• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mandailing Natal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mandailing Natal"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Diera sekarang ini, teknologi semakin canggih dari tahun ke tahun, sehingga

kegiatan bahkan pekerjaan manusia berhubungan dengan teknologi. Dimana

teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang

diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan

teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi

alat-alat sederhana. Seperti halnya pekerjaa manusia membutuhkan alat bantu

seperti kebutuhan akan data dan informasi agar tujuan organisasi tercapai dengan

baik. Dengan pesatnya perkembangan teknologi di era sekarang ini, salah satu

teknologi yang dapat membantu pekerjaan manusia tersebut adalah dengan

menggunakan komputer.

Komputer adalah serangkaian atau sekelompok mesin elektronika yang terdiri

dari ribuan bahkan jutaan komponen yang saling bekerjasama serta membentuk

suatu sistem kerja yang rapi dan teliti. Dimana disini manusia dapat mengolah

data dengan baik dan akurat, hal ini dapat mempermudah pekerjaan manusia dan

berkualitas, karena sebelum ada komputer manusia mengolah data secara manual,

seperti tulis tangan, atau pun dengan menggunakan mesin tik, dan data yang

diperoleh secara manual tersebut mayoritas tidak akurat. Oleh karena itu manusia

membutuhkan alat bantu komputer.

Sistem komputerisasi adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang

(2)

menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah

pengawasan suatu langkah Instruksi program yang tersimpan di memori (stored

program) atau lebih singkatnya sistem komputerisasi adalah manusia mengolah

data dengan alat bantu computer yang terdiri dari beberapa komponen yang saling

berhubungan. Dengan bantuan komputer pekerjaan dapat dikerjakan dengan lebih

cepat, mudah, bervariasi, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang rumit dalam

organisasi banyak mengalami perubahan dan kemudahan dengan menggunakan

komputer.

Manusia menggunakan komputer untuk pengolahan data adalah hal yang

tepat, karena komputer ini sangat membantu. Dengan komputer pekerjaan selesai

dengan cepat atau dapaat menghemat waktu pegawai dalam mengerjakan suatu

pekerjaan itu. Selain menghemat waktu, penggunanaan komputer juga dapat

meningkatkan efektivitas kerja pegawai. Karena dengan bantuan computer

pekerjaan lebih mudah dan data yang diperoleh lebih akurat, rapid an teliti.

Didalam karya ilmiah ini penulis memfokuskan kegunaan komputer terhadap

efektivitas kerja pegawai pada Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Madailing Natal.

Meningkatnya efektivitas kerja dengan bantuan komputer adalah hal

positif yang dapat membantu kelangsungan Dinas Kependudukan, Catatan Sipil,

Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Madailing Natal., dan Dinas ini

juga dapat mencapai tujuannya dengan baik dan efektif. Dimana Efektivitas

merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat

untuk pencapain tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer

(3)

tepat untuk mencapai tujuan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif apabila hasil

yang telah dicapai telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkaan sebelumnya

dan tepat pada waaktuyang telah ditentukan. Secara sederhana efektivitas kerja

dapat diartikan sebgai keadaan yang menunjukkan ketercapaainya suatu tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya dengan pengerahan segala daya yang terdapat

pada manusia melalui aktivitas-aktivitasnya.

Dengan semakin efektifnya kerja para pegawai dapat menjadikan

organisasi semakin tangguh mencapai tujuannya dan berbagai sasaranya. Dengan

adanya penggunaan sistem komputerisasi, maka suatu organisasi semakin mampu

berperan dengan tingkat efektivitas yang tinggi dan dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan data dan informasi untuk unit-unit fungsional organisasi pemerintah,

serta dalam menetapkan berbagai kebijakan pemerintah dan perencanaan

pembangunan, baik pada tingkat konseptual maupun pada tingkat operasional

diperlukan adanya berbagai data dan informasi yang akurat, tepat dan cepat guna

pengambilan keputusan sejalan dengan tingkat perkembangan yang semakin maju.

Kantor Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Madailing Natal mempunyai tugas pokok yaitu :

Melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang Kependudukan, Catatan

Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan asas otonomi dan tugas

pembantu. Adapun tugas- tugas tersebet adalah Perumusan kebijakan teknis sesuai

dengan lingkup tugasnya, penyelenggrana urusan pemerintah dan pelayanan

umum, penyelenggaran koordinasi dan kerjasam kemitraan dengan pihak terkait,

(4)

penyelenggaraan urusan rumah tangga dan administrasi ketatausahaan, pembinaan

disiplin, pemberian masukan, pelaksanaan tugas dari atasan dan lain-lain.

