• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sukry Ghozali Pohan Penerapan Sistem UNI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sukry Ghozali Pohan Penerapan Sistem UNI"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 REGULER MEDAN

S K R I P S I

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN

PENGUPAHAN SEBAGAI ALAT PENDUKUNG

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA RUMAH

SAKIT UMUM HAJI MEDAN

OLEH :

N A M A : SUKRY GHOZALI POHAN

N I M : 030503072 DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(2)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

“ Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan” Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level program S-1 departemen akuntansi fakultas ekonomi universitas sumatera utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas benar apa adanya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.

Medan, 24 Februari 2009 Yang membuat pernyataan

(3)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan dan sampaikan kepada kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kesehatan dan kemampuan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat beriring salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir yang sangat diharapkan Syafa’atnya di akhirat kelak.

Selama proses penyelesaian Skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dan tentu saja tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan,sehingga terasa masih jauh dari sempurna baik dalam penggunaan bahasa,maupun penyajian data.oleh karena itu,penulis tidak menutup diri akan kritikan dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan Skripsi ini.

Atas petunjuk dan bimbingan serta nasehat yang telah di terima selama penulisan Skripsi ini dan juga selama mengikuti perkuliahan di Falkutas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs.Jhon Tafbu Ritonga,MEc.selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(4)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Bapak Fahmi Natigor Nasution,SE,M.Acc.Ak.selaku sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs.Syamsul Bahri TRB, MM, Ak. .Selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Bapak Drs.Hotmal jafar,MM.Ak. Selaku Dosen penguji I. 6. Bapak Drs.Wahidin Yasin,MSi. Ak. selaku dosen penguji II.

7. Bapak Drs.Syamsul Bahri TRB,MM, Ak. Selaku Dosen Wali dan seluruh staff pengajar dan pengawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

8. Bapak Drs.Indra Sakit,selaku kepala Bagian Akuntansi serta seluruh pengawai Rumah Sakit Umum Haji Medan yang telah memberikan bantuan dalam rangka pengumpulan data yang di perlukan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini

9. Ayahanda M.pohan dan ibunda Nursakdiyah siregar yang sangat penulis Cintai dan Sayangi, yang penuh rasa kasih sayang telah mengasuh dan membimbing tanpa kenal lelah, serta berkat doa’anya pula penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

10. Kakanda Rahmat Fajar pohan,ST.Ainun Mardiyah pohan. Serta adinda-adinda Sahnan Fauzi pohan,Rudi Haryadi pohan,dan Salman Alfarizi pohan yang telah banyak mendukung dan memotivasi penulis dengan penuh kasih sayang. 11. Buat para sahabatku : Lelek’s,Iephen, Rahman, Mimi,Ajid, Intan,Lima, Vera,

(5)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

12. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Pihak-pihak yang penulis sebutkan di atas memiliki peran yang besar bagi penulis.jasa dan kebaikan serta kasih sayang mereka semua tidak mungkin dapat penulis balas, karenanya penulis serahkan kepada Allah SWT untuk membalasnya.Akhirnya penulis berharap agar ilmu yang penulis peroleh selama di bangku perkuliahan dapat diamalkan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Medan, 23 Februari 2009 Penulis

(6)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada RSU. Haji Medan dan untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh perusahaan dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah.

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif yang menggunakan data primer seperti hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan sekunder seperti struktur organisasi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan kepustakaan, metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada RSU Haji Medan yang berlokasi di Jl. Rumah Sakit Haji – Medan estate dan waktu penelitian dimulai pada bulan Februari 2008 sampai dengan selesainya Skripsi ini.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa system akuntansi yang diterapkan RSU Haji Medan untuk menangani penggajian dan pengupahan telah cukup memadai dalam membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah, hal ini baik karena perusahaan mempekerjakan karyawan dari berbagai tingkatan dan dalam jumlah yang sangat besar dan memberikan imbalan atas jasa mereka berupa gaji dan upah, sehingga perusahaan harus memiliki sistem akuntansi yang efektif.

(7)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

The goal of this study is to know how to apply the accounting system of compersation (wage and salary) at RSU. Haji Medan and know whether the accounting system applied by the company can assist the management of decision making of wage and salary.

The type of the study was a descriptive design using primary data resulting from the interview with the company and the secondary data involving organizational structure. The data was collected by using observation, interview and library approaches. The data analysis used a descriptive method. The present study was carried out at RSU. Haji Medan, located at Jl. Rumah Sakit Hai – Medan estate and the time of study stated at February of 2008 until completed this thesis.

The result of the study showed that the accounting system applied by RSU. Haji Medan to deal with the wage and salary compensation has been adequate in assisting the management in decision making of wage and salary. It is reliable due to the company employed employes of various levels and numerous and provided them with feedback or compensation of their service in wage and salary that the company has to have an effective accounting system.

(8)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

C. Kerangka Konseptual ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pengertian dan Unsur-unsur Akuntansi ... 7

B. Proses Pengambilan Keputusan ... 15

1. Pengertian keputusan dan Pengambilan dan Keputusan .... 15

2. Jenis-Jenis Keputusan ... 17

(9)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4. Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan ... 23

5. Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputus an ... 25

C. Gaji dan Upah ... 27

1. Pengertian Gaji ... 27

2. Pengertian Upah ... 27

3. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ... 30

4. Prosedur Gaji dan Upah ... 38

5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Desain Penelitian ... 42

B. Jenis dan Sumber Data ... 42

B. Teknik Pengumpulan Data ... 42

C. Metode Analisa Data ... 43

D. Responden ... 43

E. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 44

A. Data Penelitian ... 44

1. Gambaran Umum RSU Haji Medan ... 45

a. Sejarah Singkat Perusahaan ... 44

b. Struktur Organisasi ... 47

2. Kebijakan serta peraturan kepegawaian ... 57

(10)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4. Prosedur Penggajian dan Pengupahan ... 65

