• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Politik Indonesia BAB 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Politik Indonesia BAB 1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAR PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

Hubungan Lembaga Kepresidenan

dan Lembaga DPR Dalam Konteks

Demokrasi

Sistem Politik Indonesia

(2)

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dalam setiap hubungan kerjasama pasti akan selalu terjadi gesekan-gesekan, begitu juga dengan hubungan antara eksekutif dan legislatif. Legislatif yang merupakan wakil dari partai tentunya dalam menjalankan tugasnya tidak jauh dari kepentingan partai, begitu juga dengan eksekutif yang meskipun dipilih langsung oleh rakyat tetapi secara historis presiden memiliki hubungan dengan partai, presiden sedikit banyak juga pasti mementingkan kepentingan partainya. Akibatnya konflik yang terjadi dari hubungan eksekutif dan legislatif adalah konflik kepentingan antar partai yang ada.

· Lembaga Legislatif & Eksekutif Orde Lama

Semangat perjuangan masih mewarnai penyelenggaraan pemerintahan kita. Para pelakunya masih kuat iman untuk berjuang demi negara dan persatuan bangsa. Bahkan tidak jarang diperlihatkan oleh kekuatan mayoritas menekan kepentingannya sendiri untuk menghargai kepentingan minoritas demi kesatuan dan persatuan bangsa dan negara proklamasi. Sebagai contoh, penyimpangan pertama dari Bung Karno terhadap UUD 1945 ialah diterimanya usulan Sjahrir untuk tidak menggunakan kabinet presidensial dan diganti dengan kabinet parlementer. Sjahrir sendiri saat itu merupakan tokoh vokal dan amat disegani. Demi persatuan dan kesatuan, maka Bung Karno menerima usulan itu. Selain itu Bung Kamo juga menyadari bahwa KNIP belum mencerminkan kekuatan politik riil yang anggotanya (tidak dipilih akan tetapi ditunjuk) tidak mewakili kekuatan sosial politik nyata saat itu.

(3)

terjadi kabinet pemerintah dibubarkan hanya karena pembagian kementerian yang tidak sesuai dengan tuntutan partai-partai politik.

Mosi tidak percaya merupakan awal dari runtuhnya kabinet yang memimpin lembaga pemerintah. Pemerintah di bawah kepemimpinan partai politik yang anggotanya mendominasi DPR. Kedudukan DPR kuat. Sebaliknya lembaga pemerintah dapat dikatakan lemah posisinya. Sementara itu aparat pemerintah yang diharapkan netral juga sudah pandai bermain mata dengan kekuatan- kekuatan politik yang ada. Pada periode ini di sana-sini militer sudah mulai ikut memainkan peran dalam percaturan politik. Partisipasi politik militer mulai nampak ketika tentara menolak perjanjian KMB yang merupakan hasil perjuangan untuk menegakkan kemerdekaan oleh politisi sipil melalui jalan diplomasi. Peran tentara ini kelak akan diwujudkan dalam konsep dwifungsi yang menekankan bahwa militer tidak hanya berperan di bidang keamanan dan pertahanan saja, melainkan juga di bidang sosial dan politik.

Ø Demokrasi Parlementer

Kedudukan lembaga eksekutif sangat dipengaruhi oleh lembaga legislatif. Hal ini terjadi karena lembaga eksekutif bertanggung jawab kepada lembaga legislatif. Dengan demikian, lembaga legislatif memiliki kedudukan yang kuat dalam mengontrol dan mengawasi fungsi dan peranan lembaga eksekutif. Dalam pertanggungjawaban yang diberikan lembaga eksekutif maka para anggota parlemen dapat mengajukan mositidak percaya kepada eksekutif jika tidak melaksanakan kebijakan dengan baik. Apabila mosi tidak percaya diterima parlemen maka lembaga eksekutif harus menyerahkan mandat kepada Presiden.

Ø Demokrasi Terpimpin

Peranan lembaga eksekutif jauh lebih kuat bila dibandingkandengan peranannya di masa sebelumnya. Peranan dominan lembagaeksekutif tersentralisasi di tangan Presiden Soekarno. Lembaga eksekutif mendominasi sistem politik, dalam arti mendominasi lembaga-lembagatinggi negara lainnya maupun melakukan pembatasan atas kehidupan politik. Eksekutif bisa membuat undang-undang dan seolah-olah semua terpusat pada lembaga ini. Dalam eksekutif terjadi kesenjangan dimana antara presiden dan jajarannya yang seharusnya memiliki kedudukan yang sejajar, tetapi seolah presiden yang paling memegang kendali. contohnya: pengangkatan presiden seumur hidup. Eksekutif juga mengontrol lembaga peradilan, yang dibuktikan dengan peraturan yang intinya berbunyi bahwa ketika hakim sudah tidak mampu lagi untuk memutuskan suatu perkara maka kewenangan itu diambil alih oleh presiden.

