Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 10 PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG TEKNIK
MENGEJAN DALAM PERSALINAN DI RB SUKOASIH SUKOHARJO
Knowledge Of Pregnant Trimester III Techniques In Labor In RB Sukoasih Sukoharjo
Catur Setyorini, Elviandari Utami
Akademi Kebidanan Mamba’ul Ulum Surakarta
ABSTRACT
Straining an unconscious reaction to the pressure of the baby on the pelvic floor, feeling depressed or baby's movements deep inside the pelvis causes irresistible desire to push. Delivery is not smooth due to pushing the wrong technique which can lead to the onset of labor became longer and so the risk of neonatal asphyxia occurred in maternal and infant mortality. Straining rewarding good technique to reduce the occurrence of uterine rupture, avoid swelling of the mouth of the womb, the mother energy is not wasted, provide flexibility for mothers at the time of pushing and can reduce the occurrence of infant asphyxia. The purpose of this study was to determine knowledge about third trimester pregnant women in labor to push technique.
This study was a descriptive study with cross sectional approach. The study population was all pregnant women in the third trimester RB Sukoasih Sukoharjo Year 2015, the sampling technique used was accidental sampling where the current study found respondents by 30 respondents. Data collection tools in the form of a questionnaire. Analysis of the data using the formula of percentage and frequency distribution.
Results obtained knowledge about third trimester pregnant women straining technique that really knowledgeable good 8 respondents (26.7%), just as many as 15 respondents (50.0%), less by 7 respondents (23.3%). Characteristics of respondents in RB Suko Asih Sukoharjo majority of 16 respondents aged 21-25 (53.3%), primigravidas 19 respondents (63.3%), and high school education as much as 17 respondents (56.7%).
Conclusion mostly third trimester pregnant women knowledge about the correct technique is enough to push as much as 15 respondents (50.0%).
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 11 ABSTRAK
Mengejan merupakan reaksi tidak sadar terhadap tekanan bayi pada dasar panggul, rasa tertekan atau gerakan bayi jauh didalam panggul menyebabkan keinginan tak tertahan untuk mengejan. Persalinan tidak lancar dikarenakan tehnik mengejan yang salah yang dapat mengakibatkan persalinan menjadi lama dan timbulnya asfiksia neonatorum sehingga beresiko terjadi kematian pada ibu dan bayi. Teknik mengejan yang baik bermanfaat untuk mengurangi terjadinya ruptur uteri, menghindari pembengkakan pada mulut rahim, tenaga ibu tidak terbuang sia-sia, memberikan keleluasaan bagi ibu pada saat mengejan dan dapat mengurangi terjadinya asfiksia bayi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang teknik mengejan dalam persalinan.
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di RB Sukoasih Sukoharjo Tahun 2015, teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling dimana saat penelitian dijumpai responden sebanyak 30 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner. Analisa data menggunakan rumus prosentase dan distribusi frekuensi.
Hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang teknik mengejan yang benar berpengetahuan baik 8 responden (26,7%), cukup sebanyak 15 responden (50,0%), kurang sebanyak 7 responden (23,3%). Karakteristik responden di RB Suko Asih Sukoharjo mayoritas berumur 21-25 sebanyak 16 responden (53,3%), primigravida 19 responden (63,3%), dan pendidikan SMA sebanyak 17 responden (56,7%).
Simpulan sebagian besar pengetahuan ibu hamil trimester III tentang teknik mengejan yang benar adalah cukup sebanyak 15 responden (50,0%).
Kata kunci: Pengetahuan, Kehamilan, Teknik mengejan dalam persalinan
PENDAHULUAN
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang
berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak
produktivitasnya.
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 12 2015 adalah mengurangi 3/5 resiko
jumlah kematian ibu.
Berdasarkan hasil Survey Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) angka kematian ibu yang dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus tahun 2012 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten atau kota sebesar 116,34 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup.
Tingginya angka kematian ibu (AKI) disebabkan pada waktu nifas 57,93%, pada waktu hamil sebesar
24,74%, persalinan sebesar 17,33%, sementara berdasarkan kelompok umur terbanyak adalah usia produktif (20-34 tahun) sebesar 66,965, pada kelompok umur ≥35 tahun sebesar 26,67%, kelompok umur ≤20 tahun sebesar 6,37%.
