• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Multi Level Marketing Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Produk Tupperware Di Medan (Studi Pada Wanita Pekerja )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sistem Multi Level Marketing Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Produk Tupperware Di Medan (Studi Pada Wanita Pekerja )"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, kondisi pasar bisnis sudah memasuki dunia global yang didukung

oleh kemajuan teknologi. Seiring dengan kemajuan tersebut maka perusahaan

perusahaan juga dihadapkan pada persaingan yang semakin kompetitif antara satu

sama lainnya. Tingkat persaingan yang semakin tinggi mengakibatkan semakin

banyak perusahaan bermunculan yang bergerak dalam bidang produk maupun

jasa. Persaingan bisnis memerlukan upaya-upaya yang strategis untuk menarik

perhatian konsumen bahkan mempengaruhi konsumen memilih produk yang

ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Perusahaan tidak hanya bersaing akan harga,

kualitas produk, manfaat produk, desain produk, tapi juga sistem penjualannya. .

Salah satu kegiatan perusahaan yang paling penting adalah pemasaran.

Menurut Kotler dan Amstrong (2010:29) Pemasaran adalah suatu proses yang

dilakukan perusahaan menciptakan nilai bagi konsumen dan terbinanya hubungan

baik dengan konsumen dalam mencapai tujuan mendapatkan kembali nilai dari

mereka. Salah satu strategi pemasaran yang perlu dipertimbangkan oleh

perusahaan adalah strategi multi level marketing.

Multi level marketing adalah strategi pemasaran dimana tenaga penjual

(sales) tidak hanya mendapatkan kompensasi atas penjualan yang mereka

hasilkan, tetapi juga atas hasil penjualan sales lain (downline) yang mereka rekrut

(Purnomo et. al. 2011:23).

1

(2)

Tupperware adalah perusahaan yang telah lebih dari 70 tahun berkecimpung

dalam pembuatan produk plastik bermutu. Tupperware memasarkan produknya

dengan sistem Multi level Marketing. Tupperware lebih memilih menggunakan

sistem penjualan berjenjang meskipun pernah beralih menggunakan strategi

pemasaran lain di luar sistem penjualan berjenjang

hingga mengalami penurunan penjualan beberapa tahun. Justru dengan sistem

penjualan berjenjang, berdasarkan survey yang dilakukan, penjualan produk

tupperware perlahan pulih dan meningkat bahkan Produk tupperware merupakan

produk kategori Top Brand storage container juga merupakan produk terlaris

nomor satu selama 3 tahun berturut-turut terhitung dari tahun 2014-2016 dan

mengungguli produk kompetitor seperti Lock & Lock, Lion Star, Tulipware

seperti pada Tabel berikut:

Tabel 1.1

Storage Container Terbaik

No Merek Tahun Penghargaan

2014 2015 2016

1 Tupperware TOP TOP TOP

2 Lock & Lock Top Top -

3 Lion Top - -

4 Tulipware - TOP -

Sumber:www.topbrand-award (Data diolah oleh peneliti), 2016

Dengan terpilihnya Tupperware sebagai merk nomor satu bukan

merupakan suatu kebetulan, didalamnya ada strategi yang dilakukannya dalam

mewujudkan misi dan mengalahkan kompetitor yang lain seperti LocknLock dan

Tulipware sebagai Kompetitor utamanya.

(3)

Visi Tupperware Indonesia adalah menjadi Company of Choice dan Brand

of Choice. Sedangkan misinya adalah merubah hidup lebih banyak orang menjadi

lebih baik lagi (terlihat dari sistem penjualan yang diterapkan oleh Tupperware)

multi level marketing. Dengan begitu banyaknya peminat dari konsumen

Tupperware dalam mengkonsumsi produknya yang terbilang mahal untuk sekedar

produk plastik dan sistem penjualan (Multi Level marketing) yang diterapkan

perusahaan Tentunya hal ini menjadi daya tarik bagi penulis untuk melakukan

penelitian. Dari permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian tentang sistem

multi level marketing terhadap keputusan pembelian yang hasilnya dituangkan

dalam judul penelitian “Pengaruh Sistem Multi Level Marketing Terhadap Proses

Keputusan Pembelian Konsumen produk tupperware Medan (Studi pada Wanita

Pekerja).

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan diangkat dalam skripsi ini adalah:

“Bagaimana pengaruh sistem multi level marketing terhadap proses keputusan

pembelian konsumen produk Tupperware (Studi pada Wanita Pekerja di

Komunitas Single Ministry Medan)?”.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian adalah:

“untuk mengetahui pengaruh sistem multi level marketing terhadap proses

keputusan pembelian konsumen produk Tupperware “ (Studi pada Wanita Pekerja

di Komunitas Single Ministry Medan)”.

(4)

1.4Batasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat

mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti.

Adapun pembatasan masalah yang diteliti yaitu keputusan pembelian konsumen

produk tupperware, hal ini terbatas pada wanita pekerja dalam Komunitas Single

Ministry Medan konsumen Tupperware .

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1.5.1 Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi atau

informasi tambahan bagi yang membutuhkan atau bagi peneliti selanjutnya

sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan.

1.5.2 Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan

masukan positif sebagai saran bagi perusahaan muti level marketing dalam

bidang pemasaran khususnya sistem multi level marketing terhadap proses

keputusan pembelian konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan kecenderungan mahasiswa calon guru IPA laki-laki cenderung lebih unggul dalam membuat prediksi, penerapan metode statistik, dan membuat

Berdasarkan perencanaan yang telah didesain oleh Mine Plan, sump tersebut akan dipindahkan ke elevasi yang lebih rendah sehingga selain mengevaluasi kebutuhan

Dalam Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Rumah yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 2008, disebutkan bahwa salah satu peran farmasis dalam

Penelitian ini termasuk penelitian PTK dengan responden penelitian adalah siswa SMA Negeri 10 Semarang kelas X-3 yang berjumlah 31 siswa dan seorang guru.

Ditinjau dari sisi akademis, berbagai teori, strategi, metode untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi terus menerus dikembangkan. Salah satunya adalah pelaksanaan evaluasi

Lahan sawah bukan sekadar tempat penghasil bahan pangan saja, tetapi terdapat fungsi lain dari lahan sawah yang tentunya memberikan manfaat yang tidak dirasakan

Hasil simulasi model hidrodinamika 2 D pada kondisi muka air pada saat pasang (Gambar 6) menunjukan bahwa arah arus bergerak dari Utara ke Selatan, tetapi

Kalsium dan fosfor adalah zat yang terdapat dalam darah, yang dapat diperiksa kadarnya atau nilainya, sedangkan produk kalsium fosfor adalah hasil dari penghitungan