• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TB 1200223 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TB 1200223 Chapter3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

38 Ulfah Fauziyyah, 2016

ANALISIS AIR BALIK (BACKWATER) DI MUARA SUNGAI CIKAPUNDUNG AKIBAT TINGGI MUKA AIR SUNGAI CITARUM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di muara Sungai Cikapundung yang merupakan salah

satu anak sungai yang berada di hulu Sungai Citarum. Wilayah ini terletak di Desa

Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, dimana pada

kawasan tersebut sering terjadi banjir.

Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian Muara Sungai Cikapundung

(dalam foto citra satelit)

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer yaitu koefisien kekasaran manning

dan data sekunder yang berasal dari beberapa instansi antara lain :

1. Data debit Sungai Cikapundung dan data debit Sungai Citarum

2. Data curah hujan Sungai Cikapundung

3. Gambar tampang melintang Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum

4. Gambar tampang memanjang Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum

5. Peta Situasi alur Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum

Lokasi penelitian

(2)

Ulfah Fauziyyah, 2016

ANALISIS AIR BALIK (BACKWATER) DI MUARA SUNGAI CIKAPUNDUNG AKIBAT TINGGI MUKA AIR SUNGAI CITARUM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Kerangka Pikir

Sungai Cikapundung merupakan salah satu anak sungai yang bermuara di

Sungai Citarum. Kepadatan penduduk yang terjadi mengakibatkan kebutuhan

penduduk meningkat. Adanya perubahan perilaku sosial penduduk, menyebabkan

banyak penduduk membuang sampah di sungai.

Keadaan tersebut menyebabkan pendangkalan sungai. Sungai yang dangkal

ditambah dengan meningkatnya curah hujan mengakibatkan debit sungai besar

sehingga muka air menjadi tinggi. Tinggi muka air Sungai Citarum yang lebih

besar dari Sungai Cikapundung menyebabkan terjadinya arus balik (backwater)

dari Sungai Cikapundung dan dapat menyebabkan air masuk dari Sungai Citarum

ke arah hulu Sungai Cikapundung. Berdasarkan kondisi diatas, air akan meluap

 Peningkatan volume sampah di sungai

Arus balik (backwater) Sungai Cikapundung

Air dari Sungai Citarum

Air meluap di muara Sungai Cikapundung Tinggi Muka Air Sungai Citarum lebih

besar dari Sungai Cikapundung

Peningkatan Curah Hujan

(3)

Ulfah Fauziyyah, 2016

ANALISIS AIR BALIK (BACKWATER) DI MUARA SUNGAI CIKAPUNDUNG AKIBAT TINGGI MUKA AIR SUNGAI CITARUM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Diagram pola pikir

3.4 Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dan secara garis besar

dibagi menjadi beberapa tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

1. Tahap awal dari penelitian ini adalah pengumpulan data, antara lain :

a. Data-data sekunder diperoleh melalui Studi Pustaka dan pengumpulan

data atau informasi data sekunder dari berbagai sumber dan instansi

terkait, misalnya seperti : peta rupa bumi, data hidrologi, gambar

tampang melintang dan memanjang sungai, peta situasi alur sungai

serta laporan-laporan penelitian terdahulu.

b. Data-data primer diperoleh melalui wawancara ke masyarakat maupun

instansi terkait dan observasi langsung di wilayah penelitian dengan

melihat kondisi di sepanjang sungai Cikapundung dari daerah Mengger

Hilir, Kecamatan Dayeuhkolot ke arah hilir sungai yang bermuara di

Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Data hidrologi diambil dari data-data curah hujan yaitu data curah hujan

Stasiun hujan Margahayu I, Meteo dan Dago Pakar serta data debit AWLR

Citarum-Dayeuhkolot dan Cikapundung-Pasirluyu didapat dari Dinas PSDA Jawa

Barat, Peta Rupa Bumi didapat dari perpustakaan Museum Geologi Bandung,

gambar tampang melintang serta memanjang sungai, dan peta situasi alur sungai

didapat dari BBWS Citarum.

2. Analisa data meliputi :

a. Analisa batas Sub DAS untuk menghitung luasan Sub DAS (A) dan

panjang aliran Sub DAS (L) daerah penelitian.

b. Analisa hidrologi, yaitu analisa data curah hujan dengan metode

Sebaran Normal, Sebaran Log Normal, Sebaran Gumbel tipe I, dan

Sebaran Log Pearson tipe III, untuk menganalisa frekuensi hujan.

c. Menghitung debit banjir dengan kala ulang tertentu dengan analisis

(4)

Ulfah Fauziyyah, 2016

ANALISIS AIR BALIK (BACKWATER) DI MUARA SUNGAI CIKAPUNDUNG AKIBAT TINGGI MUKA AIR SUNGAI CITARUM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Analisa profil aliran menggunakan program HEC-RAS

3.5 Metode Perhitungan Profil Aliran Menggunakan HEC-RAS

Analisis profil aliran dapat dilakukan dengan menggunakan program

aplikasi, yaitu program HEC-RAS. Langkah – langkah penggunaan program

HEC-RAS adalah sebagai berikut :

