TANGGAPAN MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA TERHADAP
PENGGUNAAN REFERENSI BERBAHASA INGGRIS
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Frans Dwi Nugroho
NIM: 019114013
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
TANGGAPAN MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA TERHADAP
PENGGUNAAN REFERENSI BERBAHASA INGGRIS
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Frans Dwi Nugroho
NIM : 019114013
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA JOGJAKARTA
iv
Mengenal diri sendiri
Adalah sebuah perjalanan
Menguasai diri sendiri
Adalah tujuannya
(Vijayeswaran)
Belajar sikap sukses pohon bamboo
Terus membangun akar pondasi agar tetap kokoh,Terus membangun ruas demi ruas yang ulet Hingga menjulang tinggi.
Mengikuti kemanapun terpaan angin tanpa melawan Namun tetap kembali ke tempat semula
Kokoh, berprinsip dan lembut
v
Skripsi ini aku persembahkan untuk:
Bapa-Ibu
Kakakku
Serta orang-orang dan
mahluk-mahluk disekitarku
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Februari 2008
Penulis
vii ABSTRAK
TANGGAPAN MAHASISWA PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA TERHADAP
PENGGUNAAN REFERENSI BERBAHASA INGGRIS
Frans Dwi Nugroho 019114013 Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Jogjakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa
fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma terhadap penggunaan referensi
berbahasa Inggris dalam perkuliahan. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian sebanyak 315 mahasiswa
Fakultas Psikologi angkatan 2003-2006. Hasil penelitian menunjukkan (1)
referensi berbahasa Inggris dinilai lebih baik dari referensi berbahasa Indonesia,
(2) motivasi didorong oleh suatu keharusan yang diberikan oleh dosen, selain
buku yang tersedia memang berbahasa Inggris sehingga mau tidak mau
mahasiswa membaca referensi berbahasa Inggris, (3) lemahnya pengetahuan
bahasa Inggris menyulitkan mahasiswa membaca referensi berbahasa
Inggris, (4) sebagian besar mahasiswa merasa senang dan takut dalam
mengunakan referensi berbahasa Inggris, (5) Usulan yang diberikan mahasiswa
terhadap fakultas adalah fakultas diharapkan mendukung program penggunaan
referensi berbahasa Inggris. Mahasiswa sendiri diharapkan tetap bersemangat dan
terus meningkatkan kemampuan dalam bahasa Inggris. Dosen juga diharapkan
viii ABSTRACT
THE RESPONSES OF THE PSYCHOLOGY STUDENTS OF SANATA DHARMA UNIVERSITY TOWARD ENGLISH REFERENCES
Frans Dwi Nugroho Psychology Faculty Sanata Dharma University
Jogjakarta 2008
This present study investigated the responses of Psychology students of
Sanata Dharma toward using English references in lecture. This study was a
descriptive research. Three hundred and fifteen students of Psychological Faculty
class of 2003-2006 completed survey questionnaire. The results were (1) English
references were evaluated better than Indonesian references, (2) since the lecturers
require students to read English references and there was only English books,
participants were forced to read English references, (3) participants meet
difficulties in reading English references since their knowledge in English was
low, (4) most participants felt happy and afraid in using English references, and
(5) participants suggested the faculty to support using English references. The
students themselves required keep the spirit and increase the capability in English.
The lecturers also required encourages the students to get used to using English
Yang bertanda
tangan di bawah ini, saya mahasiswa
Universitas Sanata
Dharma:
Nama.
: Frans Dwi Nugroho
NomorMahasiswa : 0191
14013
Demi pengembangan
ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas
Sanata
Dharma karya ilmiah saya yang be{udul:
TANGGAPAN MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
TERHADAP PENGGUNAAN REFERENSI BERBAHASA INGGRIS
Beserta perangkat
yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan
Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalma bentuk pangkalan data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan mempublikasikannya
di Intemet atau media lain
untuk kepentingan
akademisi tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada
saya selamatetap
tercantumkan
nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan
ini yang saya buat dengan
sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada
tanggal:28
Mei 2008
Yang menyatakan
ry
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur atas kasih Tuhan yang begitu besar sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini tak lepas dari peran serta dan bantuan
dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan… Terima kasih banyak Tuhan… untuk KasihMu yang begitu besar,
Hikmat, Penyertaan dan kesetiaanMu di sepanjang jalan kehidupanku….
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. A. Supratiknya selaku dosen pembimbing. Terima kasih atas
kesediaan waktu, perhatian, kesabaran dan bantuan yang amat berharga bagi
penulis sehingga karya ini akhirnya bisa terselesaikan.
4. Kepada Dr. T. Priyo Widiyanto, M.si dan MM. Nimas Eki S., S.Psi., Psi.,
M.Si selaku dosen penguji. Terima kasih atas kesempatannya, kita sudah
bersama kurang lebih dua jam di ruang rapat untuk ujian skripsi.
5. Bp. Heri Widodo, S.Psi. Terimakasih banyak atas bimbingan, bantuan yang
telah banyak diberikan kepada saya. Terima kasih juga atas kesempatan dan
berbagai pengalaman yang amat berharga, baik. Banyak pengalaman yang
saya dapatkan ketika kita berproses bersama. Sukses selalu ya, Pak…
6. Ibu Sylvia CMYM, S.Psi., M.si selaku dosen pembimbing akademik, terima
kasih atas penyertaannya selama ini.