Persalinan tidak lancar dikarenakan tehnik mengejan yang salah yang dapat mengakibatkan persalinan
menjadi lama dan timbulnya asfiksia neonatorum sehingga beresiko terjadi kematian pada ibu dan bayi. Partus lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam dimulai dari tanda-tanda persalinan.
Partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dan kadang dapat terjadi perdarahan post partum yang menyebabkan kematian pada ibu, pada janin akan terjadi infeksi, cedera, dan asfiksia yang dapat menyebabkan kematian bayi.
Faktor penyebab terjadinya partus lama antara lain karena kelainan letak janin, kelainan panggul, dan kesalahan
saat mengedan sehingga menyebabkan ibu kelelahan mengedan.
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 13 sehat dan aman serta menghasilkan bayi
yang sehat.
Pendidikan masyarakat yang rendah cenderung memilih pemeliharaan kesehatan secara tradisional dan belum siap menerima pelaksanaan kesehatan modern. Untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
terutama pada ibu hamil, dimana pendidikan kesehatan ibu-ibu hamil dapat dilakukan pada waktu pengawasan hamil di puskesmas atau pondok bersalin dan bidan praktek swasta saat pelaksanaan posyandu dan saat diadakannnya pertemuan atau kegiatan-kegiatan di lingkungannya dan saat melakukan kunjungan rumah Ibu hamil harus mengetahui beberapa tanda bahwa persalinan sudah dimulai seperti kontraksi menjadi kuat dan lebih sering. Adanya nyeri pada pinggang menuju perut, timbulnya tenaga mengejan karena kontraksi yang semakin kuat, serta keluarnya lendir bercampur darah yang lebih banyak karena roberkan pada serviks. Kadang-kadang ketuban pecah
dengan sendirinya, pada pemeriksaan serviks mendatar, pembukaan telah ada.
Bagi ibu muda apalagi yang baru
pertama kali menghadapi kehamilan saat-saat menjelang persalinan merupakan masa yang mencemaskan, bahkan kondisi kehamilan yang baik dan sehat serta rajin berkunjung ke dokter sering tidak menjamin ketentraman hati mereka, kiat-kiat dan teknik menghadapi proses persalinan bisa membantu
menanggulangi masalah tersebut sehingga dapat menghadapi persalinan dengan tenang.
Mengejan merupakan reaksi tidak sadar terhadap tekanan bayi pada dasar panggul, rasa tertekan atau gerakan bayi jauh didalam panggul yang menyebabkan keinginan yang tak tertahan untuk mengejan yang merupakan karakteristik dari keinginan mengejan.
Teknik mengejan yang baik bermanfaat untuk mengurangi terjadinya ruptur uteri, menghindari pembengkakan pada mulut rahim, tenaga ibu tidak terbuang sia-sia, memberikan keleluasaan bagi ibu pada saat mengejan dan juga dapat mengurangi terjadinya
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 14 sebelum ada komando dari bidan, dan
berteriak.
Berdasarkan studi pendahuluan di RB Sukoasih Sukoharjo pada bulan Januari 2015 dari hasil wawancara pada 10 orang ibu hamil, 4 ibu hamil mengatakan mengetahui teknik mengejan dan 6 ibu hamil tidak mengetahui tentang teknik mengejan dalam persalinan. Dari data yang diperoleh dari bidan bahwa sebagian besar dari ibu melahirkan melakukan kesalahan pada saat mengejan seperti berteriak, menutup mata, dan mengangkat pantat pada saat mengejan.
Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang teknik mengejan
dalam persalinan di RB sukoasih Sukoharjo.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional di di RB Sukoasih
Sukoharjo pada bulan Maret 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua ibu hamil trimester III yang
melakukan ANC di RB Sukoasih Sukoharjo bulan Maret 2015 sebanyak 63 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling, sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden.
Pengumpulan data menggunakan kusioner yang bersifat tertutup, sebelum kuesioner dibagikan, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Pengujian validitas menggunakan product moment, dari 30 soal yang diujikan dinyatakan tidak valid 3 soal, dengan demikian 27 item soal dinyatakan valid.
