Akuntansi Rumah Sakit PERTEMUAN XV
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
SAK ETAP
Agenda
Pendahuluan
1.
SAK ETAP
2.
Detailed PSAK ETAP
3.
Bisnis Proses Rumah Sakit
4.
Akuntansi Rumah Sakit
Standar Akuntansi ??
Laporan Keuangan bertujuan umum yang relevan dan reliable sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengembilan keputusan.
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada
pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
• Memberikan infomasi
– posisi keuangan, – kinerja
– perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
• Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah
dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya
• Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai. • Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di
masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.
Empat Pilar Standar Akuntansi
Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik signifkan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah –
SAK Syariah
Standar Akuntansi
Pemerintahan - SAP
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik
signifkan
- SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah –
SAK Syariah
Standar Akuntansi
Pemerintahan - SAP
IFRS hanya diadopsi PSAK
SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 July 2009
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik.
• Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik signifkan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifkan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose fnancial statement) bagi pengguna eksternal.
AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN
• Harus menggunakan PSAK – IFRS based
• Namun, dapat menggunakan SAK ETAP jika ada regulasi yang
mengijinkan penggunaan SAK ETAP BPR sesuai dengan SE BI No.11/37/DKBU tahun 2009
• Karakteristik IFRS :
– IFRS menggunakan “Principles Base “ :
• Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. • Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan
evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
• Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
– Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu
kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
– Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak
baik kuantitaif maupun kualitatif
• Karakteristik IFRS :
– IFRS menggunakan “Principles Base “ :
• Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. • Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan
evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
• Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
– Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu
kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
– Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak
SAK – ETAP: Why?
• PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah.
• PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti
kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi).
• PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement.
• PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
Manfaat SAK ETAP
• Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil,
menengah, mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS
sehingga lebih mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam
SAK ETAP
•
Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan
modifkasi sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat
lebih ringkas.
•
SAK ETAP masih memerlukan
professional
judgement
namun tidak sebanyak untuk PSAK –
IFRS.
•
Dalam beberapa hal tidak ada perubahan
signifkan dibandingkan dengan PSAK lama:
IFRS for SMEs
•
IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS
– Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan
– Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda
dengan Full IFRS, kecuali
– “borrowing cost” dibebankan langsung dan tidak
dikapitalisasi, dan
– terdapat pengaturan mengenai “ekuitas”
SAK ETAP
•
PSAK lama (2006) yang disederhanakan:
–
Pilihan pada alternatif standar yang lebih
sederhana
–
Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
–
Mengurangi pengungkapan
–
Penyederhanaan
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebija
kan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan 24 Pajak Penghasilan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ent
itas Anak 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mem punyai Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
Ruang lingkup
• SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifkan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal
• Entitas dengan akuntabilitas publik signifkan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fdusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK
ETAP
• SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan
• SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung
untuk laporan arus kas.
• SAK ETAP menggunakan metode biaya untuk investasi ke
asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55.
• SAK ETAP hanya menggunakan model biaya untuk aset
tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih model biaya atau model reavaluasi.
• Beberapa pengaturan yang tidak dalam PSAK ETAP :
KDPPLK
SAK ETAP
Tujuan laporan keuangan Sama
Karakteristik kualitatif laporan keuangan Sama
Unsur-unsur laporan keuangan Sama – nama berbeda
Konsep pengakuan Sama
Konsep pengukuran: biaya historis
biaya kini
nilai realisasi bersih nilai sekarang
Konsep pengukuran: biaya historis
nilai wajar
Konsep pemeliharaan modal Tidak ada
SAK UMUM
SAK ETAP
Kepatuhan terhadap SAK Pengungkapan atas PSAK
“misleading”
Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Komponen laporan keuangan: Lap posisi keuangan/neraca Lap laba rugi komprehensif Lap perubahan ekuitas
Lap arus kas
Catatan atas laporan keuangan
Komponen laporan keuangan: Neraca
Lap laba rugi
Lap perubahan ekuitas Lap arus kas
Catatan atas laporan keuangan
Tanggung jawab atas lapkeu Tidak ada Dasar akrual & kelangsungan
usaha Sama
SAK UMUM SAK ETAP
Neraca
•Pos minimal yang disajikan banyak
•Urutan penyajian
•Pengungkapan banyak
Neraca
•Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
•Sama
