• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOOK Robertus Kelvin, Birmanti Setia U Perancangan Komik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BOOK Robertus Kelvin, Birmanti Setia U Perancangan Komik"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KOMIK

SHOUJO

“PERTEMPURAN LIMA HARI” UNTUK

MEMBANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT

NASIONALISME PELAJAR SEKOLAH

MENENGAH ATAS DI INDONESIA

Robertus Kelvin dan Birmanti Setia Utami

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia Email: santoso.kelvin@yahoo.co.id, birmanti@gmail.com

Pendahuluan

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya, merupakan kalimat yang sudah tidak asing didengar masyarakat Indonesia. Perjuangan para pahlawan di masa lampau telah membuat Indonesia menjadi seperti yang sekarang ini. Pelajaran sejarah mengenai pahlawan nasional telah diketahui sejak SD di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Namun, apa yang dipelajari di pelajaran sejarah tersebut berangsur-angsur menghilang dari ingatan jangka panjang. Pengetahuan tentang perjuangan pahlawan nasional mulai menurun (Sebastian, 2012).

Nasionalisme bangsa Indonesia semakin menurun dengan makin tingginya euforia kedaerahan, kelompok, dan keagamaan (Pujiastuti, 2006). Dengan semakin pudarnya image pahlawan dari ingatan, semakin pudar pula semangat nasionalisme para generasi muda. Nasionalisme merupakan suatu ideologi yang memiliki kekuatan pengaruh yang menggerakkan perasaan menjadi bagian dari sesuatu dan berfungsi membangun perasaan bagi satu komunitas nasional. (Henken, 1988).

(2)

di antara para pemuda Indonesia. Padahal saat Pertempuran Lima Hari yang terjadi di Semarang tahun 1945, para pemuda dari berbagai latar belakang bersatu melawan penjajah. Pasukan pemuda terdiri dari beberapa kelompok yaitu BKR, polisi istimewa, AMRI, AMKA (angkatan muda kereta api) dan organisasi para pemuda lainnya (Setyawan, 2016).

Komik dapat menjadi media yang sesuai untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme dengan memahami nilai persatuan dari kisah perjuangan pahlawan nasional Indonesia ke pelajar SMA dengan karya iksi. Dengan komik, pembaca dapat merasakan komunikasi secara tidak langsung terhadap peranan para tokoh sekaligus peristiwa yang sedang terjadi dalam alur cerita komik tersebut. Lewat ekspresi muka para tokoh yang terlihat dalam ilustrasi dan reaksi verbal yang terungkap dalam balon teks maka pembaca dibawa dalam situasi yang menghadirkan imaji-imaji visual yang bebas sesuai dengan impresi dan apresiasi masing-masing pembaca (Maharsi, 2011). Perkembangan teknologi merubah gaya hidup remaja. Saat ini hampir setiap remaja memiliki gadget yang memungkinkan untuk berkoneksi dengan internet. Komik sendiri juga beradaptasi dengan perkembangan teknologi tersebut, terutama di era digital dengan berbagai kemudahan untuk berbagi dan terkoneksi dengan dunia maya, komik saat ini banyak dijumpai dalam bentuk digital yang dapat dengan mudah diunduh dari internet, salah satunya webtoon. Webtoon saat ini banyak digemari, terutama oleh kaum remaja, dengan demikian menjadi media yang dapat menyampaikan pesan tertentu pada kelompok remaja.

“Orange Marmalade” adalah komik shoujo yang memiliki rating 9,71 dan jumlah pembaca mencapai 1,2 juta saat ini. “Orange Marmalade” ini adalah Webtoon karya SeokWoo, yang adalah seorang laki-laki, dan juga sudah diterbitkan di Indonesia (Addie, 2016). Dengan komik

shoujo yang berbeda ini, para pelajar akan lebih tertarik membaca dibandingkan dengan komik shoujo pada umumnya.