Untuk menguji reliabilitas kuesioner dilakukan dengan teknik belah dua dari KR20. Hasil dari pengujian
reliabilitas menggunakan KR20 yang dilakukan dengan perhitungan SPSS didapat harga sebesar 0,864. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 15 HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pengetahuan Responden
Tabel 1. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Teknik Mengejan Dalam Persalinan di RB Sukoasih Sukoharjo
Responden dengan pengetahuan baik adalah 8 responden (23,3%), pengetahuan cukup 15 responden (50%) dan pengetahuan kurang 7 responden (23,3%). Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpengetahuan cukup.
Karakteristik Responden Tabel 2. Karakteristik Umur
Tabel 3. Karakteristik Garvida
Tabel 4. Karakteristik Pendidikan
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 21-25 tahun yaitu 16 orang (53,3%), responden sebagian besar dengan primigravida yaitu 19 orang (63.3%), dan responden sebagian besar dengan pendidikan SMA yaitu sebanyak 17 orang (56,7%).
Pengetahuan Jumlah Persentase
Baik 8 23,3
Cukup 15 50,0
Kurang 7 23.3
Jumlah 30 100
Umur Jumlah Persentase
16-20 1 3,3
21-25 16 53,3
26-30 11 36,7
31-35 2 6,7
Jumlah 30 100
Gravida Jumlah Persentase Primigravida 19 63,3 Multigravida 11 36,7
Grandemulti
gravida 1 3,3
Jumlah 30 100
Pendidikan Jumlah Persentase
SD 4 13,3
SMP 8 26,7
SMA 17 56,7
PT 1 3,3
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 16 Pengetahuan Responden Berdasar
Karakteristik
Tabel 5. Pengetahuan Berdasar Karakteristik Umur
Tabel 6. Pengetahuan Berdasar Karakteristik Gravida
Tabel 7. Pengetahuan Berdasar Karakteristik Pendidikan
Dari tabel di atas diketahui bahwa pengetahuan responden berdasarkan karakteristi umur mayoritas mempunyai pengetahuan cukup pada umur 21-25 tahun sebanyak 9 responden, berdasarkan karakteristik gravida
mayoritas primigravida mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 10 responden dan berdasarkan karakteristik pendidikan mayoritas mempunyai pengetahuan cukup dengan pendidikan SMA sebanyak 10 orang.
Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil trimester III tentang teknik mengejan dalam persalinan menunjukkan pengetahuan responden mayoritas adalah cukup yaitu 15 responden (50.0%).
Mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup, sehingga banyak responden yang sudah mengerti
tentang teknik mengejan yang benar dalam persalinan dengan baik, sedangkan untuk pengetahuan baik yaitu sebanyak 8 responden (26.7%), dengan pendidikan baik (SMA dan PT), dan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 7 responden (23.3%), dengan pendidikan kurang (SD dan SMP) dan primigravida. Hal ini sesuai teori bahwa pengetahuan sangat erat kaitannya Umur Pengetahuan Jumlah
Baik Cukup Kurang
16-20 0 0 1 1
21-25 1 9 6 16
26-30 5 6 0 11
31-35 2 0 0 2
Total 8 15 7 30
Gravida Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang
Primi 2 10 7 19
Multi 5 5 0 10
Grandemulti 1 0 0 1
Total 8 15 7 30
Pendidikan Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang
SD 0 1 3 4
SMP 0 4 4 8
SMA 7 10 0 17
PT 1 0 0 1
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 17 dengan pendidikan, dimana diharapkan
seseorang dengan pendidikan tinggi, akan semakin luas pula pengetahuannya.
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang
menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Ibu yang kehamilannya lebih dari satu kali pengalamannya dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. Hal ini sesuai teori bahwa gravida akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang, multigravida dan grandemultigravida pengetahuannya lebih baik karena pengetahuannya didapatkan dari pengalaman yang sebelumnya. Pengalaman mempengaruhi pengetahuan seseorang, pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Sukarsi (2013), bahwa ibu primipara berpengetahuan kurang tentang teknik mengejan yang benar di BPS dan Polindes Desa Kasengan Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep.
Pada saat bersalin, proses mengejan perlu dilakukan dengan baik dan benar agar kekuatan ibu tidak sia-sia dan bayi bisa lahir selamat. Oleh karena itu ibu harus mendengarkan komando pada saat melahirkan seperti mengejan pada saat pembukaan 10 cm, saat his puncak, tidak boleh mengejan pada saat tidak ada kontraksi.