5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah ... 67

6. Proses Pengambilan Keputusan ... 68

B. Analisa Hasil Penelitian ... 69

1. Struktur Organisasi Perusahaan ... 69

2. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ... 70

3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian dan Pengupahan ... 72

4. Proses Pengambilan Keputusan ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

(11)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

(12)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sistem Akuntansi ... 13

Gambar 2. DFD Umum (Level-O) Untuk Pemrosesan Penggajian ... 40

Gambar 3. DFD Umum (Level-1) Untuk Pemrosesan Penggajian ... 40

(13)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi RSU. Haji Medan Lampiran 2. Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Lampiran 3. Bagan Alir Dokumen Sistem Pengupahan Lampiran 4. Surat Pengangkatan Seorang Pegawai Lampiran 5. Daftar Gaji

Lampiran 6. Slip Gaji

(14)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia perekonomian saat ini telah mendorong pertumbuhan perusahaan untuk memperbesar dan memperluas ruang lingkup usahanya. Perusahaan-perusahaan pada umumnya tanpa terkecuali jenis dan bidang usahanya saling berkompetensi untuk memperoleh pangsa pasar yang luas dan menuntut kualitas produk yang baik, tingkat reabilitas yang tinggi dan saluran distribusi yang cepat dan terjamin.

Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan bantuan tenaga manusia atau yang lazim disebut dengan karyawan atau buruh. Manusia merupakan faktor produksi yang paling penting bagi setiap perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Keterlibatan karyawan atau buruh dalam perusahaan dimulai dari awal kegiatan perusahaan, yaitu menyusun dan merencanakan tujuan perusahaan yang akan dicapai baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, melaksanakan kegiatan operasioanl perusahaan dan pengendaliannya sampai kepada tercapainya tujuan perusahaan tersebut.

(15)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

sedikit bagi perusahaan. Oleh karena itu dengan bertambah rumitnya suatu kegiatan perusahaan maka bertambah rumit pula pekerjaan yang harus dilakukan, maka pimpinan perusahaan harus menggunakan suatu alat pengendalian yang tangguh untuk mengendalikan semua kegiatan usaha secara efektif dan efisien, pimpinan perusahaan haruslah menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik sesuai dengan teknik dan prosedur serta metode yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam menjalankan fungsinya manajer banyak membuat keputusan, untuk itu manajer sangat membutuhkan data dan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan dan tindakan yang tepat demi kelangsungan hidup serta kemajuan perusahaan tersebut.

Data dan informasi yang dibutuhkan manajer dalam pengambilan keputusan dapat berupa data atau informasi yang bersifat financial dapat diperoleh melalui sistem akuntansi. Sistem akuntansi tersebut akan menentukan bagaimana cara mengumpulkan data, meringkas, mengklasifikasikan, menganalisis dan melaporkannya kepada manajemen perusahaan atau pihak lain yang membutuhkan informasi tersebut.

(16)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Dalam mengorganisir, mengendalikan dan melakukan kegiatan sehari-hari, manajer banyak mengambil keputusan. Keputusan yang diambil manajer haruslah tepat dan baik karena ini penting untuk kemajuan suatu perusahaan. Dalam membuat keputusan manajer harus dapat membuat keputusan yang masuk akal, yang memerlukan informasi – informasi yang relevan bagi kepentingan manajemen dalam rangka pengambilan keputusan atas laporan intern perusahaan.

Laporan intern yang memadai harus didukung oleh sistem akuntansinya yang diterapkan perusahaan, sistem akuntansi merupakan suatu rangkaian dari formulir-formulir, catatan-catatan, lapoan-laporan, serta alat-alat lainnya yang dikoordinasikan sehingga dapat memberikan informasi kepada pemimpin perusahaan dimana informasi tersebut sangat dibutuhkan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan.

RSU Haji Medan merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak dibidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang mana perusahaan ini banyak mempekerjakan tenaga kerja dengan berbagai tingkatan. Perusahaan ini memberikan imbalan atas jasa karyawannya berupa gaji dan upah dan telah menerapkan sistem akuntansi atas gaji dan upah sebagai alat pendukung pengambilan keputusan. Jumlah karyawannya yang relatif banyak dari berbagai tingkatan maka dalam perusahaan ini gaji dan upah merupakan pengeluaran yang sangat besar dan penting sehingga perlu mendapat perharian yang memadai dari pihak manajemen perusahaan.

(17)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

pembayaran gaji dan dibayar tunai untuk upah, buktinya juga dicatat oleh bagian akuntansi. Kemudian bagian akuntansi membuat bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji dan upah kepada karyawan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengetahui lebih mendalam bagaimana penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan ini, apakah telah berjalan dengan efektif guna dijadikan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan, maka penulis mengambil judul skripsi “Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada RSU Haji Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh RSU Haji Medan sudah memadai?

b. Apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan tersebut dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian skripsi ini adalah:

(18)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

b. Untuk mengetahui apakah sistem penggajian dan pengupahan tersebut dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan ?

Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan penulis tentang sistem akuntansi penggajian dan pengupahan secara nyata dibandingkan dengan pengetahuan penulis yang didapatkan selama perkuliahan.

2. Sebagai bahan masukan maupun saran bagi pihak manajemen RSU Haji Medan dalam proses pengambilan keputusan

3. Sebagai bahan perbandingan bagi pihak lain yang mengadakan penelitian dalam bidang yang sama

D. Kerangka Konseptual

RSU Haji Medan

Gaji dan Upah

Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

Informasi

Pengambilan Keputusan

(19)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

(20)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Unsur-Unsur Sistem Akuntansi

Mulyadi (2001:2) mengemukakan bahwa : “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan 3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem dan prosedur mempunyai hubungan, dimana sistem terdiri dari prosedur-prosedur yang saling bekerjasama untuk mencapai tujan yang sama dari perusahaan. Adapun prosedur adalah suatu urutan pekerjaan yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan seragam untuk transaksi perusahaan yang sering terjadi.

(21)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

perusahaan. Saat ini pengertian akuntansi sebagai sistem informasi lebih kita kenal sebagai sistem informasi akuntansi. Maksudnya data yang diolah oleh sistem informasi akuntansi hanya terbatas pada transaksi keuangan. Hasil olahan dan akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan.

