• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Optimasi Konsentrasi Parafin Terhadap Pertumbuhan Acetobacter Xylinum Dalam Memproduksi Selulosa Bakteri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Optimasi Konsentrasi Parafin Terhadap Pertumbuhan Acetobacter Xylinum Dalam Memproduksi Selulosa Bakteri"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Selulosa adalah komponen dinding sel yang merupakan tumbuhan tingkat tinggi dan termasuk biopolimer yang paling berlimpah di bumi. Selulosa memiliki berat molekul yang besar, linier, dan homoglikan yang tidak larut dalam air. Selulosa merupakan salah satu polimer alam yang melimpah dan dapat dimodifikasi dan kegunaannya sangat luas mulai dari bidang industri kertas, film transparant, film fotografi, plastik biodegradable, sampai untuk membran yang digunakan diberbagai bidang industri (Wong, dkk., 2009).

Selulosa adalah salah satu biopolimer tertua dan paling melimpah di dunia dan menjadi komponen utama dari dinding sel tumbuhan. Sekitar 100 miliar ton selulosa diproduksi di alam setiap tahun. Ini telah digunakan oleh manusia selama ribuan tahun dan telah dipelajari secara ekstensif, namun masih banyak yang harus dipelajarin tentang selulosa dan pembentukannya. Selulosa adalah polimer alam yang dapat diperbarui, biodegradable, biokompatibel, dan dapat diturunkan menjadi produk lain, dan memiliki beberapa keuntungan seperti kepadatan rendah, modulus tinggi dan kekuatan tinggi, serta kerusakan kecil selama proses berlangsung (Zadorecki, 1989; Joly, dkk., 1996).

Selulosa bakterial, yang dibiakkan dari strater Acetobacter xylinum, memiliki sifat unik termasuk kapasitas tinggi menahan air, kristalinitas tinggi, jaringan serat halus, dan kekuatan tarik tinggi. Selulosa bakteri telah mendapat perhatian dalam aplikasi biomedis seperti dalam pengembangan kulit buatan dan pembuluh darah, karena biodegradabilitas, biokompatibilitas dan afinitas biologis (Yuan, dkk., 2010). Karena sifatnya yang unik selulosa bakteri dapat digunakan

(2)

dalam perbuatan kertas, tekstil, industri makanan dan sebagai biomaterial pada

kosmetik dan obat-obatan (Gea, 2009).

Selulosa bakteri merupakan selulosa yang terbentuk dari organisme nonfotosintesis, dimana bakteri yang dapat menghasilkan bakteri selulosa bakteri termasuk dalam famili Acetobacter, Rhizobium, Agrobacterium dan Sarcina (Jonas, 1998). Selulosa bakteri adalah salah satu material yang murah dan ramah lingkungan, dan merupakan hasil sintesis dengan bakteri Acetobacter xylinum (Ozawa, dkk., 2006).

Parafin merupakan salah satu contoh wax bersumber mineral. Parafin merupakan suatu hidrokarbon dengan rumus empiris CnH2n+2, yang bentuknya

dapat berupa gas yang tidak berwarna, cairan putih, sampai ke bentuk padat dengan titik cair rendah. Disebutkan juga bahwa parafin merupakan makrokristal dan mempunyai afinitas (Aminah, dkk., 2004).

Dari Yuan (2010) diketahui bahwa pori-pori selulosa bakteri dapat diperbesar dengan penguat Poly(asam laktat) (PLA) dan memiliki potensi untuk digunakan dalam rekayasa jaringan sebagai bahan scaffold. Menurut Gea (2010) gel selulosa bakteri merupakan bahan scaffold yang potensial dalam rekayasa jaringan dan pembesaran pori-pori selulosa bakteri dengan alat corer. Menurut Backdahl, dkk (2008) Pori-pori selulosa bakteri dapat diperbesar dengan penambahan parafin dengan menggunakan media ekstrak kentang.