•Pengungkapan lebih sederhana Laporan laba rugi komprehensif
•Laba rugi dan pendapatan komprehensif lain
•Pos minimal
Laporan laba rugi
•Laba rugi
•Pos minimal lebih sedikit
SAK UMUM SAK ETAP Laporan perubahan ekuitas
Pos minimal
Pengungkapan distribusi dividen dan dividen per saham
Tidak diperkenankan
Laporan perubahan ekuitas Pos minimal lebih sedikit Tidak ada
Laporan perubahan ekuitas dan saldo laba dapat menggantikan lap laba rugi dan lap perubahan ekuitas
Laporan arus kas
Arus kas operasi disajikan dengan metode langsung atau tidak
langsung
Arus kas valas, bunga & dividen, pajak penghasilan, investasi pada entitas anak, ventura bersama & entitas asosiasi, perubahan
kepemilikan, dan transaksi nonkas
Laporan arus kas
Arus kas operasi disajikan dengan metode tidak langsung
Arus kas bunga & dividen, pajak penghasilan, dan transaksi nonkas
Tidak ada
SAK UMUM
SAK ETAP
Catatan atas laporan keuangan
Kebijakan akuntansi
Sumber estimasi ketidakpastian
Modal
Dividen dan informasi umum entitas
Catatan atas laporan keuangan
Kebijakan akuntansi
Sumber estimasi ketidakpastian
SAK UMUM
SAK ETAP
Laporan keuangan konsolidasian Tidak menyusun laporan keuangan konsolidasian
Laporan keuangan tersendiri
(lampiran dari laporan keuangan konsolidasian)
Konsolidasi entitas bertujuan khusus
SAK UMUM
SAK ETAP
Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan akuntansi
PSAK serupa
Conceptual framework
Other pronouncements, literatur dan praktik
Dampak penerapan PSAK yang akan berlaku
Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan akuntansi
Bagian SAK serupa
Conceptual framework
SAK umum
Other pronouncements, literatur dan praktik
Tidak ada
Estimasi akuntansi Sama
Kesalahan Sama
SAK UMUM SAK ETAP
Instrumen keuangan Efek yang diperdagangkan
(marketable securities)
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Maksud dan kemampuan Maksud
SAK UMUM
SAK ETAP
Biaya perolehan atau nilai realisasi neto (mana lebih rendah)
Sama
FIFO dan rata-rata tertimbang Sama
Persediaan pialang-pedagang komoditi menggunakan fair value
Tidak ada
Persediaan pemberi jasa Sama
SAK UMUM
SAK ETAP
Pengaruh signifkan
•Faktor kuantitatif dan kualitatif
•Hak suara potensial
Pengaruh signifkan
•Faktor kuantitatif
•Tidak ada
Metode ekuitas Metode biaya
Investasi pada entitas asosiasi
yang tersedia untuk dijual Tidak ada
SAK UMUM
SAK ETAP
Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama operasi
Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama aset
Pengendalian bersama entitas
•Metode ekuitas atau proporsional konsolidasi
Pengendalian bersama entitas
•Metode biaya
SAK UMUM
SAK ETAP
Pengendalian, termasuk entitas
bertujuan khusus Pengendalian, tidak mengatur entitas bertujuan khusus
Metode ekuitas dan harus
dikonsolidasikan Metode ekuitas dan tidak dikonsolidasikan
Transaksi pelepasan
kepemilikan tetapi tidak menyebabkan hilangnya pengendalian (transaksi ekuitas)
Tidak ada
SAK UMUM
SAK ETAP
Properti investasi
•Model biaya
•Model nilai wajar
Properti investasi
•Model biaya
Aset tetap
•Model biaya
•Model revaluasi
Aset tetap
•Model biaya (revaluasi harus ada izin pemerintah)
SAK UMUM
SAK ETAP
Berasal dari internal dan
eksternal Berasal dari eksternal
Umur manfaat terbatas dan
tidak terbatas Umur manfaat terbatas
Goodwill Tidak ada
Model biaya dan model
revaluasi Model biaya
SAK UMUM SAK ETAP Perjanjian sewa dan perjanjian
mengandung sewa Perjanjian sewa Klasifkasi sewa: indikator dan situasi
yang memerlukan judgment.
Sewa modal jika terjadi perpindahan risiko dan manfaat.
Klasifkasi sewa: indikator yang tidak perlu judgment: pengalihan aset
opsi beli
min 75% umur ekonomis min 90% nilai wajar
aset bersifat khusus) Jual dan sewa-balik (sale and leaseback) Tidak ada
Sewa dan sewa lanjut (lease and
sublease) Tidak ada
SAK UMUM
SAK ETAP
Kewajiban diestimasi (provisi), aset kontinjensi, dan kewajiban
kontinjensi
Sama
Ekuitas Sama
Pendapatan penjualan barang dan
jasa Sama
Kewajiban Diestimasi (Provisi) dan
Kontinjensi, Ekuitas, dan Pendapatan
SAK UMUM
SAK ETAP
Biaya pinjaman dikapitalisasi Biaya pinjaman dibebankan Penurunan nilai
Instrumen keuangan: incurred loss
Penurunan nilai
Pinjaman yang diberikan dan piutang: expected loss (aging schedule)
Goodwill dan aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas
Diamortisasi
Persediaan Selisih nilai buku dan nilai
realisasi bersih
Aset lain Selisih nilai buku dan nilai
SAK UMUM
SAK ETAP
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan pasca kerja Imbalan pasca kerja,
perhitungan lebih sederhana
Imbalan kerja jangka panjang
lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Pesangon pemutusan kerja Pesangong pemutusan kerja
Imbalan berbasis saham Tidak ada
SAK UMUM
SAK ETAP
Konsep pajak tangguhan
(deferred tax concept) Konsep pajak terutang (tax liability concept)
Laba fskal dan laba akuntansi Laba fskal Aset dan liabilitas pajak
tangguhan Utang pajak
SAK UMUM
SAK ETAP
Mata uang pelaporan: rupiah
atau mata uang asing Mata uang pelaporan: rupiah atau mata uang asing
Transaksi valas: kurs tanggal
transaksi Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan (mingguan)
Mata Uang
Pelaporan
dan Transaksi
Karakteristik Industri
•
Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, diantaranya berupa jasa
•
pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan
laboratorium, dan farmasi.
•
Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah
Sakit) selain berusaha mendapatkan aliran kas masuk
untuk mencukupi kebutuhan membayar jasa para
dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan
perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan
kebutuhan lainnya, sekaligus memiliki peran sosial
yang dapat diwujudkan melalui berbagai program yang
ditetapkan oleh manajemen dan sesuai dengan
peraturan pemerintah.
•
Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan
diantaranya berasal dari jasa pelayanan medis, jasa
penunjang lainnya, dan jasa dokter.
Karakteristik BLU Rumah Sakit
•
BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat ddengan
memberikan feksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip efsiensi dan
produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang
etis dan sehat, serta tidak semata-mata mencari
keuntungan.
