713 ABSTRAK
Aktivitas bisnis properti merupakan aktivitas bisnis yang bergengsi dan menjanjikan bagi para pengusaha. Bisnis property bukanlah bisnis sederhana, bisnis ini besar dan kompleks, ditambah dengan semakin banyak pelaku bisnis yang memilih untuk menekuni bisnis ini, itu artinya persaingan semakin ketat. Oleh karena itu sangat penting bagi suatu perusahaan termasuk didalamnya perusahaan property, untuk menerapkan suatu sistem informasi akuntansi penjualanyang relevan sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu sendiri. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapaan sistem informasi akuntansi penjualan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern pada perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.
Kata kunci: Penerapan, Sistem Informasi Akuntansi, Penjualan, Tunai dan Kredit, Pengendalian Intern
ABSTRACT
Property business activity is a prestigious and promising business activity for entrepreneurs. Property business is not a simple business, the business is big and complex, coupled with more and more business people who choose to pursue this business, it means the competition is getting tougher. Therefore it is very important for a company including the property company, to implement a relevant accounting information system according to the needs of the company itself. The problem studied in this research is how applying of accounting information system of sale to improve effectivity of internal control at company running effectively and efficient.
Keywords: Implementation, Accounting Information System, Sales, Cash and Credit, Intren Control.
PENDAHULUAN
Perusahaan didirikan untuk mencapai berbagai tujuan salah satunya adalah menjaga
kelangsungan hidup perusahaan dan untuk memperoleh laba secara sebesar-besarnya. Perkembangan dunia usaha dan bisnis baik bergerak di bidang jasa, maupun dagang
saat ini semakin berkembang. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan baru
yang bermunculan sehingga pesaingan sangat ketat. Antar perusahaan membuat setiap
pelaku bisnis atau perusahaan saling berkompetisi untuk menjadi perusahaan yang lebih
unggul dan terbaik. Dalam kondisi persaingan yang seperti ini, tentunya hanya perusahaan
yang mampu melakukan inovasi-inovasi baru serta menuntut perusahaan untuk menjalankan
usahanya dengan lebih efektif dan efesien dalam pencapaian tujuan. Widia Yanua Putri, Syafi’i, Siti Rosyafah
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas BhayangkaraSurabaya Widia.yanuaputri@gmail.com
PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN
UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PADA PENGENDALIAN
714 Karena sebuah perusahaan harus tetap berusaha untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya di masa sekarang maupun yang akan datang. Salah satu cara memperoleh laba
adalah dengan cara melakukan penjualan secara efektif dan efisien. Karena hasil penjulan
merupakan sumber penerimaan perusahaan yang utama. Dunia bisnis tidak terlepas dari
aktivitas penjualan.
Penjualan merupakan salah satu aspek yang penting dalam sebuah perusahaan
karena penjualan merupakan aktivitas utama perusahaan yang merupakan sumber
penghasilan utama untuk pembiayaan aktivitas operasi perusahaan. Oleh karena itu
pengelolaan penjualan harus dilakukan dengan cara yang efektif dan efesien mungkin,
mengingat pentingnya penjualan beserta hasil yang diperoleh bagi kelangsungan hidup
perusahaan.
Sejalan dengan tingginya tingkat persaingan, perkembangan perekonomian dan
kemajuan teknologi, teknologi informasi sangat diperlukan baik diruang lingkup
pendidikan, sosial, seta melakukan bisnis usaha dalam perusahaan atau perseorangan.
Apalagi bagian teknologi informasi yang semakin pesat saat ini harus didukung dengan
sistem komputerisasi. Dengan perusahaan penerapan teknologi informasi memungkinkan
perusahan untuk menerapkan sistem informasi akuntansi penjualan yang terintegrasi dan
akurat sehingga diharapkan akan membantu proses bisnis yang terjadi dalam perusahaan,
bagi perusahaann penjualan merupakan sumber penghasilan utama. Terdapat beberapa cara
untuk meningkaatkan efektifitas pengendalian intern, dalam hal ini salah satunya adalah
menerapkan Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan
yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolahan perusahaan( Mulyadi 2013:5),
kemudian dengan menerapkan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Suatu sistem
informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung
pengambilan keputusan mengenai penjualan (Mulyadi 2013:5). Dengan adanya suatu
sistem informasi akuntansi penjualan, aktivitas perusahaan yang diharapkan dapat berjalan
dengan baik, selain itu juga tentunya membantu infromasi yang akurat bagi manajemen,
sehingga manajemen dapat mengambil keputusan guna melakukan penjualan tunai maupun
kredit secara tepat sehingga meningkatkan efektifitas pengendalian intern serta mengetahui
kemajuan yang dicapai perusahaan.