Kajian Teori

(3)

kepada pembaca. Fokus penelitian tersebut adalah sambal khas Indonesia, yang walaupun sudah menjadi pelengkap makanan sehari-hari, namun masih banyak yang belum mengetahui asal-usulnya. Dalam penelitian tersebut, komik menjadi media untuk memperkenalkan kuliner pedas khas Indonesia. Dalam penelitian ini, komik “Xtra Pedas!” memperkenalkan nasi kucing dan nasi jinggo dengan baik (Demas, 2013). Sedangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Munding Riyani yang berjudul “Peran Jenderal Soedirman dalam Pertempuran Ambarawa Tahun 1945” menyatakan bahwa Pasukan TKR berhasil memukul mundur Sekutu dengan strategi Supit Udang yang digagas oleh Soedirman. Dengan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa peran seorang pahlawan nasional dapat mempengaruhi pemuda untuk melawan penjajah (Riyani, 2012). Selain dua penelitian di atas, di Indonesia sudah ada komik komersial yang mengangkat tema sejarah dan perjuangan, yaitu “Kisah Petualangan Bagas” (Hasan, Bob, 2014-2016) yang diproduksi oleh Caravan Studio. Komik ini mengisahkan Bagas, anak muda Indonesia yang orangtuanya menjadi korban kekejaman penjajahan Belanda dan Jepang. Bersama teman-temannya, Bagas bergabung dengan Tentara Pelajar untuk berjuang mewujudkan kemerdekaan Indonesia.

Gambar 1. Kisah Petualangan Bagas jilid ke-3

(4)

muda. Namun, dalam kisah pertempuran di Semarang ini, terdapat nilai persatuan yang tidak kalah kuat dengan kisah pertempuran mempertahankan kemerdekaan lain seperti kisah pertempuran di Surabaya, Ambarawa, dan daerah lain di Indonesia. Menurut sejarah, pertempuran lima hari di Semarang melibatkan beberapa kelompok pemuda yang berbeda untuk bersatu dalam mempertahankan kemerdekaan. Beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, gejolak terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Semarang. Pada 13 Oktober 1945, suasana di Semarang sangat mencekam. Aula RS Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purusara) Semarang, dijadikan markas perjuangan. Ketika pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu, di tengah jalan tawanan kabur dan bergabung dengan pasukan Kidobutai di bawah pimpinan Jenderal Nakamura. Kidobutai terkenal sebagai pasukan yang paling berani. Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada 14 Oktober 1945, pukul 06.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu.Situasi bertambah panas dengan adanya desas-desus bahwa cadangan air minum warga Semarang,  Reservoir Siranda  di Candilama telah diracuni. Pihak Jepang memperuncing keadaan karena melucuti delapan orang polisi Indonesia yang menjaga tempat tersebut. Berdasarkan kisah sejarah ini, dirancang sebuah kisah iksi berdasarkan fakta sejarah yang ada untuk menyampaikan pesan pentingnya persatuan terutama bagi kaum muda di Indonesia.

(5)

dalam negara, serta bermanfaat untuk mengisi kemerdekaan yang sudah diperoleh. Hal ini perlu diwujudkan dan diterapkan oleh para pelajar SMA adalah nasionalisme dalam arti luas. Setelah Indonesia merdeka, nasionalisme tidak lagi untuk memperjuangkan kemerdekaan melawan penjajah, tetapi untuk menyatukan seluruh warga negara Indonesia (Henken, 1988). Penyampaian pesan ini pada para pelajar SMA melalui pelajaran di kelas dianggap membosankan dan tidak menarik, sehingga perlu dirancang sebuah cara atau media baru dalam penyampaian pesan nasionalisme dan persatuan yang menarik bagi para pelajar. Media baru ini perlu mempertimbangkan perkembangan teknologi dan karakteristik dari pelajar SMA sebagai khalayak sasaran pesan. Komik merupakan media yang banyak disukai pelajar, dan dengan adanya perkembangan teknologi, penyajian komik saat ini juga berkembang hingga saat ini dikenal adanya webcomic.

Will Eisner mendeinisikan komik sebagai susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide (Eisner, 1986). Menurut McCloud, komik adalah gambar sekuensial yang bertujuan menyampaikan informasi atau menghasilkan respon estetik bagi orang yang melihatnya (McCloud, 1994). Sedangkan Chris Lie, pendiri re:On, berpendapat bahwa comic berasal dari kata

comedy atau sesuatu yang bertujuan untuk menghibur. Pada awalnya, komik merupakan seni bercerita dalam bentuk panel bergambar yang kebanyakan bertema komedi. Namun, saat ini, sudah merambah ke

genre lain, seperti action, drama, horor, dan sebagainya (Chris Lie, 2013).

Beberapa gaya komik yang populer di Indonesia saat ini adalah: 1. Manga atau komik Jepang.

Ada 2 style utama dalam manga yaitu shounen dan shoujo.

• Target manga shounen adalah anak-anak dan remaja laki-laki.