Untuk menyelenggarakan tugas ini, pegawai membutuhkan alat bantu

yang canggih dan dapat membantu pekerjaan mereka agar pekerjaan tersebut rapi,

teliti dan akurat. Dimana Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Madailing Natal rata-rata belum menggunakan

komputer semua, dan ada yang menyelesaikan pekerjaan nya secara manual

seperti masih memakai mesin tik. Dengan menggunakan mesin tik, pekerjaan

yang dihasilkan mungkin tidak selengkap, atau serapi yang diharapkan. Dan

pencapaian efektivitas kerja yang dimaksudkan penulis akan menurun dan tidak

sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu Dinas Kependudukan, Catatan

Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Madailing Natal

membutuhkan bantuan komputer.

Meskipun fasilitas yang canggih telah tersedia, tetapi penggunaan sistem

informasi tradisional yang masih menggunakan tenaga manual dalam setiap

pengolahan data ternyata cukup dominan, misalnya dengan menggunakan mesin

tik dan pensil, termasuk di dalam membuat surat laporan dan dokumen yang

mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak efektif dan efesien. Selain itu terdapat

juga faktor-faktor yang mempengaruhi kurang efektifnnya pekerjaan diantaranya

adalah kurangnya tenaga-tenaga ahli di bidang komputer, kurangnya fasilitas

seperti komputer, dan masih rendahnya kemauan pegawai untuk bekerja yang

mengakibatkan pekerjaan menjadi tidak efektif.

Kantor Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja Dan

(5)

Kerja dalam menjalankan dan menyelenggarakan tugas dan fungsinya pasti

membutuhkan manajemen yang baik dan tepat dalam pengelolaan organisasi agar

dapat berjalan efektif. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem pendukung yang

baik yaitu sistem komputerisasi.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Mandailing Natal”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah “

Bagaimana Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Pada Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Kabupaten Mandailing Natal”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Komputerisasi

Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan,

Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten

Mandailing Natal.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Sistem Komputerisasi

Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan,

Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten

(6)

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis

Hasil penelitian ini berguna sebagai wahana latihan pengembangan

kemampuan dalam bidang penelitian dan penerapan yang didapat

di bangku kuliah, serta menambah pengetahuan yang berkaitan

dengan sistem komputerisasi dan efektivitas kerja pegawai.

2. Sebagai suatu masukan bagi pegawai di Kantor Dinas

Kependudukan, Catatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja Dan

Transmigrasi Kabupaten Mandailing Natal umumnya dalam

mengembangkan sistem komputerisasi bagi efektivitas kerja

pegawai.

3. Bagi fakultas

Untuk memperbanyak referensi karya ilmiah yang menyangkut

Sistem Komputerisasi dan efektivitas kerja.

4. KegunaanTeoritis

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan

bagi pengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Sistem Informasi

Manajemen, khususnya bidang komputer.

1.5Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang didefinisikan sebagai masalah yang

(7)

proposisi untuk menerangkan fenomena sosial secara sistematis dengan cara

merumuskan hubungan antar konsep (Singarimbun, 1995).

1.5.1Sistem Komputerisasi 1.5.1.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)

adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan

bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai

suatu tujuan. (Eriyatno, 1999: 26)

Untuk lebih jelasnya berikut ini beberapa defenisi yang dikemukakan oleh

para ahli tentang sistem, diantaranya adalah:

1. Menurut Jogiyanto (2005: 2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen

yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti

tempat, benda dan orang-orang yang betul ada dan terjadi.

2. Menurut Indrajit (2001: 2), Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari

komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan

lainnya.

3. Menurut Lani Sidharta (1995: 9), Sistem adalah himpunan dari

bagian-bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan

yang sama.

4. Menurut Murdick, R. G (1991: 27), Sistem adalah seperangkat elemen

yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan

(8)

data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan

informasi, energi dan barang.

5. Menurut Davis, G.B (1991: 45), Sistem adalah kumpulan dari

elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.