7. Kepada Bp. Siswa, Bp. Cahyo, Bp. Minto, Mba Etta, Mba Titik, terima kasih
karena bersedia menyediakan waktunya untuk berbagi dengan saya…
8. Kepada Yang tercinta : Papa-Mama… Terima kasih banyak ya…Ma-Pa…
Frans akhirnya bisa menyelesaikan semua ini… Terima kasih atas kasih,
pengorbanan yang begitu besar yang telah diberikan pada saya. Frans sayang
Papa-Mama…Tuhan Memberkati kita selalu…
9. Kepada kakakku Ferry Prasetyono. Terima kasih atas suka duka dan
x
10. Edilburga Wulan Saptandari, terima kasih buat semua perhatian, cinta dan
kebersamaan yang membuat hidupku semakin penuh warna.
11. Kepada keluarga besar Soehendrodjati, Terimakasih ya atas perhatian, doa,
dan kasih sayang yang selalu diberikan buat saya.
12. Teman-teman fakultas Psikologi, terima kasih atas proses yang kita lalui
bersama. Thanks banget…
13. Thanks to Romolo….. Naik gunung bareng bule-nya kapan ya…..
14. Mas Gandung dan Mbak Nanik. Terima kasih atas bantuannya yang begitu
besar...
15. Mas Muji. Wow thanks mas, buat keceriaan yang tak ada matinya.
16. Buat Mas Doni, terima kasih.
17. Pak Gi’ terimakasih atas bantuan yang telah diberikan, dan juga untuk
senyuman dan sapaan yang semakin membuat suasana kampus semakin
hidup dan selalu harmonis.
18. Teman-teman Ass. Penelitian : Etik, Tyo, Christ, Bertha, Prima, Lita,
Merlin, Lia… Thanks atas kerja sama, kebersamaan, perhatian dan
support-nya. Akhirnya aku bisa menyelesaikan tugas akhirku dan aku akan
mengawali kehidupan yang lebih kompleks lagi.
19. Sahabatku yang baik : Doni, Bayu, Sutaman, Ferry, Punto, Yoyo, Dian,
Top-x, Ekodok, Narendra, Ernest, teman-teman JRS, teman-teman Poseidon,
teman-teman Geotrek (pa Sanda dan mba Ve) dan teman-teman semuanya
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas proses yang
telah bina selama ini. Bayak inspirasi yang saya dapatkan saat berproses
bersama.
20. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang
tidak dapat dsebutkan satu per satu. Terima kasih juga pada mahluk yang di
alam ini, semoga makhluk di dunia ini ikut bersuka cita. Terima kasih
banyak…
xi DAFTAR ISI
Halaman Judul ………. i
Halaman Persetujuan Pembimbing ………. ii
Halaman Pengesahan ………...……… iii
Halaman Motto ………...……… iv
Halaman Persembahan …...……….……… v
Pernyataan Keaslian Karya ………. vi
Ucapan Terima Kasih ………. vi
Abstrak .….……… ………… vii
Abstract ……….. viii
Kata Pengantar ……… ix
Daftar Isi .……… xi
Daftar Tabel ……… xiv
Daftar Lampiran ……… ………. xvi
BAB I PENDAHULUAN ……….. 1
A. Latar Belakang Masalah ………. 1
B. Rumusan Masalah ………..……… 5
C. Tujuan Penelitian ……...………...…. 5
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……… 7
A. Membaca Sebagai Tugas mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma……….……… 7
B. Penggunaan referensi berbahasa Inggris………..…... 10
1. Pentingnya referensi berbahasa Inggris……… 10
2. Kesulitan referensi bahasa Inggris …………..….……… 13
C. Tanggapan ……….……… 15
1. Pengertian Tanggapan ……….. 15
2. Aspek-aspek Tanggapan ……… 16
D. Tanggapan mahasiswa terhadap referensi berbahasa Inggris 19 BAB III METODE PENELITIAN………... 20
A. Jenis Penelitian ….……… . 20
B. Populasi dan sampel ………. . 20
C. Instrumen dan pertanggung jawaban mutu………. 22
1. Instrumen ……… 22
2. Pertanggung jawaban mutu ………... 26
D. Analisis Data ………..……….. 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………. … 29
A. Pelaksanaan penelitian ……….…. 29
B. Deskripsi hasil penelitian ………. 29
xiii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 50
A. Kesimpulan ……… 50
B. Saran……… 52
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Komponen-komponen alokasi waktu berdasarkan SKS ……….. 8
Tabel 2 : Jumlah populasi mahasiswa Psikologi tahun 2003-2006 ………. 21
Tabel 3 : Jumlah sampel dalam penelitian ……….. 21
Tabel 4 : Blueprint kuesioner tanggapan mahasiswa terhadap
referensi berbahasa Inggris ……….. 25
Tabel 5 : Kategorisasi jawaban subjek mengenai penggunaan
referensi berbahasa Inggris saat perkuliahan ……… 30
Tabel 6 : Kategorisasi opini mahasiswa mengenai penggunaan
referensi berbahasa Inggris ………... 31
Tabel 7 : Kategorisasi pengalaman mahasiswa saat membaca
referensi berbahasa Inggris ………... 31
Tabel 8 : Kategori perasaan dan alas an mahasiswa saat membaca
referensi berbahasa Inggris ……….. 32
Tabel 9 : Kategorisasi waktu dan alas an mahasiswa saat membaca
referensi berbahasa Inggris ………. 33
Tabel 10 : kategorisasi motivasi mahasiswa saat membaca referensi
berbahasa Inggris ……… 35
xv
tidaknya membaca referensi berbahasa Inggris ……… 36
Tabel 12 : Kategorisasi kesulitan mahasiswa saat membaca referensi
berbahasa Inggris ……….. 36
Tabel 13 : Kategori perilaku mahasiswa saat mengalami kesulitan
membaca referensi berbahasa Inggris ………... 38
Tabel 14 : Ringkasan usulan untuk mahasiswa mengenai penggunaan
referensi berbahasa Inggris ……….. 39
Tabel 15 : Kategorisasi usulan mahasiswa untuk dosen terhadap
penggunaan referensi berbahasa Inggris ……….. 40
Tabel 16 : Kategorisasi usulan mahasiswa untuk fakultas mengenai
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Jawaban subjek dan pengolahan data penelitian
Lampiran 3 : Ringkasan Kategorisasi hasil penelitian
Lampiran 4 : Konsistensi jawaban responden
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bahasa Inggris menjadi bahasa yang banyak digunakan di seluruh dunia.
