• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Terhadap Kienerja Karyawan Pt.Karya Panen Raya Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Terhadap Kienerja Karyawan Pt.Karya Panen Raya Chapter III V"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif . Menurut Bungin (2005)

penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan, menjelaskan,

atau meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena menurut kejadian

sebagaimana adanya.

Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory), yaitu suatu

penelitian yang menguraikan dan menjelaskan fenomena yang terjadi di objek

penelitian. Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel budaya

organisasi (�1), variabel komitmen (�2), dan kinerja karyawan (Y).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Karya Panen Raya yang berada di Jalan Pemuda No.

18, Medan. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2012 sampai dengan April 2012.

3.3. Batasan Operasional Variabel

Batasan operasional variabel di dalam penelitian ini adalah:

3.3.1.Variabel independen (X) terditi dari variabel budaya organisasi (1), dan

variabel komitmen (�2)

(2)

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan

bagaimana caranya mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran ini dapat

diketahui indikator-indikator apa saja yang mendukung penganalisaan dari

variabel-variabel tersebut (Singarimbun, 1989:46).

Definisi operasional variabel di dalam penelitian ini adalah:

3.4.1.Budaya organisasi (�1) adalah nilai-nilai dominan yang dianut karyawan

yang menjadi panduan dalam berprilaku di dalam organisasi. Karakteristik

Budaya Organisasi menurut Robbins dalam Tika (2008:10):

a. Inisiatif Individual: tingkat tanggung jawab, kebebasan atau

independensi yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi dalam

mengemukakan pendapat.

b. Toleransi terhadap tindakan beresiko: toleransi untuk dapat bertindak

agresif dan inovatif dalam memajukan organisasi atau perusahaan.

c. Pengarahan: sejauh mana organisasi dapat menciptakan dengan jelas

sasaran dan harapan yang diinginkan.

d. Integrasi: sejauh mana organisasi dapat mendorong unit-unit organisasi

untuk bekerja dengan cara terkoordinasi.

e. Dukungan manajemen: sejauh mana para manajer dapat memberikan

arahan atau komunikasi, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap

(3)

f. Kontrol: alat yang dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-norma

yang berlaku di dalam organisasi.

3.4.2.Komitmen (�2) dapat diartikan sebagai loyalitas karyawan dan kemauan

karyawan untuk memberikan kinerja diatas standar. Robbins (2008: 101)

mengemukakan jenis komitmen sebagai berikut:

a. Komitmen afektif

b. Komitmen berkelanjutan

c. Komitmen normatif

3.4.3.Kinerja karyawan (Y) adalah hasil kerja yang dicapai seseorang karyawan.

Menurut Richard dalam Tika (2008:192) alat ukur kinerja karyawan

meliputi:

a. Kemampuan menyesuaikan diri: Hal ini sesuai pendapat Ricard M. Steers

yang menyatakan bahwa kunci keberhasilan organisasi adalah kerjasama

dalam pencapaian tujuan.

b. Prestasi kerja: seperti kecakapan, pengalaman, kesungguhan waktu yang

dimiliki oleh pegawai maka tugas yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai

dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

c. Kepuasan kerja: Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan

atau pekerjaannya dalam organisasi.

(4)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran filosofi kerja karyawan yang menjadi panduan bagi relatif dari individu dalam mengidentifikasikan organisasi yang artinya telah mampu menyejahterakan orang-orang atau bagian-bagian di dalam organisasi tersebut yang memiliki

(5)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan

menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert,

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono, 2006:87

3.6.Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2005:90), populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Karya

(6)

Tabel 3.3

Jabatan dan Jumlah Pegawai PT. Karya Panen Raya

No Jabatan Jumlah Pegawai

1. Manajer Administrasi 1

2. Manajer Sales 1

-Pencatat Barang Keluar dan Masuk -Pencatat Pembelian

Sumber: PT.Karya Panen Raya (data diolah)

3.6.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2005:91), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakeristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah sampel jenuh (sensus) dimana responden yang diteliti merupakan seluruh

jumlah populasi, yaitu seluruh karyawan PT. Karya Panen Raya yang berjumlah 61

(7)

3.7.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data didalam penelitian ini adalah:

3.7.1.Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

menyebarkan daftar pertanyaan kepada karyawan PT. Karya Panen Raya.

3.7.2.Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

tanya jawab langsung kepada karyawan PT Karya Panen Raya bidang

administrasi yang bertanggung jawab dalam memberikan data yang

digunakan dalam penelitian ini.

3.7.3.Studi dokumentasi dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan

bahan tulisan dari perusahaan dan data dari buku-buku, jurnal, internet dan

sumber data lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.8.Uji Validitas dan Reliabilitas

3.8.1.Uji Validitas

Validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang

harusnya diukur (Situmorang et al, 2008:32). Uji validitas dilakukan untuk

menguji data yang didapat apakah valid atau tidak dengan alat ukur yang

digunakan yaitu dengan menggunakan responden diluar sampel penelitian yakni

karyawan dari PT. Sasana Kharisma Nusantara yang berjumlah 30 orang.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00,

(8)

a. Jika rhitung >rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid

b. Jika rhitung<rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid

3.8.2.Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden

dalam menjawab hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang merupakan

dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk kuisioner (Situmorang et al,

2008:37). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00,

butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika ralpha>rtabel, maka pernyataan reliabel

b. Jika ralpha<rtabel maka pernyataan tidak reliable

3.9.Metode Analisis Data

3.9.1.Metode Analisis Deskriptif

Yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula

disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang

jelas mengenai budaya organisasi dan komitmen terhadap kinerja karyawan PT.

Karya Panen Raya.

3.9.2.Metode Regresi Linier Berganda

Metode analisis statistik yang digunakan adalah metode regresi linier

(9)

variabel independen dengan variabel dependen, persamaannya sebagai berikut

(Alhusin, 2004:172):

Y = a + + + e

Dimana:

Y = Kinerja Karyawan

a = konstanta

�1,�2 = koefisien regresi variabel �1 dan �2

�1 = Budaya organisasi

�2 = Komitmen

e = variabel yang tidak diteliti

Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.9.3. Uji secara Simultan/Serempak (Uji-F)

Untuk menguji apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) terhadap variabel terikat.

Rumusnya sebagai berikut:

(10)

Jika �ℎ����� <������ pada ∝= 5% maka � diterima dan �a ditolak, dan jika

�ℎ����� >������ pada ∝= 5% maka �� ditolak dan �a diterima.

