• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN - Gambaran Pengetahuan Ibu WUS Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile di klinik Halim Infertilities Center Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN - Gambaran Pengetahuan Ibu WUS Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile di klinik Halim Infertilities Center Tahun 2013"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan

membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variabel, yaitu

variabel independen dan variabel dependen .(Variable independen dalam penelitian ini gambaran pengetahuan ibu wus sedangkan variable dependen

adalah kegemukan terhadap infertile ( Nursallam, 2009).

Dalam penelitian ini hasil yang diharapkan adalah ada hubungan antara

variable yang diukur, yaitu gambaran pengetahuan ibu wus tentang kegemukan

terhadap infertile. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep

penelitian sebagai berikut:

Skema 1. Kerangka konsep Pengetahuan ibu

- Umur - Pekerjaan - pendidikan

(2)

B. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah defenisi yang membatasi ruang lingkup atau tentang

apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan ( Notoatmojo, 2010).

(3)

4 Pendidikan Pendidikan adalah tempat untuk menimba ilmu

Kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada

kuesioner ( angket )

1.baik

Jika responden menjawab benar 15 - 21.

2. cukup

Jika responden menjawab benar 8 - 14

3. kurang

Jika responden menjawab benar 0 - 7

nominal

5

Dampak kegemukan terhadap infertile”

Variable yang

(4)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan objek pada saat sekarang berdasarkan fakta

sebagaimana adanya kemudian dianalisis dan diinterprestasikan berupa survei

studi kolerasi dan studi perkembangan ( Nasir, 2011).

Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik

Halim Infertilities Center Medan tahun 2013 dengan menggunakan data

primer berupa kuesioner.

B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah sekelompok individu yang tinggal di wilayah yang

sama atau kelompok individu atau objek yang memiliki kesatuan yang sama

( Notoadmodjo, 2010 ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang

hadir untuk berobat selama penelitian dari januari - maret di klinik Halim

Infertilities Center Medan tahun 2013 berjumlah 169 orang.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan

(5)

kebetulan berada di klinik tersebut, sebanyak 63. Sampel diambil setiap hari

senin.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Halim Infertilities Center Medan tahun

2013 dengan pertimbangan karena lokasi mudah dijangkau oleh peneliti, adanya

populasi yang mencukupi untuk dijadikan responden, serta di klinik ini juga

belum pernah ada penelitian yang sama sebelumnya.

D. Waktu Penelitian

Penelitian mulai dilakukan dari tanggl 13 maret sampai 13 april di klinik

halim infertilities center tahun 2013.

E. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan

permohonan kepada Komite DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara, dan meminta izin kepada klinik halim infertilities

center untuk meneliti di wilayah kerjanya. Setelah mendapatkan izin, barulah

melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

a. Lembar persetujuan ( informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden yang

akan diteliti yang memenuhi kriteria. Bila responden menolak maka peneliti

tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.

b.Tanpa nama ( Anonymity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden maka peneliti tidak

mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data yang diisi tetapi hanya

(6)

c. Kerahasiaan (confidentiality)

Kerahasiaan responden dijamin peneliti.

F. Alat Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya

lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, serta sistematis sehingga lebih

mudah diolah (Notoatmodjo, 2010).

Untuk memperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat

pengumpulan data berupa kuesioner yang berisi sejumlah pernyataan yang

digunakan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang

kegemukan terhadap infertile yang dibuat oleh peneliti dan berdasarkan

literatur.

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala guttman, yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban benar dan salah.

Skala guttman dibuat seperti tanda checklist ( √ ) dengan interprestasi penilaian. Apabila skor benar nilainya 1 dan apabila skor salah maka nilainya 0.

Untuk mempermudah melakukan interval kelas dari jawaban yang masuk

melalui kuesioner maka digunakan rumus yaitu :

i

Keterangan :

Range : Skor tertinggi – Skor terendah

(7)

Kuesioner berisi 21 pernyataan dimana satu jawaban benar diberi skor 1 dan

jawaban salah diberi skor 0. Maka skor maksimal 21 x 1 = 21 dan skor minimal

21 x 0 = 0, jadi intervalnya adalah :

i = 7

G. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian yang

akan dimulai setelah peneliti menerima surat izin dari institusi yaitu Program

Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan

surat izin dari lokasi penelitian yaitu Klinik Halim Infertilities Center Medan.

