadapi tentara Sasania maupun Byzantium baik di front Timur ( Persia ), Utara (Syam) maupun di Barat (Mesir). Ada beberapa sebab ekspansi Umar Bin Khattab ke wilayah-wilayah tersebut di antaranya :

a. Letak geografis Persia, Syam, Iraq maupun Mesir adalah wilayah perbatasan dengan

pemerintahan Islam. Daerah Byzantium terletak sebelah barat laut dari Arab terdiri dari Syiria, Palestina, Yordania, dan Mesir. Mereka, sejak awal, memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan bangsa Arab.

b. Pada saat itu, Sungai Nil (Mesir) dan Mesopotamia merupakan lahan yang subur. Jika dibandingkan dengan keadaan di Arab yang gersang dan tandus, maka hal ini menarik keinginan para prajurit Islam untuk menguasai wilayah tersebut sebagai sentrum perjuangan dakwah di luar Jazirah Arab.

c. Damaskus pada saat itu merupakan kota penting. Damaskus dijadikan kota dan jalur perdagangan internasional.16

Di antara sebab-sebab yang membuat ekspansi Islam ke luar daerah Semenanjung Arabia demikian cepat adalah hal-hal berikut :17

- Ajaran-ajaran Islam mencakup kehidupan didunia dan akhirat.

- Keyakinan yang mendalam di hati para sahabat tentang kewajiban menyampaikan ajaran-ajaran Islam ke seluruh daerah.

- Kekaisaran Persia dan Byzantium dalam keadaan lemah

- Islam tidak memaksa rakyat di wilayah perluasan untuk mengubah agamanya.

15 Arif Setiawan, Islam dimasa Umar bin Khatthab, jakarta : Hijri Pustaka, 2002, h. 4

16M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2014, h. 85

(15)

- Rakyat di wilayah tersebut memandang bangsa Arab lebih dekat kepada mereka daripada Byzantium.

- Wilayah perluasan adalah daerah yang subur. Untuk pengelolaan wilayah perluasan, Umar membawa transformasi penakluk arab menjadi sebuah kelompok elite militer untuk bertugas menjalankan penaklukan berikutnya, dan untuk membentengi wilayah-wilayah yang telah ditundukkan. Mereka sama sekali tidak terlihat sebagai pekerja atau profesi dari pekerjaan penduduk setempat, juga tidak sebagai pemilik tanah atau sebagai petani untuk mencegah penyerbuan Badui secara semena-mena. Satu keterkaitan antara perluasan dan pengelolaan wilayah kekuasaan dengan masuk Islamnya penduduk di wilayah-wilayah tersebut adalah sikap toleransi dari kaum

Muslimin dan mereka mendapatkan perlakuan yang baik. Mereka hidup lebih aman dan damai di bawah perlindungan pemerintahan Islam dibandingkan ketika mereka hidup dibawah tekanan kekuasaan hegemoni Byzantium dan Sasania, sehingga mereka masuk Islam dengan kemauan sendiri tanpa adanya paksaan dari kaum muslimin. 2. Pengelolaan Kas Negara

Pada masa Rasulullah SAW dan Abu Bakar, kekuasaan bersifat sentral (eksekutif, legislatif, dan yudikatif terpusat pada pemimpin tertinggi), sedangkan pada masa Umar, lembaga yudikatif dipisahkan dengan didirikannya lembaga pengadilan. Diantara kebijakan yang dilakukan umar adalah menata pemerintahan dengan membentuk departemen-departemen (diwan), mengadopsi model persia. Misalnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban dibentuk jawatan kepolisian dan juga jawatan pekerjaan umum. Tugas diwan adalah menyampaikan perintah dari pemerintah pusat ke daerah-daerah dan menyampaikan laporan tentang perilaku dan tindakan-tindakan penguasa daerah kepada khalifah.18

Wilayah negara pada masa pemerintahannya dibagi menjadi delapan provinsi, yaitu : Mekkah, Madinah, Syria, Jazirah, Bashrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Tujuannya adalah untuk melancarkan hubungan antar daerah. Untuk mengelola keuangan negara didirikan Baitul Mal.

