• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH PIUTANG DAN UTANG TERHADAP PENINGKATAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN Studi Empiris Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di BEJ Diajukan untuk salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH PIUTANG DAN UTANG TERHADAP PENINGKATAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN Studi Empiris Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di BEJ Diajukan untuk salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PIUTANG DAN UTANG TERHADAP

PENINGKATAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

Studi Empiris Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di BEJ

Diajukan untuk salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

NAMA : Yenni Maria Sridarta

NIM

: 022214093

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

PENINGKATAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

Studi Empiris Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di BEJ

Diajukan untuk salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

NAMA : Yenni Maria Sridarta

NIM

: 022214093

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

(3)
(4)
(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

DO YOUR BEST AND GOD WILL DO THE REST.

KADANG SAAT KAU JATUH KAU HARUS BERDIRI SENDIRI

TANPA BANTUAN ORANG LAIN.

TO LEARN YOU HAVE TO LISTEN, TO IMPROVE YOU HAVE TO

TRY.

KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Ayah, Om Gie, Nenek dan Kakek di surga

Ibu, mbak Deta, mas Budi dan keponakanku Niko

(6)

yang membuatmu berhenti sejenak untuk

menghadapi

rasa

takutmu.

Kau

dapat

berkata pada dirimu sendiri, “Aku telah

tabah menghadapi masalah ini. Aku pasti

mampu menghadapi hal berikutnya.”

(Eleanor Roosevelt)

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan atau daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 April 2008

Penulis

(8)
(9)

Abstrak

PENGARUH PIUTANG DAN UTANG TERHADAP PENINGKATAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

Studi Empiris Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

Yenni Maria Sridarta Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah piutang dan utang berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di bursa efek Jakarta.

Data yang digunakan berupa data laporan keuangan perusahaan (neraca dan laporan laba rugi) yang terdapat pada situs www.jsx.co.id dari mulai tahun 2003 sampai dengan 2006. sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang telah mengaudit laporan keuangannya setiap tahun selama periode tahun 2003-2006 yaitu sebanyak 10 perusahaan. Pengumpulan data dilakukan secara dokumentasi terhadap data yang telah dipublikasikan oleh bursa efek Jakarta. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.

(10)

THE INCREASE OF COMPANIES’ PROFITABILITY

An Empiric Study on Automotive Companies Registered in Jakarta Stock Exchange

Yenni Maria Sridarta Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The objective of the research was to find out whether debt and account receivable had significant influence toward profitability increase in automobile companies registered in Jakarta Stock Exchange.

The data used were in form of companies’ financial statements data (balance sheet and statements of income) which can be obtained through site

www.jsx.co.id from 2003 until 2006. The samples in the research were 10 automobile companies registered in Jakarta Stock Exchange which have audited their financial statements yearly during the period of 2003 to 2006. Data collection was conducted by documenting the data published by Jakarta Stock Exchange. The analysis tool used in the research was multiple linear regression.

The analysis indicated that debt and account receivable ratio simultaneously has influenced positively and significantly on the increase of profitability in the automobile companies in Jakarta Stock Exchange.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah Yang Maha Esa yang selalu

melimpahkan berkat, rahmat dan anugerah serta bimbinganNya sehingga pada

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Manajemen, Fakultas

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat

terselesaikan atas bantuan, bimbingan dan dorongan yang diberikan dari berbagai

pihak. Maka dalam kesempatan ini dengan segala hormat dan rendah hati penulis

menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

petunjuk dan pengarahan kepada penulis.

3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku Kaprodi Manajemen

dan Dosen pembimbing 1 yang telah bersedia meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan

pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A, selaku Dosen

pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran dalam memberikan bimbingan, masukan dan

(12)

5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma yang telah memperlancar jalannya proses belajar-mengajar

dan kegiatan akademik.

6. Segenap staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma

yang telah membantu dalam penyediaan buku-buku dan literature.

7. Ayah yang ada di surga dan Ibu yang telah memberikan doa dan

semangatnya demi kelancaran skripsi ini dan atas kesabaran yang

tiada batasnya.

8. The one and only my sister Deta, Mas Budi dan keponakanku Niko

atas segala nasehatnya, keceriaan, doanya dan bantuannya.

9. My others family Alm. Om Gie, Pak Ato, Bude Nuk dan Mbak Nia

yang selalu ada untuk membuat hari-hariku di rumah terasa sangat

menyenangkan.

10. Anak-anak garuda 17 terutama mbak Linda, mbak Denti dan

sepupuku Wuri atas segala bantuannya dan kekompakannya.

11. Teman senasib dan sepenanggungan Dian dan Nita akhirnya kita

lulus juga.

12. Anak-anak Manajemen angkatan 2002 : Indah, Sandra, Dewi, Nana,

Wawan, Sisil, Wulan, Retno, Yandy, Nyoman, Lusi, Shanti, Tata,

Virda dan semuanya yang telah menjadi sahabat yang sangat baik

bagiku.

(13)

13. Kelompok KKP no 7 Wawan, Eka, Daus yang selalu memberiku

kata-kata SEMANGAT. Kita memang kompak.

14. Karyawan biro personalia dan mbak Sisca di PSI, terimakasih telah

memberikan pengalaman kerja yang sangat berarti.

15. Bapak dan Ibu Parjiyo di Krebet terimakasih karena telah

memberikan cerita yang indah dan nasehat yang sangat berharga

bagi hidupku.

Akhirnya penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan skripsi

ini, oleh karena itu dengan rendah hati penulis mohon saran dan kritik yang

membangun dari pembaca.

Penulis

(14)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PUBLIKASI PERPUSTAKAN ... vii

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI A. Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan ... 6

B. Laporan Keuangan ... 8

C. Piutang ... 13

(15)

1. Pengelompokan Jenis-Jenis Piutang... 13

2. Manfaat Piutang ... 15

3. Tingkat Perputaran Piutang dan Budget Perputaran Piutang ... 16

D. Utang ... 17

1. Pengertian Utang ... 17

2. Klasifikasi Utang ... 18

3. Tujuan Utang ... 19

4. Leverage Ratio ... 20

E. Profitabilitas / Laba ... 22

1. Pengertian Profitabilitas ... 22

2. Ciri-Ciri Profitabilitas ... 22

3. Penggunaan Profitabilitas ... 22

4. Rasio-Rasio Profitabilitas ... 23

F. Pengaruh Piutang dan Utang Terhadap Profitabilitas ... 24

G. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran... 27

E. Data yamg diperlukan ... 27

F. Populasi dan Sampling ... 27

G. Tehnik Pengumpulan data ... 28

H. Tehnik Analisis Data ... 29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta ... 32

B. Sejarah Singkat Perusahaan Otomotif ... 35

(16)

B. Analisis Deskriptif ... 40

C. Analisis Regresi Linier Berganda ... 42

D. Pengujian Hipotesis ... 44

E. Pembahasan dan Implikasi ... 46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48

B. Keterbatasan Penelitian ... 48

C. Saran ... 49

1. Bagi Perusahaan ... 49

2. Saran Penelitian Lanjutan ... 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Sampel Penelitian ……… 39

Tabel 5.2 Hasil perhitungan Mean dan Standar Deviasi ……… 40

Tabel 5.3 Hasil regresi faktor-faktor yang mempengaruhi variable bebas

terhadap peningkatan profitabilitas ……… 42

Tabel 5.4 Nilai dari koefisien determinasi, koefisien korelasi, dan standar

error of estimate dari hasil analisa regresi ………. 45

(18)

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan memasuki era

globalisasi, timbul kenyataan bahwa persaingan yang terjadi dalam dunia

bisnis akan semakin ketat. Perusahaan yang menghasilkan produk sejenis

harus dapat bersaing dan menghasilkan keuntungan dari modal yang telah

diinvestasikan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan

usahanya.

