• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN JEAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI DAN MODEL KONSEP KEPERAWATAN JEAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara langsung.

(2)

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimanakah teori keperawatan Jean Watson.

(3)

BAB II STUDI PUSTAKA (Masalah dan Pembahasan) 2.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana riwayat hidup seorang Jean Watson? 2. Apa teori yang dikemukakan oleh Jean Watson?

3. Apa hubungan teori yang dikemukakan oleh Jean Watson dengan konsep keperawatan ? 2.2 BIOGRAFI

John Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958.Ia mempelajari ilmu filsafat di University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul “Animal Education”. Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang.

Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan universitas dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen.

(4)

tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode obyektif dalam psikologi.

Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat membuat seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan: “Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya”

2.3 KONSEP CARING

Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti juga science lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang konsentrik dari individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada planet Bumi, pada alam semesta (Watson, 2004).

Watson (1988) dalam George (1990) mendefinisikan caring lebih dari sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggungjawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu partisipsi perawat-klien, membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.

(5)

dan “caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan ara perkembangan teorinya (Watson, 2004).

2.4. ASUMSI DASAR SCIENCE OF CARING

Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring. Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Watson menyatakan tujuh asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut yaitu:

1. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan dipraktekkan secara interpersonal.

2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya faktor carative yang menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.

3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga.

4. Respon asuhan keperawatan tidak hanya menerima seseorang sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nanti.

5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi sesorang untuk memilih kegiatan yang terbaik bagi dirinya dalam waktu yang telah di tentukan.

6. Asuhan keperawatan lebih “ healthgenic” (menyehatkan) daripada curing (pengobatan). Praktek asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu individu yang sakit. Ilmu caring melengkapi curing.

7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

(6)

merupakan intisari keperawatan dan mengandung arti responsive antara perawat dan klien. Caring dapat membantu seseorang lebih terkontrol, lebih berpengetahuan, dan dapat meningkatkan kesehatan.

2.5 FAKTOR CARATIVE TEORI WATSON

Struktur ilmu caring dibangun dari 10 faktor carative, yaitu: 1. Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik.

Watson mengemukakan bahwa asuhan keperawatan didasarkan pada

nilai-nilai kemanusiaan (humastik) dan perilaku mementingkan kepentingan oranglain diatas kepentingan pribadi (altruistik)

2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).

Menekankan pentingnya obat-obatan untuk carative, perawat juga perlu memberi tahu individu alternatif pengobatan lain yang tersedia (mis: meditasi, relaksasi atau kekuatan penyembuhan oleh diri sendiri atau secara spiritual)

3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan oranglain.

Perawat dituntut untuk mampu meningkatkan sensitivitas terhadap diri pribadi dan oranglain serta bersikap lebih otentik.

(7)

Ciri hubungan helping-trust adalah harmonis (hubungan yang harus dilakukan secara jujur dan terbuka), empati (perawat harus menunjukkan sikap dengan berusaha merasakan apa yang dirasakan oleh klien) dan hangat (menerima oranglain secara positif).

5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positf dan negatif. Perawat harus menerima persaan oranglain serta memahami perilaku mereka.

6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam pengambilan keputusan.

Metode ini merupakan metode yang memnberikan control dan prediksi serta memungkinkan koreksi diri sendiri.

7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.

Perawat harus mampu memahami ppersepsi klien dan meredakan situasi yang menegangkan agar proses belajar-mengajar ini berjalan lebih efektif.

8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan/atau memperbaiki mental, sosiokultural dan spiritual.

Perawat dapat memberi dukungan situsional, membantu individu mengembangkan persepsi yang lebih akurat serta memberi informasi sehingga klien dapat menanggulangi masalahnya. Perawat juga harus menyalurkan perasaan nyaman, aman, dan keleluasaan pribadi kepada klien.

9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

(8)

1. Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomenologis.