(16)

Mata uang telah ditempa sendiri pada masanya. Kemudian untuk mengenang peristiwa hijrah ditetapkan peristiwa tersebut sebagai awal tahun hijriah.19

3. Penataan Birokrasi Pemerintahan

Masa Khalifah Umar lembaga yudikatif sudah berdiri sendiri, terpisah dari eksekutif dan legislatif. Ia memisahkan kekuasaan yudikatif di Madinah dari kekuasaannya, dan untuk itu ia mengangkat Abu ad- Darda‟ yang diberi gelar Qadi (Hakim). Dalam pemerintahan Umar terjadi banyak perubahan, ia membangun jaringan pemerintahan sipil yang sempurna tanpa memperoleh

contoh sebelumnya, sehingga ia pantas mendapatkan julukan “Peletak Dasar /Pembangun Negara

Modern”.

Hal-hal penting sebagai prasyarat bagi suatu bentuk pemerintahan yang demokratis sudah

mulai diletakkan. Dalam masa pemerintahannya terdapat dua lembaga penasehat, yaitu majelis yang bersidang atas pemberitahuan umum dan majelis yang hanya membahas masalah-masalah yang penting. Wilayah negara terdiri dari provinsi-provinsi yang berotonomi penuh, kepala pemerintahan provinsi bergelar Amir. Di setiap provinsi tetap berlaku adat kebiasaan setempat selama tidak bertentangan dengan aturan pemerintah pusat.Para Amir (gubernur) provinsi dan para pejabat distrik sering diangkat melalui pemilihan. Pemerintahan Umar menjamin hak setiap orang dan orang-orang menggunakan kemerdekaannya dengan seluas-luasnya. Khalifah tidak memberikan hak istimewa tertentu. Tidak seorangpun memperoleh pengawal, tidak ada istana dan pakaian kebesaran, baik untuk khalifah sendiri maupun bawahan-bawahannya. Tidak ada perbedaan antara penguasa dan rakyat, setiap waktu mereka dapat dihubungi oleh rakyat. Agar mekanisme pemerintahan berjalan lancar, dibentuk organisasi negara Islam yang pada garis besarnya sebagai berikut :

a) An-Nidham As-Siyasy (Organisasi Politik), yang mencakup :

 Al-Khilafat : terkait dengan cara memilih khalifah

 Al-Wizariat : para wazir (menteri) yang bertugas membantu khalifah dalam urusan

pemerintahan.

 Al-Kitabat : terkait dengan pengangkatan orang untuk mengurusi sekretariat negara.

(17)

b) An-Nidham Al-Idary : organisasi tata usaha/administrasi negara, saat itu masih sangat sederhana.

c) An-Nidham Al-Maly : organisasi keuangan negara, mengelola masalah keluar masuknya uang negara. Untuk itu dibentuk baitul mal.

d) An-Nidham Al-Harby : organisasi ketentaraan yang meliputi susunan tentara, urusan gaji tentara, urusan persenjataan, pengadaan asrama-asrama dan benteng- benteng pertahanan. e) An-Nidham Al-Qadla’i : organisasi kehakiman yang meliputi

masalah-masalah pengadilan.20

Pengembangan sistem birokrasi pemerintahan yang dihasilkan oleh pemikiran keras Umar

bin Khattab ini diperoleh setelah berhasil memadukan sistem yang ada di daerah perluasan

dengan kebutuhan masyarakat yang sudah mulai berkembang pada saat itu.

4. Pemberlakuan Ijtihad

Tatkala islam mulai meluas ke Syam, Mesir, Persia, dll. Timbullah berbagai macam kesulitan dan masalah- masalah yang belum pernah ditemui oleh kaum Muslimin. Umar bukan saja menciptakan peraturan- peraturan baru, tetapi juga memperbaiki dan mengadakan perubahan terhadap peraturan yang telah ada, bila memang peraturan itu perlu diperbaiki dan diubah. Umar bukan saja menciptakan peraturan-peraturan baru, tetapi juga memperbaiki dan mengadakan perubahan terhadap peraturan yang telah ada, bilamana peraturan itu memang harus diperbaiki dan diubah. Misalnya peraturan yang telah berlaku bahwa kaum muslim diberi hak menguasai tanah dan segala sesuatu yang didapat dengan berperang, Umar mengubah-nya bahwa tanah itu harus tetap di tangan pemiliknya semula tetapi dikenai pajak tanah (kharaj). Di antara ijtihadnya di bidang hukum yang cukup spektakuler yaitu:

 tidak melaksanakan hukuman potong tangan terhadap pencuri yang terpaksa mencuri demi

membebaskan dirinya dari kelaparan.

 menghapuskan bagian zakat bagi para muallaf (orang yang dibujuk hatinya karena baru

masuk Islam).

