Pengertian audit klinis PERTEMUAN 2 Dr.Noor Yulia MM
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu menguraikan defnisi audit
klinis, tujuan diadakan audit klinis di RS, manfaat audit klinis dan penerapannya di RS
PENDAHULUAN
• AUDIT Merupakan Evaluasi dan kontrol dalam
pengukuran kinerja asuhan Rumah sakit yang dijalankan
• Audit = Bukan suatu penelitian (riset). Namun, hasil
audit dapat memicu untuk dilakukannya riset lebih mendalam tentang suatu masalah klinis.
– Riset misalnya mengajukan pertanyaan, “Tindakan
medik mana yg terbaik untuk penyakit tertentu ?”.
– Audit mengajukan pertanyaan, “Apakah (institusi/
TUJUAN KEGIATAN AUDIT
•
Menilai kesesuaian dengan persyaratan
•
Menilai keefektifan sistim mutu
•
Investigasi masalah
•
Sarana perbaikan sistim mutu
•
Persyaratan standar dan sertifkasi
•
Rekomendasi dasar dari :
–
Pengambilan keputusan
–
Pengendalian manajemen
TUJUAN AUDIT KLINIS
• Adalah memperbaiki / menyempurnakan kekurangan – kekurangan dalam asuhan klinis yang belum sesuai
dengan ketentuan dan prosedur – prosedur didalam sarana kesehatan
• Pada hakekatnya, audit medis adalah salah satu ‘alat’ penting dalam Manajemen Mutu dan ‘Good Clinical
Governance’.
• Audit klinis adalah salah satu ‘alat’ (instrumen) untuk mengukur mutu, di samping instrumen- instrumen
mengukur mutu yang lain.
MANFAAT AUDIT MEDIS / KLINIS
•
Manfaat umum;
–
Meningkatkan mutu asuhan pasien,
•
Manfaat secara kasuistik :
–
mengidentifkasikan kekurangan
dalam asuhan klinis pada sarana
kesehatan ,
–
dengan tujuan untuk selanjutnya
Audit dilaksanakan atas azas manfaat
Esensi penting dalam audit
1. Audit adalah proses interaktif
2. Audit adalah kegiatan sistematis
3. Audit dilaksanakan atas azas manfaat 4. Audit dilakukan secara objektif
5. Audit berpijak pada fakta dan kebenaran
6. Audit melibatkan proses analisis , evaluasi , penilaian dan pengujian
7. Audit bermuara pada pengambilan keputusan 8. Audit dilaksanakan berdasarkan azas-azas ,
standar , kriteria tertentu
Audit adalah proses interaktif
• Artinya kegiatan audit dilaksanakan melalui
proses komunikasi timbal balik antara auditor dan auditee dalam upaya mengumpulkan data dan
informasi relevan untuk diolah menjadi kesimpulan
• Auditor adalah orang yang memeriksa
Audit dilakukan secara objektif
• Objektif artinya auditor memandang objek audit dan proses audit apa adanya tidak ada rekayasa . • Setiap temuan didukung oleh bukti – bukti yang
dapat diverifkasi tanpa melibatkan unsur subjektiftas atau emosional
• Misal : tidak ada rasa takut , rasa tidak suka , rasa dendam , rasa setia kawan dsb
Audit berpijak pada fakta dan
kebenaran
• artinya auditor mengambil kesimpulan dalam proses auditnya secara objektif berdasarkan kenyataan atau fakta – fakta apa adanya yang
Jenis audit pada berbagai bidang
kegiatan :
• Audit manajemen • Audit operasional • Audit mutu
• Audit keuangan
• Audit sistem informasi • Audit komunikasi
AUDIT MANAJEMEN
• Adalah audit terhadap manajemen suatu organisasi secara keseluruhan
• untuk menilai unsur – unsur manajemen apakah telah direncanakan , dijalankan dan dikendalikan dengan prinsip – prinsip manajemen yang baik dan benar sehingga organisasi melalui fungsi – fungsinya dapat mencapai tujuan yang
AUDIT OPERASIONAL
• Adalah audit internal yang secara lebih khusus dan mendalam menyoroti aspek pengendalian pada kegiatan operasional
• Dengan cara mengkaji dan mengevaluasi kegiatan operasional dalam organisasi
AUDIT MUTU
• Pemeriksaan yang sistimatis dan independen untuk menentukan jika aktiftas mutu dan
hasilnya sesuai dengan pengaturan yang telah diimplementasikan secara efektif dan cocok
AUDIT KEUANGAN
• Adalah pengujian / verifkasi secara objektif atas laporan keuangan yang telah disusun oleh unit pengelola keuangan perusahaan untuk kurun waktu tertentu
• Membandingkannya dengan azas – azas
manajemen keuangan / standar akuntansi yang berlaku
AUDIT SISTEM / DOKUMENTASI
• Pemeriksaan dokumentasi sistim mutu secara tertulis
AUDIT KOMUNIKASI
• Adalah kajian mendalam dan menyeluruh tentang pelaksanaan sistem komunikasi keorganisasian • Yang bertujuan meningkatkan efektiftas
AUDIT LINGKUNGAN
• Adalah pemeriksaan / evaluasi secara sistematis , terdokumentasi , periodik , dan objektif terhadap pengelolaan lingkungan , perangkat pengelolaan lingkungan serta pengaturan – pengaturan
pengelolaan lingkungan
• Bertujuan mengendalikan dampak serta melindungi lingkungan
• Memastikan semua aspek yang dijalankan
AUDIT PEMASARAN
• Adalah evaluasi secara sistematik dan
komprehensif tentang kebijakan , tujuan dan strategi pemasaran ,
Audit Implementasi / Compliance
• Pemeriksaan untuk mengetahui apakah petugas telah menjalankan prosedur sesuai yang telah diimplementasikan didalam dokumentasi mutu • Misal ; apakah karyawan sudah menjalankan
JENIS – JENIS AUDIT
1. AUDIT EKSTERNAL
• = Pemeriksaan oleh auditor eksternal yang berkualifkasi
• tentang kebenaran dan kejujuran serta kepatuhan perusahaan itu pada peraturan-peraturan yang
ditentukan.
