• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Relevansi Bahan Pustaka dengan Kebutuhan Pengguna Pada badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Relevansi Bahan Pustaka dengan Kebutuhan Pengguna Pada badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum merupakan perpustakaan yang menyediakan bahan perpustakaan bersifat umum yang diperuntukkan dalam memenuhi kebutuhan informasi seluruh lapisan masyarakat yang juga digunakan dalam menunjang pengembangan pendidikan.

Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000: 4) dinyatakan bahwa perpustakaan umum adalah:

Unit/satuan kerja, badan atau lembaga yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani unsur-unsur organisasi, gedung, bahan pustaka perlengkapan dan perabotan, anggaran tetap dan tenaga manusia.

Pendapat lain yang sedikit berbeda dikemukakan oleh Sutarno (2006 : 43) yang menyatakan bahwa:

Perpustakaan Umum merupakan satu-satunya jenis Perpustakaan yang masih dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Perpustakaan-perpustakaan yang termasuk didalam kategori Perpustakaan Umum adalah : Perpustakaan Umum Kabupaten / Kota, Perpustakaan tingkat Kecamatan, Perpustakaan Umum Desa / Kelurahan, Perpustakaan Cabang, Taman Bacaan Rakyat / Taman Bacaan Masyarakat, dan Perpustakaan Keliling yang mana merupakan perpustakaan yang memberikan layanan dengan cara mengunjungi tempat tinggal atau tempat kegiatan masyarakat dengan jadwal tertentu.

(2)

informasi masyarakat umum dan digunakan sebagai sarana peningkatan pendidikan masyarakat umum.

2.1.2. Tujuan Perpustakaan Umum

Tujuan penyelengaraan perpustakaan umum dimaksudkan untuk menyediakan segala informasi guna memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi masyarakat akan dapat membantu mereka dalam meningkatkan kehidupan ke arah yang lebih baik. Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6) dinyatakan tujuan perpustakaan umum menjadi 3 jenis yaitu:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum perpustakaan adalah membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya, sehingga berkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang perkembangan nasional.

2. Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional atau tujuan khusus perpustakaan umum adalah : a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca

khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan segala sektor kehidupan.

b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta memanfaatkan informasi.

c. Menggigih masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna. d. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.

e. Memupuk minat dan bakat masyarakat.

f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.

g. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat.

(3)

3. Tujuan Operasional

Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya.

Sedangkan Hermawan dan Zen (2006 : 31) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah:

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahtraan.

2. Menyediakan informasi yang mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak selaku agen kultural, sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa perpustakaan umum bertujuan untuk meningkatkan dunia pendidikan dengan membina dan mendidik serta menjadi fasilitas masyarakat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegemaran membaca. Diharapkan perpustakaan umum untuk semakin berperan dalam mengembangkan kebiasaan belajar masyarakat secara mandiri.

2.1.3. Fungsi perpustakaan Umum

(4)

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan.

2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui pembelian, langganan, tukar menukar dan lain-lain.

3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan Pemeliharaan bahan pustaka. 5. Pendayagunaan bahan pustaka.

6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung ke perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil, dan lain-lain.

7. Pemasyarakatan perpustakaan.

8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.

9. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat mitra kerja lainnya.

10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bahan pustaka bersama dan sarana/prasarana.

11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Siregar (2004 : 76) bahwa fungsi Perpustakaan Umum adalah :

Untuk membantu orang (terutama orang-orang muda dan anak-anak) menjadi melek informasi, memberitahu mereka bagaimana menelusur informasi, mengembangkan kebiasaan membaca, membantu orang dewasa untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahan karir, berperan dalam memelihara dan mempromosikan kebudayaan.

(5)

2.1.4. Tugas Perpustakaan Umum

Tugas pokok perpustakaan umum yaitu menyediakan, mengolah, memelihara dan melayankan bahan perpustakaan serta melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.

