• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENERAPKAN TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR PRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENERAPKAN TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR PRO"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Selama Praktek) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Selama Praktek)

 Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.

 Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.

lembar kegiatan belajar.

 Pastikan handy kamera digital dalam keadaan baik, Pastikan handy kamera digital dalam keadaan baik, semua komponen terpasang dengan baik.

semua komponen terpasang dengan baik.

 Jaga jangan sampai kamera terjatuh atau rusak.Jaga jangan sampai kamera terjatuh atau rusak.

 Gunakanlah handy kamera digital sesuai fungsinya Gunakanlah handy kamera digital sesuai fungsinya dengan hati-hati.

dengan hati-hati.

 Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan Setelah selesai, simpan kembali kamera dengan benar.

(3)

Sudut pengambilan gambar atau

Sudut pengambilan gambar atau camera camera angle

angle adalah sudut penempatan kamera adalah sudut penempatan kamera mengambil gambar suatu obyek,

mengambil gambar suatu obyek,

pemandangan atau adegan. Dengan sudut

pemandangan atau adegan. Dengan sudut

tertentu kita bisa mengahsilkan suatu shot

tertentu kita bisa mengahsilkan suatu shot

yang menarik, dengan perspektif yang unik

yang menarik, dengan perspektif yang unik

dan menciptakan kesan tertentu pada

dan menciptakan kesan tertentu pada

gambar yang disajikan.

(4)

Normal AngleNormal Angle

Pada posisi normal angle,kemera ditempatkan Pada posisi normal angle,kemera ditempatkan kira-kira setinggi mata subyek. Tentu saja normal angle kira setinggi mata subyek. Tentu saja normal angle sangat tergantung pada tingi subyek yang sangat tergantung pada tingi subyek yang dishooting. Bila kita merekam kelompok anak-anak dishooting. Bila kita merekam kelompok anak-anak kecil yang sedang bermain, normal angle untuk kecil yang sedang bermain, normal angle untuk orang dewasa tentu saja terlalu tinggi, maka orang dewasa tentu saja terlalu tinggi, maka kamera harus diturunkan setinggi mata anak. Pada kamera harus diturunkan setinggi mata anak. Pada program wawancara, bilamana semua pemain program wawancara, bilamana semua pemain pada posisi duduk di kursi, kita bisa pasang level pada posisi duduk di kursi, kita bisa pasang level untuk menaikkan setting/kursi, dengan demikian untuk menaikkan setting/kursi, dengan demikian juru kamera bisa mengambil gambar/ menshoot juru kamera bisa mengambil gambar/ menshoot adegan tanpa harus membungkukkan badan adegan tanpa harus membungkukkan badan

(5)

Hight Camera AngleHight Camera Angle

Posisi kamera lebih tinggi di atas mata, Posisi kamera lebih tinggi di atas mata, sehingga kamera harus menunduk untuk sehingga kamera harus menunduk untuk mengambil subyeknya. Hight Camera Angle mengambil subyeknya. Hight Camera Angle sangat berguna untuk mempertunjukkan sangat berguna untuk mempertunjukkan

keseluruhan set beserta obyek0obyeknya. keseluruhan set beserta obyek0obyeknya.

Dengan posisi high camera angle ini dapat Dengan posisi high camera angle ini dapat menciptakan kesan obyek nampak kecil, menciptakan kesan obyek nampak kecil, rendah, hina, perasaan kesepian, kurang rendah, hina, perasaan kesepian, kurang

(6)

Low Camera AngleLow Camera Angle

Posisi kamera di bawah ketinggian mata,

Posisi kamera di bawah ketinggian mata,

sehingga kamera harus mendongak untuk

sehingga kamera harus mendongak untuk

merekam agambar subyek. Posisi ini

merekam agambar subyek. Posisi ini

memberikan kesan cenderung menambah

memberikan kesan cenderung menambah

ukuran tinggi obyek, memberikan kesan

ukuran tinggi obyek, memberikan kesan

kuat, dominan dan dinamis.

(7)

Bird Eye ViewBird Eye View

Kamera mengambil subyeknya dari atas.

(8)

Subjective Camera AngleSubjective Camera Angle

Kamera diletakkan di tempat seorang

Kamera diletakkan di tempat seorang

karakter (tokoh) yang tidak nampak dalam

karakter (tokoh) yang tidak nampak dalam

layer dan mempertunjukkan pada

layer dan mempertunjukkan pada

penonton suatu pandangan dari sudut

penonton suatu pandangan dari sudut

pandang karakter tersebut.

(9)

Objective Camera AngleObjective Camera Angle

Kamera merekam peristiwa atau adegan

Kamera merekam peristiwa atau adegan

seperti apa adanya.

(10)
(11)

 Bidang pandangan atau framing adalah Bidang pandangan atau framing adalah

suatu langkah pengambilan gambar yang

suatu langkah pengambilan gambar yang

harus menentukan luas bidang

harus menentukan luas bidang

pandangan untuk suatu obyek utama dan

pandangan untuk suatu obyek utama dan

obyek lainnya dalam hubungannya

obyek lainnya dalam hubungannya

dengan latar belakang.

dengan latar belakang.

