PROSIDING
Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI
2015)
Tema:
"Pemberdayaan Kearifan Lokal Melalui Inovasi Teknologi Informasi
Guna Terciptanya Pengembangan Potensi Wilayah di Daerah"
Tuktuk Siadong, 5 - 6 September 2015
Toledo Inn, Ambarita-Samosir, Sumatera Utara
Editor : Marzuki Sinambela
Penyelenggara:
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) FORUM INTELEKTUAL HARAPAN ANAK NEGERI-BATAK
KABUPATEN SAMOSIR (FORUM IHAN-BATAK)
USU Press
Art Design, Publishing & Printing Gedung F
Jl. Universitas No. 9, Kampus USU Medan, Indonesia
Telp. 061-8213737; Fax 061-8213737
Kunjungi kami di: http://usupress.usu.ac.id
USU Press 2015
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
ISBN: 979 458 808 3
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Marzuki Sinambela
Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI 2015) / Marzuki Sinambela
– Medan: USU Press, 2015
xv, 401 p.: ilus. ; 29 cm. Bibliografi, Indeks.
ISBN: 979-458-808-3
KATA PENGANTAR
Inovasi Teknologi Informasi merupakan salah satu teknologi unggulan yang menentukan
masa kini dan masa depan umat manusia, Teknologi Informasi (TI) semakin penting untuk
dikuasai pemahamam, pengetahuan, pemanfaatannya, serta penciptaannya. Kaitannya yang erat
dengan berbagai sektor ekonomi, pariwisata, pendidikan, sosial budaya, pertanian, perikanan,
dan wirausaha terutama untuk sektor tersier dan kwarter, menempatkan TI sebagai komoditi
strategi dalam pembangunan nasional. Ada negara yang meluncurkan konsep pembangunan
nasionalnya yang berisikan IT-led development, dimana TI bukan hanya sebagai perangkat
pendukung tetapi telah meningkat menjadi penggerak utama mekanisme pembangunan seluruh
sektor ekonomi nasional.
Bertolak dari sisi pemanfaatan TI, selain dimaksudkan untuk memacu tumbuhnya
penguasaan TI, sasaran utamanya adalah pemanfaatan yang berdayaguna, berhasilguna,
ekonomis, berkualitas, serta bertanggungjawab. Sasaran ini hanya dapat tercapai jika terjalin
hubungan yang serasi di antara pelaku-pelaku yang terkait kerjasama yang terkoordinasi.
Tujuan utama dari seminar ini adalah:
Mendapatkan informasi terkini tentang masalah dan penelitian dibidang inovasi teknologi
informasi.
Mengetahui sejauh mana outcome Teknologi Informasi pada pengembangan potensi wilayah
di daerah.
Untuk memberikan pemahaman kepada Pemerintah Daerah, masyarakat umum, kalangan
bisnis, dan mahasiswa tentang fenomena Teknologi Informasi..
Sebagai perwujudan partisipasi terhadap perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia,
khususnya di Kabupaten Samosir.
Dalam Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi (SNITI) 2015 ini topik-topik
makalah diperluas terkait inovasi dan teknologi informasi dibidang pariwisata, pendidikan, sosial
budaya, pertanian, perikanan, dan wirausaha. Selanjutnya, para penulis/pemakalah diundang
untuk memasukkan makalah dengan topik sebagai berikut (tapi tidak dibatasi hanya pada
topik-topik ini):
Sistem Informasi, Sistem Cerdas, Teknologi Informasi dan Multimedia
Inovasi Pembelajaran, Sistem & Kebijakan Pendidikan
Instrumentasi, Material, dan Geofisika
Matematika, Statistika, dan Riset Operasi
Biologi, Kimia, Fisika dan Bioteknologi
Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Biomassa dan Energi Terbarukan
Agroindustri, Agribisnis, Agroteknologi dan Ketahanan Pangan
Teknologi Pertanian dan Teknologi Industri
Mekanika, Elektronika dan Rekayasa Infrastruktur
Hukum dan HAM
Ekonomi
Seminar ini merupakan sarana diskusi ilmiah, komunikasi dan pertukaran informasi bagi
para akademisi, peneliti, praktisi, pemerintah dan stakeholder lainnya untuk pengembangan
inovasi dan teknologi informasi. Panitia SNITI 2015 menerima Extendee Abstrak sebanyak 75
hasil penelitian dari peneliti, guru, mahasiswa dan dosen dari berbagai perguruan tinggi Negeri
dan Swasta antara lain :Universitas HKBP Nommensen Medan, BMKG Wil 1 Medan, STMIK
Budi Darma Medan, Universitas Trisakti Jakarta, STMIK Kaputama Binjai, Universitas
Sisingamangaraja XII Medan, Universitas Prima Medan , STMIK KHARISMA Makassar,
Universitas Atmajaya Yogyakarta, LP3I Medan, Universitas Negeri Malang, Universitas
Sumatera Utara, BMKG Wilayah I, STMIK RAHARJA Tangerang, Universitas Muhammadiyah
Ponorogo, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, UIN SGD Bandung Fakultas Sains dan
Teknologi, Univeristas Kristen Satya WacanaSalatiga, UNIMED, `Unsri, Politekni Negeri
Benggalis, IT DEL Tobasa.
Selamat melaksanakan rangkaian kegiatan SNITI 2015, semoga bermanfaat tidak hanya
bagi peserta, tetapi juga untuk kemajuan pembangunan di daerah yang secara langsung dan tidak
langsung dapat berkontribusi untuk meningkatkan kemajuan dan kecerdasan, serta kemakmuran
dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Samosir, 5 September 2015
Panitia Pelaksana
KATA SAMBUTAN BUPATI SAMOSIR
Kabupaten Samosir merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Tobasa, sesuai
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten
Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara. Wilayah seluas 2.069,05
km
2terdiri atas 1.444,25 daratan (Pulau Samosir dan sebagian wilayah Pulau Sumatera) dan
624,80 km
2danau. Pulau Samosir yang dikelilingi Danau Toba menjadi sebuah ciri khas yang
memiliki keindahan tersendiri.
Kondisi tanah yang ekstrim yakni berbukit dan berbatuan serta curaman menjadi tantangan
tersendiri bagi pemerintah daerah untuk menata program strategis dalam mensejahterakan
masyarakatnya.
Keindahan alam dan keunikan budaya serta peninggalan situs-situs budaya dan sejarah di
Kabupaten Samosir diyakini menjadi modal utama yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Dengan pertimbangan itu, pada Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2006-2010, Pemerintah Kabupaten Samosir menetapkan visi Samosir Menjadi
Kabupaten Pariwisata Tahun 2010 Yang Indah, Damai dan Berbudaya dengan Dukungan
Agribisnis yang Berwawasan Lingkungan Menuju Masyarakat yang Lebih Sejahtera dan pada
RPJMD 2011-2015 ditetapkan visi Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan Yang
Inovatif 2015. Dan pada Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2011-2025, Pemerintah
Kabupaten Samosir menetapkan visi: Samosir menjadi tujuan wisata internasional 2025. Sebagai
kabupaten destinasi wisata, pada tahun 2014, Samosir telah mencanangkan “
Samosir Visit
Years”
dengan tagline : Samosir Negeri Indah Kepingan Surga. Sebagai kabupaten yang baru,
kabupaten Samosir perlu sentuhan-sentuhan ilmiah dalam mengkaji dan menggali potensi yang
ada sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
Pemerintah Kabupaten Samosir menyambut baik sekaligus mengapresiasi atas terselenggaranya
Seminar Nasional Inovasi Teknologi dan Informasi (SNITI) 2014 di Kabupaten Samosir, dan
melaksanakan kembali SNITI untuk tahun 2015, yang membahas tentang perkembangan
Teknologi Informasi (TI).
Inovasi Teknologi Informasi merupakan salah satu teknologi unggulan yang menentukan masa
kini dan masa depan umat manusia, Teknologi Informasi (TI) semakin penting untuk dikuasai
pemahamam, pengetahuan, pemanfaatannya, serta penciptaannya. Kaitannya erat dengan
berbagai sektor ekonomi, pariwisata, pendidikan, sosial budaya, pertanian, perikanan, dan
wirausaha.
Kegiatan ini telah mendukung visi Kabupaten Samosir dan telah mensukseskan tahun kunjungan
wisata Samosir (Visit Samosir Year) serta juga sebagai salah satu bukti bahwa di Kabupaten
Samosir layak dilaksanakan seminar nasional.
Diharapkan kegiatan ini berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat Samosir dan hasil
seminar dimaksud terimplemetasi dengan baik.