Dalam Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6) tugas pokok Perpustakaan Umum adalah: ”Menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan bahan perpustakaan, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan”.

Sedangkan Sutarno (2006: 53-54) menyatakan bahwa:

Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua bahan pustaka bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya, dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan. Masyarakat pengguna tersebut adalah sesuai dengan jenis perpustakaan, kebijakan penyelenggara, dan kelompok atau segmen pemakai/pelanggannya. Tugas pokok itu dapat dijabarkan ke dalam beberapa rincian kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan melalui fungsi-fungsi yang lebih bersifat teknis. Sehubungan dengan pernyataan di atas bahwa tugas pokok perpustakaan umum yaitu menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan bahan perpustakaan serta melayani masyarakat pengguna informasi yang membutuhkan informasi apapun.

2.1.5. Peran Perpustakaan Umum

(6)

Menurut Soekanto yang disitir olehKurniawati (2007 : 3) bahwa pengertian peranan merupakan ”Aspek dinamis dari status (kedudukan), apabila seseorang atau beberapa orang atau organisasi melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia atau mereka tersebut menjalankan peranannya”.

Pendapat yang lain dikemukakan oleh Sutarno (2006 : 68-69) peran perpustakaan adalah bagian tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan, peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain:

a. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, perservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.

b. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam bahan pustaka perpustakaan dengan pemakainya. c. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan

mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

d. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, dan budaya baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya membaca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu apabila tidak ada perpustakaan atau perpustakaan yang ada kurang berperan dengan baik, mungkin anggota masyarakat yang baru membaca, atau sedang membiasakan dari membaca, dan yang membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang secara perlahan-lahan dan hilang semangatnya.

e. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.

f. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan sejarah, pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa yang lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan.

(7)

belajar secara mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

h. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (user Education), dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak.

i. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan bahan pustaka bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tidak ternilai harganya.

j. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atau kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang maju pula, sebaliknya masyarakat yang sedang berkembang biasanya belum memiliki perpustakaan yang memadai dan representatif.

k. Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalah gunaan obat-obat terlarang, dan tidak indispliner.

Pendapat di atas mengemukakan bahwa peran perpustakaan adalah semata-mata untuk membina dan menumbuhkan kesadaran membaca dikalangan masyarakat. Dimana perpustakaan umum juga berperan aktif sebagai agen perubahan, agen pengembangan dan agen pembangunan kebudayaan manusia.dikatakan sebagai agen perubahan karena perpustakaan berperan dalam membantu para pengguna informasi yang kelak informasi tersebut digunakan dalam perubahan dan pembangunan bangsa.

2.2. Relevansi

(8)

dengan kebutuhan pengguan menjadi tugas dan tanggung jawab perpustakaan sebagai media penyedia informasi.

2.2.1 Pengertian Relevansi

Relevansi berasal dari bahasa inggris yaitu “Relevance”. Reitz (2007) mengemukakan arti dari relevance yaitu: “The extent to wich information retreved in a search of a library collection or other resource, such as an online catalog or

bibliographic database”. Penjelasan tersebut memiliki makna bahwa relevansi

adalah kesesuaian permintaan informasi pada perpustakaan atau sumber lainnya seperti katalog online dan database bibliografi. Pengertian relevansi di sini adalah informasi atau dokumen yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini diperkuat oleh pendapat Purnomo (2006 : 9) yang menyatakan bahwa ”Dokumen yang relevan dokumen-dokumen yang sedang dibutuhkan”.

Selain pendapat di atas, Ginting (2011 : 44) menyatakan bahwa

(9)

2.2.2.Penilaian Relevansi

Keinginan dari pencari informasi adalah mendapat informasi yang relevan dengan kebutuhannya. Pencari informasi akan sering berkunjung ke perpustakaanapabila informasi yang relevan dengan kebutuhannya tersedian di perpustakaan. Penilaian relevansi bertujuan untuk menentukan dokumen yang relevan diantara dokumen yang ditentukan dari proses temu-kembali informasi.

