• Tidak ada hasil yang ditemukan

NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

NERACA

PEMBAYARAN, KURS

VALUTA ASING DAN

KEGIATAN

PEREKONOMIAN

TERBUKA

(2)

Neraca Pembayaran

• Adalah suatu catatan aliran keuangan

yang menunjukkan nilai transaksi

perdagangan dan aliran dana yang

dilakukan diantara suatu negara

dengan negara lain dalam suatu tahun

tertentu

(3)

Neraca

Pembayaran

Neraca

Berjalan

Neraca

Modal

(4)

Neraca Berjalan

Ekspor&Impor

barang Tampak

Ekspor&Impor

barang Tak

Tampak (Jasa)

Pembayaran

Pindahan Neto

KeLuar Negeri

(5)

• Suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan

moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu

tertentu, biasanya satu tahun

Neraca Pembayaran

(6)

• Neraca pembayaran bentuk double entry terdiri atas dua bagian (sisi), sisi debit dan kredit.

Sisi Debit digunakan untuk mencatat

transaksi-transaksi yang mengakibatkan kewajiban bagi suatu negara untuk

melakukan pembayaran ke luar negeri

Sisi Kredit untuk mencatat

transaksi-transaksi yang mengakibatkan suatu negara memperoleh pembayaran dari negara lain.

Neraca Pembayaran

(7)

Transaksi ekonomi internasional antara lain sebagai berikut:

1. Pemindahan hak milik atas suatu barang dari suatu negara ke negara lain

2. Transaksi jasa antarnegara

3. Perubahan susunan nilai utang piutang antara suatu negara dengan negara lain 4. Kekayaan penduduk negara bersangkutan

di negara lain

(8)

1. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu negara.

2. Mengetahui aliran sumber daya antara negara.

3. Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu negara.

4. Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu negara.

Neraca Pembayaran

(9)

5. Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu negara.

6. Dipergunakan sebagai sumber data dan informasi dalam penyusunan anggaran devisa (foreign exchange budget).

7. Dipergunakan sebagai sumber data

penyusunan statistik pendapatan nasional (national account).

Neraca Pembayaran

(10)

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

versi BPS; indikator ekonomi

A. TRANSAKSI BERJALAN Ekspor-Impor Barang

Ekspor : Non Migas & Migas Impor : Non Migas & Migas

HASILNYA : NERACA PERDAGANGAN Ekspor-Impor Jasa (Neto)

Non Migas Migas

HASILNYA : NERACA TRANSAKSI BERJALAN B. TRANSAKSI MODAL

Modal Pemerintah ( Neto )

Penerimaan ( CGI dan diluar CGI )

Pelunasan

Modal Swasta ( Neto )

Penanaman Modal Langsung

Lainnya

C. SELISIH PERHITUNGAN NERACA KESELURUHAN

(11)

BENTUK UMUM

N

ERACA PEMBAYARAN

A. NERACA PERDAGANGAN

EKSPOR

IMPOR

B. NERACA JASA ( NETO )

PENGANGKUTAN & ASURANSI

PELANCONGAN & PERJALANAN

PENDAPATAN INVESTASI C. TRANSFER ( NETO )

NERACA AKUN BERJALAN : A + B + C D. NERACA MODAL JANGKA PANJANG

MODAL PEMERINTAH

INVESTASI LANGSUNG PEMERINTAH E. MODAL SWASTA

F. RALAT / KETINGGALAN ( selisih perhitungan ; aliran modal masuk ke Indonesia yg tdk dicatat dan jumlah cukup besar )

(12)

• Mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang, perbandingan nilai ekspor dan

impor barang, pendapatan investasi,

pembayaran cicilan pokok utang luar negeri, serta saldo kiriman dan transfer uang dari

dan ke luar negeri oleh pemerintah maupun swasta

Neraca Pembayaran

(13)

• Mencatat transaksi sbb:

 Ekspor dan impor barang

 Ekspor dan impor jasa

 Pembayaran pindahan neto ke luar

negeri

• Melalui pos transaksi ini akan terlihat jelas apakah neraca perdagangan suatu negara surplus atau bahkan defisit

Neraca Pembayaran

(14)

ANATOMI NERACA PEMBAYARAN

Defisit dalam neraca pembayaran adalah “bila pengeluaran luar negeri yang dilakukan

penduduk suatu negara melebihi jumlah

penghasilan atau penerimaan yang diterima oleh penduduk negara itu”.