6. Menurut Inu Kencana Syafi'ie (2000 :31), Sistem adalah kesatuan yang

utuh dari sesuatu rangkaian yang terikat satu dengan yang lainnya. Bagian

kecil atau anak cabang dari suatu sistem, menjadi induk sistem dari

rangkaian selanjutnya. Keadaan tersebut yang akan terus terjadi hingga

tiba pada saat adanya bagian yang mengganggu kestabilan itu sendiri.

7. Menurut Sumantri (1998: 18), Sistem adalah sekelompok bagian bagian

yang bekerja bersama sama untuk melakukan suatu maksud. Bila terjadi

kerusakan terhadap salah satu bagian maka sistem atau seluruh bagian

tidak akan dapat menjalankan tugasnya sepenuhnya. Dengan kata lain,

maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak tidaknya

sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu

wilayah serta memiliki item-item penggerak terdiri atas empat elemen yaitu:

a. Objek, yang dapat berkiupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat

benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat

sistem tersebut.

b. Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan

objeknya.

(9)

d. Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

1.5.1.2 Pengertian Komputerisasi

Komputerisasi berasal dari kata komputer yang artinya menghitung. Tetapi

apabila kita tinjau dari kata tersebut dengan fungsi komputer dewasa ini kita

melihat ketidakcocokan dimana komputer sekarang dapat digunakan untuk

berbagai pekerjaan. Secara umum komputer dapat diartikan serangkaian atau

sekelompok mesin elektronika yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen

yang saling bekerjasama serta membentuk suatu sistem kerja yang rapi dan teliti.

Sistem kerja ini kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan serangkaian

pekerjaan secara otomatis berdasarkan urutan instruksi atau program yang telah

diberikan kepadanya. (Hanafi dan Halim, 2003: 27)

Menurut Darwin Sitompul (1992:12), Komputer adalah alat pengolahan

data yang bekerja secara elektronis dengan kecepatan dan ketelitian yang sangat

tinggi dan mampu mengerjakan berbagai proses dengan keterlibatan manusia yang

minimum.

Sedangkan pengertian komputer menurut John J. Longkutoy (1991: 241),

Komputer adalah alat yang memegang peranan penting sebagai alat pengolah

data.

Dari definisi diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian komputer

adalah:

a. Suatu alat yang bekerja secara elektronik.

b. Dapat bekerja dengan kecepatna tinggi.

c. Dapat mengolah data

(10)

e. Dapat menerima Input data.

f. Mempunyai daya ingat (memory yang tinggi).

Menurut Syamsuddin (2006:30), Komputerisasi adalah perubahan

pengolahan data manual kepada pengolahan data dengan menggunakan alat bantu

komputer. Dengan adanya komputer sebagai alat bantu manusia, telah

memberikan kemudahan-kemudahan mulai dari pemecahan perhitungan yang

rumit, pembukuan, pembuatan grafik, komunikasi dan sebagainya. Bidang-bidang

komputerisasi atau aplikasi yang telah diterapkan antara lain:

a. Bidang Perhotelan

b. Bidang Pemerintahan

c. Bidang Pendidikan

d. Bidang Penggajian

e. Pemasaran

f. Bidang Perbankan

g. Bidang Telekomunikasi

h. Inventaris, dan

i. Bidang lainnya

Jadi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa komputerisasi berasal dari kata

komputer yang artinya mengolah data dengan alat bantu komputer. Dimana para

penggunanya melakukan pekerjaan dengan menggunakan alat bantu komputer.

1.5.1.3. Komponen Sistem Komputerisasi

Penggunaan komputer dapat meningkatkan efektivitas kerja dalam rangka

(11)

komponen dari sistem komputerisasi menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 163) dalam

bukunya Sistem Informasi Manajemen, yaitu :

1) Perangkat Keras ( Hardware)

Perangkat keras atau Hardware adalah peralatan dalam bentuk fisik yang

menjalankan sistem komputer. Hardware digunakan sebagai media untuk

menjalankan software dan peralatan ini berfungsi untuk menjalankan

instruksi-instruksi yang diberikan dan mengeluarkannya dalam bentuk informasi yang

digunakan oleh manusia untuk laporan. Perangkat keras terdiri dari :

a) Input device

Merupakan alat yang digunakan untuk memasukkan data atau isntruksi ke

dalam komputer. Input device sesuai dengan namanya hanya digunakan untuk

memasukkan data atau instruksi ke dalam CPU (process device). Contoh :

keyboard, mouse, lightpen, dan joystick.

b) Process device

Merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan kumpulan instruksi

yang akan ditujukan untuk menghasilkan suatu hasil tertentu yang dikehendaki.

