NERACA
PEMBAYARAN, KURS
VALUTA ASING DAN
KEGIATAN
PEREKONOMIAN
TERBUKA
Neraca Pembayaran
• Adalah suatu catatan aliran keuangan
yang menunjukkan nilai transaksi
perdagangan dan aliran dana yang
dilakukan diantara suatu negara
dengan negara lain dalam suatu tahun
tertentu
Neraca
Pembayaran
Neraca
Berjalan
Neraca
Modal
Neraca Berjalan
Ekspor&Impor
barang Tampak
Ekspor&Impor
barang Tak
Tampak (Jasa)
Pembayaran
Pindahan Neto
KeLuar Negeri
• Suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan
moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu
tertentu, biasanya satu tahun
Neraca Pembayaran
• Neraca pembayaran bentuk double entry terdiri atas dua bagian (sisi), sisi debit dan kredit.
• Sisi Debit digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang mengakibatkan kewajiban bagi suatu negara untuk
melakukan pembayaran ke luar negeri
• Sisi Kredit untuk mencatat
transaksi-transaksi yang mengakibatkan suatu negara memperoleh pembayaran dari negara lain.
Neraca Pembayaran
Transaksi ekonomi internasional antara lain sebagai berikut:
1. Pemindahan hak milik atas suatu barang dari suatu negara ke negara lain
2. Transaksi jasa antarnegara
3. Perubahan susunan nilai utang piutang antara suatu negara dengan negara lain 4. Kekayaan penduduk negara bersangkutan
di negara lain
1. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu negara.
2. Mengetahui aliran sumber daya antara negara.
3. Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu negara.
4. Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu negara.
Neraca Pembayaran
5. Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu negara.
6. Dipergunakan sebagai sumber data dan informasi dalam penyusunan anggaran devisa (foreign exchange budget).
7. Dipergunakan sebagai sumber data
penyusunan statistik pendapatan nasional (national account).
Neraca Pembayaran
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
versi BPS; indikator ekonomiA. TRANSAKSI BERJALAN Ekspor-Impor Barang
Ekspor : Non Migas & Migas Impor : Non Migas & Migas
HASILNYA : NERACA PERDAGANGAN Ekspor-Impor Jasa (Neto)
Non Migas Migas
HASILNYA : NERACA TRANSAKSI BERJALAN B. TRANSAKSI MODAL
Modal Pemerintah ( Neto )
– Penerimaan ( CGI dan diluar CGI )
– Pelunasan
Modal Swasta ( Neto )
– Penanaman Modal Langsung
– Lainnya
C. SELISIH PERHITUNGAN NERACA KESELURUHAN
BENTUK UMUM
N
ERACA PEMBAYARAN
A. NERACA PERDAGANGAN
– EKSPOR
– IMPOR
B. NERACA JASA ( NETO )
– PENGANGKUTAN & ASURANSI
– PELANCONGAN & PERJALANAN
– PENDAPATAN INVESTASI C. TRANSFER ( NETO )
NERACA AKUN BERJALAN : A + B + C D. NERACA MODAL JANGKA PANJANG
– MODAL PEMERINTAH
– INVESTASI LANGSUNG PEMERINTAH E. MODAL SWASTA
F. RALAT / KETINGGALAN ( selisih perhitungan ; aliran modal masuk ke Indonesia yg tdk dicatat dan jumlah cukup besar )
• Mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang, perbandingan nilai ekspor dan
impor barang, pendapatan investasi,
pembayaran cicilan pokok utang luar negeri, serta saldo kiriman dan transfer uang dari
dan ke luar negeri oleh pemerintah maupun swasta
Neraca Pembayaran
• Mencatat transaksi sbb:
Ekspor dan impor barang
Ekspor dan impor jasa
Pembayaran pindahan neto ke luar
negeri
• Melalui pos transaksi ini akan terlihat jelas apakah neraca perdagangan suatu negara surplus atau bahkan defisit
Neraca Pembayaran
ANATOMI NERACA PEMBAYARAN
• Defisit dalam neraca pembayaran adalah “bila pengeluaran luar negeri yang dilakukan
penduduk suatu negara melebihi jumlah
penghasilan atau penerimaan yang diterima oleh penduduk negara itu”.
