BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan
membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variabel, yaitu
variabel independen dan variabel dependen .(Variable independen dalam penelitian ini gambaran pengetahuan ibu wus sedangkan variable dependen
adalah kegemukan terhadap infertile ( Nursallam, 2009).
Dalam penelitian ini hasil yang diharapkan adalah ada hubungan antara
variable yang diukur, yaitu gambaran pengetahuan ibu wus tentang kegemukan
terhadap infertile. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep
penelitian sebagai berikut:
Skema 1. Kerangka konsep Pengetahuan ibu
- Umur - Pekerjaan - pendidikan
B. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah defenisi yang membatasi ruang lingkup atau tentang
apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan ( Notoatmojo, 2010).
4 Pendidikan Pendidikan adalah tempat untuk menimba ilmu
Kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada
kuesioner ( angket )
1.baik
Jika responden menjawab benar 15 - 21.
2. cukup
Jika responden menjawab benar 8 - 14
3. kurang
Jika responden menjawab benar 0 - 7
nominal
5
Dampak kegemukan terhadap infertile”
Variable yang
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan objek pada saat sekarang berdasarkan fakta
sebagaimana adanya kemudian dianalisis dan diinterprestasikan berupa survei
studi kolerasi dan studi perkembangan ( Nasir, 2011).
Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik
Halim Infertilities Center Medan tahun 2013 dengan menggunakan data
primer berupa kuesioner.
B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah sekelompok individu yang tinggal di wilayah yang
sama atau kelompok individu atau objek yang memiliki kesatuan yang sama
( Notoadmodjo, 2010 ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang
hadir untuk berobat selama penelitian dari januari - maret di klinik Halim
Infertilities Center Medan tahun 2013 berjumlah 169 orang.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan
kebetulan berada di klinik tersebut, sebanyak 63. Sampel diambil setiap hari
senin.
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Halim Infertilities Center Medan tahun
2013 dengan pertimbangan karena lokasi mudah dijangkau oleh peneliti, adanya
populasi yang mencukupi untuk dijadikan responden, serta di klinik ini juga
belum pernah ada penelitian yang sama sebelumnya.
D. Waktu Penelitian
Penelitian mulai dilakukan dari tanggl 13 maret sampai 13 april di klinik
halim infertilities center tahun 2013.
E. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan
permohonan kepada Komite DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara, dan meminta izin kepada klinik halim infertilities
center untuk meneliti di wilayah kerjanya. Setelah mendapatkan izin, barulah
melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :
a. Lembar persetujuan ( informed consent)
Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden yang
akan diteliti yang memenuhi kriteria. Bila responden menolak maka peneliti
tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.
b.Tanpa nama ( Anonymity)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden maka peneliti tidak
mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data yang diisi tetapi hanya
c. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan responden dijamin peneliti.
F. Alat Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, serta sistematis sehingga lebih
mudah diolah (Notoatmodjo, 2010).
Untuk memperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat
pengumpulan data berupa kuesioner yang berisi sejumlah pernyataan yang
digunakan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang
kegemukan terhadap infertile yang dibuat oleh peneliti dan berdasarkan
literatur.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala guttman, yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban benar dan salah.
Skala guttman dibuat seperti tanda checklist ( √ ) dengan interprestasi penilaian. Apabila skor benar nilainya 1 dan apabila skor salah maka nilainya 0.
Untuk mempermudah melakukan interval kelas dari jawaban yang masuk
melalui kuesioner maka digunakan rumus yaitu :
i
Keterangan :
Range : Skor tertinggi – Skor terendah
Kuesioner berisi 21 pernyataan dimana satu jawaban benar diberi skor 1 dan
jawaban salah diberi skor 0. Maka skor maksimal 21 x 1 = 21 dan skor minimal
21 x 0 = 0, jadi intervalnya adalah :
i = 7
G. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian yang
akan dimulai setelah peneliti menerima surat izin dari institusi yaitu Program
Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan
surat izin dari lokasi penelitian yaitu Klinik Halim Infertilities Center Medan.