Berdasarkan hal diatas, maka dilakukan penelitian yaitu studi pembesaraan pori-pori selulosa bakteri dengan penambahan parafin secara in- situ ke dalam medium yang diinokulasi dengan Acetobacter xylinum. yang dapat digunakan sebagai scaffold yang potensial dalam rekayasa jaringan. Karena parafin tidak menghambat pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum.

(3)

1.2.Perumusan Masalah

1. Apakah penambahan parafin dapat menumbuhkan bakteri Acetobacter xylinum pada selulosa bakteri ?

2. Apakah parafin mempengaruhi aktivitas bakteri Acetobacter xylinum ? 3. Apakah perbedaan konsentrasi penambahan parafin dapat mempengaruhi

pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum ?

1.3Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini objek masalah dibatasi sebagai berikut :

1. Stater bakteri Acetobacter xylinum diperoleh dari hasil pengembangan industri rumah tangga Nata de coco di Jln. Williem Iskandar, Kecamatan Medan Tembung.

2. Waktu fermentasi gel selulosa bakteri dilakukan selama 14 hari.

3. Parafin yang ditambahkan adalah sebanyak 1 g (wadah A), 2 g (wadah B) dan 3 g (wadah C).

4. Uji fisik dari selulosa bakteri dilakukan uji morpologi dengan Scanning Electron Microscope (SEM).

1.4Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan parafin pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum pada selulosa bakteri.

2. Untuk mengetahui pengaruh parafin terhadap aktivitas bakteri Acetobacter xylinum.

3. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum dari penambahan konsentrasi parafin yang berbeda ?

(4)

1.5Manfaat Penelitian

Diharapkan dari hasil penelitian ini diperoleh pengetahuan tentang cara pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum dengan penambahan parafin wax.

1.6Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia/Kimia Bahan Makanan FMIPA USU, Laboratorium Terpadu FMIPA USU dan Laboratorium BATAN.

1.7Metodologi Percobaan

Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Ada beberapa tahapan penelitian yang dilakukan dalam upaya pembesaran pori dari selulosa bakteri. Adapun langkah-langkah analisisnya adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan stater selulosa bakteri. 2. Pembuatan gel selulosa bakteri murni.

3. Pertumbuhan Acetobacter xylinum dengan penambahan parafin wax. 4. Penghilangan parafin.

5. Purifikasi selulosa bakteri. 6. Pengepresan gel selulosa bakteri.

7. Uji fisik dari selulosa bakteri dilakukuan uji morfologi Scanning Electrom Microscope (SEM).

Adapun variabel yang digunakan dalam pertumbuhan Acetobacter xylinum adalah:

1. Variabel bebas yaitu massa parafin wax yang ditambahkan pada wadah A (1 g), wadah B (2g ) dan wadah C (3 g).

2. Variabel tetap yaitu volume dari stater Acetobacter xylinum yang ditambahkan pada setiap wadah adalah 100 ml

3. Variabel terikat yaitu uji FTIR dan uji morfologi dengan SEM.

Referensi

Dokumen terkait

apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh Panitia Pengadaan, maka

Proyek/Satuan Kerja Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Departemen Keuangan Republik Indonesia akan melelangkan paket

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Jasa dari Panitia Pengadaan Langsung Jasa Konstruksi Nomor 06/PAN-PL/POMPA-DM/2012 tanggal 21 Mei 2012 untuk Pekerjaan Perbaikan

Proyek/Satuan Kerja Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Departemen Keuangan Republik Indonesia akan melelangkan paket

ALUR KEGIATAN PENYUSUNAN RPP Tugas Individu Menilai RPP Tugas Individu Menilai RPP 10 menit 10 menit Menyimpul kan Hasil Penilaian Menyimpul kan Hasil Penilaian 5 menit 5

Proyek/Satuan Kerja Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Departemen Keuangan Republik Indonesia akan melelangkan paket

[r]

(5) Untuk kepentingan pemeriksaan di pengadilan dalam perkara pidana atau perdata, atas permintaan hakim sesuai dengan Hukum Acara Pidana dan Hukum Acara Perdata,