• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencapaian Nihil Kecelakaan (zero accident) di PT. PLN (Persero) Area Medan Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencapaian Nihil Kecelakaan (zero accident) di PT. PLN (Persero) Area Medan Tahun 2017"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 : Permohonan Menjadi Informan

PERMOHONAN MENJADI INFORMAN Kepada Yth.

Supervisor K3L

Di PT. PLN (Persero) Area Medan Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat USU,

Nama : Annazmi NIM : 131000713

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencapaian Nihil Kecelakaan (zero accident) di PT. PN (Persero) Area Medan Tahun 2017”. Penelitian ini ditujukan untuk keperluan ilmiah dan penyelesaian tugas akhir studi.

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencapaian Nihil Kecelakaan (zero accident) di PT. PN (Persero) Area Medan Tahun 2017. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi informan serta segala hal yang bersifat internal akan saya rahasiakan dan saya gunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini.

Apabila Bapak/Ibu menyetujui, maka saya mohon kesediaan untuk menandatangani lembar persetujuan yang tersedia. Atas perhatian dan kerja sama yang baik saya ucapkan terima kasih.

Peneliti

(2)

Lampiran 2 : Pernyataan Menjadi Informan

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan peneliti yang dilakukan oleh mahasiswa Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang bernama Annazmi, dengan judul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencapaian Nihil Kecelakaan (zero accident) di PT. PN (Persero) Area Medan Tahun 2017”.

Untuk itu, secara suka rela saya menyatakan bersedia menjadi informan penelitian tersebut. Adapun bentuk kesediaan saya adalah bersedia ditemui dan memberi keterangan yang diperlukan untuk keperluan penelitian tersebut. Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.

Medan,..../..../2017 Informan

(3)

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi informan peneliti yang dilakukan oleh mahasiswa Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang bernama Annazmi, dengan judul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencapaian Nihil Kecelakaan (zero accident) di PT PN (Persero) Area Medan Tahun 2017”.

Untuk itu, secara suka rela saya menyatakan bersedia menjadi informan penelitian tersebut. Adapun bentuk kesediaan saya adalah bersedia ditemui dan memberi keterangan yang diperlukan untuk keperluan penelitian tersebut. Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.

Medan,..../..../2017 Informan

(4)

Lampiran 3 : Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencapaian Nihil Kecelakaan (zero accident)

di PT. PLN (Persero) Area Medan Tahun 2017

Petunjuk umum wawancara mengenai “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencapaian Nihil Kecelakaan (zero accident) di PT. PLN (Persero) Area Medan Tahun 2017”.

1. Ucapan terima kasih kepada informan karena telah bersedia diwawancarai. 2. Melakukan perkenalan dua arah, baik peneliti maupun informan.

3. Menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan wawancara.

4. Menjelaskan bahwa pendapat atau saran dan pengalaman informan sangan berharga.

5. Menjawab pertanyaan wawancara dengan jelas dan jujur sangat diharapkan oleh peneliti.

(5)

IDENTITAS INFORMAN Nama : Rosianna Tri Suci

Jabatan : Supervisor K3L

PEDOMAN WAWANCARA

1. Komitmen Perusahaan

a. Anggaran dana khusus keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja dan pemeliharaannya. 2. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja

a. Keterlibatan pegawai dalam pembuatan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Implementasi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja kepada pegawai dan sanksi.

3. Komunikasi dan Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja a. Sosialisasi program keselamatan dan kesehatan kerja. b. Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pegawai.

4. Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja dan Penyelidikan Kecelakaan a. Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Penyelidikan kecelakaan.

5. Evaluasi keselamatan dan kesehatan kerja

(6)

IDENTITAS INFORMAN Nama : Septian Prasyahna

Jabatan : Junior Techician K3L

PEDOMAN WAWANCARA

1. Komitmen Perusahaan

a. Anggaran dana khusus keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja dan pemeliharaannya. 2. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja

a. Keterlibatan pegawai dalam pembuatan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Implementasi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja kepada pegawai dan sanksi.

