PEMBUATAN YOGHURT
MENGGUNAKAN
STARTER
Lactobocillus bulgaricus dan Strepto co cc us t h er mop hi lusOleh :
Dra.
P.Maria
Hendrati,
M.Si. PembekalanAlumni
3 Desember 2Ol4 FakultasBiologi
Universitas Jenderal SoedirmanPendahuluan
Yoghurt didefinisikan
sebagai
produk
yang
diperoleh
dari
susu
yang
telah dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri sampai diperoleh keasaman bau dan rasayang khas, dengan atautanpa penambahan bahan
lain
yang diizinkan(DSN.
1992). Yoghurtyang baik
memiliki
tekstur yang halus, lembut, konsisten dan tidak ada sineresis. Bahan baku dan ingridien dengan komposisi dan formulasi yang tepat serta proses pengolahan yang benardibutuhkan untuk menghasilkan yoghurt dengan tekstur dan konsistensi yang baik.
Tipe
yoghurt
dapat
dibagi menjadi
beberapakategori,
umurnnya
berdasarkan kandungan lemak, metode pembuatan danflavor.
Yoghurt berdasarkan kandungan lemaknya dibedakan dalamtiga
kategoriyaitu:
1) yoghurt yang mengandungminimum
3,25oh lemaksusu:2)
yoghurt yang mengandung lemak susu 1-3,25Yo; dan 3) yoghurt rendah lemak yaitubila
mengandunglemak
susu
kurang
dari
l%
(Tamime,
1990).
Berdasarkan metode pembuatannya. tipe yoghurt dibagi menjadi set yoghurt dan stined yoghurt.Set
yoghurr
dituangke
dalam kemasanakhir
setelah tahap inokulasi. Pewarna atauflavor ditambahkan kedalam kemasan akhir sebelum susu diinokulasi untuk membantu proses
pengadukan kemudian kemasan akhir akan diinkubasi pada suhu yang sesuai. Jika
pH
yangdiinginkan sudah dicapai, kemasan didinginkan. Koagulum yang dihasilkan kompak dan hasil
gel
berbentuk semi padat, sehingga disebut'set'.
Selyoghurt
difermentasi dalam kemasan akhir, inkubasi dapat dilakukan dalam waterbath, dalam ruangan dengan suhu terkontrol ataumelalui heated tunnel.
Stirred yoghurt fermentasi susu dilakukan pada tangki fermentor atau wadah besar dan
setelah
inkubasi barulah
produk
dikemas dalam
kemasankecil.
Berdasarkan flavornya,yoghurt dibedakan menjadi
natural
yoghurt
danfruit
yoghurt.
Natural
atauplain
yoghurtadalah yoghurt tanpa penambahan
flavor
lain sehingga rasa asamnya sangat tajam sedangkanfruit
yoghurt adalah yoghurt yang diberi flavor sintetik dan zat pewarna. Yoghurt mengandungbakteri
hidup
sebagaiprobiotik, yaitu
mikroba
dari
makananyang
menguntungkan bagimikroflora
di
dalam saluran pencemaan. Sejauh ini jenisprobiotik
yang paling umum adalah bakteri asam laktatdari
golongan Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus themophilus, danLactobacillus
casei.Di
dalamyoghurt
biasanya mengandungjutaan
hinggamilyaran
sel bakteri-bakteriini
setiapmililiternya.
Keberadaanbakteri yang
banyakdi
dalam yoghurt memang berkaitan dengan proses pembuatannya (Andayani, 2007).Robinson
(1999)
mengemukakan beberapatujuan
kesehatan yangtelah
dibuktikanmelalui
konsumsi susu fermentasi, termasukyoghurt,
yaitu
memacu pertumbuhan karena meningkatkan pencernaan dan penyerapan zat gSzi, mengurangi atau membunuh bakteri jahatdalam saluran pencernaan, menorrnalkan kerja usus besar (mengatasi konstipasi dan diare),
memiliki
efek
anti
kanker,
mengatasi masalah
lactose
intolerance, berperan
dalamdetoksifikasi dan mengatasi stres, serta mengontrol kadar kolesterol dalam darah dan tekanan
darah.
