GENERATOR DC
GENERATOR DC
Cr e a t e d By
Achmad Gunawan
0906602364
Adhitya Iskandar P
y
0906602370
Adi Wijayanto
906602383
Arief Kurniawan
0906602446
Generator DC / Arus Searah :
Generator DC / Arus Searah :
Generator DC / Arus Searah :
Generator DC / Arus Searah :
1.
Pengertian Generator DC
2
Bagian-bagian / Struktur Generator DC
2.
Bagian bagian / Struktur Generator DC
3.
Prinsip Kerja Generator DC
4.
Reaksi Jangkar pada Generator DC
5
Jenis jenis Generator DC
5.
Jenis-jenis Generator DC
6.
Efisiensi Generator DC
7.
Kerja Paralel Generator DC
K
l
1 Definisi Generator
1 Definisi Generator
1. Definisi Generator
1. Definisi Generator
y
Generator
ialah suatu mesin yang mengubah tenaga
mekanis
menjadi
tenaga
g
listrik
.
GENERATOR
Energi Mekanis
Energi Listrik
y
Tenaga mekanis : memutar kumparan kawat penghantar dalam medan
magnet
ataupun
sebaliknya memutar magnet diantara kumparan
kawat penghantar.
p
g
y
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah
arus
searah (DC)
atau
arus bolak-balik (AC)
, hal ini tergantung dari susunan
atau konstruksi dari generator, serta tergantung dari sistem
bil
pengambilan arusnya.
2
2
B i
B i
b i
b i //St kt
St kt
G
G
t
t
DC
DC
2.
1.
ROTOR : bagian Generator DC yang berputar
◦
Poros
◦
Inti
◦
Inti
◦
Komutator
◦
Kumparan/Lilitan
2.
STATOR : bagian Generator DC yang diam
◦
Kerangka
◦
Kutub Utama dan Belitan
◦
Kutub Bantu dan Belitan
◦
Kutub Bantu dan Belitan
◦
Bantalan dan Sikat
3.
CELAH UDARA : ruangan antara Stator dan Rotor
3 Prinsip Kerja Generator DC
3 Prinsip Kerja Generator DC
3. Prinsip Kerja Generator DC
3. Prinsip Kerja Generator DC
Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah
Pe r coba a n Fa r a da y
.
Pe r coba a n Fa r a da y membuktikan bahwa pada sebuah
kumparan akan dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah
garis gaya yang diliputi oleh kumparan berubah-ubah.
g
g y y
g
p
p
Ada 3 hal pok ok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu :
1
Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet
1.Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
2.Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya
EMF.
3.
Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar
listrik.
PRINSIP KERJA GENERATOR DC
PRINSIP KERJA GENERATOR DC
B B
y
Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub
tersebut
,
dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan
timbul EMF.
y
Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi
A-B dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
A B dan C D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
y
Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu
putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
y
GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan
perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :
4. Reaksi Jangkar pada Generator DC
4. Reaksi Jangkar pada Generator DC
4. Reaksi Jangkar pada Generator DC
4. Reaksi Jangkar pada Generator DC
y
Sikat berada di tengah t egak lurus
fluks. Jangkar dalam keadaan diam
Î
Maka : E=0 dan I
a=0
y
Kemudian jangkar diputar searah jarum jam
Î
maka : E
≠
0 , I
a≠
0 ,
Φ
=f(I
a). Arah fluks t egak lurus
fluks medan, disebut fluks lintang.
y
Sikat tidak berada t egak lurus
fluks magnet, maka pada sikat timbul
percikan bunga api karena perpindahan komutasi tegangan
≠
0.
p
g
p
p
p
g
g
y
Cara mengatasi bergesernya garis netral adalah
dipasang kutub bantu
yang arah medannya melawan reaksi jangkar.
y
atau dipasang belitan kompensasi yang akan menimbulkan medan
atau dipasang belitan kompensasi yang akan menimbulkan medan
5 Jenis
5 Jenis--jenis Generator DC
jenis Generator DC
5. Jenis
5. Jenis jenis Generator DC
jenis Generator DC
A G
t
D C d
t t
i
h
A. Ge n e r a t or D C de n ga n pe n gu a t t e r pisa h
B. Ge n e r a t or D C de n ga n pe n gu a t se n dir i
a . Ge n e r a t or D C Sh u n t
b. Ge n e r a t or D C Se r i
c. Ge n e r a t or D C Kom pon ( ca m pu r a n )
A.
