Representasi Data
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.
Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Representasi Data
• Pada bilangan n-bit, jika susunannya dilengkapi dengan bit
tanda maka diperlukan register dengan panjang n+1 bit.
• Dalam hal ini, n bit digunakan untuk menyimpan bilangan
biner itu sendiri dan satu bit untuk tandanya.
• Pada representasi bilangan biner yang dilengkapi dengan
Alur Pemrosesan Data
• Input : data yang akan di proses atau dibuat.
• Arithmatic Logic Unit • I/O : Input / Output.
• Proses : Pengolahan data yang dimasukkan.
• Memori : Tempat menyimpan data sementara pada saat data diproses.
• Storage : Tempat menyimpan data secara permanen seteah diproses.
Penjelasan
• Input : data yang akan di proses atau dibuat. • I/O : Input / Output.
• Proses : Pengolahan data yang dimasukkan.
• Memori : Tempat menyimpan data sementara pada saat data diproses.
• Storage : Tempat menyimpan data secara permanen seteah diproses.
Penjabaran
• ALU : melakukan semua perhitungan aritmatika atau matematika
yang terjadi sesuai dengan instruksi program.
• CU : salah satu bagian dari CPU yang bertugas untuk memberikan
arahan/kendali/ kontrol terhadap operasi yang dilakukan di bagian ALU (Arithmetic Logical Unit) di dalam CPU tersebut.
• ROM : menyimpan program yang sifatnya tetap atau permanen,
Faktor Yang Mempengaruhi
Kecepatan Proses
1. Register
Menyimpan instruksi selama proses berjalan, ukuran sesuai dengan jumlah data yang dapat diproses dalam satu waktu (Reg. Ukuran 32 bit berarti dapat memproses 4 byte data dalam satuan waktu.
Ex : 1 Byte = 8 bit. Jadi, 32 bit = 4 byte.
2. RAM
Faktor Yang Mempengaruhi
Kecepatan Proses
3. CPU Clock
Semakin tinggi clock CPU maka semakin cepat/semakin banyak perintah yang dapat dieksekusi.
4. Bus/Datapath
Menentukan besarnya data yang dapat ditransmisikan antara CPU dan device yang lain. (Seperti Jalan Raya).
5. Cache Memory
Tipe Data
• TIPE DATA
Tipe Data
1. Data Numerik
Mempresentasikan Integer dan pecahan Fixed-point, real foating-point dan decimal berkode biner.
2. Data Logikal
Digunakan oleh operasi logika dan untuk menentukan atau memeriksa kondisi seperti yang dibutuhkan untuk instruksi bercabang kondisi.
3. Data Bit-Tunggal
Untuk Operasi SHIFT, CLEAR, dan TEST.
4. Data Alfanumerik
Jenis-Jenis Tipe Data
1. Integer
Jenis-Jenis Tipe Data (LNJT)
• Operasi sebelumnya disebut dengan operasi Binar atau arimatic operator yaitu operasi yang bekerja terhadap 2 Integer ( operand ). Sedangkan operator yang mempunyai satu operand disebut Unar ( Negasi = Not ). Selain itu ada juga operasi tambahan yang disediakan oleh bahasa pemrograman tertentu, yaitu :
• MOD : sisa hasil pembagian bilangan
• DIV : hasil pembagi bilangan
• ABS : Mempositifkan bilangan negative
Jenis-Jenis Tipe Data (LNJT)
2. Real
•Data numerik yang mengandung pecahan digolongkan dalam
jenis data Real (foating point). Operasi yang berlaku pada bilangan integer juga berlaku pada bilangan real. Selain itu ada operasi lainnya seperti :
Jenis-Jenis Tipe Data (LNJT)
3. Boolean
•Type ini dikenal pula sebagai “ Logical Data Types”, digunakan untuk melakukan pengecekan suatu kondisi dalam suatu program. Elemen datanya hanya ada 2 yaitu True dan False, biasanya dinyatakan pula sebagai 1 dan 0. Operatornya terdiri dari : AND, OR, NOT. Dalam urutan operasi, Not mendapat prioritas pertama, kemudian baru AND dan OR kecuali bila diberi tanda kurung. Sama halnya seperti table logika, Nilai true dan false dapat juga dihasilkan oleh operator Relational.
•Operator tersebut : < , > , <= , >= , = , <> , = •Ex. 6 < 12 : True ,
Jenis-Jenis Tipe Data (LNJT)
4. Karakter dan String
•Type karater mempunyai elemen sebagai berikut :
•(0,1,2,3,…,9,A,B,C,…,X,Y,Z,?,*,/,…)
Jenis-Jenis Tipe Data (LNJT)
• Contoh : Himpunan string {A,B,1} dapat berisi antara lain :
• (AB1), (A1B), (1AB),…dst.
• Termasuk string Null ( empty / hampa / kosong ) = { }
Sistem Bilangan
• System bilangan (number system) adalah suatu cara untuk
mewakili besaran dari suatu item fsik.
• Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah
sistem bilangan desimal, yaitu sisitem bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran.
• Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan.
• Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh
bentuk elemen dua keadaan yaitu of (tidak ada arus) dan on
(ada arus).
• Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai.
Teori Bilangan
• Teori Bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari
Teori Bilangan
• Bilangan Desimal (0 .. 9)
• Bilangan Biner (0 & 1)
• Bilangan Oktal (0 .. 7)
Bilangan Desimal
•
Sistem ini menggunakan 10 macam symbol yaitu
0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9.
•
System ini menggunakan basis 10.
•
Bentuk nilai ini dapat berupa
integer desimal
atau
Bilangan Desimal (Lnjt)
Integer Desimal :
Bilangan Desimal (Lnjt)
•
Absolute value
merupakan nilai untuk masing-masing
digit bilangan, sedangkan,
•
Position value
adalah merupakan penimbang atau bobot
Bilangan Desimal (Lnjt)
• Pecahan desimal :
Adalah nilai desimal yang mengandung nilai pecahan
dibelakang koma, misalnya nilai 183,75 adalah pecahan desimal yang dapat diartikan :
Bilangan Binar
• Sistem bilangan binary menggunakan 2 macam symbol bilangan
berbasis 2 digit angka, yaitu 0 dan 1.
•
Contoh bilangan 1001 dapat diartikan :
Bilangan Oktal
• Sistem bilangan Oktal menggunakan 8 macam symbol
bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7.
• Position value system bilangan octal adalah perpangkatan
dari nilai 8.
Bilangan Hexadesimal
• Sistem bilangan Oktal menggunakan 16 macam symbol
bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,Edan F
• Dimana A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E = 14 dan F = 15
• Position value system bilangan octal adalah perpangkatan dari
nilai 16.
Operasi Aritmatika pada
Bilangan Biner
Penjumlahan
Dasar penjumlahan biner adalah : 0 + 0 = 0
0 + 1 = 1 1 + 0 = 1
1 + 1 = 0 -> dengan carry of 1, yaitu 1 + 1 = 2,
Operasi Aritmatika pada
Bilangan Biner (Lnjt)
Pengurangan
Operasi Aritmatika pada
Bilangan Biner (Lnjt)
Perkalian
Dilakukan sama dengan cara perkalian pada bilangan desimal. Dasar perkalian bilangan biner adalah :
Operasi Aritmatika pada
Bilangan Biner (Lnjt)
Pembagian
Pembagian biner dilakukan juga dengan cara yang sama dengan bilangan desimal. Pembagian biner 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pemagian biner adalah :
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal
Penjumlahan
• Langkah-langkah penjumlahan octal :
• tambahkan masing-masing kolom secara desimal • rubah dari hasil desimal ke octal
• tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
• kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit,
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal
(Lnjt)
Pengurangan
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal
(Lnjt)
Perkalian
• Langkah – langkah :
• kalikan masing-masing kolom secara desimal • rubah dari hasil desimal ke octal
• tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil octal
• kalau hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal
(Lnjt)
Pembagian
Contoh : 250(8) / 14(8)
?
Tahapan Langkah-Langkah Pengerjaan :
Operasi Aritmatika pada Bilangan Oktal
(Lnjt)
Pembagian
Contoh : 250(8) / 14(8) ? 16(8)
Tahapan Langkah-Langkah Pengerjaan :
2. Kemudian hasil konversi masing-masing bilangan yang sudah diubah ke desimal tadi , lalu dibagi.
168 (10) / 12(10) = 14 (10)
3. Hasil Pembagian dari bilangan desimal, diubah kedalam bilangan Octal.
14(10)
Operasi Aritmetika pada Bilangan
Hexadesimal
Penjumlahan
Penjumlahan bilangan hexadesimal dapat dilakukan secara sama dengan penjumlahan bilangan octal, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Langkah-langkah penjumlahan hexadesimal :
• tambahkan masing-masing kolom secara desimal • rubah dari hasil desimal ke hexadesimal
• tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil hexadesimal • kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit,
Operasi Aritmetika pada Bilangan
Hexadesimal (Lnjt)
Pengurangan
Operasi Aritmetika pada Bilangan
Hexadesimal (Lnjt)
Perkalian
Langkah – langkah :
• kalikan masing-masing kolom secara desimal • rubah dari hasil desimal ke hexadesimal
• tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil hexadesimal • kalau hasil perkalian tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka
Operasi Aritmetika pada Bilangan
Hexadesimal (Lnjt)
Pembagian
Contoh : 52B(16) / 9(16)
?
Tahapan Langkah-Langkah Pengerjaan :
Operasi Aritmetika pada Bilangan
Hexadesimal (Lnjt)
Pembagian
Contoh : 52B(16) / 9(16)
? 93
(16)Tahapan Langkah-Langkah Pengerjaan :
2. Kemudian hasil konversi masing-masing bilangan yang sudah diubah ke desimal tadi , lalu dibagi.
1323 (10) / 9(10) = 147(10)
3. Hasil Pembagian dari bilangan desimal, diubah kedalam bilangan Hexadesimal.
147(10)
Latihan
Kerjakan soal berikut dengan benar !
