• Tidak ada hasil yang ditemukan

z Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks Dosen Pembimbing Annisa Ratnasari, MS.Ed.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "z Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks Dosen Pembimbing Annisa Ratnasari, MS.Ed."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KAJIAN BUKU TEKS

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks

Dosen Pembimbing : Annisa Ratnasari, MS.Ed.

Disusun oleh:

1. Novia Lestari 13803241049/Unggulan 2013

2. Mutiah Mutiara F 13803241090/Unggulan 2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

(2)

PENDAHULUAN

Dalam pembelajaran baik guru maupun siswa membutuhkan buku teks pelajaran sebagai sumber informasi dalam belajar. Sebagai sumber informasi dalam belajar sudah selayaknya buku teks pelajaran memiliki kualitas yang baik dan memenuhi kriteria standar tertentu. Buku teks yang digunakan sebagai sumber belajar perlu dinilai dan diuji kelayakannya agar siswa beserta guru tersebut mendapatkan sumber yang berkualitas dan mempunyai mutu yang baik.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. Buku Teks Pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti. (Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 23).

Buku teks pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan pakainya terlebih dahulu oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebelum digunakan oleh pendidik dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan. Kelayakan buku teks ditetapkan oleh Menteri (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2008, Pasal 4 ayat 1).

Buku teks pelajaran MUATAN LOKAL pada pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan-pakainya terlebih dahulu oleh Dinas Pendidikan Provinsi berdasarkan standar nasional pendidikan sebelum digunakan oleh pendidik dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar. Kelayakan pakai buku teks muatan lokal diterapan oleh Gubernur (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 pasal 4 Ayat 2).

Tujuan Penilaian Buku Teks Pelajaran antara lain:

1. Menyediakan buku teks pelajaran layak pakai untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

2. Meningkatkan mutu sumber daya perbukuan Indonesia.

3. Melindungi peserta didik dari buku-buku yang tidak berkualitas. 4. Meningkatkan minat dan kegemaran membaca.

Manfaat Penilaian Buku Teks

1. Bagi penilai: Memperoleh instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kualitas buku teks pelajaran secara objektif dan efisien.

(4)

3. Bagi pengguna: Menetukan pilihan buku teks pelajaran yang berkualitas yang akan dijadikan acuan dalam pembelajaran.

4. Bagi penerbit: Memperoleh pedoman bagi penerbitan buku pelajaran yang memenuhi standar mutu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan buku, dengan harga ekonomis yang layak untuk digunakan dalam kurun waktu tertentu.

Sasaran: Sasaran penilaian buku teks pelajaran ini adalah buku teks pelajaran yang diajukan oleh penulis dan penerbit.

Kriteria Mutu (standar) Buku Teks Pelajaran: 1. Kelayakan Isi/materi

Komponen kelayakan isi ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator berikut.

a. Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan masyarakat.

b. Substansi keilmuan dan life skill.

c. Wawasan untuk maju dan berkembang.

d. Keberagaman nilai-nilai sosial. 2. Kelayakan Penyajian

Komponen kelayakan ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator berikut.

a. Teknik b. Materi c. Pembelajaran 3. Kelayakan Bahasa

Komponen kelayakan kebahasaan ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator berikut.

a. Keterbacaan

b. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar c. Logika berbahasa

4. Kelayakan Kegrafikan

Komponen kelayakan kegrafikaan ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator berikut.

(5)

Pada tahap ini dilakukan seleksi administrasi dengan syarat-syarat yang sudah diumumkan secara terbuka dan dilakukan oleh tim dari Pusat Perbukuan dengan BSNP sebagai penanggung jawab. Kriteria penilaian: buku dapat dinyatakan diterima kalau memenuhi syarat yang ditentukan pada kurun waktu tertentu. Sebaliknya buku dinyatakan tidak diterima karena tidak memenuhi syarat administratif.

2. Tahap seleksi

Seleksi ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap I dan tahap II. a. Tahap I

Buku yang lolos pada tahap praseleksi dinilai dengan menggunakan instrumen pertama yang memfokuskan pada kesesuaian SK dan KD, kelayakan penyajian, standar kegrafikaan dasar secara cepat (skimming). Seleksi Tahap I ini dilakukan oleh seseorang yang sudah mendapat pelatihan untuk memahami dan menggunakan instrumen Tahap I.