Bupati Samosir
Ir. Mangindar Simbolon, MM
KEYNOTE SPEAKER:
PROF. YOUNG SUK KWON (PUSAN NATIONAL UNIVERSITY, KOREA)
PROF. DR. IR. BAMBANG SUBIYANTO, M.Agr (DEPUTI JASA ILMIAH, LIPI)
PROF. DR. SYAWAL GULTOM (REKTOR, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN)
REVIEWER
Prof. Motlan ,M.Sc.,Ph.D (UNIMED)
Prof. Bornok Sinaga,M.Pd (UNIMED)
Prof. Herbert Sipahutar,M.Sc (UNIMED)
Prof. Maidin Gultom, MH (UNIKA)
Arjon Turnip, Ph.D (LIPI)
Dr. Poltak Sihombing, M.Kom (USU)
Dr. Zakarias Situmorang, M.T (UNIKA)
Dr. Naeklan Simbolon.,M.Pd (UNIMED)
Dr. Mariati Purnama Simanjuntak .,M.Si ( UNIMED)
Dr. Ir. Sumihar Hutapea, MS (UMA)
Dr. Himsar Ambarita, (USU)
Dr. Tumiur Gultom,MP (UNIMED)
Dr. Haposan Sialagan, MH (UHN)
Ir. Parulian Simanjuntak MA., Ph.D( UHN)
Dr. Betty Marisi Turnip, M.Pd (UNIMED)
SUSUNAN PANITIA
Penasehat
1. Bupati Samosir
2. Prof. Dr. Syawal Gultom (Rektor Unimed)
3. Prof. Bornok Sinaga, M.Pd (Unimed)
Penanggungjawab
: Dr. Zakarias Situmorang., M.T (Ketua Forum IHAN-BATAK)
Pengarah
1. Dr. Arjon Turnip (LIPI)
2. Dr. Tumiur Gultom,S.P., M.P (Unimed)
3. Janner Simarmata,S.T., M.Kom (Unimed)
Organizing Commettee
Ketua : Tonni Limbong., M.Kom
Wakil Ketua : Mardi Turnip., M.Kom
Sekretaris : Marzuki Sinambela, S.Kom, M.T
Bendahara : Dr.Naeklan Simbolon., M.Pd
Sekretariat : Paska Marto Hasugian., M.Kom
Sinar Sinurat.,ST., M.Kom
Frikson Purba., S.Si., M.Pd
Dedi Holden Simbolon., S.Si., M.Pd
Sie Program dan Acara : Dr. Mariati Simanjuntak., M.Pd
Dr. Betty Marisi Turnip, M.Pd
Sie Persidangan /Seminar : Nora Susanti., SSi, M.Sc., Apt
Kammer Sipayung., M.Pd
Sie Akomodasi : Ir. Rolan Siregar., M.P
Joen P. Purba., S.Pd
Sie Perlengkapan : Alex Rikki Sinaga., M.Kom
Sie Publikasi dan Dokumentasi : Rijois Erwin Saragih., ST., MA
Seven Nainggolan., S.Kom
Sie Kerjasama : Sanggam Gultom., S.Kom., S.Si., M.Si
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN
TEKNOLOGI INFORMASI - II 2015
“
PEMBERDAYAAN KEARIFAN LOKAL MELALUI INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI
GUNA TERCIPTANYA PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH”
PUKUL ACARA KETERANGAN
4 SEPTEMBER 2015
14.00 - 22.00 Registrasi Peserta/Kedatangan Peserta Panitia
5 SEPTEMBER 2015
07.30 - 08.00 Registrasi Peserta Panitia
08.00 - 08.30 Pembukaan acara Seminar Nasional BAPPEDA Samosir
Inovasi Teknologi Informasi (SNITI)
Sambutan-sambutan
Sambutan Ketua Forum Ihan Batak Ketua Forum Ihan Batak
Laporan Ketua Panitia Kepala BAPPEDA Samosir
08.30 – 09.00 ”Kata Sambutan Bupati Samosir” Bupati Samosir
09.00 -09.30 Coffe Break Panitia
09.30 -10.15 “Membangun Model Inovasi Teknologi Informasi Prof. Young Suk Kwon (Pusan
dalam Seni dan Budaya” National University, Korea)
10.15-10.30 Tanya Jawab Moderator (Arjon turnip)
10.30 – 11.15 “Pemamfaatan Inovasi dan Teknologi Informasi Prof. Dr. Ir. Bambang Subiyanto, dan kendala yang dihadapi Pemerintah dan M.Agr (Deputi Jasa Ilmiah, LIPI)
masyarakat dalam membangun Wilayah”
11.15-11.30 Tanya Jawab Moderator (Tumiur Gultom)
11.30-12.15 “Implementasi Inovasi dan Teknologi Informasi Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
Dalam Pembangunan Pendidikan Didaerah, (Rektor UNIMED)
Tantangan dan Peluang Di Era Globalisasi”
12.15-12.30 Tanya Jawab Moderator (Kamer Cipayung)
12.30-13.30 Istirahat, sholat, dan makan siang Sie Acara dan MC, Si Konsumsi/
Hiburan Musik Perlengkapan
13.30 -18.00 Seminar Pararel Panitia
19.00 - 20.00 Penutupan Kepala BAPPEDA Samosir
6 SEPTEMBER 2015
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... iii
Keynote Speaker ... v
Susunan Panitia ... vi
Susunan Acara ... vii
Daftar Isi ... viii
BIDANG KAJIAN : SISTEM INFORMASI ... 1
ADAPTASI MODEL TOGAF UNTUK PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UNIVERSITAS CENDRAWASIH JAYAPURA) Axelon Samuel Renyaan ... 3
RANCANG BANGUN APLIKASI KOPERASI BERBASIS DESKTOP Roy Deddy Hasiholan Tobing, Joas Saragih, Kevin Siregar, Susy Pangaribuan ... 9
PENGEMBANGAN APLIKASI E-LEARNING BERBASIS WEB DENGAN PHP DAN MYSQL STUDI KASUS SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM Nuri Andhika Pinem ... 15
BIDANG KAJIAN : SISTEM CERDAS ... 19
RANCANG BANGUN TEKNOLOGI OTOMATIS PADA BUDIDAYA PERTANIAN MENGGUNAKAN CITRA UNTUK SMART HIDROPONIK GARDEN Erwin, Ahmad Syarif, Maya Kinanti, Fanny Candra Dewi ... 21
IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN-PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN HURUF “A” PADA AKSARA BATAK TOBA Suriski Sitinjak ... 27
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MONITORING SUHU TUBUH DENGAN ALGORITMA CLUSTER-TREE Antommy Fachrizal Arrafi, Sugondo Hadiyoso, Ratna Mayasari... 32
PERANCANGAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL UNTUK MONITORING LAHAN PERSAWAHAN DI KABUPATEN GOWA Mohammad Fajar, Hamdan Arfandy, Abdul Munir... 36
BIDANG KAJIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA ... 41
PEMODELAN DAN PENGEMBANGAN MOBILE-COMMERCE UNTUK USAHA KECIL MENENGAH BATIK PLUMPUNGAN SALATIGA Wiranto Herry Utomo, Retnowati, Evi Maria ... 43
IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) MENENTUKAN LAHAN YANG BAIK UNTUK PENANAMAN KELAPA SAWIT Alex Rikki, Paska Marto ... 48
ALGORITMA APRIORI PADA DATA PENJUALAN DI SUPERMARKET Efori Buulolo ... 53
PENERAPAN ALGORITMA LZMA (LEMPEL ZIP MARKOV CHAIN) PADA CITRA Hery Sunandar, Pristiwanto ... 56
MANAGEMENT USER CENTRALIZED HOTSPOT SEBAGAI SOLUSI JALUR DATA TERPUSAT MENGGUNAKAN TEKNIK BRIDGING
Fredy Susanto, Bara Aji Prakoso, Dewa Made Cahyadi ... 60
PENERAPAN METODE DEFLATE PADA CITRA DIGITAL
Pandi Barita Nauli Simangunsong ... 68
IMPLEMENTASI KEAMANAN DATA MENGGUNAKAN ALGORITMA SERPENT
Sony Bahagia Sinaga ... 73
PENGUJIAN KRIPTOGRAFI KLASIK CAESAR CHIPPER MENGGUNAKAN MATLAB
Tonni Limbong ... 77
JARINGAN IPTV BERBASIS JARINGAN BROADBAND PLC HOMEPLUG AV
Basuki Rahmat, Muhammad Iqbal, Ratna Mayasari ... 81
PENGAMANAN DATA TEKS DENGAN KOMBINASI CIPHER BLOCK CHANING DAN LSB-1
Taronisokhi Zebua ... 85
TEKNIK WATERMARKING DALAM PENGAMANAN DOKUMEN DIGITAL
Azanuddin ... 90
PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFAN DAN ALGORITMA LZW PADA KOMPRESI CITRA
Denni M Rajagukguk... 93
IMPLEMENTASI ALGORITMA STRING MATHCING PADA APLIKASI KUMPULAN SINOPSIS NOVEL ISLAMI
Nelly Astuti Hasibuan, Fahmy Syahputra ...101
PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA PENCARIAN OBJEK WISATA BERBASIS WEBSITE
Guidio Leonarde Ginting ...104
PENERAPAN ALGORITMA STRING MATCHING DALAM PENCARIAN RESEP MASAKAN BERBASIS ANDROID
Natalia Silalahi ...107
PENERAPAN VIGENERE CHIPER UNTUK PENGAMANAN SOAL UJIAN PADA APLIKASI UJIAN BERBASIS KOMPUTER
Surya Darma Nasution...110
ANALISA DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN JARINGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK
ROUTER OS
STUDI KASUS : PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (P4TK)
Jhon Wesly Manurung, Naikson F.Saragih ...114
APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PENGENALAN AKSARA BATAK (PUSTAHA)
Iqbal Kamil Siregar, Ada Udi Firmansyah, Bachtiar Efendi ...120
IMPLEMENTASI METODE METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM PENENTUAN BIAYA PRODUK
Kristian Siregar, Berto Nadeak ...124
IMPLEMENTASI ALGORITMA MERKLE HELLMAN KNAPSACK UNTUK MENGAMANKAN DATA TEKS
PEMASARAN TENUN ULOS BATAK MENGGUNAKAN E-COMMERCE
Zulfi Azhar, Eva Solita Pasaribu, Wan Mariatul Kifti ... 130
PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERMASALAHAN KNAPSACK
Rijois Iboy Erwin Saragih ... 137
BIDANG KAJIAN : INOVASI PEMBELAJARAN ... 141
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL LOGAN AVENUE PROBLEM SOLVING DI SEKOLAH DASAR
Santa Purba, Naeklan Simbolon ... 143
INOVASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KREATIVITAS MATEMATIS MAHASISWA PADA PENGAJARAN HIMPUNAN DAN LOGIKA
Adi Suarman Situmorang ... 148
RANCANG BANGUN APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN MEMBACA, MENULIS, BERHITUNG (CALISTUNG)
Adam Faroqi, Barikly Maula ... 154
ANALISIS KOMPONEN UTAMA OPINI GURU DAN SISWA TERHADAP UJIAN NASIONAL
Danny Manongga, Ade Iriani, dan Wiranto H.Utomo ... 158
THE STUDENTS’ DIFFICULTIES IN CONSTRUCTING PASSIVE SENTENCES BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP N 1 SIDIKALANG
