• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pengembangan Profesi Guru kompet (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pengembangan Profesi Guru kompet (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI PEDAGOGIK

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Profesi Guru

Dosen Pengampu: Reksiana, MA, Pd.

Pemakalah:

Firdayani

Luluk Masyithah

Muzayanah

Rini Angraini

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-

QUR’AN

JAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayat, dan inayah Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengembangan Profesi Guru tentang Kompetensi Pedagogik.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambhakan pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswi IIQ. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangandan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pemakalah,

Ciputat, 04 Oktober 2017

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan ... 1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kompetensi Pedagogik ... 2

B. Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik ... 3

C. Syarat-syarat Kompetensi Pedagogik ... 5

D. Indikator Kompetensi Pedagogik ... 6

BAB III PENUTUP Kesimpulan ... 9

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai permasalahan yang timbul dalam suatu pendidikan salah satunya timbul dari mutu dan kualitas pendidikan itu sendiri. Baik itu pendidik, sistem ataupun peserta didiknya. Semua itu merupakan suatu sistem fungsional yang akan terus berjalan beriringan dan tidak akan bisa berjalan apabila salah satu dari ketiga itu tidak ada. Mutu pendidikan yang baik dapat mendorong terciptanya masyarakat yang berkualitas, kreatif dan produktif. Salah satu ciri dari mutu pendidikan yang baik adalah terciptanya proses pembelajaran yang baik pula (mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi). Sebagai dampaknya Guru yang merupakan peran sentral dalam proses pembelajaran sudah sewajarnya dituntut untuk lebih professional dalam menjalankan fungsinya. Selain hal tersebut, perubahan dan perkembangan masyarakat yang semakin maju juga menuntut profesi guru menyesuaikan diri dengan perubahan dan kebutuhan masyarakat.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru adalah salah satu di antara faktor pendidikan yang memiliki peranan yang palingstrategis, sebab gurulah sebetulnya yang paling menentukan di dalam terjadinya prosesbelajar mengajar.

Kompetensi Pedagogik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari empat kompetensi utama yang harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian kompetensi pedagogik itu?

2. Seperti apakah ruang lingkup kompetensi pedagogik itu? 3. Apa saja syarat-syarat kompetensi pedagogik?

4. Apa saja indikator dari kompetensi pedagogik? C. Tujuan

(5)
(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kompetensi pedagogik

Sebelumnya telah disinggung mengenai guru profesional yang intinya adalah guru yang memenuhi persyaratan kompetensi untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, membicarakan aspek profesionalisme guru berarti mengkaji kompetensi yang harus dimiliki seorang guru.

Kompetensi berasal dari bahasa inggris yaitu competence yakni, kemampuan, kecakapan, keterampilan, dan pengetahuan dibidang tertentu. Jadi, kata kompetensi diartikan sebagai kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau suatu keterampilan dan kecakapan yang di syaratkan.1

Kompetensi menurut Usman (2005) adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemamuan seseorang, baik yang kualifikasi maupum yang kuantitatif. Kemampuan kualitatif seseorang yang hanya dapat dinilai dengan ukuran baik dan buruk. Sedangkan kualitatif adalah kemampuan seseorang yang dapat dinilai dengan ukuran (terukur). Pengertian ini mengandung makna bahwa kometensi itu dapat digunakan dalam dua konteks. Pertama, sebagai indikator kemampuan yang menunjukkan kepada perbuatan yang diamati, yakni seperangkat teori ilmu pengetahuan dalam bidangnya. Kedua, sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan perbuatan serta tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh.

Kompetensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga seseorang dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.2

W. Robert Houston, memberikan pengertian kompetensi sebagai berikut. Yakni, kompetensi diartikan sebagai suatu tugas yang memadai, atau pemilikan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang. Dalam pengertian ini kompetensi dititik beratkan pada tugas guru dalam mengajar.3

1

T_PKN_1302203_capter2, repository.upi.edu, diakses pada tanggal 04 oktober 2017, pukul 20:30

2

Fachruddin Saudagar & Ali Idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru, (Jakarta: GP Press, 2011), Cet-III, h. 29-31

(7)

Dari beberapa pengertian kompetensi seperti tersebut di atas maka yang dimaksud dengan kompetensi guru ialah sejumlah kemampuan yang harus dimilki guru untuk mencapai tingkatan guru profesional.

Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10 disebutkan “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Kompetensi merupakan peleburan dari pengetahuan (daya pikir), sikap (daya kalbu), dan keterampilan (daya psikis) yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan.4

SK Mendiknas RI. 045/U/2002 menyatakan elemen kompetensi terdiri dari ; a. Landasan kepribadian

b. Penguasaan ilmu dan pengetahuan c. Kemampuan berkarya

d. Sikap dan berprilaku dalam berkarya e. Pemahaman kaidah kehidupan masyarakat

Sedangkan UU SPN No.20 tahun 2003 dalam pasal 10 dijelaskan, kompetensi guru meliputi;

a. Kompetensi pedagogic yaitu kemampuan mengelola pebelajaran peserta didik. b. Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap berakhlak

mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi anak didiknya.

c. Kompetensi social yaitu kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua atau wali peserta didik.

d. Kompetensi profesionalisme yaitu kemampuan menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam diperoleh melalui pendidikan profesi.

Adapun rumusan kelompok kompetensi terdiri dari dari;

a. Kompetensi utama yaitu kemampuan untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan penciri program study.

b. Kompetensi pendukung yaitu kemampuan yang dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan ciri khas satuan pendidikan bersangkutan.

4

(8)

c. Kompetensi lainnya yaitu kemampuan yang ditambahkan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan berdasarkan keadaan serta kebutuhan lingkungan satuan pendidikan.5

Istilah pedagogik, berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani kuno, yaitu

Paedos yang berarti anak dan agogos yang berarti mengantar, membimbing,

memimpin. Pedagogic adalah ilmu menuntun anak yang membicarakan masalah atau persoalan-persoalan dalam pendidikan dan kegiatan-kegiatan mendidik, antara lain seperti tujuan pendidikan, alat pendidikan, cara melaksanakan pendidikan, anak didik, pendidik, dan sebagainya. Oleh sebab itu pedagogic dipandang sebagai suatu proses atau aktifitas yang bertujuan agar tingkah laku manusia mengalami perubahan yaitu memanusiakan manusia.

Pedagoik adalah suatu teori yang membahas tentang persoalan bagaimana dan seperti apa cara mendidik sebaik-baiknya agar anak didik dapat menjadi anak yang cerdas, kreatif, dan inovatif sehingga dapat tercapainya tujuan dari pendidikan.

Sesuai Pasal 28 ayat 3 PP 19 tahun 2005 tentang SNP yang dimaksud dengan kompetensi pedagogic adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi :

1. Pemahaman terhadap peserta didik

2. Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran 3. Evaluasi hasil belajar

4. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan sebagai potensi yang dimilikinya.

Menurut Hoogeveld (Belanda) dalam bukunya Fachruddin Saudagar & Ali Idrus, pedagogik ialah ilmu yang mempeljari masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu, supaya kelak ia mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka pedagogik adalah ilmu tentang pendidikan anak yang ruang lingkupnya terbatas pada interaksi edukatif antara pendidik dengan siswa.6

5

Asep jihad dan Suyanto, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Airlangga, 2013) , h. 40

6 Fachruddin Saudagar & Ali Idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru, (Jakarta: GP Press, 2011),

(9)

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 88), yang dimaksud dengan kompetensi pedagogis adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi:

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan 2. Pemahaman tentang peserrta didik

3. Pengembangan kurikulum/silabus 4. Perancangan pembelajaran

5. Pelaksanaan pembeljaran yang mendidik dan dialogis 6. Evaluasi hasil belajar

7. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan sebagai potensi yang dimilikinya.7

Jadi, kompetensi pedagogik adalah sejumlah kemampuan guru yang berkaitan dengan ilmu dan seni mengajar siswa.

B. Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik

Rumusan kompetensi pedagogic didalam Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28, ayat 3 (Tim Redaksi Fokusmedia, 2005 ; 77) menyebutkan bahwa kompetensi ialah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengembangan peserta didik tersebut. Kemudian kompetensi pedagogic sendiri ialah kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik8 yang meliputi :

1. Pemahaman wawasan

Pemahaman wawasan ini berkaitan dengan pengertian, dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan. Untuk dapat memahaminya guru tersebut memerlukan pengalamn belajar yang ditinjau dari historis, psikologis, sosiologis, fisiologis serta fungsi sekolah sebagai lembaga yang berpotensi memajukan masyarakat. Dengan pemahaman wawasan ini seorang guru dapat dengan baik melaksanakan profesinya sebagai guru9.

2. Pemahaman terhadap peserta didik

7 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012), Cet-II,

h. 30-31

8

Fachruddin Saudagar, pengembangan profesionalitas Guru, (Jakarta: Gaung Persada, 2011), cet-III, hlm. 33-34

(10)

Setiap peserta didik pasti memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karnanya seorang guru harus memahami karakter pserta didik tersebut. Tujuan memahami karakteristik peserta didik adalah untuk mengukur apakah peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran atau tidak. Dengan begitu guru akan dengan mudah mengetahui minat dan potensi peserta didik dalam pelajaran yang dipelajari.

3. Perancangan pembelajaran

Perancangan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang harus di miliki guru. Kaufman mengatakan dalam buku Harjanto, bahwa “perencanaan pengajaran adalah suatu proyek tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan abstrak dan bernilai, didalamnya mencakup elemen-elemen:

a. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan b. Menetukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan

c. Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan d. Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan

e. Sekuensi yang diperlukan untuk mencapai kebutuhan yang dirasakan

f. Identifikasi strategi alternative yang mungkin alat atau tool untuk melengkapi tiap persyaratandalam mencapai tiap kebutuhan10.

Dalam pembelajaran elemen-elemen tersebut dimasukan kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan untuk panduan pembelajaran.

4. Pelaksanaan pembelajaran

Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal, yaitu:

a. Arsepsi, yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana kesiapan peserta didik dalam proses belajar mengajar

b. Kegiatan inti, dimaksudkan sebagai kegiatan inti dari pelaksanaan pembelajaran dan pembentukan potensi peserta didik

c. Kegiatan akhir, pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan post test. Yang berguna untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi peserta didik yang telah ditentukan

5. Evaluasi proses dan hasil belajar

10

(11)

Tujuan utama evaluasi adalah untuk melihat tingkat keberhasilan, efektifitas, dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Seain itu digunakan untuk mengetahui perubahan tingkah laku dan pembentukan kompetensi peserta didik yang dapat dilakukan melalui:

a. Penilaian kelas, dilakukan untuk kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar siswa serta membantu memperbaiki proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.

b. Test kemampuan dasar, dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca, menulisdan berhitung dalam rangka memperbaiki program pembelajaran c. Penilaian akhir, dilakukan guna mendapatkan gambaran secara menyeluruh

mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu

d. Benchmarking, dilakukan untuk mengukur kinerja yang sedang berjalan untuk mencapai suatu keunggulan yang memuaskan. Penilaian unggulan dapat ditentukan ditingkat sekolah, daerah atau nasional

e. Penilaian program, untuk mengetahui kesesuaian kurikulum dengan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional, serta kesesuaian dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan perkembangan zaman.

Dengan demikian berdasarkan pengertian diatas dengan kompetensi pedagogic ini maka guru mempunyai kemampuan- kemampuan berikut:

1. Menguasai wawasan / landasan mengajar 2. Menguasai ilmu mengajar

8. Menguasai pengetahuan evaluasi pembelajaran, dll11. C. Syarat-syarat Kompetensi Pedagogik

Syarat-syarat Kompetensi Pedagogik di antaranya:

1. Menguasai Karakteristik Peserta Didik

11

Fachruddin Saudagar, pengembangan profesionalitas Guru, (Jakarta: Gaung Persada 2011), cet-III,

(12)

Anak tidak dilihat sebagai obyek pendidikan, karena anak ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran. merancang pembelajaran tidak semata menyentuh aspek kognitif, tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan dan sikap siswa. Maka, guru haruslah kaya pengalaman dan mampu mentransformasikan pengalaman itu pada siswa dengan cara yang variatif.12