Mulyadi (2001:3) mendefenisikan bahwa : ”Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsurdari suatu sistem akuntansi adalah:

1. Formulir/dokumen

(22)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

a. Untuk menentukan hasil kegiatan perusahaan. Peranan ini dapat dilihat dari pekerjaan membuat distribusi dan pembuatan laporan-laporan untuk pimpinan.

b. Untuk menjaga akitiva-aktiva dan utang-utang perusahaan. Peranan ini dapat dilihat dari penggunaan rekening-rekening sehingga dapat diketahui saldo masing-masing rekening.

c. Untuk memerintahkan mengerjakan suatu pekerjaan. Peranan ini dapat dilihat antara lain dari penggunaan surat perintah pengiriman untuk mengirim barang-barang dan penggunaan surat perintah permintaan pembelian agar dibelikan barang-barang yang dibutuhkan.

d. Untuk memudahkan penyusunan rencana-rencana kegiatan, penilaian hasil-hasilnya dan penyesuaian rencana – rencana.

Formulir digolongkan menjadi dua macam jika ditinjau dari pengolahan data akuntansi, yaitu dokumen sumber (source document) dan dokumen pendukung (supporting document). Dokumen sumber adalah dokumen yang dipergunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang melampirkan dokumen sumber sebagai sahnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber.

Beberapa keadaan yang mendasari perlunya penggunaan formulir, jika: a. Suatu kejadian atau transaksi harus dicatat

b. Informasi tertentu harus dicatat berulang kali, maka dengan formulir akan mengurangi waktu penulisan informasi tersebut

(23)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

d. Berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang sama, untuk memudahkan pengecekan yang cepat mengenai kelengkapan informasinya.

2. Catatan-catatan

Ada tiga catatan yaitu jurnal, buku besar, dan buku pembantu 1. Jurnal

(24)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

a. Jurnal pendapatan (revenue journal), digunakan hanya untuk mencatat pendapatan honor (jasa) secara kredit (fees earned on account) Penjualan produk dicatat pada jurnal penjualan (sales journal) yang mirip dengan jurnal pendapatan. Dalam perkiraan ini akan terlihat perkiraan piutang dan penjualan.

b. Jurnal penerimaan kas (cash receipts journal). Digunakan untuk mencatat semua transaksi yang melibatkan penerimaan kas, termasuk penjualan tunai dan penerimaan tagihan.

c. Jurnal pembelian (purchases journal), dirancang untuk mencatat semua pembelian secara kredit (purchases on account). Dalam jurnal ini akan terlihat perkiraan pembelian dan hutang.

d. Jurnal pembayaran kas (cash payments journal), digunakan untuk mencatat semua transaksi yang melibatkan pembayaran kas.

Pada perusahaan besar jenis jurnal yang biasa digunakan adalah jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum. Dalam jurnal terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya berupa jumlah mata uang transaksi tertentu kemudian diposting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar. 2. Buku Besar

(25)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar ini dapat dianggap sebagai tempat untuk menggolongkan data keuangan dan dapat pula dianggap sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

3. Buku Besar Pembantu

Apabila terdapat jumlah akun yang sangat besar dengan karakteristik yang sama, akun-akun tersebut dapat dikelompokkan ke suatu buku besar terpisah yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger). Setiap buku besar pembantu diwakili dalam buku besar umum oleh sebuah akun perangkum yang disebut akun pengendali (controlling account). Dalam hal ini penjumlahan atas saldo pada buku besar pembantu harus sama dengan saldo pada akun pengendali yang bersesuaian. Dari hal ini buku besar pembantu dapat dianggap sebagai buku besar kedua yang mendukung akun pengendali pada buku besar umum. Buku besar dan buku besar pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (books of final

entry) artinya tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi

diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku besar pembantu, karena proses selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan.

(26)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Unsur sistem akuntansi yang terakhir adalah laporan. Setelah transaksi dicatat dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi pemakai. Laporan yang menghasilkan informasi tersebut dikenal sebagai laporan keuangan. Seluruh laporan keuangan harus diidentifikasi dengan nama perusahaan, jenis laporan, dan tanggal atau periode waktu laporan tersebut. Adapun laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan arus kas, laporan perubahan laba yang ditahan. Data yang terdapat dalam laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan arus kas digunakan untuk suatu periode waktu tertentu. Sementara data yang disajikan dalam neraca adalah untuk tanggal tertentu. Model sistem akuntansi dan sistem informasi akuntansi dengan komputer dalam pemrosesan data menurut Lewi Malison dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:

(27)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Sumber : Abdul Halim, 1994. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta, hal. 86.

Menurut Zaki Baridwan (1994:7) dalam menyusun sistem akuntansi untuk suatu perusahaan diperlukan pertimbangan terhadap beberapa faktor yang penting, yaitu:

a. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan, dan dengan kualitas yang sesuai.

b. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga harta milik perusahaan, maka sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern.

c. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi. Ada empat tujuan umum pengembangan sistem akuntansi yaitu:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru

(28)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Ciri-ciri sistem akuntansi yang baik harus memiliki bagan perkiraan, pedoman akuntansi, ada daftar tugas (job description), ada perkiraan pengawasan, dokumen-dokumen sudah dinomori sebelumnya, dan metode-metode lain yang bertujuan untuk mengawasi data yang masuk dan data yang diproses. Jika ciri-ciri ini sudah terpenuhi maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem akuntansi dapat meningkatkan mutu informasi, meningkatkan pengawasan internal check, melindungi harta benda perusahaan dan meningkatkan kepercayaan terhadap catatan akuntansi.

B. Proses Pengambilan Keputusan

1. Pengertian keputusan dan pengambilan keputusan

Pada hakekatnya pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sistematis terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta dan data penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

(29)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

a. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan

b. Ada bebreapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik c. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada

tujuan tersebut.

Pengambilan keputusan menurut Hasan (2002:78), adalah suatu proses memilih suatu alternatif dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti sebagai suatu cara pemecahan masalah yang ada.

Sehubungan dengan banyaknya ragam keputusan yang perlu dibuat, manajemen perusahaan memerlukan berbagai informasi baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Jenis dan bentuk informasi yang diperlukan, tergantung kepada tingkat keputusan yang disusun.