Sadar H.T.Nainggolan, Dormauli Gultom, Desi Rajagukguk ... 169
JIGSAW EFFECT OF LEARNING STRATEGY AND MOTIVATION ON STUDENTS’ACHIEVEMEN
IN ENGLISH OF PGSD FIP UNIMED
Naeklan Simbolon, Eva Betty Simanjuntak ... 167
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS
Endang Junita Manik, Pintor Simamora ... 171
PEMECAHAN MASALAH PADA TOPIK KINEMATIKA
Sondang R. Manurung ... 175
ANALISIS TINGKAT PRESTASI BELAJAR MAHASISWA YANG BEKERJA DILUAR JAM PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIV. HKBP NOMMENSEN
Muda Sakti Raja Sihite ... 180
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA YANG MEMILIKI SIKAP
POSITIF DAN SIKAP NEGATIF TERHADAP MATEMATIKA
Sinta Dameria Simanjuntak ... 184
LEARNING INNOVATION THROUGH HIDDEN CURRICULUM DEVELOPMENT
Mariana Simanjuntak, Santi Manalu ... 188
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA
Asister F. Siagian ... 192
PEMBELAJARAN DENGAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR, MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA
Betty Marisi Turnip dan Mariati Purnama Simanjuntak ... 198
PERAN PROFESIONAL DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN INOVASI SISTEM PENDIDIKAN
Hendy Agustino Parulian Situmorang ...203
THE EFFECTIVENESS OF MIND MAPPING METHOD IN TEACHING OF WRITING ESSAY ABILITY OF THE SIXTH SEMESTER AT FKIP NOMMENSEN UNIVERSITY MEDAN IN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015
Kammer Sipayung, Neni Sinaga...207
PENGEMBANGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PROSES SAINS MAHASISWA
Mariati Purnama Simanjuntak, Betty Marisi Turnip dan Rappel Situmorang ...211
PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH
TERHADAP SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA CALON GURU FISIKA
Sehat Simatupang dan Togi Tampubolon ...218
EXPERIENTIAL LEARNING THROUGH VIDEO TASKS IN LEARNING SPEAKING (Case Study: Students at LP3I Medan)
Tasnim Lubis ...223
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN
LINGKUNGAN DI KELAS X SMA AL-HIDAYAH MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014 / 2015
Tumiur Gultom dan Santi Apriani Harahap ...226
KAJIAN MINAT GURU MINAT GURU TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (STUDI EMPIRIS PADA SMK MEDIKACOM BANDUNG)
Mardi Turnip ...230
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL DI KELAS VII SMP SWASTA KRISTEN IMMANUEL MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015
Sanggam P. Gultom ...237
THE STUDENTS’ DIFFICULTIES IN CONSTRUCTING PASSIVE SENTENCES BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP N 1 SIDIKALANG
Sadar H.T.Nainggolan, Dormauli Gultom, Desi Rajagukguk ...244
THE EFFECT OF PROJECT BASED LEARNING MODEL ON STUDENTS’ CRITICAL THINKING SKILL ABOUT DYNAMIC ELECTRICITY AT GRADE-X SCIENCES IN SMA N 2 LINTONGNIHUTA ACADEMIC YEAR 2014/2015
Jonni Sitorus, Rahmatsyah ...249
BIDANG KAJIAN : MATERIAL ...255
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN PENGENDAP TERHADAP SIFAT OPTIK NANOPARTIKEL Cu2O YANG DISINTESIS DENGAN METODE KOPRESIPITASI
Juan R. Simamora, Diana A. Barus, Anwar D. Sembiring ...257
PEMBUATAN DAN PENGUJIAN SIFAT MAGNETO-ELASTISITAS KOMPOSIT FEROGEL
BERBASIS POLIVINIL ALKOHOL (PVA) DAN NANOPARTIKEL BESI OKSIDA (Fe3O4)
Pintor Simamora, Mersya Sitanggang ...262
PEMANFAATAN CITRA SATELIT LANDSAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN SUHU DAN VEGETASI DI KABUPATEN SAMOSIR
BIDANG KAJIAN : GEOFISIKA ... 271
RELOKASI HIPOSENTER GEMPABUMI OUTER RISE BARAT SUMATERA 18 MEI 2014 MW 6.0 DAN MW 5.5 DENGAN METODE MJHD
Dimas Salomo Sianipar, Marzuki Sinambela, Lamtupa Nainggolan ... 273
PENENTUAN UNIT PELAKSANA TEKNIS TERBAIK DI BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH I DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING ( SAW)
Esti Suryaningsih, Hiras Sinaga, Marzuki Sinambela ... 277
ANALISIS PREDIKSI CUACA MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV
Sampe Simangunsong ... 281
BIDANG KAJIAN : BIOLOGI ... 287
STUDI LABORATORIUM PENGOLAHAN AMPAS TEBU MENJADI LIGNIN SEBAGAI BAHAN BAKU SURFAKTAN
Rini Setiati, Deana Wahyuningrum, Septoratno Siregar, Taufan Marhaendrajana ... 289
KAJIAN TEORITIS PENENTUAN TINGKAT ENERGI ATOM KAON MENGGUNAKAN
PERSAMAAN KLEIN GORDON
Russell, Syahrul Humaidi, Tua Raja Simbolon ... 294
BIDANG KAJIAN : KIMIA ... 299
ANALISIS PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD DAN BEVERAGE
Imelda R.Purba, Ria Veronica Sinaga, Zakarias Situmorang ... 301
BIDANG KAJIAN : PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM ... 307
PEMANFAATAN ENERGI PANASBUMI UNTUK PENGGUNAAN SELAIN PEMBANGKIT LISTRIK
Mulia Ginting, Mu’min Tamsil, Maman Djumantara ... 309
EVALUASI ZONA PRODUKTIF DAN CADANGAN MINYAK FORMASI “Z” LAPANGAN “P” JOB
PERTAMINA – PETROCHINA EAST JAVA
Puri Wijayanti, Pauhesti Rusdi, Prayang Sunny Yulia ... 318
PENGEMBANGAN POTENSI ELEKTROKINETIK SEBAGAI ALTERNATIF STABILISASI TANAH LEMPUNG LUNAK
Nahesson Hotmarama Panjaitan ... 321
PEMANFAATAN LIMBAH PULP SEBAGAI BAHAN LOSS CIRCULATION MATERIAL (LCM) PADA LUMPUR PEMBORAN KCL POLIMER
Cahaya Rosyidan, Widia Yanti1, Rini Setiati ... 326
BIDANG KAJIAN : ENERGI TERBARUKAN ... 329
KOMPUTASI PARAMETER KONTROL PADA IMPLEMENTASI RULE SURAM SISTEM
PENGERING TENAGA SURYA
Zakarias Situmorang dan Johanes Andriano Situmorang ... 331
REVOLUSI POMPA HIDRAM SAMOSIR
Marlen Samosir, Amin Wahyono, Oloan Purba ...336
ANALISIS HUBUNGAN LAMA PENYINARAN MATAHARI DENGAN SUHU UDARA MAKSIMUM DENGAN GENERAL LINEAR MODELS
Marzuki Sinambela ...341
BIDANG KAJIAN : AGROTEKNOLOGI ...347
KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR PRODUKSI LAINNYA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN SAMOSIR
HD. Melva Sitanggang, Citra Eliawaty ...349
ANALISIS METODE LOCATION QUOTIENT (LQ) TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN DELI SERDANG
Togu Harlen Lbn. Raja, Susilawaty Sitorus ...354
BIDANG KAJIAN : ELEKTRONIKA...359
REKONSTRUKSI IMAGE RADAR SUPER RESOLUTION MODEL MARKOV NETWORK DENGAN TRAINING SET MENGGUNAKAN PCA (Studi Kasus Pada Radar Cuaca di BBMKG Wilayah I Medan)
Lido Fanther, Marzuki Sinambela ...361
BIDANG KAJIAN : REKAYASA INFRASTRUKTUR ...367
RANCANG BANGUN PENGECEKAN KESUBURAN TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER
ATMEGA 8535 DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR RESISTIVITAS TANAH
Jhonson Efendi Hutagalung, Jeperson Hutahaean, Yessica Siagian ...369
“CICAC SOFTWARE” SEBAGAI APLIKASI PERHITUNGAN SUBNETTING DASAR PADA MATERI PROTOKOL PENGALAMATAN
Febrianto Alqodri, Devi Skripsiana, Akhsin Nurlayli, Ahmad M. Nidhom ...376
PENATAAN GEOMETRIK PERSIMPANGAN RUAS JALAN UTAMA DI KOTA MEDAN
Syafiatun Siregar, Asri Lubis, Kristian R ...381
BIDANG KAJIAN : HUKUM ...387
SISTEM PENDUKUNG PEMILIHAN CALON PIMPINAN UNTUK MODAL HUKUM DENGAN METODE PROMETHEE
Henry Kristian Siburian ...389
BIDANG KAJIAN : EKONOMI ...395
EVALUASI PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 PADA SKPD KECAMATAN MEDAN BARAT
ISBN: 979-458-808-3 Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) Tuktuk Siadong,, 5 - 6 September 2015
Bidang Kajian :
ISBN: 979-458-808-3 Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) Tuktuk Siadong,, 5 - 6 September 2015
RANCANG BANGUN PENGECEKAN KESUBURAN
TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR RESISTIVITAS
TANAH
Jhonson Efendi Hutagalung*1, Jeperson Hutahaean2, Yessica Siagian3
1,2,3STMIK Royal Kisaran
Jl. H.M.Yamin,SH, No. 173 Kisaran, Sumatera Utara Telp. 0623-41079 Fax 0623 -42366
e-mail: *1Jhonefendi12@Yahoo.co.id,
ABSTRAK
Berdasarkan nilai dari pengalaman kerja petani ini belum bisa untk meningkatkan kualitas tanah bahkan dapat menyebabkan tanah di sawah menjadi tidak subur. Walaupun dipasaran telah ada alat yang dipakai untuk mengetahui tingkat kualitas tanah, yaitu pHmeter, tetapi harganya masih mahal. Selain itu, ada juga metode dengan mengambil sample tanah sawah kemudian diteliti di laboratorium. Namun cara ini membutuhkan waktu yang lama, tidak semua orang bisa melakukan, dan juga dinas pertanian tiap kabupaten tidak mempunyai laboratorium penguji kualitas tanah sendiri. Harga untuk pengujian kualitas tanah tiap sample tanah masih mahal.
