Uji Kompetensi Dasar 1
Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Nama : Candra Sari
NIM : D0112015
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya manusia sangat penting untuk dipelajari sebab sumber daya manusia merupakan hal pokok di dalam negara berkembang, serta penting tidak hanya untuk pemerintah namun juga mahasiswa. Manajemen sumber daya manusia artinya manajemen yang lebih mengkhususkan pada sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia apakah sama dengan manajemen personalia dalam perusahaan ?
- Manajemen sumber daya manusia mengelola sumber daya manusia yang berkaitan dengan persoalan yang berhubungan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan baik hubungan kerja maupun usaha sendiri.
- Manajemen personalia mengelola sumber daya manusia yang berkaitan dengan persoalan yang berhubungan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan namun hanya yang terikat hubungan kerja yakni mereka yang bekerja di sektor formal maupun modern
MSDM lebih luas cakupannya dibandingkan Manajemen Personalia, Jika digambarkan maka:
MSDM
Hub kerja/ usaha sendiri
Manajemen mengelola sumber daya manusia
Hub kerja
Personalia
Permasalahan dalam Sumber Daya Manusia
- Setelah Perang Dunia II negara berkembang mulai melancarkan pembangunan nasional. Hal ini dilakukan guna mengejar ketertinggalan bidang ekonomi.
- Modal pokok yang dimiliki serta digunakan oleh negara berkembang untuk mengejar ketertinggalan tersebut adalah sumber daya alam yang potensial dan masih terpendam serta sumber daya manusia yang jumlahnya sangat besar, dimana kedua modal tersebut tidak dimiliki oleh negara maju.
- Sehingga untuk mengintegrasikan faktor sumber daya alam dan sumber daya manusia diperlukan modal tenaga ahli dan teknologi yang hanya dimiliki oleh negara maju. Sumber daya alam dan sumber daya manusia berbeda. Sumber daya alam jumlah secara
Negara maju biasanya kekurangan sumber daya manusia akibat tingkat penduduk yang
rendah namun memiliki tingkat ekonomi yang cukup tinggi. Sedangkan Negara berkembang , memiliki tingkat ekonomi yang rendah dengan pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi.
Karena hal yang demikian, maka di Negara berkembang banyak timbul masalah seperti : - Pengangguran dan setengah menganggur
- Kekurangan tempat tinggal, sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan, sandang dan pangan
- Banyak kriminalitas
Karena besarnya jumlah penduduk Indonesia maka untuk mengatasi masalah-masalah tersebut menggunakan pendekatan utama dengan menekan dan atau mengurangi laju pertumbuhan penduduk. Pendekatan tersebut antara lain dengan :
- Program Keluarga Berencana - Program Transmigrasi
- Program Antar Kerja Antar Daerah - Program Antar Kerja Antar Negara - Diklat baik formal maupun nonformal
- Penetapan UMR , kebijakan moneter dan fiskal untuk peningkatan penghasilan
KONSEP-KONSEP KETENAGAKERJAAN
Di Indonesia tenaga kerja mencangkup :
1. Penduduk yang sudah bekerja atau sedang bekerja 2. Sedang mencari pekerjaan
3. Melakukan kegiatan lain misalnya bersekolah dan megurus rumah tangga.
Untuk no 2 dan 3 dapat disebut sebagai angkatan kerja potensial karena golongan ini sewaktu-waktu dapat bekerja.
Tenaga kerja dan bukan tenaga kerja secara praktis dapat dibedakan sesuai umur. Batasan umur ditiap Negara juga berbeda-beda.
Semakin maju suatu Negara maka semakin tinggi pula batas usia tenaga kerja, karena
di Negara maju pengangguran diberi tunjangan dari pemerintah.
Pertanyaannya adalah mengapa di Indonesia batas minimumnya 14 tahun dan tidak ada batas maksimum usia kerja?
Dahulu di Indonesia batas minimal tenaga kerja adalah 10 tahun. Namun karena ada kebijakan baru tentang pendidikan yakni wajib belajar 9 tahun, sehingga pendidikan minial harus SMP sehingga batas minimum tenaga kerja di naikkan menjadi 14 tahun.
Di Indonesia tidak ditetapkan batas maksimum usia tenaga kerja karena tenaga ahli di Indonesia biasanya berumur dan Indonesia belum mampu untuk memberi tunjangan pada pengangguran seperti yang dilakukan oleh Negara-negara maju, dan Indonesia hanya mampu member tunjangan berupa pensiunan pada PNS.