Dalam usaha memperoleh keuntungan, perusahaan dihadapkan

pada masalah pengelolaan modal sebagai sumber pembelanjaan. Modal yang

ditanamkan pada perusahaan, akan menjadi dana yang dapat diinvestasikan

dalam berbagai macam bentuk aktiva yang dibutuhkan perusahaan. Modal

dalam perusahaan juga dapat diinvestasikan dalam bentuk piutang dan utang.

Masalah piutang ini menjadi begitu penting dalam kaitannya

dengan perusahaan manakala harus menentukan berapa jumlah piutang yang

optimal. Disamping itu piutang juga harus dikelola dengan efisien yang

menyangkut tentang laba atau tambahan laba yang diperoleh dengan

perubahan kebijakan penjualan dengan beban yang timbul karena adanya

piutang (Sartono, 2001 : 431).

Biaya piutang tersebut akan diimbangi oleh meningkatnya

penjualan perusahaan. Oleh karena itu, manajemen piutang merupakan

(19)

pengelolaan piutang agar kebijakan kredit mencapai optimal, yaitu

tercapainya keseimbangan antara biaya yang diakibatkan oleh kebijakan

kredit dengan manfaat yang diperoleh dari kebijakan tersebut (Martono dan

Harjito, 2002 : 95).

Selain piutang perusahaan juga berkepentingan untuk memikirkan

besarnya kewajiban lancar. Beberapa kewajiban menunjukkan jumlah

terutang (terhimpun) kepada kreditor, seperti pemasok dan bank, sedangkan

yang lainnya mencerminkan kewajiban kepada pihak lainnya, seperti badan

pemerintah dan karyawan. Kewajiban penting karena sangat terkait erat

dengan tujuan-tujuan profitabilitas dan likuiditas perusahaan (Simanora, 2000

: 333).

Pengaturan utang yang efektif menjadi sangat penting untuk

kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan

kekurangan modal untuk beroperasinya kegiatan perusahaan, maka besar

kemungkinan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang

tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban

jangka pendek pada waktunya dan akan menghadapi likuiditas (Sartono, 2001

: 385).

Dengan melihat permasalahan dan persoalan yang telah

diungkapkan maka penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh piutang

dan utang terhadap profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu maka penulis

ingin mengambil judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Piutang dan Utang

Terhadap Profitabilitas Perusahaan” Studi empiris pada perusahaan

otomotif yang terdaftar di BEJ.

(20)

B. Rumusan Masalah

Apakah piutang dan utang berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap profitabilitas perusahaan?

C. Batasan Masalah

1. Piutang dihitung dengan rasio piutang terhadap aktiva lancar.

2. Utang dihitung denganTotal Debt to Equity Ratio.

3. Sedangkan profitabilitas dihitung denganROI.

4. Perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di

BEJ.

5. Tahun yang digunakan untuk penelitian adalah tahun 2003-2006.

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah piutang dan utang berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan penjelasan dan informasi pengaruh

piutang dan utang terhadap profitabilitas pada perusahaan, khususnya

(21)

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan, informasi untuk penelitian selanjutnya, dan membantu

penelitian lebih mendalam khususnya mengenai piutang dan utang.

3. Bagi Penulis

Kegiatan penelitian ini merupakan pengalaman untuk menambah

pengetahuan dan dapat menerapkan teori yang pernah didapat di bangku

kuliah.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang hal-hal yang menyangkut Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah

penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang hal-hal yang menyangkut Jenis

Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Subjek Penelitian, Objek

Penelitian, Lokasi Penelitian, Data yang Dicari, Metode

Pengumpulan Data dan Metode Analisis Data.

(22)

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisikan tentang sejarah berdirinya perusahaan dan

keadaan perusahaan pada umumnya.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian lapangan, disertai dengan

analisis data sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran bagi

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan

Peranan manajemen keuangan bagi perusahaan adalah

memperhatikan aktiva, alokasi dana terhadap berbagai macam proyek dan

kegiatan, pengukuran hasil dari masing-masing kegiatan, pemupukan dana

dalam perusahaan, serta pemeliharaan struktur modal yang rasional.

Menurut Suad Husnan (2000 : 4), manajemen keuangan adalah

keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan perencanaan, analisis dan

pengendalian kegiatan keuangan. Disini manajer keuangan bertanggungjawab

atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi ( investment ) dan

pendanaan ( financing). Fungsi dari manajemen keuangan dalam perusahaan

meliputi :

1. Fungsi penggunaan dana atau pengalokasian dana ( use / allocation of

funds).

2. Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan ( raising of

funds).

Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut

keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan

pembagian dividen pada suatu perusahaan. Dan diperoleh dari sumber

pembiayaan eksternal dan dialokasikan pada berbagai bentuk penggunaan.

(24)

Arus dana yang terjadi dalam kegiatan operasi perusahaan harus dipantau.

Pihak sumber keuangan akan menerima imbalan dalam bentuk hasil

pengembalian, pembayaran kembali produk dan jasa. Semua organisasi, baik

perusahaan bisnis, unit perusahaan masyarakat, badan sosial seperti palang

merah maupun organisasi nirlaba, harus menjalankan manajemen keuangan.

Dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk

menggunakan dana tersebut untuk memaksimumkan nilai perusahaan

(Weston dan Copeland, 1992 : 3).

Menurut Weston dan Copeland (1992 : 4), kegiatan penting lain

yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek, yaitu :

1. Dalam perencanaan dan perkiraan manajer keuangan harus bekerjasama

dengan para manajer lain yang ikut bertanggungjawab atas perencanaan

umum perusahaan.

2. Manajer harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi

dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya. Perusahaan

yang berhasil biasanya mengalami pertumbuhan penjualan yang tinggi dan

memerlukan dukungan penambahan investasi. Para manajer keuangan

perlu menentukan laju pertumbuhan penjualan yang sebaiknya dicapai dan

membuat prioritas alternative yang tersedia.

3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan manajer lain di perusahaan,

agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin. Semua keputusan

(25)

keuangan maupun bukan manajer keuangan perlu mempertimbangkan

aspek keuangan tersebut.

4. Tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan

pembiayaan. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan

berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan yang akan

mempengaruhi nilai perusahaan.

Menurut H. Indriyo Gitosudarmo dan H. Basri (2002 : 20), tujuan

manajemen keuangan adalah meningkatkan nilai saham dan peningkatan

kekayaan perusahaan.Valueatau nilai perusahaan dimaksud, nilai perusahaan

saat ini dan nilai pada waktu yang akan datang, oleh karena itu perlu

pertimbangan nilai waktu dan uang (time value of money).

Pertimbangan nilai waktu dan uang dipergunakan untuk menilai

pengeluaran atau pemasukan yang akan diterima di waktu yang akan datang,

sedangkan evaluasi dan keputusan harus dilakukan sekarang (present value).

Untuk itu diperlukan perhitungan tingkat diskonto dalam pengeluaran atau

pemasukan yang akan datang.

Maksimisasi nilai perusahaan berarti maksimisasi kekayaan atau

kemakmuran dari pemegang saham dan pihak lain yang terkait. Maksimisasi

kekayaan pemegang saham dapat diukur dari pendapatan per lembar saham

(Earning per Share /EPS).

(26)

B. Laporan Keuangan

Sebagai faktor internal perusahaan, laporan keuangan memegang

peranan penting. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses

akuntansi, dimana laporan keuangan tersebut dapat digunakan sebagai alat

komunikasi bagi perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

mengenai data keuangan atau aktivitas perusahaan yang telah dilakukan.

Laporan keuangan dapat dijadikan dasar untuk menentukan atau menilai

posisi keuangan suatu perusahaan yang selanjutnya dari hasil analisis tersebut

dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan ekonomi (Standar

Akuntansi Keuangan, 2002 : 56).

Menurut Soemarso (2005 : 46), laporan keuangan meliputi neraca,

laporan laba rugi dan laba ditahan, laporan arus kas serta catatan laporan

keuangan. Neraca dapat menunjukkan posisi keuangan perusahaan.

