• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOLAHAN LANJUT LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT SECARA AEROBIK MENGGUNAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGOLAHAN LANJUT LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT SECARA AEROBIK MENGGUNAKAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOLAHAN LANJUT LIMBAH CAIR KELAPA

SAWIT SECARA AEROBIK MENGGUNAKAN

EFFECTIVE MICROORGANISM

GUNA

MENGURANGI NILAI TSS

SKRIPSI

Oleh

(2)

PENGOLAHAN LANJUT LIMBAH CAIR KELAPA

SAWIT SECARA AEROBIK MENGGUNAKAN

EFFECTIVE MICROORGANISM

GUNA

MENGURANGI NILAI TSS

SKRIPSI

Oleh

YOHANNES TANDEAN

070405051

SKRIPSI INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN

PERSYARATAN MENJADI SARJANA TEKNIK

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

AGUSTUS 2013

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

Pengolahan Lanjut Limbah Cair Kelapa Sawit Secara Aerobik Menggunakan Effective Microorganism Guna Mengurangi Nilai TSS

Dibuat untik melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini adalah hasil karya saya kecuali kutipan-kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan ini dibuat, apabila dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya saya atau merupakan hasil jiplakan maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Medan, 21 Agustus 2013

(4)

ii

(5)

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tulisan ini merupakan skripsi dengan judul “Pengolahan Lanjut Limbah Cair Kelapa Sawit Secara Aerobik Menggunakan Effective Microorganism Guna Mengurangi Nilai TSS” berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Departemen Teknik Kimia Fakulatas Teknik Sumatera Utara. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik.

Melalui penelitian ini diperoleh kondisi yang mampu mengurangi kadar TSS tertinggi dari limbah cair kelapa sawit. Sehingga hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan. Manfaat lain yang diperoleh, yaitu dapat mengurangi waktu yang diperlukan oleh metode konvensional untuk mengurangi kadar TSS dalam limbah cair kelapa sawit.

Selama melakukan penelitian sampai penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat pengarahan dan bimbingan dari dosen pembimbing penulis, untuk itu secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Irvan, M,Si.yang telah banyak membantu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Medan, 21 Agustus 2013

(6)

iv

DEDIKASI

Rasa terima kasih dan hormat penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis, yang selalu mendukung penulis dalam melaksanakan studi dan dalam proses pengerjaan skripsi ini.

Dedikasi skripsi ini penulis tujukan kepada : 1. Kedua orang tua penulis.

2. Keluarga penulis.

3. Bapak dan Ibu dosen Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

4. Para pegawai administrasi Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

5. Michael Vincent atas kerjasamanya yang sangat baik selama melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabat terbaik di Teknik Kimia, khususnya semua stambuk 2007 yang memberikan banyak dukungan dan semangat kepada penulis.

7. Seluruh teman-teman, adik-adik dan abang kakak yang turut memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(7)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Yohannes Tandean NIM : 070405051

Tempat/tgl lahir : Medan 5 Oktober 1989 Nama orang tua : Lindawaty

Alamat orang tua :

1. OSIS SMA SUTOMO I MEDAN sebagai anggota bidang olahraga.

Artikel yang telah dipublikasikan dalam jurnal :

(8)

vi

ABSTRAK

Produksi limbah cair pabrik kelapa sawit (palm oil mill effluent, POME) di Indonesia diperkirakan sebesar 28,7 juta ton/tahun. Umumnya pengolahan POME dilaksanakan secara konvensional yaitu dengan menggunakan sistem kolam (pond). Selain memerlukan biaya operasional dan memerlukan lahan yang luas, sistem ini juga menghasilkan emisi gas rumah kaca. Padahal POME merupakan bahan baku potensial untuk menghasilkan biogas. Penelitian terdahulu telah dilaksanakan dengan proses anaerob untuk mendapatkan biogas, akan tetapi limbah yang dihasilkan masih tidak memenuhi standar mutu. Nilai TSS yang dihasilkan dari pengolahan anaerob masih berkisar 400 mg/l. Oleh karen itu diperlukan proses aerob untuk menurunkan nilai TSS dengan bantuan Effective

Microorganism. Dari hasil penelitian proses aerob HRT 10 hari didapat

penurunan nilai TSS sampai sekitar 200 mg/L.

Kata kunci: Biogas, TSS, Effective Microorganism, POME

(9)

ABSTRACT

Palm oil mill effluent (POME) production in Indonesia is estimated around 28,7 million tonnes / year. Generally, POME treatment is carried out conventionally by using facultative ponds. Aside from the vast usage of land and operational cost, this system also emits greenhouse gases, eventhough, POME is a potential raw resource in producing biogas. Earlier researches are carried out with anaerobic process to produce biogas, but the waste produced still haven’t met the standard quality control requirements. The total soluble solid (TSS) contained in the waste produced from the anaerobic process was still around 400 mg/L. Which is the reason why aerobic process is still necessary to drop the number of TSS contained by using Effective Microorganism. From the research conducted, a 10 days HRT aerobic process could reduce the number of TSS to around 200 mg/L.