Kedua faktor ini membantu seseorang untuk mengerti kehidupan dan kematian serta membantu seseorang untuk menemukan kekuatan atau keberanian untuk menghadapi kehidupan dan kematian.

2.6 KONSEP UTAMA TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya :

a. Kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi.

b. Kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual.

c. Kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi.

d. Kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

(9)

untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meninggalkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.

2.7 PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT WATSON KEPERAWATAN Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:

1. Kemanusiaan (Human Being)

Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut tidak berhasil, maka akan terjadi konflik (terutama konflik psikososial), yang berdampak pada terjadinya krisis disepanjang kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat ditanggulangi.

2. Kesehatan

(10)

1. Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial seimbang/serasi. 2. Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan lingkungannya. 3. Tidak adanya penyakit.

Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan : 1. Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.

2. Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang dirasakan dengan apa yang dialami.

3. Lingkungan sosial

Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus dicapai. Nilai-nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial, kultural, dan spiritual.

Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.

4. Keperawatan

(11)

perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan.

Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.

Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain: 1. Membentuk sistem nilai humanistik altruistik.

2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.

3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain. 4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.

5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negative.

6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil keputusan.

7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.

8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.

(12)

10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien. 2.8 PROSES KEPERAWATAN DALAM TEORI CARING

Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan yang lebih dalam, agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik dengan keb utuhan manusia. Agar hasilnya sempurna, maka perawat perlu melakukan metoda pemecahan masalah secara ilmiah. Watson juga menyatakan proses keperawatan terdiri atas langkah-langkah yang sama dengan proses ilmiah. Watson kemudian mengkolaborasikannya dalam dokumentasi (tulisan yang dicetak miring mengidikasikan adanya keterkaitan dengan adanya penelitian dalam proses keperawatan).

1. Pengkajian

2. Pengkajian meliputi: tindakan pengamatan, melakukan identifikasi, dan menelaah masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literature.

3. Untuk dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah dengan baik sesuai kerangka kerja yang telah dibuat, maka perlu menggali lebih dalam pengetahuan yang terkait secara konseptual.

4. Dalam pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis mengenai hubungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah.

5. Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari variable-variable yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.

2. Perencanaan

3. Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan bagaimana variabel-variabel dapat diuji atau diukur.

(13)

5. Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan & sesuai. 3. Intervensi

Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan. 4. Evaluasi

5. Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa hasil pelaksanaan inter-vensi dari setiap masalah yang ada.

6. Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau kejadian yang mungkin akan terjadi untuk mendorong teori keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan masalah.

BAB III KESIMPULAN

(14)

2. Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya unsur teori kemanusiaan dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai ragam perbedaan.

3. Hubungan dengan proses perawatan, Jean Watson menganjurkan supaya penelitian-penelitian di bidang keperawatan dapat dihubungkan dengan proses keperawatan, sebab di dalam proses keperawatan langkah-langkahnya sama dengan proses ilmiah.

4. Penerapan teori Jean Watson, terdiri dari: pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

(15)

Hidayat Aziz Alimul A. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konse, Proses dan Praktik Edisi 4 Volume 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Referensi

Dokumen terkait

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia

Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang

2. Membantu anggota profesi untuk memahami berbagai pengetahuan dalam memberikan askep.. Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang

Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan- kebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan

Manusia pada dasarnya diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang sempurna yang diberikan berbagai kelebihan seperti dianugrahi aspek jasmani yang paling sempurna daripada

untuk meredefinisi hakikat manusia secara baru sebagai makhluk teknologis. Manusia hanyalah sekadar gabungan sistem-sistem organ yang membentuk suatu sistem besar. Dengan

Jika dilihat dan berbagai pernyataan tentang manusia tersebut di atas, manusia adalah makhluk Allah yang penciptaannya lebih sempurna dari makhluk Allah yang lain, terdiri

Manusia pada dasarnya diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang sempurna yang diberikan berbagai kelebihan seperti dianugrahi aspek jasmani yang paling sempurna daripada