Unsur-unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah

aktiva, kewajiban dan ekuitas ( modal ). Aktiva adalah sumber daya yang

dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana

manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh. Kewajiban

merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,

penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya

perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Ekuitas adalah hak residual

atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Laporan keuangan bagi perusahaan berfungsi untuk mengetahui

(27)

menyangkut bidang financial. Analisis terhadap laporan keuanagn ini

merupakan pedoman perusahaan dalam pengambilan keputusan-keputusan di

masa yang akan datang.

1. Tujuan dari pelaporan keuangan adalah sebagai berikut :

a. Pelaporan keuangan harus mengajukan informasi yang bermanfaat

begi investor, kreditur dan pihak lain yang potensial dalam membuat

keputusan-keputusan lain yang sejenis.

b. Pelaporan keuangan harus mengajukan informasi yang dapat

membantu investor, kreditur dan pengguna lain yang potensial dalam

memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian penerimaan kas

dimasa mendatang yang berasal dari pembagian dividen maupun

pembayaran bunga dan pendapatan dari penjual.

c. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya

ekonomi perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut (kewajiban

perusahaan untuk mentransfer sumber daya tersebut kepada

perusahaan atau pemilik modal) dan tampak dari transaksi.

d. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi

perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditur sering

menggunakan informasi masa lalu untuk membantu menaksir prospek

perusahaan.

(28)

2. Manfaat laporan keuangan dapat ditinjau dari :

a. Bagi pihak intern

1) Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianggap perlu.

2) Mengorganisasi dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan atau

aktivitas dalam perusahaan.

3) Merencanakan dan mengendalikan aktivitas sehari-hari dalam

perusahaan.

4) Mempelajari tahapan-tahapan kegiatan tertentu dalam perusahaan.

5) Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.

b. Bagi pihak ekstern

1) Investor

Para investor sangat berkepentingan dan memerlukan laporan

keuangan perusahaan karena mereka menanamkan modalnya di

perusahaan tersebut. Investor berkepentingan terhadap prospek

keuntungan dimasa mendatang dan perkembangan perusahaan

selanjutnya, untuk mngetahui jaminan investasinya dan untuk

mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek

perusahaan tersebut. Dari analisis laporan keuangan tersebut

investor dapat menentukan langkah yang harus ditempuhnya.

2) Kreditur

Sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak

(29)

terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang

bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan peminta

kredit akan diketahui malalui analisis laporan keuangan perusahaan

tersebut.

3) Instansi Pemerintah

Pemerintah sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan

perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang harus

ditanggung oleh perusahaan. Selain itu pemerintah juga akan

menggunakan laporan keuangan perusahaan untuk menjadi bahan

rujukan dalam membuat kebijakan dibidang ekonomi.

4) Pelanggan dan Supplier

Para pelanggan dan supplier memerlukan informasi yang

menyangkut perusahaan untuk mengetahui apakah hubungan

dengan perusahaan masih perlu untuk dipertahankan dan perlu atau

tidaknya membuka hubungan baru dengan pihak lain.

5) Masyarakat

Perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak bisa lepas dari

mesyarakat disekitarnya. Kontribusi perusahaan mambawa

perubahan dalam masyarakat seperti : ikut menyokong

perekonomian nasional dan memberdayakan tenaga kerja. Laporan

keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan

informasi mengenai kecenderungan dan perkembangan perusahaan

serta rangkaian aktivitasnya.

(30)

C. Piutang

1. Pengertian dan Jenis-Jenis Piutang

Dalam rangka memperbesar volume penjualan, kebanyakan

perusahaan besar menjual produknya dengan kredit. Penjualan kredit tidak

segera menghasilkan penerimaan kas tetapi menimbulkan piutang

langganan, dan barulah di kemudian hari akan diterima kas, pada saat

terjadinya aliran kas masuk yang berasal dari pengumpulan piutang

tersebut. Dengan demikian maka piutang merupakan elemen modal kerja

yang juga selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam

rantai perputaran modal kerja.

Menurut Indriyo (2002 : 45), piutang adalah merupakan aktiva

atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari

dilaksanakannya politik penjualan kredit. Sedangkan menurut Sarwoko

dan Abdul Halim (1999 : 105), piutang adalah aktiva yang menunjukkan

jumlah tagihan yang dimiliki oleh perusahaan sebagai hasil dari penjualan

barang dan jasa di dalam kegiatan usaha-usahanya.

Piutang juga merupakan salah satu bentuk investasi. Dia tidak

berbeda dengan investasi lain seperti investasi yang berujud dana kas dan

bank. Persediaan berbagai macam ( bahan baku, barang setengah jadi dan

barang jadi ) dan sebagainya. Sebagai salah satu bentuk investasi maka

piutang dagang (Adisaputro, 2003 : 61) :

a. Menyerap sejumlah dana modal kerja.

(31)

c. Mempengaruhi tingkat resiko perusahaan secara keseluruhan

d. Perlu dimonitor tingkat efisiensi pengelolaannya dari waktu ke waktu.

Menurut Haryono Jusup jenis piutang dibagi menjadi tiga yaitu (2001 :

52):

a. Piutang dagang

Piutang dagang adalah jumlah jumlah uang yang harus dibayar

oleh si pembeli kepada perusahaan. Piutang dagang umumnya

berjangka waktu kurang dari satu tahun. Oleh karena itu piutang

dagang dalam neraca dilaporkan sebagai aktiva lancar.

b. Piutang wesel

Piutang wesel lebih formal bila dibandingkan dengan piutang

dagang. Debitur (pihak yang harus membayar) dalam piutang wesel

membuat suatu janji tertulis kepada kreditur untuk membayar

sejumlah uang yang tercantum dalam surat janji tersebut pada waktu

tertentu di masa yang akan datang. Jangka waktu wesel bisa

bermacam-macam, tetapi pada umumnya paling sedikit 60 hari.

Berbeda dengan piutang dagang, piutang wesel bisa juga timbul

karena transaksi peminjaman uang.

c. Piutang lain-lain

Piutang lain-lain terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak

termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel. Dalam

(32)

perusahaan, direksi perusahaan, dan piutang kepada cabang-cabang

perusahaan. Pada umumnya piutang semacam ini termasuk piutang

jangka panjang, tetapi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu

tahun dilaporkan sebagai aktiva lancar.

2. Manfaat Piutang

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan

penjualan kredit antara lain (Adisaputro, 2003 : 62) :

a. Merupakan upaya untuk meningkatkan omset penjualan. Pembeli

yang tidak memiliki likuiditas tinggi mungkin sekali akan terdorong

untuk melakukan pembelian, ataupun pembelian biasa yang

jumlahnya kecil akan terdorong untuk membeli lebih banyak dengan

ditawarkannya kredit pada mereka. Dengan demikian kebijakan kredit

dapat meningkatkan daya saing perusahaan itu.

b. Dengan meningkatnya volume penjualan maka keuntungan pun

diharapkan akan meningkat. Dengan demikian kredit akan mempunyai

akibat yang positif dari segi penilaian investasi secara keseluruhan.

c. Dengan adanya hubungan hutang piutang maka hubungan dagang

antara perusahaan dengan para pembelinya menjadi lebih erat,

sehingga kredit menjamin kontinyuitas hubungan.

d. Pada jenis usaha tertentu, seperti produsen rumah murah dan

perdagangan kendaraan bermotor, di mana hubungan kredit berjangka

lama maka kredit menciptakan keuntungan tambahan bagi penjual.

(33)

banyak, melainkan juga dari selisih bunga modal yang diperhitungkan

terhadap pembeli dengan bunga modal pinjaman yang sebenarnya

harus dibayarkan kepada Bank sebagai sumber dana pembelanjaan

piutang.