Pada langkah pertama dalam mengumpulkan data, peneliti menunggu pasien
ibu-ibu yang datang ke Klinik Halim Infertilities Center.
Kemudian menanyakan kepada pasien untuk persetujuan menjadi
responden secara sukarela serta menjelaskan waktu, tujuan, manfaat dan prosedur
pelaksanaan kepada calon responden, jika responden bersedia berpartisipasi maka
diminta untuk menandatangani lembar persetujuan. Lalu peneliti memberikan
kuesioner penelitian sambil mendampingi responden selama sepuluh menit dalam
pengisian kesioner. Pengumpulan data dalam penelitian akan berlangsung selama
satu bulan dilaksanakan setiap senin dengan jumlah 15 - 16 pasien setiap
harinya. Selanjutnya data yang telah terkumpul tersebut akan dianalisa.
H. Validitas dan reabilitas instrumen
a. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti ketepatan dan
alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur
( machfoeds, 2008 ). Uji validitas kuesioner ini dilakukan dengan
menggunakan metode uji validitas isi yaitu mensyaratkan bahwa instrument
dibuat mengacu pada isi yang di kehendaki menurut tujuan tertentu ( denim,
2003 ). Kuesioner penelitian ini telah dilakukan content validity oleh Dr.
Dr.Binarwan Halim,M.Ked(OG), SpOG(K), FICS dengan nilai CVI 0,89524.
b. Realibilitas
Uji Reliabilitas penelitian dilakukan pada 15 orang responden yang
memenuhi kritaria penelitian. Uji realibilitas kuesioner dilakukan pada bulan
febuary 2013 di klinik halim infertilities center. Sekumpulan pertanyaan
untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur
dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,7
sudah memadai syarat reliabilitas dan kuesioner penelitian ini sudah
dinyatakan layak ( reliable ) karena hasil pengukuran menunjukkan angka
lebih dari 0,70 ( polite & hungler, 1995).
I. Analisis Data
Setelah seluruh data terkumpul maka analisa data dilakukan melalui
pengolahan data yang mencakup kegiatan sebagai berikut :
1. Editing ( Pemeriksaan data ).
proses pengolahan data dengan cara pengecekan kembali kelengkapan
data yang telah terkumpul tanpa kesalahan dan kekurangan.
2. Coding ( Pemberian kode ).
pengolahan data dengan cara memberikan kode-kode pada setiap
3. Tabulating
proses pemasukan data atau menyusun data ke dalam bentuk tabel.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai
“ gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile di
klinik halim infertilities center dengan jumlah responden 63 orang.
Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang dampak
kegemukan terhadap infertile. Kuesioner ini berisikan 21 pertanyaan.Berikut ini
dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden dan
pengetahuan.
1. Karakteristik responden
Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan dan
pekerjaan. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Tentang Dampak KegemukanTerhadap infertile Tahun 2013
karakteristik Frekuensi Persentasi (%)
USIA
- 25-35 tahun
- 36-45 tahun TOTAL
52 orang
11 orang
63 orang
PEKERJAAN
Dari tabel 5.2 di atas dapat di lihat bahwa kelompok responden wanita
yang berusia 25-35 tahun 52 orang (82,54 %), usia 36-45 tahun 11 orang (
17,5% ). Yang memiliki pekerjaan sebagai PNS yaitu 32 orang (50,8 %), Yang
memiliki pekerjaan sebagai KARYAWAN sebanyak 15 orang ( 23,80%),Yang
memiliki pekerjaan sebagai IRT sebanyak 16 orang (25,4%), dan yang
berpendidikan terakhir SD sejumlah 3 orang ( 4,8% ), yang berpendidikan
terakhir SMP sejumlah 13 orang ( 20,6% ),yang berpendidikan terakhir SMA
sejumlah 22 orang (39,7% ),yang berpendidikan terakhir PT ( Pendidikan
Tertinggi ) sebanyak 25 orang ( 39,7% ).
