• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI ARAB SEBELUM ISLAM Makalah Untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EKONOMI ARAB SEBELUM ISLAM Makalah Untuk"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Untuk memenuhi tugas dalam

Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

Al Ustd Taqyuddin, M.ed.

Di susun oleh:

Nilam Suci Gilang Romadhona NIM : 3720164181362 Nurul Anggesti Merdayanti

NIM : 3720164181365

PROGRAM STUDY EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

(2)

Daftar Isi

BAB I... 2

Pendahuluan... 2

A. Latar Belakang...2

B. Rumusan Masalah...3

C. Tujuan... 3

BAB II... 4

Pembahasan... 4

A. Kondisi Geografis Arab...4

B. Arab Jahiliyah dan keadaannya sebelum datangnya masa Islam...5

C. Semenanjung Arab, “Tempat Terpilih” sebagai pusat dalam penyebaran agama Islam...6

D. Keadaan Ekonomi Arab sebelum kedatangan Islam...10

BAB III... 12

Penutup... 12

(3)

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Bukan menjadi suatu hal yang asing dalam mengkaji ilmu sejarah pemikiran dan peradaban Islam diawali dengan negara Arab, di mana Islam pertama kali muncul yaitu di negara Arab. Mengkaji tentang Islam akan lebih sempurna bila kita mengkaji Arab pra-Islam terlebih dahulu, karena Islam lahir di tengah-tengah masyarakat Arab yang sudah mempunyai adat istiadat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Mengenal Arab sebelum datangnya Islam bagi kita seorang pelajar muslim yang sudah membaca buku sejarah bangsa Arab, bahwa masyarakat Arab pada masa sebelum Islam adalah masyarakat yang tengah berada dalam krisis aqidah, moral dan sebagainya. Mengenal Arab sebelum Islam menurut penulis sangatlah penting, di mana hal ini akan dapat menambah keyakinan kita dalam mendalami Islam dan menambah wawasan kita sebagai seorang muslim. Bangsa Arab sebelum datangnya Islam berbentuk kabilah, di mana banyak kabilah-kabilah yang sering melakukan peperangan karena disebabkan kefanatikan dari masing-masing kabilah, mereka mengikuti ajaran nenek moyang mereka yang cenderung fanatik pula.

Selain itu, sejarah telah membuktikan bahwa kegemilangan peradaban islam lahir dari bangsa yang memiliki jati diri dan berpegang teguh terhadap ajaran islam. Kebudayaan dalam islam adalah suatu sikap pemikiran, dan pandangan hidup. Arab merupakan salah satu negara yang mendapatkan pendidikan keislaman yang cukup kuat. Yang mana dahulu Arab merupakan negara yang dikuasai oleh dua negara yaitu Persia dan Romawi yang merupakan tempat perselisiahan antar agama.

(4)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi geografis bangsa Arab?

2. Bagaimana kehidupan dan adat arab jahiliyah sebelum islam?

3. Bagaimana Semenanjung Arab menjadi “Tempat Terpilih” sebagai pusat dalam penyebaran agama Islam?

4. Bagaimana keadaan ekonomi sebelum islam datang?

C. Tujuan

(5)

BAB II

Pembahasan

A. Kondisi Geografis Arab

Menurut bahasa, Arab artinya padang pasir, tanah gundul, dan gersang yang tiada air dan tanamannya. Sebutan dan istilah ini sudah diberikan sejak dahulu kala kepada bangsa Arab.1 Jazirah dalam bahasa Arab berarti pulau. Jadi Jazirah Arab berarti pulau Arab. Sebagian ahli sejarah menamai tanah Arab itu dengan Shibhul Jazirah yang dalam bahasa Indonesia berarti Semenanjung. Dilihat dari peta, Jazirah Arab berbentuk persegi panjang yang sisi-sisinya tidak sejajar. Letaknya yang dekat dengan persimpangan ketiga benua, semenanjung arab menjadi dunia yang paling mudah dikenal di alam ini. Jazirah Arab dilihat dari topografinya dibagi menjadi dua bagian, bagian tepi yang merupakan tempat penduduk kota yang sering hujan, dan bagian tengah yang merupakan tempat penduduk gurun yang jarang didatangi hujan. Di jazirah Arab kawasan gurunya lebih luas dibandingkan dengan kawasan tanah suburnya. Kawasan tanah suburnya adalah Sabit di sebelah utara, Hijaz di sebelah Barat, dan Yaman di sebelah barat daya. Di gurun penduduknya jarang, sedangkan di kawasan subur penduduknya padat. Walaupun gurun gersang, di sana ada oasis yang disekitarnya ada tumbuhan dan tanaman.2 Melihat Jazirah Arab saat itu, dengan keadaan sebagian wilayah berkondisi gersang namun banyak sejarawan menyatakan keadaan perekonomian negara Arab sangatlah baik, bahkan itu sebagai salah satu faktor pendorong pesatnya perkembangan agama Islam.