3. Tingkat Perputaran Piutang dan Budget Pengumpulan Piutang

Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam keadaan

berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal dalam piutang

adalah tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin

lama syarat pembayaran, berarti makin lama modal terikat pada piutang,

yang ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu

adalah makin rendah. Tingkat perputaran piutang (receivable turnover)

dapat diketahui dengan membagi jumlah credit sales selama periode

tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (Riyanto, 1995 : 90).

Periode terikatnya modal dalam piutang atau hari rata-rata

pengumpulan piutang dapat dihitung dengan membagi tahun dalam hari

dengan turnovernya. Hari rata-rata pengumpulan piutang dapat dihitung

dengan cara sebagai berikut : (1 tahun = 360 hari).

Adalah penting untuk membandingkan hari rata-rata

pengumpulan piutang dengan syarat pembayaran yang telah ditetapkan

oleh perusahaan. Apabila hari rata-rata pengumpulan piutang selalu lebih

besar daripada batas waktu pembayaran yang telah ditetapkan tersebut

(34)

bahwa banyak para langganan yang tidak memenuhi syarat pembayaran

yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Tinggi rendahnya tingkat perputaran piutang mempunyai efek

yang langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam

piutang. Makin tinggi turnovernya, berarti makin cepat perputarannya,

yang berarti makin pendek waktu terikatnya dengan modal dalam piutang,

sehingga untuk mempertahankan penjualan kredit tertentu, dengan naiknya

turnovernya, dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang

diinvestasikan dalam piutang (Riyanto, 1995 : 91).

D. Utang

1. Pengertian Utang

Utang dalam pengertian akuntansi tidak sesederhana yang ada

sehari-hari, tetapi meliputi masalah yang cukup rumit. Utang tidak hanya

kewajiban yang timbul dari transaksi pinjaman, tetapi dapat pula timbul

dari pengadaan barang secara kredit, penerimaan jasa pegawai, penawaran

hadiah dan lain-lain.

Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan pengertian utang

sebagai berikut: “Kewajiban (utang) merupakan pengorbanan ekonomis

yang wajib dilakukan oleh perusahaan dimasa yang akan datang dalam

bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh

(35)

Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisikan kewajiban sebagai

kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi dimasa depan yang timbul

dari kewajiban saat ini dari entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau

memberikan jasa kepada entitas lainnya dimasa depan sebagai akibat dari

transaksi atau peristiwa masa lalu (Dyckman, 2000 : 136).

2. Klasifikasi Utang

Mengenai penggolongan utang, ada yang hanya membaginya

dalam 2 golongan, yaitu utang jangka pendek (yaitu kurang dari satu

tahun) dan utang jangka panjang (lebih dari satu tahun). Tetapi banyak

penulis dalam bidang pembelanjaan yang membagi modal asing atau utang

dalam 3 golongan, yaitu (Riyanto, 1995 : 227) :

a. Utang Jangka Pendek

Utang jangka pendek adalah utang yang jangka waktunya paling

lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari

kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat

menyelenggarakan usahanya. Adapun jenis-jenis daripada utang

jangka pendek yang terutama adalah :

1) Kredit Rekening Koran

2) Kredit dari penjual

3) Kredit dari pembeli

4) Kredit Wesel

(36)

b. Utang Jangka Menengah

Utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktu atau

umumnya adalah lebih dari satu tahun dan kurang 10 tahun.

Kebutuhan membelanjai usaha dengan jenis kredit ini dirasakan

karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan kredit

jangka pendek di satu pihak dan juga sukar untuk dipenuhi dengan

kredit jangka panjang di lain pihak. Bentuk-bentuk utama dari kredit

jangka menengah adalah

1) Term Loan

2) Lease Financing

c. Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah

panjang umumnya lebih dari 10 tahun. Utang jangka panjang ini pada

umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan atau

modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk

keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Adapun jenis atau

bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang antara lain :

1) Pinjaman Obligasi

2) Pinjaman Hipotik

3. Tujuan Utang

Motivasi utama perusahaan memperoleh pendanaan usaha melalui

(37)

pemegang saham, utang lebih murah dibandingakn dengan pendanaan

ekuitas paling tidak karena 2 alasan (Wild, 2005 : 213) :

a. Bunga sebagian besar utang jumlahnya tetap dan, jika bunga lebih

kecil dari pengembalian yang diperoleh dari pendanaan utang, selisih

lebih atas pengembalian akan menjadi keuntungan bagi investor

ekuitas.

b. Bunga merupakan beban yang dapat mengurangi pajak sedangkan

dividen tidak.

Umumnya perusahaan menggunakan baik pendanaan utang

maupun pendanaan ekuitas. Kreditor biasanya tidak mau memberikan dana

tanpa perlindungan dari pendanaan ekuitas.

4. Leverage Ratio

Leverage Ratio adalah perbandingan antara dana yang berasal

dari pemilik dengan dana yang berasal dari kreditur. Rasio ini sangat

penting bagi para kreditur atau calon kreditur yang memerlukan informasi

berapa para pemilik mempunyai dana sebagai dasar menentukan tingkat

keamanan kreditur. Apabila dana yang disediakan oleh pemilik merupakan

jumlah kecil dibanding dengan yang diserahkan oleh para kreditur, maka

berarti bahwa perusahaan sangat tergantung pada kreditur. Selain itu

kreditur juga diberikan informasi tentang ketergantungan perusahaan pada

para kreditur. Makin besar dana dari kreditur, berarti makin besar peranan

kreditur dalam mengendalikan perusahaan (Machfoedz, 1996 : 96).

(38)

Menurut Sarwoko dan Halim (1989 : 53) rasio ini mengukur

perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang

dipinjam perusahaan dari kreditur. Rasio ini menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka pendek

maupun jangka panjang. Yang termasuk dalam rasio ini adalah :

a. Total Debt to Total Asset Ratio

Merupakan perbandingan total hutang dengan total aktiva. Rasio

ini menunjukkan berapa total aktiva yang disediakan untuk menjamin

hutang perusahaan. Semakin tinggi nilainya semakin besar jumlah

modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan

perusahaan. Rasio ini dihitung sebagai berikut :

Total Debt to Total Asset Ratio =

Aktiva Total

Hutang Total

b. Total Debt to Equity Ratio

Merupakan perbandingan antara total hutang dengan modal

sendiri. Rasio ini menunjukkan berapa rupiah modal sendiri yang

disediakan untuk membayar hutang. Rasio ini dihitung sebagai berikut

Total Debt to Equity Ratio =

Modal Total

Hutang Total

c. Long Term Debt to Equity Ratio

Merupakan perbandingan antara total hutang jangka panjang

dengan jumlah modal sendiri. Rasio ini menunjukkan jaminan atas

(39)

Long Term Debt to Equity Ratio =

Sendiri Modal

Panjang Jangka

Hutang

E. Profitabilitas/Laba

1. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dengan modal yang dimiliki perusahaan dalam periode

tertentu (Harnanto, 1991 : 325).

2. Ciri-Ciri Profitabilitas

Profitabilitas dapat dianggap sebagai criteria penilaian yang valid

untuk mengukur hasil pelaksanaan operasi perusahaan karena mempunyai

cirri-ciri :

a. Merupakan alat pembanding pada berbagai alternatif investasi atau

penanaman modal sesuai dengan tingkat resikonya masing-masing.

b. Mampu menggambarkan tingkat laba yang dihasilkan menurut jumlah

modal yang ditanamkan karena dinyatakan dalam angka relatif.

3. Penggunaan Profitabilitas

Penggunaan profitabilitas sebagai penilaian hasil usaha dapat

dipakai sebagai :

a. Indikator tentang efektivitas manajemen

Tinggi rendahnya profitabilitas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan

tergantung sebagian besar pada kapabilitas, usaha dan motivasi dari

manajemen.

(40)

b. Proyeksi laba perusahaan

Arti penting profitabilitas lainnya adalah untuk dipakai sebagai alat

Bantu membaut proyeksi laba perusahaan, karena profitabilitas

menggambarkan korelasi antara laba dengan jumlah modal yang

ditanamkan

c. Pengendali manajemen

Bagi pihak intern manajemen, profitabilitas dapat dipakai sebagai alat

pengendali. Profitabilitas dipakai untuk menyusun rencana, target,

anggaran, koordinasi, dan evaluasi.