Angkatan kerja Pekerja Menganggur Tenaga kerja
Bersekolah Bukan angkatan kerja Mengurus RT
Menerima Pendapatan lain
Tenaga kerja terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari :
- Golongan yang bekerja
- Golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri dari :
- Golongan yang bersekolah
- Golongan yang mengurus rumah tangga
- Golongan lain yang menerima pendapatan misalnya pension, menyewakan rumah atau yang tidak dapat bekerja secara fisik.
Angkatan kerja terdiri dari penganggur dan pekerja. Sulit untuk menentukan mana yang bekerja dan mana yang menganggur sebab jika di definisikan maka defiisi tersebut tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Berdasarkan sensus dan survey Syarat bekerja Sensus 1971 2 hari dalam 1 minggu Sensus 1961 60 hari dalam 1 bulan Suspas 1976
Sakernas 1976 Sensus 1980
Kesimpulannya, sulit untuk menentukan konsep bekerja karena jika menentukan jam
kerja terlalu pendek maka jumla pekerja akan lebih banyak begitupula sebaliknya. Hal ini kemudian menyebabkan kekacauan dalam kebijakan ketenagaankerjaan akibat batasan pekerja dan pengangguran menjadi sangat sulit
KONSEP-KONSEP KETENAGAKERJAAN (Lanjutan)
Masalah pokok yang timbul akibat pendekatan angkatan kerja : 1. Pada penentuan jam kerja yang berbeda- beda
Ada jam kerja yang berbeda-beda pada tabel ke 2 sehingga penentuan menjadi sulit
2. Pembedaan antara bekerja dan menganggur tidak menggambarkan masalah tenaga kerja yang sebenarnya
Jika misalnya menggunakan batas kerja I jam dalam satu minggu, jika misalnya terjadi penelitian tentang pekerja di kota Z maka jumlah pekerja akan lebih besar, sehingga data dianggap tidak valid.
3. Pembedaan menganggur dan bekerja tidak menunjukkan apa-apa
Karena pendekatan angkatan kerja ini tidak memperhatikan masalah produktifitas maupun pendapatan.
Menganggur (sama sekali tdk bekerja )
Pendekatan Penggunaan Bekerja penuh Kentara >35 jam/minggu Tenaga Kerja
Setengah menganggur Terselubung >35 jam/minggu ( kurang dimanfaatkan dlm jam kerja atau produktivitas)
Pengangguran terselubung sulit untuk diukur dalam bentuk produktivitas kerja dan pendapatan yang rendah.
Sebab- sebab produktifitas rendah antara lain kurangnya ketrampilan, kutanbgya sarana prasarana penunjang, rendahnya tingkat kesehatan dan gizi serta rendahnya tingkat upah serta system pengupahan yg tidak berinisiatif. Namun jika hal-hal tersebut telah meningkat, akan tetap sulit untuk menentukan batas antara produktivitas yang rendah dan yang tinggi.
1. Pengangguran friksional terjadi karena kesulitan mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja. Kesulitannya dalam bentuk waktu maupun jarak dan informasi.
- Solusi yang harus dilakukan untuk mengurangi penggangguran friksional yakni dengan cara penyediaan informasi pasar kerja yang lebih lengkap misalnya melalui job fair yang dilakukan di universitas-universitas untuk mencari pelamar kerja yang baru saja lulus kuliah.
2. Pengangguran structural terjadi karena perubahan perekonomian dari industry serta pengurangan tenaga kerja karena kemajuan teknologi.
- Solusinya yakni dengan cara pelatihan untuk mendapatkan ketrampilan baru yang sesuai dengan pergeseran model ekonomi dan perkembangan teknologi. Misalnya para petani yang awalnya hanya terampil menanam kemudian mengikuti kursus mesin agar dapat menjadi mekanik.
3. Pengangguran musiman terjadi pada pergantian musim. Misalnya para petani saat musim tanam mereka bekerja, tetapi menunggu musim panen mereka menganggur.
4. Pengangguran peralihan terjadi karena pencari kerja tidak mengetahui bahwa ada pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya. Selain itu hal ini juga disebabkan karena factor jarak.
5. Pengangguran konjungtur disebabkan karena menurunnya kegiatan ekonomi . hamper sama dengan pengangguran musiman namun waktunya lebih panjang. 6. Pengangguran teknologis terjadi karena perubahan teknologi produksi dan