Pada penelitihan ini sensor digunakan berupa sensor soil moisture yang diihubungkan ke mikrokontroler ATmega 8535 di sini berfungsi sebagai device pemproses dan pengolah data yang dihasilkan dari sensor yang kemudian dibaca mikrokontroler sehingga data tersebut akan tampil pada LCD. Untuk tingkatan kriteria nilai dibuat pada tampilan apak nilai nya baik, sedang atau kurang. Alat ini bekerja sesuai dengan program yang sudah dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman CodeVision AVR yang di tanamkan ke dalam mikrokontroler dan bekerja untuk menampilkan data yang dideteksi.
Sistem ini dapat juga untuk mengetahui tingkat kualitas tanah sawah, dan alat ini masih menggunakan komponen yang sederhana sehinggaa harganya dapat dijangkau oleh para petani. Sehingga nantinya dapat digunakan baik oleh masyarakat maupun pihak dinas pertanian untuk mengetahui kesuburan tanah sawah pada daerah masing-masing.
Kata Kunci: Mikrokontroler, LCD , Soil Moisture, Atmega 8535, Code Vision AVR.
Pendahuluan
Semakin tahun kebutuhan hasil produksi beras di Indonesia semakin meningkat, ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan beras tersebut, para petani kita melakukan berbagai cara baik melalui panca usaha tani maupun sapta usaha tani untuk meningkatkan produksi padi. Namun permasalahan sekarang adalah bagaimana para petani dapat mengetahui kualitas tanah dalam meningkatkan produksi padi, saat ini para petani kita belum memiliki indikator yang akurat untuk mengetahui kualitas tanah, para petani hanya menggunakan perkiraan, dan pengalaman dalam melakukan proses pemupukan lahan pertaniannya.
Penerapan metode pengalaman dan perkiraan, menyebabkan para petani tidak bisa meningkatkan kualitas tanah bahkan dapat menyebabkan tanah di sawah menjadi tidak subur. Sebenarnya dipasaran telah ada alat yang dipakai untuk mengetahui tingkat kualitas tanah, yaitu pHmeter. Namun dari segi harga masih terlalu mahal untuk kalangan petani. Selain itu, juga terdapat metode mengetahui tingkat kualitas tanah dengan mengambil sample tanah sawah kemudian diteliti di laboratorium. Akan tetapi cara ini membutuhkan waktu yang lama, tidak semua orang
bisa melakukan, dan juga dinas pertanian tiap kabupaten tidak mempunyai laboratorium penguji kualitas tanah sendiri. Dalam melakukan pengujian kualitas tanah harus dilakukan di laboratorium resmi yang diantaranya. Harga untuk pengujian kualitas tanah tiap sample tanah mahal untuk kalangan para petani.
Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) ISBN: 979-458-808-3 Tuktuk Siadong, 5 - 6 September 2015
ditampilkan berupa nilai resistivitas tanah (Ώ m), jenis tanah, tingkat kualitas tanah (bagus, sedang, dan jelek).
Tinjauan Pustaka
Menurut Zulkifli (2003:4) “sistem adalah himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian–bagian atau
komponen–komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
Sistem Menurut Jogianto (2005: 2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Mikrokontroler popular yang pertama dibuat oleh Intel pada tahun 1996, yaitu mikrokontroler 8 bit Intel 8748. Mikrokontroler tersebut adalah bagian dari keluarga mikrokontroler MCS 48. Sebelumnya Texas instruments telah memasarkan mikrokontroler 4 bit pertama yaitu TMS 1000 pada tahun 1974. TMS 1000 yang mulai dibuat sejak 1971 adalah mikrokomputer dalam sebuah chip lengkap dengan RAM dan ROM.
Mikrokontroler dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2. Mikrokontroler AVR ATMega 8535
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8-bit, Sehingga semua intruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bit word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Dan ini sangat membedakan sekali dengan instruksi MCS-51 (Berarsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing.
AVR di kelompokan kedalam 4 kelas , yaitu Attiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran on-board memory, on-board peripheral dan fungsinya. Dari segi
arsitektur dan instruksi yang digunakan mereka hampir sama.
Modul pendeteksi kelembaban/kadar air dalam tanah (soil moisture sensor), atau sering disebut "soil
hygrometer sensor" atau "soil humidity
sensor/detector" (sebenarnya secara linguistik kedua
sebutan terakhir kurang tepat) ini menggunakan moisture probe tipe YL-69 yang diproses IC pembanding offset rendah LM393 (low offset voltage comparator dengan offset masukan lebih rendah dari 5mV) yang sangat stabil dan presisi.
Sensor ini juga untuk mendeteksi kadar air dalam tanah, yang kemudian bisa menjadi acuan dalam sistem pengairan/penyiraman tanaman secara otomatis. Cukup tancapkan lempeng pendeteksi kelembapan (moisture sensing probe) ke dalam tanah (isolasikan koneksi pin header dengan kabel dengan lilitan selotip kedap air, akan lebih bagus bila
menggunakan heat-shrink tube). Sensitivitas pendeteksian dapat diatur dengan memutar potensiometer yang terpasang di modul pemroses.
Gambar 4. Soil Moisture Sensor
Sensitivitas dapat diatur lewat potensiometer catu daya yang fleksibel antara 3,3V hingga 5V DC. Keluaran tipe analog dapat dibaca sebagai representasi linear akurat dari tingkat kelembapan yang terdeteksi.
Keluaran tipe digital akan bernilai logika HIGH saat kelembapan rendah (tanah kering), atau sebaliknya bernilai LOW saat kelembapan terdeteksi melewati ambang batas/moisture threshold.
Module dual output mode, digital output, analog output more accurate.
Tersedia lubang sekrup untuk memudahkan pemasangan papan pemroses
Ukuran PCB modul yang kecil sebesar 30 x 16 mm.
Tersedia indikator LED untuk kondisi nyala (power indicator, LED berwarna merah) dan status keluaran (digital switching output indicator, LED berwana hijai)
Pemroses menggunakan IC komparator LM393 yang stabil, akurat, dan cepat dalam
Memroses data.
3. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembuatan alat pengecekan kesuburan tanah berbasis mikrokontroler merupakan pendeteksian kadar air yang dikandung dalam tanah sehingga akan dapat
ISBN: 979-458-808-3 Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) Tuktuk Siadong,, 5 - 6 September 2015
dibandingkan tanah yang kering atau kurang baik dengan tanah yang baik. Hasil tegangan output pendeteksian sensor resistivitas tanah ini terhubung ke mikrokontroler. Sensor ini yang memberikan inputan tegangan ke mikrokontroler sehingga memberikan tampilan data tingkat kesuburan tanah ke LCD. Sistem ini terdiri dari beberapa sub sistem yang saling terkait dan memerlukan perangkat lunak agar sistem dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan, secara garis besar perancangan sistem dibagi atas beberapa perancangan perangkat keras dan perancangan software.