Pembuatan
Yoghurt
Pembuatan yoghurt pada dasarnya sama dengan pembuatan starter yoghurt. Hanya saja
pada pembuatan yoghurt memerlukan wadah yang lebih besar dan proses pengemasan untuk
menjaga kualitas yoghurt. Alat, bahan dan cara kerja dari pembuatan yoghurt dapat dijelaskan
dibawah
ini
:Alat yang digunakan untuk membuat yoghurt diantaranya
1.
Panci,2.
Pengaduk,3.
Kompor4.
Wadah yoghurt (cup plastik sesuai dengan kebutuhan)5.
Lemari pendingin (kulkas)Bahan yang digunakan untuk membuat yoghurt diantarunya
I.
Kultur murni bakteri L. bulgaricus dan S. thermophilus2.
Susu sapi3.
Gula pasir4.
Sari buah bila diperlukanCara pembuatan
yoghurt
Siapkan starter yoghurt yang mengandung
kultur murni
bakteriL.
bulgoriczs dan S.thermophilus
Susu sapi sebanyak 1 liter ditaruh ke dalam panci dan ditambahkan gula pasir 2
-
5 oA ,kemudian dipanaskan
di
atas kompor sampai suhu sekitar 80 0C (proses pasteurisai) jangan sampai mendidih selama 15 menitPada pembuatan set yoghurt, siapkan cup plastik yang sebelumnya sudah
di
sterilisasi dengan cara memasukkan air mendidih ke dalambotol
selama 1- 2
menit, kemudianair
segera dibuang atau cupplastik dicuci
denganair
matang, kemudian susu yang sudah dipasteurisasiditunggu
sampai suhunyaturun,
yaitu
sekitar40
0C (hangat hangatkuku)
ditambahkan starter yoghurt3 -5
o
,
dikocok
sampai tercampur rata,baru dimasukkan ke dalam cup plastik dan
di
inkubasi selama 5-
8 jam pada suhu 37oc.
Pada pembuatan sterring yoghurt susu yang sudah dipasteurisasi segera dimasukkan ke
dalam botol besar atau toples yang sudah disterilisasi, ditunggu sampai suhunya turun
sekitar 40 0C kemudian starter yoghurt ditambahkan sebanyak 3
-
5 % dandi
inkubasi selama 5-
8jam
pada suhu 37 0C. setelah yoghurtjadi
baru dikemas ke dalam cup plastik yang diinginkan.Pada pembuatan
fruit
yoghurt, setelah susu dipasteurisasi dapat ditambahkan perasabuah atau sedikit sari buah segar untuk menambah citarasa yoghurt.
Yoghurt yang sudah
jadi
disimpan pada lemari pendingin (kulkas) dan siap dipasarkanPenutup
Yoghurt
merupakan minuman olahan susuyang
diperolehdari
proses fermentasi dengan mempertahankan mikroorganisme tertentu yang masih dipertahankan dan masih hidup.Kehadiran mikroorganisme inilah yang nantinya membuat rasa susu menjadi asam. Rasa asam
pada susu hasil fermentasi tersebut berasal dari asam laktat yang salah satu manfaatnya adalah
meningkatkan daya tahan tubuh. Selain meningkatkan daya tahan tubuh, yoghurt
memiliki
beragam manfaat bagi kesehatan.
5.
6.
Daftar
PustakaAstuti.,
Rocktiningruffi,
E.,
Hasanah,H.
Optimalisasi Potensi Peternak SusuSapi
Perah Melalui Peyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan Keju Dan Yoghurt Aneka Rasa GunaMeningkatkan
PendapatanMasyarakat.
Pusat
PengabdianMasyarakat
LINY.Yogyakarta
Paramita,
D.
2008. Kualitas Mikrobiologis
set yoghurt sinbiotik
dengan pemanbahannatamycin sebagai biopreservatif.
(Skripsi)
tidak
dipublikasikan.Prodi
teknologi hasil ternak Fakultas Peternakan IPB. Bogor.Rahman,
A.,
S.
Fardiaz,W.P.
Rahayu,Suliantari, dan
C.C.
Nurwitri.
1992. Teknologi Fermentasi Susu. Direktorat Jenderal PendidikanTinggi,
PAU
Pangan dan Gizi, lPB. BogorSirait,
C.
H.
1984. Proses Pengolahan Susu menjadi Yoghurt.WARTAZOA
Vol.
1No.
4.Bogor
Sugiarto. 1997.
Proses Pembuatandan
PenyimpananYoghurt yang
baik.
Lokakarya fungsional non peneliti. Bogor