Genre “Mecha”, yang menampilkan raksasa, duel antar robot, termasuk ke dalam kategori ini. Cerita seputar pertarungan pedang dan pertempuran magis juga termasuk ke dalam kategori manga shounen. Beberapa contoh manga shounen

(6)

• Para gadis remaja merupakan target dari dari manga shoujo.

Meskipun serial manga ini mengandung beberapa tingkat action

dan komedi, tapi fokusnya biasanya pada percintaan dan konlik emosional.“Fruit Basket” dan “Ouran Host Club” merupakan contoh dari serial manga shoujo. Genre “Magical Girl”, yang menampilkan tokoh utama perempuan dengan kekuatan magis merupakan sub-kategori manga shoujo. “Sailormoon” adalah salah satu ikon dari serial “Magical Girl”. Saat ini shoujo tidak hanya menyasar gadis remaja karena beberapa komik shoujo

bergenre drama juga mulai disukai oleh remaja laki-laki. 2. American Comic.

3. European Comic.

4. Manhua atau komik yang berasal dari China, Hong Kong, Singapura. 5. Manhwa atau komik Korea.

Aliran yang paling mendominasi pasar komik Indonesia adalah

manga. Bahkan remaja sekarang menganggap komik identik dengan

manga (Chris Lie, 2013).

Webtoon adalah aplikasi online webcomic yang dapat diunduh dengan gratis di Playstore. Webtoon telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Salah satunya Bahasa Indonesia. Di Webtoon Indonesia, komikus Indonesia dapat menerbitkan komiknya sendiri. Webtoon dapat menarik perhatian pembaca dengan selera yang berbeda-beda. Genre yang tersedia sangat bervariasi seperti fantasy, action,

sci-i, komedi, horor, pahlawan super, misteri dan romance, lifestyle, pernikahan, budaya, bahkan hewan peliharaan. Webtoon diperbarui setiap hari secara periodik. Perkembangan  Webtoon  sendiri terbagi menjadi 4 generasi, generasi nol (generation zero), generasi satu, generasi dua, dan generasi tiga. Pada generasi nol atau awal, komik  Webtoon  masih berupa scan  buku komik seperti yang sering kita temukan pada komik Jepang online saat ini. Untuk berganti halaman, pembaca masih harus mengklik tombol panah atau tombol “next”. Generasi pertama  Webtoon  mulai dihiasi dengan efek lash

(7)

dengan efek fading yang mulai diterapkan untuk membedakan setiap adegan. Satu chapter hanya terdiri dari satu halaman panjang saja, membaca pun jadi lebih mudah dan menyenangkan tanpa harus meng-klik untuk berganti halaman seperti pada generasi sebelumnya. Generasi ketiga, Webtoon dibuat lebih menarik dengan efek suara dan gerakan. Selain itu, Webtoon generasi tiga ini juga lebih mudah untuk diakses melalui media lain selain desktop, seperti mobile dan tablet (Wulansari, 2015). Mengamati perkembangan webtoon di Indonesia dan makin tingginya ketertarikan remaja sebagai khalayak sasaran perancangan ini terhadap webtoon, menjadikan webtoon salah satu alternatif media baru yang dapat digunakan untuk menampaikan pesan pada remaja.

Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam perancangan komik ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan linear strategy. Tahap-tahap ini dilakukan secara berurutan dan sistematis. Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2005). Strategi ini sesuai dengan sistem perancangan komik digital yang diunggah secara utuh sehingga tidak dapat kembali ke tahap sebelumnya. Tahap berikutnya dapat dilakukan jika tahap sebelumnya telah selesai seutuhnya. Bagan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Tahapan penelitian dan perancangan komik dengan linear stategy

Pengumpulan Data

(8)

November 2016. Kuesioner ini ditujukan kepada 40 orang siswa dengan rentang usia 16-17 tahun. Penelitian awal ini bertujuan mengetahui tentang kesukaan terhadap webtoon, pengetahuan sejarah terutama tentang pertempuran lima hari di Semarang dan pengetahuan tentang persatuan dan nasionalisme. Metode ini digunakan agar data-data yang didapatkan tidak hanya berupa angka saja, tetapi juga bersifat deskriptif. Observasi terhadap komik-komik Webtoon My Pre-Wedding, Sweet Escape, dan Eggnoid juga dilakukan untuk dijadikan referensi. Studi literatur digunakan untuk mendapatkan data-data verbal. Sedangkan, pengumpulan data-data visual diperoleh dari foto-foto yang berkaitan dengan Pertempuran Lima Hari yaitu seragam TKR, Reservoir Siranda, Tugu Muda, dan sebagainya. Beberapa contoh referensi dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Data Visual Pertempuran Lima Hari