• Surplus neraca pembayaran adalah “bila suatu negara lebih banyak menerima daripada
Neraca Pembayaran Selalu Seimbang
i Neraca Berjalan + 40 ii. Neraca modal jangka panjang +20 iii. Modal keuangan swasta -30
NERACA KESELURUHAN +30 iv. Perubahan cadangan mata uang asing bank
Neraca Modal
Aliran Modal jangka panjang
Aliran Modal Resmi Investasi Langsung oleh Pihak Swasta
kenegara-negara lain.
Aliran Modal Keuangan Swasta
adalah aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang dapat
dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta asal
atau lainnya.
Disebut juga “hot money” karena biasa diinvestasikan di
pasar uang atau pasar modal untuk memperoleh keuntungan
• Neraca modal mencatat:
Nilai investasi langsung pihak swasta asing (foreign direct investment)
Pinjaman luar negeri dari perbankan swasta internasional
Pinjaman dan hibah dari negara lain atau lembaga-lembaga donor seperti IMF dan Bank Dunia
Neraca Pembayaran
• Neraca ini mencatat transaksi penyeimbang yang angkanya menjadi lebih kecil (atau
diturunkan) bila total pengeluaran pada
neraca transaksi berjalan dan neraca modal melebihi total penerimaan
• Negara lebih banyak membuat pembayaran
LN di bandingkan penerimaan DN
mengurangi cadangan valuta asing
• Negara lebih banyak menerima penerimaan
ke DN di bandingkan pembayaran LN
menambah cadangan valuta asing
Neraca Pembayaran
CADANGAN VALUTA ASING
• Aliran pembayaran dan investasi yang
masuk ke dalam suatu negara pada
suatu waktu tertentu biasanya berbeda
dengan aliran ke luar untuk pembayaran
dan investasi ke luar negeri.
• Perbedaan di antara keduanya disebut
“Neraca Keseluruhan”
• Nilai positif artinya nilai yang msuk
melebihi nilai yang keluar, dan
• Dalam keadaan dimana sebuah
negara lebih banyak membayar
keluar negeri, maka bank sentral
harus mengurangi
cadangan valuta
asing
nya untuk melakukan
Ekspor barang dan jasa A Impor barang dan jasa B Pendapatan dari investasi C Pembayaran bunga dan cicilan utang luar negeri D Saldo kiriman dan transfer uang E Total saldo neraca berjalan (A+B+C+D+E) F Investasi swasta langsung G Utang luar negeri (swasta dan pemerintah),
dikurangi amortisasi
H
Kenaikan aset luar negeri dalam sistem perbankan domestik
I
Arus keluar modal milik penduduk J Total saldo neraca modal (G+H-I-J) K Kenaikan (atau penurunan) neraca cadangan kas
atau neraca cadangan internasional
L
Mekanisme
Penyesuaian
Mekanisme
Harga
Mekanisme
Pendapatan
Mekanisme
Moneter
1. Mekanisme Harga
Mekanisme penyesuaian neraca
pembayaran melalui perubahan harga-harga
Mekanisme ini umumnya pemerintah
membawa kembali neraca pembayaran ke posisi keseimbangan kembali.
Hakekatnya adalah dengan sistem
standar emas penuh
Neraca Pembayaran
2.Mekanisme Pendapatan
Melalui kebijakan atau pengaturan
pendapatan nasional, yang singkatnya disebut “mekanisme pendapatan”
menggambarkan adanya saluran lain bagi proses penyesuaian neraca
pembayaran.