Ketika bahasa Inggris dipilih menjadi alat komunikasi diantara orang-orang dari
penutur bahasa yang berbeda-beda, bahasa Inggris menjadi bahasa internasional yang
sering disebut sebagai
lingua franca
(Dewaele dan Jenkins dalam Seidlhofer, 2005).
Selain digunakan sebagai bahasa global dalam komunikasi lisan, bahasa Inggris pun
digunakan secara luas dalam proses pertukaran informasi non-lisan atau tulisan. Surat
kabar, majalah, buku, jurnal, serta sumber-sumber informasi lainnya yang bahkan
dapat kita temui di dunia maya banyak menggunakan bahasa Inggris. Pemakaian
bahasa Inggris dalam penulisan informasi dianggap akan dapat dipahami oleh semua
orang dari latar belakang bahasa yang beraneka ragam.
negeri maupun yang ada di luar negeri. Mahasiswa memiliki keleluasaan untuk
mengakses berbagai referensi yang dibutuhkannya dari banyak sumber. Namun tak
dapat dipungkiri bahwa sebagian besar referensi tersebut menggunakan bahasa
Inggris.
Hasil penelitian Santoso (2005) menyebutkan bahwa mahasiswa Pendidikan
Bahasa Inggris semester 8 Universitas Sanata Dharma masih banyak mengalami
kesalahan dalam hal penulisan dan berbicara bahasa Inggris. Faktor yang melandasi
kesalahan tersebut adalah kurangnya mahasiswa berlatih berbicara, sehingga
menyebabkan perasaan gugup, takut, dan tidak percaya diri.
Kompetensi Dasar Tingkat SMA/MA yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (2006), pada saat lulus SMA siswa seharusnya telah memenuhi standar
kompetensi berbahasa Inggris yang meliputi kemampuan mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis.
Selain mendapat pelajaran bahasa Inggris dari pendidikan
formal, pengetahuan bahasa Inggris didapat pula dari lagu, film, atau bacaan-bacaan
popular seperti novel berbahasa Inggris.
Bahasa Inggris tetap merupakan bahasa asing bagi sebagian mahasiswa. Tidak
semua mahasiswa menguasai dan menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan
sehari-hari. Bahasa ini tidak selalu dikenal dan dipelajari sejak usia dini. Akan tetapi
mahasiswa dihadapkan pada realita bahwa masyarakat, khususnya dalam dunia
pendidikan, meletakkan bahasa Inggris sebagai sesuatu yang penting.
Mengingat bahwa sumber bacaan yang mutakhir hampir semuanya ditulis
dalam bahasa Inggris, keterampilan membaca dalam bahasa Inggris menjadi hal yang
penting. Carrell dan Grabe (dalam Us
ǒ
-Juan, 2006) menyebutkan bahwa kemampuan
membaca dalam bahasa Inggris merupakan sesuatu yang penting untuk meraih
keberhasilan dalam studi di dunia akademik dan kerja profesional di masa yang akan
datang.
Inggris, mendengarkan musik yang menggunakan bahasa Inggris dll.
Perilaku-perilaku ini sangat menunjang dalam meningkatkan kemampuan dalam berbahasa
Inggris, selain itu niat untuk mempelajari bahasa Inggris sangat besar sehingga para
siswa tergerak untuk menggunakan bahasa Inggris untuk mempelancar dan
menambah pengetahuannya menggunakan bahasa Inggris.
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tanggapan
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma terhadap penggunaan
referensi berbahasa Inggris.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tanggapan
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma terhadap penggunaan
referensi berbahasa Inggris dalam perkuliahan?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma terhadap penggunaan referensi berbahasa
Inggris.
D.
Manfaat Penelitian
a.
Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan
ilmiah berupa suatu wacana fenomenologis dalam bidang ilmu psikologi
sosial dan psikologi pendidikan khususnya dalam melihat tanggapan
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma terhadap
referensi berbahasa Inggris.
b.
Manfaat Praktis
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Membaca Sebagai Tugas Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata
Dharma
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma didirikan tahun 1996
berdasarkan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 162/DIKTI/Kep/1996
tanggal 4 Juni 1996.
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma bertujuan
mempersiapkan Sarjana Psikologi dan Psikolog yang berkualitas, dalam arti: (a)
kompetensi keilmuwan dan profesi yang tinggi; (b) kepribadian yang dewasa
dan utuh, integritas moral yang tinggi, nurani keilmuwan yang kokoh dan tajam
serta kepedulian dan tanggung jawab yang besar terhadap sesama lingkungan;
(c) kemampuan akademik yang memadai untuk berkembang secara mandiri
maupun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Buku
Pedoman Program Studi Pskologi, 2004).