4. Rasio-Rasio Profitabilitas

Tingkat profitabilitas perusahaan dapat diukur dari beberapa

aspek yaitu, Gross Profit Margin, Operating Income Ratio, Operating

Ratio, Net Profit Margin, ROA, ROI, Rate of return on net worth(Riyanto,

1995 : 335).

a. Gross Profit Margin =

neto Penjualan HPP -neto Penjualan

b. Operating Income Ratio

= neto Penjualan umum penjualan, si, administra biaya -biaya -HPP -neto Penjualan

c. Operating Ratio

= Neto Penjualan umum pemjualan, si, administra biaya -biaya HPP

d. Net Profit Margin =

Neto Penjualan pajak sesudah neto Keuntungan

e. ROA =

Aktiva Jumlah

(41)

f. ROI = Aktiva Jumlah Pajak Sesudah Neto Keuntungan

g. Rate of return on net worth =

Sendiri Modal Jumlah pajak sesudah neto Keuntungan

F. Pengaruh Piutang dan Utang Terhadap Profitabilitas

Dalam rangka memperbesar volume penjualannya, kebanyakan

perusahaan besar menjual produknya dengan kredit. Penjualan kredit tidak

segera menghasilkan penerimaan kas tetapi menimbulkan piutang langganan,

dan barulah kemudian pada hari jatuhnya terjadinya aliran kas masuk yang

berasal dari pengumpulan piutang tersebut. Dengan demikian maka piutang

merupakan elemen modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar

secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja (Riyanto, 1995 :

90).

Karena begitu pentingnya sebuah piutang bagi perusahaan, maka

piutang ini dimonitor untuk melihat apakah pos tersebut meningkat terlalu

banyak, tetap saja, stabil atau menurun. Dalam hal penagihan menunjukkan

adanya pengenduran maka investasi perusahaan dalam piutang akan

meningkat, dan ini akan mempengaruhi laba perusahaan disamping

bertambah tingginya kemungkinan kerugian karena piutang macet. Jadi posisi

piutang harus dimonitor secara ketat (Weston dan Brigham, 1990 : 213).

Sedangkan menurut Kuswadi (2005 : 4), setiap mengumpulkan

piutang berarti menambah uang kas yang diperlukan oleh perusahaan untuk

(42)

operasi lainnya. Setiap peningkatan penjualan seharusnya merupakan

peningkatan laba, berarti peningkatan aktiva secara proporsional.

Menurut LynM Fraser dan Aileen Ormiston (2004 : 235), jumlah

dan porsi utang dalam struktur modal perusahaan sangat penting bagi seorang

analis keuangan karenatrade off antara tingkat pengembalian dengan resiko.

Menggunakan hutang menimbulkan resiko karena hutang menimbulkan

komitmen tetap berbentuk bunga dan pelunasan hutang pokok. Walaupun

hutang berarti resiko, ini juga memberikan potensi perusahaan untuk

memperbesar keuntungan bagi si pemilik.

G. Hipotesis

Setiap mengumpulkan piutang berarti menambah uang kas yang

diperlukan oleh perusahaan untuk membayar utang beserta bunganya, gaji

pegawai, pajak dan biaya-biaya operasi lainnya. Setiap peningkatan penjualan

seharusnya merupakan peningkatan laba, berarti peningkatan aktiva secara

proporsional (Kuswadi, 2005 : 4). Sedangkan hutang walaupun berarti resiko

ini juga memberikan potensi perusahaan untuk memperbesar keuntungan bagi

si pemilik. Dengan melihat teori di atas maka penulis mengambil hipotesis

sebagai berikut : piutang dan utang berpengaruh secara simultan dan

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Berdasarkan karakteristik masalah maka penelitian digolongkan

sebagai studi empiris, yaitu penelitian yang menitik beratkan pada

pengumpulan dan pengolahan sumber data dari pihak ke tiga yang telah

dipublikasikan.

B. Tempat dan waktu penelitian

Tempat : Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma.

Waktu : Januari 2008 – Februari 2008.

C. Subyek dan obyek penelitian

1. Subyek penelitian adalah orang yang memiliki kapabilitas dan kompetensi

untuk dimintai keterangan/data penelitian. Dalam penelitian ini yang

menjadi subyek penelitian adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di

Bursa Efek Jakarta.

2. Obyek penelitian adalah data/informasi yang dibutuhkan untuk menjawab

masalah penelitian/menguji hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini

obyek penelitian adalah rasio piutang terhadap aktiva lancar, total debt to

equity ratiodan ROI perusahaan otomotif tahun 2003-2006.

(44)

D. Variabel penelitian dan Pengukuran

1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan

otomotif yang diukur dengan ROI. Alasan menggunakan ROI karena ROI

memakai perhitungan laba setelah pajak atau laba bersih.

ROI = Aktiva Jumlah Pajak Sesudah Neto Keuntungan

2. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

a. Rasio Piutang Terhadap Aktiva Lancar =

Lancar Aktiva

Piutang

b. Total Debt to Equity Ratio =

Modal Total

Hutang Total

E. Data Yang Diperlukan

1. Gambaran umum pasar modal Indonesia.

2. Neraca perusahaan otomotif tahun 2003-2006.

3. Laporan laba rugi perusahaan otomotif tahun 2003-2006.

F. Populasi dan Sampling

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2002 : 72). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

(45)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2002 : 73). Tehnik pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling dari seluruh perusahaan otomotif yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan maksud untuk memperoleh sampel

yang betul-betul representatif. Perusahaan yang memenuhi kriteria akan

dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini. Adapun kriteria yang digunakan

dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta minimal pada tahun 2002.

2. Perusahaan telah menyerahkan laporan keuangan tahun 2003-2006,

dimana laporan keuangan per 31 Desember tersebut merupakan laporan

keuangan yang sudah diaudit.

3. Perusahaan belum pernah di-delistoleh Bursa Efek Jakarta.

G. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi,

yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara melihat dan mempelajari

dokumen-dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian. Data

yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah data sekunder yang

diperoleh dariwww.jsx.co.id

H. Tehnik Analisis Data

1. Analisis regresi linier berganda

Untuk mengetahui pengaruh piutang dan utang secara bersama-sama

(46)

menggunakan analisis regresi linier berganda dengan rumus sebagai

berikut (Mustafa, 1995 : 127) :

Y= a + b1X1b2X2

Dimana :

Y = variabel terikat (ROI)

a = konstanta

, 2 1,b

b = koefisien regresi

2 1,X

X = variabel bebas (Rasio Piutang Terhadap Aktiva Lancar, Total

Debt to Equity Ratio).

2. Uji koefisien Regresi Linear Berganda

Uji F digunakan untuk menguji apakah benar-benar ada pengaruh yang

signifikan dari piutang dan utang secara simultan terhadap peningkatan

profitabilitas perusahaan. Untuk pengujian tersebut diperlukan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Hipotesis nol

HO : b1,b2 0, artinya piutang dan utang tidak berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan.

b. Hipotesis alternatif

0, b , b : 1 2

A

H artinya piutang dan utang berpengaruh secara simultan

(47)

c. Dipilihlevel of significance( ) = 5% artinya taraf kesalahan atau taraf

kekeliruan hanya 5%.