Didasarkan atas teori Keynes
multiplier effect
Neraca Pembayaran
3. Mekanisme Moneter
Mekanisme ini tidak murni sebagai
mekanisme harga, disebabkan perubahan harga
Perubahan harga tsb adalah aliran uang masuk atau keluar negeri.
Jika terjadi surplus, maka uang akan
mengalir masuk ke dalam negeri sehingga berakibat stok uang di dalam negeri
bertambah
Jika terjadi defisit maka uang akan mengalir ke luar negeri, sehingga uang dalam negeri menurun.
Neraca Pembayaran
Konsep
Keseimbangan
Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance)
Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance)
Konsep Basic Balance
1. Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance)
Transaksi yang termasuk dalam
autonomous transaction (transaksi yang mengakibatkan surplus atau defisit)
adalah transaksi ekspor dan impor barang
Keseimbangan neraca pembayaran
diukur dari berapa besarnya surplus atau defisit dari transaksi ekspor dan impor
barang
Neraca Pembayaran
2. Konsep Keseimbangan Transaksi
Berjalan (Current Account Balance)
Transaksi yang termasuk dalam
autonomous transaction adalah:
o Ekspor dan impor
o Juga diperhitungkan jasa-jasa,
termasuk penghasilan (income) dan transfer.
Neraca Pembayaran
3. Konsep Basic Balance
Transaksi yang termasuk dalam
autonomous transaction adalah:
o Komponen-komponen dalam neraca
berjalan
o Komponen-komponen dalam neraca
modal dan keuangan jangka panjang.
Neraca Pembayaran
4. Konsep Overall Balance
Transaksi yang termasuk dalam
autonomous transaction adalah:
komponen-komponen neraca modal dan keuangan, baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Neraca Pembayaran
1. Banyak negara berkembang memiliki defisit perdagangan.
2. Utang luar negeri dibutuhkan untuk
meningkatkan standar kehidupan negara berkembang.
3. Utang luar negeri dibutuhkan untuk
membuat seluruh anggota masyarakat lebih mandiri.
4. Utang luar negeri dibutuhkan pada saat terjadi bencana.
Alasan negara berkembang membutuhkan
dana bantuan berupa utang
• Mata uang (kurs) dapat diekspresikan
sebagai sejumlah mata uang asing
disebut
direct quote
atau sebaliknya
sejumlah mata uang lokal disebut indirect
quotes.
•
Nilai tukar (exchange rate)
adalah nilai
tukar yang menunjukkan jumlah unit
mata uang tertentu yang dapat ditukar
dengan satu mata uang lain.
Dikenal 3 macam sistem penetapan kurs
(
forex rate
):
1. Sistem Kurs Tetap atau Stabil (
Fixed
Exchange Rate System
)
Sistem ini mulai diterapkan pasca perang
dunia kedua yang ditandai dengan
digelarnya konferensi internasional
mengenai sistem nilai tukar yang
diadakan di Bretton Woods. New
Hampshire Amerika Serikat pada tahun
1944.
2. Sistem Kurs Mengambang atau Berubah (Floating Exchange Rate System)
Dalam konsep ini nilai tukar dibiarkan bergerak bebas.
Nilai tukar valuta ditentukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran valuta tersebut di pasar.
Dalam prakteknya terdapat dua jenis floating exchange rate system yaitu:
a. Free Floating Exchange Rate System
Nilai tukar dibiarkan bergerak bebas.
Pergerakan tergantung dari kekuatan penawaran dan permintaan di pasar.
Bank sentral tidak melakukan intervensi ke pasar guna mempengaruhi nilai tukar mata uangnya.
Perubahan nilai tukar tidak akan mempengaruhi cadangan devisa
negara, karena perubahaan penawaran atau permintaan akan berdampak
langsung pada naik–turunnya nilai tukar valuta.
b. Managed Floating Exchange Rate System
Bank sentral dapat melakukan intervensi ke pasar guna mempengaruhi
pergerakan nilai tukar valuta.