Process device dapat melakukan tugasnya jika ada masukan dari input device baik

berupa data atau instruksi. Alat ini disebut Central Processing Unit (CPU).

c) Output device

Merupakan alat yang digunakan untk menampilkan laporan atau informasi

hasil pengolahan dari input, baik ditampilkan pada layar monitor maupun dicetak

pada media lain. Contoh : monitor, printer, dan plotter.

(12)

Perangkat lunak atau Software adalah rangkaian prosedur dan dokumentasi

program yang berfungsi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang

dikehendaki. Perangkat lunak ini dijalankan pada processing device jika

mendapatkan respon masukan dari input device dan hasil proses yang dilakukan

oleh perangkat lunak dikeluarkan dengan output device. Contoh : DOS, Microsoft

Windows, Unix, dan Linux.

3) Database

Data yang berisi program dan data yang dibutuhkan dengan adanya media

penyimpanan secara fisik seperti disket, harddisk, magnetic tape, dan sebagainya.

Data juga meliputi pengeluaran dan catatan lain di atas kertas, micro film dan

sebagainya.

4) Prosedur

Merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik

seperti buku panduan dan instruksi. Ada tiga jenis prosedur yang dibutuhkan yaitu

:

a) Instruksi untuk pemakai.

b) Instruksi untuk penyiapan masukan.

c) Instruksi pengoperasian karyawan pusat komputer.

5) Perangkat Pikir (Brainware)

Perangkat pikir atau Brainware adalah orang yang menggunakan

komputer. Orang tersebut harus mempunyai kemampuan minimal dapat

memasukkan data dan mengeluarkan informasi. Perangkat pikir sangat

(13)

device, karena komputer hanya akan bekerja jika mendapatkan instruksi yang

diberikan oleh perangkat pikir. Perangkat pikir terdiri dari :

a) Operator Komputer

Petugas mengoperasikan secara langsung sistem komputer, seperti

menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyiapkan media

untuk perekaman data dan pencetakan dokumen.

b) Analisis Sistem

Bertugas mempelajari dan menganalisis permasalahan yang tumbuh pada

suatu organisasi/organisasi, baik organisasi bisnis maupun ilmiah serta arah yang

baik bagi pembangunan atau pengembangan suatu informasi.

c) Programmer

Merupakan staf EDP (Electronic Data Processing) yang menangani

pembuatan program dengan menggunakan bahasa program atau package program

yang dikuasainya.

d) Personil Data Entry

Bertugas memasukkan data atau merekam data ke dalam komputer

(Secondary storage) sesuai instruksi yang ada.

e) Manajer Sistem Informasi/EDP

Merupakan jabatan tertinggi di dalam bidang komputer. Dalam rangka

menjalankan tugasnya, ia harus menyiapkan rencana jangka panjang maupun

janga pendek dan menyiapakan anggaran setiap tahunnya untuk keperluan

pemeliharaan hardware, software, training, maintenance dan lain-lain.

(14)

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 (tiga) tahap dasar yang disebut

dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yaitu input, processing

dan output.

Gambar 1. 1 Siklus Pengolahan Data (Hartono, 2004 : 344)

Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat dikembangkan

lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan dapat ditambahkan tiga

atau lebih tahapan lagi, yaitu organization, storage dan distribution.

Gambar 1. 2 Siklus pengolahan data yang dikembangkan

(Hartono, 2004 : 346)

Organization, tahap ini berhubungan dengan proses dari pengumpulan

data yang biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen

dasar.

Input, tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah

dimasukkan yang dilakukan oleh alat pemproses, yang dapat berupa proses

INPUT PROCESSING OUTPUT

ORGANIZATION INPUT PROCESSING OUTPUT DISTRIBUTION

(15)

menghitung, membandingkan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di

storage.

Output, tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil

pengolahan data ke alat output yaitu berupa informasi.

Distribution, tahap ini merupakan proses dari distribusi output diberikan

kepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.

Storage, tahap ini merupakan proses perekaman dari distribusi pengolahan

ke simpanan luar. Hasil dari pengolahan yang disimpan di storage dapat

dipergunakan sebagai bahan input untuk proses selanjutnya.