Kriteria pengujian hipotesis secara parsial sebagai berikut:

a) �0 : �1,�2 = 0, budaya organisasi dan komitmen secara parsial tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya.

b) �:�1,�2 ≠0, budaya organisasi dan komitmen secara parsial berpengaruh

terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya.

3.9.4.Uji secara Parsial/Individual (Uji-t)

Untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh secara individu

terhadap variabel terikatnya. Rumusnya sebagai berikut:

� = �� ���

Dimana:

�� = nilai koefisien variabel independen ��

��� = nilai standar error dari variabel independen ��

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika �ℎ����� <������ maka � diterima dan �a ditolak, dan jika �ℎ����� > ������

(11)

3.9.5.Koefisien Determinan (�2)

Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen

menjelaskan variabel dependen peneliti menggunakan software SPSS versi 17.00.

Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan

variabel bebas menerangkan variabel terikat .Jika determinasi (R²) semakin besar

atau mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas semakin besar

menjelaskan variabel terikat.

3.9.6.Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum

data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:

a) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan

bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri ataupun ke

kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan

Kolmogrov-smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05)

maka nilai Asymp.Sig.(2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal.

b) Uji Heteroskedastisitas

(12)

adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut

homoskedastisitas. Sedangkan, heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan

uji glejser degan pengambilan keputusan jika variabel dependen signifikan

secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan

5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya

heteroskedastisitas.

c) Uji Multikolinearitas

Berarti adanya hubugan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa

semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi

variabel Variante Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai

berikut:

1). VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

(13)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. Karya Panen Raya merupakan perusahaan swasta yang didirikan pada

tahun 2007, beralamat di Jl. Pemuda No. 14-18. Mulanya PT. Karya Panen Raya

hanya bergerak dalam bidang pengangkutan darat, laut serta eksport dan import

barang dagangan, namun perusahaan mendapat penawaran untuk mengimport dan

menditribusikan produk gandum berupa tepung terigu dari Malaysia.

Dalam pemasaran perusahaan tidak langsung menjual kepada konsumen

akhir, melainkan kepada perantara pedagang eceran ataupun ke perusahaan

manufaktur yang membutuhkan tepung untuk produksinya, contoh mie dan kue.

Perusahaan memiliki 10 sales dan 1 manager sales dimana mereka bertugas

memasarkan produk dengan standar 10.000ton/ bulan. Manager ditugaskan untuk

mengawasi kinerja sales dan mengutus sales ke tempat-tempat tertentu untuk

menawarkan produk dan bekerjasama dengan perusahaan.

Untuk penyimpanan tepung perusahaan memilih gudang yang beralamat di

kompleks Intan Iron Industri, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Desa Tembung,

Medan, letak gudang dan kantor memang tidak berdekatan untuk itu perusahaan

membagi administrasi ke dalam dua kategori yakni administrasi gudang dan

(14)

Perusahaan memiliki komitmen utama untuk memasarkan produk yang

berkualitas untuk masyarakat Indonesia. Berdasarkan pengalaman yang lalu dan juga

sebagai distributor dan importir barang dari luar negeri, PT. Karya Panen Raya

memilih bekerjasama dengan menandatangai kontrak ke Negara Malaysia yakni

dengan perusahaan Malayan Flour Mills Berhad. Dimana Perusahaan Malayan Flour

Mills Berhad merupakan perintis utama industri pengillingan gandum di negeri

Malaysia yang telah memproduksi tepung gandum serta produk-produk turunannya.

PT. Karya Panen Raya mendapatkan sebuah penghargaan terbaik yakni ditunjuk

sebagai distributor utama produk dan merek dagang dari perusahaan Malayan Flour

Mills Berhad.

4.1.1. VISI & MISI PERUSAHAAN

PT. Karya Panen Raya memiliki komitmen awal dalam menjalankan filosofi

bisnisnya dan dituangkan dalam visi dan misi kedepan perusahaan.

VISI:

• Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pemakai jasa baik pengangkutan

darat maupun pengangkutan laut.

• Mengembangkan, memberikan dan menawarkan produk gandum yang

berkualitas untuk masyarakat Indonesia.

• Memberikan kontribusi positif dalam hal perkembangan dunia industri

(15)

MISI:

• Menjadi Perusahaan jasa pengangkutan yang terbaik baik di Dalam Negari

maupun di Dunia InternasionalMenjadi perusahaan terkemuka dalam hal

menawarkan produk gandum yang berkualitas.

• Menjadi partner yang strategis bagi dunia industri makanan (food industry).

• Menjadi produsen dan distributor potensial terutama dalam hal produksi dan

kualitas produk gandum.

4.1.2. STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA PANEN RAYA

Struktur organisasi PT. Karya Panen Raya yang menjadi objek dalam

penelitian ini terdiri dari: Manajer Administrasi, Manajer Sales, Kepala

Gudang, Administrasi Gudang, Administrasi (Bendahara, Akunting, Kasir,

Pencatat Barang Keluar dan Masuk, Pencatat Pembelian, Pencatat Penjualan),

Sales, Mandor, Buruh Harian Lepas.

Struktur organisasi PT. Karya Panen Raya dapat dilihat pada gmbar

(16)

Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi PT. Karya Panen Raya Sumber: Direktr PT. Karya Panen Raya

(17)

4.1.3. RINCIAN TUGAS KARYAWAN PT. KARYA PANEN RAYA 4.1.3.1.Manajer Administrasi

Manajer administrasi adalah pemimpin bagian administrasi kantor dimana bagian

administrasi ini terdiri dari beberapa bagian, tugasnya adalah merencanakan jumlah

minimal persediaan untuk pemesanan kembali, memberikan laporan lengkap kepada

Direktur Utama dan bertanggung jawab terhadap karyawan bagian administrasi dalam

menjalankan tugas mereka.

4.1.3.2.Manajer Sales

Manajer Sales adalah pemimpin dari karyawan bagian pemasaran yang bertugas

merencanakan strategi pemasaran dan mengarahkan karyawan bagian pemasaran

(Sales) ketempat-tempat yang telah ditentukan sebagai sasaran pasar.

4.1.3.3.Kepala Gudang

Kepala gudang adalah pemimpin bagian persediaan yang bertugas mengawasi

perputaran persediaan dan mencatat keluar dan masuknya barang dan

menginformasikannya kebagian administrasi kantor.