•
BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis
Kementerian Kesehatan yang diberi tugas dan
wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan jasa
pelayanan, pendidikan, penelitian, dan
pengembangan serta usaha lain dalam bidang
kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi
kepada kepentingan masyarakat.
Risiko Usaha
•
Risiko Malpraktik
•
Kehilangan Tenaga Medik
•
Kebijakan Pemerintah
•
Nilai tukar
•
Pemogokan karyawan
•
Leverage
•
Tidak tertagihnya piutang
Karakteristik Rumah Rakit
•
Tidak sekedar mencari keuntungan namun ada
aspek sosial dan pelayanan kepada masyarakat –
tergantung jenis rumah sakit dan sumber
pendanaan rumah sakit
•
Manajemen rumah sakit dinominasi oleh para
dokter.
•
Kompleksitas manajemen rumah sakit menjadi
tinggi dengan bentuk pelayanan yang beragam
dan sistem pembayaran yang beragam. Misalnya
dengan asuransi, penggantian perusahaan, dll.
•
Teknologi informasi yang mendukung pelayanan
Kepemilikan dan Bentuk Rumah
Sakit
•
Perusahaan terbuka
dimiliki oleh investor.
PT. Siloam International Hospital Tbk.; PT.
Sarana Meditama Metropolitan Tbk (RS
Omni).
•
Perusahaan
PT. Rumah Sakit Pelni. PT.
Pertamedika (RS Pertamina)
•
Rumah sakit milik pemerintah pusat
RSCM (BLU)
•
Rumah sakit milik pemerintah daerah
Akuntansi Rumah Sakit
STANDAR MANA
YANG
DIGUNAKAN ??
PSA
K
PSAK
&
PSAK
45
SAK
ETAP
SAK
ETAP
&
PSAK
45
PSA
P
Akuntabilitas publik signifkan
atau tidak
Orientasi bisnis atau layanan
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit
•
Menggunakan PSAK atau SAK ETAP sebagai dasar
penyusunan pedoman akuntansi, tidak ada standar
khusus industri.
•
Lampiran 03 SE-02/PM/2002 – Pedoman Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik – Industri Rumah Sakit
berlaku untuk emiten perusahaan rumah sakit.
– Pendahuluan
– Karakterstik usaha perumahasakitan
– Penyajian dan pengungkapan LK (pedoman umum, komponen laporan keuangan dan pedoman
pengungkapan
– Ilustrasi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus kas dan Catatan atas laporan keuangan
Menggunakan acuan PSAK
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit –
BLU&D
•
Keputusan Menteri Kesehatan RI No
1981/MENKES/SK/2010 – Pedoman Akutansi
Badan Layanan Umum Rumah Sakit.
•
Acuan yang digunakan untuk menyusun
laporan keuangan adalah PSAK dan
pelaporan menggunakan PSAK 45.
•
Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan
secara jelas, namun ada yang mengarahkan
menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap
menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan.
•
Saat ini telah disusun PSAP BLU/D
SAP
Pedoman Umum
• Tujuan laporan keuangan • Tanggung Jawab atas
Laporan keuangan – manajemen / pimpinan rumah sakit
• Komponen laporan keuangan • Bahasa Laporan Keuangan -
Indonesia
• Mata uang pelaporan –
rupiah
• Kebijakan Akuntansi • Penyajian
• Tujuan laporan keuangan • Tanggung Jawab atas
Laporan keuangan – manajemen / pimpinan rumah sakit
• Komponen laporan keuangan • Bahasa Laporan Keuangan -
Indonesia
• Mata uang pelaporan –
rupiah
• Kebijakan Akuntansi • Penyajian
Bapepam Bapepam
•
Konsistensi penyajian
•
Materialitas dan
Agregasi
•
Saling hapus
•
Periode pelaporan
•
Penyajian secara wajar
•
Informasi komparatif –
naratif jika relevan
•
Laporan Keuangan
Tujuan Laporan Keuangan
•
Laporan Keuangan bertujuan untuk
menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan
(pengguna laporan keuangan) dalam
pengambilan keputusan ekonomi yang
rasional
•
Laporan Keuangan juga merupakan
sarana pertanggungjawaban manajemen
atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka.
Laporan Keuangan
•
NERACA
•
LAPORAN LABA RUGI
•
LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
•
LAPORAN ARUS KAS
•
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN
• NERACA
• LAPORAN
AKTIVITAS/OPERASI
• LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH
• LAPORAN ARUS KAS
• CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN
• LAPORAN POSISI KEUANGAN
• LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
• LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS • LAPORAN ARUS KAS
• CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
ETAP
ETAP ETAP
BLU ETAP
BLU
Neraca
•
Tujuan utama neraca adalah untuk menyediakan
informasi tentang posisi keuangan meliputi aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
•
Informasi dalam neraca digunakan
bersama-sama dengan informasi yang diungkapkan
dalam laporan keuangan lainnya sehingga dapat
membantu para pengguna laporan keuangan
untuk menilai:
a) Kemampuan rumah sakit dalam memberikan jasa
pelayanan kesehatan secara berkelanjutan;
b) Likuiditas dan solvabilitas; dan
c) Kebutuhan pendanaan eksternal.
Laporan Aktivitas
• Tujuan Utama Laporan Aktivitas menyediakan informasi mengenai: a. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah
dan sifat ekuitas;
b. Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; dan
c. Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.
• Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk:
a. Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode;
b. Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dalam memberikan jasa;
c. Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajemen; dan
d. Menilai rentabilitas.