1. Membuat file HEC-RAS

a. Pilih menu File - New Project

b. Klik tombol Default Project Folder di kanan atas, klik tombol Create

Folder lalu tuliskan nama folder

c. Tuliskan judul proyek pada kolom Title dan nama file pada kolom File

Name

d. Nama file harus memiliki ekstensi .prj . Kemudian tekan OK

e. Kemudian akan muncul message box yang menampilkan judul dan

directory tempat pekerjaan disimpan. Klik tombol OK

2. Input Data Geometrik

a. Menggambar skema alur sungai

1) Aktifkan layar editor data geometri dengan memilih menu Edit -

Geometric Data atau mengklik tombol Edit/Enter geometric data

2) Klik tombol River Reach dan buat skema saluran dengan cara

mengklikkan titik-titik sepanjang alur saluran pada layar editor data

geometri. Alur saluran harus dibuat dari hulu ke hilir. Klikkan kursor

di sisi tengah atas layar editor untuk menandai ujung hulu saluran,

kemudian klik dua kali di sisi tengah bawah layar editor untuk

menandai ujung hilir saluran sekaligus mengakhiri pembuatan skema

alur

b. Input data cross section

1) Aktifkan layar editor dengan mengklik tombol Cross Section

2) Tuliskan data cross section, urut dari tampang di ujung hilir sampai ke

ujung hulu dengan memilih menu Options - Add a new Cross

Section

(5)

Ulfah Fauziyyah, 2016

ANALISIS AIR BALIK (BACKWATER) DI MUARA SUNGAI CIKAPUNDUNG AKIBAT TINGGI MUKA AIR SUNGAI CITARUM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Tuliskan koordinat titik-titik tampang lintang, urut dari titik paling kiri

ke kanan pada kolom Station dan masukkan elevasi pada kolom

Elevation

5) Data selanjutnya adalah jarak tampang satu ke tampang sebelah

hilirnya (Downstream Reach Lenghts), masukkan jarak antar

bantaran kiri pada kolom LOB, jarak antar alur utama pada kolom

Channel, dan jarak antar bantaran kanan ROB

6) Masukkan nilai koefisien kekasaran dasar pada kolom Manning’s n

Values

7) Data Cont\Exp Coefficients dibiarkan sesuai dengan nilai default

yang ada di dalam HEC-RAS, yaitu 0.1 untuk Contraction dan 0.3

untuk Expansion

8) Klik tombol Apply Data untuk menyimpan data ke dalam HEC-RAS

9) Lakukan langkah diatas sampai semua data cross section dimasukkan

10)Pilih menu Exit - Exit Cross Section Editor untuk kembali ke layar

editor data geometri

11)Simpanlah data geometri saluran dengan memilih menu File - Save

Geometry Data pada folder yang telah dibuat sebelumnya

3. Input data Hidrolika

a. Pilih menu Edit - Unsteady Flow Data atau klik tombol Edit/Enter

unsteady flow data

b. Klik tombol Flow Hydroraph untuk memasukkan kondisi batas di hulu

sungai, klik tombol Stage Hydroraph untuk memasukkan kondisi batas

di hilir sungai, masukkan nilai initial flow pada initial conditions, lalu

klik tombol Apply Data dan simpan data aliran dengan memilih menu

File - Save Flow Data

c. Isikan judul data aliran pada kolom Title kemudian klik tombol OK

4. Running

a. Pilih menu Run - Unsteady Flow Anaysis atau mengklik tombol

(6)

Ulfah Fauziyyah, 2016

ANALISIS AIR BALIK (BACKWATER) DI MUARA SUNGAI CIKAPUNDUNG AKIBAT TINGGI MUKA AIR SUNGAI CITARUM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Buat file plan baru dengan memilih menu File New Plan dan isilah judul

plan pada kolom Title

c. Isikan identitas plan pada layar yang muncul pada isian Short ID

d. Pilihlah Geometry File dan Unsteady Flow File sesuai dengan nama file

yang akan dianalisis

e. Klik tombol Compute. Dalam beberapa saat, hitungan selesai

5. Hasil Analisis

a. Pilih menu ViewCross Section untuk menampilkan grafik cross

section

b. Pilih menu ViewWater Surface Profiles untuk menampilkan grafik

profil muka air di sepanjang alur

c. Pilih menu ViewGeneral Profile Plot untuk menampilkan grafik profil

kecepatan aliran di sepanjang alur

d. Pilih menu ViewProfile Summary Table untuk menampilkan tabel

(7)

Ulfah Fauziyyah, 2016

ANALISIS AIR BALIK (BACKWATER) DI MUARA SUNGAI CIKAPUNDUNG AKIBAT TINGGI MUKA AIR SUNGAI CITARUM

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6 Alur Penelitian

Alur penelitian aliran backwater Sungai Cikapundung dapat dilihat pada

diagram alir pada Gambar 3.3 berikut ini:

Mulai

Pengumpulan Data

Rekomendasi solusi

Selesai Penentuan Debit Sungai

Analisis muka air dengan HEC-RAS

Diperoleh kedalaman dan luas genangan serta panjang air balik

(backwater)

Kedalaman backwater > penampang

Ya

(8)

Ulfah Fauziyyah, 2016

ANALISIS AIR BALIK (BACKWATER) DI MUARA SUNGAI CIKAPUNDUNG AKIBAT TINGGI MUKA AIR SUNGAI CITARUM

Gambar

Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian Muara Sungai Cikapundung

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

erdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis mengenai hubungan religiusitas dan kesepian pada lansia PWRI Cabang Koperindag Sumbar, maka dapat diambil

Tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan nusantara akan membatasi

Parsudi Suparlan selanjutnya menjelaskan metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah metode etnografi, yaitu yang menekankan metode observasi partisipasi untuk

Sebagai kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan , demokrasi, HAM, multicultural, dan kewarganegaraan kepada mahasiswa guna

Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik