• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERAGAMAN PAKET LAYANAN UBI JALAR SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF DALAM MEMBANGUN DIVERSIFIKASI PANGAN DI PROVINSI JAMBI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KERAGAMAN PAKET LAYANAN UBI JALAR SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF DALAM MEMBANGUN DIVERSIFIKASI PANGAN DI PROVINSI JAMBI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KERAGAMAN PAKET LAYANAN UBI JALAR SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF DALAM MEMBANGUN DIVERSIFIKASI PANGAN DI

PROVINSI JAMBI

Anita Yasmin, Imas Laili Lestari Dan Shintia Bela Bangsa*

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan yang paling hakiki bagi setiap manusia. Paling idak ada tiga masalah besar yang berkaitan dengan pangan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian, salah satu diantaranya adalah ketergantungan masyarakat pada beras sebagai pangan pokok sumber karbohidrat.

Ketergantungan pangan beras masih sangat dominan, dimana total kalori yang dikonsumsi oleh masyarakat, hampir 60% dicukupi oleh beraas, kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi kelangsungan ketahanan pangan nasional. Berkaitan dengan hal tersebut, upaya diversifikasi pangan pokok sebagai sumber karbohidrat harus dilakukan.

Ubi Jalar yang memiliki bahasa latin Ipomea batatas juga mengandung 3 (tiga) senyawa penting yang berfungsi sebagai anti oksidan yaitu β-karoten (provitamin A), vitamin C dan E. Selain itu serat yang terkandung di dalam Ipomea batatas mampu menyerap kolesterol dalam tubuh (Helema Tuririday, dan M. Martosupono, 2010).

Menurut BPS Provinsi Jambi (2008), Kabupaten Kerinci merupakan sentra produksi tanaman Ipomea batatas di Provinsi Jambi, dimana produksi tanaman Ipomea batatas di Kabupaten Kerinci menyumbang produksi sekitar 59,05% terhadap produksi total Provinsi Jambi.

Sentra produksi tanaman Ipomea batatas di Kabupaten Kerinci adalah Kecamatan Kayu Aro, dimana produksinya mencapai 37,05% dari produksi total Ipomea batatas di Kabupaten Kerinci. Kandungan gizi Ipomea batatas dibandingkan dengan kandungan pangan pokok lainnya dijelaskan pada Tabel 1.

(2)

Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Berbagai Bahan Pangan Pokok 9 Per 100 gram Bahan Dapat dimakan) (Flach, M dan F. Rumawas, 1996).

Komoditas Protein

Melihat kandungan Ipomea batatas yang mendekati beras, serta kandungan seratnya melebihi kandungan serat pada beras, sangat menarik minat untuk melakukan kajian yang lebih dalam dengan meramu ragam tanaman pertanian ini agar disenangi dan disukai kalangan pelajar maupun mahasiswa.

1.2Rumusan Masalah

Bertitik tolak pada sub bab sebelumnya, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah posisi Ipomea batatas sebagai makanan keluarga?

2. Bagaimanakah tingkat popularitas Ipomea batatas di lingkungan sekolah ? 3. Bagaimanakah cara mengolah Ipomea batatas yang dapat menarik minat untuk

dikonsumsi?

1.3Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan posisi Ipomea batatas sebagai makanan keluarga

(3)

3. Mendeskripsikan cara mengolah Ipomea batatas yang dapat menarik minat untuk dikonsumsi

1.4Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sumber pangan alternatif pengganti beras atau makanan tambahan selain beras

2. Sebagai salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pangan beras yang masih sangat dominan

3. Menemukan cara mengolah Ipomea batatas sesuai dengan selera siswa dan mahasiswa

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asal-usul dan Jenis Tanaman Ipomea batatas

Ipomea batatas atau ketelah rambat atau “sweet potato” yang memiliki bahasa latin Ipomea batatas diduga berasal dari benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ini adalah Selandia Baru, Polinesia dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman Ipomea batatas adalah Amerika Tengah. Ipomea batatas mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada abad ke -16. Orang-orang spanyol menyebarkan Ipomea batatas ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang dan Indonesia ( Adi D. Jayanto).

Di Indonesia, penelitian dan pengembangan Ipomea batatas ditangani oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan atau Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi), Departemen Pertanian.

(4)

2.2 Manfaat Ipomea batatas

Bagi kesehatan Ipomea batatas khasiatnya lebih dari sekedar menjaga kesehatan mata. Ipomea batatas putih mengandung 260 mkg (869 SI) betakaroten per 100 gram, Ipomea batatas merah yang berwarna kuning emas tersimpan 2900 mkg (9675 SI) betakaroten, Ipomea batatas merah yang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI). Semakin pekat warna jingganya, makin tinggi pula kadar betakarotennya yang merupakan bahan pembentuk vitamin A dalam tubuh. ( Wied Harry Apraidji).

Tak layak disepelekan Ipomea batatas merah merupakan umbi-umbian yang mengandung senyawa antioksidan paling komplet. Selain vitamin A, C, dan E, Ipomea batatas merah juga berlimpah vitamin B6 (Piridoksin) yang berperan penting dalam menyokong kekebalan tubuh. Diluar perkiraan banyak orang, Ipomea batatas merah dengan kandungan vitamin B6 nya mampu mengendalikan jerawat musiman yang muncul menjelang menstruasi. Agaknya hampir semua zat gizi yang terkandung dalam Ipomea batatas mendukung kemampuannya memerangi serangan jantung koroner. Kesimpulan sebuah hasil penelitian menyebutkan Kalium dalam Ipomea batatas merah memangkas 40% resiko penderita hipertensi terserang stroke fatal. Sementara tekanan darah yang berlebihan pun merosot 25%. (Wied Harry Apraidji).

