• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS X JURUSAN BUSANA SMK BHAKTI BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS X JURUSAN BUSANA SMK BHAKTI BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

86

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan memperhatikan fokus penelitian pada BAB I serta hasil penelitian

pada BAB IV maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa analisis proses

berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah materi SPLDV sebagai berikut.

1. Proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah pada tahap

persiapan adalah ketiga siswa mampu memahami informasi yang terdapat

dalam soal, namun siswa yang berkemampuan rendah belum mampu

menyampaikan informasi soal dengan bahasanya sendiri. Kegiatan lain yang

dilakukan oleh siswa untuk memahami kembali informasi yang terdapat

dalam soal adalah membuka buku catatan, dan bertanya pada teman sebagai

tahap awal menyelesaikan soal.

2. Proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah pada tahap

inkubasi adalah ketiga siswa mengingat materi SPLDV yang diajarkan

sebelumnya dengan cara berbeda-beda. Siswa berkemampuan rendah

mencoba mengingat materi SPLDV yang sudah diajarkan sebelumnya

dengan membuka catatan sambil sesekali menggigit jarinya. Untuk siswa

berkemampuan sedang siswa mencoba mengingat materi sebelumnya dengan

menggaruk-garuk kerudung. Sedangkan pada siswa berkemampuan tinggi

mengingat materi sebelumnya dengan membuka catatan sambil mengetukkan

(2)

87

3. Proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah pada tahap

iluminasi adalah siswa menyelesaikan soal dengan menggunakan metode

eliminasi. Siswa juga mencoba menyelesaikan masalah menggunakan cara

yang lain yaitu menggunakan metode campuran (eliminasi-substitusi). Pada

tahap iluminasi, siswa berkemampuan rendah menyelesaikan masalah

menggunakan cara eliminasi namun kurang teliti dan salah pada hasil akhir.

Pada siswa berkemampuan sedang menyelesaikan masalah dengan

menggunakan 1 cara yaitu cara eliminasi tetapi tidak mau mencoba

menggunakan cara yang lain. Untuk siswa berkemampuan tinggi setelah

menyelesaikan dengan cara 1 yaitu cara eliminasi selanjutnya mencoba

menyelesaikan dengan cara lain yaitu cara campuran (substitusi-eliminasi).

4. Proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah pada tahap

verifikasi adalah siswa berkemampuan rendah hanya mampu menyelesaikan

masalah menggunakan cara eliminasi namun hasilnya tidak benar. Untuk

siswa berkemampuan sedang mampu menyelesaikan masalah menggunakan

cara eliminasi secara benar tetapi tidak mampu menyelesaikan masalah

dengan cara lain. Sedangkan pada siswa berkemampuan tinggi mampu

menyelesaikan masalah menggunakan cara eliminasi secara benar dan

mampu menyelesaikan dengan cara lain yaitu cara campuran (eliminasi

subtitusi) secara benar juga.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dengan ini diberikan

(3)

88

1. Bagi sekolah

Dengan memperhatikan proses berpikir kreatif siswa, untuk meningkatakan

kemampuan berpikir kreatif diharapkan pihak sekolah dapat menambah media

yang efektif serta buku pembelajaran yang bermutu yang dapat menunjang

terlaksananya pembelajaran secara efektif. Sehingga dapat meningkatkan proses

berpikir siswa yang akan berdampak pada kemampuan kreatifnya.

2. Bagi guru matematika

Dengan mengetahui proses berpikir kreatif siswa, guru dapat memperbanyak

menggunakan metode-metode mengajar yang dapat menunjang untuk

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

3. Bagi siswa

Untuk mengembangkan proses berpikir kreatif, siswa diharapkan lebih aktif

dan lebih banyak berlatih menyelesaikan masalah-masalah matematika yang

solusinya/cara menyelesaikannya lebih dari satu. Selaian itu diharapkan siswa

aktif bertanya dan berdiskusi dengan guru atau teman sejawatnya mengenai

kesulitan yang dialami.

4. Bagi peneliti lain

Hendaknya penelitian ini dijadikan sebagai kajian dan pengembangan

penelitian lanjutan pada tempat maupun subjek lain dengan tema yang sama atau

berbeda. Dengan catatan kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini

direfleksikan untuk diperbaiki. Pada penelitian ini, peneliti kurang mampu

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini Sistem informasi yang ada sudah dapat memberikan layanan kepada mahasiswa untuk layanan akademik dan keuangan akademik menggunakan aplikasi dan infrastruktur

Kalibrasi adalah proses dalam membandingkan suatu acuan lokal kepada standar yang berlaku untuk memastikan ketelitian suatu alat ukur atau menyetandarkan keadaan ukur

Dari level top management proses pengolahan data menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan (knowledge) digunakan sebagai proses untuk mengambil

[r]

Periksa dulu kabel datanya, kalau kabel data sudah terpasang dengan baik dan BIOS bisa mendeteksi harddisk anda, maka kemungkinan penyebabnya adalah

Klik menu File, Open, atau klik toolbar Open atau tekan tombol Ctrl+O , sehingga muncul kotak dialog berikut:.. Klik kotak Look in untuk menentukan lokasi (drive dan

Tidak ada calon penyedia yang mendaftar dan memasukkan dokumen penawaran pada paket Pengadaan Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/6/10 (Polres & Polsek) TA.. 2016

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan pelajaran yang bertujuan memperkenalkan, mempersiapkan, menumbuhkan, dan membiasakan diri dalam dunia teknologi sejak dini, serta