2. Pengetahuan responden berdasarkan jawaban dari kuesioner
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
Pengetahuan ibu merupakan segala sesuatu yang ibu ketahui tentang
kegemukan terhadap infertile.
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan dapat di lihat secara
rinci dibawah ini :
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013
NO PERNYATAAN BENAR SALAH
F % F %
1 Kegemukan adalah kelebihan berat badan dari berat badan idealnya
44 69,8 5
19 30,1 6
2 lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko kesehatan seperti kesulitan memiliki keturunan
38 60,3 1
25 39,7
3 Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk mengalami kehamilan
33 52,4 30 47,6 2
4 Timbunan lemak di ovarium juga dapat mengganggu perkembangan embrio dan mengakibatkan keguguran
40 63,5 23 36,5 0
5 Hidup yang serba instan adalah salah satu penyebab susahnya seseorang untuk menurunkan berat badannya
21 33,3 3
42 66,6 6
6 Lebih dari 10kg dari berat badan ideal disebut kegemukan 39 61,9 0
24 39,0 9
7 Menstruasi tidak teratur disebabkan juga oleh kegemukan 19 30,1 6
44 69,8 4
8 Kenaikan berat badan akibat konsumsi lemak berlebihan akan berdampak buruk bagi tekanan darah
28 44,4 35 55,6
9 Obesitas cenderung menjadi diabetogenik ( meyebabkan diabetes ), terutama bila sudah berlangsung lama
46 73,0 1
17 26,9 9
10 Bagi seseorang yang obesitas sejumlah kista kecil muncul di ovarium sebagai akibat dari ketidak seimbangan hormone.
30 47,6 2
32 50,8
11 Semakin tua umur seseorang kesehatan sel telur yang dihasilkan juga akan menurun
37 58,7 3
26 41,2 7
12 Operasi lemak ( bedah bariatik ) adalah salah satu usaha untuk menurunkan kegemukan
45 71,4 2
18 28,6
13 karena obesitas menyebabkan stamina berkurang 31 49,2 0
32 50,8
14 Kegemukan dapat mempengaruhi infertile karena dapat menghambat kontak seksual
31 49,2 0
32 50,8
8 2
16 Lipatan lemak di perut dan kulit pada pria obesitas membuat penis terlihat lebih kecil dan tak keliatan
38 60,3 1
25 39,7
17 Perubahan lingkungan di sekitar ovarium sebelum ovulasi, ditemukan sebagai faktor penyebab infertilitas pada
perempuan
50 79,3 6
13 20,6 3
18 Perubahan lingkungan di sekitar ovarium sebelum ovulasi, ditemukan sebagai faktor penyebab infertilitas pada
perempuan
51 80,9 6
12 19,0 5
19 Badah bariatik adalah salah satu cara menurunkan berat badan 47 74,6 16 25,4
20 Gizi seimbang dan pola istirahat yang cukup dapat mencegah kemandulan
60 95,2 3
3 4,8
21 Pengaruh terbesar seseorang mengalami kegemukan adalah pola makan yang tidak teratur
49 77,8 14 22,2 2
Berdasarkan tabel 5.2 pilihan jawaban gambaran pengetahuan ibu tentang
dampak kegemukan terhadap infertile yang banyak menjawab benar pada
pertanyaan nomor 20 sebanyak 60 orang ( 95,23% ), dan ibu yang sedikit
menjawab benar pada pernyataan nomor 7 sebanyak 19 orang ( 30,16% ),
sedangkan ibu yang banyak menjawab salah pada pernyataan nomor 7 sebanyak
44 orang ( 69,84%) dan ibu yang sedikit menjawab salah pada pernyataan nomor
20 sebanyak 3 orang ( 4,8 ).ini menyatakan bahwa 69,84% ibu cukup mengerti
Tabel 5.3 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Umur Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap
Infertile Tahun 2013
no umur
Pengetahuan
f %
baik cukup Kurang
f % F % f %
1 25-35 tahun 10 15,87 29 46,23 14 22,22 53 84,32
2 36-45 tahun 1 1,6 8 12,7 1 1,6 10 15,87
Total 63 100
Berdasarkan tabel 5.3 di atas pengetahuan ibu berdasarkan responden bedasarkan
