61
5. Perlu dilakukan pemeriksaan kadar debu dengan menggunakan Personal Dust Sampler untuk semua pekerja.
6. Perlu dilakukan pemeriksaan foto toraks pada semua pekerja yang dijumpai adanya kelainan respiratorik.
7. Perlu dilakukan pemasangan atau memfungsikan exhaust fan pada ruang yang kadar debu nya sangat tinggi.
8. Perlu dilakukan pengawasan dengan melakukan kunjungan rutin terhadap perusahaan untuk mengetahui nilai ambang batas pencemaran debu dan melakukan pembinaan untuk mengurangi tingkat pencemaran.
9. Perlu dilakukan pembinaan kepada pekerja yang merokok agar merokok dihentikan atau merokok berada di luar tempat kerja.
10.Perlu dilakukan pemeriksaan kapasitas fungsi paru pekerja secara periodik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mangunnegoro H. Alsagaf, Nilai Normal Faal paru orang Indonesia pada Usia Sekolah dan Pekerja Dewasa Berdasarkan Rekomendasi American Thoracic Society (ATS) 1987, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Indonesia Jakarta, Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, Konsultan WHO, Field Epidemiology Training program, Surabaya: Airlangga University Press; 2004.hal 5-13.
2. Pashin AJ, Harrar ES, Forest Product Treir Source Production and Utilition, Mc `Graw-Hill Book Company, London; 1982.
3. P.K. Suma’mur, Higene Perusahaan dan Keselamatan Kerja, PT Gunung Agung, Jakarta; 2002.
4. Mason RI, Occupational Lung Disease, Wyngaarden JB, Smith LH, Cecils Textbook of Medicine, Philadelphia: WE Saunders; 1985.p.2279-87.
5. M.Tarlo Susan, Occupational Enviromental Lung Disease. Disease from work, home, outdoor and other exposures, Cullinan Paul and Nemery Benort, New Jersey: Willey Blackwell: 2010.
62
6. Soegito, Manfaat Pemeriksaan Faal Paru Pada Jamaah Haji Kotamadya Medan Tesis Progam Pendidikan Dokter Spesialis Paru Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara: 2004.
7. Khodadadi Iraj, Exposure to Respirable Flour Dust and Gliadin in Wheat Flour Mills, Journal of Occupational Health; 2011; 53: 417-22.
8. Yulaekah Siti, Paparan debu terhirup dan gangguan fungsi paru pada pekerja industri batu kapur, Semarang: FK UNDIP; 2007.
9. Meo Sultan A, Lung Function in Pakistani Wood Workers, International Journal of Environmental Health Research: June 2006; 16(3): 193-203.
10.Departemen Kesehatan RI, Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan kerja, Jakarta: Depkes RI; 2003.
11.Triatmo Wenang, Paparan Debu Kayu dan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Mebel (Studi di PT Alis Jaya Ciptatama), Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia: Oktober 2006; Vol 5; No.2
12.Born PJA, Respiratory symptoms, lung function, and nasal cellularity in Indonesian wood workers: a dose-response analysis, Occupational Enviromental Med: 2002, 59: 338-334. 13.Anindita Ria, Malaka Tan, Analisis Faal Paru Pada Petugas Pintu Tol Jagorawi Jakarta
Tahun 2009, Jurnal Kesehatan Bina Husada: 2010; Vol 6; No.2
14.Shamssain MH, Pulmonary function and symptoms in workers exposed to wood dust, diakses dari
15.Suryanta Naek, Pengaruh Pengendalian Paparan Debu Pada Pekerja Pensortian Daun Tembakau di PT.X. Kabupaten Deli Serdang. Tesis Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara: 25 Mei 2009. 16.Yunus F, Diagnosis Penyakit Paru Kerja, Cermin Dunia Kedokteran: 1992; No.74: 18-24. 17.Yunus F, Pneumokoniosis Paru: 1994; Vol 14; No.3: 22-28.
18.Health Effects From Exposure to Wood Dust,diakses dari
19.Yunus F, Peranan Faal Paru Pada Penyakit Paru Obstruktif Menahun, Jakarta: Balai penerbit FKUI: 1989: 33-44
20.Faridawati R, Penyakit Paru Obstruktif Kronik Dan Asma Akibat Kerja Paru, Cermin Dunia Kedokteran: 1995; Vol 15; No.4: 182-85.
63
21.Yunus F, Dampak Debu Industri pada Paru Pekerja dan Pengendaliannya, Cermin Dunia Kedokteran: 1997; No.115:45-51.
22.Mandryk J, Alwis KU, Hocking AD, Work-related symptoms and dose response relationships for personal exposures and pulmonary function among woodworkers, America Jurnal Respiratory Critical Care Med: 1999; 35: 481-490.
23.Lange Bornholdt Jette, Effects of Wood Dust: inflammation, genotoxicity, anf cancer, National Research Centre for The Working Enviroment, Faculty of Health Sciences, Copenhagen: April 29th,2008.
24.Cahyono Rachman, Dampak limbah cair PT.Kertas Basuki Rachmat Banyuwangi terhadap kesehatan masyarakat, Semarang: Universitas Diponegoro: 15 Agustus 2007; 16-21.
25.Mangunnegoro H, Penyakit Paru Kerja: Era baru dalam Ilmu Kedokteran Respirasi menyambut PJP II, PARU: 1994; Vol-14; No 3: 4-5.
26.Mangunnegoro H, Penilaian Kecacatan Pada Penyakit Paru Kerja, PARU: 1994; Vol 14; No.3: 18-21.
27.Yunus F, Uji Faal Paru Penyakit Paru Obstruktif, Cermin Dunia Kedokteran: 1993; No.82:19- 22.
28.Spirometri dan Peak Flow Meter, diakses dari
11/10/05/spirometri-dan-peak-flow-meter/; Tanggal 15 Juni 2012.