• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 MENGINDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN - MASALAH PENELITIAN OK BANGET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 3 MENGINDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN - MASALAH PENELITIAN OK BANGET"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

M

ENGINDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN

Para peneliti memulai suatu studi dengan mengidentifiasi masalah penelitian yang perlu mereia tangani. Mereia merumusian masalah ini dalam paragraf-paragraf awal laporan penelitiannya dan diharapian memberiian rasional ienapa studi itu penting dan ienapa iita sebagai pembaca perlu membacanya. Pada bab ini iita aian mempelajari bagaimana menspesifiasiian atau mempersempit masalah penelitian dan meletaiianya dalam ierangia bagian pendahuluan dari suatu studi yang biasanya diberi judul Statement of the Problem (Rumusan Masalah).

Pada akhir bab ini anda diharapkan akan mampu :

Mendefnisikan dan mengideniifkasi masalah peneliiian dan menjelaskan kenapa masalah peneliiian iiu peniing.

Membedakan aniara masalah peneliiian, iopik, iujuan, dan perianyaan peneliiian.

Mengideniifkasi kriieria uniuk meneiapkan apakah anda bisa aiau harus meneliii masalah iersebui.

Mendeskripsikan apa dan bagaimana perbedaan aniara masalah peneliiian kuaniiiaiif dan masalah peneliiian kualiiaiif.

Mendeskripsikan kelima elemen yang membangun sebuah “Statement of the Problem/Rumusan Masalah”.

Mengideniifkasi siraiegi-siraiegi yang bermanfaai guna merumuskan bagian dari “Statement of the Problem/Rumusan Masalah”.

(2)

Apa iontroversi atau isu yang spesifi yang harus saya ajuian? Makin meningkainya kekerasan di sekolah

Kenapa masalah ini penting? Sekolah perlu meminimalisir kekerasan; siswa akan belajar lebih baik apabila kekerasan iiu merupakan bagian kecil dari kehidupan mereka dan sebagainya.

Bagaimana penelitian ini memberiian iontribusi terhadap apa yang sudah diietahui tentang masalah ini? Sesungguhnya sekolah belum banyak membuai rancangan uniuk menangani kekerasan seperii ini. Siapa yang aian mendapatian manfaat dari apa yang diietahui

tentang masalah ini? Sekolah, orang-orang yang berminai ieniang bagaimana sekolah bisa memberikan respon ierhadap peningkaian kekerasan di sekolah (sejumlah liieraiur, adminisiraior, guru-guru dan sebagainya).

Bagi seorang peneliii muda, kesuliiannya iidak ierleiak pada pengembangan jawaban ierhadap perianyaan, iapi pada perianyaan-perianyaan yang harus dijawab. Uniuk iiu kiia perlu mempelajari bagaimana merumuskan bagian pendahuluan aiau bagian “Statement of the Problem/Rumusan Masalah” dari sebuah peneliiian.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN MASALAH PENELITIAN DAN KENAPA ITU PENTING?

(3)

Kenakalan-kenakalan yang disebabkan oleh siswa-siswa yang berkelainan di dalam kelas

Meningkainya kekerasan di kampus-kampus perguruan iinggi

Kurangnya keierlibaian orangiua di sekolah uniuk menangani siswa-siswa dengan iingkah laku yang berkelainan

Masalah-masalah ini menjadi perhaiian para personel aiau siaf di sekolah aiau perguruan iinggi. Dalam menuliskan masalah peneliiian, penulis merumuskannya berupa sebuah kalimai iunggal aiau beberapa kalimai dalam laporan peneliiian mereka. Uniuk mencari rumusan masalah peneliiian dalam suaiu siudi, ajukanlah perianyaan-perianyaan berikui :

Apa isu, masalah, koniroversi yang ingin diieliii?

Koniroversi apa yang menimbulkan kebuiuhan akan peneliiian iersebui?

Perhaiian apa yang iergambar “di belakang peneliiian ini?”

Apakah ada sebuah kalimai seperii “Masalah yang diajukan dalam peneliiian ini adalah...?”

Kiia menemukan “masalah” dalam bagian pendahuluan dari suaiu laporan peneliiian. Masalah-masalah iersebui iercakup di dalam paragraf yang disebui dengan bagian ““Statement of the Problem/Rumusan Masalah”. Kiia bisa cari bagian ini dalam paragraf-paragraf pembuka bagian pendahuluan.

(4)

peneliiian iiu peniing dan kenapa mereka harus membacanya. Apa saja isu-isu kependidikan yang akan diieliii? Tuliskan isu-isu-isu-isu iiu.

Walaupun kiia sadar akan banyaknya masalah pendidikan, merumuskannya dalam laporan peneliiian kiia bukanlah pekerjaan gampang. Ini mungkin disebabkan karena kurangnya pemahaman ieniang bagaimana menuliskannya dan mengideniifkasikannya uniuk peneliiian kiia.

BAGAIMANA MASALAH PENELITIAN BERBEDA DARI

BAHAGIAN-BAHAGIAN LAIN DALAM SEBUAH PENELITIAN?

Uniuk bisa memahami masalah peneliiian secara lebih baik, kiia harus dapai membedakan masalah peneliiian dari bahagian-bahagian lain dalam sebuah proses peneliiian. Masalah peneliiian berbeda dari topii peneliiian (akan dibicarakan pada bahagian lain dalam bab ini), tujuan peneliiian (akan dibicarakan pada Bab 5 berkaiian dengan rumusan iujuan (purpose statement), dan perianyaan peneliiian secara spesifk (akan dibicarakan pada Bab 5). Masalah peneliiian iiu berdiri sendiri dan merupakan suaiu langkah yang berbeda karena jusiru masalah iiulah yang dijadikan pokok penelusuran dalam sebuah upaya peneliiian.

Pada defnisi singkai di bawah ini, perhaiikan perbedaan yang ierdapai di aniara kompopenen-komponen peneliiian:

Topii penelitian adalah bidang kajian yang luas cakupannya yang ingin dikaji dalam sebuah peneliiian. Maria, misalnya, mencoba meneliii kepemilikan senjaia oleh para siswa di sekolah.

Masalah penelitian adalah isu-isu, konirovesi aiau minai yang bersifai umum dalam pendidikan yang iopiknya sudah dipersempii. Masalah yang ingin dikaji oleh Maria adalah peningkaian kekerasan di sekolah yang sebahagian disebabkan oeh kepemilikan senjaia.

(5)

mengideniifkasi fakior-fakior yang berpengaruh ierhadap sejauh mana para siswa membawa senjaia ke sekolah.”

Pertanyaan penelitian mempersempii iujuan peneliiian menjadi iujuan-iujuan yang lebih spesifk yang ingin dicarikan jawabannya dalam peneliiian iersebui. Maria bisa mengajukan perianyaan: “Apakah ieman sejawai mempengaruhi para siswa uniuk membawa senjaia?”

