• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU PENDIDIKAN Pendidikan dalam Aliran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ILMU PENDIDIKAN Pendidikan dalam Aliran"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

ILMU PENDIDIKAN

Pendidikan dalam Aliran Empirisme

DOSEN PENGAMPU Al-Ustadz Samsirin, M.Pd.I

Disusun oleh : Faridah Husnatul Mar’ah

NIM : 372016123857

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB 2 FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR NGAWI MANTINGAN JAWA TIMUR

(2)

1. Kata Pengantar

Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencanakan untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/ masyarakat, dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai. Dilihat dari sudut perkembangan yang dialami oleh anak, maka usaha yang sengaja dan terencana tersebut ditunjukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan melaksanakan tugas perkembangan yang dialaminya dalam setiap periode perkembangan. Dengan kata lain, pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak.

2. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan pendidikan? 2) Apa yang dimaksud dengan aliran empirisme? 3) Siapa sajakah tokoh dari aliran empirisme?

4) Bagaimana hubungan pendidikan dalam aliran empirisme?

3. Tujuan

(3)

Bab 1

Pendahuluan

Pendidikan adalah usaha sadar yang disengaja oleh manusia dewasa untuk mengembangkan potensi dan mencerdasarkan anak agar anak tersebut dapat menuju ke arah kedewasaan. Orang yang bertanggung jawab atas anak tersebut atau yang dapat membimbing anak merupakan seorang pendidik. Yang mana seorang pendidik adalah orang yang memikul untuk bertanggung jawab mendidik anak.

(4)

Bab 2

Pembahasan

A. Pengertian Pendidikan

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagogos yang berarti pergaulan anak-anak dari kata paedo (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin).1 Pada zaman Yunani Paedagogos merupakan seorang pelayan yang menjemput dan mengantar anak-anak ke sekolah. Paedagog (pendidik) serta paedogogis (pekerjaan membimbing) yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris

menjadi “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan.2

Pengertian pendidikan secara sederhana yakni usaha manusia dalam membina kepribadian sesuai dengan nilai-niai di dalam masyarakat dan kebudayaan.3 Pendidikan merupakan membantu dan membina manusia yang belum mengerti apa-apa hingga dapat mengerti sesuatu. Pendidikan menjadi sumbu sebagai sumber pengetahuan di dunia.

B. Pendidikan Islam

Pendidikan Islam merupaka suatu kajian yang mengkaji sebuah teori-teori dalam agama Islam atau yang berdasarkan agama Islam. Dalam pengertian lain pendidikan Islam adalah teori pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam untuk dipedomani dalam praktek pendidikan.4 Ilmu pendidikan Islam dapat mengenai pendidikan dirumah tangga, masyarakat dan sekolah. Pendidikan Islam merupakan suatu pendidikan atau

1Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2015, hal 30 2 Ibid., hal 30-31

(5)

bimbingan yang diberikan oleh seorang pendidik dengan ajaran agama Islam menjadi sumbu dari segala pendidikan dan pembelajarannya.

Pendidikan Islam tak pernah meninggalkan pendidikan dari unsur-unsur keislamannya karna itu telah diajarkan mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW. Allah yang mengajarkan Nabi Muhammad SAW. melalui malaikat Jibril dan beliau mengajarkan pembelajaran dan pendidikannya kepada orang-orang setelahnya, hingga saat ini kita dapat mengetahui, bahwasanya Islam memiliki pendidikan dengan metode yang berbeda dengan agama lain.

C. Pengertian Aliran Empirisme

Secara epistimologi, empirisme berasal dari kata Yunani emperia yang berarti pengalaman.5 Empirisme merupakan suatu aliran yang bertentangan dengan dengan aliran rasionalisme, yang mana rasionalisme lebih mengutamakan penggunakan akal dan pikirannya sedangkan aliran empirisme menggunakan pengalamannya sebagai sumber utama pengenalan, baik pengenalan lahiriyah maupun bathiniyah. Menurutnya segala sesuatu dalam fikiran dan akal pada awalnya kosong dan dari pengalaman dapat mengisi pikiran dan akal yang kosong tersebut dengan berbagai gambaran yang dapat diketahui melalui pengalaman inderawi.

Pada awalnya, pemikiran ini dirintis oleh Francis Bacon (1561-1626), Thomas Hobbes (1588-1679), Jhon Locke (1632-1704). George Berkeley (1685-1753), dan David Hume (1711-1776).6

5 Kaelan, Filsafat Ilmu Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan,

Yogyakarta, 2016, hal 55

6 Mujamil Qomar, Epistimologi Pendidikan Islam dari Metode Rasional hingga Metode Kritik,Jakarta,

(6)

a) Jhon Locke

Jhon Locke lahir di Wrington di kota Somerset tahun 1632 di Bristol Inggris dan wafat tahun 1704 di Oates Inggris.7 Jhon Locke menganggap bahwa manusia itu seperti kertas putih yag bersih tanpa ada goresan, dan segala goresan merupakan sebuah pengalaman. Ia mengatakan bahwa pengalaman dibagi menjadi dua yaitu, pengalaman lahiriyah dan batiniyah.8 Dari sini pula ia memiliki pandangan Teori empirisme berasal dari pandangan “Tabularasa” John Locke yang merupakan konsep epistemologi yang terkenal Tabularasa (blanko, tablet, kertas catatan kosong).9 Ia mengisi kertas kosong (jiwa) tersebut dengan melihat dari pengalaman-pengalaman yang pernah ia alami dan itu merupakan asal-usul dimana ia mendapatkan sebuah pengetahuan.