Menurut Astuti (2008 : 46) menyatakan bahwa “Penilaian relevansi yang diberikan oleh pakar subjek berbeda dengan penilaian relevansi yang diberikan oleh pustakawan”.

Pendapat lain oleh Kurniawati (200 : 54) menyatakan bahwa:

Suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya. Relevansi dapat dijadikan kreteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran keefektivitasan antara sumber informasi dan penerima informasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa penilaian relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang diperoleh dari sumber informasi agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna serta penelusuran informasi yang dibutuhkan akan memberikan penilaian terhadap informasi yang diberikan database tertentu apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan.

(10)

bahan perpustakaan yang relevan dengan kebutuhan informasi pengguna. Menurut Andriani (2003 : 11) menyatakan bahwa “relevansi merupakan suatu yang dipahami oleh pengguna pada saat memilih dokumen”.

Sedangkan menurut Putu (2008 : 21) ukuran relevansi dengan kebutuhan informasi pengguna dijelaskan sebagai berikut :

Secara fitrah, perpustakaan dan sistem informasi berkutat dengan persoalan relevansi. Memang, kata “relevansi” itu sendiri datang dari orang-orang sistem, terutama orang-orang yang mendalami information retrieval.

Secara konseptual, Dalam konsep relevansi, sebuah dokumen atau buku dianggap relevan jika sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kesesuaian ini kemudian ditetapkan sebagai sebuah ukuran kuantitatif yang tetap. Relevansi bahan pustaka dengan kebutuhan pengguna dapat dilihat dari:

1. Ketersediaan Bahan Pustaka. 2. Kebutuhan Pengguna

3. Layanan Pengguna.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Murtianingsih dan Amiruddin (2003;3) bahwa “Untuk mengkaji adakah relevansi bahan pustaka dengan kebutuhan pengguna dapat ditinjau dari dua segi yaitu ketersediaan bahan pustaka dan kepuasan pengguna”.

(11)

2.3. Bahan Perpustakaan

2.3.1. Pengertian Bahan Perpustakaan

Bahan Perpustakaan adalah salah satu unsur pokok dalam setiap perpustakaan. tanpa bahan perpustakaan, tidak akan ada perpustakaan. Sebuah perpustakaan harus berusaha menyediakan berbagai jenis bahan perpustakaan yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. Karena bahan perpustakaan adalah tujuan utama pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan fasilitasnya. Bahan perpustakaan yang disediakan untuk kepentingan belajar, informasi, rekreasi kultural dan penelitian bagi semua lapisan masyarakat mulai anak-anak, remaja maupun dewasa terdiri dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat ilmiah dan non ilmiah (fiksi).

Menurut Hermawan (2006 : 17) bahan pustaka adalah: Inti sebuah perpustakaan dan menentukan keberhasilan layanan. Bahan pustaka bukan dilihat dari segi eksemplarnya saja, tetapi lebih kepada kualitas isi, jumlah judul, dan kemutakhirannya”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Yusup (2007 : 9) bahwa bahan perpustakaan adalah “sejumlah bahan atau sumber informasi, baik berupa buku ataupun bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar-mengajar di sekolah yang bersangkutan”.

(12)

elekronik, diolah dan dilayankan kepada pengguna perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

2.3.2. Fungsi Bahan Perpustakaan

Bahan Perpustakaan yang ada haruslah disesuaikan dengan kebutuhan informasi pengguna, dengan adanya bahan perpustakaan maka informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat memberikan kepuasan kepada pengguna.

Menurut Siregar (2002 : 3) fungsi dari bahan perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Pendidikan yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan.

2. Fungsi Penelitian yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat/pengguna.

3. Fungsi Referensi yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat/pengguna perpustakaan.

4. Fungsi Umum yaitu dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat, fungsi ini berhubungan dengan pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia lainya.

Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6) fungsi Perpustakaan Umum sebagai berikut :

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan. 2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui

pembelian, langganan, tukar menukar dan lain – lain. 3. Pengolahan dan peyiapan setiap bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan pustaka 5. Pendayagunaan bahan pustaka

6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang dating langsung keperpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil, dan lain-lain.

7. Pemasyarakatan perpustakaan

(13)

9. Pelaksanaan koordinasi denga pihak pemerintah Daerah, tokoh-tokoh masyarakat mitra kerja lainnya.

10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bahan pustaka bersama dan sarana / prasarana.

11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa bahan perpustakaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna baik dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran serta sebagai referensi dalam melakukan penelusuran informasi yang sangat diperlukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat umum.

2.3.3 Jenis Bahan Perpustakaan

Setiap perpustakaan memiliki bahan perpustakaan yang bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Dengan bervariasinya bahan perpustakaan maka sumber informasi yang terdapat di perpustakaan semakin banyak. Bahan Perpustakaan bukan hanya buku, tetapi bahan-bahan elektronik juga termasuk ke dalam bahan perpustakaan.

Menurut Hermawan (2000 : 17) ditinjau dari segi isinya bahan pustaka perpustakaan dibagi dua yaitu:

1. Bahan pustaka fiksi adalah karya yang bersifat khayalan atau imajinasi pengarangnya.

2. Bahan pustaka non-fiksi adalah bahan pustaka yang bersifat ilmiah atau mengandung ilmu pengetahuan yang ditulis berdasarkan data dan fakta Dilihat dari wadah dan penciptanya bahan pustaka perpustakaan terdiri dari :

1. Bahan tercetak, seperti : buku, majalah, surat kabar, tesis, skripsi, selebaran dan lain sebagainya yang tercetak berbasis kertas.

(14)

3. Bahan terpasang, dimana secara fisik tidak ada di perpustakaan, tetapi dapat di akses melalui jaringan teknologi informasi. Contohnya adalah E-book, E-journals.

Pendapat lain dikemukakan oleh Hasugian (2009 : 75) bahwa:

bahan perpustakaan yang disediakan sekarang ini tidak terbatas pada buku, jurnal, majalah atau bahan tercetak saja melainkan juga dalam berbagai bntuk media baik yang berbasis ceatak maupu yang berbasis elektronik atau digital. Sekarang ini bahan perpustakaan yang dismpan dalam media buku dan dan elektronik sudah hampir sama jumlahnya.

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa jenis bahan perpustakaan ada berbentuk tercetak dan elekronik yang dapat memberikan informasi kepada pengguna. Adapun bentuk – bentuk bahan perpustakaan dalam bentuk elektronik seperti video kaset, flashdisk, CD-ROOM, website dalam internet.

2.3.4 Ketersediaan Bahan Perpustakaan

Ketersediaan bahan perpustakaan pada perpustakaan akan sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan pengguna informasi. Ketersediaan bahan perpustakaan adalah melihat jenis bahan perpustakaan yang tersedia di perpustakaan. Ketersediaan bahan pustaka selalu berkaitan erat dengan kegiatan pengembangan/pengadaan bahan perpustakaan. Tingkat ketersediaan bahan perpustakaan dapat diukur dengan ditemukannya bahan perpustakaan pada rak sesuai dengan daftar katalog bahan perpustakaan.

(15)

Pendapat di atas menyatakan bahwa ketersediaan bahan perpustakaanadalah untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang harus lengkap dan relevan dengan kebutuhan pengguna.

2.4 Kebutuhan Informasi

Tujuan penyediaan bahan perpustakaan adalah untuk memenuhi dan bermanfaat bagi kebutuhan pengguna perpustakaan. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran adalah kebutuhan informasi masyarakat pengguna perpustakaan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna, pihak perpustakaan harus dapat memahami kebutuhan informasi pengguna dan menyediakan bahan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.4.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah segala data yang sudah diolah sebagai bahan dan kebutuhan pokok manusia sekarang ini. dikatakan sebagai kebutuhan pokok karena dalam segala aspek kehidupan manusia tidak akan lepas dari yang namanya informasi. Mulai dari bangun tidur sampai pada waktu tidur di malam hari pun manusia selalu membutuhkan informasi.