Melihai perbedaan-perbedaan ini, kiia bisa menyimpulkan bahwa perbedaan-perbedaaan iersebui ierkaii dengan luas iidaknya ruang lingkup (topii merupakan ruang lingkup yang luas, sedangkan perianyaan peneliiian, ruang lingkupnya sempii). Coba ambil conioh lain, seperii ierlihai dalam Diagram 3.1. Dalam conioh ini, si peneliii memulai dengan iopik yang ruang lingkupnya luas, Belajar Jarai Jauh. Si peneliii kemudian mempersempii masalahnya menjadi iurangnya jumlah mahasiswa yang mendaftar pada ielas-ielas pembelajaran jarai jauh. Uniuk meneliii masalah iersebui, si peneliii selanjuinya merumuskan kembali masalahnya dalam beniuk rumusan iujuan peneliiian, yakni uniuk meneliii ienapa para mahasiswa tidai mengiiuti pembelajaran jarai jauh di iampus-iampus Community College. Aias dasar iujuan peneliiian iersebui, si peneliii mempersempii lagi iujuan peneliiiannya yang dirumuskan berupa perianyaan peneliiian, salah saiu dianiaranya adalah: Apaiah penggunaan teinologi web site di ruang ielas menyebabian para mahasiswa enggan mengiiuti pendidiian jarai jauh? Dalam proses ini, “ masalah peneliiian” menjadi sebuah langkah yang berbeda yang perlu diideniifkasi uniuk membaniu para pembaca melihai secara jelas apa isu yang dipersamalahkan iersebui.

(6)

mengubah iujuan peneliiian aiau perianyaan peneliiian menjadi masalah peneliiian:

Model yang jelek: Si peneliii bermaksud mengideniifkasi masalah peneliiian akan ieiapi menampilkannya sebagai iujuan peneliiian. Tujuan dari penelitian ini adalah untui meneliti aises perempuan terhadap pendidiian di negara-negara Dunia Ketiga.

Model yang sudah disemurnakan: Revisinya dalam beniuk masalah peneliiian. Perempuan di negara-negara Dunia Ketiga dibatasi iebebasannya untui mengiiuti pendidiian di lembaga pendidiian tinggi (universitas atau college) atas dasar orientasi budaya, norma-norma sosial dan agama.

Model yang jelek: Si peneliii bermaksud merumuskan masalah peneliiianya akan ieiapi dia mengideniifkasi perianyaan peneliiian. Perianyaan peneliiian dalam kajian ini adalah “Faitor-faitor apa saja yang berpengaruh terhadap homesiciness “rindu iampung halaman” di ialangan mahasiswa perguruan tinggi?

Model yang sudah disempurnakan: “Homesiciness” (rindu iampung halaman) merupaian isu utama teriait dengan iehidupan mahasiswa di iampus-iampus perguruan tinggi saat ini. Apabila mahasiswa merasa rindu pada iampung halaman, mereia mulai sering cabut dan aihirnya menjurus pada rendahnya prestasi pada tahap-tahap awal iuliah.

Keiika kiia merancang dan melaksanakan peneliiian, kiia harus benar-benar yakin bahwa kiia faham benar-benar perbedaan dianiara komponen-komponen peneliiian ini sehingga rumusan kiia ieniang masing-masing bahagian iersebui (iopik, masalah peneliiian, iujuan peneliiian dan perianyaan peneliiian) benar-benar iepai sasaran.

BISAKAH DAN HARUSKAH MASALAH-MASALAH DITELITI?

(7)

sesuaiu masalah apabila peneliiian ieniang masalah iersebui secara poiensial memberikan koniribusi ierhadap pengembangan pengeiahuan berkenaan dengan penddidikan aiau ierhadap efekiiviias prakiek-prakiek kependidikan.

Bisakah Kita Mendapatkan Akses terhadap Partsipan dan Situs Penelitian?

Uniuk meneliii sesuaiu masalah, si peneliii memerlukan izin uniuk memasuki suaiu siius dan melibaikan orang-orang di lokasi peneliiian (seperii mendapaikan izin uniuk memasuki suaiu sekolah dalam rangka meneliii anak-anak yang berkelainan umpamanya). Akses ini memerlukan izin beriingkai di sekolah seperii dari Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan, kepala Sekolah, guru, orang iua dan siswa sendiri. Disamping iiu, proyek-proyek yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan yang dapai baniuan dari pemeriniah pusai perlu juga mendapai perseiujuan kelembagaan uniuk memasiikan bahwa para peneliii memproieksi hak-hak dari para parisipan. Kemampuan kiia uniuk mendapakan akses ierhadap orang dan siius ini akan membaniu kiia meneniukan apakah kiia bisa meneliii isu yang kiia inginkan.

Punyakah Kita Waktu, Sumber Daya dan Ketrampilan?

Walaupun kiia punya akses ierhadap orang dan siius peneliiian, kemampuan kiia melakukan peneliiian juga diieniukan oleh keiersediaan wakiu, sumber daya, dan keirampilan yang diperlukan.

Waktu

(8)

sama, menghubungi dan berianya kepada peneliii-peneliii lainnya yang sudah berpengalaman. Merancang pengagalan-penggalan wakiu yang dibuiuhkan uniuk sesuaiu peneliiian akan membaniu kiia menaksir apakah kiia bisa menyelesaikan peneliiian kiia iiu sesuai dengan wakiu yang iersedia.

Sumber Daya

Para peneliii memerlukan sumber daya seperii dana uniuk membeli perlengkapan, uniuk pariisipan, dan uniuk individu-individu yang mungkin kiia buiuhkan dalam rangka meniranskripsikan wawancara yang sudah dilakukan. Si peneliii perlu membuai anggaran dan mendapaikan advis dari orang-orang lain, aiau peneliii-peneiii lain yang sudah berpengalaman ieniang apakah biaya-biaya yang kiia susun realisiik aiau iidak. Sumber-sumber daya lain mungkin juga diperlukan seperii label-label alamai orang, perangko, program siaiisik, aiau perlengkapan audiovisual. Terganiung pada persyaraian-persyaraian sumber daya ini, si peneliii boleh jadi perlu membaiasi ruang lingkup kegiaian peneliiiannya , cari sumber dana yang iersedia uniuk mendukung kegiaian peneliiian ini, aiau lakukan peniahapan dari kegiaian sejalan dengan iersedianya dana yang diperlukan.

Ketrampilan

(9)

kompuier uniuk mengeniri dan menganalisis kaia-kaia yang diucapkan oleh para pariisipan di dalam peneliiian.

Apakah Masalah itu Perlu Diteliti?

Jawaban posiiif dari perianyaan ini ierleiak pada apakah peneliiian kiia memiliki koniribusi ierhadap pengembangan pengeiahuan dan/aiau prakiek. Salah saiu alasan peniing kenapa peneliiian harus dilakukan adalah sejauh mana hasil peneliiian iiu memberikan koniribusi ierhadap informasi yang sudah ada dan perbaikan prakiek kependidikan. Ada beberapa cara peneliiian bisa mengembangan pengeiahuan. Berikui ada lima cara menilai apakah sesuaiu masalah perlu diieliii:

1. Telitilah sesuatu masalah apabila penelitian itu mengisi iesenjangan yang terdapat dalam literatur yang tersedia. Suaiu peneliiian dikaiakan mengisi kesenjangan kalau peneliiian iersebui berkenaan dengan iopik aiau permasalahan yang belum diiemukan dalam liieraiur. Conioh, seorang peneliii, umpamanya, mengkaji liieraiur berkenaan dengan iklim eiika yang hidup di kampus perguruan iinggi dan menemukan bahwa dari peneliiian ierdahulu ielah ierungkap bagaimana persepsi mahasiswa ieniang hal iersebui akan ieiapi belum ada peneliiian yang mengungkapkan bagaimana persepsi para dosen. Ini merupakan kesenjangan yang ierdapai dalam liieraiur berkenaan dengan iklim eiika. Persepsi dosen berkenaan dengan iklim eiika ini merupakan iopik yang belum disinggung-singgung dalam liieraiur.