A. Ge n e r a t or D C
Ge n e r a t or D C de n ga n
de n ga n pe n gu a t
pe n gu a t t e r pisa h
t e r pisa h
Generator DC dengan penguat terpisah yaitu bila
•
Generator DC dengan penguat terpisah yaitu bila
arus kemagnetan diperoleh dari sumber tenaga
listrik arus searah di luar generator.
•
Generator
Generator
DC
DC
dengan
dengan
penguat
penguat
terpisah
terpisah
hanya
hanya
dipakai
dalam
keadaan
tertentu.
Dengan
terpisahnya
sumber
arus
kemagnetan
dari
generator, berarti besar kecilnya arus kemagnetan
tid k
t
h
l h
il i
il i
t
tidak
terpengaruh
oleh
nilai-nilai
arus
ataupun
B.
B. Ge n e r a t or D C
Ge n e r a t or D C de n ga n
de n ga n pe n gu a t
pe n gu a t se n dir i
se n dir i
y
Disebut sebagai Generator DC dengan penguat
y
Disebut sebagai Generator DC dengan penguat
sendiri, bila arus kemagnetan bagi kutub-kutub
magnet berasal dari generator DC itu sendiri.
y
Pengaruh nilai-nilai tegangan dan arus generator
terhadap arus penguat tergantung cara bagaimana
terhadap arus penguat tergantung cara bagaimana
hubungan lilitan penguat magnet dengan lilitan
jangkar.
6 Efisiensi Generator DC
6 Efisiensi Generator DC
6. Efisiensi Generator DC
6. Efisiensi Generator DC
a . Ru gi- r u gi Te m ba ga :
◦
Rugi-rugi Jangkar,
g
g
g
,
Pj
j
= Ia . Ra
Watt
◦
Rugi-rugi Shunt,
Psh
= Ish . Rsh
Watt
◦
Rugi-rugi Seri,
Ps
= Is . Rs
Watt
b Ru gi r u gi I n t i :
b. Ru gi- r u gi I n t i :
◦
Rugi-rugi Hysterisis
◦
Rugi-rugi Eddy current
c. Ru gi- r u gi M e k a n is :
◦
Rugi-rugi gesekan poros
◦
Rugi-rugi angin akibat putaran jangkar
◦
Rugi-rugi gesekan akibat gesekan sikat dengan
Diagram
Diagram aliran
aliran daya
daya generator DC
generator DC
Daya Masuk
y
Daya yang
Daya keluar generator
mekanis
(P
m)
y y
g
dibangkitkan
jangkar (P
j)
= E. I
a(watt)
Daya keluar generator
(P
out)
= V.I (watt)
Rugi besi
tembaga
Rugi besi
dan
gesekan
tembaga
total
Perhitungan
Perhitungan Efisiensi
gg
Efisiensi Pada
Pada Generator DC
Generator DC
y
Rugi besi dan gesekan,
Pg = Pm – Pj
y
Rugi tembaga total,
Pt = Pj - Pout
Efi i
i k
i
y
Efisiensi mekanis,
y
Efisiensi listrik
x
100
%
P
j
=
η
y
Efisiensi listrik,
y
Efisiensi total,
KERJA PARALEL GENERATOR DC
KERJA PARALEL GENERATOR DC
JJ
Beberapa generator DC dapat kita operasikan secara paralel.
Dengan tujuan untuk menjaga kontinuitas pasokan daya listrik dan
Dengan tujuan untuk menjaga kontinuitas pasokan daya listrik, dan
memasok
beban
yang
cukup
besar
melebihi
kapasitas
yang
mungkin dipasok oleh satu generator saja.
syarat-syarat pengoperasian paralel generator :
•
Terminal-terminal generator harus dihubungkan dengan
kutub-kutub yang sama polaritasnya.
•
Tegangan kerja generator sama. Jika 2 generator / lebih diparalel
maka arusnya menjadi ; I
1+ I
2= I
t t lmaka arusnya menjadi ; I
g1+ I
g2I
totalContoh
Contoh ::
Contoh
Contoh ::
Sebuah generator shunt 100 Kw, 250 V, pada jangkar diinduksikan tegangan 285
V,dengan rated load.
g
y
Tentukan tahanan jangkar dan VR jika arus medan shunt 6 A dan tegangan tanpa
beban 264 V
P = VI
IL = P = 100.1000 = 400 A
V
250
Ia = IL + If = 400 + 6 = 406 A
Ea = V + IaRa
285 = 250 + 406Ra
Ra = 0.086 ohm
VR = VNL – VFL = 264 – 250 x 100 % = 5.6 %
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan
y
Ge n e r a t or
ialah suatu mesin yang mengubah tenaga m ekanis
menjadi tenaga list rik
j
g
.
y
Bagian utama dari Generator yaitu Komutator Stator dan Celah
udara.
y
GGL Induksi terbentuk sesuai rumus dibawah ini:
( )
Volt
dt
d
N
t
E
=
φ
MAKALAH TEKNIK TENAGA LISTRIK
“DC Generator”
Disusun oleh :
1. Achmad Gunawan 0906602364 2. Adhitya Iskandar P 0906602370 3. Adi Wijayanto 0906602383 4. Arief Kurniawan 0906602446
EKSTENSI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2010
2
I. DEFINISI GENERATOR DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
1. Generator penguat terpisah 2. Generator shunt
3. Generator kompon
Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjuk-kan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.