1) -k -n k, , ( tabel F

F

df = n-k-1

n = banyaknya prediktor

k = jumlah variabel

d. Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis

1) HO ditolak jika Fhitung Ftabel

2) HO diterima jika Fhitung Ftabel

e. Statistik Uji F dengan rumus (Husaini Usman dan R. Purnomo Setiady

Akbar, 1995 : 24) :

) 1 ( ) 1 ( 2 2 R k k n R F    

 1 1 22 2

) 2 , 1 ( y y x b y x b Ry Dimana :

R : koefisien regresi linier berganda

n : jumlah sampel

k : jumlah variabel independen

(48)

f. Diagram pengujian hipotesis

Daerah

Penerimaan HO daerah penolakan HO

) 1 ,

,

( k nk

F

(49)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta

Bursa efek di Indonesia pertama kali didirikan di Batavia (Jakarta)

oleh pemerintah colonial Belanda pada tanggal 14 Desember 1912 dengan

memperjualbelikan sekuritas berupa saham dan obligasi

perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia. Pada tahun 1939 terjadi

Perang Dunia II sehingga bursa efek di Indonesia terhambat perkembangannya

dan kemudian resmi ditutup pada tanggal 10 Mei 1940. Tetapi kemudian pada

tanggal 23 Desember 1940 bursa efek di Jakarta sempat dibuka kembali,

walaupun kemudian ditutup kembali ketika Jepang masuk Indonesia.

Selanjutnya pasar modal mulai digiatkan dengan dibukanya kembali

Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada 3 Juni 1952. Pembukaan BEJ tersebut didorong

penerbitan obligasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1950. Aktivitas

pasar modal mulai berkembang sampai dengan tahun 1958. Kelesuan yang

terjadi di pasar modal pada saat itu disebabkan oleh banyaknya warga Belanda

yang meninggalkan Indonesia dan dilakukannya nasionalisasi terhadap

perusahaan Belanda di Indonesia. Hal ini terjadi sampai dengan berakhirnya

masa pemerintahan orde lama.

Pada masa pemerintahan orde baru, pengaktifan kembali pasar modal

di Indonesia dimulai dengan pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal

(50)

(BAPEPAM) dan pembukaan pasar modal pada 10 Agustus 1977. Pada

awalnya tujuan pengaktifan kembali pasar modal lebih ditekankan pada asas

pemerataan, sehingga kepemilikan saham tidak jatuh ke tangan segolongan

masyarakat tertentu saja. Untuk tujuan itu maka pemerintah berperan aktif

dalam menangani pasar modal Indonesia. BAPEPAM dan PT Danareksa

diberikan prioritas membeli sedikitnya 50% saham yang ditawarkan.

Terlalu besarnya campur tangan pemerintah merupakan salah satu

faktor penyebab lambannya perkembangan pasar modal di Indonesia.

Ditambah lagi adanya deregulasi perbankan pada tahun 1983, menyebabkan

tingkat suku bunga deposito naik, sehingga investasi di pasar modal menjadi

kurang menarik bagi masyarakat. Selama kurun waktu 1977-1988, hanya 24

perusahaan yang melakukan emisi saham di bursa efek dengan nilai Rp 129,4

milyar dan tiga perusahaan melakukan emisi obligasi senilai Rp 535,7 milyar.

Kemudian, pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi seperti Paket

Desember 1987, Paket Oktober 1988, Paket Desember 1988, dan Paket

September 1977 yang bertujuan menggairahkan perdagangan bursa efek di

Indonesia. Pada prinsipnya peraturan-peraturan tersebut merupakan

langkah-langkah penyesuaian terhadap peraturan-peraturan sebelumnya untuk

mendorong pertumbuhan pasar modal yang sehat dan kuat.

Paket Kebijaksanaan Desember 1987 (Pakdes 1987), berisi kebijakan

yang menyederhanakan proses emisi sekuritas, membuka kesempatan yang

(51)

serta memberi kesempatan bagi perusahaan baru yang mempunyai laba untuk

mencari modal di Bursa Paralel Indonesia (BPI). Penyederhanaan proses

penerbitan saham dan obligasi dilakukan dengan melonggarkan persyaratan

bagi perusahaan yang ingin go public dengan tidak diharuskannya perolehan

laba sebesar 10% dari modal sendiri dalam dua buku terakhir berturut-turut.

Proses emisi yang dilakukan BAPEPAM juga dipercepat menjadi 90 hari

apabila persyaratan-persyaratannya sudah dipenuhi.

Paket Oktober 1988 (Pakto 88), berisi tentang penetapan pajak yang

sama bunga deposito dan dividen saham sebesar 15%. Kebijakan ini

dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik investasi di pasar modal. Pakto

88 juga memuat tentang ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK) pada sektor perbankan,sehingga mendorong masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan dananya di pasar modal.

Paket Desember 1988 (Pakdes 88), merupakan kebijakan pemerintah

untuk memberi kesempatan bagi swasta nasional untuk menyelenggarakan

bursa swasta dan menerapkan systemcompany listed.

Pada tahun 1991, bursa saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek

Jakarta dan menjadi salah satu bursa saham yang dinamis di Asia.

Swastanisasi ini mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM dari Badan

Pelaksana Pasar Modal menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

Paket September 1997, berisi tentang kebijakan pemerintah untuk

(52)

kecuali bagi saham-saham perbankan, guna mendorong investor asing

melakukan perdagangan di pasar modal Indonesia.

Pada Juli 2000, BEJ mulai menerapkan perdagangan jarak jauh sebagai

upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensi

perdagangan.

Pada Mei 2005, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System

(JATS), sebuah system perdagangan otomasi yang menggantikan system

perdagngan manual. System ini dapat memfasilitasi perdagangan saham

dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang

fair dan transparan disbanding system perdagangan manual.

B. Sejarah Singkat Perusahaan Otomotif

1. PT Astra Otoparts Tbk

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 20 September 1991. Perusahaan ini

berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Jakarta dan Bogor.

Kantor pusatnya beralamat di Jalan Raya Pegangsaan Dua Km 2,2 Kelapa

Gading, Jakarta. Perusahaan bergerak dalam perdagangan suku cadang

kendaraan bermotor dan menjalankan usaha dalam bidang industri logam,

suku cadang kendaraan bermotor, dan industri plastic. Perusahaan

(53)

2. PT Goodyear Indonesia Tbk

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 Januari 1917. Perusahaan ini

bergerak dalam bidang industri ban untuk kendaraan bermotor, penyaluran

dan ekspor ban. Kantor perusahaan dan pabrik perusahaan berlokasi di

Bogor. Penawaran saham perdana perusahaan dilakukan pada tanggal 10

November 1980.

3. PT Indomobil Sukses Tbk

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 20 Maret 1987. Kantor pusat

perusahaan ini ada di Wisma Indomobil Lt.16 Jl. MT. Haryono Kav. 8

Jakarta, sedangkan pabriknya ada di JL Raya Kamurang Citeureup Bogor.

Penawaran saham perdana dilakukan pada tanggal 15 November 1993.

4. PT Indospring Tbk

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 5 Mei 1978. Perusahaan ini bergerak

dalam bidang industri otomotif dan komponennya. Kantor perusahaan ini

ada di Jl. May Jend Soengkono Segoromadu Gresik Jawa Timur.

Penawaran saham perdana pada tanggal 10 Agustus 1990.

5. PT Multi Prima Sejahtera Tbk

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 7 Januari 1982. Ruang lingkup

kegiatan perusahaan manufaktur busi dan suku cadang kendaraan

bermotor. Perusahaan berkedudukan di Jalan Boulevard Palem Raya No.

7, Menara Matahari Lantai 12, Lippo Karawaci, Tangerang. Sedangkan

(54)

Kecamatan Gunung Putri, Jawa Barat. Penawaran saham perdana pada

tahun 1990.

6. PT Nipress Tbk

Perusahaan ini berdiri pada November 1970. Perusahaan ini berlokasi di

Jl. Narogong Raya Km. 26, Desa Klapa Nunggal, Kecamatan Cileungsi,

Bogor-Jawa Barat. Produknya adalah automotive battery, motorcycle

batterydansealed acid battery.

