• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggungjawab Negara Terhadap Warga Negara Indonesia Yang Menjadi Korban Pembajakan Kapal Ditinjau dari Hukum Laut Internasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggungjawab Negara Terhadap Warga Negara Indonesia Yang Menjadi Korban Pembajakan Kapal Ditinjau dari Hukum Laut Internasional"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

x

x ABSTRAK

Tanggungjawab Negara Terhadap Warga Negara Indonesia yang Menjadi korban Pembajakan Kapal Ditinjau dari Hukum Internasional (Studi Kasus Pembajakan Kapal Mv. Tunda Brahma 12 dan Tongkang

Anand 12 oleh Kelompok Abu Sayyaf)

Laila Fitriani Siregar * Prof.Dr.Suhaidi.SH.,M.H. **

Arif SH., M.H ***

Pembajakan kapal merupakan salah satu dari jenis kejahatan Transnasional yang mengganggu jalur pelayaran kapal dan ketertiban laut Internasional. Pengaturan mengenai pembajakan kapal telah diatur dalam berbagai perjanjian internasional diantaranya adalah United Nation Convention on the Law of the Sea

(UNCLOS 1982), Convention for the Supression of Unlawful Acts Againts the

Safety of Maritime Navigation (Konvensi SUA), dan beberapa Resolusi Dewan

Keamanan PBB mengenai perlawanan terhadap piracy. Pada tahun 2016, 10

Warga Negara Indonesia menjadi korban perompakan kapal yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf ketika melintasi perairan Fhilipina. Permasalahan dalam Penulisan ini adalah : Bagaimana pengaturan pembajakan kapal di laut berdasarkan ketentuan Hukum Internasional, Bagaimana penegakan Hukum terhadap pembajakan kapal di laut oleh Hukum Internasional, dan Bagaimana tanggungjawab Negara Indonesia terhadap Warga Negaranya yang menjadi korban pembajakan kapal.

Penelitian skripsi ini dibuat melalui penelitian hukum normatif dengan menggunakan data berupa bahan hukum primer,sekunder,dan tersier. Data dikumpulkan melalui studi pustaka ( library research) serta dianalisis secara normatif-kualitatif.

Pertanggungjawaban Negara terhadap warga negara yang menjadi korban

pembajakan kapal di luar negeri dapat dilakukan melalui hak Diplomatical

Protection yang dimiliki oleh negara. Ketentuan Hukum Internasional yang diatur

dalam UNCLOS dan perjanjian internasional lainnya mewajibkan setiap negara untuk menangkap dan mengadili setiap orang ataupun kapal yang diduga sebagai pelaku pembajakan melalui yurisdiksi yang dimiliki oleh negara pantai baik di laut teritorialnya maupun di laut lepas. Pembentukan pengadilan khusus pembajak perlu untuk dilakukan guna memberikan jaminan kepastian hukum yang mempertegas penegakan hukum pembajakan kapal di laut dan penanganan terhadap pelaku pembajakan di laut.

Kata Kunci : Diplomatical Protection, Korban Pembajakan, Tanggung jawab

Negara.

*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

**Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

***Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.. PARTAI

dengan adanya surat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kepada BSNP yang meminta untuk menyusun standar tersebut, maka Badan yang dimaksud adalah BSNP.. Menurut Illah

Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik yang terkait dengan mata pelajaran akuntansi. Memahami teori belajar dan prinsip pembelajaran yang

Pihak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang telah memberi izin penelitian kepada penulis untuk melakukan penelitian di rumah sakit tersebut... Seluruh staf pengajar dan

Dari ketiga identifikasi masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan evaluasi laporan keuangan terkait dengan tanggung jawab sosial yaitu

The Majlis Taklim and Women: Communializing Private Issue Through Religious Public Space | 19 resulted in limiting the effectiveness of women‟s sessions in majelis ta‟lim

Tinjauan Fiqih Muamalah Terhadap Praktek Muzaroah di Desa Sambera Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Telah Disetujui

operasional atas fungsi persediaan barang dagang dalam meningkatkan efektivitas. dan efesiensi