Rancangan Rangkaian Alat, Bahan, dan
Peralatan yang Digunakan Rancangan
Rangkaian Alat, Bahan, dan Peralatan yang Digunakan
Perancangan alat pendeteksian kesuburan tanah ini dibuat mulai dari penyediaan alat dan bahan, perancangan rangkaian-rangkaian setiap blok diagram, sampai kepada perancangan hardware maupun software dan juga penjelasan cara dan langkah kerja dalam pembuatan rancangan alat tersebut.
Sistem ini digunakan untuk mendeteksi tingkat kesuburan tanah melalui sensor yang bekerja mendeteksi kadar air dalam tanah. Dengan menggunakan sensor soil ini, perubahan nilai kesuburan tanah tersebut dapat diketahui melalui tampilan LCD . Cara kerja sistem ini adalah sensor resistivitas tanah ditancapkan atau ditanam sepanjang batas plat sensor. Sensor soil akan bekerja, ketika terdeteksinya ada kandungan air di dalam tanah, sehingga menghasilkan tegangan keluaran yang nilainya mendekati mendekati VCC, maka keluaran ini menjadi input-an ke mikrokontroler, kemudian mikrokontroler memproses sesuai dengan program yang telah tersimpan. Karena programnya merupakan program penampilan nilai perubahan dari Analog ke Digital (ADC) maka akan tampil datanya melalui LCD yang telah terpasang di port output mikrokontroler.
Sistem kerja rangkaian alat ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
INPUT PROSES OUTPUT
SENSOR MIKROKONTROLER LCD
Soil Moisture ATMega 8535 (Liquid Crystal
Sensor
POWER SUPLLY
Gambar 5. Blok Diagram Alat Pengecekan Kesuburan Tanah
Prinsip kerja dari alat “Pengecekan Tingkat
Kesuburan Tanah Dengan menggunakan
Mikrokontroler ATMega 8535” setiap perubahan kandungan tanah sensor soil moisture ini akan memberikan ouput tegangan yang berbeda, kemudian
diinput-kan ke mikrokontroler dan selanjutnya mikrokontroler akan menhasilkan ouput berupa tampilan angka ke LCD.
Dari Diagram blok di atas dapat dijelaskan setiap fungsi dari blok setiap komponen adalah :
Sensor Soil Moisture berfungsi untuk mendeteksi kelembaban tanah yang dapat dijadikan resistivitas tanahnya sebagai perubahan nilai dari kesuburan tanah.
Mikrokontroler ATMega 8535 berfungsi untuk mengontrol sistem untuk dapat bekerja sesuai dengan kerja yang diharapkan .
LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi untuk menampilkan data nilai hasil dari proses mikrokontroler.
Power Supply berfungsi untuk memberikan tenaga listrik ke seluruh hardware dari sistem. Moisture sensor adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi kelembaban dalam tanah. Sensor ini sangat sederhana, tetapi ideal untuk mendeteksi tingkat kesuburan tanah. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar). Untuk memasang sensor soil moisture ini di tanamkan kedalam tanah yang akan diuji. Kemudian sensor akan mendeteksi kadar air dalam kandungan tanah tersebut, sehingga nilai output dari sensor akan berbentuk tegangan yang di-input-kan ke mikrokontroler pada port A.0.
Gambar 6. Rangkaian Sensor Soil Moisture
Dalam perancangan alat pendeteksi suhu ini dibutuhkan beberapa alat dan bahan-bahan yang digunakan antara lain:
Alat
Multimeter YX-360 TRn
Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) ISBN: 979-458-808-3 Tuktuk Siadong, 5 - 6 September 2015
Bahan perancangan alat pengecekan tingkat kesuburan tanah ini dibutuhkan juga komponen-komponen sebagai pendukung pembuatan rangkaian, yang dapat kita lihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Komponen Yang Digunakan
No Komponen Jumlah dikumpulkan maka selanjutnya komponen-komponen akan dipasangkan pada papan PCB yang telah dibor terlebih dahulu pad-padnya sebagai tempat kaki komponen yang disesuiakan dengan gambar layout yang sudah dirancang. Pemasangan komponen pada papan PCB harus sesuai dengan jenis komponen yang akan dipasang dan harus diperhatikan polaritas (kutub positif dan negatif untuk menghindari kerusakan pada perancangan alat).
Dalam sebuah perancangan perangkat lunak/program dikenal yang namanya diagram alir data pada program, dibawah ini adalah flowchart diagram pada alat pengukur kesuburan tanah :
Pembahasan Hasil Perancangan
Perancangan alat ukur berat badan ini adalah untuk pengambilan data dari tanah padi yang akan diuji tidak salah data. rangkaian mikrokontroler sebagai pengontrol perangkat lunak atau program, untuk mengendalikan bahwa alat yang dirancang bekerja sesuai dengan diharapkan maka dilakukan pengujian perangkat lunak dan perangkat keras.
5.1 Pembahasan Perangkat lunak
Perangkat lunak yang digunakan pada perancangan alat pengecekan kesuburan tanah adalah bahasa Pemograman C AVR. Setelah program dirancang selanjutnya program tersebut dimasukan ke mikrokontroler menggunakan downloader dan kemudian menguji program yang dimasukan pada mikrokontroler.
Pengujian program dilakukan dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Bahasa C AVR. Untuk menguji program yang telah dirancang berhasil dan sesuai yang kita inginkan maka pada program kemudian di compile apakah terjadi kesalahan atau error.
Dibutuhkan juga perangkat lunak tambahan seperti Code Visioner Evaluation dan AVR-Osp II yang berfungsi sebagai perangkat pendukung dari Bahasa C AVR, sebagai mana yang ditunjukan pada ilustrasi pemrograman dalam penampilan data pada LCDdapat dilihat pada gambar 7 berikut:
Gambar 7. Rancangan Program Bahasa C pada Code Visioner AVR
Kemudian program yang dirancang oleh C AVR diunduh melalui perangkat lunak AVR-Osp II untuk membuktikan program yang dirancang berjalan atau terdapat kesalahan pada perancangan program, dan apabila dalam perancangan program terjadi kesalahan maka akan memberikan deklarasi error pada saat dilakukan pengecekan atau saat di compile.
Pada perancangan program melalui Code Visioner AVR ini dilakukan pengecekan ulang untuk memastikan tidak adanya kesalahan dalam rancangan program, sebagaimana ditunjukan pada gambar 8 berikut:
Gambar 8. Rancangan Program Bahasa C pada Code Visioner AVR
ISBN: 979-458-808-3 Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) Tuktuk Siadong,, 5 - 6 September 2015
Kemudian program yang dirancang oleh C AVR diunduh melalui perangkat lunak AVR-Osp II untuk membuktikan program yang dirancang berjalan atau terdapat kesalahan pada perancangan program, dan apabila dalam perancangan program terjadi kesalahan maka akan memberikan deklarasi error pada saat dilakukan pengecekan atau saat di compile.
Pada perancangan program melalui Code Visioner AVR ini dilakukan pengecekan ulang untuk memastikan tidak adanya kesalahan dalam rancangan program, sebagaimana ditunjukan pada gambar 8 berikut:
Gambar 10. Deklarasi Compile pada Code Visioner AVR
Kemudian langkah selanjutnya yang dilakukan setelah program dirancang di Compile, jalankan program dengan menggunakan AVR-Osp II sebagaimana ditunjukan pada tampilan gambar 9 di bawah ini:
Gambar 10. Tampilan AVR-Osp II
5.2 Pembahasan Perangkat Keras
Untuk memastikan perangkat keras yang dirancang telah berfungsi sesuai dengan fungsinya maka dilakukan pengujian alat. Pengujian perangkat keras ini dimulai dari pengujian rangkaian Mikrokontroler Atmega 8535, pengujian sensor, pengujian alat penampil yaitu LCD.
5.2.1 Pembahasan Power Supply
Power yang digunakan adalah catu daya gelombang penuh. Pengujian power supply dilakukan dengan memberikan tegangan input bolak balik (AC) yang bervariasi dengan menggunakan regulator tegangan AC ke tap 0 dan 220 . Untuk tegangan output dari travo yang telah dihubungkan ke rangkaian catu daya dilakukan pengukuran untuk tap 12-CT-12 pada keluaran tegangan catu daya. Karena hanya tegangan input 220 Volt yang ada karena alat untuk menurun tegangan input (Regenerator) menjadi 215 Volt dan seterusnya sampai 205 Volt belum tersedia.
Hasil dari pengujian ini dimasukkan ke tabel 4 seperti berikut ini :
Tabel 2. Pengujian Power Supply
TEGANGAN
TEGANGAN
NO OUTPUT KETERANGAN
INPUT (AC)
(DC)
1 220 V 12 -
2 215 V - -
3 210 V - -
4 200 V - -
Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) ISBN: 979-458-808-3 Tuktuk Siadong, 5 - 6 September 2015
Gambar 11 di bawah ini merupakan gambar cara pengujian power suplly serta pembacaan hasil pengukuran tegangan ouput-nya.