Surplus neraca pembayaran adalah “bila suatu negara lebih banyak menerima daripada

(15)

Neraca Pembayaran Selalu Seimbang

i Neraca Berjalan + 40 ii. Neraca modal jangka panjang +20 iii. Modal keuangan swasta -30

NERACA KESELURUHAN +30 iv. Perubahan cadangan mata uang asing bank

(16)

Neraca Modal

Aliran Modal jangka panjang

Aliran Modal Resmi Investasi Langsung oleh Pihak Swasta

kenegara-negara lain.

Aliran Modal Keuangan Swasta

adalah aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang dapat

dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta asal

atau lainnya.

Disebut juga “hot money” karena biasa diinvestasikan di

pasar uang atau pasar modal untuk memperoleh keuntungan

(17)

• Neraca modal mencatat:

 Nilai investasi langsung pihak swasta asing (foreign direct investment)

 Pinjaman luar negeri dari perbankan swasta internasional

 Pinjaman dan hibah dari negara lain atau lembaga-lembaga donor seperti IMF dan Bank Dunia

Neraca Pembayaran

(18)

• Neraca ini mencatat transaksi penyeimbang yang angkanya menjadi lebih kecil (atau

diturunkan) bila total pengeluaran pada

neraca transaksi berjalan dan neraca modal melebihi total penerimaan

• Negara lebih banyak membuat pembayaran

LN di bandingkan penerimaan DN 

mengurangi cadangan valuta asing

• Negara lebih banyak menerima penerimaan

ke DN di bandingkan pembayaran LN 

menambah cadangan valuta asing

Neraca Pembayaran

(19)

CADANGAN VALUTA ASING

• Aliran pembayaran dan investasi yang

masuk ke dalam suatu negara pada

suatu waktu tertentu biasanya berbeda

dengan aliran ke luar untuk pembayaran

dan investasi ke luar negeri.

• Perbedaan di antara keduanya disebut

“Neraca Keseluruhan”

• Nilai positif artinya nilai yang msuk

melebihi nilai yang keluar, dan

(20)

• Dalam keadaan dimana sebuah

negara lebih banyak membayar

keluar negeri, maka bank sentral

harus mengurangi

cadangan valuta

asing

nya untuk melakukan

(21)

Ekspor barang dan jasa A Impor barang dan jasa B Pendapatan dari investasi C Pembayaran bunga dan cicilan utang luar negeri D Saldo kiriman dan transfer uang E Total saldo neraca berjalan (A+B+C+D+E) F Investasi swasta langsung G Utang luar negeri (swasta dan pemerintah),

dikurangi amortisasi

H

Kenaikan aset luar negeri dalam sistem perbankan domestik

I

Arus keluar modal milik penduduk J Total saldo neraca modal (G+H-I-J) K Kenaikan (atau penurunan) neraca cadangan kas

atau neraca cadangan internasional

L

(22)

Mekanisme

Penyesuaian

Mekanisme

Harga

Mekanisme

Pendapatan

Mekanisme

Moneter

(23)

1. Mekanisme Harga

 Mekanisme penyesuaian neraca

pembayaran melalui perubahan harga-harga

 Mekanisme ini umumnya pemerintah

membawa kembali neraca pembayaran ke posisi keseimbangan kembali.

 Hakekatnya adalah dengan sistem

standar emas penuh

Neraca Pembayaran

(24)

2.Mekanisme Pendapatan

 Melalui kebijakan atau pengaturan

pendapatan nasional, yang singkatnya disebut “mekanisme pendapatan”

menggambarkan adanya saluran lain bagi proses penyesuaian neraca

pembayaran.

 Didasarkan atas teori Keynes 

multiplier effect

Neraca Pembayaran

(25)

3. Mekanisme Moneter

 Mekanisme ini tidak murni sebagai

mekanisme harga, disebabkan perubahan harga

 Perubahan harga tsb adalah aliran uang masuk atau keluar negeri.