1. Sebutkan dan jelaskan empat macam system bilangan !
2. Konversikan bilangan berikut : 4. BC1 X 2A a. 10101111(2) = ………….(10) 5. 245 (8) : 24 (8) =……..(8)
b. 11111110(2) = ………….(8)
c. 10101110101(2) = …………(16)
3. Konversi dari :
Konversi Bilangan
Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu sistem bilangan
dengan basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain.
Konversi dari bilangan Desimal
Konversi Bilangan
Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu sistem bilangan
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi dari sistem bilangan Oktal 1. Konversi ke Desimal
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi dari sistem bilangan Oktal 2. Konversi ke Biner
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi dari sistem bilangan Oktal 3. Konversi ke Hexadesimal
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi dari sistem bilangan Oktal 3. Konversi ke Hexadesimal
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi dari sistem bilangan Hexadesimal 1. Konversi ke Desimal
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi dari sistem bilangan Hexadesimal 2. Konversi ke Binari
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi dari sistem bilangan Hexadesimal 3. Konversi ke Oktal
Konversi Bilangan (Lnjt)
Konversi dari sistem bilangan Hexadesimal 3. Konversi ke Oktal
Komplemen
• Komplemen digunakan pada komputer digital untuk
memeprmudah operasi pengurangan dan manipulasi logika.
• Ada dua tipe komplemen untuk setiap basis-r sistem :
Komplemen
• Komplemen yang pertama dilambangkan dengan
komplemen R dan yang kedua dengan Komplemen (R-1).
• Untuk angka biner, keduanya disebut komplemen 2 dan
komplemen 1.
• Sedangkan untuk desiman disebut komplemen 10 dan
Contoh Singkat
• Akar komplemen yang dikurangi (diminished
radix complement) atau komplemen (r-1) didapat dari rumus (r^n – 1) – N.
• Untuk angka decimal, r = 10 dan r-1 = 9. Contoh
jika dipunyai 10^4 = 10.000 dan 10^4 – 1 = 9999.
• Example :
• Komplemen 9 dari 71345 adalah 99999 – 71345
= 28654
Contoh Konversi Bilangan
• Ubahlah bilangan decimal 0,8125 menjadi bilangan biner.
Contoh Konversi Bilangan
• Contoh : Komplemen 10 untuk 765,4310 adalah :
• N = 765,43 • N = 3
• Komplemen N =
10
n– N
= 103 – 765,43
Contoh Konversi Bilangan
Komplemen R-1
• Untuk suatu bilangan positif N dalam radix R dengan bagian bulat
terdiri n angka dan bagian pecahan terdiri dari m angka, komplemen (R-1) untuk N didefnisikan sebagai :
•
R
n– R
-m- N
• Contoh : Komplemen 9 untuk 43210 10 adalah !
• N = 43210
• n = 5 ; m = 0
Contoh Konversi Bilangan
• Contoh : Komplemen 9 untuk 23,456 10 adalah !
• N = 23,45610
• n = 2 ; m = 3
• Komplemen N = 10n – 10-m - N
Contoh Konversi Bilangan
• Contoh : Komplemen 1 untuk 0,0110 2 adalah !
• N = 0,01102
• n = 0 ; m = 3
• Komplemen N = 2n – 2-m - N
= 26 – 2-0 – 0,01102
Pengurangan dengan
Komplemen R
• Pengurangan dua bilangan positif ( M – N), dimana kedua-duanya mempunyai radix R yang sama, dapat dilakukan sebagai berikut:
1.Tambahkan bilangan yang dikurang, M, ke komplemen R untuk pengurang N
2.Periksa hasil yang diperoleh pada langkah 1 itu untuk simpanan akhirnya :
1.Jika ada simpanan akhir, abaikan saja.
Contoh
• Dengan Komplemen 10 hitunglah 72532 – 3250
• M = 7253210 N = 0325010
• Jadi hasilnya adalah 69282
Contoh
• Dengan Komplemen 10 hitunglah 03250 - 72532
• N = 7253210 M = 0325010
• Jadi hasilnya adalah - 69282
Pengurangan dengan komplemen
R-1
• Prosedur pengurangan dengan komplemen R-1 tepat sama
dengan komplemen R kecuali suatu variasi yang disebut dengan simpanan keliling akhir.
• Pengurangan (M-N) dimana kedua bilangan itu positif dan
Pengurangan dengan komplemen
terendah (simpanan keliling akhir).Contoh
• Dengan Komplemen 10 hitunglah 72532 – 3250
• M = 7253210 N = 0325010
Ada, abaikan
Jadi hasilnya
Contoh
• Dengan Komplemen 9 hitunglah 03250 - 72532
• N = 7253210 M = 0325010
• Jadi hasilnya adalah - 69282