Gambar 11. Hasil Pengujian Power Supply
5.2.2 Pembahasan Mikrokontroler
Pengujian mikrokontroler ini dilakukan dengan cara memprogram mikrokontroler dengan menggunakan bahasa pemrograman bahasa C AVR, dan menguji mikrokontroler yang digunakan apakah masih bekerja sebagaimana mestinya atau dalam keadaan tidak bekerja. Di bawah ini adalah gambar 32 merupakan hasil pengujian mikrokontroler.
Gambar 12. Pengujian Mikrokontroler ATMEGA 8535
5.2.3 Pembahasan Sensor Soil Moisture
Untuk pengujian rangkaian Soil Moisture diperlukan peralatan multimeter dan power supply (bisa menggunakan catu daya atau dari tegangan ouput USB) serta tanah yang akan diuji. Pengujian rangkaian sensor ini dilakukan dengan mengukur tegangan output terhadap ground.
Sensor dihubungkan pada power supply dengan tegangan +5V dan Ground dari mikrokontroler tersebut. Kemudian pada bagian output sensor hubungkan ke probe positif alat ukur dan Ground dihubungkan ke probe negatif alat ukur . Lakukan pengukuran tegangan pada tanah yang berbeda, dan diperhatikan tegangan keluaran pada skala alat ukur.
Semakin tanah tersebut banyak mengandung air maka akan terjadi penurunan tegangan pada bagian output dan sebaliknya bila sedikit mengandung air maka semakin turun nilai tegangan outputnya.
Gambar 12. Pengujian Sensor Soil Moisture
Untuk pengujian Kesuburan tanah dapat diambil data dari pengukuran output sensor seperti pada tabel 3 di bawah ini :
Tabel 3. Pengujian Sensor Soil Moisture
Jenis pembasan ini LCD berfungsi sebagai media penampil hasil dari pengukuran atau pendeteksian berat badan manusia yang kemudian data hasil pengukuran dikontrol melalui mikrokontroler, sebagamana ditunjukkan pada gambar 34 di bawah ini:
Gambar 13. Tampilan Nilai Resistivitas Tanah Pada LCD
Kesimpulan
Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan yaitu:
Kenaikan nilai resistivitas tanah mengakibatkan tegangan inputan ke mikrokontroler semakin tinggi sehingga tampilan angka nilai tahanan tanah semakin turun juga.
Semakin banyak kandungan air dalam tanah maka nilai resistivatas tanah semakin kecil.
ISBN: 979-458-808-3 Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) Tuktuk Siadong,, 5 - 6 September 2015
Dengan menggunakan sensor resistivitas tanah dengan sensor kelembaban nilai tingkat kesuburan tanah dapat dideteksi dengan mudah.
Data yang diperoleh dari hasil pendeteksian sensor kelembaban tanah dikontrol dengan menggunakan Mikrokontroller Atmega 8535 yang sudah terlebih dahulu diprogram dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Bahasa C AVR sebagai alat pengontrol sehingga pendeteksian nilai kesuburan tanah dapat dilakukan secara otomatis.
Tampilan nilai tingkat kesuburan tanah yang telah di input diproses melalui MC dan kemudian ditampilkan melalui media penampil yaitu LCD.
Daftar Pustaka
Winoto Ardi. (2008). Mikrokontroler AVR ATMega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya dengan Bahasa C pada Win AVR . Yogyakarta Penerbit Informatika.
Wahyudianto Dariska Kukuh, Rika Rokhana, Eru Puspita. (2008). Rancang Bangun Alat Ukur
Resistivitas Tanah Sebagai Alat Bantu Mengethaui Indikator Kualitas Tanah untuk Tanaman Padi. Yogyakarta, Penerbit Informatika.
Hendawan Soebhakti. (2007). Basic AVR Microcontroller Tutorial, Politeknik Batam. Wardhana Lingga , Penerbit Andi. (2006).
Mikrokontroler AVR Seri ATMega 8535 Simulasi Hardware dan Aplikasi. Yogyakarta, Penerbit Informatika.
Moch Choirul Ana, S.Si. (2008). Modul Elektronika 1. Yogyakarta, Penerbit Informatika.
Ali Muhamad,. Chandra Ariadie N, Asmara Andik , (2013). Modul Proteus Professional Untuk Simulasi Rangkaian Digital Dan Mikrokontroler (Materi Lanjutan Mikrokontroler). Yogyakarta, Penerbit Andi.
Sugiri, A. 2004). Buku Elektronika Dasar dan Peripheral Komputer. Yogyakarta Penerbit Andi. Septian TaufiqDwi,, 2010) Buku Pintar Robotika
Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) ISBN: 979-458-808-3 Tuktuk Siadong, 5 - 6 September 2015
“CICAC SOFTWARE” SEBAGAI APLIKASI PERHITUNGAN SUBNETTING DASAR
PADA MATERI PROTOKOL PENGALAMATAN
Febrianto Alqodri1, Devi Skripsiana2, Akhsin Nurlayli3, Ahmad M. Nidhom41,2,3,4Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Malang, Malang Email korespondensi : febri.alqodri@gmail.com
Abstrak
Subnetting merupakan salah satu metode untuk membagi suatu alamat jaringan (IP Address) menjadi beberapa sub network. Pembagian tersebut dilakukan dengan tujuan efisiensi Internet Protocol (IP) agar tidak boros karena penggunaan yang tidak sesuai, selain itu subnetting dapat digunakan sebagai keamanan pada jaringan komputer. Mengingat pentingnya implementasi subnetting dalam dunia jaringan dan juga kajian mengenai teori subnetting yang hampir selalu diujikan pada tingkat SMA/SMK maupun perguruan tinggi, maka dibuatlah suatu program untuk melakukan perhitungan subnetting berbasis desktop dengan nama CICAC Software. Software ini dibuat dengan algoritma kalkulasi subnetting metode Classless Inter-Domain Routing (CIDR) IP versi 4(IPv4), karena metode inilah yang banyak digunakan pada kalangan pelajar untuk belajar subnetting. Selain itu, bahasa pemrograman yang digunakan ialah bahasa pemrograman JAVA agar program tidak hanya berpusat pada Sistem Operasi Windows saja (MultiPlatform). Dari hasil perancangan dan implementasi kode yang dibuat, pengembang dapat menghasilkan suatu program untuk melakukan kalkulasi subnetting CIDR IPv4 yang mampu menampilkan informasi IP dari inputan user, melakukan validasi input user, memberikan notifikasi validitas IP yang diinputkan dan pengeksporan informasi IP yang ditampilkan pada aplikasi lain (Notepad). Aplikasi ini membantu user dalam mengetahui pendistribusian IP Address hasil perhitungan subnetting, sehingga user tidak lagi memerlukan tabel IP dalam melakukan proses kalkulasi subnetting IPv4.
Kata kunci: CICAC Software, Subnetting, Java OOP
PENDAHULUAN
Subnettting merupakan proses pembagian atau pemecahan jaringan ke dalam beberapa sub jaringan dengan jumlah host yang lebih sedikit[1]. Tujuan dari dilakukannya subnetting ialah efisiensi terhadap IP Address, selain itu subnetting juga digunakan untuk security (keamanan) dalam jaringan. Terdapat dua metode utama dalam melakukan subnetting pada alamat jaringan, yaitu metode VLSM dan metode CIDR. CIDR Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk menuliskan IP address yang berbeda ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E[2]. Sedangkan metode VLSM (Variable-Length Subnet Mask) lebih menitik beratkan pada pemenuhan jumlah host dari alamat IP yang tersedia.
Jika ditelusuri lebih jauh lagi dalam lingkup pembelajaran khususnya pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), kompetensi tersebut dijabarkan menjadi Kompetensi Inti, kemudian Kompetensi Dasar hingga berbentuk suatu panduan pengajaran berbentuk silabus. Berdasarkan silabus pengajaran Kurikulum 2013, terdapat mata pelajaran Jaringan Dasar yang digunakan sebagai landasan pengetahuan tentang dasar jaringan bagi jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dimana dalam mata pelajaran Jaringan Dasar tersebut, terdapat
salah satu materi yang membahas mengenai
“subnetting classfull” (KD 3.6). Sehingga, pemahaman siswa terhadap materi subnetting tersebut sangatlah penting. Mengingat materi ini hampir pasti selalu keluar dalam soal UN dan pentingnya materi jika siswa memang ingin melakukan magang/bekerja dilingkup jaringan.
Sejauh ini memang banyak media pembelajaran subnetting yang sudah dibuat oleh para pengembang/peneliti lainnya, salah satu contohnya media dari Yoga Purwanto yang terpublikasi pada Jurnal Sarjana Teknik Informatika Volume 1 Nomor 1 Tahun 2013 dengan judul Implementasi Multimedia Sebagai Media Pembelajaran (Studi Kasus : Materi Subnetting Pada IPv4). Yoga purwanto membuat media yang bertujuan untuk membelajarkan subnetting lewat media interaktif dengan tools Adobe Flash CS 3 Profesional. Media tersebut, dicoba pada lingkup Pendidikan Tinggi dengan sasaran mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.
Melihat latar belakang tersebut, penulis membuat program yang dapat melakukan kalkulasi subnetting alamat jaringan pada metode CIDR dengan tujuan dapat mempermudah siswa memahami konsep subnetting CIDR dan mengetahui implementasi rambu-rambu dalam subnetting CIDR (program masih dibuat dalam metode subnetting CIDR saja).