 Jika terjadi surplus, maka uang akan

mengalir masuk ke dalam negeri sehingga berakibat stok uang di dalam negeri

bertambah

 Jika terjadi defisit maka uang akan mengalir ke luar negeri, sehingga uang dalam negeri menurun.

Neraca Pembayaran

(26)

Konsep

Keseimbangan

Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance)

Konsep Keseimbangan Transaksi Berjalan (Current Account Balance)

Konsep Basic Balance

(27)

1. Konsep Keseimbangan Perdagangan (Trade Balance)

 Transaksi yang termasuk dalam

autonomous transaction (transaksi yang mengakibatkan surplus atau defisit)

adalah transaksi ekspor dan impor barang

 Keseimbangan neraca pembayaran

diukur dari berapa besarnya surplus atau defisit dari transaksi ekspor dan impor

barang

Neraca Pembayaran

(28)

2. Konsep Keseimbangan Transaksi

Berjalan (Current Account Balance)

 Transaksi yang termasuk dalam

autonomous transaction adalah:

o Ekspor dan impor

o Juga diperhitungkan jasa-jasa,

termasuk penghasilan (income) dan transfer.

Neraca Pembayaran

(29)

3. Konsep Basic Balance

 Transaksi yang termasuk dalam

autonomous transaction adalah:

o Komponen-komponen dalam neraca

berjalan

o Komponen-komponen dalam neraca

modal dan keuangan jangka panjang.

Neraca Pembayaran

(30)

4. Konsep Overall Balance

 Transaksi yang termasuk dalam

autonomous transaction adalah:

komponen-komponen neraca modal dan keuangan, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Neraca Pembayaran

(31)

1. Banyak negara berkembang memiliki defisit perdagangan.

2. Utang luar negeri dibutuhkan untuk

meningkatkan standar kehidupan negara berkembang.

3. Utang luar negeri dibutuhkan untuk

membuat seluruh anggota masyarakat lebih mandiri.

4. Utang luar negeri dibutuhkan pada saat terjadi bencana.

Alasan negara berkembang membutuhkan

dana bantuan berupa utang

(32)

• Mata uang (kurs) dapat diekspresikan

sebagai sejumlah mata uang asing

disebut

direct quote

atau sebaliknya

sejumlah mata uang lokal disebut indirect

quotes.

Nilai tukar (exchange rate)

adalah nilai

tukar yang menunjukkan jumlah unit

mata uang tertentu yang dapat ditukar

dengan satu mata uang lain.

(33)

Dikenal 3 macam sistem penetapan kurs

(

forex rate

):

1. Sistem Kurs Tetap atau Stabil (

Fixed

Exchange Rate System

)

Sistem ini mulai diterapkan pasca perang

dunia kedua yang ditandai dengan

digelarnya konferensi internasional

mengenai sistem nilai tukar yang

diadakan di Bretton Woods. New

Hampshire Amerika Serikat pada tahun

1944.

(34)

2. Sistem Kurs Mengambang atau Berubah (Floating Exchange Rate System)

 Dalam konsep ini nilai tukar dibiarkan bergerak bebas.

 Nilai tukar valuta ditentukan oleh

kekuatan permintaan dan penawaran valuta tersebut di pasar.

 Dalam prakteknya terdapat dua jenis floating exchange rate system yaitu:

(35)

a. Free Floating Exchange Rate System

 Nilai tukar dibiarkan bergerak bebas.

 Pergerakan tergantung dari kekuatan penawaran dan permintaan di pasar.

 Bank sentral tidak melakukan intervensi ke pasar guna mempengaruhi nilai tukar mata uangnya.

 Perubahan nilai tukar tidak akan mempengaruhi cadangan devisa

negara, karena perubahaan penawaran atau permintaan akan berdampak

langsung pada naik–turunnya nilai tukar valuta.

(36)

b. Managed Floating Exchange Rate System

 Bank sentral dapat melakukan intervensi ke pasar guna mempengaruhi

pergerakan nilai tukar valuta.

 Bank sentral melakukan intervensi

karena ada pergerakan kurs valas yang dipandang tidak menguntungkan bagi perekonomian, untuk mencegah akibat yang lebih buruk lagi.