ukuran kegiatan belajar mengajar yang terdiri atas komponen-komponen
sebagai berikut:
Tabel 1
Komponen-Komponen Alokasi Waktu Berdasarkan SKS
Kegiatan
Belajar
Terstruktur &
terjadwal
Tidak
terjadwal
(menit)
Mandiri
(menit)
Jumlah
(menit)
Kuliah Teori
50 menit
60
60
170
Seminar 50
menit 60 60 170
Kuliah Praktek
2 x 50 menit
60
60
220
Praktek
Laboratorium
3 x 50 menit
60
60
270
Praktek
Lapangan
4 atau 5
jam/minggu
60 60
Tugas mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah berperan
aktif dalam perkuliahan didalam kelas maupun di luar kelas. Guna menambah
pengalaman dalam bidang akademik, salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan membaca
Menurut Cohen (dalam Arohana, 2002), membaca adalah sebuah
aktivitas dan merupakan hasil persepsi yang diinterpretasikan dari
simbol-simbol huruf kedalam sebuah rangkaian kata-kata yang digabungkan dalam
sebuah kalimat sehingga dapat dipahami dan dimengerti. Keberhasilan dalam
membaca tergantung pada apa yang diperoleh waktu membaca, bagaimana
motivasi pembaca dalam memahami suatu teks, apakah pembaca mengerti apa
yang dibaca, kesiapan diri dari pembaca pada saat membaca teks, keakraban
pembaca dengan topik bacaan, dan kerumitan materinya.
B.
Penggunaan Referensi Berbahasa Inggris
1. Pentingnya Referensi Berbahasa Inggris
Hampir semua lembaga pendidikan, termasuk Universitas Sanata
Dharma menyediakan perpustakaan sebagai tempat mencari referensi yang
dibutuhkan dalam proses pendidikan. Mahasiswa diharapkan secara aktif
menggunakan perpustakaan sebagai salah satu acuan utama dalam menambah
pengetahuannya. Ilmu pengetahuan yang terus berkembang seiring kemajuan
jaman harus terus diikuti oleh mahasiswa. Maka, sangat penting untuk
mengejar lajunya pengetahuan dengan membaca.
Psikologi merupakan ilmu sosial yang selalu berubah mengikuti
perkembangan di sekitarnya. Ilmu psikologi muncul dari belahan dunia Barat.
Dalam perkembangannya, teori-teori terbaru psikologi pun masih terus
berkembang di dunia Barat. Oleh sebab itu banyak sekali buku yang
mengupas tentang teori dan perkembangan Psikologi dengan bahasa Barat,
khususnya bahasa Inggris. Pemakaian bahasa Inggris ini bertujuan agar semua
orang dari berbagai belahan dunia dapat memahaminya mengingat kedudukan
bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
pemberian materi hingga mengerjakan tugas-tugas kuliah. Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma, seperti halnya universitas-universitas lain di
Indonesia banyak mengadopsi buku-buku dari luar negeri sehingga buku-buku
referensi yang tersedia sebagian besar berbahasa Inggris. Penggunaan bahasa
Inggris pada berbagai referensi ini dapat dilihat pada koleksi buku yang
dimiliki Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Universitas Sanata
Dharma memiliki dua unit perpustakan, yaitu di kampus I Mrican dan kampus
III Paingan. Sampai dengan bulan Oktober 2006, diketahui bahwa pada dua
unit perpustakaan tersebut terdapat 1893 buah buku psikologi. Sejumlah 1243
buah buku atau 65,66% dari keseluruhan buku adalah buku berbahasa Inggris.
Sisanya, 650 buah buku (34,34%) adalah buku berbahasa Indonesia, bahkan
untuk buku-buku terbitan tahun 2000 keatas hampir 100% merupakan buku
berbahasa Inggris. Maka harus disadari dan diterima bahwa pada
kenyataannya, referensi berbahasa Inggris hampir selalu lebih mutakhir dan
mudah ditemukan. Oleh sebab itu mau tidak mau mahasiswa dituntut untuk
membaca referensi berbahasa Inggris karena keterbatasan referensi yang
berbahasa Indonesia.
yang dikarang oleh G.H. Bower & E.R. Hilgard atau Introduction to Theories
of Learning yang dikarang oleh B.R. Hergenhahn & H.M. Olson. Selain itu
untuk matakuliah Psikoterapi dianjurkan untuk membaca sumber bacaan yang
berjudul Manual for Theory and Practice of Counselling and Psychotherapy
yang dikarang oleh G. Corey. Dari sini dapat dilihat bahwa hampir sebagian
besar buku-buku acuan atau buku bacaan untuk setiap mata kuliah di fakultas
Psikologi didominasi oleh buku berbahasa Inggris.
2. Kesulitan Membaca Referensi Bahasa Inggris
Untuk mendapatkan informasi dan pemahaman tentang sebuah bacaan
mahasiswa harus membaca dengan pelan dan teliti. Wiriachitra (1982)
menyebutkan bahwa kesulitan dalam bahasa Inggris dalam membaca bacaan
ilmiah adalah sebagai berikut:
a.
Pengenalan kosakata
Dalam hal ini pembaca harus dapat menemukan arti kata dan aspek
ini sangat penting dalam membaca bacaan bahasa Inggris. Mengetahui
makna suatu kosa kata dapat dilakukan dengan:
1.)
Mengecek arti dalam kamus.
Ini merupakan hal yang mudah dan cepat dilakukan untuk
menemukan arti yang tepat pada sebuah kata.
2.)
Menginterpretasikan.
Dilakukan dengan melakukan analisis kata sehingga kata yang
dibaca dapat dipahami konteksnya dan dimaknai menjadi arti
yang utuh.
b.
Pemahaman kalimat
Ketika membaca buku, artikel, ataupun yang lainnya, pembaca
terkadang mengetahui arti setiap katanya, akan tetapi sulit mengerti
apa yang dimaksud dalam tulisan tersebut. Kalimat harus dipahami
sebagai suatu kesatuan, tidak terpotong-potong dan dilepaskan dari
konteksnya.
Walaupun penting memahami makna setiap kosakata, namun
terjemahan bahasa Inggris tidak dapat diterjemahkan kata perkata
melainkan dengan diterjemahkan sesuai konteks kalimatnya.
Menerjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia memerlukan
keterampilan khusus dalam memahami konteks kalimat.
c.
Analisis paragraph
Biasanya dengan membaca individu akan mengerti isi bacaan
tersebut. Akan tetapi hubungan antar paragraf dan keseluruhan bacaan
seringkali kurang diperhatikan. Bagian analisis paragraf ini jarang
sekali diperhatikan oleh pembaca bacaan berbahasa asing, mereka
lebih melihatnya secara global dan universal.
d.
Interpretasi ilustrasi
ilustrasi ini sangat membantu pembaca dalam memahami isi bacaan
yang sedang dibaca. Ilustrasi ini dapat berupa tabel, diagram, grafik,
foto dan lain-lain.
C.
Tanggapan
1.
Pengertian Tanggapan
Tanggapan tidak dapat dilepaskan dari proses persepsi. Persepsi
adalah proses penerimaan stimulus oleh indera yang diteruskan ke otak
sehingga membentuk suatu kesan. Persepsi ini akan membuahkan suatu
penilaian yang sangat subjektif dan memungkinkan terjadinya perbedaan antar
individu. Ketika terjadi proses persepsi, individu membentuk kesan mengenai
stimulus yang ada. Kesan yang terbentuk akan menuntun perilaku yang akan
dilakukan untuk merespon suatu stimulus. Kesan tidak akan muncul ketika
tidak ada persepsi yang terjadi pada individu. Ketika individu melakukan
proses persepsi maka individu sudah mempunyai suatu ide yang menuntunnya
dalam berperilaku tertentu (Watson, 1984). Kesan yang terbentuk dalam
proses persepsi akan membawa individu kedalam pembentukan tanggapan.
penginterpretasian terhadap rangsang-rangsang yang diterima oleh indera,
sehingga menimbulkan pengertian dan tanggapan terhadap suatu stimulus.
Berdasarkan kamus umum bahasa Indonesia (Poerwadarminta,
1978) tanggapan adalah balasan , jawaban, reaksi, respons, sahutan, sambutan,
sanggahan, tangkisan, komentar. Hal serupa juga diungkapkan oleh
Endarmoko (2006), tanggapan merupakan suatu respon yang diterima oleh
panca indera yang berupa pendapat atau reaksi.
2.
Aspek Tanggapan
a.
Reaksi Emosi
Reaksi mahasiswa terhadap bacaan berbahasa Inggris mungkin
bermacam-macam. Reaksi ini tergantung pada muatan emosi yang
terkandung dalam diri mahasiswa terhadap bacaan berbahasa Inggris
tersebut. Emosi inilah yang akan menjadi stimulus penyulut timbulnya
reaksi tertentu. Sebagai contoh, mahasiswa yang memiliki emosi takut
terhadap referensi berbahasa Inggris akan memikirkan
ketidakmampuannya dalam berbahasa Inggris ketika diberi tugas
membaca artikel berbahasa Inggris.
b.
Opini
c.
Perilaku
Perilaku ini mencerminkan sikap seseorang dalam menanggapi suatu
stimulus. Sears (1999) menyebutkan bahwa sikap ini dibagi menjadi
dua kategori, yaitu: sikap positif dan sikap negatif. Sikap positif
merupakan suatu respon yang menghasilkan perilaku baik, akan tetapi
sikap negatif merupakan suatu respon yang mengarah pada perilaku
menolak suatu objek yang dihadapi.
d.
Harapan
Harapan ini akan mengarah pada pembentukan suatu sikap. Sikap
merupakan hasil dari belajar dan akan mengalami perubahan setiap
saat. Sikap ini dipengaruhi oleh harapan sesorang terhadap stimulus
yang diterimanya. Walgito (dalam Hudaniah, 2003) menyebutkan
bahwa salah satu faktor yang menyebabkan seseorang berperlilaku
adalah harapan yang berasal dari dalam diri seseorang. Harapan ini
mengarah pada keinginan individu saat menanggapi suatu stimulus
yang dihubungkan dengan pengalaman dan kemampuan yang ada
dalam individu tersebut.
D.
Tanggapan Mahasiswa Terhadap Referensi Berbahasa Inggris
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskripsi dengan model survei. Penelitian ini mempunyai tujuan
untuk menjelaskan dan menggambarkan keadaan yang terjadi pada saat
ini. Penelitian ini tidak menguji atau tidak menggunakan hipotesis, tetapi
hanya mendeskripsikan informasi apa adanya yang sesuai dengan variabel
yang diteliti (Kountur, 2003).
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data
kuantitatif dan kualitatif. Perhitungan data kuantitatif dilakukan dengan
cara melihat frekuensi dari jawaban-jawaban yang muncul. Sedangkan
data kualitatif dianalisis dari alasan-alasan yang diberikan subjek sebagai
penjelasan jawabannya. Kedua cara ini digabungkan untuk melihat
bagaimana tanggapan mahasiswa mengenai penggunaan referensi
berbahasa Inggris.
B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Psikologi
Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2006/2007. Sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang masih aktif dalam kegiatan
perkuliahan, antara lain: angkatan 2003, 2004, 2005, dan 2006. Jumlah
angkatan 2007 tidak dimasukan kedalam populasi karena mahasiswa
tersebut baru masuk di fakultas Psikologi dan masih beradaptasi di bangku
perkuliahan. Karena telah tersedianya daftar sampel, maka peneliti
mengambil sampel dengan menggunakan teknik simplerandom sampling.
Peneliti menyediakan kuesioner sebanyak 462 eksemplar untuk dibagikan
pada para subjek. Kuesioner yang terkumpul kembali sebanyak 315
eksemplar.