Analisis Data

(9)

teknik shoujo ini diperlukan. Dengan media komik, pelajar SMA dapat memperoleh informasi tentang sejarah secara tidak langsung tetapi dapat mencernanya dengan mudah karena dekat dengan apa yang menjadi preferensi para remaja tersebut. Antusiasme siswa pada komik Webtoon cukup tinggi karena bisa mendapatkan ilmu dari pengalaman membaca ringan. Dalam usia pelajar yang rata-rata umur 16-18 tahun ini, ada ciri signiikan dalam perilaku sosial. Para remaja cenderung membagikan (share) yang disukai kepada teman sebayanya untuk mendapatkan pengakuan nilai kolektif (Latifah, 2010). Webtoon menyediakan icon share untuk menyebarkan episode tertentu ke media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Line. Dengan adanya itur ini, penyebaran pesan akan lebih cepat menjangkau khalayak yang lebih luas.

Karakteristik khalayak sasaran komik “Lima Hari” adalah sebagai berikut:

a. Segmentasi Demograis

• Usia: 16-18 tahun

• Jenis kelamin: Laki-laki dan perempuan • Pekerjaan: Pelajar SMA

• Kepemilikan: Smartphone dan aplikasi Webtoon

b. Segmentasi Geograis

Khalayak sasaran tinggal di daerah perkotaan di Indonesia yang telah terjangkau sinyal internet.

c. Segmentasi Psikograis

Pelajar SMA yang memiliki waktu luang dan suka membaca komik, biasanya memiliki kelompok teman dekat, memiliki kecenderungan berbagi informasi ataupun pikiran dengan teman sekelompok, tidak dapat dilepaskan dari gadget (smartphone), memiliki akun dan aktif di berbagai media sosial.

Perancangan Konsep

Setelah menganalisis data, konsep komik yang dibuat secara rinci sebagai berikut:

a. Judul: Lima Hari

(10)

c. Premise: Perjuangan tiga orang pemuda dalam melawan penjajah di Semarang

d. Logline:

Bayu, Ramma, dan Farid mempunyai mimpi untuk hidup bebas dari penjajah. Saat proklamasi kemerdekaan disiarkan, semangat mereka untuk meraih mimpi kembali berkobar. Mereka bertiga memperjuangkan Semarang dari pasukan Jepang melalui jalan hidup yang mereka pilih.

e. Karakter

o Bayu: Pemuda Rumah Sakit, cerdas, keturunan Tionghoa o Ramma: Polisi Istimewa, disiplin, pribumi

o Farid: Tentara Keamanan Rakyat, humoris, pribumi

f. Latar/Setting:

Kota Semarang, Oktober 1945. g. Jenis komik

Komik “Lima Hari” merupakan webcomic yang diunggah ke Webtoon

h. Kelangsungan komik

Komik “Lima Hari” adalah komik serial dengan 5 episode.

o Episode pertama: Prolog

o Episode kedua: Sudut pandang Bayu o Episode ketiga: Sudut pandang Ramma o Episode keempat: Sudut pandang Farid

o Episode kelima: Masa lalu Bayu, Ramma, dan Farid.

Perancangan Komik

Setelah konsep sudah matang, inal artwork akan dibuat. Proses perancangan dimulai dari pembuatan karakter, name, pembuatan sketsa, lining, coloring, dan lettering. Tahapan-tahapan dalam pembuatan komik “Lima Hari” yakni:

a. Pembuatan desain karakter

(11)

Istimewa, Pemuda Rumah Sakit, dan Tentara Keamanan Rakyat pasca kemerdekaan tahun 1945. Desain karakter “Lima Hari” dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Desain karakter Ramma, Bayu, dan Farid.

b. Pembuatan name

Name adalah gambaran kasar adegan, peletakkan panel, balon kata, teks, dan ilustrasi secara sederhana. Name “Lima Hari” dibuat di atas kertas HVS ukuran A4 menggunakan pensil 2B. Contoh name

“Lima Hari” dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Name komik

c. Pembuatan sketsa dan lining

Sketsa komik “Lima Hari” menggunakan warna yang berbeda dengan lining. Lining atau pembuatan garis dilakukan di atas layer

sketsa. Proses lining dibutuhkan untuk merapikan garis-garis sketsa yang masih kasar.