1.5.1.5. Sistem Komputerisasi

Menurut Jogiyanto (2005: 2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen

yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat,

benda dan orang-orang yang betul ada dan terjadi.

Menurut Darwin Sitompul (1992:12), Komputer adalah alat pengolahan

data yang bekerja secara elektronis dengan kecepatan dan ketelitian yang sangat

tinggi dan mampu mengerjakan berbagai proses dengan keterlibatan manusia yang

minimum

Dan Komputerisasi adalah perubahan pengolahan data manual kepada

pengolahan data dengan menggunakan alat bantu komputer. Dengan adanya

komputer sebagai alat bantu manusia, telah memberikan kemudahan-kemudahan

mulai dari pemecahan perhitungan yang rumit, pembukuan, pembuatan grafik,

(16)

Sedangkan Sistem komputer adalah komputer yang menyediakan

informasi sesuai dengan permintaan pengguna dan pada dasarnya terdiri dari

empat komponen utama yang saling berhubungan, yaitu perangkat keras, program

aplikasi, sistem-operasi, dan para pengguna. (Listyaji Kusprimadiyanto, 2008: 18)

Menurut Tata Sutabri (2005:106), sistem komputerisasi adalah sistem

elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan

diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input,

memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah

instruksi program yang tersimpan di memori (stored program).

Secara umum sistem komputerisasi dapat diartikan serangkaian atau

sekelompok mesin elektronika yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen

yang saling bekerjasama serta membentuk suatu sistem kerja yang rapi dan teliti.

Sistem kerja ini kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan serangkaian

pekerjaan secara otomatis berdasarkan urutan instruksi atau program yang telah

diberikan kepadanya.

Dari beberapa defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem

Komputerisasi adalah Manusia atau pengguna mengolah data dengan alat bantu

komputer yang memiliki beberapa komponen yang saling berhubungan antara

lain:

a. Komponen perangkat keras (hardware component)

(17)

c. Kompoen data (data componen). Data adalah fakta dasar yang mewakili

suatu kejadian, yang akan diproses oleh sistem komputer untuk

menghasilkan informasi. Data dapat berupa angka dalam berbagai bentuk,

d. Komponen komunikasi (communication component)

1.5.1.6. Tujuan dan Manfaat Penerapan Sistem Komputerisasi

Adapun tujuan dari penerapan sistem komputerisasi menurut Sedarmayanti

(2001: 69) sebagai berikut :

a. Dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja dalam rangka

menunjang kegiatan organisasi

b. Menunjang pengelolaan informasi secara terpadu

c. Dapat menyimpan data dan informasi lebih baik, aman, rapi dan dapat

menghemat ruangan.

Sedangkan keuntungan diterapkan sistem komputerisasi menurut Zulkifli

Amsyah (2003 : 130), antara lain adalah sebagai berikut :

a. Efektivitas dan Efesiensi lebih tinggi

b. Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebih tertib

c. Biaya lebih rendah

d. Kesalahan lebih sedikit

e. Meningkatkan pelayanan pelanggan

f. Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan

distribusi

g. Keputusan yang berdasarkan informasi akan lebih mudah dibuat

(18)

1.5.2 Efektivitas Kerja

1.5.2.1. Pengertian Efektivitas Kerja

Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu efektivitas dan kerja. Menurut

Richard M. Steers (1980 : 1), efektivitas yang berasal dari kata efektif, yaitu suatu

pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat menghasilkan satu unit

keluaran (output). Suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat

diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Menurut Bedjo Siswanto (1990:62), Efektivitas berarti menjalankan

pekerjaan yang benar.

Menurut Devung (1998: 25), efektivitas adalah tingkat kemampuan untuk

mencapai tujuan dengan tepat dan baik.

Menurut kamus Administrasi perkantoran efektivitas berasal dari kata

efektif yang berarti terjadinya suatu efek yang dikehendaki dalam suatu perbuatan

(1981:24).

Menurut H. Emerson (2007: 178), efektivitas adalah pengukuran dalam

arti tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut T. Hani Handoko (1997: 7), efektivitas merupakan kemampuan

untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer efektif dapat

memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metoda (cara) yang tepat untuk

mencapai tujuan”.

Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu keadaan

(19)

dengan menggunakan sumber-sumber yang ada dengan ukuran yang telah

ditentukan sebelumnya.