(10)

sudah dilakukan di fakulias sasira. Peneliiian iersebui diieliii ulang (direplikasi kembali) pada siius yang lain seperii di community college aiau bahkan di universiias risei. Informasi dari peneliiian iersebui merupakan sebuah pengeiahuan baru.

3. Telilitilah sesuatu masalah apabila penelitian anda mengembangian atau meneliti topii tersebut secara lebih menyeluruh. Sebuah masalah peneliiian yang baik uniuk diieliii adalah masalah yang ingin dikembangkan menjadi iopik aiau bidang kajian baru aiau aiau melakukan peneliiian ieniang masalah iersebui dalam rangka mendapaikan pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh ieniang iopik iersebui. Conioh, ilusirasi ieniang iklim eiika disebuikan ierdahulu, walaupun sudah ada peneliiian ierdahulu ieniang iiu, pemahaman kiia ieniang hal iersebui perlu dikembangkan mencakup siiuasi pada saai para mahasiswa mengikuii ujian karena jusiru pada masa ujian iiulah mahasiswa diperhadapkan pada dilema ieniang eiika. Dengan demikian, peneliiian kiia akan berkembang ke arah iopik baru. Pengembangan iopik ini berbeda dengan replikasi karena di sini iopiknya yang berkembang bukan pariisipan dan siius peneliiiannya.

(11)

5. Teliti sesuatu masalah apabila penelitan anda memberiian iontribusi terhadap praitei ieseharian. Dengan ielah diieliiinya sesuaiu masalah, hasil peneliiian ieniang masalah iersebui boleh jadi mengideniifkasi ieknik-ieknik aiau ieknologi baru, menemukan nilai dari prakiek-prakiek ierdahulu aiaupun prakiek-prakiek ierkini, aiaupun keharusan mengubah prakiek-prakiek kependidikan saai ini. Orang-orang yang mendapai manfaai dari pengeiahuan prakiis boleh jadi aniara lain adalah pembuai kebijakan, para guru, aiau pembelajar sendiri. Conioh, peneliiian ieniang isu berkenaan dengan eiika pada seiing perguruan iinggi boleh jadi menghasilkan keieniuan ieniang kehidupan kampus, kebijakan-kebijakan baru ieniang menyoniek dalam ujian, aiau pendekaian-pendekaian baru dalam pelaksanaan ujian.

BAGAIMANA PERBEDAAN ANTARA MASALAH PENELITIAN KUANTITATIF

DAN MASALAH PENELITIAN KUALITATIF?

Seielah mengideiifkasi masalah peneliiian, anda juga harus memperiimbangkan apakah masalah iersebui sesuai dengan pendekaian kualiiaiif aiau pendekaian kuaniiiaiif. Karena kedua pendekaian iersebui berbeda dalam hal karakierisiik uiamanya (ielah didiskusikan pada bab sebelumnya), ada kesamaan aniara keduanya. Fakior-fakior apa saja yang peniing yang meneniukan kesamaan ini. Tipe masalah peneliiian apa yang paling cocok uniuk peneliiian kualiiaiif dan iipe masalah peneliiian apa pula yang paling cocok uniuk peneliiian kuaniiiaiif.

(12)

menyebabkan orangiua memuiuskan ierlibai dalam pendidikan remaja (aiau menjelaskan kenapa mereka ierlibai). Kenapa besarnya keierlibaian orangiua iiu dianggap peniing? Para peneliii menguiip liieraiur yang memperlihaikan bahwa keierlibaian orangiua bermakna masalah disiplin menjadi lebih sedikii dan presiasi belajar akan iinggi. Menjelaskan aiau memprediksi hubungan aniara variabel-variabel merupakan karakierisiik peniing dari penelitian iuantitatif, sebagaimana ierlihai sebelumnya. Sebaliknya dalam siudi kasus ieniang insiden bersenjaia yang bersifai kualiiaiif para peneliii mencoba menelusuri reaksi kampus ianpa adanya gagasan-gagasan awal ieniang apa yang akan mereka iemukan. Pada bahagian sebelumnya ielah kiia pelajari bahwa menelusuri suaiu masalah merupakan karakierisiik uiama dari penelitian iualitatif. mengideniifkasi informasi yang berguna uniuk mengarahkan pendekaian peneliiian kiia. Ini beberapa fakior yang perlu diperiimbangkan :

Gunakan penelitian kuantitatif

(13)

mengaplikasikan hasil-hasil peneliiiannya kepada sejumlah orang yang lebih besar

siius peneliiian

BAGAIMANA MERUMUSKAN BAGIAN “MASALAH PENELITIAN” ATAU STATEMENT OF THE PROBLEM?

Seielah anda mengideniifkasi masalah peneliiian anda, meneniukan apakah masalah iiu bisa dan harus diieliii, dan meneniukan apakah iiu cocok uniuk peneliiian kualiiaiif aiau kuaniiiaiif, maka daianglah wakiunya uniuk mulai merumuskan masalah dalam rangkaian bab penganiar laporan peneliiian anda.

Bagian “rumusan masalah” (Statement of the Problem) mencakupi masalah peneliiian sesungguhnya dan empai aspek lainnya :

1. Topik

2. Masalah peneliiian

3. Jasiifkasi ieniang peniingnya masalah sebagaimana ierungkap dalam peneliiian ierdahulu dan prakiek

4. Kesenjangan yang ierdapai dalam pengeiahuan kiia ieniang masalah iersebui

5. Pembaca yang akan mendapai manfaai dari hasil peneliiian ieniang masalah iersebui

Topik

(14)

berangsung-angsur, kemudian mendorong mereka uniuk ieiap membaca halaman-halaman berikuinya.

Sebuah topik pendidikan adalah bidang kajian umum yang ingin diieliii dalam suaiu peneliiian dan yang menimbulkan minai pembaca. Sebagaimana diperlihaikan dalam Diagram 3.2, para peneliii mencaniumkan iopik peneliiiannya dalam judul yang dimasukkan pada kalimai-kalimai periama. Perhaiikan bahwa penulis dengan mudah memperkenalkan peneliiiannya melalui gagasan-gagasan umum yang kebanyakan para pembaca dapai memahaminya (ies-ies siandar, pendidikan uniuk penduduk asli, model-model problem solving dalam pengajaran sains di sekolah dasar). Conioh, umpamanya seorang peneliii memulai pembicaraan ieniang iopik peneliiiannya dengan komeniar-komeniar ieniang plagiai di kampus perguruan iinggi. Pendekaian ini boleh jadi ianpa sengaja mempersempii iopiknya ierlampau cepai dan kehilangan pembaca yang belum pernah mengkaji dan membaca ieniang plagiai. Sebaliknya peneliii memulai dengan iopik umum ieniang keiidakjujuran di kampus dan perlunya diielusuri nilai-nilai yang dipelajari mahasiswa selama mereka belajar di perguruan iinggi.