3. Komunikasi dan Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja a. Sosialisasi program keselamatan dan kesehatan kerja. b. Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pegawai.

4. Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja dan Penyelidikan Kecelakaan a. Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Penyelidikan kecelakaan.

(7)

Lampiran 4. Hasil Wawancara Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pencapaian

Nihil Kecelakaan (zero accident) di PT. PLN (Persero) Area Medan Tahun 2017

No. Informan

Komitmen Perusahaan

1. “PT. PLN (Persero) Area Medan mempunyai komitmen

meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja ke tingkat

yang paling tinggi melalui proses perbaikan yang terus menerus

dan secara sistematik melalui penerapan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Pendekatannya juga

ada seperti pendekatan organisasi. Di pendekatan organisasi ini

namanya kebijakan K3 dan sudah tertera di komitmen perusahaan

dan memiliki komite K3 untuk membahas dan mengkaji tentang

masalah-masalah K3-nya. Lalu ada yang namanya pendekatan

teknis seperti APD, dan ini merupakan pengendalian yang terakhir

setelah substitusi dan engineering seperti fuce cut out. Pendekatan

untuk individunya juga ada lebih ke komunikasinya dan pelatihannya.”

2. “Kalau untuk keselamatan dan kesehatan kerjanya dalam bekerja itu biasanya kita ada namanya harus melengkapi formulir JSA (Job

Safety Analysis), hal yang harus diisi seperti area, lokasi, tanggal,

kondisi peralatan, nama pekerjaan, tahapan pekerjaan, potensi

bahaya, dan pengendaliannya juga ada; terus ada work permit,

work permit itu ada check list. Jadi sebelum pegawai melakukan

pekerjaan pegawai harus melakukan izin kerja (work permit) di situ

ada job describtion bahwa penggunaan APD dan lainnya. Di situ

jika memang work permit-nya jalan biasanya otomatis di lapangan

seperti itu. Kalau untuk Rayon banyak dari sisi tekniknya, seperti

JSA PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) sesuai

dengan standar PDKB karena berbeda dengan pekerjaan

(8)

(Jakarta). Kalau JSA PDKB itu namanya komitte PDKB dan ini termasuk pendekatan organisasi dan individu.”

Anggaran Khusus Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. “Kalau untuk anggaran dana keselamatan dan kesehatan kerja itu

sudah ditentukan di Work Plan. Jadi, kita ada yang namanya Work

Plan yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan

melalui rapat P2K3. Jadi semua kegiatan dan dananya sudah termuat di dalam Work Plan.”

2. “Untuk anggaran dana keselamatan dan kesehatan kerja biasanya kita ada work plan lalu diusulkan dananya ke Wilayah kemudian ke

Pusat (Jakarta).Work plan itu adalah pekerjaan yang akan

dilakukan untuk semester selanjutnya. Jadi kita sudah dapat

gambaran dari tahun sebelumnya bahwasanya untuk tahun

berikutnya pekerjaan apa-apa saja yang akan dibuat, jadi kita

sudah tahu. Pembuatan work plan itu melalui rapat P2K3 yang

membahas apa saja item yang perlu ditambah. Rapat P2K3

diadakan secara terjadwal setiap triwulan atau satu semester dua

kali, yaitu pada akhir bulan. Hal yang tertera dalam work plan

yaitu uraian kegiatan dan juga kebutuhan anggarannya, seperti

membuat RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan);

sosialisasi bahaya listrik dan penggunaan energi listrik ke Sekolah

Dasar; melaksanakan Diklat (pendidikan dan latihan) K2K3 untuk

pengawas dan pelaksana bagi pegawai di Unit; melaksanakan

sosialisasi K2K3 kepada seluruh pegawai, calon pegawai, dan

mitra kerja; melaksanakan safety briefing setiap memulai

pekerjaan; melaksanakan lock out tag out, serta memasang

rambu-rambu peringatan bahaya termasuk membuat papan monitoring

progress pekerjaan; memasukan klausal safety pada dokumen

(9)