Laporan Arus Kas
• Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan
informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Arus kas dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
• Informasi laporan arus kas digunakan bersama-sama
dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan
keuangan lainnya sehingga dapat membantu para pengguna untuk menilai:
– kemampuan rumah sakit dalam menghasilkan kas dan setara kas; – sumber dana rumah sakit;
– penggunaan dana rumah sakit; dan
– kemampuan rumah sakit untuk memperoleh sumber dana serta penggunaannya untuk masa yang akan datang.
Catatan atas Laporan Keuangan
• Tujuan utama Catatan atas Laporan Keuangan adalah
memberikan penjelasan dan analisis atas informasi yang ada di Neraca, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan informasi tambahan lainnya sehingga para pengguna mendapatkan pemahaman yang paripurna atas laporan keuangan.
• Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan
mencakup antara lain:
– Pendahuluan;
– Kebijakan akuntansi;
– Penjelasan atas pos-pos neraca;
– Penjelasan atas pos-pos laporan aktivitas; – Penjelasan atas pos-pos laporan arus kas; – Kewajiban kontinjensi; dan
– Informasi tambahan serta pengungkapan lainnya.
CALK– Kebijakan akuntansi
•
Menyatakan standar mana yang digunakan untuk
menyusun laporan keuangan PSAK, SAK ETAP atau
PSAP.
•
Kebijakan akuntansi untuk masing-masing
komponen utama aset, liabilitas, pendapatan dan
beban.
•
Kebijakan untuk masing-masing komponen merujuk
pada ketentuan dalam masing-masing item.
•
Kebijakan berisikan penjelasan bagaimana
Catatan atas Laporan Keuangan
•
Laporan keuangan BLU rumah sakit disertai
dengan lampiran:
a. Analisis laporan keuangan yang terdiri dari:
Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio
Solvabilitas, Rasio Rentabilitas;
b. Laporan aktivitas yang disajikan secara
komparatif antara proyeksi sebagaimana
tercantum dalam RBA dengan realisasi
periode berjalan;
c. BLU rumah sakit dapat menyajikan lampiran
lain sesuai kebutuhan.
Keterbatasan Laporan Keuangan
• Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lampau;
• Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna.
• Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran;
• Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
• Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas); dan
• Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat
digunakan sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat kesuksesan antar BLU rumah sakit.
Aset
• Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh BLU rumah sakit sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh BLU rumah sakit.
• Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada rumah sakit.
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang pelayanan
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang Muka
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang pelayanan
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang Muka
Aset Tetap
Tanah
Gedung dan Bangunan
Peralatan dan Mesin
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Konstruksi dalam Perngerjaa
Jumlah aset tetap
Aset Tetap
Tanah
Gedung dan Bangunan
Peralatan dan Mesin
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Konstruksi dalam Perngerjaa
Jumlah aset tetap
Aset
Aset
Aset Lainnya
Aset kerjasama operasi
Aset sewa
Aset tak berwujud
Aset lain-lain
Aset Lainnya
Aset kerjasama operasi
Aset sewa
Aset tak berwujud
Aset
•
Transaksi terkait kewajiban
– Pembelian aset– Penurunan nilai piutang – Pemakaian persediaan
– Penurunan nilai persediaan – Depresiasi
Kewajiban
• Kewajiban adalah utang rumah sakit masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya rumah sakit yang mengandung manfaat ekonomi.
• Kewajiban jangka pendek diselesaikan kurang dari satu tahun.
• Kewajiban jangka panjang diselesaikan lebih dari satu tahun.
Kewajiban Jangka Pendek
Utang usaha
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pendapatan diterima dimuka Bagian lancar utang jangka
panjang
Utang jangka pendek lainnya Kewajiban Jangka Pendek
Utang usaha Utang pajak
Biaya yang masih harus
dibayar
Pendapatan diterima dimuka Bagian lancar utang jangka
panjang
Utang jangka pendek lainnya
Aset
Aset
Kewajiban Jangka Pendek
•Kredit investasi
•Pinjaman jangka
panjang dari lembaga keuangan
Kewajiban Jangka Pendek
•Kredit investasi
•Pinjaman jangka
Kewajiban
•
Transaksi terkait kewajiban
– Utang usaha – pengadaan persediaan / aset tetap
– Penerimaan uang muka pasien / jaminan pemerintah
– Penerimaan uang muka untuk sewa dibayar dimuka
– Beban yang masih harus dibayar
– Utang gaji – pembayaran gaji
– Utang pajak – pembayaran gaji
– Reklasifkasi kewajiban jangka panjang menjadi jangka pendek
Ekuitas
• Ekuitas adalah hak residual atas aset rumah sakit setelah dikurangi
semua kewajiban;
• Ekuitas adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang atau hasil operasional rumah sakit.
• Ekuitas sebagai bagian dari pemilik (pemerintah) harus dilaporkan
sedemikian rupa, sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar akuntansi.
Kewajiban Jangka Pendek
Ekuitas Awal
Surplus defsit tahun lalu
Surplus defsit tahun berjalan
Ekuitas Donasi
Kewajiban Jangka Pendek
Ekuitas Awal
Surplus defsit tahun lalu
Surplus defsit tahun berjalan
Ekuitas Donasi
Ekuitas
•
Transaksi terkait ekuitas
– Setoran modal
– Tambahan modal
– Tambahan donasi
– Revaluasi aset tetap
Pendapatan
• Pendapatan (revenues) adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal selama suatu periode, yang mengakibatkan kenaikan ekuitas.
• Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi
selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus
masuk/penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal
(penyumbang).