Bank sentral melakukan intervensi
karena ada pergerakan kurs valas yang dipandang tidak menguntungkan bagi perekonomian, untuk mencegah akibat yang lebih buruk lagi.
Naik turunnya cadangan devisa
ditentukan oleh ada tidaknya intervensi bank sentral ke pasar.
3. Sistem Kurs Terikat (Pegged Exchange Rate System)
Sistem ini diterapkan dengan cara
mengaitkan nilai tukar mata uang suatu negara dengan nilai tukar mata uang negara lain atau sejumlah mata uang tertentu.
Variasi dari pegged system dikenal
sebagai CBS (Currency Board System) atau Sistem Dewan Mata Uang sebagai pengganti sistem bank sentral yang
diterapkan oleh beberapa negara yanga mengalami kesulitan moneter
Syarat CBS:
a. Jumlah uang yang beredar harus
dapat dikendalikan atau dapat dikontrol.
b. Cadangan devisa harus dapat
mencukupi dan dapat ditingkatkan untuk dapat mempertahankan nilai yang dikaitkan/di- pegged.
c. Utang luar negeri tidak banyak d. Tidak ada intervensi asing
• Permasalahan terkait nilai tukar kesulitan moneter
• Penyebab kesulitan moneter: tidak
seimbangnya sektor moneter dan secara sektor rill
• Teori:
Nilai Tukar
M = jumlah uang yang beredar
V = kecepatan beredar setiap Rp dalam setahun
P = Unit Price atau harga barang yang beredar
T = Volume of Trade atau jumlah barang
Sektor moneter
Sektor riil
• Instrumen sektor moneter:
1. Merubah jumlah uang yang beredar dengan mencetak uang
2. Merubah tingkat bunga diskonto atau bunga bank sentral.
3. Merubah reserve requirement ratio. • Instrumen sektor riil:
1. Pembangunan infrastruktur
2. Mendorong peningkatan produksi barang dan jasa
3. Memperlancar distribusi barang dan jasa
• Tidak seimbangnya sektor moneter dan secara sektor rill ketidakseimbangan
perkembangan/pertumbuhan antara sektor
moneter yang relatif cepat dan sektor rill yang relatif lambat terjadinya kenaikan harga atau inflasi
• Sektor rill perubahannya lebih lambat karena: 1. Memerlukan waktu proses produksi untuk
dapat menghasilkan barang atau jasa. 2. Pembangunan infrastruktur memerlukan
waktu dan memiliki biaya yang tinggi 3. Ekonomi biaya tinggi
• Mata uang dikatakan sebagai valuta asing tergantung dari siapa yang melihat.
• Untuk penduduk di negara yang bukan negara asal mata uang akan menyebut valuta asing
• Penduduk di negara asal mata uang tidak akan menyebutnya demikian
• Perdagangan barang dan jasa, aliran modal dan dana antar negara pertukaran mata uang antar negara yang pada akhirnya akan menimbulkan pertukaran mata uang antar negara timbul permintaan dan
penawaran terhadap suatu mata uang tertentu.
• Dalam praktek sehari–hari pertukaran valuta ini dilakukan dalam bentuk transaksi jual–
beli valuta atau transaksi valuta asing.
1.Hard currency
Yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang–kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai
dibandingkan dengan mata uang lainnya.
Mata uang yang sering digunakan
sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan
keuangan internasional
Valuta Asing
Mata uang hard currency ini pada
umumnya berasal dari negara–negara industri maju seperti: Dollar Amerika
Serikat (USD), Yen Jepang (JPY), Euro (EUR) , Poundsterling Inggris (GBP), Dollar Australia (AUD), Franc Swiss (CHF) dan lain–lain.
Valuta Asing
2. Soft currency
Yaitu adalah mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami depresiasi atau penurunan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya.