Menurut Mudrajad (2003:15), tingkat pengambilan keputusan dalam perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Keputusan strategis

Keputusan strategis merupakan keputusan yang menentukan arah kegiatan perusahaan jangka panjang. Keputusan strategis pada umumnya bersifat umum dan berisi garis besar kebijakan bisnis. Sejalan dengan kegunaan dari keputusan strategis, yaitu untuk kehidupan jangka panjang perusahaan. Keputusan strategis lebih berorientasi kepada masa depan perusahaan daripada keadaan sekarang, seperti penentuan lokasi ataupun gedung perusahaan.

b. Keputusan taktis

(30)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

tingkat ini, perencanaan dan pengembalian memegang peranan utama. Data historis dari perusahaan serta informasi internal yang bersifat desktiptif lebih banyak diperlukan untuk keputusan taktis. Contoh keputusan taktis antara lain, alokasi anggaran, dan pembelian obat-obatan.

c. Keputusan Teknis

Keputusan teknis merupakan keputusan untuk kegiatan tertentu. Informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan ini adalah data historis dan deskriptif dari kegiatan yang baru saja dilakukan perusahaan, seperti upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan.

Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki tujuan antara lain:

a. Tujuan yang bersifat tunggal

Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah yang lain.

b. Tujuan yang bersifat ganda

Tujuan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa suatu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat kontradiktif maupun yang bersifat non kontradiktif.

(31)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Manajemen perusahaan harus mampu membuat keputusan yang tepat berdasarkan kriteria yang diinginkan. Berdasarkan kriteria yang menyertainya tersebut, pengambilan keputusan dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis, yaitu:

a. Berdasarkan program, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi: a.1. Pengambilan keputusan terprogram

Pengambilan keputusan terprogram adalah pengambilan keputusan yang bersifat rutin, berulang-ulang dan cara menanganinya telah ditentukan, pengambilan keputusan terprogram telah ditentukan. Pengambilan keputusan terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terstruktur melalui hal-hal berikut:

 Prosedur, yaitu serangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan yang harus diikuti oleh pengambilan keputusan

 Aturan, yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak boleh untuk dilakukan oleh pengambil keputusan

 Kebijakan, yaitu pedoman yang menentukan parameter untuk membuat keputusan

a.2. Pengambilan keputusan tidak terprogram

Pengambilan keputusan tidak terprogram adalah pengambilan keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga memerlukan pemecahan yang khusus. Pengambilan keputusan tidak terprogram ini digunakan menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur

(32)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 1: Daftar Tipe-tipe Keputusan

TipeTipe Keputusan Teknik-Teknik Pembuatan Keputusan Diprogram: Keputusan

c. Struktur organisasi

pengharapan umum sistem , sistem tujuan, saluran-saluran informasi yang disusun dengan baik

a. Teknik-teknik riset operasi : analisis matematik, model-model simulasi komputer

b. Pengolahan data elektronik

a. Kebijakan intuisi dan kreatifitas

b. Coba-coba

c. Seleksi dan latihan para pelaksana

Teknik pemecahan masalah yang diterapkan pada:

a. Latihan membuat suatu keputusan.

b. Penyusunan program-program komputer heuristic”

b. Berdasarkan lingkungannya, keputusan dapat dibedakan menjadi: b.1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti

Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti adalah pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal berikut:

(33)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

 Keputusan yang akan diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap

 Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang

 Biasanya selalu dihubungkan dengan kepuasan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yang akan datang dijamin akan terjadi

 Teknik pemecahannya biasanya menggunakan teknik program linier, model transformasi, model penugasan, model inventory, model antrian, dan model network

b.2. Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko

Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko adalah pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal berikut:

 Alternatif yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil  Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan  Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang

akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.

 Resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya

(34)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

b.3. Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti

Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti adalah pengambilan keputusan di mana :

 Tidak diketahui sama sekali hal, jumlah, maupun kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut.

 Pengambil keputusan ini tidak menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar

 Hanya mengetahui kemungkinan hasil dari suatu tindakan

 Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.  Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi

 Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa cara yaitu mencari informasi lebih banyak, melalui riset/penelitian, dan penggunaan probabilitas subjektif

b.4. Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik

Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik adalah pengambilan keputusan dalam hal :

 Kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan

 Pengambil keputusan saling bersaing dengan pengambil keputusan lainnya yang rasional

(35)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Pihak-pihak pengambil keputusan a. Manajer lini pertama

Manajer lini pertama adalah manajer yang melatih dan mengawasi kinerja dari karyawan non manajerial serta yang bertanggungjawab langsung atas jasa perusahaan

Manajer lini pertama memegang jabatan seperti manajer kantor, shift supervisor, atau manajer departemen. Tanggung jawab utamanya adalah mengelola kinerja dari karyawan tingkat dasar yang bertugas langsung untuk memproduksi barang atau jasa.

Manajer lini pertama juga membuat jadwal rinci dan rencana operasional berdasarkan perencanaan jangka menengah dari manajemen tingkat menengah. Manajer ini pertama terlibat dalam rencana dan tindakan yang memberikan hasil ke depan.

b. Manajer menengah

Manajer menengah adalah manajer yang bertanggungjawab untuk menetapkan tujuan sejalan dengan sasaran dan rencana dari manajemen puncak, serta menerapkan strategi sub unit untuk mencapai sasaran tersebut

Manajer menengah memegang jabatan seperti manajer pabrik, manajer wilayah, atau manajer divisi. Pada level ini informasi akuntansi manajemen juga dibutuhkan untuk membantu para manajer menyusun rencana dan mengambil keputusan secara lebih baik.

(36)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Manajer puncak adalah eksekutif yang bertanggung jawab terhadap segenap pengarahan organisasi. Untuk itu, manajer puncak memerlukan informasi yang mendukung keputusan-keputusan yang berdampak jangka panjang terhadap organisasi perusahaan.