Sedangkan pengertian Kerja menurut The Liang Gie (1990:42) adalah

keseluruhan pelaksanaan aktivitas-aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang

dilakukan manusia untuk mencapai tujuan tertentu yang berhubungan dengan

kelangsungan hidupnya.

Menurut Prajudi Atmosudirjo (1989:148) pengertian kerja yaitu

“pengerahan tenaga, (mental, status, kekuatan dan jasmaniah) untuk menciptakan

atau mewujudkan sesuatu yang sebelumnya sudah merupakan rencana atau

objectif”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kerja merupakan

pengarahan segala daya yang dimiliki manusia melalui aktivitas-aktivitas yang

dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

Sondang P. Siagian (1985:151) mengenai efektivitas kerja yaitu :

Penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya yang telah ditetapkan, artinya apakah

pelaksanaan sesuatu tugas dinilai baik atau tidak, bergantung pada bilamana tugas

itu diselesaikan dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara

melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.

Menurut Etzioni (1985 : 54-55), Efektivitas kerja dapat dinyatakan sebagai

tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran.

Menurut Gito Sudarmo dan Mulyono (2001 : 128), Efektivitas kerja

berarti harus mampu menggambarkan hubungan timbal balik yang harmonis

(20)

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

efektivitas kerja adalah keadaan yang menunjukan ketercapaiannya suatu tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya dengan pengerahan segala daya yang terdapat

pada manusia melalui aktivitas-aktivitasnya.

1.5.2.2. Indikator Efektivitas Kerja

Selanjutnya Zulkifli Amsyah (2003 : 131) menyebutkan beberapa indikator

dalam mengukur efektivitas kerja, diantaranya :

a. Volume pekerjaan, artinya pengolahan data semakin banyak dan meluas,

sedangkan kapasitas pengolahan (fasilitas) dalam organisasi itu masih

terbatas.

b. Akurasi hasil pengolahan, artinya informasi atau data-data yang didapat

harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

c. Informasi tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia dan ada pada

saat informasi itu diperlukan agar dapat digunakan sesuai dengan

kapasitasnya.

d. Peningkatan biaya, artinya peningkatan biaya personal dan bahan baku

pemakaian komputer adalah sama dengan pada operasional pada

non-komputer.

Sondang P. Siagian (2000 : 32) mengungkapkan beberapa hal yang menjadi

kriteria dalam pengukuran efektivitas, yaitu :

Kejelasan tujuan yang akan dicapai, kejelasan strategi pencapaian tujuan,

proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap, perencanaan yang matang,

(21)

pelaksanaan yang efektif dan efisien, sistem pengawasan dan pengendalian yang

mendidik.

1.5.2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja

Untuk terwujudnya kerja yang efektif, ada beberapa faktor yang

mempengaruhinya. Richard M.Steers (1985:9-11) “mengidentifikasikan empat

faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja yaitu karakteristik organisasi,

karakteristik lingkungan, karakteristik pekerja, karakteristik kebijakan

manajemen”.

1. Karakteristik organisasi mempengaruhi efektivitas kerja, karena

karakteristik organisasi ini menggambarkan struktur yang harus dilalui

oleh karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Struktur organisasi

merupakan cara untuk menempatkan manusia sebagai bagian dari pada

suatu hubungan yang relatif tetap yang akan menentukan pola-pola

interaksi dan tingkah laku yang berorientasi pada tugas.

2. Karaketeristik lingkungan ini secara keseluruhan berada dalam lingkungan

organisasi seperti peralatan, perlengkapan, hubungan diantara pegawai dan

kondisi kerja. Ciri lingkungan ini selalu mengalami perubahan artinya

memiliki sifat ketidakpastian karena selalu terjadi proses dinamisasi.

3. Karakteristik pekerja: faktor inilah yang paling berpengaruh terhadap

efektivitas kerja, karena betapapun lengkapnya sarana dan prasarana,

betapapun baiknya mekanisme kerja tanpa dukungan kualitas sumber daya

yang mengisinya tidak akan ada artinya.

4. Karakteristik kebijakan dan praktek manajemen; praktek manajemen

(22)

mengkondisikan semua hal ada didalam organisasi. Kebijakan dan praktek

manajemen ini harus memperhatikan juga unsur manusia sebagai individu

yang memiliki perbedaan bukan hanya mementingkan strategi mekanisme

kerja saja. Mekanisme kerja ini meliputi penetapan tujuan strategis,

pencarian dan pemanfaatan sumber daya dan menciptakan lingkungan

prestasi, proses komunikasi, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan

yang bijaksana, adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan inovasi

organisasi.