umur yaitu yang berumur 25 – 35 tahun yang berpengetahuan baik sebanyak 10 orang
( 15,87% ), berpengetahuan cukup sebanyak 29 orang ( 46,23 %), berpengetahuan
kurang sebanyak 14 orang ( 22,22%). Umur 36 – 45 tahun, yang berpengetahuan baik
sebanyak 1 orang (1,6 %), berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (12,7%). yang
berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,6 %)
Tabel 5.4 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan
Terhadap Infertile Tahun 2013
No pendidikan
Pengetahuan
f %
baik cukup Kurang
f % F % f %
1 SD - - 2 3,17 1 1,6 3 4,76
2 SMP - - 7 11,11 6 9,52 13 20,63
3 SMA 4 6,35 10 15,87 8 12,7 22 34,92
4 PT 7 11,11 18 28,57 - - 25 39,68
Berdasarkan tabel 5.4 di atas pengetahuan ibu berdasarkan responden bedasarkan
pendidikan yaitu yang berpendidikan SD yang cukup sebanyak 2 orang ( 3,17 %),
berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang ( 1,6%). Yang berpendidikan SMP, yang
berpengetahuan berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (11,11%). yang
berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (9,52 %). Yang berpendidikan SMA, yang
berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (6,35 %), berpengetahuan cukup sebanyak 10
orang (15,9%). yang berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang (12,7 %). Yang
berpendidikan PT, yang berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (11,11 %),
berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (28,57%).
Tabel 5.5 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap
Infertile Tahun 2013
no pekerjaan
Pengetahuan
f %
baik cukup Kurang
f % F % f %
1 IRT 1 1,6 7 11,11 9 14,3 17 26,98
2 KARYAWAN 1 1,6 8 12,7 6 9,52 15 23,81
3 PNS 9 14,3 21 33,33 1 1,6 31 49,21
Total 63 100
Berdasarkan tabel 5.5 di atas pengetahuan ibu berdasarkan responden bedasarkan
pekerjaan yaitu yang memiliki pekerjaan sebagai IRT yang berpengetahuan baik
sebanyak 1 orang ( 1,6% ), berpengetahuan cukup sebanyak 7orang ( 11,11 %),
berpengetahuan kurang sebanyak 14 orang ( 14,3%). Yang memiliki pekerjaan
berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (12,7%). yang berpengetahuan kurang
sebanyak 1 orang (1,6 %). Yang memiliki pekerjaan sebagai PNS, yang
berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (14,3 %), berpengetahuan cukup sebanyak 21
orang (33,33%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,6 %).
1. pengetahuan
Secara keseluruhan pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan
terhadap infertile terbagi atas baik, cukup dan kurang. Untuk melihat data yang
telah dikumpul dapat dilihat di tabel bawah ini :
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Baik 11 17,5
Cukup 37 58,73
Kurang 15 23,8
Total 63 100
Berdasarkan tabel 5.6 kategori pengetahuan menunjukkan hampir seluruh
memiliki pengetahuan cukup tentang kegemukan terhadap infertile sebanyak 37
responden (58,73 %).
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ibu tentang dampak
kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center diperoleh data
yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 63
responden. Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu usia diatas 25-30 tahun
sebanyak 61,9% . Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan
mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses
perkembangannya mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun,
sehingga daya ingat seseorang salah satunya dipengaruhi oleh umur.