Manajer puncak bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi penting untuk perubahan, selanjutnya manajer puncak juga berkewajiban untuk membantu karyawan membangun rasa tanggung jawab kepada perusahaan dan menciptakan budaya positif organisasi melalui bahasa dan tindakan. Istilah yang sering digunakan untuk manajer puncak ini adalah direktur, kepala divisi, wakil presiden senior, dan sebagainya.

4. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan

Menurut Hasan (2002:82), langkah-langkah dalam pengambilan keputusan yaitu:

a. Mendefenisikan masalah

b. Mengidentifikasi kriteria keputusan c. Menimbang kriteria

d. Membuat alternatif pilihan tindakan e. Mengevaluasi setiap alternatif

f. Memperkirakan keputusan yang paling optimal.

(37)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Langkah pertama dalam pengambilan keputusan adalah mengenali (mengidentifikasi) masalah. Masalah adalah terdapatnya perbedaan antara keinginan yang ditetapkan dan keadaan yang dihadapi.

Adanya perbedaan antara keadaan yang sesungguhnya dan keinginan yang ditetapkan tidaklah menjamin bahwa manajer akan membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah. Identifikasi dapat dipermudah dengan, pertama, manajer harus menyadari adanya perbedaan. Mereka harus mengetahui adanya masalah sebelum memulai mencari pemecahan masalah. Kedua, manajer menyadari adanya perbedaan antara keinginan yang ditetapkan dan kenyataan yang sesungguhnya tidaklah cukup untuk memulai proses pengambilan keputusan, untuk itu manajer harus termotivasi untuk mengurangi perbedaan tersebut. Pada akhirnya manajer juga harus memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sumber-sumber daya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

b. Mengidentifikasi kriteria keputusan

Kriteria keputusan adalah ukuran dasar yang digunakan untuk menuntun pertimbangan dan keputusan. Biasanya, semakin banyak ditemukan kriteria yang memungkinkan untuk memecahkan masalahnya. c. Menimbang kriteria

(38)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

peringkat awal kriteria keputusan. Selain itu dapat menggunakan perbandingan mutlak (absolut comparisons), dimana setiap patokan dibandingkan dengan ukuran dasar (standar) atau tingkatan atas manfaatnya sendiri. Metode lain adalah perbandingan nisbi relative comparisons), dimana masing-maisng patokan dibandingkan secara langsung terhadap tiap-tiap patokan lain.

d. Membuat alternatif pilihan tindakan

Setelah mengenali dan menimbang kriteria keputusan yang akan menuntun proses pengambilan keputusan, langkah berikutnya adalah mengenali pilihan tindakan yang mungkin dapat memecahkan masalah secara umum, pada langkah ini, pemikirannya adalah untuk menyusun sebanyak mungkin alternatif.

e. Mengevaluasi setiap alternatif

Langkah berikutnya adalah secara sistematis mengevaluasi tiap-tiap alternatif terhadap masing-masing patokan. Karena sejumlah informasi harus dikumpulkan, langkah ini memakai waktu jauh lebih lama dan lebih mahal dari langkah-langkah lain dalam proses pengambilan keputusan. f. Memperkirakan keputusan yang paling optimal

(39)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

kemudian menjumlahkan nilai-nilai tersebut untuk setiap alternatif rangkaian tindakan yang disusun.

Kemudian hasil keputusan dievaluasi pengimplementasiannya dan harus dimonitor terus-menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan. Hal ini dilakukan karena pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontiniu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus selalu dihadapinya.

5. Sistem Informasi Akuntansi dalam pengambilan keputusan

Nilai dari sebuah informasi bagi pengambilan keputusan (decision maker) adalah sangat berharga hanya dengan informasi yang sangat baik dan benarlah seorang manager dapat membuat keputusan yang dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan pada masa yang akan datang, terutama dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, yang mana fungsi-fungsi tersebut diarahkan kedalam masalah investasi. Fungsi-fungsi yang terdapat pada informasi adalah pemahaman, peneguhan, diagnosis, dan peramalan.

“Romney dan Steinbart (2004:2) menyatakan bahwa “sebuah sistem informasi akuntansi (SIA) yang dirancang dengan baik dapat menyelesaikan beberapa masalah. Lagipula, apabila dirancang dengan tepat sistem informasi akuntansi tersebut dapat menyediakan beberapa informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan atas masalah-masalah yang lain”.

(40)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

masalah yang mungkin terjadi. Model-model keputusan dan alat analisis yang berbeda dapat diberikan kepada para pemakai. Bahasa pertanyaan (Query language) dapat memfasilitasi pengukuran data yang relevan, yang kemudian akan digunakan untuk mengambil keputusan. Berbagai peralatan dapat membantu pengambilan keputusan dan mengevaluasi serta memilih diantara berbagai alternatif arah tindakan.

Ketersediaan informasi menjadi faktor yang sangat penting untuk menilai proses dan kualitas hasil keputusan yang diambil oleh manajemen. Dalam menciptakan suatu informasi akuntansi diperlukan sebuah sistem . Dengan demikian SIA yang baik menjadi salah satu faktor untuk mendukung pengambilan keputusan manajer.

C. Gaji dan Upah

(41)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

1. Pengertian Gaji

Mulyadi (2001 : 373) adalah gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

2. Pengertian Upah

Achmad S. Ruky (2002: 191) upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya perhari ataupun perjam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih panjang, biasanya sebulan. Lebih lanjut dia memaparkan bahwa upah dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan perbedaan gaji dan upah adalah dari segi satuan waktu., dimana satuan waktu untuk gaji lebih panjang daripada satuan waktu untuk upah. Menurut Achmad S. Ruky (2002: 191), faktor -faktor yang mempengaruhi tingkat “patokan gaji” (standar upah/gaji) perusahaan adalah sebagai berikut:

(42)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

4. Kualifikasi sumber daya manusia yang digunakan 5. Tuntutan pekerja

Salah satu faktor di atas yaitu ketetapan pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai Ketentuan Pemerintah tentang Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Sektoral Regional (UMSR) sebagai pegangan untuk menetapkan tingkat upah patokan bagi perusahaannya. Tentunya ini hanya berlaku untuk jabatan pelaksana tingkat terendah.