 Naik turunnya cadangan devisa

ditentukan oleh ada tidaknya intervensi bank sentral ke pasar.

(37)

3. Sistem Kurs Terikat (Pegged Exchange Rate System)

 Sistem ini diterapkan dengan cara

mengaitkan nilai tukar mata uang suatu negara dengan nilai tukar mata uang negara lain atau sejumlah mata uang tertentu.

 Variasi dari pegged system dikenal

sebagai CBS (Currency Board System) atau Sistem Dewan Mata Uang sebagai pengganti sistem bank sentral yang

diterapkan oleh beberapa negara yanga mengalami kesulitan moneter

(38)

 Syarat CBS:

a. Jumlah uang yang beredar harus

dapat dikendalikan atau dapat dikontrol.

b. Cadangan devisa harus dapat

mencukupi dan dapat ditingkatkan untuk dapat mempertahankan nilai yang dikaitkan/di- pegged.

c. Utang luar negeri tidak banyak d. Tidak ada intervensi asing

(39)

• Permasalahan terkait nilai tukar  kesulitan moneter

Penyebab kesulitan moneter: tidak

seimbangnya sektor moneter dan secara sektor rill

Teori:

Nilai Tukar

M = jumlah uang yang beredar

V = kecepatan beredar setiap Rp dalam setahun

P = Unit Price atau harga barang yang beredar

T = Volume of Trade atau jumlah barang

Sektor moneter

Sektor riil

(40)

• Instrumen sektor moneter:

1. Merubah jumlah uang yang beredar dengan mencetak uang

2. Merubah tingkat bunga diskonto atau bunga bank sentral.

3. Merubah reserve requirement ratio. • Instrumen sektor riil:

1. Pembangunan infrastruktur

2. Mendorong peningkatan produksi barang dan jasa

3. Memperlancar distribusi barang dan jasa

(41)

• Tidak seimbangnya sektor moneter dan secara sektor rill  ketidakseimbangan

perkembangan/pertumbuhan antara sektor

moneter yang relatif cepat dan sektor rill yang relatif lambat  terjadinya kenaikan harga atau inflasi

• Sektor rill perubahannya lebih lambat karena: 1. Memerlukan waktu proses produksi untuk

dapat menghasilkan barang atau jasa. 2. Pembangunan infrastruktur memerlukan

waktu dan memiliki biaya yang tinggi 3. Ekonomi biaya tinggi

(42)

• Mata uang dikatakan sebagai valuta asing tergantung dari siapa yang melihat.

• Untuk penduduk di negara yang bukan negara asal mata uang akan menyebut valuta asing

• Penduduk di negara asal mata uang tidak akan menyebutnya demikian

(43)

• Perdagangan barang dan jasa, aliran modal dan dana antar negara  pertukaran mata uang antar negara yang pada akhirnya akan menimbulkan pertukaran mata uang antar negara  timbul permintaan dan

penawaran terhadap suatu mata uang tertentu.

• Dalam praktek sehari–hari pertukaran valuta ini dilakukan dalam bentuk transaksi jual–

beli valuta atau transaksi valuta asing.

(44)

1.Hard currency

 Yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang–kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai

dibandingkan dengan mata uang lainnya.

 Mata uang yang sering digunakan

sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan

keuangan internasional

Valuta Asing

(45)

 Mata uang hard currency ini pada

umumnya berasal dari negara–negara industri maju seperti: Dollar Amerika

Serikat (USD), Yen Jepang (JPY), Euro (EUR) , Poundsterling Inggris (GBP), Dollar Australia (AUD), Franc Swiss (CHF) dan lain–lain.

Valuta Asing

(46)

2. Soft currency

 Yaitu adalah mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami depresiasi atau penurunan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya.

 Pada umumnya berasal dari negara–negara sedang berkembang seperti: Rupiah

Indonesia, Peso Filipina, Bath Thailand, Rupee India, dan lain–lain.

Valuta Asing

(47)

• Total valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari satu negara yang pada umumnya disebut juga sebagai cadangan devisa negara tersebut yang dapat diketahui dari posisi Balanced of Payment (BOP).

• Makin banyak valas yang dimiliki

pemerintah atau penduduk suatu negara, berarti makin besar kemampuan negara

tersebut melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional.