Pada umumnya berasal dari negara–negara sedang berkembang seperti: Rupiah
Indonesia, Peso Filipina, Bath Thailand, Rupee India, dan lain–lain.
Valuta Asing
• Total valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari satu negara yang pada umumnya disebut juga sebagai cadangan devisa negara tersebut yang dapat diketahui dari posisi Balanced of Payment (BOP).
• Makin banyak valas yang dimiliki
pemerintah atau penduduk suatu negara, berarti makin besar kemampuan negara
tersebut melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional.
1. Balance of Payment Approach
Nilai tukar valuta ditentukan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan terhadap valuta tersebut.
Adapun alat yang digunakan untuk
mengukur kekuatan penawaran dan
permintaan adalah Balance of Payment.
Balance of Payment dapat melihat aliran dana masuk dan keluar suatu negara.
2. Purchasing Power Parity
Dikembangkan oleh Gustav Cassel (ekonom Swedia)
Teori ini menghubungkan nilai tukar dengan daya beli valuta terhadap barang dan jasa
pendekatan Law of One Price
Law of One Price mengungkapkan dua barang yang identik (sama dalam segala
hal) harusnya mempunyai harga yang sama.
Ada dua versi teori ini yaitu: versi absolute dan versi relative
• Pendapat:
Nilai tukar adalah perbandingan harga barang di dua negara.
Ukuran yang digunakan adalah rata–
rata tertimbang dari harga seluruh barang yang ada di negara tersebut.
Persamaan matematis:
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
Absolute
PPP
• Kritik:
Sulit sekali menemukan produk di dua negara yang benar–benar identik.
Tidak memperhatikan hal–hal lain seperti: selera, tingkat pendapatan, merek barang dll.
Tidak memperhitungkan biaya transport dan pembatasan perdagangan yang ada sampai sekarang.
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
Absolute
PPP
• Pendapat:
Pergerakan nilai tukar valuta dua negara adalah sama dengan selisih kenaikan
harga barang di kedua negara tersebut pada periode tertentu.
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
Relative
PPP
• Kritik:
Belum memperhitungkan pembatasan perdagangan yang ditetapkan pada dua negara tersebut.
Perbedaan dalam pembobotan indeks harga.
Kesulitan dalam menentukan periode
perhitunggan sehingga mengalami kesulitan dalam perbandingan tingkat kenaikan harga.
Kenyataan bahwa pada jangka pendek pergerakan valuta lebih dipengaruhi oleh kondisi pasar keuangan dari pada pasar komoditi.
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
Relative
PPP
3.Fisher Effect (Irving Fisher)
Tingkat suku bunga nominal di suatu
negara akan sama dengan tingkat suku bunga rill ditambah dengan tingkat inflasi di negara itu.
Persamaan matematis:
Tingkat suku bunga nominal di dua negara dapat berbeda karena tingkat inflasi mereka berbeda.
Pergerakan nilai mata uang suatu negara dibanding negara lain (pergerakan kurs) disebabkan oleh perbedaan suku bunga
nominal yang ada di kedua negara tersebut.
Implikasi: orang tidak biasa menikmati dana mereka ke negara yang mempunyai suku
bunga nominal tinggi karena nilai mata uang negara yang suku bunganya tinggi tersebut akan terdepresiasi (turun nilainya) sebesar selisih bunga nominal dengan negara yang mempunyai suku bunga nominal lebih
rendah.
Contoh: suku bunga Amerika (USA) adalah 2% dan suku bunga Indonesia adalah 16%, maka mata uang Indonesia dalam hal ini rupiah akan terdepresiasi (turun nilainya) sekitar 16% - 2% = 14% dibanding mata uang Amerika (USD).
1. Supply dan demand foreign currency
Valas atau forex sebagai benda ekonomi mempunyai permintaan dan penawaran pada bursa valas atau forex market.