4.1.3.4.Administrasi

(18)

a. Bendahara

Bendahara adalah karyawan bagian keuangan yang bertanggung jawab dalam

penyimpanan pasokan uang perusahaan, tugasnya melakukan pembayaran apabila

perusahaan melakukan pembelian, memberikan gaji para karyawan, memberikan

pinjaman bagi karyawan apabila mendapatkan izin dari Direktur, dan memberikan

Prive atau pengambilan pribadi bagi direktur.

b. Akunting

Akunting adalah karyawan keuangan yang bertugas mencatat rincian keuangan

perusahaan dan memberikannya kepada Manajer Administrasi.

c. Kasir

Kasir adalah Karyawan bagian keuangan yang bertugas menerima uang dari

pelanggan yang telah melakukan pembelian kemudian memberikannya pada

bendahara pada akhir periode.

d. Pencatat Barang Keluar dan Barang Masuk

Pencatat Barang Keluar dan Barang Masuk adalah karyawan yang bertugas mencatat

jumlah barang yang telah terjual dan jumlah barang yang masuk kembali sebagai

persediaan, informasi akan diterima melalui kepala gudang kemudian diolah menjadi

(19)

e. Pencatat Pembelian

Karyawan ini bertugas untuk mencatat dengan lengkap pembelian barang untuk

persediaan, melakukan pembelian kepada pihak pemasok, dan membuat pembukuan

pembelian baik rutin dan tidak rutin untuk diberikan kepada Manajer Administrasi.

f. Pencatat Penjualan

Karyawan ini bertugas untuk membuat rincian penjualan dalam 1 periode dan dimana

informasi didapat dari bagian pemasaran serta bagian gudang.

4.1.3.5.Sales

Sales adalah karyawan bagian pemasaran yang bertugas memberikan penawaran dan

mencari sebanyak-banyaknya pembeli.

4.1.3.6.Mandor

Mandor adalah karyawan bagian gudang yang bertugas mengawasi kinerja buruh

harian lepas dalam mengangkut barang keluar maupun barang masuk, Mandor juga

mencatat jumlah barangnya kemudian diberikan kepada kepala gudang yang akan

diberikan kepada bagian administrasi.

4.1.3.7.Buruh Harian Lepas

Buruh Harian Lepas adalah karyawan tidak tetap perusahaan yang tugasnya

(20)

mengangkut barang dari kapal kedalam truck, dan mengangkat barang-barang dari

truck kedalam gudang.

4.1.3.8.Supir

Supir adalah karyawan yang bertugas mengendarai truck dan mobil pengangkut

perusahaan.

4.1.4. FILOSOFI BISNIS PT. KARYA PANEN RAYA

Kami menciptakan nilai lebih bagi pelanggan atas jasa kami dengan

memberikan sebuah penawaran jasa dan produk yang bermutu, berkomitmen dalam

layanan, kualitas konsisten serta sebuah solusi inovatif.

Kami berkeyakinan bahwasanya sebuah produk yang dipasarkan haruslah

sebuah produk dengan konsistensi dan komitmen yang berdasar pada kepuasan

pelanggan. Kepercayaan kami pada filosofi ini tentunya memberikan sebuah jawaban

dari kinerja perusahaan selama ini untuk bekerjasama dengan produsen terkemuka.

4.2.Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data

merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat

pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya

hasil penelitian. Sedang benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen

(21)

reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh dengan penggunaan instrument

penelitian dapat menjawab tujuan penelitian, dan reliable artinya data yang diperoleh

konsisten atau stabil. Uji Validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini

menggunakan bantuan software SPSS 17.00 for windows.

4.2.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.00 dengan

criteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung positif atau rhitung ≥ rtabel , maka butir pertanyaan tersebut

valid.

b. Jika rhitung positif atau rhitung < rtabel , maka butir pertanyaan tersebut

tidak valid.

Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dam reliabilitas diberikan kepad 30

(22)

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas 1

Item-Total Statistics

Cronbach's Alpha if Item Deleted

(23)

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai r hitung (Corrected Item-Total

Corelation) seluruh pertayaan lebih besar dibandingkan r tabel (0,361) maka dapat

disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.

4.2.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu (Ghozali, 2006:41).

Pengujian dilakukan dengan cara One Shot (pengukuran sekali saja) dengan

program SPSS Statistics 17.0 for windows. Menurut Nunnaly dalam (Ghozali,

2006:42) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha ˃ 0,60. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.963 36

(24)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha rata-rata seluruh butir

pernyataan adalah 0,963 > 0,60. Maka dapat dinyatakan bahwa 36 butir pernyataan

reliabel.

4.3.Metode Analisis Data 4.3.1. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang

ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan,

dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang

diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari responden melalui

kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden dan pernyataan-pernyataan

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah

penelitian yang telah dirumuskan.

Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner

kapada 61 orang responden karyawan PT. Karya Panen Raya. Kuesioner berisikan

deskripsi tentang responden dan jawaban atas pernyataan yang diberikan. Pernyataan

dalam kuesioner penelitian ini terdiri dari 32 pernyataan, dimana 16 pernyataan

mengenai variabel budaya organisasi (X1), 8 pernyataan mengenai variabel komitmen

(25)

4.3.1.1.Analisis Deskriptif Responden

4.3.1.1.1. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambaran responden berdasarkan jenis kelaminnya dapat dilihat pada Tabel

4.3.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

Laki-laki 26 42,6

Perempuan 35 57,4

Jumlah 61 100

Sumber: Kuesioner Penelitian, 2012 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis

kelaminnya adalah 26 orang responden (42,6%) berjenis kelamin laki-laki, dan 35

orang responden (57,4%) berjenis kelamin perempuan.

4.3.1.1.2. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

Gambaran responden berdasarkan usianya dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

20-30 19 31,1

31-40 16 26,2

41-49 17 27,9

50-65 9 14,8

Jumlah 61 100

Sumber: Kuesioner Penelitian, 2012 (data diolah)

(26)

(26,2%) berusia atara 31-40 tahun, 17 orang responden (27,9%) berusia antara

41-49 tahun, dan 9 orang responden (14,8%) berusia 50-65 tahun.