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil ( PNS ) yaitu sebanyak 47,6%. Lingkungan pekerjaan juga dapat
menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan cukup secara
langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut karena lingkungan pekerjaan
membuat adanya interaksi antar sesama sehingga pengetahuan tentang
kegemukan terhadap infertil dapat disampaikan.
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu pendidikan ibu terbanyak
pada perguruan tinggi ( PT ) yaitu 25 orang ( 39,7% ). pendidikan mempengaruhi
pengetahuan seseorang dimana semakin tinggi pendidikan seseorang semakin
mudah pula mereka menerima informasi dan semakin banyak pula pengetahuan
yang dimilikinya ( mubarrak, 2007).
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pengetahuan yang dipengaruhi
oleh umur mayoritas pada umur 25-35 yang berpengetahuan cukup sebanyak 29
orang (46,23 ).
Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pengetahuan yang dipengaruhi
oleh pendidikan mayoritas terdapat pada PT ( perguruan tinggi) sebanyak 18
orang ( 28,57%).
Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa pengetahuan yang di pengaruhi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa
dari 63 ibu yang diteliti ditemukan mayoritas ibu berpengetahuan cukup tentang
kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center sebanyak 37
orang (58,73%). Pengetahuan yang cukup ini dapat dilatarbelakangi oleh umur,
pendidikan dan pekerjaan. Umur dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang
karena semakin bertambahnya umur seseorang maka akan terjadi perubahan pada
aspek fisik dan psikologis (mental). Pada aspek psikologis atau mental taraf
berpikir seseorang semakin matang (Mubarak, 2007).
Menurut asumsi peneliti dari hasil penelitian, banyaknya responden yang
berpengetahuan cukup tentang kegemukan terhadap infertil di pengaruhi oleh
beberapa faktor, hal ini sesuai dengan teori mubarak ( 2011 ) tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan sepetri umur, pendidikan,informasi,
pekerjaan Dll. Bahwa semakin tua umur seseorang maka taraf berfikir seseorang
maka semakin mudah pula untuk menerima informasi dan pada akhirnya akan
semakin bertambah pula pengetahuan seseorang.
Hal ini sesuai dengan pendapat raya S, Raya M, pada penelitiannya tentang
kegemukan trhadap infertil yang hasilnya cukup sebanyak 21 orang ( 42% ).
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian “ gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan
terhadap infertile di klinik halim infertilities center tahun 2013 “ terhadap 63
orang ibu maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Pengetahuan ibu bedasarkan umur mayoritas yaitu yang berumur 25 – 35
tahun yang berpengetahuan cukup sebanyak 29 orang ( 46,23%).
b. Pengetahuan ibu berdasarkan pendidikan yaitu mayoritas yang
berpendidikan yaitu PT ( Perguruan Tinggi ), yang berpengetahuan cukup
sebanyak 18 orang (28,57%).
c. Pengetahuan ibu berdasarkan pekerjaan yaitu mayoritas yang memiliki
pekerjaan sebagai PNS, yang berpengetahuan cukup sebanyak 21 orang
(33,33%).
d. Pengetahuan ibu berdasarkan kategori pengetahuan mayoritas menunjukkan
hampir seluruh memiliki pengetahuan cukup tentang dampak kegemukan
terhadap infertile sebanyak 37 responden (58,73 %).
B.SARAN
1. Bagi peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam
penerapan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pendidikan
khususnya tentang gambaran pengetahuan ibu tentang kegemukan
2. Bagi Institusi Pendidikan.
Diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan referensi di
perpustakaan fakultas keperawatan universitas Sumatra utara.
3. Bagi tempat penelitian.
Diharapkan dapat memberikan informasi dan pelayanan yang terbaik
khususnya ibu yang tidak tahu tentang kegemukan terhadap infertile.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya.
Diharapkan agar melanjutkan penelitian ini secara lebih spesifik
dengan variabel yang lebih bervariasi atau peneliti selanjutnya
diharapkan dapat meneliti dengan cara melihat dari sisi korelasi, agar