(48)

1. Balance of Payment Approach

 Nilai tukar valuta ditentukan oleh

kekuatan penawaran dan permintaan terhadap valuta tersebut.

 Adapun alat yang digunakan untuk

mengukur kekuatan penawaran dan

permintaan adalah Balance of Payment.

Balance of Payment  dapat melihat aliran dana masuk dan keluar suatu negara.

(49)

2. Purchasing Power Parity

 Dikembangkan oleh Gustav Cassel (ekonom Swedia)

 Teori ini menghubungkan nilai tukar dengan daya beli valuta terhadap barang dan jasa

 pendekatan Law of One Price

Law of One Price mengungkapkan dua barang yang identik (sama dalam segala

hal) harusnya mempunyai harga yang sama.

 Ada dua versi teori ini yaitu: versi absolute dan versi relative

(50)

Pendapat:

 Nilai tukar adalah perbandingan harga barang di dua negara.

 Ukuran yang digunakan adalah rata–

rata tertimbang dari harga seluruh barang yang ada di negara tersebut.

 Persamaan matematis:

Teori Nilai Tukar Valuta Asing

Absolute

PPP

(51)

Kritik:

 Sulit sekali menemukan produk di dua negara yang benar–benar identik.

 Tidak memperhatikan hal–hal lain seperti: selera, tingkat pendapatan, merek barang dll.

 Tidak memperhitungkan biaya transport dan pembatasan perdagangan yang ada sampai sekarang.

Teori Nilai Tukar Valuta Asing

Absolute

PPP

(52)

Pendapat:

 Pergerakan nilai tukar valuta dua negara adalah sama dengan selisih kenaikan

harga barang di kedua negara tersebut pada periode tertentu.

Teori Nilai Tukar Valuta Asing

Relative

PPP

(53)

Kritik:

 Belum memperhitungkan pembatasan perdagangan yang ditetapkan pada dua negara tersebut.

 Perbedaan dalam pembobotan indeks harga.

 Kesulitan dalam menentukan periode

perhitunggan sehingga mengalami kesulitan dalam perbandingan tingkat kenaikan harga.

 Kenyataan bahwa pada jangka pendek pergerakan valuta lebih dipengaruhi oleh kondisi pasar keuangan dari pada pasar komoditi.

Teori Nilai Tukar Valuta Asing

Relative

PPP

(54)

3.Fisher Effect (Irving Fisher)

 Tingkat suku bunga nominal di suatu

negara akan sama dengan tingkat suku bunga rill ditambah dengan tingkat inflasi di negara itu.

 Persamaan matematis:

(55)

 Tingkat suku bunga nominal di dua negara dapat berbeda karena tingkat inflasi mereka berbeda.

 Pergerakan nilai mata uang suatu negara dibanding negara lain (pergerakan kurs) disebabkan oleh perbedaan suku bunga

nominal yang ada di kedua negara tersebut.

Implikasi: orang tidak biasa menikmati dana mereka ke negara yang mempunyai suku

bunga nominal tinggi karena nilai mata uang negara yang suku bunganya tinggi tersebut akan terdepresiasi (turun nilainya) sebesar selisih bunga nominal dengan negara yang mempunyai suku bunga nominal lebih

rendah.

(56)

Contoh: suku bunga Amerika (USA) adalah 2% dan suku bunga Indonesia adalah 16%, maka mata uang Indonesia dalam hal ini rupiah akan terdepresiasi (turun nilainya) sekitar 16% - 2% = 14% dibanding mata uang Amerika (USD).

(57)

1. Supply dan demand foreign currency

 Valas atau forex sebagai benda ekonomi mempunyai permintaan dan penawaran pada bursa valas atau forex market.

 Sumber–sumber penawaran atau supply

valas tersebut terdiri atas:

 Ekspor barang dan jasa yang menghasilkan valas atau forex;

 Impor modal atau capital import dan transfer valas lainnya dari luar negeri ke dalam negeri.

Valuta Asing

(58)

 Sumber–sumber permintaan atau demand valas tersebut terdiri atas:

 Impor barang dan jasa yang menggunakan valas atau forex

 Ekspor modal atau capital export dan transfer valas lainnya dari dalam

negeri ke luar negeri.