Pendapatan Usaha dan jasa layanan
Pendapatan usaha rawat jalan
Pendapatan usaha rawat darurat
Pendapatan usaha rawat inap Hibah
Pendapatan APBN
Pendapatan usaha lainnya
Keuntungan penjualan aset non lancar
Pendapatan investasi
Pendapatan Usaha dan jasa layanan
Pendapatan usaha rawat jalan
Pendapatan usaha rawat darurat
Pendapatan usaha rawat inap Hibah
Pendapatan APBN
Pendapatan usaha lainnya
Keuntungan penjualan aset non lancar
Pendapatan investasi
Pendapatan
• Komponen pendapatan dipengaruhi oleh kegiatan utama
usaha rumah sakit tersebut.
• Ada beberapa rumah sakti memunculkan komponen
pendapatan yang lain seperti:
– Farmasi
– Penunjang medis
– Selisih kapitasi – selisih antara iuran yang diterima dengan pelayanan yang diberikan.
– Umum
• Standar tidak memberikan acuan dan pedoman jenis
Pendapatan
• Pendapatan usaha dari jasa layanan diakui ketika hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi
dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat
penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.
• Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
– Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
– Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan;
– Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan
– Beban yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal;
Beban
• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang
mengkibatkan penurunan ekuitas. • Beban diakui pada saat timbulnya
beban tersebut sebesar jumlah yang digunakan untuk pelayanan rumah sakit, jumlah yang telah dibayar, jumlah yang harus dibayarkan
jumlah yang diestimasi atau sebesar jumlah yang dialokasikan.
• Pengungkapan rincian beban dan tambahan pengungkapan untuk estimasi
Beban layanan
Beban umum dan administrasi
Beban lainnya
Rugi penjualan aset non lancar
Kerugian penurunan nilai
Kerugian lainnya
Beban layanan
Beban umum dan administrasi
Beban lainnya
Rugi penjualan aset non lancar
Kerugian penurunan nilai
Kerugian lainnya
NERACA RSUD “X”
PER 31 DESEMBER 2011 dan 2012
ASET 2011 2012 Kenaikan/
penuruna n
%
ASET LANCAR xxx xxx xxx ASET TETAP xxx xxx xxx ASET KSO
ASET LAINNYA
TOTAL ASET XXX XXX XXX
KEWAJIBAN xxx xxx xxx
KEWAJIBAN JANGKA PENDEL xxx xxx xxx KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx xxx xxx TOTAL KEWAJIBAN xxx xxx xxx
EKUITAS xxx xxx xxx
RSUD “X” AKUN NERACA
ASET 2011 2012 Kenaikan/
penuruna n
%
ASET LANCAR xxx xxx xxx
Kas dan Setara Kas xxx xxx xxx Investasi jangka pendek xxx xxx xxx Piutang pelayanan xxx xxx xxx Piutang lain-lain xxx xxx xxx Persediaan xxx xxx xxx
Uang Muka xxx xxx xxx
Biaya dibayar di muka xxx xxx xxx JUMLAH ASET LANCAR xxx xxx xxx
AKUN Neraca RSUD “X”
ASET 2011 2012 Kenaikan/
penuruna n
%
ASET TETAP xxx xxx xxx
Tanah xxx xxx xxx
Gedung dan Bangunan xxx xxx xxx Peralatan dan Mesin xxx xxx xxx Jalan, jaringan xxx xxx xxx Aset tetap lain xxx xxx xxx Konstruksi dalam pengerjaan xxx xxx xxx JUMLAH ASET TETAP xxx xxx xxx Akumulasi penyusutan xxx xxx xxx NILAI BUKU ASET TETAP xxx xxx xxx
Aset KSO xxx xxx xxx
AKUN Neraca RSUD “X”
KEWAJIBAN 2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
Kewajiban Jangka pendek xxx xxx xxx Hutang Usaha xxx xxx xxx Hutang Pajak xxx xxx xxx Biaya yang masih harus
dibayar xxx xxx xxx
Pendapatan diterima di
muka xxx xxx xxx
Bagian lancar utang
jangka panjang xxx xxx xxx Hutang jangka pendek
lainnya xxx xxx xxx
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
xxx xxx xxx
Lanjutan AKUN Neraca RSUD “X”
EKUITAS 2011 2012 Kenaikan/
penuruna n
%
Ekuitas Awal xxx xxx xxx Surplus /Defsit tahun lalu xxx xxx xxx Surplus/Defsit tahun berjalan xxx xxx xxx Ekuitas Donasi xxx xxx xxx JUMLAH EKUITAS xxx xxx xxx
LAPORAN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
PENDAPATAN xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx xxx xxx HIBAH/DONASI/SUMBANGAN NON
PEMERINTAH xxx xxx xxx
PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxx
TOTAL PENDAPATAN XXX XXX XXX
BEBAN
BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx xxx xxx
BEBAN LAINNYA xxx xxx xxx
TOTAL BEBAN XXX XXX XXX
SURPLUS/DEFISIT XXX XXX XXX
PENYETORAN/PENARIKAN KAS
NEGARA XXX XXX XXX
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
PENDAPATAN xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA JASA
LAYANAN xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat
Jalan xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat
Inap xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat
Darurat xxx xxx xxx
HIBAH/DONASI/SUMBANGAN
NON PEMERINTAH xxx xxx xxx PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx Operasional xxx xxx xxx Investasi xxx xxx xxx
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
BEBAN xxx xxx xxx
BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx Beban Pegawai xxx xxx xxx Beban pemakaian
bahan/persediaan xxx xxx xxx Beban Jasa Layanan xxx xxx xxx Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx Beban Langganan Daya dan
Jasa xxx xxx xxx
Beban subsidi Pasien xxx xxx xxx Beban penyusutan xxx xxx xxx
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
xxx xxx xxx
Beban Pegawai xxx xxx xxx Beban Administrasi
Perkantoran xxx xxx xxx
Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx Beban Langganan Daya dan
Jasa xxx xxx xxx
Beban Penyusutan xxx xxx xxx Beban Amortisasi xxx xxx xxx Beban Promosi xxx xxx xxx Beban Premi Asuransi xxx xxx xxx Beban Penyisihan Kerugian
Piutang xxx xxx xxx
Beban Umum dan