• Audit dilakukan oleh pihak lain yang mempunyai kepentingan
• Misal : LAPORAN KEUANGAN suatu perusahaan
Defnisi audit eksternal :
• Adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal /
dari pihak eksternal/dari institusi independen
• Audit dilaksanakan berdasarkan azas2 formal/sandar
kriteria tertentu yang digunakan sebagai acuan untuk menilai
• Pernyataan auditor eksternal adalah kesimpulan
yang dijadikan dasar untuk mengambil keputusan.
• Audit eksternal juga bisa dilakukan oleh seorang
2. AUDIT INTERNAL
• = pemeriksaan internal
• tentang efsiensi dan efektiftas kegiatan organisasi sendiri
• Audit dilakukan oleh organisasi sendiri
• Misal : kegiatan manajemen,prosedur Akuntansi , kegiatan pemasaran, prosedur- prosedur produksi (pelaksanaan standar pelayanan ), sistem kendali mutu dan biaya, pelaksanaan program Patient
Defnisi audit internal :
• Adalah aktiftas penilaian independen/audit yang dilaksanakan didalam suatu organisasi bagi
kepentingan organisasi tersebut
• Pelaksananya adalah auditor internal yang juga karyawan sendiri
• Auditor internal tidak memiliki tanggung jawab hukum kepada publik atas apa yang
dilakukannya dan dilaporkannya sebagi
temuan .artinya hasil kerjanya bukan untuk
Tujuan audit internal
adalah :
• membantu para anggota organisasi agar dapat menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif
• Untuk mencapai tujuan tersebut auditor menyediakan berbagai analisis , penilaian , rekomendasi , advis dan informasi sehubungan dengan aktiftas yang diaudit • Auditor internal bisa berbentuk unit khusus yang
dibentuk oleh pucuk pimpinanperusahaan secara
permanen atau ditunjuk individu dengan penugasan secara khusus dan penuh untuk melaksanakan fungsi audit
3. AUDIT PIHAK KETIGA
• Pemeriksaan dengan tujuan untuk registrasi / sertifkasi
Audit dilaksanakan berdasarkan
azas-azas , standar , kriteria tertentu
• Artinya auditor melakukan penilaian dengan membandingkan antara kenyataan yang
diobservasi dengan azas-azas atau kriteria yang telah disepakati/ berlaku sebagai acuan audit.
• Pada audit internal dapat dilakukan dengan azas
logika dan kewajaran menurut pemikiran akal sehat semata atau hasil kajian auditor
PERTIMBANGAN DILAKSANAKANNYA AUDIT
BERDASARKAN
a. Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan
b. Permenkes no. 755/MENKES/PER/IV/2011 mengenai Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit
c. keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor 496/menkes/sk /iv/2005 tentang pedoman audit medis di rumah sakit
d. Peraturan dari Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentangTenaga Kesehatan e. Permenkes No. 269 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis
f. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
g. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor920/Menkes/Per/XII/1986 tentang Upaya PelayananKesehatan Swasta di Bidang Medik;
i. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit j. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/ X11/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit;
k. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor1277/Menkes/SK/X/2001 tentang Organisasi dan Tata KerjaDepartemen Kesehatan
Undang – undang no 29 tahun 2004
• Pasal 49 :
• Wajib menyelenggarakan kendali mutu dan
kendali biaya efeisien , efektif dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasien
• Dapat diselenggarakan audit medik upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu
pelayanan medik yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan data rekam medik pasien yang dibuat oleh petugas
Undang – undang no 29 tahun 2004
• Pasal 46 :
• Setiap tenaga medis wajib membuat rekam
medis. rekam medik adalah berkas yang bersi catatan dan dokumen tentang identias pasien, pemeriksaan baik fsik maupun penunjang ,
pengobatan, tindakan dan pelayanan laim yang telah diberkan kepada pasien.
• Rekam medik harus dibuat segera sesudah
melakukan tindakan mv edik
• Rekam medik diisi oleh tenaga medis/ paramedis
AUDIT KLINIS
•
AUDIT KLINIS adalah analisis yg sistematis
dan kritis tentang MUTU asuhan klinis,,
termasuk:
–
prosedur-prosedur untuk diagnosis,
–
Tindakan medis (‘treatment’),
–
perawatan,
–
pemanfaatan sumber daya yang terkait,
–
dan
outcome /
dampak asuhan yang sudah
AUDIT KLINIS
• Untuk melaksanakan sistem Audit Medis secara baik
dibutuhkan beberapa prasyarat. diantaranya: 1. pelaksanaan audit medis harus penuh
tanggungjawab untuk meningkatkan mutu pelayanan;
2. Pelaksanan audit medis harus obyektif, independen dan memperhatikan aspek kerahasiaan pasien dan wajib menyimpan rahasia kedokteran;
3. Pelaksanaan analisis hasil audit medis harus
dilakukan oleh kelompok staf medis terkait yang mempunyai kompetensi, pengetahuan dan
Tata Laksana Implementasi Audit
Medis
• Untuk menghasilkan audit yang baik diperlukan tata laksana audit disusun sedemikian rupa, sehingga
memudahkan proses dan evaluasi meliputi : – pemilihan topik yang akan diaudit,
– penetapan standar dan kriteria, – penetapan sampel,
– membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan pelayanan,
– analisis data,