Coba perhaiikan kalimai periama. Kiia sebui kalimai iiu narrative hook. Kalimai iiu memainkan fungsi peniing uniuk menarik minai pembaca ierhadap peneliiian iersebui. Narrative hooi yang bagus memiliki iiga karakierisiik : membuai pembaca memberikan perhaiian, memancing respon-respon emosional dan attitidudinal, memancing minai, dan mendorong pembaca uniuk ierus membaca.

Narraiive hook yang menyakinkan mencakup saiu aiau lebih iipe informasi berikui :

1. Daia-daia siaiisiik (seperii “lebih dari 50% populasi orang dewasa mengalami depresi saai ini”)

(15)

3. Kebuiuhan yang jelas bagi sebuah upaya peneliiian (seperii “school suspensions” (skorsing dari sekolah) menarik perhaiian banyak pakar dalam bidang pendidikan guru)

4. Tujuan peneliiian (seperii “iujuan peneliiian ini adalah uniuk meneliii bagaimana klien memahami hubungan ierapisi-klien”)

Walaupun semua ini memberikan kemungkinan-kemungkinan uniuk dapai anda gunakan. Ide uiamanya adalah bahwa sebuah peneliiian dimulai dengan mengenalkan sebuah iopik yang dengan mudah dapai dipahami oleh si pembaca dan dengan kalimai periama yang memancing minai si pembaca. Lihai sekali lagi Diagram 3.2 dan perhaiikan apakah kalimai periama dalam keiiga iulisan iiu dapai menarik minai dan mendorong anda uniuk ierus membacanya? Evaluasi masing-masingnya aias dasar keempai iipe informasi berkenaan dengan narrative hooi yang baik seperii diungkapkan di aias.

Masalah Penelitian

Seielah menguiarakan iopik pada pembukaan pembicaraan, anda kemudian perlu menukikkan iopik iersebui pada isu aiau masalah peneliiian. Ingai bahwa masalah penelitian adalah isu, minai aiau koniroversi ieniang pendidikan yang ingin dikaji oleh seorang peneliii. Seperii diperlihaikan pada bahagian ierdahulu, si peneliii boleh jadi menampilkannnya berupa sebuah kalimai aiau beberapa kalimai pendek (lihai misalnya Asmussen & Creswell). Peneliii pun bisa juga memperlihaikan masalah iersebui sebagai sebuah kesenjangan yang ierlihai dalam liieraiur, seperii misalya sedikii sekali pengeiahuan ieniang fakior-fakior yang menyebabkan orang iua ierlibai dalam pendidikan remaja (Deslandes & Berirand, 2005).

(16)

anda lihai isu-isu prakiis pada masalah peneliiian berikui yang dikeiengahkan berkenaan dengan kebijakan pemeriniah Cina ierhadap keluarga-keluarga beranak saiu?

Semenjak penghujung iahun 1970-an kebijakan keluarga beranak saiu ielah diimplimeniasikan oleh pemeriniah Cina dalam rangka mengonirol jumlah penduduk Cina ierbesar di dunia. Prakiek aborsi secara selekiif yang pro anak laki-laki di kelak kemudian hari bisa berakibai pada keiidakseimbangan disribusi jender di negeri ini dan jelas-jelas dilarang oLeh pemeriniah Cina. Sebagai akibainya, walaupun anak laki-laki lebih dihargai keiimbang anak perempuan dalam budaya Cina iradisional, banyak dianiara para orang iua nyaianya memiliki anak perempuan sebagai saiu-saiunya anak dalam Keluarga (Wang & Siaver, 1997, halaman 292).

Masalah prakiis dalam peneliiian ini adalah anak laki-laki lebih dihargai keiimbang anak perempuan dan kebijakan mengonirol penduduk.

Dalam peneliiian-peneliiian lain, “masalah”nya didasarkan pada kebuiuhan akan peneliiian lanjuian karena adanya kesenjangan aiau kiia ingin mengembangkan peneliiian kiia ke bidang-bidang lainnya. Aiau mungkin bisa juga didasarkan pada ierdapainya bukii yang saling berieniangan di dalam liiraiur. Tipe masalah seperii ini disebui research-based research problem (masalah peneliiian yang berbasis peneliiian). Conioh, lihai bagaimana penulis dalam “pendeiatan berbasis penelitian,” berikui mengundang adanya peneliiian iambahan yang bisa mengaiikan aniara prakiek-prakiek pengembangan kemampuan membaca pada anak-anak dengan pendekaian-pendekaian yang diadopsi para guru.

Walaupun keyakinan guru ieniang prakiek-prakiek membaca yang iepai dalam pengembangan kemampuan membaca pada anak-anak dan orieniasi ieoriiis ierhadap pengajaran membaca iahap awal sudah sama-sama diieliii sebelumnya, masih ierdapai kesenjangan dalam upaya menjembaiani kedua hal iersebui dalam peneliiian (Keiner, Smiih, & Parnell, 1997, halaman 212).

(17)

kesenjangan aniara prakiek-prakiek yang iepai dalam pengembangan kemampuan membaca pada anak-anak dan orieniasi guru,”

Apakah anda menemukan masalah peneliiian dalam seiing-seiing prakiek, aiau menemukannya seperii iercermin dari kesenjangan yang ierdapai dalam liieraiur, aiau dua-duanya, yang peniing sebenarnya adalah bahwa anda harus menyaiakannya secara jelas dalam saiu aiau dua kalimai dalam bahagian rumusan masalah. Si pembaca semaia-maia berkeinginan mengeiahui isu aiau koniroversi aiaupun minai yang memperlihaikan adanya kebuiuhan akan sebuah upaya peneliiian.

Justifikasi akan pentingnya masalah

Merumuskan masalah aiau isu iidak cukup. Kiia perlu memberikan beberapa alasan yang menjelaskan kenapa isu iersebui peniing. Menjustifikasi sesuatu masalah penelitian bermakna memberikan alasan peniingnya masalah iersebui diieliii. Jusiifkasi iersebui biasanya diiemukan pada beberapa paragraf di dalam bahagian pendahuluan laporan peneliiian. Seperii diperlihaikan pada Diagram 3.3, anda bisa menjusiifkasi peniingnya masalah dengan jalan menguiip bukii-bukii dari:

 Para peneliii dan pakar lain seperii dilaporkan dalam liieraiur yang ada

 Pengalaman-pengalaman orang lain yang diperolehnya di iempai kerja

 Pengalaman-pengalaman pribadi

Jusiifkasi yang diperoleh dari berbagai sumber ini digunakan dalam pendekaian yang berbeda (kuaniiiaiif aiau kualiiaiif), biasanya ierungkap dalam berbagai rancangan peneliiian seperii eksperimen, peneliiian iindakan, aiau peneliiian naraiif (akan dibicarakan lebih khusus pada rancangan peneliiian).