Menurut Achmad S. Ruky (2002:191): “UMR pada dasarnya adalah upah terendah (minimum) yang ditetapkan oleh pihak Pemerintah (Daerah) yang harus dibayarkan kepada pekerja yang menduduki jabatan terendah dalam Struktur Peringkat Jabatan yang berlaku pada sebuah organisasi (perusahaan)”.

Tujuan utama penetapan upah minimum adalah sebagai jaring pengaman

(safety net), yang berfungsi untuk mencegah agar upah tidak terus merosot di

bawah daya beli pekerja. Tujuan penaikan upah minimum adalah untuk mengurangi kesenjangan upah tertinggi dan terendah yang dibayar perusahaan. Kenaikan ini diharapkan akan meningkatkan penghasilan pekerja pada jabatan yang terendah dalam organisasi, dari aspek makro diharapkan membantu mendorong peningkatan daya beli masyarakat dan ekonomi rakyat dan terakhir diharapkan memperbaiki rasio upah terhadap struktur biaya produksi.

Selain gaji dan upah, karyawan juga menerima jenis kompensasi lainnya. Misalnya tunjangan-tunjangan. Beberapa jenis tunjangan yang penting adalah:

(43)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

2. Cuti. Hampir semua perusahaan memberikan cuti kepada karyawan, dan selama cuti mereka tetap mendapat gaji. Lamanya cuti dikaitkan dengan masa dinas. Misalnya cuti dua minggu per tahun untuk karyawan yang masa dinasnya sampai lima tahun. Jika di atas lima tahun cuti yang diberikan selama tiga minggu.

3. Bonus. Biasanya bonus dihitung pada akhir tahun. Besarnya bonus tergantung kesepakatan antara majikan dan karyawan dan bisa didasarkan pada seberapa jauh laba perusahaan, divisi, melampaui target yang telah ditentukan.

4. Asuransi, banyak perusahaan membayar semua atau sebagian premi asuransi karyawan untuk kesehatan, perawatan gigi, atau asuransi jiwa. 5. Pensiun. Ini merupakan tunjangan yang disediakan hampir semua

perusahaan, akan tetapi karyawan biasanya baru akan menikmatinya dalam waktu lama setelah hal itu dihasilkan. Program ini sangat berbeda-beda antar perusahaan.

6. Premi lembur (Overtime premium pay). Merupakan tambahan tarif perjam apabila karyawan bekerja melampaui jam kerja normal.

(44)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

ditentukan. Kompensasi ini besar pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja para karyawan.

3. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

Istilah penggajian (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama suatu periode. Penggajian dan pengupahan itu penting karena alasan berikut:

1. Karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian dan pengupahan atau hal-hal yang tidak wajar. Untuk itu gaji dan upah harus dibayarkan secara akurat dan tepat waktu.

2. Penggajian dan pengupahan merupakan hal yang diatur oleh Peraturan Pemerintah

3. Penggajian dan pengupahan serta pajak dan upah yang berkaitan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih sebagian besar perusahaan, dimana sepertiga dari pendapatan dikeluarkan untuk membayar gaji dan upah serta beban yang berkaitan dengan gaji dan upah.

Mulyadi (2001: 12) mendefinisikan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan sebagai berikut: “Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya”.

Mulyadi (2000:285) menyinggung tentang sistem informasi akuntansi penggajian dan sistem akuntansi pengupahan seperti di bawah ini:

(45)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

dibayar tetap bulanan, dan sistem informasi akuntansi pengupahan digunakan untuk melaksanakan penghitungan, pembayaran, dan pencatatan upah bagi karyawan yang dibayar berdasarkan hari, jam, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan”.

Data-data dari setiap karyawan harus disimpan secara akurat untuk merancang sistem penggajian dan pengupahan. Laporan periodik yang menggunakan data-data penggajian dan pengupahan harus disampaikan kepada badan-badan pemerintah. Data-data tersebut harus disimpan demi berjaga-jaga jika sewaktu-waktu badan-badan dimaksud melakukan inspeksi. Sistem penggajian dan pengupahan harus dirancang untuk membayar gaji dan upah karyawan secara tepat waktu. Sistem ini juga harus dirancang untuk menyediakan data-data yang berguna bagi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi penyelesaian setiap ketidakpuasan karyawan dan negosiasi menyangkut iuran dan tunjangan lainnya.

Dalam kenyataannya sistem penggajian dan pengupahan berbeda di setiap perusahaan, namun unsur utama yang umum terdapat dalam sebagian besar sistem ini adalah:

1. Register gaji dan upah

Suatu daftar multikolom yang digunakan untuk mengisi dan mengikhtisarkan data-data yang dibutuhkan dalam setiap periode penggajian.

2. Catatan pendapatan karyawan

(46)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

dalam rangka menghitung pemotongan pajak kesejahteraan sosial dan pajak kesehatan setiap karyawan serta pajak penggajian majikan.

3. Cek gaji dan upah

Pada akhir setiap periode penggajian, cek-cek gaji dan upah (payroll checks) disiapkan.setiap cek memiliki potongan yang dapat dipisahkan, yang memperlihatkan rincian tentang bagaimana pembayaran bersih dihitung. Tidak perlu mencatat setiap cek gaji dalam jurnal terpisah, karena semua rinciannya telah tersedia dalam register gaji.

1. Dokumen yang digunakan

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa dokumen/formulir jika ditinjau dari segi pengolahan data akuntansi dibagi menjadi dua macam yaitu dokumen sumber dan dokumen pendukung. Menurut Mulyadi kedua dokumen yang digunakan dalam siklus jasa personel terlihat seperti Tabel 2 berikut:

Tabel 2 : Dokumen dalam Siklus Jasa Pesonel

Dokumen Transaksi Dokumen Sumber Pendukung 1. Pencatatan biaya gaji dan

upah

2. Pencatatan pembayaran gaji dan upah

Bukti kas keluar Bukti kas keluar

Rekap daftar gaji dan upah

Daftar gaji dan upah Sumber : Mulyadi, 1996. Auditing: Pendekatan Terpadu, Terjemahan Amir

(47)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Dokumen lengkap yang digunakan dalam siklus penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut :

1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah 2. Kartu jam hadir

3. Kartu jam kerja

4. Daftar gaji dan daftar upah 5. Rekap daftar gaji dan rekap upah 6. Surat pernyataan gaji dan upah 7. Amplop gaji dan upah

8. Bukti kas keluar

Dokumen – dokumen di atas dijelaskan sebagai berikut: 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya perubahan tarif, kenaikan pangkat, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.