Meski tak dipungkiri, seluruh manusia di Indonesia maupun di negara Arab, masyarakatnya pasti lebih memilih tinggal di tempat yang subur untuk ditanami buah-buahan agar dapat menghasilkan pemasukan negara yang lebih, hal ini (menurut penulis) yang mendasari munculnya perekonomian bangsa Arab pra islam.

1 Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah, Jakarta: Al Kautsar, 1997, Cet. Ke-1, Hlm. 1

(6)

B. Arab Jahiliyah dan keadaannya sebelum datangnya masa Islam

Jahiliyah berasal dari bahasa Arab “Jahala” yang artinya jahil atau bodoh. Dari segi syariat, jahiliyah merujuk pada kejahilan dalam aspek akidah dan hukum-hukum agama Allah SWT. Dalam arti lain, jahiliyah bukanlah orang yang bodoh, sebenarnya mereka bodoh dalam hal agama, bukan bodoh dalam hal keilmuan atau pengetahuannya. Zaman jahiliyah adalah zaman sebelum kedatangan Islam. Zaman ini sudah ada kurang lebih sejak 150 tahun sebelum Islam datang. Zaman ini juga dikenal sebagai zaman kegelapan. Masyarakat saat itu hidup dalam kemunduran, jahil atau kebodohan dalam akidah, tidak berakhklak, tidak memiliki nabi dan kitab suci sebagai pedoman serta petunjuk. 3

Di zaman jahiliyah telah ada kemajuan dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan sastra. Karena itu, istilah jahiliyah lebih tepat disematkan kepada manusia yang ingkar kepada peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT.

Masyarakat jahiliyah di Semenajung Arab sebelum kedatangan Islam terbagi menjadi dua, yaitu Arab Badui dan Arab Hadari. Masyarakat Badui tinggal dikawasan gurun dan pedalaman, yaitu dibagian tengah semenanjung Arab. Masyarakat ini hidup berpindah-pindah (nomaden) dalam beberapa kelompok. Mereka terikat dalam satu bahasa, keturunan, adat, dan kepercayaan. Sementara, masyarakat Haidari tinggal dikawasan pesisir pantai Semenanjung Arab. Mereka ini tinggal menetap di pelabuhan atau kota-kota. Mereka lebih maju dan berhubungan dengan masyarakat luar secara politik, ekonomi dan sosial. Mengenai struktur masyarakatnya berdasarkan kelompok atau kabilah.4

Masyarakat jahiliyah adalah masyarakat yang tidak mempunyai pedoman dan pegangan agama yang benar. Mereka telah meninggalkan agama yang telah dibawa oleh nabi dan rasul yang terdahulu. Mereka menyembah berbagai bentuk Tuhan seperti alam, hewan dan patung-patung. Mereka juga memiliki akhlak yang buruk, yakni seperti mengingkari ajaran agama yang mereka warisi, berjudi, minum arak, dan berzina.