d. Coloring

(12)

dilanjutkan dengan shading (bayangan) dan highlight (cahaya), terakhir diberi efek.

e. Lettering

Lettering merupakan tahap peletakkan teks di atas gambar sebagai dialog atau sound efect. Typeface utama yang digunakan adalah Lafayette Comic Pro. Tampilan jenis typeface Lafayette Comic Pro dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Lafayette Comic Pro

Proses pembuatan halaman komik dari pembuatan sketsa hingga

lettering dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Proses pembuatan komik

Hasil dan Pembahasan

Setelah melalui proses perancangan, dilakukan pembuatan cover

(13)

cover “Lima Hari” dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Cover komik “Lima Hari”

Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 9, cover komik “Lima Hari” menampilkan 3 karakter utama yakni Ramma, Bayu, dan Farid. Komik “Lima Hari” diunggah di Webtoon. Tampilan halaman komik “Lima Hari” dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Halaman komik “Lima Hari”

(14)

Gambar 11. Episode 3 Halaman 12

Pada halaman ini ditunjukkan bahwa Bayu dan Farid berjuang di bidang masing-masing pada waktu yang bersamaan di tempat yang berbeda dengan tujuan yang sama, yaitu membebaskan Semarang dari penjajah. Sementara itu Ramma yang ditangkap oleh Jepang saat sedang menjaga Reservoir Siranda, mengorbankan dirinya sendiri dibandingkan harus bergabung dengan Jepang. Sedangkan pada

episode terakhir Bayu, Ramma, dan Farid sewaktu kecil juga berjanji untuk bersatu melawan penjajah walaupun cita-cita mereka berbeda-beda.

Pembuatan thumbnail per episode untuk membuat pembaca tertarik untuk membuka dan membaca episode tersebut. Tampilan gambar untuk thumbnail episode dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. humbnail episode “Lima Hari”

(15)

Gambar 13. Halaman favorit “Lima Hari”

Pada Gambar 13 ditampilkan tiga topi dari masing-masing karakter utama yaitu topi Pemuda Rumah Sakit, topi Polisi Istimewa, dan topi Tentara Keamanan Rakyat. Dengan benda yang mewakilkan karakter-karakter ini, pembaca dapat memahami peran masing-masing karakter-karakter yang berbeda tetapi dinaungi oleh bendera yang sama, yakni “Merah Putih”.

Pengujian dilakukan untuk memperoleh data kualitatif mengenai tingkat keberhasilan perancangan. Wawancara dilakukan secara tertulis melalui aplikasi chat LINE untuk memperoleh review dari webtoonist

(16)

membosankan oleh remaja. Pendekatan untuk menyampaikan pesan persatuan dan nasionalisme dan pengetahuan mengenai sejarah bangsa perlu disesuaikan, terutama dengan adanya berbagai perkembangan teknologi yang mempengaruhi gaya hidup remaja. Webtoon menjadi salah satu alternatif yang dapat dipilih karena bentuk komik digital ini digemari di kalangan remaja. Berbagai itur yang ada dalam webtoon dapat menambah ketertarikan remaja untuk membaca. Sifat remaja yang senang berkelompok dan berbagi cerita dengan kelompok atau komunitasnya juga menjadi salah satu hal yang dapat mendukung penyebaran pesan.

Media webcomic ini dapat menjadi variasi yang berbeda dalam pengajaran sejarah pada siswa-siswi Sekolah Menengah Atas di Indonesia secara nonformal. Hal ini sudah sesuai dengan tujuan perancangan komik “Lima Hari” yaitu mendapatkan pengetahuan tentang perjuangan para pahlawan nasional dalam memerdekaan Indonesia dan membina rasa persatuan dari pelajar Indonesia yang heterogen serta menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika.

Simpulan

Berdasarkan pengujian hasil perancangan kepada webtoonist dan siswa-siswi SMA yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa webcomic “Lima Hari” dapat dijadikan media yang efektif untuk menanamkan semangat nasionalisme, khususnya persatuan kepada pelajar SMA di Indonesia. Dalam penelitian dan perancangan komik Webtoon “Lima Hari” ini menginformasikan tentang perjuangan pemuda Semarang dengan cukup baik melalui media yang sangat mudah diperoleh serta aplikasi webcomic yang gratis sehingga bisa dibaca di mana saja dan kapan saja.