Fasilitas K3 dan pemeliharaannya

1. “Fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja itu memang itu

tanggung jawab perusahaan untuk ke pegawainya. Jadi, banyak

fasilitas yang memang mendukung untuk pegawai kita seperti kita

menyediakan sistem proteksi kebakaran di PT. PLN (Persero) Area

Medan yaitu APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan di seluruh

Unit Rayon; alat pelindung diri seperti helm safety, safety belt,

sepatu tahan tegangan, pakaian kerja lapangan, safety glasses,

sarung tangan; kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan); rambu-rambu K3 seperti papan informasi K3 yang

menandakan adanya tegangan, material rusak, jalur evakuasi, alat

pemadam api, dan sebagainya yang tersebar di tempat kerja; serta

pemasangan kunci pengaman pada instalasi ketenagalistrikan yang

berpotensi bahaya dan sudah terpelihara melalui Formulir

Laporan Inspeksi dan Formulir Check List Inspeksi yang dilakukan

secara terjadwal di awal bulan. Alat yang sudah rusak di simpan di

gudang dan alat yang masih bisa kita perbaiki, kita akan perbaiki

di bengkel Medan Baru.”

2. “Untuk fasilitas K3 sudah disediakan oleh perusahaan dan

terpelihara melalui Formulir Laporan Inspeksi dan Formulir Check

List Inspeksi yaitu APD seperti helm safety, sabuk pengaman,

sepatu tahan tegangan, kotak P3K yang disediakan dalam ruang

penyimpanan, APAR yang terletak pada tempat yang mudah

terlihat atau tercapai dan APAR ini telah diperiksa dengan

pengisian setiap bulan. Jadi, kami punya namanya Formulir

Laporan Inspeksi dan Formulir Check List Inspeksi untuk

memonitor penerapan K3, dalam formulir tersebut ada pertanyaan

per item baik dari area kantor sampai dengan lapangan. Adapun

untuk pengkalibrasian alat yang ada di PT. PLN (Persero) Area

(10)

Pengembangan) di Jakarta setiap enam bulan.”

Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keterlibatan pegawai dalam pembuatan Kebijakan K3

1. “Dalam menyusun kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja

memang itu wewenang top manajemen, tetapi dari top manajemen

diturunkan ke pegawai, kita hanya menjalankan saja. Semua itu ada di dalam dokumen Manual Kebijakan SMK3 perusahaan.” 2. “Pegawai hanya menjalankan saja, perubahan kebijakan

keselamatan dan kesehatan kerja harus dikaji ulang minimal setiap

satu tahun dan ditandatangani oleh Manajer Area sebagai

persetujuan untuk penerbitan. Tinjauan itu biasanya kalau mau ada

perubahan di kebijakannya. Sejauh ini belum ada pergantian kebijakan. Kebijakan K3 didokumentasikan di Manual SMK3.”

Implementasi Kebijakan K3 dan Sanksi

1. “Kalau di lapangan itu kita juga ada pihak vendor (pihak ketiga). Kalau di lapangan itu untuk penerapan APD-nya kami harus bisa

aktif, harus sering-sering ingatkan karena terkadang petugas

vendor (pihak ketiga) itu malas pakai APD, karena terkadang

petugasnya itu belum merasa APD itu adalah hal yang penting.

Jadi kita akan berikan sanksi berupa teguran yang ditujukan

kepada pengawasnya. Jadi sanksi itu ada tiga tahap, yang pertama

teguran kepada pengawasnya melalui pemberian surat, teguran

kedua yaitu orangnya harus sudah dipanggil dan jika masih

melakukan pelanggaran, sanksi selanjutnya ialah pemutusan

kontrak. Tapi sejauh ini hanya sampai teguran pertama saja.

Biasanya vendor ini diberi peringatan pertama (teguran) karena

tidak kompeten seperti penggunaan APD tadi padahal di surat

perjanjian kontrak sudah tertera bahwasanya pekerja harus

(11)

Medan seperti PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) di

lapangan sudah selalu safety, mereka sudah tidak lagi diingatkan

untuk pemakaian APD.”

2. “Seluruh pegawai dan atau pekerja di PT. PLN (Persero) Area

Medan bertanggung jawab mendukung dan menerapkan

pernyataan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan

prosedur-prosedur yang menyangkut aktifitas di PT. PLN (Persero)

Area Medan. Seluruh pegawai dan atau pekerja mendapat

pelatihan yang sesuai dengan kebijakan ini untuk memastikan

aktifitas yang dilaksanakan tidak bertentangan dengan pernyataan

kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.”

Komunikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. “Untuk pemasangan rambu-rambu K3 adalah di Unit Induk maupun Unit Pelaksana, dan itu harus, contohnya papan informasi

K3 yang menandakan adanya tegangan, material rusak, jalur

evakuasi, alat pemadam api. Lalu untuk di lapangan juga, papan

informasi yang ditempel bisa dibaca kapan saja, termasuk

evakuasi kalau terjadi emergency, tanda itu harus terlihat dan

jelas, yang dipasang di seluruh tempat kerja baik di PT. PLN (Persero) Area Medan maupun di berbagai Rayon.”

2. “Jadi setiap hari senin pagi di Lantai I (satu) itu ada namanya COC (Code Of Conduct) seperti rapat, hal yang dibahas tentang

yang ada di PLN ini, seperti kebijakan itu disosialisasikan kepada

pegawai melalui manajer. Lalu manajemen ini yang akan

menurunkan ke pegawai di COC ini juga. Dalam COC ini juga ada

sesi arahan dari supervisor K3L yang membahas rancangan

kegiatan yang akan dilaksanakan seminggu ke depan. COC ini

dihadiri semua pegawai, baik itu manajer maupun supervisor.

Kalau untuk yang triwulan itu rapat P2K3 yang diadakan pada

(12)

P2K3. Hal yang diabahas dalam rapat ini ialah semua aspek di

Kuesioner Maturity Level K2K3 dan Keamanan akan dievaluasi,

termasuk hasil temuan di lapangan dan juga program-program

keselamatan dan kesehatan kerja. Yang mengevaluasi ialah

Wilayah. Hal yang dievaluasi apa-apa saja yang kurang, misalkan

sosialisasi kurang kemudian diberi tahu ke kita dan kita bisa

melengkapi dan hanya sampai di bagian manajemen saja tidak

diturunkan ke seluruh pegawai. Kalau di Rayon untuk pekerjaannya

supervisor teknik-nya langsung yang memberikan briefing karena

supervisornya sudah memiliki sertifikasi K3 kelistrikan jadi kalau

untuk di Rayon yang mewakilkan itu ya supervisor teknik atau staf

teknik-nya yang sudah memiliki sertifikasi K3. Kalau list khusus

yang memuat tentang topik apa yang akan di-briefing-kan itu tidak

ada, paling yang dibahas masalah kerjanya itu. Safety induction

untuk rapat, rapatnya diputarkan berupa rekaman video untuk

keadaan darurat. Kalau safety induction untuk tamu, biasanya di

sini diberi kartu tanda pengenal dari perusahaan, APD seperti

helm dan rompi baik itu manajemen maupun tamu. Yang

mengarahkan safety induction ya security yang sudah diberi arahan

dari pengawasnya lalu kita juga beri masukan kepada vendor yang

membawahi security ini dan untuk pegawai safety inducyion ini tidak ada tim khusus.”

Sosialiasi Program K3

1. “Melakukan sosialisasi K2K3 kepada seluruh pegawai dan mitra kerja. Sosialisasi ini dilakukan di ruang rapat bersama dengan

pihak terkait, biasanya ada Asman Jaringan karena di bawahnya

pekerjaan teknik, K3L, maupun pihak mitra kerja (vendor). Kita

sosialisasikan, memberitahu lagi bahwa APD itu wajib, jika terjadi

kecelakaan bukan hanya mereka yang rugi tapi mereka dan PLN

(13)

mereka kan pihak ketiga (vendor), jika terjadi kecelakaan kerja

(vendor) bahkan meninggal karena memang kelalaian mereka bisa

jadi tidak memakai APD atau tidak mematuhi SOP (Standart

Operational Procedure), itu PLN akan terkena pengurangan

kinerja 10 poin dan sudah tertera di perjanjian kontrak.”

2. “Selain melakukan sosialisasi K2K3 kepada seluruh pegawai dan mitra kerja, kami juga melakukan sosialisasi K3L dan keamanan

kepada sekolah, masyarakat umum, dan instansi pemerintah.

Biasanya dilakukan secara rutin per tahunnya. Untuk sekolah,

sekolah pilihan kita artinya tidak ditentukan. Kemarin kami

melakukan sosialisasi di SD Negeri 060873 di jalan Gunung Krakatau No. 105 Kecamatan Medan Timur pada hari Jum’at 24 Maret 2017. Hal yang disosialisasikan ialah tentang bahaya listrik,

seperti anak-anak yang bermain layangan jangan di bawah

jaringan listrik PLN, jangan bermain atau berada di dekat jaringan

PLN saat banjir dengan media power point dan juga pemutaran

film pendek. Kalau masyarakat kemarin di Kelurahan Merdeka,

Kecamatan Medan Baru. Sosialisasi ini ialah gabungan yang

dihadiri oleh perangkat kelurahan dan masyarakat dari Kelurahan

Merdeka untuk sosialisasi kepada instansi pemerintah dan masyarakat. Sosiaisasi yang dilakukan pada hari Jum’at, 31 Maret 2017, di jalan Sei Belutu No. 3, di Kantor Kelurahan Merdeka,

Kecamatan Medan Baru yaitu tentang ketenagalistrikan seperti

bagaimana cara pembayaran rekening listrik untuk masyarakat, kenapa listrik mengalami pemadaman, dan potensi bahaya listrik.”

Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. “Pelatihan dan kompetensi kerja dilakukan dengan melakukan

pengidentifikasian dan pendokumentasian standar kompetensi K3.

Standar kompetensi kerja K3 dapat diidentifikasi dan

(14)

kompetensi yang ada, memeriksa uraian tugas dan tanggung jawab,

menganalisis tugas, menganalisis hasil inspeksi dan audit, dan

meninjau ulang laporan insiden. Hasil identifikasi kompetensi kerja

dijadikan dasar penentuan program pelatihan yang harus

dilakukan, dan menjadi dasar pertimbangan dalam penerimaan, seleksi, dan penilaian kinerja.”

2. “Pegawai yang mengikuti pelatihan K3 ialah supervisor dan staf

teknik, tetapi yang wajib itu supervisor karena supervisor

memantau semua kerjaan di Rayon. Belum wajib semua pegawai

karena di Work Plan pada item sertifikasi pegawai itu tidak semua,

jadi gini dalam melaksanakan sertifikasi itu pegawai yang dikirim

jumlahnya dibatasi. Di Manajemen Unit Induk dan Unit Pelaksana

mengikuti pelatihan K3 usulan. Jadi kita memberi surat dan

ditanda tangani oleh Manejer Area kemudian di kirim ke Wilayah

selanjutnya didaftarkan mana-mana lalu dikirim untuk mengikuti

pelatihan. pelatihan itu ada 2, dari diklat dan dari vendor.

Pelatihan K3 yang terakhir itu dari vendor. Kami ada juga

sertifikasi dari vendor dan yang mengeluarkan sertifikatnya ialah

dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kalau vendor

itu sertifikat eksternal PLN. Jadi kalau vendor mengadakan

sertifikat dan kita yang mengusulkan siapa saja yang akan

mengikuti sertifikat tersebut, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan

kita dan paling banyak itu 20 orang. Kegiatan ini diadakan selama

seminggu dengan rangkaian kegitannya workshop dan ada juga

pelatihannya. Kemarin itu diadakan di Hotel Grand Serela. Untuk

internal itu di diklat (pendidikan dan latihan) di Medan Tuntungan

tapi tergantung dimana yang akan diadakan, pelaksanaan diklat ini

banyak, ada di Medan Tuntungan, di Bogor, Pandaan (Surabaya),

Makasar juga ada itu tergantung dari Unit-nya. Jadi kita ada

jadwal untuk diklat untuk mengikuti pembelajaran K3 ya wajib ikut

(15)