 Macam bidang pandangan atau framing Macam bidang pandangan atau framing

adalah :

(12)

ELS ELS ( Extreme Long Shot( Extreme Long Shot))

Shot sangat jauh, menyajikan bidang

Shot sangat jauh, menyajikan bidang

pandangan yang sangat luas, kamera

pandangan yang sangat luas, kamera

mengambil keseluruhan pandangan.

mengambil keseluruhan pandangan.

Obyek utama dan obyek lainnya nampak

Obyek utama dan obyek lainnya nampak

sangat kecil dalam hubungannya dengan

sangat kecil dalam hubungannya dengan

latar belakang.

(13)
(14)

LS (LS (Long ShotLong Shot))

 Shot sangat jauh, menyajikan bidang Shot sangat jauh, menyajikan bidang

pandangan yanglebih dekat dibandingkan

pandangan yanglebih dekat dibandingkan

dengan ELS, obyek masih didominasi oleh

dengan ELS, obyek masih didominasi oleh

latar belakang yang lebih luas.

(15)
(16)

MLS (MLS (Medium Long ShotMedium Long Shot))

 Shot yang menyajikan bidang pandangan Shot yang menyajikan bidang pandangan

yang lebih dekat dari pada long shot,

yang lebih dekat dari pada long shot,

obyekmanusia biasanya ditampilkan dari

obyekmanusia biasanya ditampilkan dari

atas lutut sampai di atas kepala.

(17)
(18)

MS (MS (Medium ShotMedium Shot))

 Di sisni obyek menjadi lebih besar dan Di sisni obyek menjadi lebih besar dan

dominan, obyek manusia ditampakkan

dominan, obyek manusia ditampakkan

dari atas pingang sampai di atas kepala.

dari atas pingang sampai di atas kepala.

Latar belakang masih nampak sebading

Latar belakang masih nampak sebading

dengan obyek utama.

(19)
(20)

MCU (MCU (Medium Close UpMedium Close Up))

 Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari

bagian dada sampai atas kepala. MCU ini

bagian dada sampai atas kepala. MCU ini

yang paling sering dipergunakan dalam

yang paling sering dipergunakan dalam

televise.

(21)
(22)

CU (CU (Close UP)Close UP)

 Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian

utama di dalam shot ini, latar belakng

utama di dalam shot ini, latar belakng

nampak sedikit sekali. Untuk obyek

nampak sedikit sekali. Untuk obyek

manusia biasanya ditampilkan wajah dari

manusia biasanya ditampilkan wajah dari

bahu sampai di atas kepala.

(23)
(24)

BCU ( BCU ( Big Close UpBig Close Up) )

 Shot yang menampilkan bagian tertentu Shot yang menampilkan bagian tertentu

dari tubuh manusia. Obyek mengisi

dari tubuh manusia. Obyek mengisi

seluruh layar dan jelas sekali detilnya.

(25)
(26)

ECU ( ECU ( Extrime Close UpExtrime Close Up))

 Shot yang menampilkan bagian tertentu Shot yang menampilkan bagian tertentu

dari tubuh manusia. Obyek mengisi

dari tubuh manusia. Obyek mengisi

seluruh layar dan jelas sekali detilnya.

(27)

Gambar

gambar gambar pemandangan atau adegan. Dengan sudut

Referensi

Dokumen terkait

For the optical access data center network, the proposed scheme realizes high energy efficiency and scalability by minimizing the number of active OLT to suit user traffic

kocok butter dengan guka halus & vanili hingga lembut, tambahkan telur satu per satu sambil terus dikocok hingga rata, tambahkan tepung yang telah dicapmur dengan baking

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tentunya tidak terlepas dari pengaruh perkembangan zaman yang sudah mendunia. Dimana perkembangan yang terjadi sudah

Kinerjanya dapat dilihat dari kapasitas aktual mesin 255,74 kg/jam, daya terbesar yang dibutuhkan untuk mencacah batang nilam 528,55 W dengan kebutuhan energi

 Hemoglobin Bart’s Hidrops Fetalis, bentuk yang paling parah dari α-thalassemia, ditandai dengan onset janin edema luas, ascites, efusi pleura dan perikardial, dan

Nikolini dalam Momenian dan Zevakat (2012) menyatakan bahwa kawasan pusat kota yang aktif pada malam hari yang lebih aman, atraktif dan mudah diakses dipengaruhi

enyimpanan sarana dan prasarana kantor adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan kerja atau petugas gudang untuk menampung hasil pengadaan barang atau bahan kantor baik

Melalui kajian ini, golongan dewasa yang belum berkahwin dinilai dari segi persepsi mereka bahawa tanpa ujian saringan thalassemia, mereka berisiko untuk mendapat anak