CV. Sabil Rizqy kot Sidoarjo berasal dari penjualan barang dagang maupun jasa.
715 adanya sistem informasi akuntansi penjualan yang kurang efektif dan efesien dalam sistem
penjualan. Karena CV. Sabil Rizqy kota Sidoarjo masih menggunakan program sistem
secara tradisional atau manual yang tergantung pada ketelitian karyawannya. Karena sistem
infornasi akutansi penjualan yang masih dilakukan secara manual hal ini dinilai masih
lemah atau sederhana, karena dari pencatatan customer yang membeli barang, Transaksi
yang dimulai dengan proses pemesanan barang sampai penyimpanan data-data lainnya yang
berhubungan dengan proses penjualan hingga sampai pembuatan laporan. proses laporan
keuangannya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk konsentrasi dan mengambil judul “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Untuk Meningkatkan Efektivitas Pada Pengendalian Intern Pada CV. Sabiil Rizqy Sidoarjo.………
Rumusan Masalah
Menurut latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan “Bagaimana Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern pada CV. Sabil Rizqy di Sidoarjo?
Tujuan Penelitian
Untuk mengevaluasi bagaimana efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi
penjualan dan pengendalian intern
Manfaat Penelitian
Dari sisi manfaat teoritisnya, manfaat dari penelitian ini antara lain yaitu
1. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang ekonomi akuntansi
2. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang juga merasa
tertarik dengan penelitian ini, sehingga akan semakin sempurna dan lebih relevan sesuai
dengan perubahan-perubahan yang terjadi seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Selanjutnya, dipandang dari sisi manfaat praktis, manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi manajemen, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menjadi acuan bagi
pelaksanaan operasi perusahaan selanjutnya sehingga dapat memberikan solusi ataupun
bahan pertimbangan bagi kemajuan dan masa depan perusahaan yang lebih baik.
2. Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana mempraktekkan apa yang telah penulis peroleh
selama menempuh pendidikan ekonomi akuntansi, selanjutnya menambah pengalaman
serta pengetahuan secara konkret lewat penelitian langsung dilapangan.
716 Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang menyediakan cara untuk meyajikan dan
meringkas kejadian bisnis dalam bentuk informasi keuangan. Sistem informasi
akuntansi dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam berbagai situasi.
Mulyadi (2013:5), Sistem Informasi Akuntansi menyatakan sebagai berikut: “Sistem
Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolahan perusahaan.”
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Transaksi penjualan terjadi apabila ada perpindahan hak kepemilikan produk dari
pihak penjual kepada pihak pembeli. Transaksi tersebut dilaksanakan dalam suatu sistem
informasi akuntansi yang menangani transaksi penjualan sampai dengan pelaporan hasil
transaksi tersebut kepada pihak-pihak yang memerlukan informasi tersebut. Mengutip
beberapa menurut para ahli, Mulyadi (2013:5) menyatakan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan adalah:
“Suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.”
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai
Sistem informasi akuntansi Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan
cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum
barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan,
barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian di
catat oleh perusahaan. Mengutip bebapa pengertian sistem informasi akuntansi penjualan
menutut para ahli, Mulyadi (2016: 379).
”Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan”.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Sistem informasi akuntansi penjualan kredit merupakan penjualan kedit dilaksanakan
oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari
pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli
717 Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian atau sistem pengendalian ini haruslah saling menghubungkan antara
fungsi satu dengan yang lainnya dalam perusahaan agr perusahaan dapat berjalan dengan baik
dan sesuai sebagaimana mestinya. Pengendalian intern harus dilakukan seefektif mungkin
dalam suatu perusahaan untuk mencegah dan menghindari suatu kesalahan, kecurangan, dan
penyelewangan. Mulyadi (2010:163) Sistem Pengendalian Intern menyatakan bahwa:
“Suatu struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Kerangka Konseptual
Sumber: Peneliti (2017)
Gambar 1 Kerangka Konseptual
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ada. Metode yang
digunakan dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan adalah dengan metode
kualitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Sugiyono, 2013:14).
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Pengendalian Intern
Struktur organisasi yang
memisahkan tanggung jawab fungsional
secara
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Praktik yang sehat Karyawan yang kompeten
718 deskriptif yaitu, penelitian yang berusaha mengumpulkan dan menyajikan data dari
perusahaan untuk dianalisis (Sugiyono, 2013:40). Peneliti mencoba untuk menganalisis data
yang diperoleh dari hasil penelitian serta membandingkan dengan teori yang ada, serta
kemudian dianalisis penerapannya dalam praktik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisa
Setiap perusahaan tentunya mempunyai masalah yang berbeda-beda baik perusahaan
yang baru berdiri maupun yang berkembang dengan pesat. Dan masalah itu bisa masalah
yang sangat besar dan ada yang kecil, kesemuanya itu adalah yang datang dari dalam
perusahaan.
Analisis Struktur Organisasi dan Fungsi Tugas
Bentuk struktur orgnisasi suatu perusahaan dapat menggambaran sistem kerja yang
saling berhubungan antara satu dengan yang lain di dalam suatu organisasi yang dapat
menggambarkan batas wewenang dn tanggung jawab di setiap dan orang yang terlibat
didalamnya.Struktur organisasi suatu perusahaan mempunyai peranan yang penting sebagai
dasar penyusunan sistem pada suatu perusahaan dalam merealisasikan rencana perusahaan
untuk mencapai tujuan. Bentuk struktur pada CV. Sabil Rizqy peneliti menemukan adanya
kekurangan, yaitu:
1. Tidak adanya bagian kasir
2. Terjadinya perangkapan tugas pada bagian penjualan dan akuntansi
Dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa struktur organisasi CV. Sabil Rizqy
kurang memadai karena tidak adanya bagian penting yag sebaiknya dilakukan oleh satu
orang.
Analisis Unsur Pengendalian Internal CV. Sabil Rizqy
Prosedur pengendalian internal perusahaan yang dterapkan pada penjualan belum
memenuhi, dikarenakan adanya perangkapan fungsi dalam penjualan yaitu fungsi penjualan
tunai maupun kredit dan perangkapan jasa. Selain itu terdapat perangkapan fungsi antara
akuntansi dengan fungsi kas yang rentan akan terjadinya penyelewengan. Adapun
unsur-unsur pengendalian intern yang tepat pada sistem penjualan, Mulyadi (2010:427-428),
sebagai berikut:
Struktur organisasi dapat memberikan perencanaan pengendalia, dan monitoring aktivitas
perusahaan. Pimpinan harus mempunyai garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas hal
719 bagan, melainkan di perusahaan ini masih adanya perangkapan kinerja:
a. Dalam struktur organisasi pada bagian Administration juga merangkap tanggung jawab
sebagai gudang dan mengecekan barang masuk datang dari pabrik. Karena asisten
manager lebih pengawas keproyek daripada dikantor. Hal ini mengakibatkan pada bagian
administration dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat efektif dan baik, berakibatkan
berkonsentrasi penuh dan tidak terciptanya internal kontrol karena adanya perangkapan
tugas.
b. Bagian administrasi harus terpisah dengan bagian piutang maupun kasir
c. Bagian administrasi terpisah dari bagian akuntansi
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pada CV. Sabil Rizqy Sidoarjo, belum berjalan dengan
baik. Setiap fungsi yang memegang dokumen wajib mengotorisasi setiap pemakaian dokumen
tersebut. Dalam pencatatan ada beberapa perbedaan laporan antara admin pertama dan admin
kedua karena admin pertama lebih lama dan sudah keluar. Tetapi admin pertama tidak
memberikan laporan atau pengertian ke pada admin kedua. Dengan hal ini menandakan lemahnya
sistem internal kontrol yang terjadi pada CV. Sabil Rizqy. Pada lampiran pertama menunjukkan
kurangnya komunikasi antara admin pertama dan admin kedua. Sehingga admin kedua tidak dapat
menguasai laporan. Akibat laporan sebelumnya kurang lengkap dan jelas. Untuk mendukung
keefektifan sistem internal kontrol dalam laporan dan transaksi penjualan, asisten pimpinan
bertanggung jawab untuk dapat melakukan update barang dari gudang dan harga jual barang agar
sesuai dengan harga diproduk dengan harga di pimpinan. Pembuatan laporan secara berkala
tentang perubahan harga jual juga harus tercatat sehingga dapat disosialisasikan secara periodik
kepada administration agar terjadi integrasi yang sesuai antar sistem.
3. Praktik yang sehat
Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit. Cara yang
ditempuh adalah dengan melakukan pemantauan yakni proses peneliaian kerja
pengendalian intern sepanjang waktu dengan peneliaian efektifitas pengendalian intern
yang dilakukan oelh CV. Sabil Rizqy Sidoarjo terhadap penjualan dan pencatatan
laporan.
4. Karyawan yang kompeten
Dari hasil analisa yang ditinjau dari karyawan yang kompeten yang sesuai dengan teori
yang dilakukan perusahaan dengan melalui penyeleksian calon karyawan dan training
sudah terlaksana dengan baik dan sudah cukup efektif untuk menghasilkan karyawan
yang kompeten dan dapat dipercaya.
720 Guna memperbaiki permasalahan yang dihadapi oleh CV. Sabil Rizqy Sidoarjo,
maka penulis berusaha mengemukakan pemecahan masalah kurang tepatnya pelaksanaan
sistem dan prosedur penjualan tunai dan kredit terhadap pengendalian intern atas penjualan.
Analisis terhadap prosedur pencatatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
penjualan yang ditinjau dari sistem otorisasi, adapun catatan akuntansi yang diusulkan
penulis agar digunakan pada CV,dalam penjualan kredit sebagai berikut:
a. Bagian Pembeli
Pembeli memesan barang dan menerbitkan PO dikirim melalui email atau langsung datang
b. Bagian penjualan
1. Menerima pesanan dari pelanggan
2. Membuat surat order 3 lembar dengan pendistribusiannya sebagai berikut :
a). Lembar 1 diserahkan ke bagian gudang
b). Lembar 2 diolah bagian penjualan sendiri
c). Lembar 3 diserahkan bagian kredit
3. Membuat PO rangkap 3 lembar dan didistribusikan kepada :
a) Lembar 1 diolah bagian penjualan sendiri
b) Lembar 2,3 diserahkan kepada bagian pengiriman
4. Membuat laporan penjualan dari SP2 dan DO1 dan diarsipkan sesuai nama
a. Bagian kredit
1. Menerima surat pesanan lembar 3
2. Menganalisa kondisi customer dalam hal pemberian kredit
3. Mengarsip SP3
b. Bagian gudang
1. Menerima SP1 dari bagian penjualan
2. Mengecek persediaan barang ada atau tidak
3. Bila barang tersedia, bagian gudang menyerahkan SP1 dan barang kepada
bagian gudang
4. Mencatat keluarnya barang ke dalam kartu gudang
c. Bagian pengiriman
1. Menerima SP1 dan barang dari bagian gudang
2. Menerima DO Lembar 2,3,4 dari bagian penjualan
3. Meminta tanda tangan pembeli pada SP1,DO 2,3,4
4. Mengarsip SP1 sesuai nama
721 6. DO Lembar 4 diserahkan kepada pembeli sebagai tanda terima
d. Bagian penagihan
1. Menerima DO Lembar 2dan 3
2. Membuat faktur penjualan 3 lembar
a) Lembar 1: diserahkan kepada pelanggan
b) Lembar 2 : diserahkan kepada bagian akuntansi
c) Lembar 3 : diserahkan kepada bagian penagihan untuk diolah
3. DO Lembar 2 diserahkan kepada bagian akuntansi
4. DO lembar 3 diolah bagian penagihan
5. Membuat kartu piutang dari FP 3 dan DO 3 kemudian DO 3 tersebut diarsip
e. Bagian akuntansi
1. Menerima FP 2 dan DO 2 dari bagian penagihan
2. Membuat rekapitulasi harga pokok penjualan
3. Membuat bukti memorial
4. Membuat jurnal umum
5. Mengarsip bukti memorial dan rekap harga pokok penjualan
INTERPRESTASI
Pengendalian internal merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem informasi
akuntansi. Tanpa didukung adanya pengendalian intern yang memadai, sistem informasi
akuntansi tidak dapar menghasilkan informasi yang handal sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan. dengan kata lain sistem informasi akuntansi yang baik adalah sistem
informasi akuntansi yang di dalam struktur bagiannya tertata dan terkendali dengan baik
sesuai dengan prosedur sehingga menghasilkan laporan yang akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini penjualan tunai dan kredit, diperlukan penerapan
sistem informasi akuntansi yang baik sehingga akan diperoleh data yang handal, berguna
untuk memberikan informasi kepada perusahaan dalam membuat kebijakan sehingga dapat
meningkatkan efektivitas pengendalian intern. Dengan demikian dapat dilihat bahwa sistem
informasi akuntansi penjualan kredit yang diterapkan oleh perusahaan sangatlah erat
kaitannya dengan peningkatkan efektifitas pengendalian intern perusahan. peningkatkan
efektifitas pengendalian intern perusahan.
Sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan CV. Sabil Rizqy pada sistem
722 menyebabkan mudah terjadinya tindak penyelewengan. Sehingga pengendalian internal atas
sistem penjualan tidak akan berjalan dengan efektif. Agar pengendalian dapat berjalan
dengan efektif maka harus ada pemisahaan fungsi secara tegas dan tepat.
SIMPULAN
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan kurang berjalan efektif dan efisien karena
baik sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi penjualan masih terbilang
lemah. Karena penyebabnya adalah adanya penumpukan fungsi tugas bagian penjualan dan
bagian administrasi sehingga menyebabkan jumlah yang besar pada piutang tidak tertagih.
Selain itu juga adanya penumpukkan fungsi tugas bagian administrasi karena tidak ada
fungsi tugas bagian piutang serta tidak adanya bagian akuntansi. Menyebabkan resiko
terjadinya kecurangan manipulasi catatan piutang. Sistem informasi penjualan kredit dapat
dijlankan dalam menunjang efektivitas penagihan piutang.
SARAN
Pada penjualan kredit sebaiknya terdapat bagian khusus untuk menganalisis status
kredit pelanggan, memberikan otorisasi kredit pelanggan dan order yang diterima dari
pelanggan kredit. Sehingga pelaksanaan pengendalian intern yang ada di perusahaan dapat
berjalan lancar. Sebaiknya digunakan sistem komputerisasi yang canggih dalam organisasi
perusahaan sehingga dapat memperkuat sistem pada perusahaan dalam setiap bagian. Terkait
untuk memperoleh karyawan yang berkompeten yang diperlukan sebaiknya jangan
mempunyai hubungan keluarga, jika seleksi karyawan dilakukan kepada anggota keluarga,
hasilnya jangan berlandaskan hubungan keluarga, lakukan prosedur yang sama dengan
karyawan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, MJ. 201. Pengertian Sistem. Information System Analysis : Theory and Application. 2004.
Hall, James A. 2010. Sistem Informasi Akuntansi, Jilid 1, Edisi Keempat, Jakarta, Salemba Empat.
Hutahaean. 2014. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta.
723 Masyhad dan Hermawan, 2006. Tujuan Akuntansi. Jakarta.
McLeod, Reymond dan George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Ke-10. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi, 2016. Sistem Akuntansi, Edisi Ke-4. Jakarta Arens: Salemba Empat, Mulyanto, Agus, 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mursyidi, 2010. Akuntansi Dasar, Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia.