• Tidak ada hasil yang ditemukan

(3) Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "(3) Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas

Perwakilan Diplomatik

Masitoh Indriani, SH., LL.M Department of International Law Faculty of Law Universitas Airlangga

(2)

Contents:

1.

Latar Belakang

2.

Tingkatan Perwakilan Diplomatik

3.

Tugas & Fungsi Perwakilan Diplomatik

4.

Indonesia’s Point of View

(3)

(1) Latar belakang

Diplomat

Penghubung

(4)

Facts

Hampir setiap negara

yang merdeka dan

berdaulat menempatkan

perwakilan diplomatiknya

di negara lain.

(5)

Hak Perwakilan

Hak perwakilan aktif

à

hak suatu negara

untuk mengirim wakil

diplomatiknya ke

negara lain.

Hak perwakilan pasif

à

hak suatu negara

untuk menerima wakil

diplomatik negara

(6)

Definisi

Article 1 (a) Vienna Conv. 1961à Heads of Mission

“The “head of the mission” is the person charged by the sending State with the duty of acting in that capacity;”

Article 1 (e) à Diplomatic Agent

“A ‘diplomatic agent’ is the head of the mission or a member of the diplomatic staff of the

mission;”

Perwakilan diplomatik adalah petugas negara yang dikirim ke negara lain untuk

menyelenggarakan hubungan resmi antarnegara.

Perwakilan diplomatik

merupakan alat perlengkapan utama dalam hubungan

(7)

Kedudukan perwakilan

diplomatik biasanya berada di ibu kota Receiving State.

(8)

Corps diplomatique...

Corps

diplomatique

biasanya

diketuai oleh seorang

duta besar yang paling

lama ditempatkan di

(9)

CD Flags

OFFICIAL STANDARD FLAG

(unofficially called the "Blue Rag" by Diplomats)

OFFICIAL HEAD OF MISSION FLAG

(10)
(11)

(2) Tingkatan Perwakilan Diplomatik

Diplomatic Rank

(Article 14)

Not all positions exist in

every embassy

(12)

1. Duta Besar (Ambassador)

Article 14.1.a

Duta Besar (Ambassador) adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa.

Ambassador ditempatkan pada negara yang menjalin banyak hubungan timbal balik.

(13)

?

2. Duta (Gerzant) Duta (Gerzant)adalah wakil diplomatik yang pangkatnya setingkat lebih rendah dari Duta Besar.

Duta diakreditasikan kepada menteri luar negeri. Dalam menyelesaikan segala

(14)

3. Minister (Menteri Residen)

Seorang Minister dianggap bukan

sebagai wakil pribadi kepala negara. Dia hanya mengurus urusan negara.

Mereka ini pada dasarnya tidak berhak mengadakan pertemuan dengan kepala negara tempat mereka bertugas.

(15)

4. Kuasa Usaha (Charge d’Affair)

Kuasa usaha (Charge d’Affair) adalah

perwakilan tingkat rendah yang ditunjuk oleh menteri luar negeri dari pegawai negeri

lainnya.

(16)

5. Managers Officers (Pejabat Pembantu)

Dibagi menjadi Secretary dan Attaché

Secretary à First, Second dan Third Secretary

(17)
(18)

(3) Tugas & Fungsi Perwakilan Diplomatik

Article 3 Konvensi Wina 1961

(a) Representing the sending State in the receiving State;

(b) Protecting in the receiving State the interests of the sending State and of its nationals, within the limits permitted by international law;

(c) Negotiating with the Government of the receiving State;

(d) Ascertaining by all lawful means conditions and developments in the receiving State, and reporting thereon to the Government of the sending State;

(e) Promoting friendly relations between the sending State and the receiving State, and developing their economic, cultural and scientific relations.

Article 3 Konvensi Wina 1969

The functions of a special mission shall be determined by the mutual consent of the sending and the receiving State.

Article 5 Konvensi Wina 1963

(19)

1. Representing (Representasi)

Menurut Gerhard von Glahn

àrepresentasi adalah tidak terbatas pada tugas seremonial saja, akan

tetapi juga meliputi hak untuk meminta kejelasan (baik protes, meminta

penjelasan dan melakukan

(20)

2. Protecting (Proteksi)

yaitu melindungi pribadi, harta benda, dan

kepentingankepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri.

Proteksi itu juga menyangkut di negara ketiga saat perwakilan diplomatik yang bersangkutan itu

sedang transit di negara yang bersangkutan. • Dalam perkembangannya dalam

(21)

1)

Semua negara harus melaksanakan

kewajiban-kewajiban internasional masing- masing dengan

menaati ketentuan konvensi termasuk peningkatannya.