Posisi mengejan dalam persalinan
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 18 duduk seperti memberi rasa nyaman
pada ibu, gaya gravitasi dapat membantu proses kelahiran. Posisi jongkok keuntungannya membantu penurunan kepala bayi dan memperbesar dorongan untuk mengejan. Posisi miring keuntungannya memberi rasa santai pada ibu yang letih, memberi oksigenasi pada bayi. Posisi merangkak dengan keuntungan mengurangi rasa nyeri punggung, dan peregangan perineum lebih sedikit.
Cara meneran yang benar adalah anjurkan ibu untuk meneran mengikuti dorongan alamiahnya selama kontraksi,
beritahukan untuk tidak menahan nafas saat meneran, minta untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara
kontraksi, jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, akan lebih mudah untuk meneran jika lutut ditarik kearah dada dan dagu ditempelkan kedada, minta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran, tidak diperbolehkan untuk mendorong fundus untuk membantu kelahiran bayi. Dorongan pada fundus
meningkatkan resiko distosia bahu dan rupture uteri.
Teknik mengejan yang benar saat persalinan bermanfaat untuk mengurangi terjadinya rupture uteri, teori ini diperkuat dengan penelitian Mujab S (2014), yang menunjukkan ada hubungan tehnik meneran terhadap laserasi jalan lahir pada ibu inpartu primigravida di Rumah bersalin Semarang.
Cara meneran yang salah dapat disebabkan karena pengetahuan ibu tentang persalinan kurang, sehingga dapat mempengaruhi sikap atau
perilaku ibu dalam menghadapi persalinan. Pengetahuan ibu tentang meneran memegang peranan yang
sangat penting dalam proses persalinan, karena pada saat ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang cara meneran, ibu akan lebih mudah untuk diarahkan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Pengetahuan ibu hamil trimester
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 19 benar dalam persalinan RB Sukoasih
Sukoharjo Tahun 2015 mayoritas memiliki pengetahuan cukup. Karakteristik responden, mayoritas berumur 21-25 tahun, tingkat pendidikan SMA dan primigravida. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang teknik mengejan
yang benar dalam persalina di RB Sukoasih Sukoharjo tahun 2015 mayoritas berpengetahuan cukup, pada umur 21-25 tahun. Pendidikan SMA dan primigravida.
Saran
Bagi bidan di RB Sukoasih Sukoharjo agar selalu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam memberikan konseling serta penyuluhan tentang teknik mengejan dalam persalinan pada ibu hamil trimester III pada saat melakukan ANC.
Bagi peneliti selanjutnya metode penelitian dengan metode berbeda misalnya hubungan pengetahuan dengan sikap tentang teknik mengejan dalam
persalinan.
Bagi ibu hamil diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan khususnya
tentang teknik mengejan dalam persalinan dengan cara pada saat periksa kehamilan di bidan atau tenaga kesehatan lain minta penjelasan tentang teknik mengejan yang benar dalam persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Depkes RI. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Depkes
Depkes RI. 2010. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta : JHIPEGO.
Dinkes. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. www.dinkesjatengprov.go.id
Ernawati, D. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal. Jakarta : EGC.
Firdaus A. 2014. Paradigma Baru Tentang Kehamilan Percepat Penurunan Angka KematianIbu (AKI). www.kemenpppa.go.id
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 20 Hidayat, A.A. 2008. Metodologi
Penelitian Kebidanan danTeknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
Mujab, S. 2014. Pengaruh Teknik Meneran Terhadap Laserasi Jalan Lahir Pada Ibu Inpartu Primipara
Di RB Semarang.
http://download.portalgaruda.org/a rticle.php?article=393126&val=63 78&title=PENGARUH%20TEHN IK%20MENERAN%20TERHAD AP%20LASERASI%20JALAN% 20LAHIR%20PADA%20IBU%20 INPARTU%20PRIMIGRAVIDA %20DI%20RUMAH%20BERSA LIN%20SEMARANG
Penny & Ruth Ancheta, Simkin. 2005. Buku Saku Persalinan. Jakarta : EGC
Saifuddin, A. B. 2010.Buku Panduan Praktik Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. JHPIEGO : Jakarta
Simkin, Penny, Janet Whalley & Ann Kepler. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta : Arcan