Justifikasi dalam literatur berbasis peneliti dan pakar lain

(18)

peneliii sering menguiip masalah-masalah peneliiian yang memerlukan peneliiian lanjuian. Dan ini biasanya diiemui dalam bahagian kesimpulan dari laporan peneliiian yang ierdapai di dalam ariikel-ariikel jurnal ilmiah. Conioh, perhaiikan saran uniuk peneliiian lanjuian yang ierdapai dalam paragraf kesimpulan pada siudi kasus gunman incident (insiden bersenjaia) (Asmussen & Creswell, 1995):

Perisiwa-perisiiwa muncul selama proses reaksi berlangsung yang dapai menjadi “insiden kriiis” pada peneliiian di masa daiang, seperii ierlihai dari respon para korban, laporan media masa, proses wawancara, perubahan-perubahan yang ierjadi di kampus, dan evolusi dari perencanaan kamus (paragraf 37).

Dengan menggunakan conioh ini, anda mungkin perlu menguiip peneliiian Asmussen & Creswell (1995) ini dan menggunakan informasi iersebui sebagai jusiifkasi akan perlunya menelusuri perencanaan kampus. Jusiifkasi lainnya dari liieraiur adalah mengemukakan perlunya peneliiian aias dasar model aiau ieori yang belum sempurna dengan menjelaskan hubungan aniara elemen-elemen dari model aiau ieori yang belum sempurna iersebui. Sebuah ieori, misalnya, boleh jadi belum lengkap (sempurna) karena ieori iersebui belum mengacu pada fakior-fakior peniing yang perlu diperhiiungkan. Dengan demikian, ieori kepemimpinan boleh jadi mengideniifkasi sifai (iabiai) seorang pemimpin, ciri-ciri para pengikui, dan elemen-elemen yang ierlibai dalam siiuasi kepemimpinan (seperii lingkungan yang menyenangkan), akan ieiapi ieori iersebui iidak menyebui-nyebui ieniang inieraksi keseharian yang ierjadi aniara pemimpin dan pengikuinya. Uniuk menyempurnakan ieori ieniang kepemimpinan iersebui, diperlukan sebuah upaya peneliiian. Para peneliii bisa menguiip para peneliii dan pakar lainnya yang kebeiulan ielah menyaiakan dalam kesimpulannya iniang hal ini akan ieiapi belum ada iindak lanjuinya dalam beniuk peneliiian.

(19)

(ediior) dari makalah-makalah seminar/konferensi, siniesis hasil-hasl peneliiian, aiau ensiklopedia yang melaporkan peneliiian-peneliiian ierkini, seperii Encyclopedia of Educational Research (Alkin, 1992), menyaiakan perlunya peneliiian lanjuian uniuk iopik-iopik iersebui. Pembicaraan dalam bab 4 yang ierkaii dengan siudi kepusiakaan merinci langkah-langkah yang harus diikuii uniuk mencari sumber-sumber ini. Para pakar peneliian sering ielah meneliii iopik-iopik ierieniu selama beriahun-iahun, dan mereka faham beiul akan perlunya agenda peneliiian di masa daiang yang akan memberikan koniribusi ierhadap pengembangan pengeiahuan. Anda bisa mengideniifkaasi dan mencari pakar-pakar ini melalui pencaharian referensi perpusiakaan, menghubungi/menemui mereka pada konferensi-konferensi iniernasional, aiau menemukan mereka melalui iniernei aiau melalui alamai web siie mereka. Individu-individu yang ielah menghabiskan wakiu sepanjang karir mereka uniuk menempa diri mereka menjadi pakar dalam iopik-iopik aiau masalah-masalah peneliiian umumnya menyambui baik perianyaan-perianyaan aiau perminiaan para mahasiswa.

Apabila anda berkeinginan menghubungi individu-individu ini, iimang-iimanglah perianyaan yang anda ingin ajukan kepada mereka. Ini aniara lain beberapa kemungkinan:

 Apa yang saai ini sedang saya lakukan?

 Apakah iopik dan masalah peneliiian yang saya ajukan ada manfaainya uniuk diieliii?

 Siapa lagi yang harus saya hubungi yang baru saja meneliii iopik dan masalah ini?

Walaupun anda ragu-ragu uniuk menghubungi para pakar, percakapan yang dapai anda lakukan dengan beliau-beliau iiu berkemungkinan memberikan peiunjuk dalam mencari referensi, nama-nama orang lain yang ieriarik pada iopik anda, dan nama-nama-nama-nama konferensi di mana peneliiian anda dibicarakan.

(20)

Pembimbing anda boleh jadi memiliki agenda peneliiian berjangka panjang yang meneliii isu pendidikan melalui serenieian kajian aiau peneliiian. Dengan jalan berpariisipasi dalam kegiaian peneliiian mereka, anda bisa belajar dari peneliiian-peneliiian mereka iiu dan menemukan peneliiian uniuk digunakan sebagai jusiifkasi dari masalah peneliiian anda sendiri.

Justifikasi berbasis tempat kerja atau pengalaman kerja

Anda bisa menjusiifkasi masalah peneliiian anda aias dasar bukii dari dunia kerja aiau pengalaman pribadi. Ini sama hal dengan kasus Maria, yang memberikan jusiifkasi ierhadap masalah peneliiian berkenaan dengan kepemilikan senjaia oleh para siswa, aias dasar meningkainya penggunaan senjaia di sekolah di disirik di mana dia bekerja di (iempai kerja).

(21)

sebuah peringaian yang adil, dan anda mungkin akan memperiimbangkan iidak hanya pengalaman pribadi anda saja akan ieiapi juga alasan-alasan lain seperii sudah dibicarakan ierdahulu.

Perhaiikan dua buah conioh dari para peneliii yang mengemukakan pengalaman pribadi mereka sendiri sebagai jusiifkasi ierhadap masalah peneliiian yang mereka ieliii. Seorang peneliii menjusiifkasi perlu dilakukannya peneliiian ierhadap para siswa yang usianya sangai variaiif di sebuah sekolah menengah dengan merujuk pada pengalamannya sendiri di sekolah.

Pada musim semi 1992, kesempaian uniuk melaksanakan peneliiian iindakan kelas diiawarkan kepada guru-guru di Madison, Wiscounsin. Walaupun jadwal keseharian saya sudah penuh, saya memanfaaikan kesempaian ini karena penekanannya pada peneliiian prakiis berbasis kelas... Bagi saya, kurikulum muliikuliural, pembelajaran kooperaiif, ieknologi kompuier, dan pendidikan iemaiik merupakan pengembangan yang menarik dalam hal pengajaran di kelas.

Peneliii lain menjusiifkasi perlu dilakukannya peneliiian ieniang pemencilan (pendiskriminasian) berbasis ras ierhadap para siswa African American di sekolah-sekolah melalui penelusuran pengalaman keluarga sendiri. Peneliiian iersebui dimulai dengan menyaiakan:

Keiika saya masih kanak-kanak, iidak pernah ierpikirkan oleh saya ieniang apakah saya akan sekolah aiau idak. Saya mendapai rahmai bahwa saya pergi sekolah seiiap hari selama orang iua saya masih hidup dan Tuhan memberiku kesehaian (Jefries, 1995, halaman 427)

Sekarang coba lihai jusiifkasi yang diberikan oleh Maria aias dasar pengalamannya di sekolah. Berikan iiga buah alasan kenapa iimbul keperluan akan adanya peneliiian ierhadap para siswa yang memiliki senjaia di sekolah. Sebagai peiunjuk, lihai bagaimana sekolah, para guru, dan para siswa iiu sendiri akan mendapaikan manfaai dari ierbangunnya pemahaman yang lebih baik ieniang masalah kepemilikan senjaia di sekolah.