(18)

 menghapuskan hukum mut’ah (kawin kontrak) yang semula diperbolehkan dan sampai sekarang masih diakui oleh orang-orang Syi’ah Itsna „Asyariyah.

Dengan melaksanakan ijtihad, Umar hanya ingin memberikan tuntunan dan pengertian bahwa ajaran Islam itu tidak kaku, tapi bisa lentur dan luwes sesuai dengan perkembangan zaman dan permasalahan yang dihadapi dengan tetap mengacu pada substansi ajaran yang ada dalam

al-Qur‟an dan al-Hadits.

5. Perkembangan Ekonomi

Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, dan setelah Khalifah Umar mengatur administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Pada masa ini juga mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, jawatan kepolisian dibentuk. Demikian pula jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al-Mal, menempa mata uang, dan membuat tahun

hijiah. Dan menghapuskan zakat bagi para Mu’allaf.21 Ada beberapa kemajuan dibidang ekonomi antara lain :

Al kharaj

Kaum muslimin diberi hak menguasai tanah dan segala sesuatu yang didapat dengan berperang. Umar mengubah peraturan ini, tanah-tanah itu harus tetap dalam tangan pemiliknya semula, tetapi bertalian dengan ini diadakan pajak tanah (Al kharaj).

Ghanimah

Pada pembahasan konsep pajak al-Ghanimah ini sendiri sebenarnya berkaitan erat dengan kebijakan ekonomi Khalifah Umar bin Khattab, Pada masa Umar ini pulalah mulai diatur dan ditertibkan tentang pembayaran gaji dan pajak tanah. Terkait dengan masalah pajak, Umar

membagi warga negaranya dalam dua kelompok yaitu muslim dan non muslim (dzimmy). Bagi muslim diwajibkan untuk membayar zakat, sedangkan bagi non muslim dipungut kharaj (pajak tanah) dan jizyah (pajak kepala). Bagi muslim diberlakukan hukum islam, bagi non muslim diperlakukan hukum menurut agama atau adat mereka masing-masing. Seluruh kebijakan yang

(19)

dilaksanakan, pada hakekatnya merupakan upaya mengkonsolidasikan bangsa Arab dan melebur suku-suku Arab ke dalam satu bangsa.

Ketika wilayah kekuasaan Islam telah meliputi wilayah Persia, Irak dan Syria serta Mesir sudah barang tentu yang menjadi persoalan adalah pembiayaan, baik yang menyangkut biaya rutin pemerintah maupun biaya tentara yang terus berjuang menyebarkan Islam ke wilayah tetangga lainnya. Oleh karena itu, dalam kontek ini Ibnu Khadim mengatakan bahwa institusi perpajakan merupakan kebutuhan bagi kekuasaan raja yang mengatur pemasukan dan pengeluaran.22

Kebijakan Umar yang lain dalam hal pengelolaan kas negara adalah Umar menerapkan pajak perdagangan (bea cukai) yang bernama al-„Ushur, Ia mengadopsi sistem ini ketika ia

mendapat laporan bahwa apabila pedagang Arab datang ke Byzantium, maka pedagang tersebut ditarik pajak 10% dari barang yang dijual. Sementara itu bagi dzimmi yang berada di dalam negeri dikenakan sebesar 5%, sedangkan bagi orang Islam membayar 2,5% dari harga barang dagangan. Umar juga mengeluarkan beberapa kebijakan yang inovatif yang tidak terdapat pada periode sebelumnya, misalnya demi keamanan, menjaga kualitas/mutu tentara Arab, produksi panen yang memadai, menghindari negara dari kerugian pajak 80%, keadilan, menghindari diskriminasi Arab dan non-Arab, khalifah melarang transaksi jual beli tanah bagi orang Arab di luar Arab. al-Mal al-Ghanimah selama pemerintahannya dibagikan kepada kepala negara sebesar 20% dan tentara 80%, Umar memasukkannya ke kas negara.23

