• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UN OLEH SISWA KELAS X SMA SATRIA NUSANTARA BINJAI TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UN OLEH SISWA KELAS X SMA SATRIA NUSANTARA BINJAI TAHUN PELAJARAN 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UN OLEH SISWA KELAS X

SMA SATRIA NUSANTARA BINJAI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

OLEH: DELI GUSMIATI

NIM 208 111 031

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

DELI GUSMIATI. NIM 208111031. Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Berbagai Jenis Wacana Dalam Naskah Soal UN Oleh Siswa Kelas X SMA Satria Nusantara Binjai Tahun Pelajaran 2012/2013. FBS. UNIMED. MEDAN.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf dalam berbagai jenis wacana yang ada pada soal UAN dan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab siswa sulit menemukan ide pokok paragraf dalam wacana. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Satria Nusantara Binjai Tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 200 orang terdiri dari 5 kelas. Sedangkan sampel penelitian ini adalah 15% dari jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 30 orang siswa, yang diperoleh secara acak atau random. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan suatu fenomena atau gejala yang terjadi dalam suatu karya nyata.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata dari kemampuan menemukan ide pokok paragraf berbagai jenis wacana dalam UAN oleh siswa adalah 70,33. Apabila dianalisis secara kualitatif maka kemampuan menemukan ide pokok paragraph berbagai jenis wacana berada pada tingkat "Baik". Adapun persentase peringkat nilai data kemampuan siswa menemukan ide pokok paragraf berbagai jenis wacana dalam uan adalah 12 (40%) siswa dikategorikan sangat baik, 10 (33,33%) siswa dikategorikan baik, 3 (10%) siswa dikategorikan cukup dan sangat kurang, dan 2 (6,66%) siswa dikategorikan kurang.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan, Jurusan Bahasa Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni. Skripsi ini berjudul “ Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Dalam Naskah Soal UN Oleh Siswa Kelas X SMA Satria NusantaraTahun Pembelajaran 2012/2013”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada :

 Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Unimed.

 Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Unimed.

 Dr. Rosmawaty, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed dan Dr. Wisma Hadi, Spd.,M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra indonesia

 Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed.

 Drs. Azhar Umar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu memberikan bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

 Dra. Inayah Hanum, M.Pd., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan akademik selama waktu perkuliahan.

 Drs. M. Joharis, M.Pd, dan Drs. Malan Lubis, M. Hum selaku dosen Pengarah yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

 Seluruh Dosen di Fakultas Bahasa Dan Seni yang telah memberikan ilmu pada penulis selama menempuh perkuliahan.

 Bapak kepala sekolah dan guru Sma Satria Nusantara yang telah banyak memberikan kemudahan dalam mengumpulkan data penelitian.

 Teristimewa buat kedua orang tua saya yaitu ayahanda K. Simamora dan ibunda E. Silaban, S.Pd yang telah banyak berdoa dan memberikan bantuan baik dari segi materil maupun moril serta motivasi selama ini, sehingga saya dapat menyelesaikan studi jenjang S-1 ini.

 Kepada adik saya Jhon Stones, Nikolaus Noventus dan Lucia Yunita yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

 Keluarga besar kami yang selalu memberikan dorongan agar penulis belajar keras untuk menyelesaikan studi.

(7)

iii .

 Teman-teman “Kost 61”, Yuni, Marta, Melda, Kak Lisda, Kak Susi yang selalu memberikan dukungan doa dan semangat kepada penulis.

 Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Biarlah kiranya Tuhan Yang Maha Esa yang membalas budi dan kebaikan mereka serta diberikan berkat kemudahan-Nya.Akhirnya, segala puji syukur saya persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas lindungan-Nya selama ini. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Februari 2013 Penulis

(8)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 8

1. Kemampuan Menemukan Ide Pokok Dalam Paragraf ... 8

2. Paragraf ... 9

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26

B. Lokasi Penelitian ... 27

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

D. Instumen Penelitian ... 29

E. Organisasi Pengolahan Data ... 29

F. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 32

B. Analisis Data 1. Membuat tabulasi Nilai Mentah Hasil Test Siswa ... 32

2. Menghitung Skor Akhir Siswa ... 33

(9)

v

4. Menghitung Persentase Kemampuan Ide Pokok Paragraf Berdasarkan Jenis Wacana... 37 C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 39 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Distribusi jumlah siswa kelas X Sma Satria Nusantara ... 28 2. Tabulasi Nilai Mentah ... 32 3. Tabulasi Nilai Akhir ... 36 4. Presentase Peringkat Nilai Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf

Dalam Naskah Soal UN ... 36 5. Persentase Nilai Kemampuan Menemukan Ide Pokok paragraf

(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia. Dalam perkembangan selanjutnya pendidikan didasari sebagai sentral pembangunan suatu bangsa. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia bahkan dewasa ini pendidikan telah menjadi kebutuhan pokok untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan individu. Dalam pendidikan, guru menduduki peranan penting sebaiknya apapun kurikulum yang dibuat dan sarana yang disediakan pada akhirnya guru harus mau menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien serta meningkatkan kemampuan dalam menguasai materi yang diajarkan.

(13)

2

Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan formal maupun salah satu lembaga pendidikan yang sangat potensial dalam mensejahterakan hidup manusia. Di sekolah seseorang banyak memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat. Hal ini disebabkan tujuan pendidikan di sekolah rancangan agar peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari, atau setelah tamat dari pendidikan sekolah anak akan memperoleh pekerjaan yang layak dari ilmu yang dipelajarinya.

Pada pembelajaran bahasa Indonesia terdapat materi mengenai wacana. Wacana merupakan salah satu bacaan di pelajaran bahasa Indonesia. Dalam wacana mempunyai ide pokok, gagasan pokok, atau gagasan utama. Ide pokok merupakan inti atau kesimpulan dari keseluruhan isi wacana. Ide pokok wacana adalah keseluruhan isi bacaan. Dari ide pokok pula, pembaca dapat mengambil sikap apakah bacaan itu perlu dibaca secara keseluruhan karena penting atau tidak perlu dilanjutkan karena isinya sudah diketahui.

Menemukan ide pokok merupakan cara yang baik bagi pembaca ketika mencoba menambah wawasan pengetahuannya melalui bacaan. Jika siswa mampu menemukan ide pokok dengan baik, maka pemahamannya mengenai bacaan tersebut akan baik pula. Hal ini akan memberikan dampak yang positif kepada pembaca yakni rasa kepuasan pembaca dengan informasi yang di dapat dari bacaan tersebut.

(14)

3

Ide pokok merupakan inti suatu bacaan dan pikiran utama dari suatu pemahaman. Selain menemukan ide pokok, siswa dituntut untuk menemukan permasalahan yang terdapat dalam suatu wacana untuk lebih memahami isi suatu wacana.

Pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum mampu menemukan ide pokok paragraf dalam wacana. Hal ini disebabkan karena kurangnya menguasaan siswa dalam memahami apa sebenarnya ide pokok paragraf sehingga sering kali siswa cepat merasa bosan dalam membaca suatu wacana. Siswa tidak mengetahui apa isi wacana yang mereka baca karena siswa tidak dapat menentukan mana ide pokok dari wacana yang mereka baca. Tarigan (2009:34) mengatakan bahwa ide pokok suatu wacana perlu mendapat perhatian secara tersendiri karena berhubungan erat dengan tema, dan persoalan-persoalan yang terkandung dalam suatu wacana.

Kelemahan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf dapat juga diketahui dari nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebanyak 64,60 dalam ujian sehingga memberi dampak yang buruk bagi pengembangan pendidikan bahasa Indonesia. Widuri mengatakan bahwa kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf dalam wacana masih rendah dan tidak memberikan hasil yang memuaskan sehingga banyak siswa tidak mampu mengali informasi yang baik dari wacana yang dibaca (Edubook.//pemahaman paragraf dalam wacana. Journal htm).

(15)

4

belajar- mengajar. Banyak yang gagal saat ujian dalam soal soal pelajaran bahasa Indonesia. Sebagian orang memang sepele melihat soal-soal bahasa Indonesia namun hal tersebut akan menjerumuskan siswa gagal dalan UAN.

Kegagalan yang sering terjadi ketika siswa mengikuti ujian nasional khusus mata pelajaran bahasa Indonesia seperti yang tertulis dalam Media Indonesia 06 Juni 2011 (http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia) : budaya membaca di kalangan siswa menjadi penyebab buruknya nilai bahasa Indonesia dalam ujian nasional. Mata pelajaran bahasa Indonesia kembali menjadi momok dalam hasil ujian nasional (UN) tahun ini. Data Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) memperlihatkan nilai akhir bahasa Indonesia mencapai nilai minimum 0,8. Penyebabnya tidak lain karena nilai bahasa Indonesia mereka kurang dari nilai 4,00, tidak adanya budaya membaca siswa dan tidak terbiasanya menghadapi soal berbentuk cerita. Padahal, tipe soal ini membutuhkan pemahaman yang cepat dan tepat atas teks. Kalau tidak sempurna pemahaman, analisis, serta daya serap (siswa terhadap teks), ini akan sulit sehingga siswa juga tidak dapat menentukan paragraf yang padu ataupun tidak padu dalam wacana.