(10)

DAFTAR ISI

viii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI i

PENGESAHAN ii

1.2 PERUMUSAN MASALAH 3

1.3 TUJUAN PENELITIAN 3

1.4 LOKASI PENELITIAN 3

1.5 METODOLOGI PENELITIAN 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 KELAPA SAWIT DI INDONESIA 4

2.2 LIMBAH 6

2.3 TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) 7

2.4 VOLATILE SUSPENDED SOLID (VSS) 7

2.5 PENGOLAHAN POME 8

2.6 MIKROBA 12

2.7 EFFECTIVE MICROORGANISM 13

2.8 AKLIMATISASI 13

2.9 PENGOLAHAN ANAEROBIK 14

(11)

2.10 PENGOLAHAN AEROBIK 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 16

3.1 LOKASI PENELITIAN 16

3.2 BAHAN 16

3.3 PERALATAN 16

3.3.1 PERALATAN UTAMA 16

3.3.2 PERALATAN ANALISA 17

3.4 TAHAPAN PENELITIAN 18

3.4.1 PENGAKTIFAN EFFECTIVE MICROORGANISM 18 3.4.2 AKLIMATISASI MIKROBA 19

3.4.3 PENGUJIAN SAMPEL 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 4.1 PENYISIHAN TSS DENGAN HARI PADA TANGKI PERTAMA

DENGAN KECEPATAN PUTARAN PENGADUK 10 RPM 22 4.2 PENURUNAN VSS DENGAN HARI PADA TANGKI PERTAMA

DENGAN KECEPATAN PUTARAN PENGADUK 10 RPM 23 4.3 PENYISIHAN TSS DENGAN HARI PADA TANGKI PERTAMA

DENGAN KECEPATAN PUTARAN PENGADUK 20 RPM 24 4.4 PENURUNAN VSS DENGAN HARI PADA TANGKI PERTAMA

DENGAN KECEPATAN PUTARAN PENGADUK 20 RPM 25 4.5 PENYISIHAN TSS PADA TANGKI PERTAMA (10 RPM) DENGAN

TANGKI KEDUA (20 RPM) 26

4.6 PENURUNAN VSS PADA TANGKI PERTAMA (10 RPM) DENGAN

TANGKI KEDUA (20 RPM) 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 28

5.1 KESIMPULAN 28

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 PERBANDINGAN PRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT DI

INDONESIA DAN MALAYSIA 1

Gambar 2.1 BLOK DIAGRAM PENGOLAHAN TBS MENJADI CPO 5 Gambar 2.2 PENGOLAHAN POME SISTEM KOLAM 10 Gambar 2.3 BLOK DIAGRAM PENGOLAHAN POME SISTEM KOLAM 10 Gambar 3.1 PERALATAN UTAMA YANG DIGUNAKAN 16 Gambar 3.2 FLOWCHART PENGAKTIFAN EFFECTIVE MICROORGANISM 18 Gambar 3.3 FLOWCHART AKLIMATISASI MIKROBA 19 Gambar 4.1 GRAFIK PENYISIHAN TSS DENGAN HARI PADA TANGKI

PERTAMA 22

Gambar 4.2 GRAFIK PENURUNAN TSS DENGAN HARI PADA TANGKI

PERTAMA 23

Gambar 4.3 GRAFIK PENYISIHAN TSS DENGAN HARI PADA TANGKI

KEDUA 24

Gambar 4.4 GRAFIK PENURUNAN TSS DENGAN HARI PADA TANGKI

KEDUA 25

Gambar 4.5 GRAFIK PENYISIHAN TSS PADA TANGKI PERTAMA

DENGAN TANGKI KEDUA 26

Gambar 4.6 GRAFIK PENURUNAN VSS PADA TANGKI PERTAMA

DENGAN TANGKI KEDUA 27

Gambar L.1 EM4 YANG DIPAKAI 38

Gambar L.2 TANGKI YANG DIGUNAKAN PADA PERCOBAAN 38 Gambar L.3 KEDUA TANGKI DILIHAT DARI DEPAN 39

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 LUAS AREAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT 1998-2006 4 Tabel 2.2 KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT 9 Tabel 2.3 STANDAR MUTU LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT 8 Tabel 2.4KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGOLAHAN ANAEROBIK 14 Tabel 3.1 SPESIFIKASI TANGKI 17 Tabel L.1 TABEL DATA PERCOBAAN PADA TANGKI 10 RPM TANPA

MENGGUNAKAN EM4 31

Tabel L.2 TABEL DATA PERCOBAAN PADA TANGKI 20 RPM TANPA

MENGGUNAKAN EM4 32

Tabel L.3 TABEL DATA PERCOBAAN PADA TANGKI 10 RPM SEBELUM

DIMASUKKAN UMPAN SEGAR 33

Tabel L.4 TABEL DATA PERCOBAAN PADA TANGKI 10 RPM SESUDAH

DIMASUKKAN UMPAN SEGAR 34

Tabel L.5 TABEL DATA PERCOBAAN PADA TANGKI 20 RPM SEBELUM

DIMASUKKAN UMPAN SEGAR 35

Tabel L.6 TABEL DATA PERCOBAAN PADA TANGKI 20 RPM SESUDAH

Referensi

Dokumen terkait

User dapat mengetahui nama anggota beserta alamat anggota yang belum mengembalikan buku beserta tanggal buku tersebut harus di kembalikan Sistem harus dapat melakukan

Kelayakan model divalidasi oleh ahli model, ahli materi, dan guru biologi (praktisi). Subjek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIA dengan rincian 23

Seluruh LKP yang ada ada di SUMUT , Penelitian ini sebagai gambaran Penerapan TQS (Total Quality Services), yang bisa menjadi acuan standar ketercapaian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk meneliti apakah asimetri informasi, ukuran perusahaan dan Leverage secara

c) Membentuk siswa ke dalam 4 kelompok. d) Menjelaskan tentang metode pembelajaran yang akan digunakan. e) Memberikan arahan dan bimbingan dalam kegiatan demonstrasi. f)

yang dilakukan peneliti, maka proses berpikir siswa dalam membuat rencana.. penyelesaian masalah soal nomor 1 adalah

Ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh masih rendah, hal ini disebabkan karena pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode eksperimen, masih merupakan hal

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen, kepuasan konsumen terhadap loalitas merek, dan kualitas produk