Selain kriteria-kriteria tersebut di atas, efektivitas juga menekankan pada segi

efek atau akibatnya dan segi hasilnya, seperti pendapat yang dikemukakan oleh

Ibnu Syamsi (1988:2) ”Efektivitas (hasil guna) ditekankan pada efeknya, hasilnya

dan tanpa kurang memperdulikan pengorbanan yang perlu diberikan untuk

memperoleh hasil tersebut”.

Efektif tidaknya suatu organisasi atau perusahaan dalam mewujudkan

tujuannya tidak terlepas dari keefektivan individu yang ada didalam organisasi itu

sendiri, berikut ini disajikan gambar mengenai hubungan ketiga perspektif

tersebut

Dari beberapa criteria diatas dapat simpulkan bahwa dari 3 perspektif

keefektivan, yang mempengaruhi efektifitas kerja adalah keefektivan individu,

karena penyebab keefektivan individu seperti yang tertulis dalam gambar

merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap kerja karyawan.

Adapun syarat-syarat eksplisit mengenai efektivitas kerja menurut Richard

(23)

1. Setiap organisasi harus mampu membina dan mempertahankan suatu

jumlah pekerja terampil

2. Organisasi harus mampu memiliki prestasi, peranan yang dapat diandalkan

dari pada karyawannya.

3. Organisasi yang efektif juga menuntut agar para karyawannya

mengusahakan bentuk tingkah laku yang spontan dan inisiatif.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa untuk mencapai sasaran organisasi secara

efektif diperlukan pula penanganan pekerjaan yang efektif. Prinsip kerja efektif

tersebut menurut Komarudin (1993:42-43):

1. Rencana, artinya merencanakan sesuatu dengan tepat, berarti harus

menyelesaikan:

a. Pekerjaan apakah yang diselesaikan?

b. Bagaimanakah melaksanakannya?

c. Kapankah anda selesaikan?

d. Dimana anda selesaikan?

e. Berapakah kecepatan melaksanakannya?

2. Jadwal, artinya pekerjaan haruslah dijadwalkan. Suatu jadwal yang efektif

harus:

a. Pasti

b. Selaras dengan jadwal-jadwal lainnya

c. Sulit tercapai namun mungkin tercapai

d. Anda pegang dan teguh

3. Pelaksanaan, artinya rencana tersebut diselesaikan dengan:

(24)

b. Teliti

c. Cepat

d. Tanpa usaha yang tidak perlu

e. Tanpa penundaan yang tidak perlu

4. Pengukuran, artinya pekerjaan yang akan dilaksanakan harus diukur:

a. Berdasarkan potensi

b. Berdasarkan laporan yang telah lalu

c. Berdasarkan laporan orang lain yang telah lalui

d. Berdasarkan kuantitas

e. Berdasarkan kualitas

5. Kontraprestasi, artinya andai kata tugas yang dikerjakan telah selesai

dengan efektif maka selayaknya mendapat balas jasa berupa:

a. Syarat kerja yang baik

b. Kesehatan yang baik

c. Kebahagiaan

d. Pengembangan diri

e. Uang

Berdasarkan pada uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan faktor

yang berpengaruh dalam efektivitas kerja suatu organisasi adalah faktor manusia

sebagai para pekerjanya. Keterkaitan manusia pada organisasi yang dibentuknya

tidak lain untuk memberi tatanan fasilitas internal dan iklim organisasi untuk

mendapat mencapai sasaran yang dikehendaki. Bila masing-masing individu

dalam organisasi memiliki komitmen yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan

(25)

memberikan kontribusi kepada pencapaian efektivitas kelompok dan efektivitas

organisasi secara keseluruhan.

1.5.3 Hubungan Antara Komputerisasi Dengan Efektivitas Kerja

Hubungan antara komputerisasi dengan efektivitas kerja pegawai

sangatlah erat, karena dimana seorang pegawai itu bekerja mengguanakan sarana

dan prasarana dikantor misalnya computer, pegawai identik dengan benda

bernama computer tersebut, dimana seorang pegawai itu bekerja menggunakan

computer seperti menyiapkan laporan organisasi, data-data dan lain-lain.