7. PT Prima Alloy Steel Tbk

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 20 Februari 1984. Ruang lingkup

kegiatan perusahaan meliputi industri rim, stabilizer, dan peralatan lain

dari alloy alumunium dan baja, serta perdagangan umum produk-produk

untuk tersebut. Kantor dan pabrik perusahaan berlokasi di Jalan Muncul

No. 1, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Penawaran umum perdana saham

perusahaan dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 1990.

8. PT Selamat Sempurna Tbk

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 19 Januari 1976. Ruang lingkup

kegiatan perusahaan adalah dalam bidang industri alat-alat perlengkapan

(suku cadang) dari berbagai macam alat-alat mesin pabrik dan kendaraan.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat yang beralamat

di Jl Pluit Raya I No. 1, Jakarta Utara, sedangkan pabriknya berlokasi di

Jakarta dan Tangerang. Perusahaan melakukan penawaran saham perdana

(55)

9. PT Sanex Qianjiang Motor Tbk

Perusahaan ini berdiri pada tanggal 21 Maret 2000. Kantor pusatnya ada di

Jl.Agung TimurX-Blok N.1, Nomor 11-14 Sunter Podomoro Jakarta.

Penawaran saham perdana pada tanggal 15 Juli 2004.

10. PT Sugi Samapersada Tbk

Perusahaan ini berdiri pada tanggal 26 Maret 1990. Kantor pusatnya

berada di Jl Raya Cakung Cilincing No. 95 Komplek Pemadam Jakarta.

Penawaran saham perdana pada tanggal 19 Juni 2002.

(56)

A. Deskripsi data

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di BEJ

pada tahun 2003-2006 dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Perusahaan telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta minimal pada tahun 2002.

2. Perusahaan telah menyerahkan laporan keuangan tahun 2003-2006,

dimana laporan keuangan per 31 Desember tersebut merupakan laporan

keuangan yang sudah diaudit.

3. Perusahaan belum pernah di-delistoleh Bursa Efek Jakarta.

Perusahaan otomotif yang terdaftar di BEJ terdapat 19 perusahaan sedangkan

yang memenuhi kriteria-kriteria seperti di atas adalah 10 perusahaan. Berikut

ini nama 10 perusahaan yang menjadi sampel penelitian :

TABEL 5.1

NO KODE PERUSAHAAN

1 AUTO PT Astra Otoparts Tbk

2 GPYR PT Goodyear Indonesia Tbk

3 IMAS PT Indomobil Sukses Tbk

4 INDS PT Indospring Tbk

5 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tbk

6 NIPS PT Nipress Tbk

7 PRAS PT Prima Alloy Steel Tbk

8 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk

9 SQMI PT Sanex Qianjiang Motor

10 SUGI PT Sugi Samapersada Tbk

(57)

B. Analisis Deskriptif

Berikut akan dijelaskan analisis deskriptif yaitu menjelaskan deskripsi

data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model penelitian.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut:

Tabel 5.2

Hasil perhitungan Mean dan Standar Deviasi dari variabel-variabel penelitian

Descriptive Statistics

40 -.1709 .1655 .026778 .0653529

40 .0459 .8563 .446427 .2379939

40 .13402 6.12552 1.4018935 1.37727671

40 ROI (Y)

Rasio Piutang (X1) Total Debt to Equity Ratio (X2) Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sumber : Hasil olah data SPSS

Pada variabel Profitabilitas, selama periode penelitian memiliki nilai

minimum sebesar -0,1709 artinya bahwa kemampuan aktiva untuk

menghasilkan laba adalah sebesar -17,09%, atau perusahaan dalam kondisi

rugi (loss). Nilai maksimum sebesar 0,1655 artinya kemampuan aktiva

tertinggi perusahaan untuk menghasilkan laba adalah sebesar 16,55%. Nilai

rata-rata sebesar 0,026778 artinya dari 10 perusahaan otomotif yang terdaftar

di Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian, kemampuan rata-rata aktiva

untuk menghasilkan laba adalah sebesar 2,677%. Sedangkan standar deviasi

sebesar 0,0653529 artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari

(58)

Analisis deskriptif terhadap variabel rasio piutang menunjukkan

bahwa, selama periode penelitian variabel ini memiliki nilai minimum

sebesar 0,0459 artinya nilai terendah dari piutang perusahaan adalah sebesar

4,5% dari total aktiva lancarnya. Nilai maksimum sebesar 0,8563 artinya nilai

tertinggi piutang perusahaan adalah sebesar 8,5% dari total aktiva lancarnya.

Nilai rata-rata sebesar 0,446427 artinya dari 10 perusahaan otomotif yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian, rata - rata dari

piutang perusahaan adalah sebesar 4,4% dari total aktiva lancarnya.

Sedangkan standar deviasi sebesar 0,2379939 artinya selama periode

penelitian, ukuran penyebaran dari variabel rasio piutang , adalah sebesar

0,2379939 dari 40 kasus yang terjadi.

Untuk variabel hutang, selama periode penelitian memiliki nilai

minimum sebesar 0,13402 artinya bahwa kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajibanya terendah adalah sebesar 13,4% dari total modalnya.

Nilai maksimum sebesar 6,12552 artinya kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajibanya terbesar adalah sebesar 612,55% dari total modalnya.

Nilai rata-rata sebesar 1,4018935 artinya dari 10 perusahaan otomotif yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian, kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajibanya rata – rata sebesar 140,1% dari

total modalnya. Sedangkan standar deviasi sebesar 1,37727671 artinya

selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel hutang, adalah

(59)

C. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mempermudah perhitungan regresi dari data yang cukup

banyak maka dalam penelitian ini diselesaikan dengan bantuan perangkat

lunak (soft were) komputer program SPSS 11.5.

Hasil pengujian terhadap model regresi berganda terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan profitabilitas pada perusahaan

otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil analisis regresi dapat

ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 5.3

Hasil Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Variabel Bebas Terhadap Peningkatan profitabilitas

Variabel Koef. Regresi (b) Standar Error (Seb) t

hitung Probabilitas Keterangan

(Constant) -0.039 0.019 -2.083 0.044

Piutang 0.101 0.041 2.494 ** 0.017 S

Hutang 0.015 0.007 2.098 ** 0.043 S

N 40

R 0,573

R2 0,325

F hitung 9,047

Probabilitas 0,001

Keterangan * Signifikan pada level 1%, ** signifikan hingga level 5% S : Signifikan TS : Tidak signifikan

Sumber : Data hasil regresi

Pada penelitian ini digunakan model persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut :

Y1 = a + b1X1 + b2X2+ e

(60)

Dengan memperhatikan model regresi dan hasil regresi linear berganda

maka didapat persamaan faktor-faktor yang mempengaruhi Peningkatan

profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

sebagai berikut :

Y = -0,039 + 0,101X1+ 0,015X2

Berdasarkan berbagai parameter dalam persamaan regresi mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi Peningkatan profitabilitas, maka dapat

diberikan interpretasi sebagai berikut:

1. Konstanta (Koefisien a)

Nilai konstanta sebesar -0,039 yang berarti bahwa jika tidak ada variabel

bebas yang terdiri Piutang (X1), dan Hutang (X2), yang mempengaruhi

Peningkatan profitabilitas, maka besarnya profitabilitas sama dengan

-0,039.

2. Koefisien Piutang (b1)

Prosentase piutang (X1) mempunyai pengaruh yang positif dengan

peningkatan prosentase profitabilitas, dengan koefisien regresi sebesar

0,101. Dengan adanya pengaruh yang positif ini, berarti bahwa antara

Piutang (X1) dan Peningkatan profitabilitas menunjukkan pengaruh yang

searah. Prosentase piutang (X1) yang semakin meningkat mengakibatkan

peningkatan prosentase profitabilitas, begitu pula dengan prosentase

piutang (X1) yang semakin menurun mengakibatkan penurunan prosentase

(61)

3. Koefisien Hutang (b2)

Prosentase hutang (X2) mempunyai pengaruh yang positif dengan

peningkatan prosentase profitabilitas, dengan koefisien regresi sebesar

0,015. Dengan adanya pengaruh yang positif ini, berarti bahwa antara

Hutang (X2) dan Peningkatan profitabilitas menunjukkan pengaruh yang

searah. Prosentase hutang (X2) yang semakin meningkat mengakibatkan

peningkatan prosentase profitabilitas, begitu pula dengan prosentase

hutang (X2) yang semakin menurun mengakibatkan penurunan prosentase

profitabilitas.