Sumber–sumber penawaran atau supply
valas tersebut terdiri atas:
Ekspor barang dan jasa yang menghasilkan valas atau forex;
Impor modal atau capital import dan transfer valas lainnya dari luar negeri ke dalam negeri.
Valuta Asing
Sumber–sumber permintaan atau demand valas tersebut terdiri atas:
Impor barang dan jasa yang menggunakan valas atau forex
Ekspor modal atau capital export dan transfer valas lainnya dari dalam
negeri ke luar negeri.
Valuta Asing
Valuta Asing
Keterangan:
Q usd = kuantitas USD
Sfc = Supply Foreign Currency
Dfc = Demand Foreign Currency
Xbj = Ekspor Barang dan Jasa
Mbj = Impor Barang dan Jasa Cm = Capital Import
Cx = Capital Export
Valuta Asing
Bila ekspor barang atau jasa (Xbj) dan
capital import (Cm) naik, penawaran atau supply valas (sfc) atau forex akan
bertambah. Bila permintaan atau demand valas (Dfc) tetap tidak berubah maka
akan terjadi perubahan atau penurunan kurs valas. Dalam hal ini valas atau forex akan depresiasi, sedangkan rupiah atau domestic currency akan apresiasi
(Rp8.400,00/USD) atau pada titik potong E1.
Valuta Asing
Bila impor barang atau jasa (Mbj) dan
capital export (Cx) naik, maka permintaan atau demand valas (dfc) atau forex akan bertambah. Bila penawaran atau supply valas (sfc) tetap tidak berubah maka akan terjadi perubahan atau kenaikan kurs
valas. Dalam hal ini valas atau forex akan apresiasi, sedangkan rupiah atau
domestic currency akan depresiasi
(Rp8.600,00/USD) atau pada titik potong E2.
Valuta Asing
2. Posisi Balance Of Payment (BOP)
BOP atau neraca pembayaran
internasional adalah suatu cacatan yang disusun secara sistematis tentang semua transaksi ekonomi internasional yang
meliputi: perdagangan, keuangan, dan moneter antara penduduk suatu negara dan penduduk luar negeri untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
Valuta Asing
Dari struktur BOP di bawah akan dapat diketahui, apakah posisi monetary
account akan menunjukkan BOP surplus atau defisit atau ekuilibrium:
Apabila saldo monetary account
memberikan tanda + (positif), berarti BOP dalam posisi surplus.
Apabila saldo monetary account
memberikan tanda - (negatif), berarti BOP dalam posisi defisit.
Valuta Asing
3. Tingkat Inflasi
Pada keadaan semula kurs valas atau
forex JPY/USD adalah sebesar JPY 100 per USD. Diasumsikan inflasi di USA
meningkat cukup tinggi (misalnya mencapai 5%), sedangkan inflasi di Jepang relatif stabil (hanya 1%) dan barang–barang yang dijual di Jepang dan USA relatif sama dan dapat saling saling mengsubstitusi.
Valuta Asing
Dalam keadaan demikian tentu harga
barang–barang di USA akan lebih mahal sehingga impor USA dari Jepang akan meningkat. Import USA yang meningkat ini akan mengakibatkan permintaan
terhadap JPY meningkat pula.
Di lain pihak, kenaikan harga barang di USA akan mengurangai impor Jepang dari USA, sehingga permintaan akan USD justru menurun.
Valuta Asing
Valuta Asing
4. Tingkat Bunga
perkembangan atau perubahan tingkat bunga pun dapat berpengaruh terhadap kurs valas atau forex rate.
Karena permintaan dana yang besar
pemerintah USA menaikkan tingkat suku bunganya untuk menarik modal luar negeri ke USA, terutama Jepang.
Banyaknya valas dalam bentuk JPY yang akan masuk ke USA akan menyebabkan peningkatan permintaan USA dan
penawaran JPY
Valuta Asing
Valuta Asing
5. Tingkat pendapatan
Seandainya kenaikan pendapatan
masyarakat di Indonesia tinggi,
sedangkan kenaikan jumlah barang yang tersedia relatif kecil, akan menyebabkan impor barang akan meningkat.