Kriteria penilaian: buku dinyatakan lolos seleksi Tahap I apabila semua butir dalam instrumen penilaian buku teks pelajaran harus mendapat “nilai” atau respon positif(Ya, sesuai). Jika terdapat satu saja butir yang dijawab negatif, maka buku teks pelajaran tersebut dinyatakan gugur (tidak lolos) penilaian tahap ini.

b. Tahap II

Buku yang telah lolos dari seleksi Tahap I dinilai kembali secara lebih komprehensif dan mendalam pada keempat komponen buku yang dinilai (kelayakan isi, kebahasaan penyajian dan kegrafikaan). Tim penilai terdiri atas ahli bidang studi (dosen universitas non kependidikan), ahli pembelajaran (dosen pendidikan bidang studi dan universitas kependidikan atau LPTK), guru mata pelajaran berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman mengajarkan pelajaran dalam lima (5) tahun terakhir, dan ahli grafika. Semua penilai ini harus memiliki pengalaman dalam pelatihan penggunaan instrumen penilaian buku teks pelajaran Tahap II.

Kriteria penilaian: Penilaian buku teks pelajaran ini dinilai berdasarkan profil dari keempat komponen dengan aturan penetapan status buku sebagai berikut.

1) Lolos. Buku teks pelajaran dinyatakan lolos penilaian seleksi tahap II berdasarkan profil hasil penilaian dari seluruh empat komponen penilaian, apabila memenuhi kiteria sebagai berikut.

(6)

b) Komponen kebahasaan, penyajian dan kegrafikan mempunyai rata-rata skor komposit lebih besar 2,50 pada setiap subkomponen.

2) Lolos dengan perbaikan. Buku teks pelajaran dinyatakan lolos dengan perbaikan, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: komponen kebahasaan, penyajian dan kegrafikaan mempunyai rata-rata skor komposit kurang dari atau sama dengan 2,50 dengan persentase kurang dari 30% pada setiap subkomponen.

3) Tidak lolos. Buku teks pelajaran dinyatakan tidak lolos apabila subkomponen mempunyai rata-rata skor=1 dari salah satu penilai

(7)

Penilaian Buku Teks Pelajaran Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Penilaian Buku Teks Pelajaran (BTP) Akuntansi pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdiri dari dua instrumen yaitu instrumen satu dan dua. Instrumen satu meliputi dua komponen yaitu, kelayakan isi dan kelayakan penyajian. Instrumen dua meliputi kelayakan penyajian serta kelayakan bahasa.

Setiap komponen terdiri dari beberapa butir yang kemudian dinilai dengan skor satu sampai empat. Skor satu adalah skor terburuk dan skor empat adalah skor terbaik. Skor-skor dari setiap butir tersebut kemudian dijumlah dan di akumulasikan. Lembar penilaian juga menyajikan kolom alasan penilaian sehingga penilai BTP harus memiliki alasan yang logis dan objektif saat menilai kelayakan BTP. Di setiap akhir penilaian sub komponen terdapat kolom rangkuman dan saran perbaikan. Dalam instrumen satu maupun dua penilaian BTP(Buku Teks Pelajaran) Akuntansi tidak disebutkan adanya aspek kegrafikaan.

Komponen kelayakan isi terdiri dari beberapa sub komponen yaitu:

1. Kesesuaian materi dengan SK dan KD

Sub komponen ini terdiri dari beberapa butir sebagai berikut:

a. Kelengkapan materi

Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

b. Keluasan materi

Penjabaran materi yang disajikan mencukupi pencapaian pengertian dari setiap KD sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila materi yang dijabarkan tidak mendukung pencapaian KD. 2) Skor dua apabila materi yang dijabarkan mendukung sebagian kecil

pencapaian KD.

3) Skor tiga apabila materi yang dijabarkan mendukung sebagian besar pencapaian KD.

4) Skor empat apabila materi yang dijabarkan mendukung semua pencapaian KD.