Administrasi lain xxx xxx xxx
LAPORAN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/
penurunan % ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
ARUS KAS NETTO DR AKT OPERASI xxx xxx xxx ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI XXX XXX XXX
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
ARUS KAS NETTO DR AKT INVESTASI xxx xxx xxx ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
ARUS KAS NETTO DR AKT
PENDANAAN XXX XXX XXX
KENAIKAN NETTO KAS XXX XXX XXX
SALDO KAS AWAL XXX XXX XXX
AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx Penerimaan Usaha dan jasa
layanan xxx xxx xxx
Penerimaan Hibah xxx xxx xxx Penerimaan APBN/APBD xxx xxx xxx Penerimaan kas lainnya xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx Belanja Pegawai xxx xxx xxx Belanja barang xxx xxx xxx
AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx Hasil Penjualan Aset Tetap xxx xxx xxx Perolehan Aset Lainnya xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx Perolehan Aset Tetap xxx xxx xxx Perolehan Aset Tetap
lainnya
xxx xxx xxx
AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx Perolehan Pinjaman xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx Pembayanan Pokok Pinjaman xxx xxx xxx
Ruang lingkup
•
SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan
oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(ETAP), yaitu entitas yang:
• Tidak memiliki akuntabilitas publik
signifkan; dan
• Menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum bagi pengguna eksternal
BAB 1
Ruan g Lingk
Ruang lingkup
•
Entitas dengan akuntabilitas publik signifkan jika:
– Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau
sedang dalam proses pengajuan pernyataan
pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
– Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fdusia untuk
sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana dan bank investasi.
•
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik
signifkan dapat menggunakan SAK ETAP jika
otoritas
berwenang
membuat
regulasi
mengizinkan penggunaan SAK ETAP.
BAB 1
Ruan g Lingk
Apakah memiliki akuntabilitas
publik?
•
Perusahaan kecil yang memiliki saham di pasar
modal.
•
Perusahaan manufaktur besar (bukan emiten).
•
Bank umum besar (bukan emiten).
•
Entitas yang bisnis satu-satunya adalah
Konsep dan Prinsip Pervasif
• Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP
• Tujuan Laporan Keuangan
• Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan
– Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat
• Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
• Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
• Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran
• Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
• Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
• Dasar akrual
Laporan keuangan untuk tujuan
umum
•
Laporan keuangan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pengguna laporan keuangan, misalnya:
− pemegang saham,
− kreditor,
− pekerja,
− masyarakat dalam arti luas
BAB 2
Konse p dan Prinsip Pervas
Penyajian laporan keuangan
• Penyajian wajar
• Kepatuhan terhadap SAK ETAP • Kelangsungan usaha
• Frekuensi pelaporan
• Penyajian yang konsisten • Informasi komparatif
• Materialitas dan agregasi • Laporan keuangan lengkap • Identifkasi laporan keuangan
BAB 3
Penyaj ian Lapora
n Keuan
Penyajian Laporan Keuangan
•
Penyajian wajar posisi keuangan, kinerja
keuangan dan arus kas.
•
Entitas yang menggunakan SAK ETAP harus
secara eksplisit menyatakan secara penuh atas
kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan
laporan keuangan.
•
Entitas harus menilai kelangsungan usaha pada
saat menyusun laporan keuangan
•
Entitas menyajikan laporan keuangan minimal
satu kali dalam setahun.
Penyajian Konsisten
•
Penyajian dan klasifkasi pos-pos harus konsisten,
kecuali
:
– Terjadi perubahan signifkan operasi entitas atau
perubahan tersebut menghasilkan penyajian yang lebih andal dan relevan.
– SAK ETAP mensyaratkan perubahan penyajian
•
Reklasifkasi harus dilakukan retrospektif, kecuali
tidak praktis dapat secara prospektif.
•
Jika prospektif: diungkapkan sifat reklasifkasi dan
Penyajian laporan keuangan
•
Laporan keuangan lengkap
− Neraca (Bab 4)
− Laporan laba rugi (Bab 5)
− Laporan perubahan ekuitas (Bab 6)
− Laporan arus kas (Bab 7)
Penyajian
•
Jika entitas hanya mengalami perubahan ekuitas
yang berasal dari
• laba rugi,
• pembayaran dividen,
• koreksi kesalahan periode lalu dan
• perubahan kebijakan akuntansi
•
maka entitas dapat menyajikan
Laporan laba rugi
dan saldo laba
sebagai pengganti Laporan laba
Laporan Keuangan
• Neraca
– Kewajiban• Laporan laba rugi
• Laporan perubahan
ekuitas
• Laporan arus kas
• Catatan atas laporan
keuangan
• Laporan posisi keuangan (neraca)
– Liabilitas
• Laporan laba rugi komprehensif
• Laporan perubahan ekuitas • Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan
Penyajian Laporan Keuangan
• Identifkasi secara jelas setiap komponen laporan keuangan.
• Informasi berikut, jika perlu, pada setiap halaman:
– Nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama tersebut
sejak laporan periode terakhir
– Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan,
mana yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan;
– Mata uang pelaporan, seperti didefnisikan dalam Bab 25 Mata
Uang Pelaporan;
– Pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan
keuangan.
• Catatan laporan keuangan:
– Domisili , bentuk hukum dan alamat kantor yang terdaftar
Neraca
•
Penyajian
–
Klasifkasi aset lancar dan aset tidak
lancar
–
Klasifkasi kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang
•
Kecuali jika memberikan informasi
yang andal dan relevan dapat
berdasarkan likuiditas
BAB 4
Neraca
• Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. • Minimal mencakup pos-pos:
– kas dan setara kas,
– piutang usaha dan piutang lain-lain, – persediaan,
– properti investasi, – aset tetap,
– aset tidak berwujud,
– utang usaha dan utang lainnya, – aset dan kewajiban pajak,
– kewajiban diestimasi – ekuitas.
Aset Lancar
• Entitas mengklasifkasikan aset sebagai aset lancar jika:
– diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan, dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas;
– dimiliki untuk diperdagangkan;
– diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau
– berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi penggunaannya dari pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Kewajiban Jangka Pendek
Entitas mengklasifkasikan kewajiban sebagai
kewajiban jangka pendek jika:
diperkirakan akan diselesaikan dalamjangka
waktu siklus normal operasi entitas;
dimiliki untuk diperdagangkan;
kewajiban akan diselesaikan dalamjangka waktu
12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau
entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk
menunda penyelesaian kewajiban setidaknya 12
bulan setelah akhir periode pelaporan.
Entitas
mengklasifkasikan
semua
kewajiban
Informasi disajikan di Neraca
atau CALK
•
kelompok aset tetap;
•
jumlah piutang usaha, piutang dari
pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa,
pelunasan dipercepat dan jumlah lainnya;
•
Rincian persediaan
•
Kewajiban imbalan kerja dan kewajiban
Contoh Klasifikasi Aset dan Kewajiban
• Aset lancar
– Kas dan setara kas
– Piutang usaha
– Persediaan
– Biaya dibayar dimuka
– Pajak dibayar dimuka
• Aset tidak lancar
– Properti investasi
– Aset tetap
– Aset tidak berwujud
– Aset lainnya
• Kewajiban jangka pendek
– Utang bank jangka
pendek
– Utang usaha
– Utang pajak
– Biaya yang masih harus
dibayar
• Kewajiban jangka panjang
– Utang bank jangka
panjang
Ekuitas
•
Ekuitas terdiri dari:
• Modal disetor
• Tambahan modal disetor • Saldo laba
• Pendapatan dan beban yang langsung diakui ke
ekuitas
•
Entitas yang berbentuk PT, juga
mengungkapkan:
• jumlah modal dasar
• jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh • nilai nominal saham
Laporan Laba Rugi
•
Menyajikan laporan laba rugi suatu periode
tertentu yang menunjukan kinerja keuangan
selama periode tersebut.
•
Pos minimal:
•
Pendapatan
•
beban keuangan
•
bagian laba atau rugi investasi (metode ekuitas)
•
beban pajak
•
laba atau rugi bersih
•
Pos luar biasa tidak diperkenankan
BAB 5
Lapora n Laba
Laporan Laba Rugi
Entitas dapat menyajikan beban berdasarkan
Sifat beban
beban bahan baku
beban tenaga
kerja
beban penyusutan
beban sewa
ruangan
beban listrik
beban operasi
Fungsi beban
beban pokok
penjualan
beban
pemasaran
beban umum dan
administrasi
Alternatif Penyajian
•
Entitas dapat menyajikan:
–
Laporan perubahan ekuitas
–
Laporan laba rugi dan saldo laba
•
jika perubahan pada ekuitas hanya berasal dari
laba atau rugi, pembayar dividen, koreksi
kesalahan periode lalu dan perubahan kebijakan
akuntansi.
•
Menyajikan:
– Laba rugi tahun berjalan
– Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas
– Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan. – Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode dari komponen
ekuitas.
BAB 6
Lapora n Peruba
han Ekuita
Contoh
Modal
Disetor Tambahan Modal Disetor
Laba Belum Direalisasi Efek Tersedia
Dijual
Saldo
Laba EkuitasJumlah
Saldo awal 500.000 150,000 65.000 256.000 971.000
Pengeluaran saham baru 150.000 (150,000)
Rugi belum direalisasi (35.000) (35.000)
Dividen kas (125.000) (125.000)
Laba bersih tahun
berjalan 154.000 154.000
Contoh
2013
Pendapatan 500.000.000
Beban pokok penjualan 150.000.000
Laba kotor 350.000.000
Beban usaha 65.000.000
Laba usaha 285.000.000
Beban bunga 15.000.000
Laba sebelum pajak 270.000.000
Pajak 75.600.000
Laba bersih 194.400.000
Saldo laba awal tahun 225.000.000
Laba bersih tahun
berjalan 194.400.000
Dividen tunai (75.000.000)
Catatan atas Laporan Keuangan
• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn • Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan
• Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh perusahaan termasuk metode akuntansi dan estimasi yang digunakan
• Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan
• Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:
• Utang tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang digunakan
• Investasi nama perusahaan, jumlah kepemilikan, waktu akuisisi, dll
• Pajak jumlah pajak dibayarkan, pajak tangguhan, beda permanen/temporer, pajak fnal, dll
• Informasi penting yang diharuskan oleh standar • Segmen usaha
Laporan Arus Kas
• Menyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi,
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
• Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak
langsung.
• Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara
konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
• Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas
operasi kecuali dapat secara spesifk diidentifkasi sebagai aktivitas investasi atau pendanaan.
• Transaksi non kas tidak dapat disajikan dalam laporan arus
kas.