2. Kartu jam hadir

(48)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Dokumen yang digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung guna mengerjakan pekerjaan. Dokumen diisi mandor dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah, lalu dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan

4. Daftar gaji dan upah

Dokumen yang berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.

5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

Merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.

6. Surat pernyataan gaji dan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Ini dibuat sebagai catatan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.

7. Amplop gaji dan upah

(49)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

8. Bukti kas keluar

Merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi pembuat bukti kas keluar kepada fungsi pengeluaran kas, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

Arens dan Loebbecke menjelaskan bahwa dokumen-dokumen dari setiap fungsi usaha pada siklus penggajian dan kepegawaian terlihat seperti dibawah ini:

1. Fungsi kepegawaian dan penempatan pegawai, dokumennya terdiri dari catatan kepegawaian (personnel record), formulir otoritasi pengurangan

(deduction authorization form), formulir otorisasi tariff (rate authorization

form).

2. Fungsi pengelolaan waktu dan penyiapan pembayaran gaji, dokumennya terdiri dari kartu absen (time card), tiket waktu kerja (job time ticket), laporamn ikhtisar penggajian (summary payroll report), jurnal penggajian

(journal payroll), berkas induk penggajian (payroll master file)

3. Fungsi pembayaran gaji, dokumennya adalah cek gaji (payroll check)

4. Fungsi penyiapan surat pemberitahuan dan pembayaran pajak dokumennya adalah surat pemberitahuan pajak.

2. Catatan Akuntansi yang Digunakan

(50)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

1. Jurnal umum 2. Kartu kos produk 3. Buku pembantu biaya 4. Kartu penghasilan karyawan

Catatan-catatan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Jurnal umum

Jurnal ini digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan yang memakai jasa tenaga kerja. Dokumen sumber untuk pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti kas keluar. Jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat dalam empat tahap:

 Tahap pertama. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar, dicatat oleh bagian utang kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar:

Gaji dan Upah Rp. 100.000,-

Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar Rp. 100.000,-  Tahap kedua. Berdasar bukti memorial, bagian jurnal mencatat

distribusi biaya gaji ke dalam jurnal:

Biaya Administrasi dan Umum Rp. 25.000,-

Biaya Pemasaran Rp. 10.000,-

Gaji dan Upah Rp. 15.000,-

 Tahap ketiga, Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap “lunas” fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran upah karyawan ke dalam register cek:

Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar Rp. 50.000,-

Kas Rp. 50.000,-

(51)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

 Tahap keempat. Berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap daftar gaji, bagian kartu biaya tenaga kerja kedalam buku pembantu

Jumlah untuk mencatat biaya upah dibuat dalam empat tahap:

 Tahap Pertama, Berdasar dokumen bukti kas keluar, dicatat oleh bagian utang kewajiban upah ke dalam register bukti kas keluar

Gaji dan Upah Rp. 50.000,-

Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar Rp.50.000,-  Tahap Kedua. Berdasar bukti memorial, bagian jurnal mencatat

distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum:

Biaya Administrasi dan Umum Rp. 10.000,- Biaya Pemasaran Rp. 40.000,-

Gaji dan Upah Rp. 50.000,-

 Tahap Ketiga. Berdasar dokumen bukti kas keluar yang telah dicap “lunas” fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran upah karyawan ke dalam register cek:

Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar Rp. 50.000,-

Kas Rp. 50.000,-

 Tahap Keempat. Berdasar bukti memorial yang dilampiri rekap daftar upah, bagian kartu mencatat biaya tenaga kerja ke dalam dua buku pembantu: kartu harga pokok produk dan kartu biaya.

2. Kartu kos produk

(52)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

3. Buku pembantu biaya

Ini merupakan buku pembantu yang dipakai untuk mencatat biaya tenaga kerja setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan ini adalah jurnal umum atau rekap daftar gaji dan upah.

4. Kartu penghasilan karyawan

Catatan mengenai penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan.

4. Prosedur Gaji dan Upah

Menurut Mulyadi (2001: 385), terdapat 4 prosedur gaji dan upah, yaitu: 1. Prosedur pencatatan waktu hadir dan kerja

2. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah 3. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah 4. Prosedur pembayaran gaji dan upah Uraian dari keempat prosedur diatas adalah sbb: Ad.1. Prosedur pencatatan waktu hadir dan kerja

(53)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

karyawan selama satu periode pembayaran dan juga tarif gaji dan upah pekerjaan yang dilakukan.

Ad.2. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah

Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan, data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan yang baru, kenaikan pangkat, , pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir

Ad.3. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah

Dalam prosedur ini, distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.

Ad.4. Prosedur pembayaran gaji dan upah

Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungs keuangan, dan menulis cek guna pembayaran gaji dan upah, kemudian fungsi keuangan menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji dan upah.

(54)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 2: DFD Umum (Level-O) untuk Pemrosesan Penggajian

5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah

Setelah semua transaksi dianalisis, dijurnal dan diposting maka semua jurnal penyesuaian dibuat dan akkun-akun dapat diringkas dan disajikan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan dapat dibuat langsung dari data-data buku besar yang sudha disesuaikan yang menghasilkan sistem pelaporan keuangan yang telah memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan dan disajikan dengant tpeat waktu sesuai yang diharapkan perusahaan.

5.

Sistem Pelaporan Gaji dan Upah

5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah

Data Pembayaran

Validasi Data Penggajian Gambar 3: DFD Secara Lebih Jelas (Level-1) untuk Pemrosesan penggajian.

(55)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

(56)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif, dalam bentuk studi kasus, yaitu penelitian yang rinci tentang suatu objek tertentu untuk kurun waktu tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan spesifik, dan bersifat eksploratif untuk menerangkan sebab terjadinya dan bagaimana memecahkannya.