ISBN: 979-458-808-3 Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) Tuktuk Siadong,, 5 - 6 September 2015
TINJAUAN PUSTAKA
1. Subnetting CIDR
CIDR Cla ssless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk
Sedangkan mencari jumlah host dalam satu network memakai rumus
(2)
Dimana nilai x merupakan digit biner dari nilai 1 oktet yang disubnet, dan nilai y merupakan digit 0 dari oktet yang disubnet.
2.2. Bahasa Pemrograman Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin atas bawah yang minimal[3].
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunakan oleh pengembang untuk membuat program ialah:
Perancangan
Perancangan yang dibuat oleh pengembang berikatian dengan diagram alir yang dibuat, yaitu untuk membuat rambu-rambu untuk memberikan hasil perhitungan subnetting dan menampilkan pesan jika IP tidak valid. Algoritma program secara umum ialah
Algoritma dari program ini adalah sebagai berikut: START
Menginputkan IP kelas C dan prefix yang digunakan
Melakukan perhitungan terhadap input dan perulangan untuk mencetak daftar distribusi IP. Jika pada distriusi pertama maka akan mencetak network ke 1 dan selanjutnya mencetak network ke -n
Menampilkan Info Detail IP Address Menampilkan kalkulasi CIDR Menampilkan info Distribusi IP SELESAI
Diagram alir program terdapat pada gambar 1 berikut yang menjelaskan alur perhitungan IP
Start
Gambar 1. Gambar alur perhitungan IP CICAC
Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) ISBN: 979-458-808-3 Tuktuk Siadong, 5 - 6 September 2015
Untuk selanjutnya, desain diagram kelas dari program ialah seperti gambar berikut:
Gambar 2. Diagram kelas dari CICAC Software
Implementasi kode
Tahapimplementasikodeiniuntuk
mengimplementasikan alur algoritma yang sudah dibuat kedalam bahasa pemrograman Java dengan konsep OOP (Object oriented Progra mming). Berikut ini contoh source code untuk perhitungan subnetting pada kelas C dari diagram alir yang dibuat
for (int x=0;x<network;x++){ if (x==0)
{
//DefaultTableModel dtm =
(DefaultTableModel) Tabel_IP.getModel();
String host_akhir = ("
"+oktet1+"."+oktet2+"."+oktet3+"."+((((temp_net mask*x)+1)+(host-3))));
String broadcast_cal = ("
"+oktet1+"."+oktet2+"."+oktet3+"."+((((temp_net
Tahap ini ialah melakukan kompilasi utuh (deploy) sehingga program yang dibuat menjadi format yang excutable (*.exe)
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pembahasan Kode
Pada program diatas terdapat kelas Info_Network yang digunakan sebagai kelas abstrak dan kelas KelasC yang digunakan sebagai kelas interface. Kedua kelas ini akan diturunkan dan diimplementasikan pada kelas Class_Info untuk nantinya method yang ada pada Class_Info akan dipanggil pada kelas Main.
Pada program user akan diminta menginputkan IP sebanyak 4 oktet pada TextFiled yang tersedia. Untuk meminimalisir kesalahan dalam input data, pada program dbuat HanyaAngka(evt) yang berfungsi untuk memfilter input yang masuk hanya berupa angka, delete dan backspace saja (method tersebut sebagai validasi input).
Kemudian program menampilkan info detail dari IP tersebut. Dimana info detail tersebut diperoleh dari pemanggilan method pada Class_Info seperti perhitungan netmask hingga network address seperti pada syntax berikut :
netmask = CI.Info_Netmask(subnet);
Sehingga, pada program utama hanya memanggil method-method yang ada pada kelas Class_Info. Selanjutnya program akan mengkalkulasi nilai CIDR dari IP yang diinputkan user untuk selanjutnya ditampilkan pada bagian info kalkulasi CIDRnya, perhitungan tersebut lewat syntax
ISBN: 979-458-808-3 Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) Tuktuk Siadong,, 5 - 6 September 2015
Info_SubNetwork.setText("
Perhitungan selanjutnya ialah program akan menghitung distribusi alamat IP berdasarkan IP yang diinputkan oleh user, jika pada perulangan pertama maka program akan mencetak network pertama pada baris distribusi IP tersebut. Lalu pada perulangan kedua dan seterusnya program akan menghitung distribusi IP pada network ke 2 dan seterusnya. Syntax perulangan yang digunakan ialah
for (int x=0;x<network;x++){
String host_awal = (" "+oktet1+"."+oktet2+"."+oktet3+"."+((temp_net
Selain menampilkan informasi perhitungan didalam program, program juga dapat mengekspor informasi
dari detail IP yang diinputkan ke dalam bentuk notepad dengan menekan tombol Ekspor Info IP.
4.2. Tampilan program
Berikut ini beberapa tampilan program yang dibuat :
Gambar 3. Tampilan utama program
Gambar 4. Tampilan input data user (dengan data
yang valid)
Gambar 5. Pemberitahuan jika IP termasuk Network
Address/Broadcast Address
Gambar 6. Tampilan ekspor info IP
Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) ISBN: 979-458-808-3 Tuktuk Siadong, 5 - 6 September 2015
Gambar 8. Notifikasi jika menginputkan selain angka
Gambar 9. Notifikasi jika penginputan alamat IP
salah
KESIMPULAN
Aplikasi CICAC ini dibuat dengan bahasa pemrograman Java dengan menggunakan algoritma kalkulasi subnetting metode CIDR, karena metode inilah yang banyak digunakan pada kalangan pelajar.
Aplikasi ini dapat membantu siswa untuk mengerti identitas (informasi detail dari alamt IP) dan
pendistribusian IP Address ketika dilakukan subnetting, selain itu juga dapat mengerti rambu-rambu subnetting karena terdapat notifikasi ke-validan IP
DAFTAR RUJUKAN
Sutanta, E., 2005, Komunikasi Data & Jaringan Komputer, Graha Ilmu, Yogyakarta, Indonesia. Noertjahyana, A. (2011). Perancangan aplikasi pembelajaran vlsm dan cidr berbasis web. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2011 (Semantik 2011), hal 6 Zamachsari, F. (n.d.). Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Dana. Retrieved from Platform Bahasa Pemrograman Sakti:
http://www.span.depkeu.go.id/content/platform-bahasa-pemrograman-sakti
ISBN: 979-458-808-3 Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) Tuktuk Siadong,, 5 - 6 September 2015
PENATAAN GEOMETRIK PERSIMPANGAN RUAS JALAN UTAMA DI KOTA
MEDAN
Syafiatun Siregar1, Asri Lubis2, Kristian R3
1Fakultas Teknik Unimed, Medan 2Fakultas Teknik Unimed, Medan
3
Fakultas Teknik Unimed, Medan
Email korespondensi : syafiatunsiregar@gmail.com
Abstrak
Persimpangan adalah bagian yang terpenting dari jalan perkotaan, karena sebagian besar dari efisiensi, keamanan, kecepatan, biaya operasi dan kapasitas lalu lintas tergantung pada perencanaan geometrik persimpangan. Keadaan pada jam-jam puncak mengakibatkan kemacetan sementara pada persimpangan jalan. Adanya perubahan fungsi kelas jalan membuat kapasitas jalan menjadi rendah. Persimpang ruas jalan yang dilakukan pada penelitian ini adalah persimpanagan jalan . Tujuan penelitian untuk melihat kondisi persimpangan pada titik-titik persimpangan yang akan ditinjau seperti kondisi persimpangan, lebar dan jumlah jalur, lampu lalu lintas, dan besar sudut persimpangan dan merekomendasi kendala pada persimpangan ruas jalan utama. Metodologi yang digunakan adalah dengan mengkolaborasi data-data sekunder dan data-data primer. Hasil yang didapat perhitungan alinyemen horizontal tidak diperlukan di persimpangan penelitian (nilai alinyemen vertikal kurang dari 1%). Jarak perhitungan di kawasan persimpangan adalah 100 m dari masing-masing lengan jalan. Hal ini bertujuan untuk membatasi ruang lingkup kegiatan agar tidak melebar dan terfokus pada titik persimpangan saja. Jari-jari geometrik persimpangan adalah kurang dari nilai standar dengan kecapatan rencana 60 km/jam yaitu 150 m.
Kata kunci: Geometrik jalan, Perimpangan, jalan utama
PENDAHULUAN
Persimpangan adalah bagian yang terpenting dari jalan perkotaan, karena sebagian besar dari efisiensi, keamanan, kecepatan, biaya operasi dan kapasitas lalu lintas tergantung pada perencanaan geometrik persimpangan. Setiap persimpangan mencakup pergerakan lalu lintas baik secara menerus dan saling memotong pada satu atau lebih dari kali persimpangan dan juga pergerakan perputaran. Pergerakan lalu lintas ini dikendalikan dengan berbagai cara, tergantung pada jenis persimpangannya. Menurut Shirley (2000) perencanaan geometrik adalah perencanaan jalan dimana geometrik atau dimensi nyata jalan beserta bagian-bagiannya disesuaikan dengan tuntutan sereta sifat-sifat lalu lintas. Perencanaan geometrik pada umumnya menyangkut aspek perencanaan jalan seperti lebar, tikungan, landai, jarak pandang dan juga kombinasi dari bagian-bagian tersebut. Perencanaan geometrik ini berhubungan erat dengan arus lalu lintas, sedangkan perencanaan konstruksi jalan lebih berkaitan dengan beban lalu lintas. Perencanaan geometrik persimpangan bertujuan untuk mengurangi kemungkinan tubrukan antara kendaraan bermotor, sepeda, pejalan kaki maupun fasilitas lainnya sehingga memberikan kemudahan, kenyamanan dan ketenangan terhadap para pemakai jalan melalui persimpangan.