Tabel 2
Jumlah Populasi Mahasiswa Psikologi Tahun 2003-2006 Angkatan 2003 2004 2005 2006
Jumlah mahasiswa 119 121 117 105
Total 462
Tabel 3
Jumlah sampel dalam penelitian
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Jumlah kuesioner 47 95 80 93
Total sampel 315
Penelitian dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Kampus III Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal
3 September 2007 sampai dengan hari Jumat tanggal 7 September 2007
dan hari Selasa tanggal 11 September 2007 sampai dengan hari Rabu
C. Instrumen dan Pertanggung Jawaban Mutu 1. Instrumen
Instrumen pada suatu penelitian adalah alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
cara pengamatan, wawancara, pengujian, atau melalui kuesioner
(Kountur, 2003; Effendi dan Singarimbun, 1989). Alat yang digunakan
dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data adalah kuesioner
tanggapan mahasiswa Universitas Sanata Dharma terhadap
penggunaan referensi berbahasa Inggris.
Kuesioner disusun dengan tidak menggunakan skala.
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari pertanyaan tertutup dan
terbuka. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang menyediakan
alternatif jawaban dan meminta responden untuk memilih dari
alternatif jawaban yang telah tersedia. Pertanyaan terbuka adalah
pertanyaan yang tidak memiliki alternatif jawaban sehingga responden
bebas menjawab sesuai dengan apa yang dialaminya.
Kuesioner dalam penelitian ini mengungkap aspek opini, reaksi
emosi, perilaku dan harapan. Selain itu dalam kuesioner ini
menambahkan aspek motivasi, pengalaman, dan kesulitan. Ketiga
aspek ini didapat dari pengembangan aspek reaksi emosi dan perilaku.
Selain itu, dapat memudahkan responden dalam menjawab dan
Kuesioner akan mengungkap tanggapan mahasiswa terhadap
penggunaan referensi berbahasa Inggris. Kuesioner dalam penelitian
ini terdiri dari tujuh bagian besar, yaitu: (1) opini mahasiswa terhadap
penggunaan referensi berbahasa Inggris, (2) motivasi mahasiswa
dalam membaca referensi berbahasa Inggris, (3) pengalaman yang
didapat ketika membaca referensi berbahasa Inggris, (4) kesulitan yang
dihadapi mahasiswa pada saat membaca referensi berbahasa Inggris,
(5) perilaku mahasiswa dalam menanggapi penggunaan referensi
berbahasa Inggris, (6) reaksi emosi yang dirasakan oleh mahasiswa
pada saat membaca referensi berbahasa Inggris, dan (7) harapan
mahasiswa terhadap penggunaan referensi berbahasa Inggris. Setiap
bagian pertanyaan akan mengungkap hal mengenai penggunaan
referensi berbahasa Inggris dalam perkuliahan. Referensi berbahasa
Inggris yang dimaksud di sini adalah segala macam sumber bacaan,
meliputi buku, jurnal, artikel ilmiah, maupun artikel populer yang
menggunakan bahasa Inggris.
Kuesioner terdiri dari sepuluh pertanyaan dengan rincian: dua
pertanyaan mengenai opini, satu pertanyaan mengenai motivasi, satu
pertanyaan mengenai pengalaman yang didapat setelah membaca, dua
pertanyaan mengenai kesulitan yang dihadapi, dua pertanyaan
mengenai perilaku yang dilakukan mahasiswa ketika membaca
satu pertanyaan mengenai harapan mahasiswa terhadap penggunaan
referensi berbahasa Inggris.
Kuesioner ini terdiri tiga macam bentuk pertanyaan. Pertama
adalah pertanyaan yang bersifat tertutup, yaitu: memberikan alternatif
jawaban agar responden dapat menjawab. Kedua adalah pertanyaan
yang bersifat terbuka, yaitu: pertanyaan yang membebaskan responden
dalam menjawab. Sedangkan yang ketiga adalah pertanyaan terbuka
dan tertutup, yaitu: responden diharapkan memilih alternatif jawaban
dan menjelaskan mengapa memilih pilihan tersebut.
Berikut ini adalah blueprint kuesioner tanggapan mahasiswa
Universitas Sanata Dharma terhadap penggunaan referensi berbahasa
Tabel 4
Blueprint Kuesioner Tanggapan Mahasiswa Terhadap Referensi Berbahasa Inggris
No Hal yang diungkap Aspek
Penggunakan referensi berbahasa Inggris
Jumlah aitem
No soal 1. Reaksi emosi - Apa yang Anda rasakan ketika
membaca referensi berbahasa Inggris?
Alasan:
1 4
2. Opini - Seberapa banyak referensi bahasa Inggris digunakan dalam perkuliahan?
- Bagaimana opini/pendapat anda mengenai penggunaan referensi berbahasa Inggris dalam perkuliahan?
2 1
2 3. Perilaku - Kapan atau pada saat apa Anda
membaca referensi berbahasa Inggris?
Alasan:
- Apa yang Anda lakukan ketika menemukan kesulitan dalam membaca referensi berbahasa Inggris?
2 5
9
4. Motivasi - Apa yang mendorong Anda membaca referensi berbahasa Inggris?
1 6
5. Pengalaman - Berdasarkan pengalaman Anda, apa sajakah yang Anda dapatkan ketika membaca referensi berbahasa Inggris?
1 3
6. Kesulitan - Apakah Anda mengalami kesulitan saat membaca referensi berbahasa Inggris?
- Saat Anda membaca referensi berbahasa Inggris, hal apa yang menjadi kesulitan utama Anda? Alasan:
2 7
8
7. Harapan - Sebutkan harapan/usulan Anda terkait dengan penggunaan referensi berbahasa Inggris?
1 10
2. Pertanggung jawaban mutu
Pada penelitian ini pertanggung jawaban mutu
menggunakan validitas muka yang diselidiki dengan cara meminta
pihak yang berkompeten untuk memeriksa kuesioner yang akan
diberikan dan kemudian diminta untuk menyimpulkan apakah
kuesioner telah memberikan kesan mampu untuk mengukur hal-hal
yang akan diukur. Validitas isi, yaitu pengujian item dilakukan
dengan analisis rasional terhadap isi kuesioner serta professional
judgement yang diperoleh dengan cara meminta pihak yang
berkompeten untuk memeriksa kuesioner yang akan diberikan, hal
ini bertujuan supaya kuesioner tersebut relevan dan tidak keluar
dari tujuan penelitian (Azwar, 1999).