4.3.1.1.3. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

Gambaran responden berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Penddidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)

SLTP/SMP sederajat 10 16,39

SLTA/SMA sederajat 29 47,54

Diploma 5 8,2

Sarjana 17 27,87

Jumlah 61 100

Sumber: Kuesioner Penelitian, 2012 (data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

tingkat pendidikannya adalah 10 orang responden (16,39%) tingkat pendidikannya

SLTP/SMA sederajat, 29 orang responden (47,54%) tingkat pendidikannya

SLTA/SMA sederajat, 5 orang responden (8,2%) tingkat pendidikannya adalah

(27)

4.3.1.1.4. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Gambaran responden berdasarkan lama bekerjanya dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja (Tahun)

Jumlah (Orang) Persentase (%)

<1 28 45,9

1-2 30 49,18

3-4 1 1,64

>4 2 3,28

Jumlah 61 100

Sumber: Kuesioner Penelitian, 2012 (data diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan lama bekerja adalah

28 orang responden (45,9%) telah bekerja selama <1 tahun, 30 orang responden

(49,18%) telah bekerja antara 1-2 tahun, 1 orang responden (1,64%) telah bekerja

antara 3-4 tahun, dan 2 orang responden (3,28%) telah bekerja >4 tahun.

4.3.1.2.Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif variabel akan memberikan gambaran tentang jawaban

responden atas pernyataan masing-masing variabel dalam penelitian ini. Pernyataan

yang diberikan kepada 61 orang karyawan PT. Karya Panen Raya adalah sebanyak 32

butir, dimana 16 pernyataan mengenai variabel budaya organisasi (X1), 8 pernyataan

mengenai variabel komitmen (X2), dan 8 pertanyaan mengenai variabel kinerja

(28)

4.3.1.2.1. Variabel Budaya Organisasi ()

Distribusi jawaban responden terhadap 18 butir pernyataan mengenai variabel

Budaya Organisasi (�1) dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya Organisasi ()

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk

(29)

1. Pada pertanyaan pertama (Bapak/Ibu diberi kebebasan untuk berinisiatif sendiri

dalam mengerjakan tugas) tidak terdapat responden yang menyatakan sangat

tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 1 orang

responden 1,6% menyatakan kurang setuju, 18 orang responden 29,5%

menyatakan setuju dan 41 orang 67,2% menyatakan sangat setuju.

2. Pada pertanyaan kedua (Bapak/Ibu diberi kebebasan dalam mengemukakan

pendapat) tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang

responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan

kurang setuju, 22 orang responden 36,1% menyatakan setuju dan 37 orang 60,7%

menyatakan sangat setuju.

3. Pada pertanyaan ketiga (Bapak/Ibu diberi kebebasan dalam berperilaku di dalam

perusahaan) tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1

orang responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 1 orang responden 1,6%

menyatakan kurang setuju, 25 orang responden 41,0% menyatakan setuju dan 34

orang 55,7% menyatakan sangat setuju.

4. Pada pertanyaan keempat (Bapak/Ibu selalu diberi kesempatan untuk

mengerjakan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dari biasanya) 1

orang responden 1,6% yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak terdapat

responden yang menayatakan tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan

kurang setuju, 34 orang responden 55,7% menyatakan setuju, dan 25 orang

(30)

5. Pada pertanyaan kelima (Bapak/Ibu diberikan kesempatan untuk berinovasi

dalam menyelesaikan pekerjaan) tidak terdapat responden yang menyatakan

sangat tidak setuju, 2 orang responden 3,3% menyatakan tidak setuju, 1 orang

responden 1,6% menyatakan kurang setuju, 36 orang responden 59,0%

menyatakan setuju dan 22 orang 36,1% menyatakan sangat setuju.

6. Pada pertanyaan keenam (Apabila Bapak/Ibu melakukan kesalahan ketika

mengerjakan pekerjaan yang lebih sulit dan berinovasi perusahaan selalu

memberikan bantuan) tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak

setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 2 orang responden

3,3% menyatakan kurang setuju, 37 orang responden 60,7% menyatakan setuju

dan 21 orang 34,4% menyatakan sangat setuju.

7. Pada pertanyaan ketujuh (Perusahaan telah menetapkan standar kerja yang jelas

kepada Bapak/Ibu) tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak

setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 2 orang responden

3,3% menyatakan kurang setuju, 35 orang responden 57,4% menyatakan setuju

dan 23 orang 37,7% menyatakan sangat setuju.

8. Pada pertanyaan kedelapan (Perusahaan telah menciptakan sasaran dan harapan

yang jelas terhadap Bapak/Ibu) tidak terdapat responden yang menyatakan sangat

tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 3 orang

responden 4,9% menyatakan kurang setuju, 38 orang responden 62,3%

(31)

9. Pada pertanyaan kesembilan (Perusahaan telah menjelaskan tugas Bapak/Ibu

dengan jelas) tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1

orang responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 4 orang responden 6,6%

menyatakan kurang setuju, 37 orang responden 60,7% menyatakan setuju, dan 19

orang responden 31,1% menyatakan sangat setuju.

10.Pada pertanyaan kesepuluh (Bapak/Ibu menjalin komunikasi dan kerjasama yang

baik dengan rekan kerja ketika menemui kesulitan dalam menyelesaikan

pekerjaan) tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan

tidak setuju, 4 orang responden 6,6% menyatakan kurang setuju, 37 orang

responden 60,7% menyatakan setuju, dan 20 orang responden 32,8% menyatakan

sangat setuju.

11.Pada pertanyaan kesebelas (Komunikasi dan kerjasama yang Bapak/Ibu lakukan

berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan) tidak terdapat responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju, 41 orang

responden 67,2% menyatakan setuju, dan 20 orang responden 32,8% menyatakan

sangat setuju.

12.Pada pertanyaan keduabelas (Perusahaan mendorong Bapak/Ibu untuk bekerja

secara terkoordinasi) tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak

setuju dan tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan kurang setuju, 39

orang responden 63,9% menyatakan setuju, dan 21 orang responden 34,4%

(32)

13.Pada pertanyaan ketigabelas (Atasan memberikan kepercayaan penuh kepada

Bapak/Ibu dalam menjalankan tugas) tidak ada responden yang menyatakan

sangat tidak setuju dan tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan kurang

setuju, 36 responden 59,0% menyatakan setuju dam 24 orang responden 39,3%

menyatakan sangat setuju.

14.Pada pertanyaan keempatbelas (Atasan memberikan bantuan kepada Bapak/Ibu

apabila mengalami kesulitan) tidak terdapat responden yang menyatakan sangat

tidak setuju, 2 orang responden 3,3% menyatakan tidak setuju, 4 orang

responden 6,6% menyatakan kurang setuju, 34 orang responden 55,7%

menyatakan setuju, dan 21 orang responden 34,4% menyatakan sangat setuju.