D. Pengujian Hipotesis

Untuk membuktikan hipotesis yang menyatakan bahwa “piutang dan

utang secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

peningkatan profitabilitas” menggunakan uji F atau Uji ANOVA. Hasil uji F

diperolehFhitung sebesar 9,047 lebih besar dariFTabeldengan DF Regresion =

2 dan DF Residual = 37 maka didapat FTabel 3,2519. Karena Fhitung lebih

besar dari FTabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau dapat disimpulkan

bahwa ada pengaruh secara simultan piutang dan utang terhadap pningkatan

profitabilitas pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Jakarta. Hal ini dapat

diperjelas dengan gambar penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai

berikut:

(62)

Daerah

Daerah Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

0 3,2519 75,833

Gambar. 5. 1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho

Uji F-Statistik Variabel X1, dan X2terhadap Y

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh

positif dan signifikan variabel piutang dan utang secara simultan terhadap

peningkatan profiabilitas perusahaan otomotif di Bursa Efek Jakarta”

terbukti.

Kemudian untuk menunjukkan berapa persen peningkatan

profitabilitas yang dapat dijelaskan oleh kedua variabel bebasnya dapat dilihat

dari tabel 5.4 dibawah ini:

Tabel 5.4

Nilai dari Koefisien Determinasi, Koefisien Korelasi, dan Standar Error of Estimate dari Hasil Analisa Regresi

Model Summary

.573a .328 .292 .0549855

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Total Debt to Equity Ratio (X2), Rasio Piutang (X1)

a.

(63)

Dari tabel 5.4 di atas dapat diketahui koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,328. Dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,328, maka dapat

diartikan bahwa 32,8% peningkatan profitabilitas dapat dijelaskan oleh kedua

variabel bebas yang terdiri dari hutang dan rasio piutang. Sedangkan sisanya

sebesar 67,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

model penelitian.

E. Pembahasan dan Implikasi

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan adanya pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel rasio piutang (X1), dan hutang (X2),

secara simultan terhadap peningkatan profitabilitas pada perusahaan otomotif

di Bursa Efek Jakarta. Signifikansi tersebut dapat dilihat dari besarnya nilai

F-hitung lebih kecil F tabel. Hal ini berarti bahwa variabel rasio piutang (X1),

dan hutang (X2) telah mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam

meningkatkan perolehan laba perusahaan.

Karena begitu pentingnya sebuah piutang bagi perusahaan, maka

piutang ini dimonitor untuk melihat apakah pos tersebut meningkat terlalu

banyak, tetap saja, stabil atau menurun. Dalam hal penagihan menunjukkan

adanya pengenduran maka investasi perusahaan dalam piutang akan

meningkat, dan ini akan mempengaruhi laba perusahaan disamping bertambah

tingginya kemungkinan kerugian karena piutang macet. Jadi posisi piutang

harus dimonitor secara ketat (Weston dan Brigham, 1990 : 213).

(64)

Menurut LynM Fraser dan Aileen Ormiston (2004 : 235), jumlah dan

porsi utang dalam struktur modal perusahaan sangat penting bagi seorang

analisis keuangan karenatrade offantara tingkat pengembalian dengan resiko.

Menggunakan hutang menimbulkan resiko karena hutang menimbulkan

komitmen tetap berbentuk bunga dan pelunasan hutang pokok. Walaupun

hutang berarti resiko, ini juga memberikan potensi perusahaan untuk

memperbesar keuntungan bagi si pemilik.

Pengaturan utang yang efektif menjadi sangat penting untuk

kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan

kekurangan modal untuk beroperasinya kegiatan perusahaan, maka besar

kemungkinan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang

tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban

(65)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan di

bab terdahulu, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:

Secara simultan Piutang (X1), dan Hutang (X2), berpengaruh secara signifikan

terhadap peningkatan profitabilitas pada perusahaan otomotif di Bursa Efek

Jakarta. Jadi setiap prosentase peningkatan rasio piutang terhadap aktiva

lancar dan prosentase peningkatan total debt to total equity ratio diharapkan

akan meningkatkan prosentase ROI.

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Hal

ini disebabkan karena masih terdapatnya keterbatasan penelitian seperti :

1. Periode penelitian ini hanya terbatas pada periode tahun 2003 - 2006,

sehingga hasil kesimpulan ini kurang dapat digeneralisasikan untuk

periode-periode yang lain.

2. Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini hanya terbatas pada

perusahaan otomotif, sehingga kurang dapat digeneralisasikan untuk jenis

usaha yang lain, misalnya food and bavarage, lembaga keuangan atau

lainnya.

3. Penelitian ini belum menguji asumsi klasik dari regresi.

(66)

C. Saran

1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan sebaiknya dalam usahnaya meningkatkan

keuntungan atau profitabilitas harus mempertimbangkan beberapa faktor

yang penting bagi perusahaan yaitu hutang dan rasio piutang agar

peningkatan profitabilitas ini dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien

untuk menghasilkan kinerja yang baik. Hutang perusahaan dapat

diperbesar jika nilai kinerja perusahaan baik dan variabilitas pendapatan

bagus, sehingga pihak ketiga akan memberikan kepercayaan terhadap

perusahaan tersebut karena nilai jaminannya lebih besar. Pihak perusahaan

sebaiknya mengelola piutang secara efektif dan efisien yang menyangkut

tentang laba atau tambahan laba yang diperoleh dengan perubahan

kebijakan penjualan dengan beban yang timbul karena adanya piutang.

2. Saran Penelitian Lanjutan

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya

sebaiknya periode penelitian yang digunakan ditambah sehingga

menghasilkan informasi yang lebih mendukung. Jumlah sampel yang

digunakan dapat ditambah dan dapat diperluas ke beberapa sektor

perusahaan. Jumlah rasio keuangan yang dijadikan sebagai model

penelitian diperbanyak. Perlunya dilakukan uji klasik regresi agar

(67)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. (2003).Anggaran Perusahaan 2.Yogyakarta : BPFE.

Fraser, Lynn M & Ormiston, Aileen. (2004).Memahami Laporan Keuangan, Alih Bahasa : Sam Setyautama.Jakarta : PT Indeks.

Gitosudarmo, Indriyo & Basri, H. (2002). Manajemen Keuangan Ed. 4. Yogyakarta : BPFE.

Harnanto. (1991).Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta : BPFE.

Hasan, M. (2002).

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pengelolaan skripsi oelh fakultas artinya tahap-tahap yang harus dilakukan mahasiswa untuk bisa menyelesaikan skripsi.Hal ini tentunya mengacu pada buku pedoman penulisan

Dimulai dari analisis masalah, pembuatan struktur navigasi, pembuatan desain page, pembentukan dan penggabungan elemen-elemen website, penentuan link antar page, proses running

Skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas dan Identifikasi Senyawa Kimia Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L) terhadap Beberapa Bakteri

hydrophila memiliki ciri utama yaitu berbentuk seperti batang yang berukuran 0,8-1 x 1-3,5 µm, bersifat Gram negatif, fakultatif aerobik (dapat hidup dengan atau tanpa oksigen),

Abstrak: Jurnalisme tabloid merupakan terminologi yang sering diperdebatkan, dikritisi dan dicaci. Padahal, bentuk jurnalisme ini sebenarnya melayani selera pembaca yang

a) Menurut M.T.E Hariandja (2002), sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,

sekali digunakan karena strukturnya yang kuat namun memiliki berat yang ringan. Diantaranya sebagai bahan dasar body mobil, bahkan pesawat yang membutuhkan struktur bahan