Reliabilitas dalam penelitian ini dilihat dari konsistensi
jawaban responden yang diberikan saat menjawab kuesioner.
Kuesioner diberikan pada beberapa subjek dalam jeda waktu
tertentu untuk melihat konsistensi jawaban yang diberikan
responden (Patton, 1990).
D. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap.
Pertama, seluruh jawaban dihitung besar frekuensi dan prosentasenya.
Kedua, setiap jawaban yang berisikan alasan akan dikoding dan
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini akan melalui
tiga tahap (Kriyantono, 2006), yaitu:
1. Untuk menganalisis pertanyaan tertutup dilakukan dengan metode
penghitungan distribusi frekuensi:
a. Memasukan data mentah ke dalam bentuk tabel ringkasan.
b. Menghitung frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.) Menghitung berapa banyaknya responden untuk setiap
alternatif jawaban.
2.) Menghitung jumlah setiap jawaban berdasarkan alternatif
jawaban.
3.) Frekuensi dihitung dengan menggunakan rumus:
B A
x 100%
Keterangan:
A = Jumlah total setiap pilihan jawaban
B = Jumlah total seluruh jawaban yang diberikan responden
c. Membuat diagram untuk memudahkan melihat prosentase per
pilihan jawaban responden.
d. Menganalisis dan mendeskripsikan hasilnya.
2. Untuk mengalisis pertanyaan terbuka dilakukan tahap-tahap
sebagai berikut:
a. Koding berdasarkan data mentah yang didapat dari kuesioner.
Koding ini ditentukan berdasarkan alasan yang diberikan
responden dalam menanggapi penggunaan referensi berbahasa
b. Membuat kategorisasi berdasarkan koding yang telah dibuat.
c. Menghitung prosentase dengan menggunakan cara sebagai
berikut:
D C
X 100%
Keterangan:
C =Jumlah total setiap kategori D = jumlah responden
d. Membuat diagram untuk memudahkan melihat prosentase per
kategori jawaban responden.
e. Mencari hubungan antar kategorisasi agar dapat memahami
tanggapan dari setiap kategorisasi tersebut.
f. Analisis data untuk mendapatkan gambaran secara utuh
sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian.
3. Menggabungkan hasil analisis dari jawaban terbuka dan tertutup.
Hal ini dilakukan agar pengolahan data menjadi kaya dan dapat
saling melengkapi untuk melihat gambaran mengenai tanggapan
mahasiswa terhadap penggunaan referensi berbahasa Inggris.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Kampus III Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal
3 September 2007 sampai dengan hari Jumat tanggal 7 September 2007
dan hari Selasa tanggal 11 September 2007 sampai dengan hari Rabu
tanggal 12 September 2007.
Subjek penelitian sebanyak 343 mahasiswa yang masih aktif
mengikuti perkuliahan, yaitu terdiri dari mahasiswa angkatan 2003, 2004,
2005, dan 2006. Peneliti menyediakan kuesioner sebanyak 343 eksemplar
untuk dibagikan pada para subjek. Kuesioner yang terkumpul kembali
sebanyak 315 eksemplar (92%).
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Berikut ini adalah tabel ringkasan yang telah dihitung frekuensi
Tabel 5
Kategorisasi Jawaban Subjek Mengenai
Penggunaan Referensi Berbahasa Inggris Saat Perkuliahan
Penggunaan Referensi di Perkuliahan Frekuensi % Semua matakuliah 122 39% Beberapa matakuliah 190 60% Tidak pernah digunakan dalam
Perkuliahan 2 1%
Tidak menjawab 1 0%
Total Jawaban 315 100%
Diagram 1
Jawaban Mengenai Penggunaan Referensi Berbahasa Inggris
39%
60%
1%
Selur uh m at ak uliah Beber ap a m at ak uliah Tidak digun ak an
Dari Tabel 5 di atas tampak bahwa dari 315 mahasiswa, 122
mahasiswa (39%) menjawab penggunaan referensi berbahasa Inggris
digunakan dalam seluruh matakuliah, 190 mahasiswa (60%) menjawab
beberapa matakuliah, 2 mahasiswa (1%) menjawab referensi bahasa
Inggris tidak pernah digunakan dalam kegiatan perkuliahan dan 1
mahasiswa (0%) tidak menjawab. Hal ini menunjukkan, sebagian besar
mahasiswa menilai bahwa penggunaan referensi berbahasa Inggris dipakai
Tabel 6
Kategorisasi Opini Mahasiswa Mengenai Penggunaan Referensi Berbahasa Inggris
Opini mahasiswa terhadap referensi
berbahasa Inggris Frekuensi %
Opini positif 137 43%
Opini negative 53 17%
Kedua-duanya 125 40%
Jumlah responden 315
Diagram 2
Opini Mahasiswa Mengenai Penggunaan Referensi Berbahasa Inggris
Dari tabel 6 ditunjukkan bahwa 130 mahasiswa (43%) memiliki
opini positif, 53 mahasiswa (17%) memiliki opini negative, dan 125
mahasiswa (40%) memiliki dua opini sekaligus, baik opini positif maupun
negatif. Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa opini mahasiswa
terhadap penggunaan referensi berbahasa Inggris positif.