untuk sekarang ini tergantung dari lihat job describtion-nya. Kalau

pembelajarannya menyangkut K3 atau lingkungan bisa saja ikut

pembelajaran ke diklat. Diklat ini diadakan tidak tentu, kalau

biasanya satu semester sekali atau setahun dua kali kalau sekarang

kembali lagi tergantung job describtion-nya kalau memang butuh

kali diklat-nya ya dikeluarkan di rencana diklat-nya karena kita

juga bisa memantau, bisa saja tiga kali atau bahk an lima kali dan

itu bisa diajukan. Kalau dari diklat yang terakhir diadakan pada hari Jum’at, 10 Maret 2017. Kemarin nama diklatnya E-Learning, diadakan selama seminggu. Jadi seminggu itu kita diberi materi

untuk pelatihan K3-nya ada juga post test-nya jika berhasil itu

dipanggil ke Medan Tuntungan atau lokasi yang mengadakan diklat

dan keluar nama untuk simulasi. Simulasi ini hanya sehari tapi

secara keseluruhan diklat-nya selama seminggu. Kalau diklat

sertifikatnya dari Jendral Manajer diklat karena sertifikat internal

PLN. Emergency untuk kebakaran dan P3K ada dan sudah tertera

di work plan dan ada juga yang disertifikasikan. Simulasi

kebakaran dan P3K ini diadakan satu semester sekali dan wajib

oleh semua pegawai. Sertifikatnya dari PMI (Palang Merah

Indonesia).”

Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. “Untuk inspeksi di PT. PLN (Persero) Area Medan ini dibagi 2, yaitu inspeksi instalasi ketenagalistrikan dan keamanan yang

dilakukan rutin setiap awal bulan di seluruh Unit Kerja dan kami

juga melakukan inspeksi mendadak K2K3 (Ketenaga Kelistrikan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan keamanan pada Unit yang

dipimpinnya. Hal-hal yang diinspeksi ialah pekerja dan cara kerja

dengan uraian kenyataan di lapangan yaitu pekerja menggunakan

APD yang dipersyaratkan, pekerjaan dilakukan sesuai dengan

(16)

dengan benar, mengoperasikan mesin sesuai dengan persyaratan

teknis, adanya rambu-rambu peringatan yang jelas, adanya

batasan izin masuk pada daerah-daerah berbahaya/risiko tinggi,

pekerja telah mendapat pelatihan sesuai dengan tugasnya, pekerja

bekerja dengan serius/tidak bercanda, posisi tubuh benar saat

mengangkat beban; kondisi dan lingkungan kerja dengan uraian

kenyataan di lapangan yaitu lanta bersih dari ceceran oli atau

tumpahan lainnya, jalur untuk jalan bebas dari

halangan/benda-benda lainnya (misalnya produk dan lain sebagainya), penempatan

barang sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan, tempat kerja

memiliki penerangan yang memadai, tempat kerja memiliki

ventilasi udara yang memadai, tempat kerja telah disediakan

APAR, APAR terletak pada tempat yang mudah dicapai dan tidak

terhalang, APAR yang terpasang telah diperiksa, terdapat tanda

jalur evakuasi yang jelas terlihat; sarana K3 dengan uraian

kenyataan di lapangan yaitu APD (helm safety, sabuk pengaman,

sepatu tahan tegangan, dan lain sebagainya), tangga, ranta

pengaman); material seperti wadah penyimpanan bahan dalam

kondisi baik (tidak bocor/rusak), wadah penyimpanan bahan

memiliki label yang jelas, tempat penyimpanan bahan bersih dari

ceceran bahan, tabung gas kosong diletakkan terpisah (diberi

label), MSDS (Material Safety Data Sheet) tersedia di ruang

penyimpanan bahan, APD, dan kotak P3K disediakan dalam ruang penyimpanan.”

