• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Parasetamol Dalam Sediaan Sirup Dengan Menggunakan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Parasetamol Dalam Sediaan Sirup Dengan Menggunakan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. (1991). Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal.36-37.

Ansel, H.C. (2005). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Hal.326-328.

Atiq, B. (2009). Gambaran Pengetahuan Literatur. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal.650-651.

Ditjen POM. (2014). Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal.998-1001.

Djamhuri, A. (1990). Sinopsis Farmakologi dengan Terapan Khusus dan Perawatan. Jakarta: Hipokrates.

Gandjar, I.G., dan Rohman,A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Hal.378-394,406.

Gritter, R.J. (1991). Pengantar Kromatografi. Bandung:Institut Pertanian Bogor.

Jas, A.(2004). Perihal Obat dengan Berbagai Jenis dan Bentuk Sediaannya. Medan: Universitas Sumatera Utara Press.Hal.2.

Johnson,E.L. (1991). Dasar Kromatografi Cair. Bandung: Institut Pertanian Bogor.

Komala, S. (1997). Metode Penulisan Resep Menurut WHO: Obat-Obat yang Digunakan dalam Anastesi. Jakarta:EGC.

Mulja, M., dan Suharman. (1995). Analisis Instrumental. Surabaya: Airlangga University Press. Hal.248.

Munson, J.W. (1991). Analisis Farmasi Metode Modern. Surabaya: Airlangga University Press.

Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Hal.323-325, 378-379.

(2)

Rohman, A. (2009). Kromatografi Untuk Analisis Obat. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal. 2.

Roth, Hermann J, dan Gottfried Blaschke. (1998). Analisis Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 431-432.

Setiabudy, R. (2007). Farmakologi dan Terapi. Edisi V. Jakarta: Gaya Baru.Hal. 238.

Syukri, Yandi. (2002). Biofarmasetika. Edisi I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 31-32.

Tjay, T. H. dan Rahardja, K. (1986).Obat-Obat Penting. Edisi IV. Jakarta: Depkes RI.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Data Keluarga Miskin Kabupaten Bantul Sampai Dengan Bulan Bulan Desember Tahun 2013;9. Mengingat :

[r]

[r]

[r]

2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa pra aksara, 2.3 Berlaku jujur dan bertanggung-jawab dalam mengerjakan tugas-tugas

Pasien BPJS yang mendapatkan kualitas pelayanan baik didasarkan adanya pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat diberikan perawat, sehingga mempercepat kesembuhan