(16)

Menurut Suwarno (2014:42) menyatakan bahwa “Informasi merupakan suatu data, baik data numerik maupun verval yang telah diolah sedemikian rupa sehingga mempunyai arti”. Dalam hal ini, suwarno menyampaikan bahwa seluruh data yang sudah diolah adalah informasi.

Pendapat lain dikemukakan oleh Sutabri (2005:15) bahwa

Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi sipenerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu dan keputusan mendatang.

Dalam hal ini Sutabri menjelaskan bahwa informasi memiliki nilai dan masa kegunaan baik dalam waktu dekat maupun jangka panjang.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahuai bahwa informasi adalah data atau fakta-fakta yang telah diolah dengan baik menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti untuk dimanfaatkan bagi penggunanya.

2.4.2 Pengertian Kebutuhan Informasi

(17)

pengguna yang satu dengan lainnya. Kebutuhan informasi bagi pengguna dapat diketahui dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan pengguna.

Menurut Wilson yang disitir oleh Ginting (2011 : 18) menyatakan bahwa munculnya kebutuhan informasi dipengaruhi oleh kebutuhan pribadi yang berkaitan dengan kebutuhan fisiologi, afektif,maupun kognitif”. Kebutuhan ini terkait dengan peran seseorang dengan peran seseorang dalam pekerjaan atau kegiatan, dan tingkat kompetisi seseorang sebagaimana yang diharapkan oleh lingkungannya.

Sedangkan menurut Drerr yang dikutip oleh Ginting (2011 : 18) bahwa: “Kebutuhan informasi merupakan hubungan antara informasi dan tujuan seseorang. Artinya, ada suatu alasan dan tujuanya tertentu yang ingin dicapai seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

Selain pendapat di atas menyatakan bahwa kebutuhan informasi tumbuh pada setiap aspek kehidupan manusia. Kebutuhan tersebut tergantung dan dipengaruhi oleh aktivitas pekerjaan, kedudukan sosial, dan jangkauan sumber informasi.

2.4.3 Jenis Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi yang beragam menjadikan informasi yang ada perlu dikelompokkan kedalam jenis yang disesuaikan dengan penggunaan serta tujuan dari informasi tersebut. Menurut Kosasih (2009 : 9) jenis informasi dikelompokan menjadi:

a. Informasi mutakhir yang erat kaitanya dengan bidang masing-masing adalah informasi yang mengikuti perkembangan bidang dan minat masing-masing.

(18)

c. Informasi yang relevansinya dengan tugas survey dan penelitian adalah informasi yang dipergunakan sebagai bahan penulisan karya ilmiah. Sedangkan menurut Guha yang disitir oleh Syaffril (2004 : 18-19) ada empat pendekatan kebutuhan terhadap informasi:

a. Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna

informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem informasi dengan cara yang sangat umum untuk meningkatkan pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya konstan antara pengguna dan sistem informasi.

b. Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan

pengguna yang sifatnya spesifik dan cepat. Informasi yang dibutuhkan pengguna merupakan informasi yang rutin dihadapi oleh pengguna.

c. Exhaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan

pengguna akan informasi yang mendalam, pengguna informasi mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang dibutuhkan dan relevan, spesifik, dan lengkap.

d. Catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan informasi yang ringkas, tetapi juga lengkap khususnya mengenai perkembangan terakhir suatu subyek yang diperlukan dan hal-hal yang sifatnya relevan.

Pendapat di atas menyatakan bahwa timbulnya jenis kebutuhan informasi seseorang tetap dipengaruhi oleh kondisi fisiologi, situasi dan kondisi lingkungan sekitar pengguna informasi. Ditambahkan lagi adanya kebutuhan karena adanya kesenjangan antara yang seharusnya dengan kondisi nyata sekarang.