Pada langkah pertama dalam mengumpulkan data, peneliti menunggu pasien

ibu-ibu yang datang ke Klinik Halim Infertilities Center.

Kemudian menanyakan kepada pasien untuk persetujuan menjadi

responden secara sukarela serta menjelaskan waktu, tujuan, manfaat dan prosedur

pelaksanaan kepada calon responden, jika responden bersedia berpartisipasi maka

diminta untuk menandatangani lembar persetujuan. Lalu peneliti memberikan

kuesioner penelitian sambil mendampingi responden selama sepuluh menit dalam

pengisian kesioner. Pengumpulan data dalam penelitian akan berlangsung selama

satu bulan dilaksanakan setiap senin dengan jumlah 15 - 16 pasien setiap

harinya. Selanjutnya data yang telah terkumpul tersebut akan dianalisa.

H. Validitas dan reabilitas instrumen

a. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti ketepatan dan

(8)

alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur

( machfoeds, 2008 ). Uji validitas kuesioner ini dilakukan dengan

menggunakan metode uji validitas isi yaitu mensyaratkan bahwa instrument

dibuat mengacu pada isi yang di kehendaki menurut tujuan tertentu ( denim,

2003 ). Kuesioner penelitian ini telah dilakukan content validity oleh Dr.

Dr.Binarwan Halim,M.Ked(OG), SpOG(K), FICS dengan nilai CVI 0,89524.

b. Realibilitas

Uji Reliabilitas penelitian dilakukan pada 15 orang responden yang

memenuhi kritaria penelitian. Uji realibilitas kuesioner dilakukan pada bulan

febuary 2013 di klinik halim infertilities center. Sekumpulan pertanyaan

untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur

dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,7

sudah memadai syarat reliabilitas dan kuesioner penelitian ini sudah

dinyatakan layak ( reliable ) karena hasil pengukuran menunjukkan angka

lebih dari 0,70 ( polite & hungler, 1995).

I. Analisis Data

Setelah seluruh data terkumpul maka analisa data dilakukan melalui

pengolahan data yang mencakup kegiatan sebagai berikut :

1. Editing ( Pemeriksaan data ).

proses pengolahan data dengan cara pengecekan kembali kelengkapan

data yang telah terkumpul tanpa kesalahan dan kekurangan.

2. Coding ( Pemberian kode ).

pengolahan data dengan cara memberikan kode-kode pada setiap

(9)

3. Tabulating

proses pemasukan data atau menyusun data ke dalam bentuk tabel.

(10)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai

“ gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile di

klinik halim infertilities center dengan jumlah responden 63 orang.

Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang dampak

kegemukan terhadap infertile. Kuesioner ini berisikan 21 pertanyaan.Berikut ini

dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden dan

pengetahuan.

1. Karakteristik responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan dan

pekerjaan. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Tentang Dampak KegemukanTerhadap infertile Tahun 2013

karakteristik Frekuensi Persentasi (%)

USIA

- 25-35 tahun

- 36-45 tahun TOTAL

52 orang

11 orang

63 orang

(11)

PEKERJAAN

Dari tabel 5.2 di atas dapat di lihat bahwa kelompok responden wanita

yang berusia 25-35 tahun 52 orang (82,54 %), usia 36-45 tahun 11 orang (

17,5% ). Yang memiliki pekerjaan sebagai PNS yaitu 32 orang (50,8 %), Yang

memiliki pekerjaan sebagai KARYAWAN sebanyak 15 orang ( 23,80%),Yang

memiliki pekerjaan sebagai IRT sebanyak 16 orang (25,4%), dan yang

berpendidikan terakhir SD sejumlah 3 orang ( 4,8% ), yang berpendidikan

terakhir SMP sejumlah 13 orang ( 20,6% ),yang berpendidikan terakhir SMA

sejumlah 22 orang (39,7% ),yang berpendidikan terakhir PT ( Pendidikan

Tertinggi ) sebanyak 25 orang ( 39,7% ).

2. Pengetahuan responden berdasarkan jawaban dari kuesioner

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

(12)

Pengetahuan ibu merupakan segala sesuatu yang ibu ketahui tentang

kegemukan terhadap infertile.