15.Pada pertanyaan kelimabelas (Komunikasi antara atasan dan Bapak/Ibu terjalin

dengan baik) tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1

orang responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 5 orang responden 8,2%

menyatakan kurang setuju, 30 orang responden 49,2% menyatakan setuju, dan 25

orang responden 41,0% menyatakan sangat setuju.

16.Pada pertanyaan keenambelas (Perusahaan memiliki pengawasan yang lemah

dalam mengendalikan perilaku Bapak/Ibu) tidak ada responden yang menyatakan

sangat tidak setuju, 2 orang responden 3,3% menyatakan tidak setuju, 4 orang

responden 6,6% menyatakan kurang setuju, 37 responden 60,7% menyatakan

(33)

17.Pada pertanyaan ketujuhbelas (Peraturan yang diirumuskan oleh perusahaan

tergolong peraturan yang lemah) tidak ada responden yang menyatakan sangat

tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 3 orang

responden 4,9% menyatakan kurang setuju, 38 responden 62,3% menyatakan

setuju dam 19 orang responden 31,1% menyatakan sangat setuju.

18.Pada pertanyaan kedelapanbelas (Perusahaan mengabaikan penilaian terhadap

perilaku dan hanya fokus pada kinerja yang Bapak/Ibu berikan) 1 orang

responden 1,6% menyatakan sangat tidak setuju, 2 tidak terdapat responden yang

menyatakan tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan kurang setuju, 39

responden 63,9% menyatakan setuju dam 20 orang responden 32,8% menyatakan

sangat setuju.

4.3.1.2.2. Variabel Komitmen ()

Distribusi jawaban responden terhadap 9 butir pernyataan mengenai variabel

(34)

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Komitmen ()

No. Item

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa:

1. Pada pernyataan pertama (Bapak/Ibu merasa keberatan apabila diminta untuk

mengerjakan pekerjaan diluar tanggung jawab yang Bapak/Ibu miliki), tidak

terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden 1,6%

menyatakan tidak setuju, 2 orang responden 3,3% menyatakan kurang setuju, 37

orang responden 60,7% menyatakan setuju, dan 21 orang responden 34,4%

menyatakan sangat setuju.

2. Pada pernyataan kedua (Bapak/Ibu merasa keberatan untuk mengerjakan

pekerjaan diluar jam kerja), tidak terdapat responden yang menyatakan sangat

tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 5 orang

responden 8,2% menyatakan kurang setuju, 30 orang responden 49,2%

(35)

3. Pada pernyataan ketiga (Dalam mengerjakan tugas Bapak/Ibu lebih fokus kepada

dispensasi hasil dibandingkan dengan standar minimal perusahaan), tidak terdapat

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden 1,6%

menyatakan tidak setuju, 2 orang responden 3,3% menyatakan kurang setuju, 37

orang responden 60,7% menyatakan setuju, dan 18 orang responden 29,5%

menyatakan sangat setuju.

4. Pada pernyataan keempat (Bapak/Ibu merasa senang bekerja untuk perusahaan

karena perusahaan memberikan kebebasan dan kepercayaan penuh kepada

Bapak/Ibu), tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak

setuju, dan kurang setuju, 41 orang responden 67,2% menyatakan setuju, dan 20

orang responden 32,8% menyatakan sangat setuju.

5. Pada pernyataan kelima (Bapak/Ibu ingin tetap bekerja untuk perusahaan karena

Bapak/Ibu merasa perusahaan mengandalkan Bapak/Ibu dalam menjalankan

aktivitas operasional), tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak

setuju, dan tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan kurang setuju, 39

orang responden 63,9% menyatakan setuju, dan 21 orang responden 34,4%

menyatakan sangat setuju.

6. Pada pernyataan keenam (Kecil kemungkinan Bapak/Ibu untuk meninggalkan

perusahaan), tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, dan

tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan kurang setuju, 36 orang

(36)

7. Pada pernyataan ketujuh (Bapak/Ibu mengerjakan pekerjaan dengan baik karena

imbalan yang pantas dari perusahaan), tidak terdapat responden yang menyatakan

sangat tidak setuju, 2 orang responden 3,3% menyatakan tidak setuju, 4 orang

responden 6,6% menyatakan kurang setuju, 34 orang responden 55,7%

menyatakan setuju, dan 21 orang responden 34,4% menyatakan sangat setuju.

8. Pada pernyataan kedelapan (Bapak/Ibu merasa rugi secara finansial apabila keluar

dari perusahaan), tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1

orang responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 5 orang responden 8,2%

menyatakan kurang setuju, 30 orang responden 49,2% menyatakan setuju, dan 25

orang responden 41,0% menyatakan sangat setuju.

9. Pada pernyataan kesembilan (Sulit bagi Bapak/Ibu untuk menemukan perusahaan

seperti sekarang sehingga Bapak/Ibu ingin tetap bekerja untuk perusahaan), tidak

terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden 3,3%

menyatakan tidak setuju, 4 orang responden 6,6% menyatakan kurang setuju, 37

orang responden 60,7% menyatakan setuju, dan 18 orang responden 29,5%

menyatakan sangat setuju.

4.3.1.2.3. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Distribusi jawaban responden terhadap 9 butir pernyataan mengenai variabel

(37)

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y) No. Item

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Pada Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa:

1. Pada pernyataan pertama (Bapak/Ibu mampu menjalin kerjasama dengan rekan

kerja dalam menyelesaikan pekerjaan), tidak terdapat responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan tidak

setuju, 3 orang responden 4,9% menyatakan kurang setuju, 38 orang responden

62,3% menyatakan setuju, dan 19 orang responden 31,1% menyatakan sangat

setuju.

2. Pada pernyataan kedua (Hubungan Bapak/Ibu dengan rekan kerja terjalin baik

dan harmonis), tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1

orang responden 1,6% menyatakan tidak setuju, 4 orang responden 6,6%

(38)

3. Pada pernyataan ketiga (Apabila terjadi perselisihan antara Bapak/Ibu dan rekan

kerja selalu diselesaikan dengan cepat dan kekeluargaan), tidak terdapat

responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 4 orang

responden 6,6% menyatakan kurang setuju, 37 orang responden 60,7%

menyatakan setuju, dan 20 orang responden 32,8% menyatakan sangat setuju.

