• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jarak Antara Elektroda Pada Reaktor Elektrokoagulasi Terhadap Pengolahan Effluent Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Jarak Antara Elektroda Pada Reaktor Elektrokoagulasi Terhadap Pengolahan Effluent Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dua negara produsen minyak sawit adalah Indonesia dan Malaysia, dimana Indonesia berperan sebesar 49 % sedangkan Malaysia sebesar 38 % produksi minyak kelapa sawit dunia [1]. Saat ini area perkebunan kelapa sawit di Indonesia rata-rata 8 juta hektar [2]. Pada tahun 2012, Indonesia memproduksi 23,5 juta ton minyak kelapa sawit sedangkan pada tahun 2013 produksi minyak kelapa sawit meningkat menjadi 26,70 juta ton [3].

Seiiring dengan meningkatnya produksi minyak kelapa sawit, secara bersamaan produksi limbah juga bertambah. Umumnya limbah yang terbentuk berupa limbah padat dan limbah cair. Dalam proses yang menghasilkan satu ton minyak kelapa sawit, dihasilkan dua setengah ton limbah cair kelapa sawit yang berasal dari proses perebusan, klarifikasi dan hidroksiklon. Limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) berupa palm oil mill effluent (POME) dianggap sebagai produk limbah utama yang dapat menyebabkan bahaya bagi lingkungan dan membutuhkan biaya pembuangan (disposal cost) yang tinggi [4, 5, 6].

Saat ini pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit dilakukan dengan menggunakan kolam anerobik dan aerobik namun cara ini memerlukan waktu tinggal yang cukup lama, membutuhkan lahan yang luas dan kurang baik dalam pemeliharaannya. Oleh karena itu diperlukan teknologi lain yang lebih efisien dalam waktu dan biaya murah salah satunya adalah elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi mampu mengurangi kandungan logam, partikel tersuspensi dan minyak dari berbagai jenis limbah industri [7, 8].

Kandungan pada limbah cair pabrik kelapa sawit diwajibkan memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah sebelum dibuang. Diharapkan proses elektrokoagulasi ini mampu menurunkan kadar chemical oxygen demand (COD),

total solid (TS) dan total suspended solid (TSS) karena termasuk beberapa

komponen yang mampu merusak lingkungan. Oleh karena hal tersebut diperlukan data penelitian terdahulu untuk membuktikan jika proses elektrokoagulasi efektif.

(2)

2

Tabel 1.1 menyajikan beberapa penelitian terdahulu tentang teknik eletrokoagulasi.

Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu

No. Penulis Judul Metodologi Hasil

Pada penelitian ini, perbedaan terhadap penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terutama pada penelitian Fauzil (2010) yang dijadikan acuan perbandngan adalah variasi jarak antara elektroda 0,5; 1,0; 1,5 dan 2,0 cm dengan voltase 10 Volt serta waktu retensi 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 menit. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Fauzil (2010) jarak antara elektroda 1,0; 1,5 dan 2,0 cm dengan voltase 11 V, 12 V dan 13 V serta waktu retensi tetap selama 3 jam dimana persentase penurunan COD meningkat seiring dengan bertambahnya waktu retensi [10]. Jenis dan bentuk material yang

(3)

3

digunakan sebagai elektroda juga memiliki perbedaan, pada penelitian Fauzil (2010) menggunakan tiga jenis material yaitu: Al, Zn dan Fe dengan panjang elektroda 15 cm dan lebar 9 cm. Pada penelitian ini digunakan material Al sebagai elektroda karena berdasarkan peneltian sebelumnya material ini memberikan hasil terbaik dalam persentase penurunan COD maupun TSS [9].

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Limbah cair pabrik kelapa sawit berbahaya bagi lingkungan disebabkan oleh kandungan bahan organik dan anorganik yang dapat meningkatkan kadar COD, TS dan TSS jika dibuang langsung ke lingkungan.

b. Teknologi yang digunakan dalam proses penanggulangan limbah cair pabrik kelapa sawit kurang efektif dan efisien dalam hal biaya maupun waktu untuk menurunkan kadar COD, TS dan TSS sampai memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan metode elektrokoagulasi dalam mengolah effluent limbah cair pabrik kelapa sawit. Adapun tujuan yang lain adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui cara meragkai peralatan reaktor elektrokoagulasi skala laboratorium.

b. Untuk mengetahui jarak antara elektroda dan waktu retensi yang terbaik dalam proses elektrokoagulasi.

c. Untuk menurunkan dan mengetahui persentase penurunan kadar COD, TS dan TSS limbah cair pabrik kelapa sawit dari effluent kolam anaerobik dengan menggunakan metode elektrokoagulasi agar dapat memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah sehingga dapat dibuang ke badan air.

(4)

4

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan, dan juga diharapkan dapat menambah informasi tentang teknik alternatif dalam pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit effluent kolam anaerobik yang lebih ekonomis, efisien dan ramah lingkungan.

1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Limbah cair yang diolah dalam penelitian ini adalah limbah cair pabrik kelapa sawit effluent kolam anaerobik. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan teknik elektrokoagulasi. Percobaan ini dilakukan dengan berbagai variasi variabel sebagai berikut :

Tegangan : 10 V

Jarak antara elektroda : 0,5; 1,0 ; 1,5 dan 2,0 cm

Waktu retensi : 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 menit

Sedangkan waktu pengontakan selama 3 jam. Percobaan dilakukan dalam reaktor batch dengan volume aktif reaktor 4.500 mL. Parameter yang diamati dari penelitian ini adalah penurunan kadar COD, TS dan TSS. Standar mutu limbah cair yang digunakan sebagai acuan dan uji kualitas proses adalah Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang baku mutu limbah cair untuk industri minyak sawit.

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Modul interaktif ini memudahkan kalangan pengajar dalam memberikan materi perkuliahan kepada para mahasiswa yang diajar karena modul interaktif dapat didownload dari website

[r]

Selain memiliki kelebihan, program aplikasi ini juga memiliki kelemahan, yaitu waktu pengerjaan soal-soal pada modul interaktif ini tidak terbatas serta soal-soal yang telah

(3) trmbar Naskah KSD sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) huruf a dan Iiunlf b yang ditandatangani Pimpinan SKPD dan/atau Pejabat yarrg ditufljuk, dibuat

Bersama ini diinformasikan bahwa kami akan menyelenggarakan KJI ke-12 dan KBGI ke-8 Tahun 2016, berkenaan dengan hal tersebut kami memberi kesempatan kepada mahasiswa dari

18 JAYA PERKASA VTOL Universitas Pendidikan Indonesia. 19 Fire Spirit

[r]

Untuk itu perlu dirumuskan terlebih dahulu descriptor lulusan dari setiap bidang studi guru maupun tenaga kesehatan sesuai level kualifikasinya yang disebut