• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Sistem Pemipaan Penyediaan Air Bersih Pada Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan dan Kebutuhannya Pada Tahun 2064

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Sistem Pemipaan Penyediaan Air Bersih Pada Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan dan Kebutuhannya Pada Tahun 2064"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah salah satu faktor utama yang berperan dalam menjamin

kelangsungan hidup manusia, maka dari itu air juga disebut sebagai kebutuhan

primer, yaitu kebutuhan yang manusia tidak akan pernah lepas daripadanya.

Beribu-ribu tahun yang lalu di awal pradaban manusia, kelompok-klompok

pradaban manusia selalu dimulai dari tempat yang dekat dengan sumber air tawar

seperti sungai atau danau, hal ini dimaksudkan agar kebutuhan manusia atas air

tetap terpenuhi. Seiring berlalunya waktu sejalan dengan membesarnya peradaban

manusia, smakin sulit untuk mendapatkan tempat tinggal yang dekat dengan

sumber air alami yang disebabkan oleh banyak faktor. Karena kebutuhan atas air

yang tidak bisa dihindari, manusia mulai mengembangkan cara-cara bagaimana

agar tetap mendapatkan ketersediaan air yang cukup walaupun tinggal jauh dari

sumber air, karena itulah mulai di ciptakan sumber-sumber air artifisial seperti

sumur dan parit-parit sederhana penyalur air, hingga sampai saat ini telah

berkembang sampai tahap penggunaan pipa-pipa modern dengan manajemen

yang profesional yang rumit, maka dari itu sangat penting untuk menjamin segala

sistem penyediaan air bersih tetap mampu memenuhi kebutuhan air penduduk

sekitarnya.

Karena pentingnya kebutuhan akan air bersih, maka adalah hal yang wajar

jika sektor air bersih mendapatkan prioritas penanganan utama karena

menyangkut kehidupan orang banyak. Penanganan akan pemenuhan kebutuhan

(2)

prasarana yang ada. Di daerah perkotaan, sistem penyediaan air bersih dilakukan

dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola oleh

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sistem non perpipaan dikelola oleh

masyarakat baik secara individu maupun kelompok.

Sistem penyediaan air bersih di kecamatan Medan Sunggal di kelolah oleh

PDAM Tirtanadi cabang Sunggal. Seiring dengan berkembangnya penduduk kota

maka sistem penyediaan air minunm yang dilaksanakan PDAM-pun semakin

rumit dan komlpleks, sehingga tubrukan dengan berbagai masalah pun tidak

dapat dihindari. Salah satu yang terjadi dapat di lihat di daerah kecamatan Medan

Sunggal, yang dimana pasokan air bersih yang disalurkan oleh PDAM masih

dirasa kurang memuaskan dari segi kuantitas, terutama pada jam puncak antara

jam 06.00 s/d 09.00 WIB dan 17.00 s/d 20.00 WIB.

Dalam melakukan sebuah pengembangan atau perbaikan sistem, salah satu

faktor yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masa target dari proses

perbaikan atau pengmbangan yang dilakukan, begitu juga dengan PDAM

Tirtanadi Cabang Sunggal. Dengan beberapa masalah yang masih terjadi seperti

yang telah disebutkan sebelumya, PDAM Tirtanadi cabang Sunggal perlu

memiliki proyeksi perbaikan yang jauh kedepan, sehingga segala usaha perbaikan

yang dilakukan tedak menjadi sia-sia dan bertahan lebih lama, maka dari itu

diperlukan pandangan ke depan terhadap pertumbuhan pengguna air bersih yang

berada di Kecamatan Medan Sunggal.

Mengingat daerah kecamatan Medan Sunggal adalah daerah yang

potensial untuk daerah pembangunan, idealnya harusaha mendapatkan

(3)

sebab itu sangat penting untuk terus mengevaluasi sistem pendistribusian air

bersih pada kecamatan Medan Sunggal, terutama pada jaringan

pemipaannya, karena perencanaan pipa sauran yang baika kan menghasilkan

distribusi air yang optimal dan efisien.