(8)

Materi yang disajikan meliputi pengenalan konsep, definisi, prosedur, tampilan

output, contoh, kasus, latihan, sampai dengan interaksi antar konsep sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila terdapat pengenalan konsep, definisi, penjelasan operasional. 2) Skor dua apabila terdapat pengenalan konsep, definisi, penjelasan operasional,

dan contoh kasus.

3) Skor tiga apabila terdapat pengenalan konsep, definisi, penjelasan operasional, contoh kasus, dan latihan.

4) Skor empat apabila terdapat pengenalan konsep, definisi, penjelasan operasional, contoh kasus, latihan, dan interaksi antar konsep.

d. Pengenalan etika profesi dan karakter bangsa.

Terdapat penjelasan dengan contoh-contoh tentang aspek etika dan/atau karakter bangsa terkait dengan tugas-tugas akuntansi berikut: analisa transaksi, pencatatan, pengukuran, penilaian, penyajian, pengungkapan, dan dokumentasi. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila tidak terdapat pengenalan etika profesi dan/atau karakter bangsa.

2) Skor dua apabila terdapat pengenalan etika profesi/karakter bangsa.

3) Skor tiga apabila terdapat pengenalan etika profesi/karakter bangsa yang telah memberikan contoh (mengaitkan) pada beberapa tugas akuntansi.

4) Skor empat apabila terdapat pengenalan etika profesi/karakter bangsa yang telah mengaitkan dengan seluruh tugas akuntansi.

e. Cakupan jenis soal latihan

Tersedia soal-soal latihan yang mencakup pertanyaan jenis diskusi, review maupun latihan dengan tingkat kesulitan berjenjang mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks pada setiap bab. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila mencakup kurang dari dua jenis soal. 2) Skor dua apabila salah satu jenis soal tidak tersedia.

3) Skor tiga apabila seluruh jenis soal tersedia namun kurang berjenjang tingkat kesulitannya.

(9)

2. Keakuratan materi

Sub komponen ini terdiri dari beberapa butir yaitu:

a. Keakuratan konsep dan definisi

Konsep dan definisi yang disajikan sesuai dengan konsep dan definisi yang berlaku dalam standar dan teori akuntansi. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila tidak ada konsep dan definisi yang sesuai. 2) Skor dua apabila sebagian kecil konsep dan definisi yang sesuai. 3) Skor tiga apabila sebagian besar konsep dan definisi yang sesuai. 4) Skor empat apabila semua konsep dan definisi yang sesuai. b. Kesesuaian contoh soal dan soal latihan

Kesesuaian contoh soal dan soal latihan yang dipergunakan sesuai dengan konteks materi pembahasan. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila sangat banyak contoh soal atau soal latihan yang tidak sesuai dengan konteks.

2) Skor dua apabila banyak contoh soal atau soal latihan yang tidak sesuai dengan konteks.

3) Skor tiga apabila beberapa contoh soal atau soal latihan yang tidak sesuai dengan konteks.

4) Skor empat apabila seluruh contoh soal atau soal latihan sesuai dengan konteks.

c. Ketelitian contoh soal dan latihan

Ketelitian (tidak terdapat kesalahan) dalam contoh soal dan jawabannya maupun dalam soal-soal latihan. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila sangat banyak contoh soal, jawabannya, ataupun soal latihan yang mengandung kesalahan.

2) Skor dua apabila banyak contoh soal, jawaban, ataupun soal latihan yang mengandung kesalahan.

3) Skor tiga apabila beberapa contoh soal, jawaban, ataupun soal latihan yang mengandung kesalahan.

(10)

d. Kesesuaian gambar, diagram, dan ilustrasi

Gambar, diagram, dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam praktik akuntansi. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila tidak tersedia gambar, diagram, ataupun ilustrasi, atau tersedia namun tidak sesuai.

2) Skor dua apabila tersedia beberapa gambar, diagram, ataupun ilustrasi yang sesuai.

3) Skor tiga apabila tersedia cukup banyak gambar, diagram, ataupun ilustrasi yang sesuai.