Dalam Mal Ghanimah yang dulunya 4/5 dimiliki oleh tentara dan sisanya disebut al-Khums bagi kepala Negara dirubah dan dimasukkan ke kas Negara, sebagai solusi guna mengatasi gejolak keuangan, ia member gaji tetap kepada tentara dan pensiun kepada seluruh sahabat Nabi. Maka sejak Umar terbentuklah regular armyyang tinggal di berbagai barak di sekitar daerah kekuasaan Islam. Upaya kebijakan khalifah tersebut dilakukan guna menjaga kualitas/mutu tentara Arab karena mendapat bayaran tetap dan tidak tergiur akan ketamakan harta yang lebih melimpah , produksi panen yang memadai karena rakyat tentram dan tidak terganggu, menghindari kerugian pajak Negara 80% dan menghindari diskriminasi Arab dan Non-Arab.

Pemerataan zakat

22 Muhammad Husein Haikal, h. 45

(20)

Khalifah Umar bin Khatab juga melakukan pemerataan terhadap rakyatnya dan meninjau kembali bagian-bagian zakat yang diperuntukkan kepada orang-orang yang diperjinakan hatinya (al-muallafatu qulubuhum).

Lembaga Perpajakan

Ketika wilayah kekuasaan Islam telah meliputi wilayah Persia, Irak dan Syria serta Mesir sudah barang tentu yang menjadi persoalan adalah pembiayaan, baik yang menyangkut biaya rutin pemerintah maupun biaya tentara yang terus berjuang menyebarkan Islam ke wilayah tetangga lainnya. Oleh karena itu, dalam kontek ini Ibnu Khadim mengatakan bahwa institusi perpajakan

merupakan kebutuhan bagi kekuasaan raja yang mengatur pemasukan dan pengeluaran.24

Sebenarnya konsep perpajakan secara dasar berawal dari keinginan Umar untuk mengatur kekayaan untuk kepentingan rakyat. Kemudian secara tehnis beliau banyak memperoleh masukan dari orang bekas kerajaan Persia, sebab ketika itu Raja Persia telah mengenal konsep perpajakan yang disebut sijil, yaitu daftar seluruh pendapatan dan pengeluaran diserahkan dengan teliti kepada negara. Berdasarkan konsep inilah Umar menugaskan stafnya untuk mendaftar pembukuan dan menyusun kategori pembayaran pajak.

Diantara ringkasan singkat tentang fiqih ekonomi pada masa Umar sebagaimana tercantum di dalam sebagai berikut:

 Memberikan lahan tanah kosong yang tidak ada pemiliknya kepada rakyat untuk

dijadikan lahan produktif untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

 Mempekerjakan tawanan yang memiliki keterampilan dan mengizikakannya untuk tinggal

di Madinah

 Umar sangat memotifasi aktifitas perdagangan pada masanya  Memperhatikan aktifis pengajar dengan memberikannya aji

 Menghimbau kepada rakyatnya untuk senantiasa melakukan kegiatan yang produktif  Umar memberikan pinjaman modal kepada rakyatnya yang tidak memiliki modal usaha  Ketika mereka tidak mampu bekerja Khalifah sendiri yang turun tangan untuk membantu

mereka bekera

(21)

 Menghimbau kepada para hamba sahaya untuk berdagang dan hasilnya digunakan untuk

membayar angsuran untuk memerdekakan diri mereka

 Beliau juga menghimbau sanak keluarganya untuk berproduksi

 Umar bukan hanya menghimbau rakyatnya untuk berproduksi, sebagaimana yang

diriwayatkan oleh Aisyah r.a “Ketika Umar sebagai khlifah, dia dan keluarganya makan dari baitul maal, dan dia bekerja dalam hartanya sendiri’’.25

6. Perkembangan pengetahuan

Pada masa khalifah Umar bin Khatab, sahabat-sahabat yang sangat berpengaruh tidak diperbolehkan untuk keluar daerah kecuali atas izin dari khalifah dan dalam waktu yang terbatas. Jadi kalau ada diantaa umat Islam yang ingin belajar hadis harus perdi ke Madinah, ini berarti

bahwa penyebaran ilmu dan pengetahuan para sahabat dan tempat pendidikan adalah terpusat di Madinah. Dengan meluasnya wilayah Islam sampai keluar jazirah Arab, nampaknya khalifah memikirkan pendidikan Islam didaerah-daerah yang baru ditaklukkan itu. Untuk itu Umar bin Khatab memerintahkan para panglima perangnya, apabila mereka berhasil menguasai satu kota, hendaknya mereka mendirikan Mesjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan.

Berkaitan dengan masalah pendidikan ini, khalifah Umar bin Khatab merupakan seorang pendidik yang melakukan penyuluhan pendidikan di kota Madinah, beliau juga menerapkan pendidikan di mesjid-mesjid dan pasar-pasar serta mengangkat dan menunjuk guru-guru untuk tiap-tiap daerah yang ditaklukkan itu, mereka bertugas mengajarkan isi al-Qur’an dan ajaran Islam lainnya seperti fiqh kepada penduduk yang baru masuk Islam.

Diantara sahabat-sahabat yang ditunjuk oleh Umar bin Khatab ke daerah adalah

Abdurahman bin Ma’qal dan Imran bin al-Hashim. Kedua orang ini ditempatkan di Basyrah. Abdurrahman bin Ghanam dikirim ke Syiria dan Hasan bin Abi Jabalah dikirim ke Mesir. Adapun metode yang mereka pakai adalah guru duduk dihalaman mesjid sedangkan murid melingkarinya. Meluasnya kekuasaan Islam, mendorong kegiatan pendidikan Islam bertambah besar, karena mereka yang baru menganut agama Islam ingin menimba ilmu keagamaan dari sahabat-sahabat yang menerima langsung dari Nabi. Pada masa ini telah terjadi mobilitas penuntut ilmu dari daerah-daerah yang jauh dari Madinah, sebagai pusat agama Islam. Gairah menuntut ilmu

agama Islam ini yang kemudian mendorong lahirnya sejumlah pembidangan disiplin keagamaan.

(22)

Pada masa khalifah Umar bin Khatab, mata pelajaran yang diberikan adalah membaca dan menulis al-Qur’an dan menghafalnya serta belajar pokok-pokok agama Islam. Pendidikan pada masa Umar bin Khatab ini lebih maju dibandingkan dengan sebelumnya. Pada masa ini tuntutan untuk belajar bahasa Arab juga sudah mulai tampak, orang yang baru masuk Islam dari daerah yang ditaklukkan harus belajar bahasa Arab, jika ingin belajar dan memahami pengetahuan Islam. Oleh karena itu pada masa ini sudah terdapat pengajaran bahasa Arab.

Berdasarkan hal diatas penulis berkesimpulan bahwa pelaksanaan pendidikan dimasa khalifah umar bin khatab lebih maju, sebab selama Umar memerintah Negara berada dalam keadaan stabil dan aman, ini disebabkan, disamping telah ditetapkannya mesjid sebagai pusat pendidikan, juga telah terbentuknya pusat-pusat pendidikan Islam diberbagai kota dengan materi

yang dikembangkan, baik dari segi ilmu bahasa, menulis dan pokok ilmu-ilmu lainnya. 7. Perkembangan Sosial

Pada masa Khalifah Umar ibn Khatthab ahli al-dzimmah yaitu penduduk yang memeluk agama selain Islam dan berdiam diwilayah kekuasaan Islam. Al-dzimmah terdiri dari pemeluk Yahudi, Nasrani dan Majusi. Mereka mendapat perhatian, pelayanan serta perlindungan pada masa Umar. Dengan membuat perjanjian, yang antara lain berbunyi ;

Keharusan orang-orang Nasrani menyiapkan akomodasi dan konsumsi bagi para tentara Muslim yang memasuki kota mereka, selama tiga hari berturut-turut.

Pada masa umar sangat memerhatikan keadaan sekitarnya, seperti kaum fakir, miskin dan anak yatim piatu, juga mendapat perhatian yang besar dari umar ibn Khathab.

8. Perkembangan Agama

Di zaman Umar Radhiallahu ‘anhu gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan)

pertama terjadi; ibu kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Dengan memakai Syria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan

‘Amr ibn ‘Ash Radhiallahu ‘anhu dan ke Irak di bawah pimpinan Sa’ad ibn Abi Waqqash Radhiallahu ‘anhu. Iskandariah/Alexandria, ibu kota Mesir, ditaklukkan tahun 641 M. Dengan demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al-Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di Iraq,

jatuh pada tahun 637 M. Dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga. Pada tahun 641 M, Moshul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa

(23)
(24)

BAB III PENUTUP

- Umar bin Khatab (583-644) memiliki nama lengkap Umar bin Khathab bin Nufail bin Abd Al-Uzza bin Ribaah bin Abdillah bin Qart bin razail bin ‘Adi bin Ka’ab bin Lu’ay, adalah khalifah kedua yang menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ibu Umar bernama Hantamah binti Hasyim bin al-Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum, Umar Umar

dilahirkan di kota Mekkah dari suku bani ’Adi, yaitu salah satu rumpun suku Quraisy yang

terbesar di kota Mekkah dan dinilai mempunyai status strata sosial tinggi saat itu.