Beberapa saran yang diperoleh dari penelitian dan perancangan ini antara lain:

a. Konsistensi pada pewarnaan dan anatomi karakter.

b. Gambar bangunan sudah sangat baik namun kurang detail. c. Penataan panel dan angle agar lebih mudah memahami cerita. d. Cerita diberi bumbu lagi agar lebih dramatis dan tidak mudah

(17)

Datar Pustaka

Addie R. Pengenalan Webtoons: 5 Judul Mengagumkan Ini Kalian Wajib Baca. http://www.duniaku.net/2016/10/16/5-webtoons-wajib-baca/2/ (diakses 28 November 2016)

Cpuik. Materi Sejarah Kelas XI. http://www.cpuik.com/p/sejarah-kelas-xi.html (diakses 24 Maret 2015)

Fathonio, Arthur. Pengertian Nasionalisme. http://www.zonasiswa. com/2014/07/pengertian- nasionalisme.html (diakses 24 Maret 2015)

Gatra. (2006). Nasionalisme Bangsa Indonesia Makin Menurun.

http://lipi.go.id/ berita/nasionalisme-bangsa-indonesia-makin-menurun/1274 (diakses 10 Agustus 2016)

Ji-young, Sohn. (2014). Korean Webtoons Going Global. http://www. koreaherald.com/ view.php?ud=20140525000452 (diakses 26 Oktober 2016)

Kevin W. (2014). Kisah Petualangan Bagas, Membangun Nasionalisme Melalui Wadah Komik. https://www.kaorinusantara.or.id/ newsline/12446/kisah-petualangan-bagas-membangun-nasionalisme-melalui-wadah-komik (diakses 7 Agustus 2016)

Latifah, Melly. (2010). Karakteristik Remaja. http://www.academia. edu/5903485/ CIRI_DAN_KARAKTERISTIK_ANAK_ REMAJA_DEWASA (diakses 27 Juli 2017)

Maharsi, Indiria. (2011). Komik, Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Katabuku .http://www.csuchico.edu/pub/cs/spring_06/ feature_03.html (diakses 10 Agustus 2016)

Purbaya, Angling Adhitya. Tawuran Dibubarkan, Pelajar ini Ayunkan Sabuk Tantang Polisi. http://news.detik.com/read/2014/09/10/16 4911/2686741/1536/ (diakses 5 April 2015)

Sebastian. (2011). Perancangan Publikasi Ensiklopedia 30 Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

Setyawan, Doni. (2016). Pertempuran Lima Hari di Semarang. http:// www.donisetyawan.com/pertempuran-lima-hari-di-semarang/ (diakses 26 Oktober 2016)

(18)

Lima Hari di Semarang. https://daerah.sindonews.com/ read/1201117/29/dokter-kariadi-dan-pertempuran-lima-hari-di-semarang-1493423573

Tim Amazine. Tips Bacaan: Mengenal Lebih Dekat Lima Jenis Manga.

http://www.amazine.co/1068/tips-bacaan-mengenal-lebih-dekat-5-jenis-manga/ (diakses 8 November 2016)

Tim Idtesis. Deinisi Metode Deskriptif. https://idtesis.com/metode-deskriptif/ (diakses 11 Januari 2017)

Tim Pusat Kajian Kebangsaan. Peranan Nasionalisme dalam Persatuan Bangsa. http://www.pusakaindonesia.org/peranan-nasionalisme-dalam-persatuan-bangsa/ (diakses 8 November 2016)

Gambar

Gambar 1. Kisah Petualangan Bagas jilid ke-3
Gambar 3. Tahapan penelitian dan perancangan komik dengan linear stategy
Gambar 4. Data Visual Pertempuran Lima Hari
Gambar 5. Desain karakter Ramma, Bayu, dan Farid.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi yang berguna bagi penelitian selanjutnya mengenai topik yang sama yaitu pengaruh penerapan Prosedur Penjualan

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Ada perbedaan yang bermakna durasi menangis bayi pada bayi prematur yang dilakukan tindakan facilitated tucking dan musik saat dilakukan tindakan pengambilan

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Adapun ketentuan besarnya dana tabarru’ didasarkan atas tabel penentuan iuran tabarru takaful dana investasi setelah dikurangi biaya pengelolaan (loading),

caesaria. Penelitian pada tahun 2001, persalinan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan sebanyak 290 kasus dengan 69 kasus tindakan sectio caesaria. Sedangkan di Rumah Sakit

Pemahaman bahwa semakin sulitnya mencari bahan baku bambu Hitam berpengaruh pada kesadaran masyarakat (pengguna) untuk melakukan konservasi dengan cara penanaman