• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. EKSEKUTIF SUMERRY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "3. EKSEKUTIF SUMERRY"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

EKSEKUTIF SUMERY

Laporan Akuntabilitas kinerja Pemerintah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Tahun 2013 ini merupakan pertanggung jawaban atas beberapa pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka mencapai Visi Misi Tujuan dan sasaran sebagai mana telah di tetapkan didalam rencana Strategis Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2011 – 2015.sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat diukur dapat diuji dan diandalkan ,Yang mana tahun 2013 adalah tahun ke 3 di dalam pelaksanaan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara 2011 – 2015, secara umum pencapaian sasaran melalui indicator-indikator sasaran menunjukan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara sesuai perda no 27 tahun 2010 yang mana di dalam rpjmd kabupaten kutai kartanegara badan keluarga berencana pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak berada pada misi 2 dan misi 7 yaitu

Meningkatkan kualitas dan daya saing menuju sumber daya manusia yang unggul, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Tujuan:

Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang handal dan sejahtera dengan peran serta dan produktivitas tinggi serta bertaqwa kepada Tuhan YME dan berdasarkan Pancasila.

Meningkatnya kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.

Capaian pada misi ini ada dua indicator yaitu Rasio KB Aktif dimana indicator ini mempunyai nilai baik sebesar 68,86% Meningkatnya kesadaran keluarga tentang arti pentingnya ber KB dengan indicator Rasio KB Aktif dapat dianalisi sebagai berikut : Dari target 68,86% ditahun 2013 ternyata realisasi tercapai sebesar 71,17% dengan perhitungan 75.668 oarng peserta KB Aktif dari 113.802 orang Pasangan Usia Subur terjadi penurunan capaian realisai pada tahun 2013. Sementara capaian untuk indicator kinerja utama Rasio KB Aktif di tahun 2012 sebesar 73.82% dan Rasio Anggota kelompok BKB,BKR,BKl,dan UPPKS ber KB dengan nilai 87% Meningkatnya Keluarga Sejahtera dengan indicator Rasio Anggota Kelompok BKB, BKR, dan UPPKS yang Ber KB dapat dianalisis sebagai berikut : Dari target 87% ditahun 2013 ternyata realisasi tercapai sebesar 89,25% dengan perhitungan 5.522 orang anngota kelompok yang ber KB dari 6.187 orang anggota kelompok ,sementara pada tahun 2012 terrealisasi sebesar 88,50 % kelompok yang ber KB.

Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Tujuan :

Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan dan perlindungan anak. Sasaran :

Meningkatnya kesetaraan gender dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

a. Pada bidang pemberdayaan perempuan dapat diukur dengan target 50 % Yaitu Prosentase partisifasi perempuan di lembaga pemerintah dengan realisasi 45,64 % , dimana terjadi penurunan sekitar 2,50% dari tahun 2012 dikarenakan kedudukan perempuan dilembaga pemerintah dianggap kurangnya memiliki kualifikasi pendididkan pada suatu jabatan, adanya mutasi dan pensiun, masih banyaknya kaum perempuan yang minder ( kurang percaya diri) memiliki sdm yang kurang dan GEM ( Gender Enpowerment Measurem ) dengan instrument Keterlibatan Perempuan dalam parlemen, Perempuan sebagai manejer, Sumbangan Pendapatan Perempuan, untuk GEM pada instrument keterlibatan perempuan di dalam parlemen sesaui dengan undang-undang bahwa perempuan harus bisa duduk di parlemen sebesar 30 % tidak dapat terujud dikarenakan perempuan yang duduk di lembaga legeslatif hanya sebanyak 2 orang, dan Perempuan sebagai menejer tidak dapat di ukur

(2)

karena belum adanya data , sedangkan untuk sumbangan pendapatan perempuan di ukur dengan target 100 % dan terrealisasi sebesar 78 %

b. Pada Bidang Perlindungan Anak pada sasaran 4 di renstra Badan KB, PP dan PA

Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak/ penurunan angka korban kekerasan rumah tangga ( KDRT ) dengan indikator Prosentase kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap anak dan perempuan dapat dianalisis sebagai berikut : pada tahun 2013 ditargetkan sekitar 50 kasus ternyata realisasi 53 kasus atau 106 % yang masuk dan ditindak lanjuti sekitar 45 kasus yang sudah masuk dipersidangan dan sudah ada putusan serta 8 kasusnya lagi diselesaikan melalui mediasi. Tahun 2013 indikator ini mengalami kenaikan hampir 100% dimana pada tahun 2012 hanya terjadi 23 kasus, ini telah menunjukan bahwa masyarakat sudah sadar dan memahami tentang KDRT terhadap Anak dan Perempuan.

Capaian kinerja Badan KB, PP dan PA secara keseluruhan dapat dicapai dengan baik, walaupun ada beberapa komposit yang belum terukur dan diharapkan untuk kedepannya dapat terpenuhi sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Belanja SKPD Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Kutai Kartanegara pada periode Tahun 2013 sebesar Rp. 34.117.650.299,- atau 72,82% dari anggaran sebesar Rp.46.853.298.532,75 terdapat kenaikan belanja dibandingkan dengan realisasi Tahun 2012 sebesar Rp.26.933.798.97 atau 26,67%.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari program Paket C itu sendiri salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat terpenuhi dalam jalur pendidikan

Laporan akhir program kreativitas mahasiswa : Isolasi Metabolit Sekunder dari Mycobiont Lichen Sumatera Stereocaulon Halei dan Aktivitas terhadap Antibakteri..

P Peem mu uttaarraan n handle handle eretan meja secara perlahan pada saat pemakanan benda eretan meja secara perlahan pada saat pemakanan benda kerja, akan menghasilkan permukaan

Best Practices for Spiritual Leadership, Disampaikan pada Webinar Rakerda IAI Jatim 2020, Atas ijin dari: Ir Misbahul Huda MBA... Pemimpin harus tahu

Usaha ini dipilih karena prospek pengolahan kedelai menjadi susu kedelai sekarang ini cukup menjanjikan, kandungan gizi yang terkandung didalamnya memiliki kandungan gizi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peran ulama sangat dibutuhkan dalam membimbing dan membina perilaku beragama masyarakat dan dilakukan dengan model-model

Pada pasien TB yang juga menderita DM dapat ditemukan gejala, seperti batuk lebih dari 2 minggu, batuk berdarah, sesak nafas, demam, keringat malam, dan

Selain itu, Bu Sugeng juga kurang sabar dan teliti dalam mengajarkan Agung pembelajaran bina diri karena jika melakukan sesuatu hal secara sendirian, akan membutuhkan waktu yang