Salah satu tabiat bangsa Arab, yang terkait dengan ikatan kesukuan adalah kegemaran berperang. Peperangan antar suku seringkali terjadi, baik karena alasan rebutan lahan pertanian, atau karena permusuhan yang disebabkan rebutan

3 Pustaka Oasis, Ensiklopedia anak-anak Muslim, Bandung : Grasindo, Hlm. 56

(7)

Para ayah akan merasa malu apabila dikabari bahwa isterinya telah melahirkan bayi perempuan. Karena itu bisa terjadi seorang ayah menguburkan bayi perempuannya hidup-hidup. Kebiasaan lain dari orang-orang Arab Makkah pra Islam adalah menikahi perempuan dalam jumlah yang tidak terbatas dan menceraikan isteri-isteri mereka semaunya. Seorang perempuan yang ditinggal mati suaminya bahkan ditempatkan sebagai barang warisan. Akibatnya adalah terjadinya pewarisan isteri ayahnya (ibunya) atau ibu tirinya kepada anak-anak mereka sendiri. Jadi, mereka tidak menghargai perempuan. Mereka memandang perempuan sebagai barang bergerak dan sangat meremehkannya. Laki-laki bebas mengawini perempuan berapapun jumlahnya dan menceraikannya kapanpun diinginkan.5

C. Semenanjung Arab, “Tempat Terpilih” sebagai pusat dalam penyebaran agama Islam6

Adalah suatu kebijaksanaan Allah Swt. bahwa terbitnya matahari yang memusnahkan kegelapan dan memenuhi dunia dengan cahaya dan hidayah berawal dari ufuk Jazirah Arab yang gelap gulita. Allah memilih bangsa Arab untuk menerima dakwah pertama kali disebabkan lembaran hati mereka suci dan belum terisi dengan tulisan-tulisan yang rinci dan dalam yang sulit dihapus dan dihilangkan. Dalam hati mereka hanya ada catatan sederhana yang terkait dengan kebodohan (jahiliah) mereka yang sangat mudah untuk dihapus dan dicuci serta diisi dengan tulisan-tulisan baru. Sementara itu bangsa Romawi, India, Yunani, dan bangsa-bangsa beradab lainnya sudah diliputi dengan kebodohan ganda yang sulit diobati dan dihilangkan. Bangsa Arab terdiri dari orang-orang yang sederhana dan dermawan, keras dan jujur. Mereka tidak akan menipu orang lain dan diri mereka sendiri. Mereka biasa berkata yang benar, berkemauan keras. Banyak kejadian yang membuktikan sifatsifat positif bangsa Arab ini, terutama setelah mereka memeluk Islam, misalnya peristiwa Bai’atul Aqabah (sumpah setia di Aqabah) dan peristiwa-peristiwa lainnya. Bangsa Arab tidak mengalami penyakit peradaban dan kemewahan yang sulit disembuhkan. mereka tidak memiliki watak munafik dan membuat persekongkolan jahat. Mereka adalah penyerang yang gagah berani di

5http://staffnew.uny.ac.id/upload/132001803/pendidikan/Dr.+Marzuki,+M.Ag_. +Buku+PAI+SMP+-+7+Sejarah-Bab+5.pdf

(8)

medan pertempuran, para penunggang kuda yang lihai, orang-orang yang ulet dan sabar, serta orang-orang yang tidak mementingkan kemewahan dunia.Kekuatan bekerja dan berpikir serta bakat-bakat alami tersimpan pada bangsa Arab. Kekuatan dan bakat ini selamat dari pengaruh pikiran-pikiran yang dapat merusak keaslian watak mereka, seperti perdebatan filsafat dan aliran-aliran kegamaan yang rumit. Meskipun tak dipungkiri masih juga terdapat bangsa Arab yang kafir bahkan mencela datangnya Islam di kemudian hari.

Dahulu arab dikuasai dan dikepalai oleh dua negara besar yaitu persi dan romawi dan disenarai oleh dua negara pula yaitu Greek dan India. Pada saat itu, Persi merupakan tempat pertarungan agama dan falsafah yang memiliki banyak macam. Para pembesar serta pemerintah negara meyoritas menganut agama majusi. Yang mana agama tersebut merupakan agama yang memeperbolehkan anak laki-laki menikah dengan ibunya, anak perempuan, adik dan sepupu perempuan.

Salah satunya yaitu EmpayarbYazdajrid kedua yang memerintah di pertengahan abad ke lima masehi yang telah menikah dengan anak perempuannya. Bukan hanya itu, tata kesusilaan dan sopan santun pada saat itu juga sangat jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Seperti yang ditegaskan oleh Al Imam al Shahras Tani dalam kitabnya yang berjudul Al Milal Wa Al Nihal, terdapat dalam ajaram agama Mazdak yang menyebutkan bahwa wanita tidak memiliki hak untuk bebas.

Kerajaan romawi juga memiliki jiwa dan semangat penjajahan dan bergelut dalam persengketaan agama dengan pihak kristian negeri Syam dan Mesir. Ia bergantung penuh kepada kekuatan tentaranya dan cita-cita penjajahannya yang berkobar-kobar dalam rangka percobaan memodernisasikan agama Kristian untuk disesuaikan dengan matlamat untuk mencapai cita-cita dan kemauannya. Negara tersebut berada dalam keadaan hura-hura dari negara Persia yang hidup dengan kemewahan yaitu kemewahan dalam kemororsotan rakyat jelata. Kenaikan bea cukai yang meningkat merupakan suatu gejala yang biasa dan lumrah.

(9)

yang waras dan pertimbangan yang seksama maka tamaddun dan kemajuan tadi merupakan jalan-jalan yang indah serta mudah menuju ke arah kesenangan dalam semua aspek kehidupan. Biasanya, perkara ini tidak akan lahir kecuali melalui wahyu ilahi.

Kawasan arab pada saat itu merupakan suatu kawasan yang tenang, jauh dan tetrpencil dari gejala hura-hura tersebut. Kawasan Arab saat itu tidak pernah merasakan kemewahan dan kemajuan seperti negara persi yang telah membawa mereka pada kerusakakn dan keruntuhan ahlak. Bangsa Arab pada saat itu memiliki ahlak yang terpuji dan memiliki sifat-sifat seperti: amanah, pemurah, suka menolong, dan benci akan ked jauzaliman. Yang mereka perlukan pada saat itu adalah pengetahuan untuk memperbaiki kehidupan mereka dari kejahiliyahan. Kebanyakan dari mereka telah tersesat dsn jauh dari kemanusiaan. Yang mana telah diterangkan dalam Al-qur’an yang artinya:

“Dan sesungguhnya kamu sebelum hari ini adalah golongan orang yang tersesat” 7

Ayat tersebut merupakan penegasan atas keudzuran dan kemaafan bagi mereka daripada penghinaan atas mereka. Ini menunjukkan bahwa bangsa-bangsa lain telah menggunakan tamaddun dan kemajuan mereka sebagai alat ke arah kerusakan sedangkan mereka sadar atas kesalahan yang mereka perbuat. Selain itu, jika dilihat dari letak geografis semenanjung Arab berada di pertengahan bangsa-bangsa tersebut (Persia dan Roma). Menurut pendapat Muhammad Al Mubarak (profesor Mesir) mengungkapkan:

“Orang yang memerhatikan dan memandang kepada bangsa Arab akan dapat melihat bagaimana bangsa Arab berdiri dimasa lalu di tengah-tengah tamaddun yang ada di sekitarnya. Di sebelah kirinya Tamaddun barat dengan alirannya kering pucat tak berhias dan tidak jelas pada hakikat kemanusiaan. Di sebelah kanannya terdapat tamaddun kerohanian dan kejiwaan yang melambung ke alam khayalan seperti yang terdapat di India, China dan sebagainya.”

(10)

Sebelum islam juga terdapat bangsa-bangsa lain yang mengelilingi Arab dan semenanjungnya. Semenanjung Arab dan bangsa Arab merupakan golongan pertama yang merintis dengan penyebaran dakwah islamiyah yang kini telah banyak dianuti oleh manusia.

Sebagian orang berpendapat bahwasanya para pengikut agama yang sesat adalah sukar untuk mengobati jiwa dan juga sulit untuk mendapatkan pembelajaran yang baru karena mereka ta’sub atau fanatik dan membanggakan keburukan, kehancuran dan kemusnahan yang merupakan hal-hal yang baik. Sedangkan untuk mengubah dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang mencari tentang kebenaran merupakan hal yang lebih mudah karena mereka tidak mengakui kejahilan dan tidak pula membanggakan dengan hasil tamaddun.

Ini merupakan hikmeh mengapa islam pada saat itu hany berkembang di daerah Arab saja. Seandainya saja pancaran dakwah islamiyah ada dimana-mana bahkan hingga ke daerah Persia dan Romawi, maka pasti Allah akan menyediakan kemudahan dan cara-cra sehingga akan berjaya seperti yang terjadi di Semenanjung Arab. Namun hukmah Allah menjadikan semenanjung Arab dan Rasul utusan itu tadi (buta huruf, tidak dapat membaca dan menulis seperti yang telah Allah terangkan dalam kitab sudNya) agar manusia tidak merasa berburuk sangka kepada Nabi dan RasulNya. Hikmah tersebut juga telah diterangkann dalam kitab Allah yang artinya:

“Dialah (Allah) yang telah mengutuskan di kelompok buta huruf seorang utusan daripada kalangan mereka untuk menyampaikan kepada mereka ayat-ayatNya dan menjauhkan mereka daripada syirik dan mengajar mereka kitab-kitab dan hikmat, dan sesungguhny mereka itu dahulunya dalam kesesatannyang sangat amat”. (QS Al-Jumuah:2)8

Sudah menjadi kehendak Allah mengutuskan di kelompok buta huruf, begitu juga bangsa yang akan timbul Rasul dikalangannyajuga merupakan suatu bangsa yang buta huruf, agar mu’jizat kenabian dan syariat islam akan nampak dan jelas diantara perbuatan dan sifat manusia lain yang beraneka ragam. Dan terdapat hikmat lain diantaranya:

(11)

haram tumpuan dan kesejahteraan untuk umat manusia seluruhnya dan merupakan rumah yang pertama untuk umat manusia seluruhnya dan merupakan rumah pertama untuk manusia beribadat serta mempraktikan rukun-rukun agama. Sesungguhnya lembah mekah ini telah menjalankan dan melaksanakan seruan para nabi yaitu Nabi Ibrahim as. Tepat dan kena pada tempatnya dimana kawasan yang mulia ini menjadi muara seruan agama islam yang lain dan juga menjadi tempat pengutusan Naabi terakhir.

2. Jika dilihat dari segi geografis, semenanjung Arab ini telah dipilih untuk tanggungan dakwah Islamiyah, karena situasi dan kedudukannya di tengah-tengah berbagai bangsa. Ini menyebabkan penyebaran dakwah islamiyah dikalangn bangsa-bangsa dan negara yang di sekelillingnya tersebar dengan mudah

3. Dan sebagai hikma ilahi juga menjadikan bahsa Arab sebagai media dakwah Islamiyah dan bahasa pertama untuk menerangkan dan menafsirkan percakapan atau kalam Allah ‘Azza wajalla untuk disampaikan kepada kita.

Jika kita perhatiakan tentang keistimewaan bahsa-bahsa diikuti dengan satu perbandingan dengan bahasa Arab mempunyai banyak keistimewaan dibanding dengan bahasa lain. Maka, bahsa Arab layak menjadi bahasa pertama dan utama untuk umat islam dimana mereka berada.

D. Keadaan Ekonomi Arab sebelum kedatangan Islam

Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, meskipun bangsa jahiliyah itu asalnya berarti bangsa yang berada dalam kebodohan, tetapi yang dimaksudkan oleh islam bukan kebodohan yang berarti tidak memiliki pengetahuan dan kepandaian atau tidak mempunyai kecerdasan berfikir dan kecakapan bekerja, melainkan kebodohan yang berkaitan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa atau dalam masalah akidah, dan kebodohan tentang hukum-hukum-Nya yang telah diturunkan kepada umat manusia, yang seharusnya oleh mereka itu diikuti, ditaati, dan dilaksanakan.

(12)

benteng, dan lain sebagainya. Sebagian telah ada yang memiliki keahlian dalam bidang industri, seperti membuat obat-obatandan sebagainya. 9

Kondisi Jazirah arab yang bergurun sangat cocok digunakan untuk berdagang sebagai penunjang kemapanan ekonomi. Orang-orang quraisy berdagang sepanjang tahun. Di musim dingin mereka mengirim khalifah dagang ke Yaman, sementara di musim panas kalifah dagang menuju ke Syam. Perdagangan yang paling ramai di Makkah adalah pada bulan Zulqaidah, Zulhijjah, dan Muharram yang mana itu merukan musim “Pasar Ukaz.” Begitu pula di bulan Rajab, karena di bulan Rajab banyak dikerjakan Umrah. Bulan-bulan tersebut tadi mereka namai dengan “Asyhuru’I Hurum” atau bulan-bulan yang terlarang. Termasuk di dalamnya adalah larangan melakukan peperangan di bulan tersebut.