2. “Inspeksi mendadak itu item-itemnya sama seperti yang ada di inspeksi terjadwal. Kalau yang mendadak ini bisa saja waktunya

pagi ataupun sore. Yang melaksanakan sidak (inspeksi mendadak)

ialah tim yang terdiri atas Manajer, Supervisor K3L atau staf K3L,

Supervisor Pemeliharaan, Supervisor Operasi Distribusi ataupun

(17)

Penyelidikan Kecelakaan

1. “Kalau untuk investigasi kecelakaan kerja, kami punya yang

namanya Formulir Laporan Kecelakaan Kerja yang di pantau

langsung oleh pihak Wilayah. Di formulir tersebut sudah ada

prosedu-proser yang akan diinvestigasi saat kecelakaan terjadi.

Dan untuk pelaporan kecelakaan kerja dilaporkan setiap bulan secara rutin.”

2. “Kalau yang sekarang ini jika terjadi kecelakaan, kita dipantau oleh Wilayah. Jadi Wilayah itu yang menurunkan formulir

identifikasi kecelakaan dan yang turun tangan memang kita. Yang

melakukan investigasi itu P2K3, K3L, dan pihak Rayon (tergantung

Rayon mana yang terjadi kecelakaan). Wilayah hanya memantau

dan menurunkan formulir identifikasi dan kita yang melakukan

investigasi-nya misalkan kecelakaan itu terjadi kenapa. Dalam

formulir laporan kecelakaan kerja tersebut banyak hal yang

dimuat, seperti data kecelakaan, yaitu lokasi kejadian kecelakaan,

tanggal kejadian kecelakaan, waktu kejadian kecelakaan, perkiraan

penyebab terjadinya kecelakaan, dan kondisi korban. Lalu memuat

tentang data korban, yaitu nama korban, tempat dan tanggal lahir

korban, umur, jenis kelamin korban, status ketenagakerjaan

korban. Di formulir tersebut juga memuat kronologi kejadian

kecelakaan, analisis penyebab langsung, seperti kondisi berbahaya

atau unsafe condition yang ditemukan dimana penyebab kejadian

kecelakaan, tindakan berbahaya atau unsafe action yang dilakukan

korban, kemudian ada upaya pencegahan yang sudah dilakukan

manajemen sebelum terjadinya kecelakaan. Di formulir tersebut

juga memuat masalah kerugian perseroan, seperti kerugian akibat

kWh tidak tersalur, kerugian akibat kerusakan asset, kerugian

akibat biaya perawatan. Lalu di formulir tersebut juga

(18)

evidence berupa lampiran foto maupun dokumen lainnya dan

mencantumkan nama tim yang melakukan investigasi serta ada

juga lampiran berita acara investigasi yang dilaporkan dalam

waktu 1 x 24 jam dan kalau bisa secepatnya. Untuk laporan

kecelakaan kerja itu dilaporkan setiap bulan ke K3L. Selama ini tidak ada terjadi kecelakaan dan semoga tetap tidak ada.”

Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. “Kalau di kami evaluasi itu namanya Maturity Level. Evaluasi dilakukan secara bervariasi. Pelaporan kecelakaan kerja dilakukan

setiap bulan ke K3L dan laporan maturity level dilakukan triwulan.

Jadi yang sudah kami lakukan selama tiga bulan lalu kami

laporkan dan di-assesment sama pihak Wilayah artinya kami

laporkan untuk dievaluasi dan yang mengevaluasi ialah Wilayah.

Sebelum kami laporkan kami juga sudah mengevaluasi makanya

setelah kami yakin itu telah terlaksana dan benar baru dijadikan

laporan ini. Implementasi evaluasi K3 ini termuat dalam Kuesioner Maturity Level K2/K3 dan Keamanan.”