Kelemahan tentang apa yang kita ketahui

(22)

kelemahan. Walaupun kelemahan dari sisi liieraiur boleh jadi merupakan bahagian dari jusiifkasi bagi sebuah masalah peneliiian, ada baiknya disebuikan saiu persaiu kelemahn-kelemahan yang ierdapai di dalam liieraiur yang ada aiau di dalam prakiek. Kelemahan dalam hal bukti bermakna bahwa liieraiur ierdahulu aiau pengalaman-pengalaman prakiis dari para peneliii iidak cukup djadikan jusiifkasi uniuk masalah peneliiian. Conioh, kelemahan dalam peneliiian boleh jadi mengimplikasikan keharusan dikembangkan, direplikasikannya sesuaiu peneliiian, diielusurinya kembali sesuaiu iopik, disuarakannya suara kaum marjinal, aiau diperbaikinya prakiek. Kelemahan dalam prakiek bermakna bahwa para pendidik belum mengideniifkasi solusi yang baik dan woriable bagi sekolah dan seiing-seiing kependidikan lainnya. Keiika anda menyimpulkn kelemahan-kelemahan ini, ideniifkasi dua aiau iiga alasan kenapa hasil peneliiian dan prakiek yang ada saai ini mengandung kelemahan dalam menangani masalah peneliiian iersebui, dan iuliskan alasan-alasan ini pada penghujung bahagian pendahuluan suaiu laporan aiau proposal peneliiian. Dalam conioh berikui, si peneliii menyaiakan kelemahan peneliiian ierdahulu dan memberikan refeksi ierhadap pengalaman pribadinya.

Peneliiian ierdahulu iidak menyinggung-nyinggung perbedaan budaya aniara anak-anak di lembaga pendidikan pra-sekolah. Ia juga iidak memperiimbangkan banyak fakior yang bisa menjelaskan inieraksi-inierkasi aniara para guru dan para siswa. Dari hasil observasi ierhadap lembaga-lembaga pendidikan pra-sekolah, dirasakan adanya keperluan peneliiian lanjuian uniuk memahami lebih baik bagaimana para guru berinieraksi dengan anak-anak pra-sekolah dengan laiar belakang budaya yang berbeda.

Kembali ke Maria, dalam bidang-bidang apa saja Komiie Sekolah kurang memiliki informasi guna membaniu mereka menghadapi masalah ierkaii dengan pemakaian senjaia di sekolah? Mereka boleh jadi iidak mengeiahui beiapa sering para siswa sebenarnya membawa senjaia, senjaia jenis apa, dan iempai-iempai di mana senjaia-senjaia iiu mereka simpan. Tuliskan sekurang-kurangnya dua buah kelemahan lain dari pengeiahuan yang mungkin dimiliki oleh Komiie Sekolah.

(23)

Audience (dalam hal ini pembaca) di dalam bahagian “rumusan masalah” perlu diideniifkasi. Ini ierdiri dari individu-individu dan kelompok-kelompok yang akan membaca dan mendapaikan manfaai dari informasi yang diperoleh dari hasil peneliiian anda. Audience ini bervariasi ierganiung pada subsiansi peneliiian, akan ieiapi beberapa dianiaranya adalah para pendidik iermasuk para peneliii, prakiisi, pembuai kebijakan, dan individu-individu yang berpariisipasi dalam peneliiian. Seorang peneliii, misalnya, dalam mengakhiri bahagian pendahuluan, memberi komeniar ieniang peniingnya peneliiian iersebui dari sisi adminisirasi sekolah.

Dengan mengeksplorasi keperluan akan trainer uniuk ailii (athletic trainer) di sekolah menengah, para adminisiraior sekolah bisa mengideniifkasi isu-isu poiensial yang muncul keiika trainer iidak ada, dan coach (pelaiih) bisa memahami lebih baik kondisi di mana para pelaiih sangai diperlukan pada even-even aileiik.

Sebagaimana diilusirasikan oleh conioh di aias, para peniliii sering merinci berbagai audience. Penggalan iulisan seperii ini biasanya diiemui pada penghujung bahagian pendahuluan aiau bahagian “rumusan masalah” dan menjelaskan peniingnya penanganan masalahnya bagi masing-masing audience. Seperii halnya narrative hooi, informasi seperii ini akan menarik minai pembaca ierhadap peneliiian iersebui dan akan menyeniuh si pembaca secara pribadi sehingga mereka akan melihainya sebagai informasi yang secara poiensial berguna. Apabila si peneliii menyeriainya dengan komeniar ieniang peniingnya peneliiian bagi si audience, maka si peneliii akan ieiap mengingaikan diri mereka perlunya melaporkan hasil-hasil yang bermanfaai.

BEBERAPA STRATEGI MENULISKAN BAHAGIAN “RUMUSAN MASALAH”

(24)

yang anda lakukan dan uniuk memberikan apresiasi ierhadap orieniasi laporan peneliiian. Beberapa siraiegi berikui mungkin bisa membaniu anda.

Template

Salah saiu siraiegi yang bisa anda gunakan adalah memvisualisasikan bahagian ini sebagai bahagian yang ierdiri dari lima paragraf, yang masing-masingnya ierkaii dengan saiu dari lima aspek ieniang bahagian ini. Secara beruruian bahagian ini ierdiri dari: iopik, masalah peneliian, jusiifkasi, kelemahan, dan audiens. Perhaiikan aliran pemikiran sebagaimana diperlihaikan oleh Diagram 3.4. Diagram ini memperlihaikan bahwa bahagian “rumusan masalah” memiliki lima unsur, dan memberikan defenisi singkai ierhadap masing-masing unsur dan conioh guna memberikan ilusirasi aias masing-masing unsur iersebui. Si peneliii mulai dengan iopik ieniang isu-isu eiika di lingkungan kampus dan mempersempiinya menjadi masalah yang spesifk: pelanggaran-pelanggaran eiika di kalangan fotball recruiters di kampus perguruan iinggi. Karena ini merupakan iopik yang sensiiif dan bisa sulii uniuk diieliii (karenanya apakah masalah ini researchable?) iopik ini ieniu bermanfaai uniuk diieliii. Disamping iiu, dilihai dari sisi prakiek di kampus, si peneliii menyaiakan bahwa kekerasan sering dilaporkan di koran-koran akan ieiapi iidak secara ierbuka dilaporkan kepada pejabai-pejabai kampus. Karenanya memiliki kelemahan; uniuk bisa mendeskripsikan poiensi kekerasan secara jelas maka peneliiian ieniang masalah ini perlu dilakukan karena ia akan membaniu meneniukan apakah memang kekerasan sudah ierjadi, membaniu recruiters mencari siapa yang ierlibai dalam pelanggaran eiika, dan membaniu para ailii uniuk sadar akan iingkah laku yang melanggar eiika di kampus.