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan dapat di lihat secara

rinci dibawah ini :

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013

NO PERNYATAAN BENAR SALAH

F % F %

1 Kegemukan adalah kelebihan berat badan dari berat badan idealnya

44 69,8 5

19 30,1 6

2 lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan seperti kesulitan memiliki keturunan

38 60,3 1

25 39,7

3 Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk mengalami kehamilan

33 52,4 30 47,6 2

4 Timbunan lemak di ovarium juga dapat mengganggu perkembangan embrio dan mengakibatkan keguguran

40 63,5 23 36,5 0

5 Hidup yang serba instan adalah salah satu penyebab susahnya seseorang untuk menurunkan berat badannya

21 33,3 3

42 66,6 6

6 Lebih dari 10kg dari berat badan ideal disebut kegemukan 39 61,9 0

24 39,0 9

7 Menstruasi tidak teratur disebabkan juga oleh kegemukan 19 30,1 6

44 69,8 4

8 Kenaikan berat badan akibat konsumsi lemak berlebihan akan berdampak buruk bagi tekanan darah

28 44,4 35 55,6

9 Obesitas cenderung menjadi diabetogenik ( meyebabkan diabetes ), terutama bila sudah berlangsung lama

46 73,0 1

17 26,9 9

10 Bagi seseorang yang obesitas sejumlah kista kecil muncul di ovarium sebagai akibat dari ketidak seimbangan hormone.

30 47,6 2

32 50,8

11 Semakin tua umur seseorang kesehatan sel telur yang dihasilkan juga akan menurun

37 58,7 3

26 41,2 7

12 Operasi lemak ( bedah bariatik ) adalah salah satu usaha untuk menurunkan kegemukan

45 71,4 2

18 28,6

13 karena obesitas menyebabkan stamina berkurang 31 49,2 0

32 50,8

14 Kegemukan dapat mempengaruhi infertile karena dapat menghambat kontak seksual

31 49,2 0

32 50,8

(13)

8 2

16 Lipatan lemak di perut dan kulit pada pria obesitas membuat penis terlihat lebih kecil dan tak keliatan

38 60,3 1

25 39,7

17 Perubahan lingkungan di sekitar ovarium sebelum ovulasi, ditemukan sebagai faktor penyebab infertilitas pada

perempuan

50 79,3 6

13 20,6 3

18 Perubahan lingkungan di sekitar ovarium sebelum ovulasi, ditemukan sebagai faktor penyebab infertilitas pada

perempuan

51 80,9 6

12 19,0 5

19 Badah bariatik adalah salah satu cara menurunkan berat badan 47 74,6 16 25,4

20 Gizi seimbang dan pola istirahat yang cukup dapat mencegah kemandulan

60 95,2 3

3 4,8

21 Pengaruh terbesar seseorang mengalami kegemukan adalah pola makan yang tidak teratur

49 77,8 14 22,2 2

Berdasarkan tabel 5.2 pilihan jawaban gambaran pengetahuan ibu tentang

dampak kegemukan terhadap infertile yang banyak menjawab benar pada

pertanyaan nomor 20 sebanyak 60 orang ( 95,23% ), dan ibu yang sedikit

menjawab benar pada pernyataan nomor 7 sebanyak 19 orang ( 30,16% ),

sedangkan ibu yang banyak menjawab salah pada pernyataan nomor 7 sebanyak

44 orang ( 69,84%) dan ibu yang sedikit menjawab salah pada pernyataan nomor

20 sebanyak 3 orang ( 4,8 ).ini menyatakan bahwa 69,84% ibu cukup mengerti

(14)

Tabel 5.3 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Umur Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap

Infertile Tahun 2013

no umur

Pengetahuan

f %

baik cukup Kurang

f % F % f %

1 25-35 tahun 10 15,87 29 46,23 14 22,22 53 84,32

2 36-45 tahun 1 1,6 8 12,7 1 1,6 10 15,87

Total 63 100

Berdasarkan tabel 5.3 di atas pengetahuan ibu berdasarkan responden bedasarkan

umur yaitu yang berumur 25 – 35 tahun yang berpengetahuan baik sebanyak 10 orang

( 15,87% ), berpengetahuan cukup sebanyak 29 orang ( 46,23 %), berpengetahuan

kurang sebanyak 14 orang ( 22,22%). Umur 36 – 45 tahun, yang berpengetahuan baik

sebanyak 1 orang (1,6 %), berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (12,7%). yang

berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,6 %)