Dari berbagai pustaka dan informasi lain dapat disimpulkan bahwa Ipomea batatas sangat bermanfaat untuk :

 Mencegah kekurangan vitamin A

 Menjaga kesehatan sel dan sistem saraf otak

 Ketajaman daya ingat dan kesegaran kulit

 Menghalau stroke dan serangan jantung

 Menyerap kelebihan lemak atau kolesterol darah

 Mencegah sembelit

(5)

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yaitu data primer dan sekunder. Data primer didapat dengan melakukan wawancara dengan mahasiswa dan pelajar sekolah. Data sekunder diperoleh dari pengumpulan buku, jurnal,laporan penelitian yang berhubungan dengan penelitian.

Teknik Pengumpulan data dengan penyebaran angket/kuisioner dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam karya tulis ini dikumpulkan dengan cara studi pustaka dan dokumentasi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Posisi Ipomea batatas Sebagai Makanan Keluarga

Dari hasil pengolahan data tentang posisi Ipomea batatas sebagai makanan keluarga maka sebanyak 22,5 % responden menyatakan tidak perlu menjadikan Ipomea batatas sebagai santapan keluarga sebagai pengganti beras, 20% menyatakan belum perlu, 30% responden merasa perlu menjadikan Ipomea batatas sebagai makanan untuk mengimbangi beras, 25% menyatakan perlu dan 2,5% menyatakan sangat perlu. Lebih dari 50% responden menyatakan bahwa penting sebenarnya bukan sebagai pengganti beras, tetapi penting sebagai alternatif asupan tambahan makanan selain beras.

4.2. Tingkat Popularitas Ipomea batatas di Lingkungan sekolah

Tingkat popularitas Ipomea batatas di lingkungan sekolah berdasarkan angket menunjukkan pelajar dan mahasiswa yang tidak tertarik untuk membeli olahan Ipomea batatas sebanyak 7,5% kurang tertarik untuk membeli sebanyak 20%, mungkin tertarik membeli 32,5%, tertarik untuk membeli sebanyak 35% dan 5% sangat tertarik untuk membeli.

(6)

konsumen yang bisa menarik perhatian para status ekonomi menengah keatas dan juga para anak muda.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Posisi Ipomea batatas sebagai makanan keluarga dapat dilihat dengan jumlah data yang diperoleh menunjukkan bahwa 22,5% berpendapat tidak perlu, 22,5% berpendapat belum perlu, 20% berpendapat dirasakan perlu, 30% perlu dan 2,5% berpendapat sangat perlu.

2. Tingkat popularitas Ipomea batatas di lingkungan sekolah berdasarkan atas angket menunjukkan pelajar dan mahasiswa yang tidak tertarik untuk membeli olahan Ipomea batatas sebanyak 7,5%, kurang tertarik untuk membeli sebanyak 20%, mungkin tertarik beli 32,5% tertarik untuk membeli sebanyak 35% dan 5% sangat tertarik untuk membeli.

3. Cara mengolah Ipomea batatas yang dapat menarik minat untuk dikonsumsi dengan mengolahnya secara modern dan disesuaikan dengan selera konsumen.

5.2. Saran

1. Pemerintah Provinsi bisa melakukan kampanye tentang ajakan mengkonsumsi Ipomea batatas setiap hari sebagai makanan tambahan selain beras.

2. Menjadikan Ipomea batatas sebagai salah satu makanan khas Jambi, sehingga mampu menggalang daya beli masyarakat akan manfaat mengkonsumsi Ipomea batatas.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Adi D. Jayanto. www.bitlib.net/ebook/jenis+ubi+jalar/ (diakses tanggal 17 Juli 2011).

BPS, Provinsi Jambi. 2008. www.jambiprov.go.id (diakses tanggal 17 Juli 2011).

Cahyono dan Juanda. 2004. www.repository.usu.ac.id (diakses tanggal 17 Juli 2011).

Dwiyatno, Joko. 2003. Metode Kualitatif; Penerapannya dalam Penelitian. www.inparmetic.com (diakses tanggal 17 Juli 2011).

Flach dan Rumawas. 1996. www.repository.ipb.ac.id (diakses tanggal 17 Juli 2011).

Helena Tuririday dan M. Martosupono.2010. Studi Potensi Ipomea batatas Sebagai Sumber Pakan dan Vitamin A Alternatif bagi Masyarakat Indonesia. www.ptp2007.wordpress.com (diakses tanggal 17 Juli 2011).

Wied Harry Apraidji. www.groups.yahoo.com (diakses tanggal 17 Juli 2011).

Referensi

Dokumen terkait

Sebanyak 55 orang responden (61,1%) memiliki kepuasan terhadap pemanfaatan BPJS kesehatan untuk mendapatkan layanan kesehatan di Puskesmas Singkil Utara dalam kategori yang

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan antara dukungan teman sebaya dengan motivasi belajar pada underachiever.. Kata kunci : Dukungan

Cara pengumpulan data yang dapat berupa bukti tertulis dari objek penelitian untuk memperkuat data yang diperoleh khususnya yang berkaitan dengan analisis peran

Penggunaan enzim sebesar 0,1 dan 0,5% pada proses pemisahan sticky dan pitch pada kertas cetak salut bekas dapat meningkatkan derajat putih sekitar 2 dan 9 poin dibandingkan

Mulai tahun 2011, Direktorat Pendidik dan Tenaga Kepedidikan memperluas program Beasiswa Pendidikan Pascasarjana dengan membuka kesempatan bagi calon dosen dan tenaga kependidikan

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE REVERSAL QUESTION PADA MATA.. PELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas metode pembelajaran simulasi pidato untuk meningkatkan kemampuan mengungkapkan gagasan dalam konteks