4. Pada pernyataan keempat (Bapak/Ibu selalu menyelesaikan pekerjaan diatas

waktu yang telah ditetapkan perusahaan), tidak terdapat responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, dan kurang setuju, 41 orang

responden 67,2% menyatakan setuju, dan 20 orang responden 32,8%

menyatakan sangat setuju.

5. Pada pernyataan kelima (Bapak/Ibu selalu bekerja diluar prosedur yang

ditetapkan perusahaan), tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak

setuju dan tidak setuju, 1orang responden 1,6% menyatakan kurang setuju, 39

orang responden 63,9% menyatakan setuju, dan 21 orang responden 34,4%

menyatakan sangat setuju.

6. Pada pernyataan keenam (Hasil kerja Bapak/Ibu dibawah target perusahaan),

tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju,

1orang responden 1,6% menyatakan kurang setuju, 36 orang responden 59,0%

menyatakan setuju, dan 24 orang responden 39,3% menyatakan sangat setuju.

7. Pada pernyataan ketujuh (Bapak/Ibu merasa keberatan dengan pekerjaan yang

Bapak/Ibu terima), tidak terdapat responden yang menyatakan sangat tidak

(39)

6,6% menyatakan kurang setuju, 34 orang responden 55,7% menyatakan setuju,

dan 21orang responden 34,4% menyatakan sangat setuju.

8. Pada pernyataan kedelapan (Bapak/Ibu memiliki peran penting dalam

menjalankan kegiatan operasional perusahaan), tidak terdapat responden yang

menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden 1,6% menyatakan tidak

setuju, 5 orang responden 8,2% menyatakan kurang setuju, 30 orang responden

49,2% menyatakan setuju, dan 25 orang responden 41,0% menyatakan sangat

setuju.

9. Pada pernyataan kesembilan (Bapak/Ibu merasa puas dengan imbalan yang

diberikan karena sesuai dengan hasil kerja Bapak/Ibu), tidak terdapat responden

yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden 3,3% menyatakan tidak

setuju, 4 orang responden 6,6% menyatakan kurang setuju, 37 orang responden

60,7% menyatakan setuju, dan 18 orang responden 29,5% menyatakan sangat

setuju.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model

layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan

(40)

4.3.2.1.Uji Normalitas

Digunakan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, yakni distribusi data dengan

bentuk lonceng dan distribusi tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik, pendekatan histogram dan uji

statistik dengan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat

signifikansi 5% (0,05) maka jika Asymp.Sig (2-tailed) diatas nilai signifikansi 5%

(0,05) artinya variabel residual berdistribusi normal.

1. Pendekatan Histogram

(41)

Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal

tersebut ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak menceng

ke kiri atau ke kanan.

2. Pendekatan Grafik

Gambar 4.3 : Normal P-P Plot Uji Normalitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Pada Gambar 4.3 Normal P-P Plot terlihat titik-titik yang mengikuti data di sepanjang

(42)

3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, karena

sifatnya lebih subjektif. Oleh karena itu perlu dilakukan uji normalitas secara statistik

dengan pendekatan kolmogorov-smirnov (1 sample KS). Hasil uji normalitas dengan

pendekatan kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 61

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .79187643

Most Extreme Differences Absolute .078

Positive .071

Negative -.078

Kolmogorov-Smirnov Z .609

Asymp. Sig. (2-tailed) .852

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,852 dan

(43)

4.3.2.2.Uji Heteroskedastisitas

Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi

kesamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika

varians dari satu residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka

terjadi homoskedastisitas namun jika varians berbeda, maka disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

heteroskedstisitas. “Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot, jika ada pola

tertentu maka telah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi” (Situmorang et al.,

2010:100).

Untuk mengatasinya kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan

pendekatan statistik dengan uji Glejser, heteroskedastisitas tidak akan terjadi apapbila

tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen nilai absolut Ut (absUt). Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat

kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya

(44)

1. Pendekatan Grafik

Gambar 4.4 : Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Pada Gambar 4.4 grafik scatterplot terlihat titik-titik menyebar secara acak

dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas

maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk

memprediksi kinerja karyawan berdasarkan masukan variabel budaya organisasi dan

(45)

2. Pendekatan Statistik (Uji Glejser)

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Pada Tabel 4.11 terlihat tidak ada satupun variabel independent yang

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent Absolut Ut (AbsUt). Hal

ini terlihat dari nilai probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05),

jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.2.3.Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF

(Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen

manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau

nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas (Situmorang dkk, 2010: 154). Hasil

(46)

Tabel 4.12

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa:

a. Nilai VIF dari variabel budaya organisasi lebih kecil dari 5 (VIF < 5), ini

berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam

model regresi.

b. Nilai Tolerance dari variabel budaya organisasi dan komitmen lebih besar

dari 0,1 (Nilai Tolerance >0,1) ini berarti tidak terdapat multikolinieritas

antar variabel independen.

4.3.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X1 dan X2) berupa variabel budaya organisasi dan variabel

komitmen serta variabel terikat (Y) berupa kinerja karyawan, maka untuk

memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software

(47)

Tabel 4.13

Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Berdasarkan hasil pegolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.13 kolom

Unstandardized Coefficient bagian B diperoleh persamaan regresi linier sebagai

berikut:

Y= 0,950 + 0,193+ 0,584+ e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta (a)= 0,950. Ini mempunyai arti bahwa apabila variabel budaya

organisasi dan komitmen nol maka kinerja karyawan (Y) sebesar 0,950.

b. Kefisien �1 (b1)=0,193. Variabel budaya organisasi terhadap kinerja

karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,193 mempunyai arti bahwa

setiap terjadi pengingkatan varibel budaya organisasi sebesar 1 satuan, maka

(48)

c. Koefisien �2 (b2)= 0,584. Variabel komitmen terhadap kinerja karyawan

dengan koefisien regresi sebesar 0,584 mempunyai arti bahwa setiap terjadi

pengingkatan varibel komitmen sebesar 1 satuan, maka kinerja karyawan akan

meningkatkan sebesar 0,584.

4.3.3.1.Uji Signifikan Simultan ( Uji-F)

Uji F ( uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh

atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas (X1 dan X2) berupa variabel

budaya organisasi dan variabel komitmen terrhadap variabel terikat (Y) berupa

kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya.

Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:

Ho: b1=b2=0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh posititf dan signifikan

dari variabel bebas (X1 dan X2) berupa variabel terikat (Y) kinerja karyawan PT.

Karya Panen Raya.

Ha : b1 ≠ b2 ≠0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X1 dan X2) berupa variabel budaya organisasi dan

variabel komitmen terhadap variabel terikat (Y) kinerja karyawan.

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak

digunakan statistik F (uji F), jika �ℎ����� < ������, maka �0diterima dan �ditolak,

sedangkan jika �ℎ����� > ������, maka �0ditolak dan �diterima. Jika signifikansi

(49)

diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, denga rumus

sebagai berikut:

df(pembilang) = k-1

df(penyebut) = n-k

Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui bahwa jumlah sampel (n) 61 orang dan jumlah

keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh:

1. df(pembilang) = k-1, df(pembilang) = 3-1 = 2

2. df(penyebut) = n-k, df(penyebut) = 61-3 = 58

Nilai �ℎ�����akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 17.00 for

windows. Kemudian akan dibandingkan dengan ����� pada tingkat α = 5% (2:58) =

3.15. Nilai �ℎ�����dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1003.130 2 501.565 773.195 .000a

Residual 37.624 58 .649

Total 1040.754 60

a. Predictors: (Constant), Komitmen, Budaya_Organisasi

b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

(50)

Berdasarkan tabel 4.14 diatas memperlihatkan nilai �ℎ�����adalah 773.195 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan ������adalah 3.15. Oleh karena pada kedua

perhitungan yaitu �ℎ����� > ������ (102.702 > 3.15) dan tingkat signifikansi

0.000<0.05, maka hipotesis �0 ditolak dan ��diterima. Dapat disimpulkan bahwa

variabel bebas (X1 dan X2) yaitu variabel budaya organisasi dan komitmen secara

serempak mempengaruhi variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan PT. Karya Panen

Raya.

4.3.3.2.Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari

budaya organisasi (X1) dan komitmen (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya (Y).

H0 : b1 = b2 0

Artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel budaya organisasi (X1) dan

variabel komitmen (X2) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

karyawan PT. Karya Panen Raya sebagai variabel terikat (Y).

H1 : b1≠b2 ≠ 0

Artinya variabel bebas yaitu variabel budaya organisasi (X1) dan komitmen

(X2) secara parsial mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat yaitu kinerja

(51)

Kriteria pengambilan keputusan:

a) H0 tidak ditolak jika t hitung < t tabel pada α = 5%

b) H0 ditolak jika t hitung≥ t tabelpada α = 5%

Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel. Pada tingkat kesalahan (α) = 5%

(0,05) maka derajat kebebasan (df) = (n – k). Jumlah sampel (n) adalah sebanyak 61

orang, dan jumlah variabel penelitian (k) adalah sebanyak 3. Jadi, df = (61 – 3) = 58,

maka nilai t tabel adalah 2,0017. Berdasarkan Tabel 4.15 nilai t hitung variabel budaya

organisasi (X1) = 5,628> t tabel = 2,0010 dan nilai signifikansi adalah 0,000, nilai ini

lebih kecil dari nilai α = 5% (0,05) maka keputusan hipotesis dalam penelitian ini

(52)

jika variabel budaya organisasi (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka kinerja

karyawan PT. Karya Panen Raya akan meningkat sebesar 0,193.

Nilai t hitung variabel komitmen (X2) = 9,131 > t tabel = 2,0010 dan nilai

signifikansi adalah 0,000, nilai ini lebih kecil dari nilai α = 5% (0,05). Hal ini berarti

komitmen (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

(Y). Artinya, jika variabel komitmen (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka

kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya akan meningkat sebesar 0,584.

4.3.3.3.Pengujian Koefisien Determinan (��)

Pengujian Koefisien Determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar

antara nol sampai dengan satu (0 < R² < 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu) ,

maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) yaitu budaya

organisasi dan komitmen adalah besar terhadap variabel terikat (Y) yaitu kinerja

karyawan. Sebaliknya, jika R² semakin kecil (mendekati nol) , maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) yaitu budaya organisasi dan komitmen

adalah kecil terhadap variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan.

Hasil pengujian koefisien determinasi menggunakan program SPSS Statistics 17.0

(53)

Tabel 4.16

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .982a .964 .963 .80541

a. Predictors: (Constant), Komitmen, Budaya_Organisasi

b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)

Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai R sebesar 0,982 menunjukkan bahwa hubungan antara budaya organisasi

(X1) dan komitmen (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) PT. Karya

Panen Raya sebesar 98,2% dan artinya hubungannya sangat erat.

2. Nilai R Square = 0,964 menunjukkan bahwa variabel kinerja karyawan PT.

Karya Panen Raya dapat dijelaskan oleh variabel budaya organisasi dan

komitmen sebesar 96,4%, sedangkan sisanya sebesar 3,6% dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Standart error of estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi.

Nilai standart error off estimate 0,80541 semakin kecil standart error of estimate

(54)

4.4.Pembahasan

Variabel �1 adalah variabel budaya organisasi, penelitian ini membuktikan bahwa

budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan PT. Karya Panen Raya.

Dari jawaban responden mengenai budaya organisasi dapat disimpulkan bahwa

budaya organisasi yang tercermin didalam perusahaan adalah budaya organisasi

berinisiatif individual yang tinggi dibuktikan dari pertanyaan kuesioner nomor 1,2,

dan 3 mengenai inisitif individual dan mayoritas karyawan menjawab sangat setuju.

Budaya perusahaan ini juga memiliki toleransi yang tinggi terhadap tindakan beresiko

yang merupakan inisiatif dari pekerja, sehingga apabila terjadi kesalahan karena

tindakan tersebut perusahaan dapat memaafkan dan memberikan bantuan, terbukti

dari pertanyaan nomor 4, 5, dan 6. Pengarahan, integrasi, dan dukungan manajemen

di dalam perusahaan tergolong baik yang terbukti dari jawaban responden dari

pertanyaan nomor 7 sampai 15. Akan tetapi budaya organisasi PT. Karya Panen Raya

memiliki kelemahan pada kontrol atau pengawasan, terbukti dari pertanyaan nomor

16, 17, dan 18 yang memiliki jawaban sangat setuju yang paling rendah dari

keseluruhan indikator budaya organisasi.