2)

Perlunya peningkatan tindakan-tindakan khusus guna

melindungi individu-individu dan perwakilan karena ada

kesenjangan-kesenjangan yang ada dalam aturan

(22)

3. Negotiating (Negosiasi)

- Yang dapat duduk dalam sebuah perundingan pada umumnya adalah negara-negara yang berdaulat dan berkepentingan.

- Negosisasi à mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara tempat ia diakreditasikan maupun dengan negara-negara lainnya

- Pengecualian à dimana apabila diizinkan oleh

(23)

4. Ascertaining

menelaah dengan teliti setiap

kejadian atau peristiwa di Receiving State

mengumpulkan data dengan cara yang sah dan melaporkannya ke

Sending State

Hal ini penting untuk dilakukan guna memperlancar kepengurusan

(24)

5. Promoting friendly relations (Persahabatan)

- meningkatkan hubungan persahabatan

antara receiving State dengan sending State

(25)

1) Memadukan seluruh potensi kerja sama daerah untuk

menciptakan sinergi dalam melaksanakan hubungan luar negeri. 2) Mencari terobosan baru.

3) Menyediakan data yang diperlukan 4) Mencari mitra di luar negeri.

5) Mempromosikan potensi daerah di luar negeri.

6) Memfasilitasi penyelenggaraan hubungan luar negeri.

7) Memberi perlindungan pada semua kepentingan nasional di luar negeri.

(26)

4) Indonesia

.

1. Nomor 1 Tahun 1982 ttg Pengesahan Konvensi Wina 1961 dan 1963

2. UU No 2 Tahun 1982 ttg Pengesahan Konvensi Wina 1969

(27)

Aparatur Hub. LN

Ø  Pasal 33 UU Hub. LN + Penjelasan

Ø  Hirarki à Gelar Diplomatik 1. Duta Besar (Ambassador); 2. Minister;

3. Minister Counsellor; 4. Counsellor;

5. Sekretaris Pertama (First Secretary); 6. Sekretaris Kedua (Second Secretary); 7. Sekretaris Ketiga (Third Secretary);

(28)

Fungsi Perwakilan Diplomatik

Bab V: Perlindungan Kepada Warga Negara Indonesia, Pasal 18 – 24

Terdiri dari:

1) Fungsi Proteksi (WNI, BHI & Kepentingan Nasional) (pasal 18-23)

2) Fungsi Administrasi (pasal 24)

Tugas Perwakilan Diplomatik

sebagian tugas umum pemerintahan dan

pembangunan dalam bidang Hubungan Luar Negeri dan Politik Luar Negeri (pasal 29 ayat 1)

(29)

Recent Issue

e-diplomacy / Digital diplomacy Twiplomacy

Digital diplomacy, also referred to as e-Diplomacy has been defined as the use of the Internet and new information

(30)
(31)

Next week

à

(32)

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 36 ayat (1) huruf (b) Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler menegaskan bahwa kewajiban Negara penerima untuk memberitahukan kepada perwakilan diplomatik asing

penulisan hukum/skripsi dengan judul : Penerapan Prinsip Ex Gratia Terhadap Kerugian Yang Dialami Perwakilan Diplomatik Asing di Negara Penerima (Studi Kasus Perusakan

Jadi, yang dimaksudkan dengan Penerapan Prinsip Ex Gratia Terhadap Kerugian yang Dialami Perwakilan Diplomatik Asing di Negara penerima adalah mempraktikkan suatu asas

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 yang bertempat tinggal diluar wilayah negara.. Republik Indonesia diajukan kepada mentri melalui kepala perwakilan Republik Indonesia yang

(7) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang bertempat tinggal di luar Jakarta, selama tinggal di Jakarta untuk menghadiri sidang atau rapat-rapat Dewan Perwakilan

Dalam perjanjian konsesi antara negara dan warga negara atau korporasi asing dikenal dengan adanya klausula Calvo. Dalam klausula ini ditetapkan bahwa penerima konsesi

Langkah berikutnya, dilakukan penunjukkan kepala perwakilan diplomatik, nama serta identitas lain atas seseorang tersebut diberitahukan kepada negara pengirim untuk

Jadi yang dimaksudkan dengan Kewajiban Negara Penerima Dalam Memberikan Perlindungan Terhadap Perwakilan Diplomatik Asing Berkaitan Dengan Penerapan Prinsip Externa Rationae