- Umar memeluk islam berawal dari do’anya Rasulullah, dari riwayat yang lain mengatakan bahwa sebab umar masuk islam adalah ketika adiknya memberikan lembaran Al-Qur’an yang dibaca oleh adiknya.

- Umar menjadi khalifah ditunjuk langsung oleh Khalifah sebelumnya tetapi semua itu melalui diskusi bersama tokoh-tokoh pada masa itu

- Kontribusi serta prestasi yang dicapai Khalifah Umar bin Khattab antara lain yaitu, perluasan wilayah, pembanguna-pembangunan berupa masjid, dan mengembangkan beberapa bidang juga seperti bidang politik, agama, sosial, pengetahuan, dan ekonomi. - Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak yang fanatik pada

saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah orang Persia yang masuk Islam setelah

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Muhdhar Yunus Ali, 1992 Kehidupan Nabi Muhammad SAW dan Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib, Semarang: Asy-Syifa.

Arif Setiawan, 2002 Islam dimasa Umar bin Khatthab, Jakarta : Hijri Pustaka

Departemen Agama, 1993 Ensiklopedi Islam, jakarta : Depaq, jilid ke III

Haekal Muhammad Husain, 1977 al-Faruq Umar Cairo: Dar al-Ma’arif

Haikal Muhammad Husein, 2002 Umar bin Khatthab, sebuah telaah mendalam tentang pertumbuhan islam dan kedaulatannya dimasa itu, Bogor : Pustaka Lintera AntarNusa

Hasan Hasan Ibrahim, 2001 Tarikh al Islam as siyasi wa ats tsaqafi wa al Ijtima, terj. H.A. Bahauddin, Sejarah dan Kebudayaan Islam I, Jakarta: Kalam Mulia

Hitti K. Philip, 2008 History of The Arab, terj. R.CecepLukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, edisi revisi Jakarta: Serambi Limu Semsta,

Hurt Michael H., The 100, 1983 A Ranking of The Most Influencial Persons in History, terj. Mahbub Junaidi dengan judul Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Jakarta: Pustaka Jaya

Junaidi Mahbub, 1986 Seratus tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah, Jakarta : Pustaka jaya

Karim M. Abdul, 2014 Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher

Nasution Harun, 2001 Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta:UI Press

Nourouzzaman Shiddiqi, 1996 Jeram-jeram Peradaban Muslim, Pustaka Pelajar

Nuruddin Amir, 1991 Ijtihad Umar bin Khatthab, Jakarta : Rajawali Press

Siti Maryam (ed.) dkk. 2004 Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik hingga Modern, Yogyakarta: LESFI

Tim Penyusun Textbook Sejarah dan Kebudayaan Islam Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, 1982 Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid I Ujung pandang :IAIN Alauddin

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Kemudian sistem akan menerima kiriman pesan tersebut, setelah pesan tersebut diproses oleh aplikasi maka server akan mengirimkan data dalam bentuk SMS ke administrator

Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik dengan pihak pers.Arti harpiah daripad press adalah percetakan, namun pada

keabsahan data dari hasil wawancara dengan proses observasi sesuai.. dengan pedoman observasi yang dikembangkan dari teori

Setelah melaksanakan kegiatan PPL 2 di SD Negeri Randugunting 4 Kota Tegal, praktikan dapat menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran sudah cukup baik dan proses pembelajaran

Kecerdasan antarpribadi seperti empati, wawasan sosial, daya tarik, kebijaksanaan dan diplomasi, sifat persuasif, dan kemampuan komunikasi lisan penting untuk

Fotodetektor merupakan devais semikonduktor yang digunakan untuk mengubah sinyal cahaya menjadi sinyal listrik. Pengoperasian fotodetektor diawali dengan proses generasi