Komputer dapat membantu dimana seorang pegawai itu melaksanakan

tugasnya, dan hal tersebut dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai, karena

komputerisasi dapat membatu pegawai menyelesaikan tugas didalam

organisasinya itu efektivitas kerja pegawai semakin baik

1.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu penelitian yang

mana kebenarannya perlu untuk diuji serta dibuktikan melalui penelitian.

Berdasarkan uraian pada landasan teori dan kerangka pemikiran maka dapat

diambil hipotesis sebagai berikut:

Hθ : Komputerisasi tidak ada pengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai

Ha : Komputerisasi ada pengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai.

1.7 Defenisi Konsep

1. Sistem Komputerisasi

Komputerisasi berasal dari kata komputer yang artinya menghitung.

Secara umum komputer dapat diartikan serangkaian atau sekelompok

(26)

yang saling bekerjasama serta membentuk suatu sistem kerja yang

rapi dan teliti. Sistem kerja ini kemudian dapat digunakan untuk

melaksanakan serangkaian pekerjaan secara otomatis berdasarkan

urutan instruksi atau program yang telah diberikan kepadanya.

2. Efektivitas Kerja

Efektivitas kerja karyawan merupakan awal mula dari keberhasil an

organisasi karena efektivitas individu akan mengahasilkan efektivitas

tingkat kelompok, efektivitas kelompok ini bergerak dalam suatu

organisasi yang mempunyai suatu tujuan bersama atau bisa dikatakan

tingkat efektivitas organisasi.

1.8 Defenisi Operasional

Adapun yang menjadi variable bebas (X) dalam penelitian ini adalah

Sistem Komputerisasi, Sedangkan yang menjadi variable terikatnya (Y) adlah

efektivitas kerja. Dibawah ini terdapat indicator masing-masing variable.

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variable yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable terikat

(Sugiyono 2006:33). Dalam penelitian ini variabel bebas nya

adalah Sistem Komputerisasi. Sistem Komputerisasi dapat

diartikan sebagai proses melaksanakan serangkaian pekerjaan

secara otomatis berdasarkan urutan instruksi atau program yang

telah diberikan kepada pegawai.

(27)

Variabel terikat sering disebut sebagai variabel output, criteria,

konsekuensi. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2006:33). Indikator Efektivitas Kerja adalah kejelasan tujuan,

kejelasan strategi, perumusan kebijakan, penyusuna program,

penyediaan sarana dan prasarana, efektivitas operasional,

efektivitas fungsional, efektivitas tujuan, efektivitas sasaran,

efektivitas individu dalam melaksanakan kegitan, efektivitas unit

kerja dalam melaksanakan kegiatan.

1.9Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang disusun dalam rangka memaparkan keseluruhan

hasil penelitian ini secara singkat dapat diketahui sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional dan

sistematika penulisan.

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini secara umum menguraikan tentang bentuk penelitian,

lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,

teknik penentuan skor dan teknik analisa data.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini menguraikan tentang gambaran umum lokasi

(28)

Labuhan Batu, sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi,

tugas dan fungsi pokok, jumlah dan komposisi pegawai.

BAB IV : PENYAJIAN DATA

Bab ini berisikan penyajian data yang diperoleh dari lapangan

atau berupa dokumen yang akan dianalisa.

BAB V : ANALISA DATA

Bab ini memuat tentang pembahasan atau interprestasi dari

data-data yang disajikan pada bab sebelumnya atau bab IV.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran dari penulis mengenai

Gambar

Gambar 1. 1 Siklus Pengolahan Data (Hartono, 2004 : 344)

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.16 Tanggapan responden mengenai Suhu udara di dalam ruangan Warung Nasi Ampera Cabang Padasuka memadai.... 57 Tabel 4.17 Tanggapan responden mengenai Kualitas udara di

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI KECAMATAN LUBUK PAKAM TAHUN 2016..

Arahan pengembangan Koperasi, UMKM, perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pesisir Selatan dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun yang akan datang ditujukan pada

Level Major Subject Study Area/ Email address and/or mobile number..

bahwa Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 bab IV bagian Kesebelas Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Murung Raya dipandang sudah tidak

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah menyusun Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, untuk dijadikan salah

Pembentukan Dinas Pendapatan sesuai dengan ketentuan huruf C angka 4 sub huruf d Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa khusus

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung D (DIKTI) Lantai 4, Komplek Kemdikbud Jl.. Sudirman Pintu