Strategi penulisan yang lain

(25)

mengandalkan pendapai pribadi anda sendiri. Penggunaan referensi dalam peneliiian akan membaniu membangun kredibiliias ierhadap karya anda. Siraiegi keiiga adalah menyajikan referensi dari kecenderrungan-kecenderungan siaiisiik guna mendukung peniingnya meneliii masalah ieniang iopik. Berapa besarya jumlah anak remaja yang merokok? Berapa banyak orang yang ierkena HIV posiiif? Bukii-buki seperii ini secara khusus memang populer dalam peneliiian kuaniiiaiif. Siraiegi yang lain lagi adalah menggunakan kuiipan dari para pariisipan dalam suaiu peneliiian aiau dari caiaian-caiaian yang diperoleh keiika melakukan pengamaian ierhadap pariisipan. Pendekaian ini populer dan sering digunakan dalam peneliiian-peneliiian kualiiaiif. Akhirnya, haii-haii dalam menggunakan kuiipan dari liieraiur uniuk memulai sesuaiu peneliiian, ieruiama pada kalimai-kalimai awal. Para pembaca boleh jadi iidak menangkap makna yang sama ierhadap kuiipan iersebui sebagaimana halnya dengan si peneliii. Kuiipan-kuiipan ini sering ierlampau sempii lingkupnya sehingga iidak cocok uniuk bahagian pendahuluan ini di mana kiia ingin membangun pemahaman ierhadap masalah peneliiian dan memberikan jusiifkasi ierhadapnya. Para pembaca perlu diarahkan “ie dalam” dan “ie luar” dari apa yang kiia kuiip. Hal ini akan dibicarakan lebih mendalam lagi pada Bab 10.

Pikirkanlah bagaimana menuliskan “Rumusan Masalah Penelitian Saya akan menconiohkan bagaimana saya menuliskan “rumusan masalah peneliiian” uniuk mengilusirasikan secara akiual prakiek peneliiian. Pendekaian saya menerapkan model ‘lima unsur” iidak peduli apakah peneliiiannya bersifai kuaniiiaiif aiaukah kualiiaiif. Walaupun demikian, pengamaian secara cermai akan memperlihaikan kepada kiia adanya perbedaan penekanan. Dalam peneliiian kuaniiiaiif, penekanannya dileiakkan pada kebuiuhan akan eisplanatori (menjelaskan ouicome), sedangkan dalam peneliiian kualiiaiif, penekannya dileiakkan pada penelusuran sebuah proses, peristiwa, atau fenomena.

(26)

sebagai “narrative hooi” yang baik. Sehingga para pembaca akan ierdorong uniuk membaca laporan iersebui. Penulisan kalimai periama susah sekali, saya berkali-kali melakukan revisi ierhadap drafi sebelum saya sendiri merasa puas. Kalimai iersebui berbicara ieniang sesuaiu yang bersifai umum, iidak memakan wakiu yang banyak, dan mudah difahami. Dalam benak saya ada sejumlah mahasiswa dengan berbagai laiar belakang dan jurusan; saya harus berusaha agar mereka bisa memahami dan ierpancing pada kalimai periama saya. Keiika saya menuliskan kalimai periama iersebui saya harus mencamkan dalam benak saya bahwa audience saya ierdiri dari bermacam ragam kelompok.

Seperii saya kaiakan sebelumnya, paragraf pembuka perlu diiulis secara haii-haii agar para pembaca ierseniuh. Analogi saya adalah “turunian timba ie dalam sumur agar air mudah masui”. Saya berharap agar iimba iadi iurun ke bawah secara pelan-pelan keiimbang menjaiuhkannya secara iiba-iiba ke kedalaman sumur. Dengan conioh seperii dalam pikiran, saya perkenalkanlah peneliiian saya pada paragraf periama dan kedua ini dan memfokuskan perhaiian para pembaca pada saiu bidang kajian dan pada apa urgensi uiamanya dalam pendidikan.

(27)

dalam peneliiian-peneliiian yang dipublikasi aiau biasannya merupakan pembicara pada konferensi-konferensi. Aias dasar kepakarannya, saya sering menghubungi mereka dengen ielepon aiau e-mail guna membicarakan usulan peneliiian yang sedang saya garap.

Sekali saya memiliki pemahaman ieniang sesuaiu masalah peneliiian dan mampu memberikan jusiifkasi yang memadai melalui bukii-bukii dari liieraiur, saya pun memulai proses penulisan bahagian periama dari laporan peneliiian saya, “rumusan masalah peneliiian”. Saya mengikuii “model lima unsur” uniuk bahagian ini, menuangkan gagasan saya uniuk bahagian ini, dan kemudian mengecek kelima unsur iersebui. Tujuan saya adalah menyajikan rasional yang maniap kenapa peneliiian ieniang masalah ini diperlukan, dan saya dukung argumeniasi saya dengan menggunakan bermacam ragam beniuk bukii. Saya menguiip referensi secara eksiensif dalam bahagian pendahuluan dari laporan peneliiian saya. Uniuk menjamin bahwa audience memahami peniingnya peneliiian ini, saya akhiri bahagian “rumusan masalah peneliiian “ ini dengan memberikan komeniar ieniang manfaai peneliiian ini bagi berbagai pihak (audience).

Contoh bahagian “Rumusan Masalah”

(28)

peneliii, adminisiraior pendidikan, dan guru) uniuk membaca dan memanfaaikan peneliiian ini.

Anda bisa mempelajari bagaimana menuliskan bahagian “rumusan masalah” dari membaca bahagian pendahuluan sesuaiu laporan peneliiian dengan mencari kelima unsur disebuikan di aias, dan memperhaiikan kalimai-kalimai yang menuangkan masalah peneliiian. Perhaiikan dua buah conioh iambahan uniuk melihai bagaimana seorang peneliii kualiiaiif dan peneliii kuaniiiaiif menuliskan bahagian pendahulun peneliiian mereka masing-masing. Kedua-duanya sama-sama mengikuii conioh di aias (iemplaie), akan ieiapi jenis masalahnya lebih bersifai eksploraioris dalam peneliiian kualiiaiif dan lebih eksplanaiori dalam peneliiian kuaniiiaiif. Dengan mengikui masing-masing conioh ini kiia bisa mengaiikan iulisan iersebui dengan masing-masing unsur dari kelima unsur yang membangun bahagian “rumusan masalah”. Conioh periama adalah peneliiian kualiiaiif oleh Brown (1998) ieniang pembelajaran jarak jauh di lingkungan perguruan iinggi, dan iulisan iersebui menampilkan keseluruhan bahagian pendahuluan laporan peneliiiannya.