Gambar 1. Konstruksi Generator DC
Gambar 2. Struktur Generator DC
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
II. PRINSIP KERJA GENERATOR DC
Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :
Dimana : N = Jumlah Lilitan
= Fluksi Magnet
e = Tegangan Imbas, GGL (Gaya Gerak Listrik)
Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor itu.
Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah :
• harus ada konduktor ( hantaran kawat )
4
• harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang berubah yang memotong konduktor itu
Gambar 3. Prinsip kerja Generator DC
Keterangan gambar :
• Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub tersebut,
dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan timbul EMF.
• Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
• Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
• GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :
Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :
• ibu jari : gerak perputaran
• jari telunjuk : medan magnetik kutub utara dan selatan
• jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I
Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan utamanya adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolak-balik. Bentuk gelom-bang yang berubah-ubah tersebut karenanya harus disearahkan.
Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan
• Saklar
• Komutator
• Dioda
Sistem Saklar
Saklar berfungsi untuk menghubungsingkatkan ujung-ujung kumparan. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut :
Bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul tegangan yang sinusoida. Bila setengah periode tegangan positif saklar di hubungkan, maka tegangan menjadi nol. Dan bila saklar dibuka lagi akan timbul lagi tegangan. Begitu seterusnya setiap setengah periode tegangan saklar dihubungkan, maka akan di hasilkan tegangan searah gelombang penuh.
Sistem Komutator
Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubungsingkatkan kumparan jangkar. Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujung kumparan jangkar.Bila kumparan jangkar berputar, maka cincin belah ikut berputar. Karena kumparan berada dalam medan magnet, akan timbul tegangan bolak balik sinusoidal.
6
Gambar 4. Efek Komutasi
Sistem Dioda
Dioda adalah komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
• Bila diberi prasikap maju (forward bias) bisa dialiri arus.
• Bila diberi prasikap balik (reverse bias) dioda tidak akan dialiri arus.
Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi dalam:
• Half Wave Rectifier (penyearah setengah gelombang)
• Full Wave Rectifier (penyearah satu gelombang penuh)
III. KARAKTERISTIK GENERATOR ARUS SEARAH
Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :
• dengan magnet permanen
• dengan magnet remanen
Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator dengan magnet remanen menggunakan medan magnet listrik, mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu :
Pada generator arus searah berlaku hubungan-hubungan sebagai berikut :
Dimana : Ea = GGL yang dibangkitkan pada jangkar generator = Fluks per kutub
z = Jumlah penghantar total n = Kecepatan putar
e = Jumlah hubungan paralel
Bila(Konstanta), maka :
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Generator berpenguatan bebas
Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.
Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator, maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah:
Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :
• Tegangan jepit (V)
8
• Arus jangkar (Ia)
• Kecepatan putar (n)
2. Generator berpenguatan sendiri
a. Generator searah seri
b. Generator Shunt
Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :
• Adanya sisa magnetik pada sistem penguat
• Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada.
Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau:
• Sisa magnetik tidak ada.
dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan perputarannominal
• Hubungan medan terbalik,
Karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan, sehingga arus medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya denganhubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa magnetik, seperti carauntuk memberikan sisa magnetik
• Tahanan rangkaian penguat terlalu besar.
Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor.
c. Generator Kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yangdimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generator kompon bisadihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang. Perbedaandari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau daritegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh.
Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparankompon bantu.
10
i. Kompon Panjang
ii. Kompon Pendek
Pembangkitan Tegangan Induksi Pada Generator Berpenguatan Sendiri
Disini akan diterangkan pembangkitan tegangan induksi generator shunt dalam keadaan tanpa beban. Pada saat mesin dihidupkan (S tutup), timbul suatu fluks residu yang memang sudah terdapat pada kutub. Dengan memutarkan rotor, akan dibangkitkan tegangan induksi yang kecil pada sikat. Akibat adanya tegangan induksi ini mengalirlah arus pada kumparan medan. Arus ini akan menimbulkan fluks yang memperkuat fluks yang telah ada sebelumnya. Proses terus berlangsung hingga dicapai tegangan yang stabil.