Seiring dengan perkembangan pembangunan di Kota Medan serta pertumbuhan jumlah kendaraan yang ada, kondisi di beberapa persimpangan sudah tidak memenuhi persyaratan standar perencanaan geometrik jalan perkotaan. Keadaan ini pada jam-jam puncak mengakibatkan kemacetan sementara pada persimpangan tersebut. Contohnya seperti, tipe jalan
kelas I mempunyai tingkat layanan kendaraan lebih besar dari tipe jalan kelas II, jika pergerakan kendaraan banyak masuk dari jalan kelas I menuju kelas II tentunya akan menimbulkan kemacetan dipersimpangan, disebabkan row jalan kelas II lebih kecil. Hal ini terjadi dibeberapa simpang di kota Medan, seperti simpang Jalan Juanda - Jalan Imam Bonjol dan Jalan Aksara –Jalan Wahidin/Jalan Pukat VII
TINJAUAN PUSTAKA
Titik Konflik pada Persimpangan
Titik konflik pada suatu persimpangan adalah lokasi titik-titik di mana 2 (dua) pergerakan jika dilakukan secara simultan akan menyebabkan benturan. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa suatu titik konflik akan rawan terhadap tundaan dan kecelakaan, dan usaha untuk mengelola titik konflik ini dalam jangka untuk meminimalkan tundaan maupun tingkat kecelakaan (Tamin, 2013). Jika ditinjau lebih lanjut, banyaknya jumlah titik konflik dari suatu persimpangan akan sangat dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor utama, yaitu: 1) Kondisi geometrik persimpangan, 2) Arah pergerakan lalu lintas dan 3) Volume pergerakan lalu lintas. Pada dasarnya sasaran dan tujuan pengelolaan titik konflik adalah: 1) Mengurangi tundaan, 2) Memperbesar kapasitas persimpangan dan 3) Mengurangi tingkat kerawanan tehadap kecelakaan
Strategi Pengurangan Titik Konflik Pengaturan
titik konflik pada persimpangan
Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) ISBN: 979-458-808-3 Tuktuk Siadong, 5 - 6 September 2015
persimpangan di bawah ini, misalnya pengurangan titik konflik dapat dilakukan dengan penambahan median dan juga penambahan taper. Perlu diingat bahwa pengurangan titik konflik tidak berarti akan menyebabkan pergerakan menjadi lebih efisien. Benar bahwa untuk beberapa kondisi tundaan bisa dieliminir atau dikurangi, tetapi mungkin saja jarak perjalanan menjadi lebih panjang.
Strategi Pengurangan Volume Pergerakan
Pengurangan volume pergerakan pada suatu persimpangan bisa dilakukan dengan mengalihkan beberapa arus lalu lintas pada rute lain, dengan tetap menjaga titik tujuan dari pergerakan itu sendiri. Jadi pengurangan volume pergerakan yang dimaksud adalah volume pergerakan yang ada di persimpangan. Dengan adanya pengurangan volume pergerakan di persimpangan maka meskipun jumlah titik konflik tidak berkurang tetapi tingkat kerawanan terhadap 'tundaan' maupun kecelakaan menjadi jauh berkurang.
D. Volume Dan Kapasitas Lalu Lintas Pada Persimpangan Jalan
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati simpang/sepenggal jalan yang akan diamati pada periode waktu tertentu. Data yang penting dalam evaluasi simpang adalah menentukan volume lalu lintas tiap jamnya. Dalam memperkirakan volume lalu lintas di suatu simpang sebidang dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain (Tamin, 2013)
Penghitungan lalu lintas pada jam-jam puncak/peak hour(pagi,siang,sore) pada hari-hari kerja. Volume lalu lintas pada hari minggu atau hari libur biasanya akan lebih kecil dari hari-hari kerja. Sedangkan pada daerah wisata, jam puncak terjadi pada hari libur;
Menetapkan rute untuk masing-masing jam puncak.
Berdasarkan dari data jumlah kendaraan yang melintasi simpang tersebut dapat dihitung volume perjam perencanaan (DHV) sebagai berikut :
DHV = DTV x K/100
Dimana :
Kapasitas Lalu Lintas Pada Simpang Kapasitas
adalah volume maksimum yang
dapat melewati suatu potongan lajur jalan dan lalu
lintas ideal. Kapasitas merupakan dasar untuk melakukan perhitungan ruas untuk dapat menampung beban lalu lintas yang melewatinya. Sedangkan kapasitas total untuk seluruh lengan simpang adalah hasil perkalian antara kapasitas dasar (C0) yaitu
kapasitas pada kondisi tertentu (ideal) dan faktor penyesuaian (F), dengan pengaruh kondisi lapangan terhadap kapasitas (Tamin, 2000).
Rumus yang digunakan untuk menghitung kapsitas jalan kota berdasarkan MKJI 1996 adalah :
C = Co x Fcw x FCsp X Fcsf x FCcs Rumus
yang digunakan untuk kapasitas jalan berdasarkan MKJI 1996 untuk menilai kapasitas simpang tak bersinyal adalah :
C = Co×FW ×FM×FCS × FRSU × FLT × FRT × FMI
METODOLOGI
Secara garis besar, prosedur yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pengkoordinasian sinyal antar simpang kali ini adalah:
Tahap persiapan, berupa studi kepustakaan dari berbagai literatur dan internet.
Tahap pengumpulan data, di mana data diperoleh dengan survey lapangan berupa kondisi lingkungan, geometrik jalan, volume kendaraan yang melewati simpang, dan waktu sinyal pada tiap simpang.
Tahap analisa data dari survey yang didapat di lapangan..
Perencanaan cycle time baru yang didasarkan pada kondisi terjenuh saat eksisting.
Terdapat 3 buah survey Primer yang harus dilaksanakan untuk membantu dalam analisis penataan Geometrik Persimpangan persimpangan kota Medan yaitu:
Survey Volume Lalu Lintas di Persimpangan Survey panjang antrian
Survey Kondisi eksisting di persimpangan yang ditinjau
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Volume Lalu Lintas
Untuk volume lalulintas pada tinjauan masing-masing lengan dapat dilihat sebagai berikut (pembacaan lengan dimulai dari atas dan bergerak searah jarum jam)
Tabel 1. Volume lalu lintas
Jenis/ Lengan I (smp) Lengan II (smp) Lengan III (smp) Lengan IV(smp)
Arah LV HV MC LV HV MC LV HV MC LV HV MC
Simpang Jl. Juanda-Jl. Imam Bonjol
Lurus 2.158 65 2.789 504 20 1.735 2.553 44 445 4 918 445
Kanan 273 14 368 169 5 243 783 - 407 10 788 407
Kiri 443 6 498 437 4 1.404 210 6 201 - 381 201
Simpang Jl. Aksara – Jl. Wahidin/Jl. Pukat VIII
Lurus 1.094 1.094 477 2.566 22 2.213 2.566 22 2.213 729 - 2.077
Kanan 631 631 44 293 - 267 293 - 267 638 - 1.341
Kiri 65 65 192 377 - 1.438 377 - 1.438 196 1 191
ISBN: 979-458-808-3 Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2015 (SNITI) Tuktuk Siadong,, 5 - 6 September 2015
B. Panjang Antrian
Panjang antrian (queve length) merupakan jumlah kendaraan yang antri pada suatu pendekat. Pendekat adalah daerah suatu lengan persimpangan jalan untuk kendaraan mengantri sebelum keluar melewati garis henti. Satuan panjang antrian yang digunakan adalah satuan mobil penumpang (MKJI, 1997).
Tabel 2 Panjang antrian dan waktu yang dibutuhkan untuk mengurai kendaraan
1 Lengan Panjang Antrian (m) Lama waktu urai (detik)
1 200 50
Tabel 3. Kondisi eksisting geometrik persimpangan
N
Nama Ruas Jalan Tolak ukur/ Acuan Karekteristik Nilai Standar Kondisi Keterangan
o *) Eksisting
kecepatanaktualrata-ratapengguna
10 Kecepatan rencana 60 km/jam 40-60 km/jam kendaraan
11 Jari minimum berdasarkan kec. Rencana
- Vr = 60 km/jam 150 m ± 8 m kurang dari standar
12 Jarak landai maksimum
- Vr = 60 km/jam
Panjang landai kritis pada kelandaian
Vr = 60 km/jam, 6 %
sebaiknya ada tdk ada pengguna jalur belok kanan sedikit
tidak mempunyai hambatansamping 2,5 m tdk ada terhadap parkir
Ada lampu LL ada lampu LL
adanya halte angkot menyebabkan angkot berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang
jarak halte dari persimpangan ±50 m sebagai tempat ngetem kendaraan ketika jam pulang sekolah diarea sekitar halte
sudut antar simpang ± 90°
APILL baik
marka jalan ada, kondisi sedang