Tabel 5.4 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan

Terhadap Infertile Tahun 2013

No pendidikan

Pengetahuan

f %

baik cukup Kurang

f % F % f %

1 SD - - 2 3,17 1 1,6 3 4,76

2 SMP - - 7 11,11 6 9,52 13 20,63

3 SMA 4 6,35 10 15,87 8 12,7 22 34,92

4 PT 7 11,11 18 28,57 - - 25 39,68

(15)

Berdasarkan tabel 5.4 di atas pengetahuan ibu berdasarkan responden bedasarkan

pendidikan yaitu yang berpendidikan SD yang cukup sebanyak 2 orang ( 3,17 %),

berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang ( 1,6%). Yang berpendidikan SMP, yang

berpengetahuan berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (11,11%). yang

berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (9,52 %). Yang berpendidikan SMA, yang

berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (6,35 %), berpengetahuan cukup sebanyak 10

orang (15,9%). yang berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang (12,7 %). Yang

berpendidikan PT, yang berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (11,11 %),

berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (28,57%).

Tabel 5.5 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap

Infertile Tahun 2013

no pekerjaan

Pengetahuan

f %

baik cukup Kurang

f % F % f %

1 IRT 1 1,6 7 11,11 9 14,3 17 26,98

2 KARYAWAN 1 1,6 8 12,7 6 9,52 15 23,81

3 PNS 9 14,3 21 33,33 1 1,6 31 49,21

Total 63 100

Berdasarkan tabel 5.5 di atas pengetahuan ibu berdasarkan responden bedasarkan

pekerjaan yaitu yang memiliki pekerjaan sebagai IRT yang berpengetahuan baik

sebanyak 1 orang ( 1,6% ), berpengetahuan cukup sebanyak 7orang ( 11,11 %),

berpengetahuan kurang sebanyak 14 orang ( 14,3%). Yang memiliki pekerjaan

(16)

berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (12,7%). yang berpengetahuan kurang

sebanyak 1 orang (1,6 %). Yang memiliki pekerjaan sebagai PNS, yang

berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (14,3 %), berpengetahuan cukup sebanyak 21

orang (33,33%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,6 %).

1. pengetahuan

Secara keseluruhan pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan

terhadap infertile terbagi atas baik, cukup dan kurang. Untuk melihat data yang

telah dikumpul dapat dilihat di tabel bawah ini :

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Baik 11 17,5

Cukup 37 58,73

Kurang 15 23,8

Total 63 100

Berdasarkan tabel 5.6 kategori pengetahuan menunjukkan hampir seluruh

memiliki pengetahuan cukup tentang kegemukan terhadap infertile sebanyak 37

responden (58,73 %).

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ibu tentang dampak

kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center diperoleh data

yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 63

responden. Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan

(17)

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu usia diatas 25-30 tahun

sebanyak 61,9% . Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan

mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses

perkembangannya mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun,

sehingga daya ingat seseorang salah satunya dipengaruhi oleh umur.

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu bekerja sebagai Pegawai

Negeri Sipil ( PNS ) yaitu sebanyak 47,6%. Lingkungan pekerjaan juga dapat

menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan cukup secara

langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut karena lingkungan pekerjaan

membuat adanya interaksi antar sesama sehingga pengetahuan tentang

kegemukan terhadap infertil dapat disampaikan.

Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu pendidikan ibu terbanyak

pada perguruan tinggi ( PT ) yaitu 25 orang ( 39,7% ). pendidikan mempengaruhi

pengetahuan seseorang dimana semakin tinggi pendidikan seseorang semakin

mudah pula mereka menerima informasi dan semakin banyak pula pengetahuan

yang dimilikinya ( mubarrak, 2007).

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pengetahuan yang dipengaruhi

oleh umur mayoritas pada umur 25-35 yang berpengetahuan cukup sebanyak 29

orang (46,23 ).

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pengetahuan yang dipengaruhi

oleh pendidikan mayoritas terdapat pada PT ( perguruan tinggi) sebanyak 18

orang ( 28,57%).