(4)

Hubungan dan kedudukan antara eksekutif (Presiden) dan legislatif (DPR) dalam sistem UUD 1945 sebenarnya telah diatur. Dimana kedudukan dua lembaga ini (Presiden dan DPR) adalah sama karena kedua lembaga ini adalah merupakan lembaga tinggi negara (Tap MPR No.III/MPR/1978). Namun dalam praktik ketatanegaraan dan proses jalannya pemerintahan pada masa rezim Orde Baru, kekuasaan eksekutif begitu dominan terhadap semua aspek kehidupan kepemerintahan dalam negara kita, terhadap kekuasaan legislatif maupun terhadap kekuasaan judikatif.

· Lembaga Legislatif & Eksekutif Orde Reformasi

Di masa Reformasi yang dimulai dari tumbangnya rezim authoritarian yang dipimpin oleh Soeharto, kedudukan lembaga eksekutif setara dengan lembaga pemerintahan yang lain, yaitu lembaga legislatif dan lembaga yudikatif. Dalam perkembangannya, lembaga eksekutif yang dipimpin oleh presiden tidak menjadi lembaga paling kuat dalam pemerintahan, karena lembaga eksekutif diawasi oleh lembaga legislatif, masyarakat (terutamamahasiswa, ormas, LSM, dan media massa) dalam menjalankan pemerintahan, serta akan ditindaklanjuti oleh lembaga yudikatif jika terjadi pelanggaran, sesuai dengan Undang-Undang. Justru pada masa Reformasi hingga detik ini, lembaga eksekutif selalu bertindak hati-hati dalam menjalankan pemerintahan, jika tidak hati-hati dalam mengambil dan melaksanakan kebijakan, maka lembaga eksekutif akan mendapatkan tekanandari segala kalangan, baik itu dari lembaga pemerintahan lain maupun kelompok-kelompok kepentingan (NGO), dan terutama dari mahasiswa yang semakin menyadari perannya sebagai agent of control. Rekruitmen anggota lembaga eksekutif ditetapkan berdasarkan hasil pemilu, perjanjian dengan partai koalisi maupun dengan ditunjuk oleh Presiden

1.2 Perumusan Masalah

- Apa saja tugas dan wewenang Presiden dan DPR?

- Apakah ada contoh kasus ketidak harmonisan Presiden dengan DPR? BAB 2

Pembahasan

(5)

DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) adalah dewan negara dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang merupakan dewan perwakilan rakyat, sebagaimana yang ternyata dari namanya. Dewan ini memegang kekuasaan untuk merancang hukum, dan memainkan peran legislatif, anggaran, dan pengawasan. DPR terdiri atas anggota-anggota partai politik yang menang dalam pemilihan umum. Anggota DPR berjumlah 550 orang dan bertugas selama lima tahun, dengan akhir periode mereka berbetulan dengan waktu anggota-anggota DPR yang baru mengangkat sumpah.

Dalam melaksanakan Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan, DPR mempunyai tugas dan wewenang antara lain:

1. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama

2. Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap Peraturan Pernerintah Pengganti Undang-Undang

3. Menerima dan membahas usulan Rancangan UndangUndang yang diajukan oleh DPD yang berkaitan dengan bidang otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi Iainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah dan mengikut sertakan dalam pembahasannya dalam awal pembicaraan tingkat I

4. Mengundang DPD pntuk melakukan pembahasan rancangan undang-undang yang diajukan oleh DPR maupun oleh pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf c, pada awal pembicaraan tingkat I

5. Memperhatikan pertimbangan DPD atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama dalam awal pembicaraan tingkat I

6. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD

(6)

ekonomi lainnya, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pajak, pendidikan, dan agama

8. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD 9. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan

negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

10. Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangan/konsultasi, dan pendapat 11. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat

12. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan undang-undang

2.2 Presiden Republik Indonesia

Presiden Indonesia (nama jabatan resmi: Presiden Republik Indonesia) adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Indonesia. Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masajabatan.

Wewenang, kewajiban, dan hak Presiden antara lain:

 Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD

 Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan

Udara

 Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.

 Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam kegentingan yang

memaksa)

(7)

 Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri

 Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan

persetujuan DPR

 Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR

 Menyatakan keadaan bahaya.

 Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan

pertimbangan DPR

 Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

 Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung

 Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR

 Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU

 Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR dengan

memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah

 Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan disetujui

DPR

 Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah

Agung

 Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR.

(8)

Pada pertemuan dengan rektor-rektor universitas pada 27 Januari 2001, Gus Dur menyatakan kemungkinan Indonesia masuk kedalam anarkisme. Ia lalu mengusulkan pembubaran DPR jika hal tersebut terjadi. Pertemuan tersebut menambah gerakan anti-Wahid. Pada 1 Februari, DPR bertemu untuk mengeluarkan nota terhadap Gus Dur. Nota tersebut berisi diadakannya Sidang Khusus MPR dimana pemakzulan Presiden dapat dilakukan. Anggota PKB hanya bisa walk out dalam menanggapi hal ini. Nota ini juga menimbulkan protes di antara NU. Di Jawa Timur, anggota NU melakukan protes di sekitar kantor regional Golkar. Di Jakarta, oposisi Gus Dur turun menuduhnya mendorong protes tersebut. Gus Dur membantah dan pergi untuk berbicara dengan demonstran di Pasuruan. Namun, demonstran NU terus menunjukkan dukungan mereka kepada Gus Dur dan pada bulan April mengumumkan bahwa mereka siap untuk mempertahankan Gus Dur sebagai presiden hingga mati.

Pada bulan Maret, Gus Dur mencoba membalas oposisi dengan melawan disiden pada kabinetnya. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra dicopot dari kabinet karena ia mengumumkan permintaan agar Gus Dur mundur. Menteri Kehutanan Nurmahmudi Ismail juga dicopot dengan alasan berbeda visi dengan Presiden, berlawanan dalam pengambilan kebijakan, dan diangap tidak dapat mengendalikan Partai Keadilan,yang pada saat itu massanya ikut dalam aksi menuntut Gus Dur mundur. Dalam menanggapi hal ini, Megawati mulai menjaga jarak dan tidak hadir dalam inaugurasi penggantian menteri. Pada 30 April, DPR mengeluarkan nota kedua dan meminta diadakannya Sidang Istimewa MPR pada 1 Agustus.

(9)

Megawati Sukarnoputri. Abdurrahman Wahid terus bersikeras bahwa ia adalah presiden dan tetap tinggal di Istana Negara selama beberapa hari, namun akhirnya pada tanggal 25 Juli ia pergi ke Amerika Serikat karena masalah kesehatan.

BAB 3

Kesimpulan

(10)

Daftar Pustaka

- http://djunedglow.blogspot.com/2011/12/eksekutif-dan-legislatif-orde-lama-baru.html

-

http://hukum.kompasiana.com/2012/07/05/hubungan-antar-lembaga-negara-dalam-sistem-ketatanegaraan-republik-indonesia-469333.html

-

http://jurnalnyagatot.blogspot.com/2013/08/sistem-komunikasi-indonesia-dpr-versus.html

Referensi

Dokumen terkait

Akuntansi merupakan aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka, mengklarifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas/transaksi suatu

Multi-Beam Echosunder merupakan alat untuk menentukan kedalaman air dengan cakupan area dasar laut yang luas.Prinsip operasi alat ini secara umum adalah berdasar pada

Dengan pengeringan tanur, kayu dapat dikeringkan dalam masa yang lebih singkat disamping menghasilkan kayu-kayu kering yang lebih seragam. Pada dasarnya, pengeringan

Berkaitan dengan beberapa permasalahan tersebut maka pada dasarnya hampir semua daerah mengalami permasalahan dalam upaya memberikan perlindungan hak-hak anak dari child

Lower case mounting bolt (model X-transom) 34.7 Lower case stud bolt (model U-transom) 17.0 Lower case mounting nut (model U-transom) 34.7 Lower case mounting bolt (model

Adapun hasil penelitian ini dapat di simpulkan sebagai berikut: (1) Variabel kepemilikan institusional berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi;

Konsentrasi BAP dan 2,4-D serta interaksi keduanya tidak berpengaruh terhadap waktu terbentuknya kalus dan persentase eksplan berkalus, namun konsentrasi BAP

Upaya diversifikasi dapat dilakukan baik dalam pemanfaatan produk buah kelapa seperti pembuatan kelapa parut kering, santan awet, juga diversifikasi dalam pemanfaatan kelapa