2. Menguasai Teori dan Prinsip-prinsip Pembelajaran

Ada beberapa asas yang perlu dikuasai oleh guru antara lain : a. Asas Perhatian

Asas membangkitkan perhatian peserta didik pada pelajaran yang disampaikan guru di kelas atau di luar kelas. Asas ini digunakan untuk membangkitkan minat belajar anak.

b. Asas Aktivitas

Asas yang mengaktifkan jasmani dan rohani peserta didik. Proses belajar dianggap baik apabila interaksi belajar terjalin antara guru dan siswa, dan siswa dengan siswa.

c. Asas Apersepsi

Apersepsi adalah proses pertautan gejala jiwa yang dialami sebagai proses kesadaran dengan kesan baru yang diterima. melalui asas ini guru mencoba mempertautkan materi yang akan diajarkan dengan tingkat pengetahuan siswa terhadap materi tersebut.

d. Asas Peragaan

Asas ini selalu dikaitkan dengan media atau teknologi pendidikan baik dengan menggunakan miniatur atau menggerakkan tangan dan lainnya dalam proses pembelajaran.

e. Asas Ulangan

Asas mengadakan latihan-latihan secara periodik. f. Asas Korelasi

Asas mengadakan hubungan dengan pelajaran lainnya. g. Asas Konsentrasi

Asas pemusatan pada pokok masalah. h. Asas Sosialisasi

Asas menciptakan atau menyesuaikan pada lingkungan sekitarnya.

12 Jejen Mustafah, peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan

(13)

i. Asas Evaluasi

Asas mengadakan penilaian yang obyektif. D. Indikator Kompetensi Pedagogik

Seorang guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang keguruan atau dengan kata lain dia telah terdidik dan terlatih dengan baik. Terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal saja, akan tetapi harus menguasai berbagai strategi atau teknik dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan kependidikan seperti yang tercantum dalam kompetensi guru.13

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu: kompetensi profesional, kepribadian, pedagogik, dan sosial. Keempat kompetensi guru tersebut, kompetensi yang akan disajikan pada penelitian ini hanya kompetensi pedagogik karena kompetensi ini terkait dengan penerapan keterampilan dasar mengajar yang diajarkan pada mata kuliah Pengembangan Profesi Guru.

Kompetensi pedagogig adalah kemampuan seorang pendidik dalam mengelola pembeajaran peserta didik yang meliputi:

a. Kemampuan dalam memahami peserta didik, dengan indikator antaralain:

1. Memahami karakterisitik perkembangan peserta didik, seperti memahami tingkat kognitif peserta didik sesuai dengan usianya.

2. Memahami prinsip-prinsip perkembangan kepribadian peserta didik, seperti mengenali tipe-tipe kepribadian peserta didik dan mengenali tahapan-tahapan perkembangan kepribadian peserta didik.

3. Mampu mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dan mengenali perbedaan potensi yang dimiliki peserta didik.

b. Kemampuan dalam membuat perancangan pembelajaran dengan indikator antara lain:

1. Mampu merencanakan pengelolaan kegiatan belajar menngajar, seperti merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memilih jenis strategi/metode pembelajaran yang cocok, menentukan langkah-langkah

(14)

pembelajaran, dan menentukan cara yang dapat digunakan untuk memotifasi peserta didik.

2. Mampu merencanakan pengorganisasian bahan pembelajaran, seperti mampu menjabarkan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta mampu menyusun bahan pembeajaran secara runtut dan sistematis.

3. Mampu merencanakan penggunaan media dan sumber pengajaran sarana yang bisa digunakan untuk mempermudah pencapaian kompetensi, dan lainnya. 4. Mampu merenncanakan pengelolaan kelasa seperti mampu menentukan alokasi

waktu belajar mengajar, serta mampu menentukan cara pengirganisasian siswa agar terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

5. Mampu menentukan model penilaian hasil belajar, seperti mampu menentukan macam-macam bentuk penilaian.

c. Kemampuan melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dengan indikator antara lain:

1. mampu membuka pelajaran seperti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan memotifasi siswa.

2. Mampu mengelola kegiatan belajar mengajar, seperti mampu menjelaskan materi, menggunakan metode mengajar, memberi contoh yag sesuai dengan materi, menggunakan media pembelaran, memberi penguatan, memberi pertanyaan, dan menekankan hal-hal yang menumbuhan kebiasaan positif pada tingkah laku siswa.