4) Skor empat apabila tersedia banyak gambar, diagram, ataupun ilustrasi yang sesuai.

e. Keakuratan sumber gambar, diagram dan ilustrasi

Gambar, diagram, atau ilustrasi mencantumkan sumbernya. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila seluruh gambar, diagram, dan ilustrasi tidak mencantumkan sumbernya.

2) Skor dua apabila banyak gambar, diagram, atau ilustrasi tidak mencantumkan sumbernya.

3) Skor tiga apabila terdapat beberapa gambar, diagram, atau ilustrasi tidak mencantumkan sumbernya.

4) Skor empat apabila tidak terdapat gambar, diagram, dan ilustrasi yang tidak mencantumkan sumbernya.

f. Keakuratan istilah

Istilah-istilah yang digunkan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila hampir seluruh istilah yang digunakan tidak sesuai dengan standar.

2) Skor dua apabila terdapat banyak istilah yang tidak sesuai dengan standar. 3) Skor tiga apabila terdapat beberapa istilah yang digunakan tidak sesuai dengan

standar.

(11)

Daftar pustaka mencantumkan pustaka yang sesuai dengan konteks materi buku. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila sangat banyak pustaka dalam daftar pustaka yang tidak sesuai dengan konteks materi.

2) Skor dua apabila banyak pustaka dalam daftar pustaka yang tidak sesuai dengan konteks materi.

3) Skor tiga apabila beberapa pustaka dalam daftar pustaka yang tidak sesuai dengan konteks materi.

4) Skor empat apabila tidak terdapat pustaka dalam daftar pustaka yang tidak sesuai dengan konteks materi.

h. Keakuratan acuan pustaka

Pustaka yang terdapat dalam daftar pustaka dijadikan acuan dalam teks. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila sangat banyak pustaka dalam daftar pustaka tidak digunakan sebagai acuan dalam teks.

2) Skor dua apabila banyak pustaka dalam daftar tidak digunakan sebagai acuan dalam teks.

3) Skor tiga apabila beberapa pustaka dalam daftar pustaka tidak digunakan sebagai acuan dalam teks.

4) Skor empat apabila seluruh pustaka telah digunakan sebagai acuan. 3. Kemutakhiran materi

Sub komponen ini terdiri dari beberapa butir yaitu:

a. Kesuaian materi dengan perkembangan standar akuntansi, peraturan, dan perundang-undangan yang masih berlaku.

Materi yang disajikan mengacu pada teori, standar akuntansi, peraturan, dan perundang-undangan yang terbaru. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila sangat banyak materi yang mengacu pada teori standar/peraturan/UU yang telah tidak berlaku.

(12)

3) Skor tiga apabila materi yang mengacu pada teori/standar/peraturan/UU yang telah tidak berlaku.

4) Skor empat apabila seluruh materi yang mengacu pada teori/standar/peraturan/UU yang terbaru.

b. Contoh soal dan kasus aktual di Indonesia.

Terdapat contoh soal dan kasus aktual yang benar-benar terjadi dalam praktik akuntansi di Indonesia. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila tidak tersedia contoh/kasus aktual. 2) Skor dua apabila tersedia beberapa contoh/kasus aktual. 3) Skor tiga apabila cukup banyak contoh/kasus aktual diberikan. 4) Skor empat apabila banyak contoh/kasus aktual diberikan. c. Kemutakhiran pustaka

Pustaka yang digunakan mutakhir, kecuali digunakan sebagai acuan dalam riwayat/perkembangan. Batas kemutakhiran lima tahun. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak pustaka yang tidak mutakhir. 2) Skor dua apabila terdapat banyak pustaka yang tidak mutakhir.

3) Skor tiga apabila terdapat beberapa pustaka yang tidak mutakhir. 4) Skor empat apabila tidak terdapat pustaka yang tidak mutakhir. 4. Mendorong keingintahuan

Sub komponen ini hanya terdiri dari satu butir yaitu: mendorong rasa ingin tahu. Uraian, contoh, latihan, dan kasus yang disajikan mendorong siswa untuk berusaha mencari informasi lebih jauh tentang materi yang disajikan dan contoh/kasus lain yang dapat memperluas pengalaman, wawasan, atau meningkatkan keterampilan. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

a. Skor satu apabila sangat sedikit uraian/ contoh/ latihan/ kasus yang dapat mendorong.

b. Skor dua apabila terdapat sedikit uraian/ contoh/ latihan/ kasus yang dapat mendorong.

c. Skor tiga apabila banyak uraian/ contoh/ latihan/ kasus yang dapat mendorong. d. Skor empat apabila sangat banyak uraian/ contoh/ latihan/ kasus yang dapat

(13)

Sub komponen ini hanya terdiri dari satu butir yaitu: materi lain yang relevan. Terdapat contoh-contoh yang memberikan hubungan antara materi dalam SK-KD dengan aktifitas ataupun peristiwa diluar bidang akuntansi seperti marketing, produksi, hukum, dsb. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

a. Skor satu apabila tidak tersedia contoh hubungan dengan bidang lain. b. Skor dua apabila tersedia beberapa contoh hubungan dengan bidang lain.

c. Skor tiga apabila tersedia banyak contoh hubungan dengan bidang lain tapi selalu dengan bidang yang sama.

d. Skor empat apabila tersedia banyak sekali contoh hubungan dengan bidang lain dengan variasi bidang yang banyak.

Sedangkan komponen kelayakan penyajian terdiri atas beberapa sub komponen:

1. Teknik penyajian

Sub komponen ini terdiri dari beberapa butir yaitu:

a. Konsistensi sistematika sajian dalam bab

Sistematika penyajiandalam setiap bab taat asas; terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila lebih dari lima bab disajikan dengan sistematika tidak taat asas.

2) Skor dua apabila tiga hingga lima bab disajikan dengan sistematika tidak taat asas.

3) Skor tiga apabila satu atau dua bab disajikan dengan sistematika yang tidak taat asas.

4) Skor empat apabila seluruh bab disajikan dengan sistematika yang taat asas. b. Keruntutan materi

Materi dalam setiap bab disajikan secara runtut mulai dari yang mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dikenal sampai yang belum dikenal. Materi sebelumnya membantu pemahaman materi pada bagian selanjutnya. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

(14)

Penyampaian pesan antara subbab antar alinea dalam subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila sangat banyak subbab/ alinea tidak koheren. 2) Skor dua apabila banyak subbab/ alinea tidak koheren.

3) Skor tiga apabila beberapa subbab/ alinea tidak koheren.

4) Skor empat apabila hampir tidak terdapat subbab/ alinea tidak koheren. d. Setiap bab menunjukkan materi kunci yang akan dibahas.

Terdapat uraian singkat tentang materi-materi yang akan dibahas dan indikator yang menghubungkannya dengan subbab. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila tidak terdapat uraian singkat materi pada tiap awal bab. 2) Skor dua apabila satu hingga tiga awal bab tidak terdapat uraian singkat

materi.

3) Skor tiga apabila terdapat uraian singkat materi pada setiap bab.

4) Skor empat apabila terdapat uraian singkat materi pada setiap bab dan indikator yang hendak menghubungkannya dengan subbab.

e. Summary pada setiap akhir bab.

Terdapat rangkuman yang dalam setiap bab yang bersangkutan yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan jelas, memudahkan peserta didik memahami

keseluruhan isi bab.Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila tidak terdapat rangkuman pada seluruh bab. 2) Skor dua apabila satu hingga tiga bab tidak memiliki rangkuman.

3) Skor tiga apabila seluruh bab telah terdapat rangkuman yang berisi kurang dari 50% materi subbab.

4) Skor empat apabila telah terdapat rangkuman yang berisi 50% atau lebih materi subbab.

2. Pendukung penyajian

Sub komponen ini terdiri dari beberapa butir yaitu:

a. Kejelasan rujukan kutipan

(15)

1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak kesalahan cara pengutipan. 2) Skor dua apabila terdapat banyak kesalahan cara pengutipan.

3) Skor tiga apabila jarang terdapat kesalahan cara pengutipan. 4) Skor empat apabila tidak terdapat kesalahan cara pengutipan. b. Pengantar/ pendahuluan

Terdapat pengantar di bagian awal buku yang memuat tujuan penulisan buku, sistematika penulisan, dan materi kunci. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila tidak terdapat kata pengantar.

2) Skor dua apabila terdapat kata pengantar namun tidak memuat sistematika dan materi kunci.

3) Skor tiga apabila terdapat kata pengantar dilengkapi dengan sistematika atau materi kunci.

4) Skor empat apabila terdapat pengantar lengkap dengan sistematika dan materi kunci.

c. Daftar isi

Terdapat daftar isi ringkas dan daftar isi rinci pada bagian awal buku. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila tidak terdapat daftar isi.

2) Skor dua apabila terdapat daftar isi ringkas yang menunjukkan judul-judul bab dan nomor halaman.

3) Skor tiga apabila terdapat daftar isi ringkas dan daftar isi rinci yang menunjukkan subbab.

4) Skor empat apabila terdapat daftar isi ringkas dan daftar isi rinci yang memuat judul subbab dan sub-sub dibawahnya.

d. Glosarium

Glosarium berisi kata / istilah kunci dalam teks dengan penjelasan arti istilah tersebut. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila tidak terdapat glosarium.

(16)

4) Skor empat apabila terdapat glosarium untuk hampir seluruh kata/ istilah kunci.

e. Daftar indeks

Indeks merupakan daftar kata penting yang diikuti dengan nomor halaman kemunculan. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila tidak terdapat indeks.

2) Skor dua apabila terdapat indeks untuk beberapa kata/ istilah kunci. 3) Skor tiga apabila terdapat indeks untuk banyak kata/ istilah kunci.

5) Skor empat apabila terdapat indeks untuk hampir seluruh kata/ istilah kunci. f. Daftar pustaka

Daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan disusun menurut aturan yang baku digunakan secara konsisten. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila sangat banyak pustaka disusun dalam daftar pustaka secara tidak konsisten.

2) Skor dua apabila banyak pustaka disusun dalam daftar pustaka secara tidak konsisten.

3) Skor tiga apabila beberapa pustaka disusun dalam daftar pustaka secara tidak konsisten.

4) Skor empat apabila tidak terdapat pustaka disusun dalam daftar pustaka secara tidak konsisten.

3. Penyajian pembelajaran

Sub komponen ini hanya terdiri dari satu butir yaitu: keterlibatan peserta didik. Terdapat bagian yang mengajak peserta didik untuk melakukan aktivitas bersama, misalnya dengan mengajak peserta mencoba latihan dengan menggunakan data baru dengan cara diskusi atau kerjasama. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

a. Skor satu apabila tidak terdapat bab yang menyediakan kasus untuk didiskusi/latihan bersama.

(17)

c. Skor tiga apabila banyak bab yang menyediakan kasus untuk didiskusi/latihan bersama.

d. Skor empat apabila seluruh bab yang menyediakan kasus untuk didiskusi/latihan bersama.

4. Koherensi dan keruntutan alur pikir

Sub komponen ini terdiri dari dua butir yaitu:

a. Koherensi antara bab/ subbab/ alinea

Penyampaian antara subbab dengan subbab lain, antar alinea dengan subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak ketidakruntutan/ ketidakterkaitan isi antara bab/ subbab/ alinea.

2) Skor dua apabila terdapat banyak kejadian, ketidakruntutan/ keterkaitan isi. 3) Skor tiga apabila terdapat beberapa mengandung ketidakruntutan/ keterkaitan

isi.

4) Skor empat apabila seluruh bab/ subbab/ alinea yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi.

b. Keutuhan makna dalam bab/ subbab/ alinea

Materi yang disajikan dalam satu bab/ subbab/ alinea harus mencerminkan kesatuan tema.Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak penyajian materi yang menyimpang dari tema.

2) Skor dua apabila terdapat banyak penyajian materi yang menyimpang dari tema.

3) Skor tiga apabila terdapat beberapa penyajian materi yang menyimpang dari tema.

4) Skor empat apabila seluruh bab/ subbab/ alinea menyajikan informasi yang mencerminkan satu kesatuan tema.

Instrumen 2

Kelayakan Bahasa yang terdiri dari subkomponen.

(18)

Menggunakan kalimat yang sederhana, langsung pada inti pembahasan, tidak terlalu banyak menggunakan kalimat majemuk bertingkat atau kalimat majemuk bertara. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak kalimat yang tidak sederhana. 2) Skor dua apabila terdapat banyak kalimat yang tidak sederhana.

3) Skor tiga apabila terdapat beberapa kalimat yang tidak sederhana. 4) Skor empat apabila hampir tidak terdapat kalimat yang tidak sederhana. 2. Komunikatif, dibagi ke dalam butir-butir:

a. Ketepatan tata bahasa, ejaan, dan kosakata, jumlah kesalahan penggunaan tata bahasa dan ejaan serta pencetakan miring istilah asing. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak kesalahan. 2) Skor dua apabila terdapat banyak kesalahan.

3) Skor tiga apabila terdapat beberapa kesalahan. 4) Skor empat apabila hampir tidak terdapat kesalahan.

b. Konsistensi penggunaan istilah, istilah-istilah yang ada dalam buku harus digunakan secara konsisten. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat. 1) Skor satu apabila sangat banyak istilah yang dipergunakan secara tidak

konsisten.

2) Sko dua apabila banyak istilah yang dipergunakan secara tidak konsisten. 3) Skor tiga apabila beberapa istilah dipergunakan secara tidak konsisten.

4) Skor empat apabila terdapat kurang dari tiga istilah yang dipergunakan secara tidak konsisten.

Sedangkan untuk penilaian aspek kegrafikaan buku teks pelajaran SMA/MA secara umum terdiri dari subkomponen.

1. Ukuran buku, dibagi ke dalam butir-butir.

a. Kesesuaian ukuran buku harus mengikuti standar ISO, ukuran buku A5 (148mm x 210 mm) dan B5 (176 mm x 250 mm). Toleransi perbedaan ukuran antara 0-20 mm. Skor 1= (15-20 mm), skor 2= (10-15 mm), skor 3= (5-10 mm), skor 4= (0-5 mm).

b. Kesesuaian ukuran dengan materi isi buku, pemilihan kuran buku perlu disesuaikan dengan materi isi buku dan kekhususan bidang studi serta tingkat pendidikan peserta didik. Hal ini akan mempengaruhi tata letak bagian isi dan ketebalan halaman buku.

2. Desain Kulit Buku, dibagi ke dalam butir-butir.

(19)

1) Penataan unsur tata letak pada kover muka, belakang dan punggung memiliki kesatuan (unity). Desain kovermuka, punggung dan belakang merupakan suatu kesatuan yang utuh.

2) Penataan tata letak pada kover muka, belakang dan punggung sesuai/harmonis dan memberikan kesan irama yang baik.

3) Menampilkan pusat pandang (center point) yang baik dan jelas.

4) Komposisi tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll) seimbang dan seirama dengan tata letak isi.

5) Ukuran usur tata letak proposional dengan ukuran buku.

6) Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi (materi isi buku). 7) Memiliki kekontrasan yang baik.

8) Penampilan unsur tata letak konsisten (sesuai pola).

9) Menempatkan unsur tata letak konsistn dalam satu seri buku. b. Tipografi Kover Buku, dibagi ke dalam butir-butir.

1) Ukuran huruf judul buku lebih dominan (dibandingkan dengan nama pengarang, penerbit, dan logo).

2) Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang. 3) Ukuran huruf proposional dibandingkan ukuran buku 4) Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf. 5) Tidak menggunakan huruf hias/dekorasi.

6) Sesuai dengan jenis huruf untuk isi buku (materi isi buku) c. Ilustrasi kulit buku, dibagi ke dalam butir-butir.

1) Ilustrasi dapat menggambarkan isi/materi ajar. 2) Ilustrasi mampu mengungkap karakter objek.

3) Bentuk, warna, ukuran secara proposional sesuai realita objek. 3. Desain Isi Buku, terdiri dari butir-butir.

a. Tata letak isi buku, dibagi ke dalam butir-butir.

1) Penempatan unsur tata letak konsisten berdasarkan pola. 2) Pemisahan antar paragraf jelas.

3) Jarak antar paragraf sesuai dan tidak ada widow atau orphans.

4) Penempatan judul bab dan yang setara (kata pengantar, daftar isi, dll) seragam/konsisten.

5) Bidang cetak dan marjin proposional 6) Spasi antara teks dan ilustrasi sesuai.

(20)

9) Judul bab ditampilkan secara lengkap disertai dengan angka bab (Bab I, Bab II, dst)

10) Sub judul Bab disesuaikan dengan hierarki naskah.

11) Angka halaman urut dan penempatannya sesuai dengan pola tata letak. 12) Ilustrasi, mampu memperjelas materi dengan tampilan yang menarik sesuai

objek aslinya.

13) Keterangan gambar/legenda ditempatkan berdekatan dengan gambar/ilustrasi dengan ukuran huruf lebih kecil daripada huruf teks.

14) Ruang putih termasuk marjin yang memberikan keseimbangan dengan bagian teks, dan ilustrasi sehingga tidak memberikab kesan padat (membuat jenuh) yang dapat memudahkan peserta didik untuk memahami, dan membaca informasi yang disampaikan.

15) Penempatan hiasan/ilustrasi sebagai latar belakang tidak menganggu judul, teks, angka halaman.

16) Penempatan judul, subjudul, ilustrasi dan keterangan gambar tidak menganggu pemahaman.

b. Tipografi Isi Buku, terdiri dari butir-butir.

1) Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf. 2) Tidak menggunakan jenis huruf hias/dekoratif.

3) Penggunaan variasi huruf (bold, italic, capital, small capital) tidak berlebihan.

4) Besar huruf sesuai dengan peruntukannya. Ukuran huruf: 10-12 titk (untuk teks), 14-18 (untuk judul dan subjudul).

5) Lebar susunan teks sesuai kenyamanan bagi pembaca yaitu 78 karakter. 6) Spasi antar baris susunan teks normal.

7) Spasi antar huruf normal.

8) Jenjang/hierarki judul-judul jelas dan konsisten. 9) Jenjang/hierarki judul-judul proposional.

10) Tidak terdapat alur putih dalam susunan teks.

11) Tanda pemotongan kata (hyphenation) maksimal 2 baris. 12) Mampu mengungkap makna/arti dari objek.

13) Bentuk ilustrasi harus proposional sehingga tidak menimbulkan salah tafsir pembaca pada objek yang sesungguhnya.

(21)

15) Keseluruhan ilustrasi serasi.

16) Goresan garis dan raster tegas dan jelas. 17) Kreatif dan Dinamis.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

(22)

serta untuk meningkatkan standar perbukuan di Indonesia. Kegaiatan ini dilakukan oleh BSNP.

Penilaian Buku Teks Pelajaran ini meliputi penilaian pada aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian serta kelayakan kegrafikaan. Keempat aspek tersebut dituangkan dalam instrumen penilaian dengan bobot skor umumnya satu sampai empat. Satu merupakan skor yang terburuk dan empat merupakan skor yang terbaik.

Daftar Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Hal di atas seperti pendapat Eagleton (2010:140-141) yang mengatakan bahwa sebuah analisis stukturalis akan mencoba mengisolasiperangkat aturan, yang mengkombinasikan

Pada kerangka teoritik ini, akan dideskripsikan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan judul skripsi “Pengaruh Lama dan Metode Blansing terhadap Kualitas Tepung Labu

Kemudian masih ada kekurangan dalam proses pembelajaran yaitu siswa masih belum mau memberikan tanggapan dari hasil diskusi kelompok lain, namun masalah-masalah

Nilai Indeks Prestasi adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik yang diikuti mahasiswa dalam. jangka tertentu, yang

Mendasarkan pada penelitian terdahulu, diinginkan untuk meneliti jenis media penjerap antara karbon aktif, silika gel, atau batubara dan konsentrasi alkilbenzenesulfonate ABS dalam

Pasien dengan lesi lobus frontal yang timbul perlahan lahan sering menimbulkan gejala yang samar ; diperlukan pemahaman tentang fungsi lobus frontalis dan sindroma

Tony Morrison confirmed this in the “Foreword” of The Bluest Eye where she stated that in order to present the consequences of marginalization and discrimination she chose

The switch statement tests the value of $ variablename .  The program then skips to the case section for that value and executes statements until it reaches a break