Jika tahanan medan diperbesar, tegangan induksi yang dibangkitkan menjadi lebih kecil. Berarti makin besar tahanan kumparan medan, makin buruk generator tersebut.
IV. REAKSI JANGKAR PADA GENERATOR DC
jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada konduktor tersebut. Dengan mengnggap tidak ada arus medan yang mengalir dalam kumparan medan, fluks ini seperti digambarkan pada gambar dibawah ini.
12
V.JENIS – JENIS GENERATOR DC
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt 3. Generator kompon
• Generator Penguat Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b)
Gambar 8. Generator Penguat Terpisah.
Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.
Karakteristik Generator Penguat Terpisah
Gambar 9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah
• karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin besar.
• Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
• Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi menjadi kecil.
• Generator Shunt
14
Gambar 10. Diagram Rangkaian Generator Shunt
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung-singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.
Karakteristik Generator Shunt
Gambar 11. Karakteristik Generator Shunt.
Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat terpisah.
Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada generator kompon.
• Generator Kompon
rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.
Gambar 12. Diagram Rangkaian Generator Kompon
Karakteristik Generator Kompon
Gambar 13. Karakteristik Generator Kompon
16
VI KERJA PARALEL GENERATOR DC
Untuk memberi tenaga pada suatu beban kadang-kadang diperlukan kerja pararel dari dua atau lebih generator. Pada penggunaan beberapa buah mesin perlu dihindari terjadinya beban lebih pada salah satu mesin. Kerja pararel generator juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi yang besar pada perusahaan listrik umum yang senantiasa memerlukan tegangan yang konstan. Untuk hal-hal yang khusus sering dynamo dikerrjakan pararel dengan aki, sehingga secara teratur dapat mengisi aki tesebut.
Tujuan kerja pararel dari generator adalah :
• Untuk membantu mengatasi beban untuk manjaga jangan sampai mesin dibebani
lebih.
• Jika satu mesin dihentikan akan diperbaiki karena ada kerusakan, maka harus ada
mesin lain yang meueruskan pekerjaan. Jadi untuk menjamin kontinuitas dari penyediaan tenaga listrik.
syarat-syarat pengoperasian paralel generator :
• Terminal-terminal generator harus dihubungkan dengan kutub-kutub yang sama polaritasnya.
VII KESIMPULAN
y Generator ialah suatu mesin yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik.
y Bagian utama dari Generator yaitu Komutator Stator dan Celah udara.
y GGL Induksi terbentuk sesuai rumus dibawah ini:
( )
Voltdt d N t
18
Daftar Pustaka
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/generator-dc.html
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/09/animasi-generator-dc-dan-generator-ac.html
http://www.docstoc.com/docs/17291496/Generator-DC
Pertanyaan dan Jawaban
1. Reza Nugraha Kelompok 7
a. Filosofi Generator DC dan Motor DC ?
b. Apakah Generator DC dapat difungsikan menjadi Motor DC?
c. Bila Generator diberi tegangannya tidak sama apakah dapat disinkronkan dan jika bias bagaimana
cara mensikronisasinya?
Jawab
a. Generator DC – Mekanik menjadi Listrik
Motor DC-Listrik menjadi mekanik
b. Bisa Jika Generator diposisikan sebagai beban dan dapat membebani
c. Tidak bias jika tegangan tidak sama maka dapat mengakibatkan kerusakan pada alat jika tegangan
yang diberikan semakin mengalami perbedaan yang jauh
2. Arief
a. Kenapa jaringan Listrik kita tidak memakai generator DC?
Jawab
a. Jika jaringan listrik kita amenggunakan generatod DC maka akan butuh alat/ generator yang besar dikarenakan butuh komutator yang besar pula yang pada akhirnya akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Dan pada dasarnya peralatan listrik disini menggunakan tegangan AC.
3. Firman
a. Cara Meminimalisir rugi rugi generator DC?
Jawab
a. Penggunaan pelumas dalam pemeliharaan
Dengan mereduksi panas yang diakibatkan oleh putaran komutator.
Untuk pada rugi – rugi tembaga tidak dapat diminimalisir dikarenakan jika kondisi tembaga sudah tidak layak pakai harus segera diganti
4. Hilman
a. Dari tampilan video tadi merupakan generator DC atau AC?
Jawab
a. Dari tampilan video tersebut merupakan generator AC dikarenakan tidak terdapat komutator. Jika
terdapat komutator dan stator maka disebut generator DC
5. Bapak Chaerul
a. Terangkan proses Komutasi
Jawab