Peningkatan impor ini akan membawa
efek kepada peningkatan demand valas yang pada gilirannya akan
mempengaruhi kurs valas atau forex rate
Valuta Asing
Valuta Asing
6. Pengawasan/Kebijakan Pemerintah
Pengawasan pemerintah yang bisanya
dijalankan dalam berbagai bentuk kebijakan moneter, fiskal dan
perdagangan luar negeri untuk tujuan tertentu mempunyai pengaruh terhadap kurs valas atau forex rate.
Misalnya: pengawasan lalu lintas devisa, peningkatan trade barrier, pengetatan
uang yang beredar, meningkatkan tingkat suku bunga, dan sebagainya.
Valuta Asing
7. Ekspektasi, Spekulasi dan Rumor
ekspektasi dan spekulasi yang timbul di masyarakat tersebut akan
mempengaruhi permintaan dan
penawaran valas yang akhirnya akan mempengaruhi kurs valas atau forex rate.
Demikian pula dengan rumor, yang dapat
mempengaruhi sentiment dan ekspektasi masyarakat sehingga mempengaruhi
permintaan dan penawaran valas yang akan berakibat pada fluktuasi kurs valas.
Valuta Asing
• Pasar valuta asing atau bursa adalah suatu tempat atau wadah atau sistem dimana perseorangan, perusahaan dan
bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan melakukan
pembelian atau permintaan (demand) dan penjualan atau penawaran (supply) atas valuta asing atau forex.
• Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan pasar valuta asing:
Pergerakan nilai tukar valuta
Bisnis yang semakin mengglobal
Tujuan perusahaan untuk melakukan perdagangan valas
Perkembangan telekomunikasi yang pesat
Perkembangan perangkat komputer yang pesat
Terbentuknya produk valas baru
Keuntungan yang diperoleh di pasar valas yang meningkat
1. Currency Spot Market
Spot market adalah merupakan transaksi valuta asing dengan
penyerahan atau delivery saat itu juga
Secara teoritis, meskipun dalam
prakteknya transksi spot diselesaikan dalam waktu dua atau tiga hari
Pasar Valuta Asing
2. Currency Forward Market
Currency forward market adalah menuntut penyerahan pada suatu tanggal kelak dari suatu jumlah tertentu mata uang lain.
Nilai tukar ditentukan pada saat
kesepakatan, namun pembayaran dan penyerahan tidak dituntut sampai jatuh tempo.
Forward exchange rate normalnya di– quote
untuk value date satu, dua, tiga, enam dan dua belas bulan atau harga yang ditawarkan untuk valuta asing yang akan diserahkan
pada suatu tanggal tertentu dimasa mendatang.
Pasar Valuta Asing
Forward contract bertujuan untuk
menghilangkan resiko kerugian akibat perubahan nilai tukar atau exchange
rates karena kedua pihak sepakat untuk mematok harga mata uang tertentu pada tingkat kurs tertentu.
Misal: forward rate 90 hari untuk Yen
Jepang yang ditawarkan adalah ¥ 122/$. Pada hari ini tidak ada mata uang yang dipertukarkan, namun 90 hari mendatang dibutuhkan 122 Yen untuk membeli satu dollar AS.
Pasar Valuta Asing
3. Currency Swap Market
Currency swap market adalah pembelian dan penjualan simultan suatu jumlah
tertentu valuta asing untuk dua value date yang berlainan.
Pembelian dan penjualan itu dilakukan dengan pihak yang sama.
Pasar Valuta Asing
• Perusahaan
• Masyarakat atau perorangan • Bank Umum
• Broker/Perantara • Pemerintah
• Bank Sentral
Pasar Valuta Asing
• Cadangan Devisa (Foreign Exchage
Reserves) adalah simpanan oleh bank sentral dan otoritas moneter.