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa pengetahuan yang di pengaruhi

(18)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa

dari 63 ibu yang diteliti ditemukan mayoritas ibu berpengetahuan cukup tentang

kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center sebanyak 37

orang (58,73%). Pengetahuan yang cukup ini dapat dilatarbelakangi oleh umur,

pendidikan dan pekerjaan. Umur dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang

karena semakin bertambahnya umur seseorang maka akan terjadi perubahan pada

aspek fisik dan psikologis (mental). Pada aspek psikologis atau mental taraf

berpikir seseorang semakin matang (Mubarak, 2007).

Menurut asumsi peneliti dari hasil penelitian, banyaknya responden yang

berpengetahuan cukup tentang kegemukan terhadap infertil di pengaruhi oleh

beberapa faktor, hal ini sesuai dengan teori mubarak ( 2011 ) tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan sepetri umur, pendidikan,informasi,

pekerjaan Dll. Bahwa semakin tua umur seseorang maka taraf berfikir seseorang

maka semakin mudah pula untuk menerima informasi dan pada akhirnya akan

semakin bertambah pula pengetahuan seseorang.

Hal ini sesuai dengan pendapat raya S, Raya M, pada penelitiannya tentang

kegemukan trhadap infertil yang hasilnya cukup sebanyak 21 orang ( 42% ).

(19)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian “ gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan

terhadap infertile di klinik halim infertilities center tahun 2013 “ terhadap 63

orang ibu maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Pengetahuan ibu bedasarkan umur mayoritas yaitu yang berumur 25 – 35

tahun yang berpengetahuan cukup sebanyak 29 orang ( 46,23%).

b. Pengetahuan ibu berdasarkan pendidikan yaitu mayoritas yang

berpendidikan yaitu PT ( Perguruan Tinggi ), yang berpengetahuan cukup

sebanyak 18 orang (28,57%).

c. Pengetahuan ibu berdasarkan pekerjaan yaitu mayoritas yang memiliki

pekerjaan sebagai PNS, yang berpengetahuan cukup sebanyak 21 orang

(33,33%).

d. Pengetahuan ibu berdasarkan kategori pengetahuan mayoritas menunjukkan

hampir seluruh memiliki pengetahuan cukup tentang dampak kegemukan

terhadap infertile sebanyak 37 responden (58,73 %).

B.SARAN

1. Bagi peneliti

Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam

penerapan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pendidikan

khususnya tentang gambaran pengetahuan ibu tentang kegemukan

(20)

2. Bagi Institusi Pendidikan.

Diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan referensi di

perpustakaan fakultas keperawatan universitas Sumatra utara.

3. Bagi tempat penelitian.

Diharapkan dapat memberikan informasi dan pelayanan yang terbaik

khususnya ibu yang tidak tahu tentang kegemukan terhadap infertile.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Diharapkan agar melanjutkan penelitian ini secara lebih spesifik

dengan variabel yang lebih bervariasi atau peneliti selanjutnya

diharapkan dapat meneliti dengan cara melihat dari sisi korelasi, agar

Gambar

Tabel 5.2
Tabel 5.3  Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Umur Tentang
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Dampak  Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013

Referensi

Dokumen terkait

Pada masa kekhalifahan al-Ma’mun (198-218H/813-833 M) juga terjadi disintegrasi yang menyebabkan munculnya daulah Thahiriyah, yang didirikan oleh Thahir, dia adalah

Kalori yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi Operator tidak dapat memenuhi kebutuhan energi yang dikeluarkan, hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2., hasil

1) Guru seringkali menyampaikan materi kesebangunan & kekongruenan bangun datar secara manual.. manual yang dimaksud yaitu dengan menggambarkan bentuk-bentuk

Dalam penelitian Mayangsari (2015) menyatakkan bahwa leverage. berpengaruh terhadap penghindaran

Tujuan wasantara: persatuan dan kesatuan yang harmonis dalam segenap aspek kehidupan bangsa dalam upayanya mewujudkan kesejahteraan dan keamanan bagi bangsa Indonesia

Mashlahah dan tradisi Islam yang terdapat dalam ruwatan rambut.. Menguatkan

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan motivasi belajar mahasiswa semester III yang bertempat tinggal di..

Hi : R 2  0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari inflasi, tingkat suku bunga dan PDB secara serempak terhadap uang beredar di Indonesia.. Daerah