Hasil wawancara langsung kepada Direktur PT. Karya Panen Raya

menyampaikan bahwa perusahaan tidak memiliki orang khusus untuk mengawasi

kinerja karyawan, perusahaan hanya memiliki Manajer yang dipercaya untuk

(55)

Variabel �2 adalah variabel komitmen. Variabel komitmen merupakan variabel

yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya. Jawaban

responden membuktikan bahwa karyawan PT. Karya Panen Raya kurang memiliki

komitmen afektif, terbukti dari pertanyaan nomor 19, 20, dan 21 mengenai komitmen

afektif. Dari jawaban responden tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas

karyawan merasa keberatan apabila dibebankan pekerjaan diluar tanggung jawab

mereka dan lebih terfokus kepada dispensasi hasil dibandingkan dengan standar

minimal perusahaan.

Karyawan PT. Karya Panen Raya memiliki komitmen norrmative yang cukup

tinggi terbukti dari jawaban responden mengenai komitmen normative yaitu

pertanyaan nomor 22, 23, dan 24 dimana mayoritas karyawan menjawab setuju, yang

artinya karyawan merasa senang dan nyaman bekerja di dalam perusahaan.

Komitmen berkelanjutan adalah komitmen yang paling tinggi dimiliki oleh

karyawan PT. Karya Panen Raya, terbukti dari jawaban responden dari peranyaan

nomor 25, 26, dan 27 mengenai komitmen berkelanjutan dimana mayoritas karyawan

menawab setuju dengan persentase paling tinggi, artinya mayoritas karyawan PT.

Karya Panen Raya merasa dirugikan apabila keluar dari perusahaan dan merasa tidak

akan menemukan perusahaan lain seperti PT. Karya Panen Raya.

Dari hasil wawancara oleh beberapa responden diketahui bahwa rata-rata

(56)

seperti PT. Karya Panen Raya. Mereka diberi kebebasan dalam berinovasi untuk

mengerjakan pekerjaan mereka, serta memberikan dispensasi yang cukup besar untuk

(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis mengambil

beberapa kesimpulan diantaranya:

1. Berdasarkan uji F, variabel budaya organisasi dan komitmen secara serempak

mempengaruhi variabel kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya. Dimana

nilai �ℎ�����adalah 773.195 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan

������adalah 3.15. �ℎ��� �� > ������ (773.195 > 3.15) dan tingkat signifikansi

0.000<0.05.

2. Berdasarkan uji t, variabel budaya organisasi (X1) dan variabel komitmen

(X2) secara parsial atau sendiri-sendiri mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Karya Panen Raya (Y). Dimana

nilai t tabel adalah 2,0017, nilai t hitung variabel budaya organisasi (X1) =

5,628> t tabel = 2,0010 dengan nilai signifikansi adalah 0,000 < α = 5% (0,05),

dan nilai t hitung variabel komitmen (X2) = 9,131 > t tabel = 2,0010 dengan nilai

signifikansi adalah 0,000 < α = 5% (0,05).

3. Nilai R Square = 0,964 menunjukkan bahwa variabel kinerja karyawan PT.

(58)

komitmen sebesar 96,4%, sedangkan sisanya sebesar 3,6% dapat dijelaskan

oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis memberikan

saran sebagai berikut:

1. Kinerja dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh budaya organisasi dan

komitmen, oleh sebab itu sebaiknya PT. Karya Panen Raya memperhatikan

faktor ini untuk meningkatkan kinerja karyawan.

2. Dalam menentukan kinerja variabel yang paling berpengaruh adalah variabel

komitmen. Oleh sebab itu perusahaan sebaiknya meningkatkan komitmen

karyawan terutama komitmen afektif dengan cara memberikan bonus atau

reward kepada karyawan yang berhasil memberikan hasil kerja diatas standar,

dan memberikan hukuman atau punishment kepada karyawan yang tidak

mencapai target. Selain itu hubungan antara atasan dan bawahan sebaiknya

terjalin dengan harmonis, sehingga karyawan merasa nyaman kemudian akan

dengan sukarela memberikan kinerja yang lebih dari harapan perusahaan.

3. Variabel budaya organisasi merupakan variabel berikutnya yang menentukan

kinerja. Budaya organsasi PT. Karya Panen Raya memiliki kelemahan pada

pengawasan, menyikapi hal ini sebaiknya perusahaan meningkatkan

pengawasan dengan cara memiliki tenaga pengawas khusus untuk mengawasi

(59)

perilaku baik dan buruk karyawan serta memberikan bonus atau reward

kepada karyawan yang memiliki perilaku baik, dan hukuman atau punishment

terhadap karyawan yang menyimpang. Selain itu perusahaan sebaiknya

memiliki mesin absensi otomatis untuk pengawasan dan penilaian bagi

kehadiran karyawan, sehingga karyawan termotivasi untuk datang dan pulang

tepat waktu.

4. Penelitian selanjutnya lebih baik jika menambahkan variabel disiplin kerja

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3 Jabatan dan Jumlah Pegawai
Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi PT. Karya Panen Raya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil dan pembahasan pada Rancang Bangun Game “ Who Wants to Be a Brillianaire ” berbasis Android adalah game ini dapat

Dengan menilai tingkat kesiapan mahasiswa dalam mengimplementasikan e-learning melalui tugas akhir ini, disimpulkan bahwa penerapan model Akaslan dan Law dapat

Selain itu, dapat kami sampaikan pula bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Komite Remunerasi dan Nominasi mengacu kepada regulasi yang berlaku, diantaranya adalah

Aroma daging bebek afkir rebus yang telah diinkubasi dengan ekstrak dan supernatan buah mengkudu memiliki skor mutu yang berkisar antara 2.1 hingga 3.0.Daging dengan

Jumlah buah tomat pada tanaman yang diberi inokulan PSB tidak berbeda nyata dengan tanaman yang diberi kompos, tapi berbeda dengan pemberian kotoran ayam+sekam, pupuk kimia NPK,

Bahwa memperhatikan kronologis pencalonan Bakal Pasangan Calon yang diusung oleh PKP Indonesia di Kabupaten Dogiyai sebagai Laporan KPU Provinsi Papua, serta mencermati proses

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok. Pertimbangan untuk nasihat lain •

Kehadiran mineral zirkon dasar laut di lokasi penelitian dengan memperhatikan LQWHQVLWDV SHQDPSDNDQ SHQ\HEDUDQ EHQWXN NULVWDO GDQ DVRVLDVL NHKDGLUDQ PLQHUDO ODLQ PHQXQMXNNDQ