• Simpanan ini merupakan (aset/aktiva) bank sentral yang tersimpan dalam beberapa (mata uang cadangan) (Reserve Currency) seperti: Dollar, Euro, Yen dan yang digunakan untuk menjamin (kewajibannya) yaitu mata uang
lokal yang diterbitkan dan cadangan berbagai (bank) yang disimpan oleh bank sentral
(Pemerintah).
• Cadangan devisa tidak hanya disimpan dalam bentuk mata uang asing melainkan dalam
bentuk surat-surat berharga ataupun logam mulia.
• Pengaturan lalu lintas devisa: Bank
Indonesia
• Sistem cadangan devisa 1970 menerapkan sistem devisa bebas.
• Peraturan tentang devisa bebas tertuang dalam UU No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar
• Cadangan devisa bertambah ataupun
berkurang tampak dalam neraca lalu lintas moneter.
1. Mengimpor barang konsumsi, bahan baku industri dan barang modal
2. Melunasi jasa pihak asing, seperti: jasa perbankan, asuransi, pelayaran,
penerbangan, perekayasaan, wisatawan Indonesia, dan sektor jasa lainnya.
3. Membiayai kantor Perwakilan Pemerintah Indonesia (Kedutaan/Konsulat) di luar
negeri.
4. Melunasi hutang luar negeri
Cadangan Devisa
1. Cadangan devisa resmi (Official forex reserve)
yaitu cadangan milik negara yang dikelola,
dikuasai , diurus dan ditata usahakan oleh bank sentral seperti Bank Indonesia.
2. Cadangan devisa nasional (Country forex reserve)
yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh
perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional (termasuk bank umum nasional).
Cadangan Devisa
• Juli 2000, Bank Indonesia mengubah
konsep pencatatan cadangan devisa
dari konsep
Gross Foreign Asset
(GFA)
ke konsep
International Reserve and
Foreign Currency
(IRFCL)
•
Konsep GFA
: perhitungan cadangan
devisa yang tidak membedakan tingkat
likuiditas dan tidak digunakan kurs yang
berlaku pada saat pelaporan
Cadangan Devisa
• Konsep IRFCL: perhitungan cadangan devisa yang hanya menghitung aset yang tergolong liquid sebagai komponen
international reserves dan penilaiannya menggunakan kurs yang berlaku saat tanggal pelaporan.
• Konsep IRFCL standar penyebaran data khusus (Special Data Dissemination
Standards/ SDDS), yang merupakan bentuk penyajian data ekonomi melalui internet
dengan menggunakan standar penyajian data Dana Moneter Internasional (IMF).
Cadangan Devisa
Cadangan Devisa
Sumber
Dalam Negeri Luar Negeri
1 Hasil penjualan
ekspor barang maupun jasa
1 Pinjaman yang diperoleh dari negara
asing, badan-badan internasional, serta swasta asing, seperti pinjaman dari IGGI (Inter Governmental Group on Indonesia), kredit dari World Bank dan Asia
Development Bank dan Supplier.s Credit dari perusahaan swasta asing.
2 Laba dari
penanaman modal luar negeri
2 Hadiah atau grant dan bantuan dari
badan-badan PBB seperti UNDP, UNESCO, dan pemerintah asing.
3 Hasil dari kegiatan
pariwisata internasional
3 Aliran dana dari Tenaga Kerja Indonesia
• Cadangan Devisa banyak disimpan dalam mata uang asing dalam hal ini Dollar, Yen,
Euro yang merupakan Hard Currencies
(mata uang kertas yang diperdagangkan internasional)
• Cdv t = (Cdv t-1 + Tb t + TM t) • Keterangan:
Cdv t-1 = Cadangan devisa sebelumnya Tb t = Transaksi berjalan
Tm t = Transaksi modal