Valuta Asing

(59)

Valuta Asing

(60)

Keterangan:

Q usd = kuantitas USD

Sfc = Supply Foreign Currency

Dfc = Demand Foreign Currency

Xbj = Ekspor Barang dan Jasa

Mbj = Impor Barang dan Jasa Cm = Capital Import

Cx = Capital Export

Valuta Asing

(61)

 Bila ekspor barang atau jasa (Xbj) dan

capital import (Cm) naik, penawaran atau supply valas (sfc) atau forex akan

bertambah. Bila permintaan atau demand valas (Dfc) tetap tidak berubah maka

akan terjadi perubahan atau penurunan kurs valas. Dalam hal ini valas atau forex akan depresiasi, sedangkan rupiah atau domestic currency akan apresiasi

(Rp8.400,00/USD) atau pada titik potong E1.

Valuta Asing

(62)

 Bila impor barang atau jasa (Mbj) dan

capital export (Cx) naik, maka permintaan atau demand valas (dfc) atau forex akan bertambah. Bila penawaran atau supply valas (sfc) tetap tidak berubah maka akan terjadi perubahan atau kenaikan kurs

valas. Dalam hal ini valas atau forex akan apresiasi, sedangkan rupiah atau

domestic currency akan depresiasi

(Rp8.600,00/USD) atau pada titik potong E2.

Valuta Asing

(63)

2. Posisi Balance Of Payment (BOP)

 BOP atau neraca pembayaran

internasional adalah suatu cacatan yang disusun secara sistematis tentang semua transaksi ekonomi internasional yang

meliputi: perdagangan, keuangan, dan moneter antara penduduk suatu negara dan penduduk luar negeri untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.

Valuta Asing

(64)

 Dari struktur BOP di bawah akan dapat diketahui, apakah posisi monetary

account akan menunjukkan BOP surplus atau defisit atau ekuilibrium:

 Apabila saldo monetary account

memberikan tanda + (positif), berarti BOP dalam posisi surplus.

 Apabila saldo monetary account

memberikan tanda - (negatif), berarti BOP dalam posisi defisit.

Valuta Asing

(65)

3. Tingkat Inflasi

 Pada keadaan semula kurs valas atau

forex JPY/USD adalah sebesar JPY 100 per USD. Diasumsikan inflasi di USA

meningkat cukup tinggi (misalnya mencapai 5%), sedangkan inflasi di Jepang relatif stabil (hanya 1%) dan barang–barang yang dijual di Jepang dan USA relatif sama dan dapat saling saling mengsubstitusi.

Valuta Asing

(66)

 Dalam keadaan demikian tentu harga

barang–barang di USA akan lebih mahal sehingga impor USA dari Jepang akan meningkat. Import USA yang meningkat ini akan mengakibatkan permintaan

terhadap JPY meningkat pula.

 Di lain pihak, kenaikan harga barang di USA akan mengurangai impor Jepang dari USA, sehingga permintaan akan USD justru menurun.

Valuta Asing

(67)

Valuta Asing

(68)

4. Tingkat Bunga

 perkembangan atau perubahan tingkat bunga pun dapat berpengaruh terhadap kurs valas atau forex rate.

 Karena permintaan dana yang besar

pemerintah USA menaikkan tingkat suku bunganya untuk menarik modal luar negeri ke USA, terutama Jepang.

 Banyaknya valas dalam bentuk JPY yang akan masuk ke USA akan menyebabkan peningkatan permintaan USA dan

penawaran JPY

Valuta Asing

(69)

Valuta Asing

(70)

5. Tingkat pendapatan

 Seandainya kenaikan pendapatan

masyarakat di Indonesia tinggi,

sedangkan kenaikan jumlah barang yang tersedia relatif kecil, akan menyebabkan impor barang akan meningkat.

 Peningkatan impor ini akan membawa

efek kepada peningkatan demand valas yang pada gilirannya akan

mempengaruhi kurs valas atau forex rate

Valuta Asing

(71)

Valuta Asing

(72)

6. Pengawasan/Kebijakan Pemerintah

 Pengawasan pemerintah yang bisanya

dijalankan dalam berbagai bentuk kebijakan moneter, fiskal dan

perdagangan luar negeri untuk tujuan tertentu mempunyai pengaruh terhadap kurs valas atau forex rate.