2. “Semua akan dievaluasi, termasuk hasil temuan di lapangan dan juga program-program keselamatan dan kesehatan kerja. Maturity

level itu triwulan diadakan. Yang mengevaluasi ialah Wilayah . Hal

yang dievaluasi apa-apa saja yang kurang kemudian diberi tahu ke

kita, misalkan sosialisasi kurang jadi kita bisa melengkapi. Jadi self

assesment maturity ini sesuai dengan formulir Kuesioner Maturity

Level K2/K3 dan Keamanan lalu Wilayah yang memberi

nilai-nilainya per item. Untuk pemberian bobot itu dari Pusat dan

diturunkan ke Wilayah jadi pihak Area tidak tahu. Kalau terjadi

kecelakaan di maturity level akan terjadi pengurangan point. Setiap

triwulan ada penilaian jadi kalau terjadi kecelakaan akan terjadi

(19)

ini ke Wilayah melalui temusan Manajer Area. Jadi, kalau terjadi

kecelakaan dan sudah diinvestigasi kecelakaan dan rangkaiannya

di wilayah kerja mana dan sudah dibuat dalam laporan dan dikirim

ke Wilayah. Kemudian Wilayah mempertimbangkan untuk point.

Jadi disitulah Wilayah mempertimbangkan untuk point maturity

level-nya. Jadi selesai di-maturity dirundingkan Wilayah

selanjutnya diturunkan lagi ke Area. Setelah itu akan diadakan

rapat di Wilayah yang dihadiri oleh Area, tapi tergantung juga

kalau mau buat di Area juga bisa. Di rapat ini sekalian membahas tentang program selanjutnya.”

Tindakan Pe rbaikan dan Pe ningkatan Kine rja K3

1. “Tindakan perbaikan dari evaluasi ialah semua hasil temuan di

lapangan untuk dilengkapi, seperti kegiatan yang belum

dilaksanakan maka akan dilaksanakan untuk diwaktu berikutnya.

Kalau untuk maturity level ini, kami punya panduan berupa

Kuesioner Maturity Level K2/K3 dan Keamanan dan di form

tersebut sudah tercantum aspek-aspek yang akan dievaluasi.”

2. “Tindakan perbaikan dari evaluasi ialah semua hasil temuan di lapangan untuk dilengkapi dan mencari evidennya untuk

nge-close-kan yang kurang. Formulirnya itu dari Wilayah ke Area. Jadi di

rapat maturity level ini kita juga bahas apa-apa saja yang sudah

dikerjakan selanjutnya mengevaluasi apa yang sudah dilaksanakan

dan memberi solusi untuk meng-close-kan yang kurang. Misalnya

sosialisasi kurang, bisa saja di-close-kan dengan membuat

sosialisasi besoknya dan hanya sampai di bagian manajemen saja dan tidak diturunkan ke pegawai.”

Keterangan :

1 : Supervisor K3L

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)

1. Dokumentasi wawancara dengan Supervisor K3L

(35)
(36)
(37)
(38)

Referensi

Dokumen terkait

e-paspor merupakan pengembangan dari paspor kovensional saat ini dimana pada paspor tersebut telah ditanamkan sebuah chip yang berisikan biodata pemegangnya beserta data

“ saya senang tinggal didesaku, desaku banyak teman-temanku yang baik-baik semuanya, saya dan teman-teman gemar belajar kelompok, saya suka tinggal didesa fatubaa, karena orang tua

PERANAN ASESMEN FORMATIF TERHADAP LEARNING PROGRESSION SISWA PADA KONSEP KLASIFIKASI TUMBUHAN BERBIJI DENGAN PENDEKATAN FENETIK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sauropus androgynus and Elephantopus scaber has substance like saponin and flavonoid which has been well known as natural imunomodulator, particularly to increase amount of

It keeps shrimp alive which makes them ready for analysis on the heavy metal content and hepatopancreas damage in Biochemical Laboratory, Central Laboratory of Living

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; (1) keefektifan teknik Herringbone dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa SMA Sandhy Putra Kelas XI tahun

Klik ganda icon Command Button pada ToolBox untuk membuat sebuah kontrol tombol perintah pada Form1. Ulangi langkah di atas sebanyak dua kali sehingga kita memiliki tiga

It was observed through the number of CD4 + T cells were significantly different compared with the positive control (infected pregnant mice without