Pebelajaran jarak jauh merupakan aspek yang menjadi makin peniing di lingkungan perguruan iinggi karena ia dibuiuhkan guna menarik sejumlah mahasiswa secara noniradisional yang menganggap pendidikan perlu bagi jabaian mereka pada abad informasi ini. Pembelajaran jarak jauh memberikan aliernaiif dan feksibiliias yang manageable bagi bahagian dari kelompok masyarakai yang makin berkembang saai ini. Walaupun demikian, para mahasiswa pada kelas-kelas jarak jauh belajar dengan menggunakan kompuier bermil-mil jauhnya pada wakiu-wakiu yang bervariasi siang aiau malam. Perasaan keierasingan ieraiasi keiika mereka bergabung dalam sebuah masyarakai belajar yang saling mendukung saiu sama lain (Easimond, 1995). Proses menjadi sebuah masyarakai belajar merupakan isu peniing dalam pembelajaran jarak jauh karena ia bisa berpengaruh ierhadap kepuasan, reiensi dan belajar para mahasiswa (Gabelnick, MacGregor, Maiiews, & Smiih, 1990c; Kember, 1989; Kowch & Schwier, 1997; Powers & Miichell, 1997). Ia bahkan berpengaruh ierhadap penilaian dosen, yang cenderung lebih rendah pada maia-maia kuliah jarak jauh (Cordover, 1996).

(29)

melakukan eksplorasi berkenaan dengan iopik ini. Peneliiian-peneliiian yang mengkaji kebuiuhan akan dukungan kelembagaan (Dillon, Gunawardena, & Parker, 1989) dan akan iniraksi mahasiswa-mahasiswa dan inieraksi dosen-mahasiswa (Hiliz, 1986, 1996, Power & Miichell, 1997) yang kelihaiannya sudah melangkah pada pengembangan sebuah komuniias pembelajar jarak jauh (Brown, 1998, halaman 2).

Dalam conioh di aias, Brown memulai dengan sebuah komeniar ieniang pembelajaran jarak jauh dan ieniang peniingnya hal iersebui saai ini (iopik). Ia berargumeniasi bahwa ada beberapa masalah yang dihadapi oleh pembelajaran jarak jauh. Mahasiswa merasa ierasing (bukii dari prakiek) dan penilaian dosen cenderung rendah (bukii dari peneliiian ierdahulu). Kemudian ia menilai adanya kelemahan dalam peneliiian ierdahulu: kebuiuhan uniuk menelusuri pengembangan komuniias (kelemahan peneliiian ierdahulu). Brown iidak menuiup iulisannya dengan implikasinya bagi audience ierieniu, walaupun ia ielah berbicara ieniang peniingnya pengembangan komuniias di lingkungan pembelajaran jarak jauh bagi para mahasiswa, dosen, dan personalia perguruan iinggi. Secara umum, bahagian “rumusan masalah” yang diungkpakan Brown berisikan empai dari lima unsur.

Selanjuinya coba anda baca “rumusan masalah” berikui secara lengkap yang memperkenalkan peneliiian kuaniiiaiif oleh Davis dkk (1997) yang dilaporkan dalam sebuah ariikel jurnal. Peneliiian ini berkaiian dengan iopik ieniang penggunaan iembakau di lingkungan para siswa sekolah menengah.

Penggunaan oleh remaja semua produk iembakau meningkai (3 – 6). Pada kira-kira berumur 18 iahun, kira-kira dua periiga dari ABG (Anak Baru Gede) di Amerika Serikai ielah mencoba merokok dan kira-kira seperempai ielah merokok pada 30 hari ierakhir (3). Disamping iiu, lebih dari 20% remaja puira berkulii puiih menggunakan produk-produk iembakau yang iak berasap (4). Penggunaan iembakau oleh para remaja ielah dilaporkan aias dasar ras/suku bangsa, iingkai kelas (5); walaupun demikian, hubungan aniara iniensiias olah raga, ras, dan penggunaan iembakau, sepengeiahuan kami belum diieliii (Davis dkk, 1997, halaman 97-98).

(30)

berbicara ieniang prevalensi merokok dikalangan siswa sekolah menengah (iopik). Para peneliii kemudian melanjuikan pembicaraan ieniang isu penggunaan produk iembakan ianpa asap di kalangan para ailii (masalah peneliiian) dan memberikan bukii ieniang isu ini yang dikuiip dari peneliiian ierdahulu dan kecenderungan siaiisiik (bukii dari peneliiian ierdahulu yang menyaiakan bahwa ini sebuah permasalahan). Sejalan dengan ini, para peneliii menyaiakan bahwa iniensiias olah raga (yang didefenisikan selanjuinya dalam peneliiian ini), ras, dan penggunaan iembakau belum pernah diieliii (sebuah kelemahan). Mereka mencoba mencari penjelasan ieniang pengaruh iniensiias olah raga dan ras ierhadap penggunaan iembakau. Walaupun para peneliii iidak membuai komeniar ieniang audience yang akan mendapaikan manfaai dari peneliiian dimaksud, aundience yang menjadi sasaran berkemungkinan adalah para siswa, guru, sekolah, pelaiih, dan peneliii yang meneliii siswa sekolah menengah dan penggunaan iembakau oleh para remaja.

Informasi Penting bagi Para Peneliti

Coba anda nilai apakah sebuah masalah dapai dan perlu diieliii. Gunakan iiga kriieria: (a) Bisakah para pariisipan dan siius diieliii?; (b) Bisakah masalah diieliii ierkaii dengan wakiu, sumber daya, dan keirampilan yang dimiiki si peneliii?; (c) Apakah peneliiian ieniang isu iersebui memberikan koniribusi ierhadap pengembangan pengeiahuan dan prakiek?

Ideniifkasi dan iuliskan sebuah masalah peneliiian. Pisahkan rumusalah iersebui dari iopik, iujuan peneliiian, dan perianyaan-perianyaan peneliiian.

Masukkan masalah peneliiian iersebui ke dalam bahagian rumusan masalah dan sajikan sebagai sebuah iulisan pembuka dari laporan peneliiian.

(31)

perlunya masalah iiu diieliii, ideniifkasi lemahnya bukii-bukii yang ada, dan audience sasaran yang akan mendapai manfaai dari peneliiian ini.

Referensi

Dokumen terkait

merupakan suatu pemaparan kemunculan masalah yang ada di lapangan dan akan diteliti, identifikasi masalah merupakan penegasan masalah yang akan diteliti lebih

25 Laporan Pelayanan Informasi Publik Kasubag Kepegawaian dan Umum 2016-2017, Kantor P SS 26 SK Kepala Dinas Pendidikan Periode 2016-. 2017 Kasubag Kepegawaian

“Twelfth century?” Blair leaned back, took a good, long look at him, with all the interest but none of the amusement she’d shown when studying Hoyt.. “You’ve got nearly a

Kesimpulannya terdapat hubungan antara kepadatan, dinding rumah, pencahayaan nilai, keberadaan kawat kasa dan langit-langit Dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja

Dalam kaitannya dengan penelitian ini maka respons yang dimaksudkan di sini adalah tanggapan yang disertai aktivitas nyata para ulama dayah Darussa‟adah dalam

(2015) juga menyatakan bahwa model pembelajaran berbasismasalah berbantuan media komputer berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa karena, selama proses

Sementara pada protein dosis 5 mg/KgBB meskipun berbeda secara signifikan dengan kelompok normal dan kontrol (+), pada jam ke-2 setelah pemberian mampu

Sebagai acuan dalam melakukan penelitian yang sejenis dan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan mengenai penanganan pada siswa berkesulitan belajar, serta sebagai