Proyek epistimologi Locke mencapai puncaknya dalam positivisme terutama prinsip obyektivitas ilmu pengetahuan.10 Empirisme (pengalaman) yang berarti bahwa mengerti akan keadaan semesta alam ini adalah sesuatu yang hadir melaluidata inderawi, karena pengetahuan yang benar-benar meyakinkan yaitu bersumber dari pengalaman dan pengamatan yang empirik. Karena hal tersebut di sinilah positivism menjadi puncak, karena menggunakan pengalaman dan pengamatan yang benar-benar positive.

b) David Hume

David Hume lahir di Edinburg Scotland tahun 1711 dan wafat 1776 di kota yang sama. Aliran ini memuncak pada tokoh David Hume, yang mana ia menerapkan prinsip empirisme secara radikal dan konsisten.11

7Ratna Puspitasari, Kontribusi Empirisme Terhadap Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 2012

(Jurnal Edueksos Vol. 1 No 1 Januari-Juni 2012)hal 23

8 Kaelan, Op.cit., hal 56

9 Ratna Puspitasari, Op.cit., hal 24 10 Ibid., hal 26

(7)

Filsafat Hume memiliki garis besar yang merupakan reaksi atas beberapa hal, pertama, perlawanan atas aliran rasionalisme, kedua, reaksi dalam masalah religi yang mengajarkan adanya aksioma universal seperti hukum kausalitas yang dapat menjami pemahaman manusia akan Tuhan dan alam, ketiga, melawan empirisme dari Locke dan Berkeley, yang masih percaya pada adanya substansi, meski dalam beberapa aspek, ia menyetujuinya.12

D. Pendidikan dalam Aliran Empirisme

Aliran ini dalam lapangan pendidikan menimbulkan pandangan yang optimistis yang memandang bahwa pendidikan merupakan usaha yang cukup mampu untuk memberntuk pribadi individu.13 Dalam hal ini Locke membedakan antara yang disebut dengan kualitas primer dan kualitas sekunder. Kualitas primer merupakan suatu beda yang dapat diukur, luas, berat dan merupakan yang fisik, sedangkan kualitas sekunder merupakan warna, bau, rasa dari benda tersebut.

Dalam pendidikan, banyak ditemui menggunakan teori yang bernama Tebula Rasa yang berarti bahwa anak dapat diibaratkan bagaikan kertas putih yang kosong, dan dapat diisi tergantung pada lingkungan dan dengan yang mendidik mereka. Jadi, jika sang pendidik mendidik dengan hal yang salah dan tidak baik, maka anak tersebut mengikuti sang pendidik begitu juga sebaliknya bahwa kalau pendidik mendidik dengan baik dan menggunakan metode yang benar, akan berakibat baik kepada anak didik tersebut.

Metode keilmuan didominasi oleh rasionalisme dan empirisme. Epistemology (teori pengetahuan) modern mengakui keberadaan dua fakultas penting yaitu penginderaan dan rasio.

12 Ibid., hal 57

(8)

Secara lengkap, metode keilmuan terdiri dari : )14

1)

Kesadaran dan pengenalan

2)

Pengamatan atau pengumpulan data

3)

Penyusunan dan pengelompokkan data

4)

Perumusan hipotesis

5)

Pengujian kebenaran (verifikasi atau falsifikasi)

Empirisme merupakan aliran yang mementingkan peranan pengalaman yang didapat dari lingkungan, maka aliran ini mendapat nilai positif dan optimis terhadap pendidik. Adapun kemampuan dasar dari bawaannya tidak menentukan keberhasilan pada diri seseorang.

(9)

Bab 3

Penutup

Kesimpulan

Bahwasanya ilmu pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk membantu anak menjadi lebih mengerti akan pengetahuan. Oleh karena itu, pendidikan mendapatkan tiga posisi yaitu berada dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam keluarga mendapatkan pendidikan yang pertama kali, kemudian di sekolah yang mengajarkannya lebih banyak lagi pengetahuan dan berakhir pada masyarakat untuk mengaplikasikan pelajaran dan pengetahuan yang seseorang dapatkan disaat berada dalam lingkungan keluarga dan sekolah.

(10)

Daftar Pustaka

Ramayulis, 2015, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta ; Kalam Mulia

Hasbullah, 2015, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta ; PT Raja Grafindo Persada

Ratna Puspitasari, 2012, Kontribusi Empirisme Terhadap Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jurnal Edueksos Vol. 1 No 1 Januari-Juni 2012)

Mujamil Qomar, Epistimologi Pendidikan Islam dari Metode Rasional hingga

Metode Kritik, Jakarta,

(https://books.google.co.id/books?id=dXwnu_Y_n2EC&printsec=frontco

ver&hl=id#v=onepage&q&f=false)

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah memberikan bekal pada peneliti melalui

judul laporan ini yaitu “ RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI MAKANAN YANG MENGANDUNG FORMALIN BERBASIS DERET SENSOR ”.. Tujuan dari penulisan laporan ini adalah salah

panjang dan bobot tubuh benih lele sangkuriang pada kedua media budidaya (aplikasi probiotik dan tanpa probiotik) tinggi, hal itu memberikan gambaran bahwa benih

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: 1) Ketuntasan belajar peserta didik pada siklus I menunjukkan bahwa peserta didik yang tuntas sebanyak 31 orang

Sedangkan pada rasio 9,5-10,5 kkal/g protein, walaupun ikan memanfaatkan lemak pakan lebih efisien tetapi karena terbatasnya jumlah pakan yang dikonsumsi maka pada rasio energi

Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan melalui pengamatan, pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca dengan penggunaan metode ceramah dan media papan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. Urusan Pemerintahan

443.539.000,- setelah dilakukan evaluasi administrasi, teknis dan penawaran harga, ternyata Perusahaan yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan sebagai calon pemenang