B. Jenis Data

1. Data primer, yaitu segala data yang diperoleh melalui pengamatan pada perusahaan mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dan hubungannya dengan pengambilan keputusan.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah terdokumentasi diperusahaan antara lain sejarah perusahaan dan struktur organisasi.

C. Teknik Pengumpulan Data

(57)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

2. Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan bagian akuntansi, kepegawaian, dan bagian yang terkait.

3. Teknik Dokumentasi, yaitu meneliti dokumen organisasi yang berhubungan dengan penelitian ini guna mendapatkan data yang diperlukan

D. Metode Analisis Data

Analisa data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode deskriptif, metode yang mengumpulkan, menyusun, mengelompokkan, menginterprestasikan, dan menganalisa data serta dibandingkan dengan teori-teori, kemudian diambil suatu kesimpulan dan selanjutnya memberikan saran.

E. Responden

Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah kepala bagian Sumber Daya Manusia dan Akuntansi serta staff dan karyawan yang berkompeten terhadap objek penelitian

F. Tempat dan Jangka Waktu Penelitian

Adapun tempat penelitian ini adalah bertempat di Jln. Rumah Sakit Haji-Medan Estate. Sedangkan jadwal penelitian dimulai bulan Februari 2008 sampai dengan selesai.

(58)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Singkat Perusahaan

Awal tahun 1960 an sudah mulai terdengar suara dari kalangan umat Islam di Sumatera Utara khususnya di Kota Madya Medan yang mendambakan terwujudnya rumah sakit yag benar-benar bernafaskan Islam. Hal ini disebabkan rumah sakit yang ada dirasakan belum mampu membawakan dakwa atau misi Islam secara menyeluruh. Sementara itu, beberapa rumah sakit yang membawakan misi dari agama Islam sudah lebih dulu ada dikota Medan.

Pada musim haji tahun 1990 terjadi musibah terowongan mina yang banyak menimbulkan korban jiwa pada jemaah haji dari Indonesia adalah kebetulan sekali gagasan dan pelaksanaan pembangunan rumah sakit sejalan pula dengan niat pemerintah untuk membangun rumah sakit haji di tempat Embarkasih calon jema’ah Haji Indonesia.

(59)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Surabaya, Ujung Pandang, dan Medan melalui surat Keputusan Gubernur KDH Tingakt I Propinsi Sumatera Utara No.445.05/712.K.

Rencana pendirian rumah sakit yang masih dalam proses ini segera mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah pusat yakni berupa pengukuran bantuan dari Garuda Indonesia, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila bahkan bantuan-bantuan pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. Instansi-instansi pemerintah dan swasta juga memberikan dukungan melalui infaq para jemaah haji dan infag para pegawai negeri yang beragama Islam.

Pada tanggal 7 Maret 1991 dibentuk panitia pembangunan Rumah Sakit Haji Medan dan sebagai peletak batu pertama oleh Bapak Menteri Agama Republik Indonesia (Bapak H. Munawir Sjadzali) dan Bapak Gubernur KDH Sumatera Utara (Bapak H.Raja Inal Siregar).

Sementara itu pada tanggal 4 Juni 1992 Bapak Presiden Republik Indonesia (H.M. Soeharto) berkenan untuk meresmikan Rumah Sakit Haji Medan. Dan pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan ketua umum Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara.

Adapun sarana dan prasarana yang ada pada Rumah Sakit Haji Medan adalah sebagai berikut:

1. Luas tanah Rumah Sakit Haji Medan seluas 6 Ha

2. Luas bangunan Rumah Sakit Haji Medan seluas 12.000 M2 3. Jenis dan jumlah tempat tidur

(60)

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.

USU Repository © 2009

b. Kelas utama B (VIP)

c. Kelas I (Marwah, Shafa, Iklas, ICU)

d. Kelas II (Fitrah, Ruang Anak, Hijir Dewasa) e. Kelas III (An-Nisa Baru, Al-Iksan, Arafah, Fitrah) f. Ranjang Baby

g. Ruang ICU

h. Ruang stroke care unit i. Jumlah Bed 250 tempat tidur Sarana penunjang lainnya yaitu:

1. Laboratorium 2. Radiologi 3. Farmasi

4. Rehabilitasi medis 5. Gizi

6. Binatu

7. Pemeliharaan sarana Rumahh Sakit

Disamping itu Rumah Sakit Haji Medan juga mempunyai visi, misi, falsafah dan tujuan, yaitu sebagai berikut:

Visi

Gambar

Tabel 1. Daftar Tipe-tipe Keputusan  ...................................................................
Gambar 1. Sistem Akuntansi  ...............................................................................
Gambar 1: Sistem Akuntansi
Tabel 1: Daftar Tipe-tipe Keputusan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan penyakit di daerah Bogor dan Subang (Jawa Barat), Tegal dan Sukoharjo (Jawa Tengah), serta Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) menunjukkan adanya

When Statements number 41 (Saya menyenangkan diri saya dengan hadiah ketika saya sudah lebih baik dalam berbahasa inggris, Contohnya kalo saya dapat nilai A pada mata kuliah

Khusus kepada lembaga negara, pemerintah daerah dan perguruan tinggi yang telah dan akan mengangkat Jabatan Fungsional Arsiparis melalui program inpassing, dan telah

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol

Sedangkan ciri biokimia sukrosa positif dengan gas, dektrosa positif, laktosa negatif, sitrat positif, H2S positif, amilum positif, katalase positif, indol negatif,

Selain itu efek dari berlebihnya penambahan katalis dapat membuat serbuk selulosa terdekstrusi karena sifat asam sulfat yang eksoterm mampu membuat serbuk selulosa

+danya tingkat pemahaman tanda bahasa isyarat erbal yang jelas di bawah tingkat yang sesuai menurut usianya denga kapasitas intelektual nonerbal yang intak dan sesuai dengan

Pada Tabel 4.10 yang merupakan hasil output perhitungan nilai kredit dengan metode Capital , Asset Quality , Earning, dan Liquidity yang menggunakan program tahun