3. Mampu berkomunikasi dengan siswa, seperti mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami materi , mengklarifikasi petunjuk dan penjelasan apabila siswa salah mengerti , memberi kesempatan siswa untuk bertanya, dan menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas dan benar.

4. Mampu mengorganisasi kelas dan mampu menggunakan waktu dengan baik. 5. Mampu melaksanakan penilaian selama proses belajar mengajar berlangsung

dan melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran.

6. Mampu menutup pembelajaran, seperti menyimpulkan kesimpulan, membuat rangkuman dengan melibatkan siswa dan melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau tugas sebagian remidi/pengayaan.

(15)

1. Mampu merancang dan melaksanakan penilaian, seperti memahami prinsip-prinsip penilaian, mampu macammacam instrumen evaluasi pembelajaran, mampu melaksanakn evaluasi.

2. Mampu menganilisi hasil penilaian, seperti mampu mengklarifikasikan hasil penilaian dan menyimpulkan hasil penilaian secara jelas.

3. Mampu memanfaatkan hasil penialian untuk perbaikan kualitas pembelajaran selanjutnya, seperti mampu memperbaiki soal yang tidak valid dan mampu mengidentifikasi tingkat varisi hasil belajar.

e. Kemampuan dalam mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, dengan indikator antara lain:

1. Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi akademik. Seperti menyalurkan potensi kademik peserta didik sesuai dengan kemampuannya, mampu mengarahnkan dan mengembangkan potensi akademik peserta didik. 2. Mampu memfasilitasi peserta didik untuk mengembangan potensi

non-akademik peserta didik sesuai dengan kemampuannya, mampu mengarahkan dan mengembangkan potensi non-akademik peserta didik.14

(16)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kompetesi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk menngaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi pedagogik adalah merupakan salah satu jenis yang mutlak yang harus dimiliki oleh setiap guru, gunanya untuk memahami bagaimana karakteristik peserta didik dan melakukan evaluasi dalam pembelajaran. Pada dasarnya kompetensi pedagogik itu adalah kompetensi yang memilikikekhasannya tersendiri dalam mendidik peserta didik.

Berdasarkan undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam pasal 8 dijelaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Adapun indikator kompetensi pedagogik antara lain adalah: 1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

2. Pemahaman terhadap peserta didik. 3. Pengembanngan kurikulum/silabus. 4. Perancangan pembelajaran.

5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. 6. Evaluasi hasil belajar.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Idris, Zahar dan Jahal Usman. Pengantar Pendidikan, Jakarta: Gramedia,1995.

Jihad, Asep dan Suyanto. Menjadi Guru Profesional, Jakarta: Airlangga, 2013.

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012.

Roestiyah, Masalah-maslah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1989.

Saudagar, Fachruddin & Idrus Ali. Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta: GP Press, 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pemerintah daerah Kota Karanganyar pada tahun 2011-2014 ditinjau dari rasio kemandirian, rasio efektivitas, rasio

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Suplementasi Tepung Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) Terhadap Karakteristik Molekuler Protein Adonan

Pada industri kerajinan di Kasongan, pemimpin perusahaan dapat memilih diantara enam karakteristik dimensi budaya perusahaan tersebut dalam menjalankan perusahaan sesuai

Hasil penelitian ditemukan bahwa 9 subjek penelitian mengalami PTO yang secara keseluruhan berupa masalah terkait efektivitas terapi (100%) terjadi akibat adanya kombinasi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis penggunaan bahan ajar sejarah Indonesia yang digunakan di SMA Negeri 1 Surakarta, (2) Mendeskripsikan prosedur

Selama penelitian, keramik merupakan temu- an yang paling banyak didapatkan bila dibandingkan dengan artefak lainnya. Temuan keramik hasil survei sebagian besar dapat

Warna kain hasil pencelupan ekstrak warna biji alpukat memberikan perubahan warna pada kain yang cukup signifikan pada setiap menitnya, membuat hasil akhir kain menjadi gelap

Sistem pakar untuk rekomendasi menu makan pada penderita jantung koroner dapat melakukan klasifikasi menu yang dapat direkomendasikan dengan menerapkan Teorema