 Misalnya: pengawasan lalu lintas devisa, peningkatan trade barrier, pengetatan

uang yang beredar, meningkatkan tingkat suku bunga, dan sebagainya.

Valuta Asing

(73)

7. Ekspektasi, Spekulasi dan Rumor

 ekspektasi dan spekulasi yang timbul di masyarakat tersebut akan

mempengaruhi permintaan dan

penawaran valas yang akhirnya akan mempengaruhi kurs valas atau forex rate.

 Demikian pula dengan rumor, yang dapat

mempengaruhi sentiment dan ekspektasi masyarakat sehingga mempengaruhi

permintaan dan penawaran valas yang akan berakibat pada fluktuasi kurs valas.

Valuta Asing

(74)

Pasar valuta asing atau bursa adalah suatu tempat atau wadah atau sistem dimana perseorangan, perusahaan dan

bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan melakukan

pembelian atau permintaan (demand) dan penjualan atau penawaran (supply) atas valuta asing atau forex.

(75)

• Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan pasar valuta asing:

 Pergerakan nilai tukar valuta

 Bisnis yang semakin mengglobal

 Tujuan perusahaan untuk melakukan perdagangan valas

 Perkembangan telekomunikasi yang pesat

 Perkembangan perangkat komputer yang pesat

 Terbentuknya produk valas baru

 Keuntungan yang diperoleh di pasar valas yang meningkat

(76)

1. Currency Spot Market

Spot market adalah merupakan transaksi valuta asing dengan

penyerahan atau delivery saat itu juga

 Secara teoritis, meskipun dalam

prakteknya transksi spot diselesaikan dalam waktu dua atau tiga hari

Pasar Valuta Asing

(77)

2. Currency Forward Market

Currency forward market adalah menuntut penyerahan pada suatu tanggal kelak dari suatu jumlah tertentu mata uang lain.

 Nilai tukar ditentukan pada saat

kesepakatan, namun pembayaran dan penyerahan tidak dituntut sampai jatuh tempo.

Forward exchange rate normalnya di– quote

untuk value date satu, dua, tiga, enam dan dua belas bulan atau harga yang ditawarkan untuk valuta asing yang akan diserahkan

pada suatu tanggal tertentu dimasa mendatang.

Pasar Valuta Asing

(78)

Forward contract bertujuan untuk

menghilangkan resiko kerugian akibat perubahan nilai tukar atau exchange

rates karena kedua pihak sepakat untuk mematok harga mata uang tertentu pada tingkat kurs tertentu.

 Misal: forward rate 90 hari untuk Yen

Jepang yang ditawarkan adalah ¥ 122/$. Pada hari ini tidak ada mata uang yang dipertukarkan, namun 90 hari mendatang dibutuhkan 122 Yen untuk membeli satu dollar AS.

Pasar Valuta Asing

(79)

3. Currency Swap Market

Currency swap market adalah pembelian dan penjualan simultan suatu jumlah

tertentu valuta asing untuk dua value date yang berlainan.

 Pembelian dan penjualan itu dilakukan dengan pihak yang sama.

Pasar Valuta Asing

(80)

• Perusahaan

• Masyarakat atau perorangan • Bank Umum

• Broker/Perantara • Pemerintah

• Bank Sentral

Pasar Valuta Asing

(81)

• Cadangan Devisa (Foreign Exchage

Reserves) adalah simpanan oleh bank sentral dan otoritas moneter.

• Simpanan ini merupakan (aset/aktiva) bank sentral yang tersimpan dalam beberapa (mata uang cadangan) (Reserve Currency) seperti: Dollar, Euro, Yen dan yang digunakan untuk menjamin (kewajibannya) yaitu mata uang

lokal yang diterbitkan dan cadangan berbagai (bank) yang disimpan oleh bank sentral

(Pemerintah).

• Cadangan devisa tidak hanya disimpan dalam bentuk mata uang asing melainkan dalam

bentuk surat-surat berharga ataupun logam mulia.