Sistem distribusi air bersih umumnya merupakan suatu jaringan

pemipaan yang tersusun atas sistem pipa, pompa, reservoir dan perlengkapan

lainnya. Sistem penyediaan air bersih yang kompleks sering sekali bermasalah

dalam distribusi debit dan tekanan yang berkaitan dengan kriteria hidrolis

yang harus terpenuhi dalam sistem pengaliran air bersih. Suatu model sistem

jaringan pipa distribusi air melibatkan pengetahuan yang menyangkut

persamaan-persamaan dalam hidrolika saluran tertutup. Persamaan dasar yang

terkait dengan hidrolika ini adalah persamaan kontinuitas, kekekalan energi

dan kehilangan tekanan (headloss). Untuk menganalisa sistem jaringannya

dapat diselesaikan dengan manual, namun untuk jaringan yang kompleks

perangkat lunak seperti EPAnet akan sangat membantu, namun penting juga

untuk menggunakan perhitungan Hardy-cross sebagai pembanding.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas maka

dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Pasokan air bersih pada kecamatan Medan Sunggal yang masih belum

memenuhi seluruhnya kebutuhan atas pasokan air bersih terutama pada

jam sibuk.

2. Untuk menganalisa sistem jaringan pipa dapat diselesaikan dengan

manual namun akan memerlukan ketelitian tinggi sehungga diperlukan

(4)

3. Kebutuhan air bersih di Kecamatan Medan Sunggal pada tahun 2064 yang

masih belum di ketahui

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan

dalam penelitian ini adalah bagaimana analisa distribusi aliran air pada pipa

jaringan distribusi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi cabang

Sunggal dengan menggunakan program EPAnet dan perhitungan Hardy-cross

sebagai pembanding dan juga analisa kebutuhan air bersih di Kecamatan Medan

Sunggal pada tahun 2064.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan agar pembahasan tidak menyimpang dari

tujuan penelitian dan tidak terlalu kompleks adalah:

1. Penelitian dilakukan di PDAM Tirtanadi cabang Sunggal dengan studi

kasus pada Perumahan Graha Sunggal

2. Pemodelan distribusi aliran air dengan menggunakan program

EPAnet dan perhitungan Hardy-cross sebagai pembanding.

3. Prediksi kebutuhan air bersih dilakukan untuk tahun 2064

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan penelitian ini

adalah untuk :

1. Mengetahui besar dan arah aliran air pada masing-masing pipa.

2. Mengetahui kecepatan aliran air pada masing-masing pipa.

3. Mengetahui headloss (kehilangan energi) air selama melewati suatu

(5)

4. Mengetahui besar kehilangan air (kebocoran) pada seluruh sistem

jaringan.

5. Mengetahui Jumlah penduduk dan kebutuhan airnya pada kecamatan

Medan Sunggal pada tahun 2064

1.5 Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini

adalah metode kuantitatif deskriptif, yaitu metode perhitungan dan penjabaran

hasil pengolahan data .

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan sistematika penelitian dibuat agar dapat memudahkan

pembahasan dari tugas akhir ini. Penjelasan mengenai sistematika penulisan

ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini memberikan gambaran awal mengenai latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan serta

sistematika penulisan yang digunakan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan konsep serta teori yang berkaitan dengan

permasalahan yang akan dibahas seperti, konsep pemodelan dan penggunan

simulasi, prosedur penyelesaian secara manual dengan model Hardy-Cross,

langkah-langkah dan prosedur penyelesaian dalam EPAnet, dan studi-studi lain

(6)

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini memuat gambaran terstruktur tahap demi tahap proses

pelaksanaan penelitian yang digambarkan dalam bentuk flow chart dan penjelasan

dari tiap tahap proses penelitian.

Bab IV Pengolahan Data

Bab ini menjelaskan tentang data-data yang diperlukan dalampenelitian,

proses penyusunan model jaringan distribusi air dengan menggunakan bantuan

software EPAnet, dan juga penyelesaiaan sistem-sistem persamaan distribusi air,

Serta menjelaskan dan menganalisis hasil pengolahan data dan

menginterpretasikannya pada sistem yang sedang diteliti.

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang merupakan uraian target pencapaian dari

tujuan penelitian dan juga saran-saran yang berisi masukan bagi kelanjutan

penelitian yang telah dilakukan dan masukan untuk penanggung jawab

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah Desa

Berdasarkan penelitaian atas pengelolaan barang/aset daerah pada Pemerintah Kabupaten Sampang tersebut diketahui hal-hal: (1) Secara umum, masih banyak Pengguna Barang

Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan atau menyerahkan harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka

Penulisan ini dibuat untuk mengenalkan kepada pembaca tentang pengunaan Jaringan Neural Buatan dengan menggunakan metode Back Propagation ( Propagasi balik ) dan diaplikasikan

[r]

Jaringan Saraf Tiruan atau Artificial Neural Networks adalah sebuah teknik komputasi yang dikembangkan berdasarkan cara kerja sistem saraf biologis manusia sehingga tepat

[r]

Pembuatan website Tata Surya dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver 4.0 diharapkan dapat memperluas cakupan bidang informasi di Internet khususnya untuk para pengguna Internet