BAB 7
Lapora n Arus
Klasifkasi arus kas
• Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama
pendapatan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
• Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan
aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
• Aktivitas pendanaan (fnancing) adalah aktivitas yang
Aktivitas Operasi – Indirect
method
Laba
bersih
Laba
bersih
Arus kas dari
kegiatan
operasi
Arus kas dari
kegiatan
operasi
Perubahan current asset dan current
liabilities
Perubahan current asset dan current
liabilities + Kerugian dan - Keuntungan + Kerugian dan - Keuntungan
+ Beban bukan kas seperti depresiasi dan
amortisasi
+ Beban bukan kas seperti depresiasi dan
Arus kas dari kegiatan investasi
Hasil dari :
– Penjualan aset tetap – Penjualan investasi
– Penagihan pokok pinjaman
kepada pihak lain
Hasil dari :
– Penjualan aset tetap – Penjualan investasi
– Penagihan pokok pinjaman
kepada pihak lain
Kas dibayarkan kepada :
− Pembelian aset tetap − Pembelian investasi − Pembeli
Kas dibayarkan kepada :
− Pembelian aset tetapArus kas dari kegiatan pendanaan
Hasil dari :
– Penerbitan saham – Penerbitan obligasi – Pinjaman
Hasil dari :
– Penerbitan saham – Penerbitan obligasi – Pinjaman
Dibayarkan untuk :
Membeli treasury stock Menarik obligasi
Membayar pokok
pinjaman
Membayar deviden
Dibayarkan untuk :
Membeli treasury stock Menarik obligasi
Membayar pokok
pinjaman
Membayar deviden
Catatan Atas Laporan Keuangan
•
Catatan atas laporan keuangan berisi informasi
tambahan, penjelasan naratif atau rincian jumlah
yang disajikan dalam laporan keuangan.
–
Harus mengungkapkan:
•
dasar penyusunan laporan keuangan
•
kebijakan akuntansi yang signifkan
•
informasi tambahan yang tidak disajikan
dalam laporan keuangan, tapi relevan untuk
memahami laporan keuangan
–
Disajikan secara sistematis dan merujuk silang
ke pos-pos dalam laporan keuangan.
BAB 8
Catata n atas
Urutan Penyajian
• Pernyataan kepatuhan sesuai SAK ETAP
• Ringkasan kebijakan akuntansi signifkan yang diterapkan
• Informasi yang mendukung pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan, sesuai dengan urutan penyajian dalam laporan keuangan
• Pengungkapan lain:
– kejadian setelah tanggal neraca
– standar akuntansi baru
– kondisi ekonomi global
Catatan atas Laporan
Keuangan
• Merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangn • Menjelaskan informasi umum tentang perusahaan
• Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh mengikuti ketentuan dalam bab yang ada
• Penjelasan rinci / data detail mengenai angka dalam laporan keuangan
• Informasi tambahan mengenai transaksi atau akun tertentu:
• Utang tingkat bunga, kreditor, jumlah utang, jatuh tempo, jaminan yang digunakan
• Investasi nama perusahaan, jumlah kepemilikan, akuisisi, dll
• Pajak jumlah pajak dibayarkan, utang pajak.
• Informasi penting yang diharuskan oleh standar • Transaksi hubungan istimewa
• Kontijensi
Kebijakan Akuntansi
• Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas
dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya.
• Jika SAK ETAP secara spesifk mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP.
• Namun, jika dampak tidak material maka entitas tidak perlu mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP.
•
Entitas harus memilih dan menerapkan
kebijakan akuntansi secara konsisten untuk
transaksi atau kejadian dan kondisi lain
yang serupa.
BAB 9
Kebija kan Akunta
Tidak Ada Pengaturan Spesifk
– Jika SAK ETAP tidak secara spesifk mengatur suatu transaksi,
peristiwa atau kondisi, maka manajemen menggunakan pertimbangan relevan dan andal untuk memilih kebijakan akuntansi dengan hirarki:
• persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan
dengan isu serupa atau terkait
• defnisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran
sesuai dengan Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.
• persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang
berhubungan dengan isu serupa atau terkait
• pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain yang
menggunakan kerangka dasar yang serupa
• literatur akuntansi dan praktik industri yang berterima
•
Perubahan kebijakan akuntansi hanya jika:
–
disyaratkan sesuai SAK ETAP
–
menghasilkan informasi yang lebih andal dan
relevan
•
Penerapan perubahan akuntansi:
–
sesuai dengan ketentuan transisi SAK ETAP
–
jika tidak diatur, maka penerapan secara
retrospektif
• entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru seolah-olah kebijakan akuntansi baru telah diterapkan sebelumnya.
• jika tidak praktis, entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru pada periode sajian paling awal.
Estimasi Akuntansi
• Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian jumlah
tercatat aset atau kewajiban, atau jumlah konsumsi periodik suatu aset, yang berasal dari pengujian status sekarang dari, dan ekspektasi manfaat ekonomi dan kewajiban masa mendatang.
• Perubahan estimasi akuntansi yang berasal dari informasi
baru atau pengembangan baru dan, oleh karena itu, bukan koreksi kesalahan.
Perubahan estimasi
• Entitas A membeli aset tetap bangunan yang
dibeli 1/1/2X03 sebesar 820 juta. Bangunan disusutkan dengan metode garis lurus, masa manfaat 20 tahun, nilai sisa 20 juta.
• Pada 1/1/2X13 entitas merubah masa manfaat
dari 10 tahun tersisa menjadi 20 tahun tersisa sehingga total masa manfaat menjadi 30 tahun.
Jumlah penyusutan per tahun (820-20)/20=40
Penyusutan selama 10 tahun = 400 Nilai buku tersisa 820-400 = 420
Penyusutan baru (420 – 20)/20 = 20 Jumlah penyusutan per tahun
(820-20)/20=40
Penyusutan selama 10 tahun = 400 Nilai buku tersisa 820-400 = 420
Koreksi Kesalahan Periode Lalu
• Kesalahan periode yang lalu adalah kelalaian dan
kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang muncul dari kegagal