Faktor yang menjadikan Makkah memiliki peranan dalam perdagangan adalah ketika negeri Yaman di Selatan berpindah ke Makkah karena negerinya dijajah oleh bangsa Habsyi dan Persia sehingga perniagaan laut dikuasai oleh penjajah. Perpindahan bangsa Yaman Ke Makkah sangat menguntungkan penduduk Makkah, karena bangsa Yaman sangat piawai dan berpengalaman luas dalam bidang perdagangan. Bangsa Arab yang yang nomaden umumnya bekerja sebagai penggembala. Mereka ini juga kadangkala menjadi pengawal para kafilah dagang yang umumnya dari penduduk perkotaan. Sementara Arab bagian selatan, pesisir atau perkotaanumumnya mereka lebih banyak bergerak di bidang perdagangan (niaga). Perdagangan ini mereka lakukan sampai ke negeri India, Indonesia dan Cina.10

9 Moenawwar Khalil, Kelengkapan Tarikh, 2001, Jakarta : Gema Insani, Hlm. 114-115

(13)

BAB III

Penutup

Bangsa Arab adalah bangsa yang sudah maju dari sebelum islam datang, dari segi politik, sosial, bahkan ekonominya. Meskipun tak dipungkiri bahwa kedatangan Islam membawa banyak perubahan dan kedamaian dari masa kejahiliyahan bangsa Arab sebelumnya. Dari kondisi geografisnya yang strategis, arab sangatlah pas menjadi bangsa yang strategis dalam politik dan perekonomiannya. Allah memilih bangsa Arab sebagai bangsa yang dimana islam turun didalamnya karena bangsa arab memiliki banyak kelebihan yang pada masa itu tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa disekitarnya.

(14)

Daftar Pustaka

A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1983), hlm.30 http://staffnew.uny.ac.id/upload/132001803/pendidikan/Dr.+Marzuki,+M.Ag_.

+Buku+PAI+SMP+-+7+Sejarah-Bab+5.pdf

Moenawwar Khalil, Kelengkapan Tarikh, 2001, Jakarta : Gema Insani, Hlm. 114-115 Pustaka Oasis, Ensiklopedia anak-anak Muslim, Bandung : Grasindo, Hlm. 56 QS Al- Baqarah:198

QS Al-Jumu’ah: 2

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat di Dusun II Desa Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur hingga saat ini masih melaksanakan tradisi pembuatan sesajen yang di dalamnya terdapat

Pertama, kenyataan banyak perhitungan matematika yang terdapat dalam penerapan tidak dapat kenyataan banyak perhitungan matematika yang terdapat dalam penerapan tidak dapat dihitung

Adat pinang pulang ke tampuk, Adat sireh pulang ke gagang. Berdasarkan pantun di atas, ianya jelas menggambarkan tentang adat perkahwinan yang diamalkan oleh

Skripsi ini merupakan bentuk dari ekspresi penulis terhadap kebudayaan Dayak khususnya budaya Tiwah, karena banyak sekali penulis yang meneliti tentang Tiwah dalam

Pada dokumen Penetapan Kinerja Perubahan tahun 2018, total anggaran Belanja langsung BP4D Kabupaten Boven Digoel sesuai Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran

Berdasarkan analisis deskriptif respon konsumen terhadap strategi personal selling melalui sales promotion girl smartphone Samsung di kota Bandung menempati posisi 77,05%, ini

a. Seorang perempuan 20 tahun dibawa ke UGD RS karena mengalami penurunan kesadaran setelah megalami kecelakaan lalu lintas 3 jam yang lalu. Dari pemeriksaan

Skripsi berjudul Penerapan Laporan Biaya Kualitas Terhadap Kualitas Produk (Studi Kasus Pada UD. Dua Dewi Keripik Nangka Q-Ecco di Puger), telah diuji dan disahkan