(82)

• Pengaturan lalu lintas devisa: Bank

Indonesia

• Sistem cadangan devisa 1970 menerapkan sistem devisa bebas.

• Peraturan tentang devisa bebas tertuang dalam UU No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar

• Cadangan devisa bertambah ataupun

berkurang tampak dalam neraca lalu lintas moneter.

(83)

1. Mengimpor barang konsumsi, bahan baku industri dan barang modal

2. Melunasi jasa pihak asing, seperti: jasa perbankan, asuransi, pelayaran,

penerbangan, perekayasaan, wisatawan Indonesia, dan sektor jasa lainnya.

3. Membiayai kantor Perwakilan Pemerintah Indonesia (Kedutaan/Konsulat) di luar

negeri.

4. Melunasi hutang luar negeri

Cadangan Devisa

(84)

1. Cadangan devisa resmi (Official forex reserve)

yaitu cadangan milik negara yang dikelola,

dikuasai , diurus dan ditata usahakan oleh bank sentral seperti Bank Indonesia.

2. Cadangan devisa nasional (Country forex reserve)

yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh

perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional (termasuk bank umum nasional).

Cadangan Devisa

(85)

• Juli 2000, Bank Indonesia mengubah

konsep pencatatan cadangan devisa

dari konsep

Gross Foreign Asset

(GFA)

ke konsep

International Reserve and

Foreign Currency

(IRFCL)

Konsep GFA

: perhitungan cadangan

devisa yang tidak membedakan tingkat

likuiditas dan tidak digunakan kurs yang

berlaku pada saat pelaporan

Cadangan Devisa

(86)

Konsep IRFCL: perhitungan cadangan devisa yang hanya menghitung aset yang tergolong liquid sebagai komponen

international reserves dan penilaiannya menggunakan kurs yang berlaku saat tanggal pelaporan.

• Konsep IRFCL  standar penyebaran data khusus (Special Data Dissemination

Standards/ SDDS), yang merupakan bentuk penyajian data ekonomi melalui internet

dengan menggunakan standar penyajian data Dana Moneter Internasional (IMF).

Cadangan Devisa

(87)

Cadangan Devisa

Sumber

Dalam Negeri Luar Negeri

1 Hasil penjualan

ekspor barang maupun jasa

1 Pinjaman yang diperoleh dari negara

asing, badan-badan internasional, serta swasta asing, seperti pinjaman dari IGGI (Inter Governmental Group on Indonesia), kredit dari World Bank dan Asia

Development Bank dan Supplier.s Credit dari perusahaan swasta asing.

2 Laba dari

penanaman modal luar negeri

2 Hadiah atau grant dan bantuan dari

badan-badan PBB seperti UNDP, UNESCO, dan pemerintah asing.

3 Hasil dari kegiatan

pariwisata internasional

3 Aliran dana dari Tenaga Kerja Indonesia

(88)

• Cadangan Devisa banyak disimpan dalam mata uang asing dalam hal ini Dollar, Yen,

Euro yang merupakan Hard Currencies

(mata uang kertas yang diperdagangkan internasional)

(89)

• Cdv t = (Cdv t-1 + Tb t + TM t) • Keterangan:

Cdv t-1 = Cadangan devisa sebelumnya Tb t = Transaksi berjalan

Tm t = Transaksi modal

Cadangan Devisa

Rumu

s

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BIS Fermentasi dengan beberapa bakteri probiotik berpengaruh nyata (P<0,05) pada perlakuan P1 terhadap konsumsi

Untuk menangani permasalahan tersebut, penelitian ini berfokus pada pengembangan sebuah prototipe direktori aplikasi yang melakukan penyajian katalog aplikasi kepada

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Lampiran 11 Hasil Olahan Data SPSS (Statistical Package for Social Sciences).

Kegiatan usaha asuransi ini baik asuransi jiwa, kerugian dan reasuransi adalah dalam setiap pemasaran program asuransi harus diungkapkan informasi yang relevan, tidak ada yang

[r]

SATKER TK-II TK-III PENERIMAAN NETTO TK-I PEMBLT TUNJANGAN JABATAN. PPH

Berdasarkan kondisi eksisting, hasil analisis usahatani padi sawah di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, secara multidimensi menunjukkan kategori kurang