(16)

5

dalam menentukan ide pokok paragraf dalam wacana datang dari berbagai faktor yaitu faktor eksternal dan internal. Kedua faktor ini sangat menentukan bisa tidaknya siswa memahami wacanan serta menemukan ide pokok paragraf (Gema Pengajaran Bahasa Indonesia// Pengajaran Wacana di Sekolah. Journal htm).

Dari uraian di atas peneliti tertarik meneliti Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Berbagai Jenis Wacana Dalam UAN oleh Siswa Kelas X SMA Satria Nusantara Binjai Tahun Pelajaran 2012/2013.

1.2 Identifikasi Masalah

Wacana adalah kumpulan paragraf yang memiliki suatu pikiran yang utuh dan dijabarkan secara sistematis dan logis sehingga pembaca dapat dengan mudah mengerti dan mendapat informasi penting yang terkandung dalam wacana tersebut.

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf dalam wacana masih sangat rendah.

2. Ada beberapa faktor penyebab siswa sulit menemukan ide pokok paragraf dalam wacana.

3. Siswa belum mengerti paragraf yang padu ataupun tidak padu dalam wacana.

1.3 Pembatasan Masalah

(17)

6

1. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf dalam wacana. 2. Faktor- faktor penyebab siswa sulit menemukan ide pokok paragraf dalam

wacana.

1.4 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana tingkat kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf dalam wacana ?

2. Apa faktor-faktor penyebab siswa sulit menemukan ide pokok paragraf dalam wacana?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf

dalam berbagai jenis wacana yang ada pada soal UAN.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab siswa sulit menemukan ide pokok paragraf dalam wacana.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, diharapkan hasil penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

(18)

7

(19)

40 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Adapun yang menjadi simpulan sehubungan dengan temuan penelitian ini adalah:

1. Kemampuan siswa kelas X SMA Satria Nusantara Binjai Tahun Pembelajaran

2012/2013 dalam menemukan ide pokok paragraf berbagai jenis wacana

dalam naskah soal UN dapat dikategorkan “Baik” dengan nilai rata-rata 70,33. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban setiap tes yang telah diberikan kepada 30 responden.

2. Dari 5 jenis wacana yang dianalisis, wacana deskripsi yang lebih mudah di pahami oleh siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari jumlah keseluruhan yang benar menjawab wacana deskripsi yaitu 106 atau 24,82%. Wacana yang sulit adalah wacana persuasi yaitu 60 atau 14,51%.

B. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian di atas, maka yang menjadi saran penulis dalam hal ini adalah sebagai berikut:

1. Kepada pihak pengelola sekolah, disarankan agar lebih proaktf dalam penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar-mengajar, khususnya sarana dalam pengajaran bahasa seperti perpustakaan, sanggar seni dan lain sebagainya.

(20)

41

(21)

42

DAFTAR PUSTAKA

Anggarani, Asih dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Arikonto, Suharsimi. 2011 (Edisi Revisi). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta

Fajri, Em Zul & Ratu Aprilia Senja. Edisi Revisi. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Difa Publisher

Finoza, Lamuddin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Keraf, Gorys. 2005. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia

Kosasih, H. E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung : Yrama Widya

Lusiana, Erita. 2011. Skripsi Hubungan Kecepatan Membaca dengan Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Siswa Kelas X SMA METHODIST 7 Medan TP.2010/2011

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajagrafindo Persada

Sujana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Tarigan, Henry Guntur. 2009 (Edisi Revisi). Pengajaran Wacana.Bandung : Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Tim Edukatif. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga Jati, Fitria Atmaja. 2011. Kisi- kisi soal 1001. Jakarta : Buku Kita http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia

http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/SAUNG_GURU/VOL.1NO.2/Rustono_WS Mohammadnoer.com

Gambar

Tabel   1.Distribusi jumlah siswa kelas X Sma Satria Nusantara ......................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pendekatan Realistic Mathematic Education dapat meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat

variable reliability, variable responsiveness, variable assurance, the variable empathy with patient satisfaction in maternity services in BPM Martini Boyolali. There is a

The objectives of the research are: (1) to identify whether Self-Directed Learning Method (SDL) is more effective than Problem-Based Learning Method (PBL) to teach reading to

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan

Numerous things can be sensible why individuals don't like to read Johnny Thunders: In Cold Blood By Nina Antonia It can be the dull activities, the book Johnny Thunders: In Cold

Tabel 3.61 Desain Test Case Laporan Total Gaji Karyawan Per Kebun

Hasil proyeksi BKPM menghasilkan estimasi penumbuhan industri sebesar 9.091 industri selama periode 2015-2019, yang antara lain terdiri dari 2.291 industri makanan; 1.900

Bangunan air yang ada sangat dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan air untuk masyarakat dan dapat berfungsi sebagai pencegah atau penanggulangan bencana yang