2.4.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

(19)

a. Karakteristik pemustaka: pengalaman, usia, latar belakang pendidikan dan cara berpikir

b. Faktor minat seseorang c. Faktor pekerjaan dan profesi d. Faktor bahan pustaka

e. Faktor kesukaan

f. Sistem pelayanan informasi: akses terhadap layanan informasi dan variasi sumber informasi yang ada di lingkungan pemustaka informasi.

Sedangkan menurut Croin yang dikutip oleh Ginting (2011 : 19) faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi dapat dibagi menjadi tiga kategori, sebagai berikut:

1. Kebutuhan informasi yang diekspresikan adalah kebutuhan informasi yang diaturkan oleh pemustaka. Terkait dengan penelitian ini, kebutuhan informasi kategori pertama dapat diidentifikasi melalui lisan oleh kelompok pemustaka ibu saat mengemukakan atau mengungkapkan permintaannya akan bahan pustaka tertentu kepada petugas perpustakaan keliling KPA-JB. Selain itu, kebutuhan informasi ini dapat diidentifikasi juga melalui tindakan dan perilaku kelompok pemustaka ibu dalam mencari dan memanfaatkan (membaca) bahan pustaka tertentu yang ada di perpustakaan keliling KPA-JB.

2. Kebutuhan informasi yang tidak diekspresikan adalah kebutuhan informasi yang disadari namun tidak disampaikan oleh pemustaka informasi. Untuk mengididentifikasi kebutuhan informasi kategori kedua dalam penelitian ini, perlu dilakukan wawancara kepada kelompok pemustaka ibu di perpustakaan keliling dan melakukan pendekatan pribadi kepada mereka sehingga mereka merasa nyaman dan mudah mengungkapkan sumber informasi dan layanan seperti apa yang mereka butuhkan di perpustakaan keliling KPA-JB.

3. Kebutuhan informasi yang tidak disadari. Hal ini dapat terjadi apabila seseorang tidak menyadari bahwa sesungguhnya ia memerlukan informasi untuk memecahkan masalahnya, terkait dengan kehidupan dan kegiatan sehari-hari.

(20)

Kebutuhan informasi tersebut tergantung dan dipengaruhi oleh latar belakang seperti profesi, aktivitas pekerjaan, media, status sosial, jarak jangkauan sumber informasi, dan lain-lainya.

2.4.5 Sumber Informasi

Sumber informasi berperan sebagai wadah atau media untuk menghubungkan antara pengguna informasi dengan informasi. Pemilihan sumber informasi merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan, karena pemilohan sumber bahan perpustakaan akan sangat berpengaruh pada kesesuaian informasi yang dibutuhkan pengguna informasi. Tingkat kenyamanan dan kemudahan dalam penggunaan sumber informasi akan berpengaruh pada tingkat pemilihan dan penggunaan sumber informasi oleh pengguna. Sumber informasi umunya dapat ditemukan di pusat informasi, perpustakaan, pusat dokumentasi, pusat arsip, dan lain-lain.

Sumber informasi menurut Yusup (1995 : 14) bahwa:

Memfokuskan sumber informasi yaitu hanya kepada segala macam informasi yang secara khusus bisa diawasi, dikendalikan, diolah dan dikelola untuk kepentingan umat manusia, yaitu informasi terekam yang bisa diperoleh di perpustakaan-perpustakaan dan segala jenisnya, baik informasi yang bersifat ilmiah (bisa dimanfaatkan untuk kepentingan peneliti dan ilmu pengetahuan) maupun informasi yang bersifat non-ilmiah seperti informasi tentang keluarga, berita kematian dan iklan komersial.

Sedangkan Astuti (2008 : 19) menyatakan sumber perolehan informasi merupakan medium tersimpannya informasi, adapun sumber-sumber perolehan informasi antara lain:

1. Manusia seperti guru/dosen, teman, keluarga dan lain-lain.

(21)

bantuan, ia akan mendatangi sumber bantuan terdekat. Dalam hal ini, sumber tersebut adalah pihak lain. Begitu juga ketika ia membutuhkan suatu informasi. Ia akan bertanya pada orang yang menurutnya bisa memberikan informasi-informasi yang dibutuhkanya tersebut. Melalui proses komunikasi, informasi yang awalnya berada di satu orang bisa menyebar kepada diri penanya.

2. Media.

Pengguna sumber informasi tak sebatas berasal dari manusia. Bentuk sumber informasi lainya adalah media. Media berkembang sejalan dengan perkembangan zaman, misalnya dengan adanya perkembagan internet yang menjadi salah satu bentuk sumber informasi utama atau alternatif.

3. Lembaga Informasi, seperti perpustakaan atau pusat dokumentasi. 4. Ada dua saluran informasi yaitu formal dan informal. Yang termasuk

saluran informasi formal adalah perpustakaan dan unit informasi lainnya. Sedangkan yang termasuk saluran informasi informal adalah rekan sejawat dan institusi selain perpustakaan dan unit informasi yang tidak dirancang sebagaiman sumber informasi formal. Perpustakaan tergolong dalam sumber informasi formal karena bahan pustakanya berupa data terekam dan/atau tercetak, seperti buku, kaset, peta, microfilm, dan sebagainya.

Selanjutnya Astuti (2008 : 20) menyatakan bahwa dalam mencari informasi terdapat kriteria yang digunakan pemakai informasi untuk memilih sumber-sumbernya. Urutan kriteria yang digunakan untuk memilih sumber informasi adalah:

1. Kemudahan perolehan

2. Keakraban dengan sumber informasi karena sering mengunakan 3. Kualitas teknik

4. Relevansi, kedalaman, kemudahan penggunaanya 5. Biaya untuk memproleh

(22)

2.4.6. Jenis Pengguna Informasi

Pemakai informasi merupakan salah satu bagian penting dalam penggunaan informasi. Untuk kelancaran arus informasi perlu diketahui jenis pemakai informasi. Dengan mengetahui jenis pengguna informasi akan dengan mudah mengetahui kebutuhan informasi mereka sehingga akan lebih mudah dalam pengadaan informasi yang relevan. Menurut Reizt (2004 : 527) bahwa “user is only who the resoutce and services of library”, pendapat diatas dapat diartikan bahwa pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Yusuf (1996 : 156) bahwa “Pengguna atau pemakai jasa perpustakaan adalah semua pengunjung perpustakaan yang bertujuan menggunakan fasilitas perpustakaan untuk mencari informasi dalam rangka memperoleh bahan pustaka atau pengetahuan”.

Sedangkan Kosasih (2009 : 9)menyatakan bahwa yang termasuk pemakai jasa informasi perpustakaan, terdiri dari:

1. Peneliti dan pengajar

2. Tenaga teknis/laboran dari lembaga tertentu 3. Pengelola

4. Mahasiswa/pelajar

5. Peminat lainnya/kelompok profesi

Referensi

Dokumen terkait

Bagi orang orang yang memiliki usaha bisnis, internet dapat menjadi sarana yang cepat untuk mempromosikan barang/produk yang ingin dijual, dikarenakan promosi melalui halaman web

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis membahas mengenai cara pada pembuatan website tentang Penjualan Sriwijaya Motor Online dengan menggunakan software sofware Desain Web, antara

[r]

Merpati Nusantara Airlines meliputi pekerjaan pengecekan atau verifikasi dokumen berharga penerbangan yang dilakukan oleh beberapa unit bagian yang terkait, seperti Dinas

[r]

SOPP POS merupakan layanan payment point yang berbasis elektronik yang disiapkan untuk dapat melayani transaksi Pembayaran tagihan, Penerimaan setoran, Penarikan tunai,

[r]

The extended calibration laboratory in Graz, Austria and its 3D Structure is the basis for calibration all camera heads of the UltraCam Osprey (left and right oblique and nadir).. One