Tabel 7
Kategorisasi Pengalaman Mahasiswa Saat Membaca Referensi Berbahasa Inggris
Pengalaman saat membaca Frekuensi %
Baik 225 71%
Buruk 37 12%
Kedua-duanya 50 16%
Diagram 3
Pengalaman Saat Membaca Referesi Berbahasa Inggris
Dari Tabel 7 terlihat bahwa ketika membaca referensi berbahasa
Inggris 225 mahasiswa (71%) mempunyai pengalaman yang baik, 37
mahasiswa (12%) mempunyai pengalaman yang buruk, dan 50 mahasiswa
(16%) mempunyai pengalaman baik dan buruk sekaligus.
Tabel 8
Kategorisasi Perasaan dan Alasan Mahasiswa Saat Membaca Referensi Berbahasa Inggris
Perasaan saat membaca Alasan
Perasaan Frekuensi % Kategori Frekuensi %
Marah 24 7% Positif 83 26%
Senang 145 43% Negatif 172 55%
Jijik 8 2% Kedua-duanya 47 15%
Sedih 48 14% Total responden 315
Takut 108 32%
Bosan 8 2%
Jumlah total
jawaban 341 100%
Diagram 4
Perasaan Responden Pada Saat Membaca
7%
43%
2% 14% 32%
2%
Marah
Senang Jij ik Sedih
Diagram 5
Alasan Mahasiswa Mengenai Perasaan Saat Membaca Referensi Berbahasa Inggris
Dari Tabel 8 di atas nampak bahwa perasaan mahasiswa saat
membaca sangat bervariasi. Dua puluh empat mahasiswa (7%) cenderung
memiliki perasaan marah, 145 mahasiswa (43%) memiliki perasan senang,
8 mahasiswa (2%) memiliki perasaan jijik, 48 mahasiswa (14%) memiliki
perasaan sedih, 108 mahasiswa (32%) memiliki perasaan takut dan 8
mahasiswa (2%) memiliki perasaan bosan. Alasan yang melatarbelakangi
mahasiswa memiliki perasaan-perasaan tersebut ditunjukkan dengan 83
mahasiswa (26%) masuk ke dalam kategori emosi positif, 172 mahasiswa
(55%) masuk ke dalam kategori tidak emosi negatif, dan 47 mahasiswa
(15%) masuk dalam kategori kedua-duanya, baik emosi positif maupun
negatif.
Tabel 9
Kategorisasi Waktu dan Alasan Mahasiswa Saat Membaca Referensi Berbahasa Inggris
Waktu membaca referensi Alasan Pada saat apa
mahasiswa membaca Frekuensi % Kategori Frekuensi % Disuruh dosen 175 34% Internal 40 13% Mengerjakan tugas 230 44% Eksternal 229 73% Ingin menambah
pengetahuan 116 22%
Kedua-duanya 29 1%
Jumlah total jawaban 512 100%
Jumlah
Diagram 6
Waktu Mahasiswa Membaca
34%
44% 22%
Disu ruh dosen
Mengerj akan t ugas
I ngin m enam bah penget ahuan
Diagram 7
Alasan Mahasiswa Mengenai Waktu Membaca Referensi Berbahasa Inggris
Dari Tabel 9 di atas terlihat bahwa 175 mahasiswa (34%) membaca
referensi bahasa Inggris ketika disuruh dosen, 230 mahasiswa (44%)
membaca referensi bahasa Inggris ketika mengerjakan tugas, dan 116
mahasiswa (22%) membaca referensi bahasa Inggris ketika ingin
menambah pengetahuan. Dapat dilihat pula bahwa faktor eksternal
menjadi faktor pendukung yang dipilih oleh 299 mahasiswa (73%) ketika
menentukan waktu membaca referensi berbahasa Inggris. Sedangkan yang
mengaku bahwa faktor internal menjadi faktor pendukung dalam
mahasiswa (13%). Dua puluh sembilan mahasiswa (1%) memilikh
kedua-duanya, baik faktor eksternal maupun internal.
Tabel 10
Kategorisasi Motivasi Mahasiswa Saat Membaca Referensi Berbahasa Inggris
Motivasi saat membaca Frekuensi % Eksternal (Jawaban pilihan A) 142 45% Internal (Jawaban Pilihan B,C&D) 53 17% Kedua-duanya 108 34% Jumlah responden 315
Diagram 6
Motivasi Mahasiswa Saat Membaca Referensi Berbahasa Inggris
Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa motivasi membaca referensi
bahasa Inggris dipengaruhi oleh faktor eksternal, internal, serta gabungan
kedua faktor tersebut. Sebanyak 142 mahasiswa (45%) memilih faktor
eksternal sebagai motivator membaca referensi berbahasa Inggris. Seratus
enam puluh mahasiswa (17%) menilai bahwa motivasi membaca
dipengaruhi oleh faktor internal dan 108 mahasiswa (34%) menilai bahwa
motivasi membaca dipengaruhi oleh gabungan kedua faktor, internal dan
Tabel 11
Kategorisasi Respon Mahasiswa Terhadap Kesulitan atau Tidaknya Membaca Referensi Berbahasa Inggris
Kesulitan membaca referensi
berbahasa Inggris Frekuensi %
Ya 271 86%
Tidak 44 14%
Jumlah total jawaban 315 100%
Diagram 7
Pendapat Mengenai Kesulitan atau Tidaknya Membaca Referensi Berbahasa Inggris
86% 14%
Ya Tidak
Dari tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa 271 mahasiswa (86%)
mengalami kesulitan dan 44 mahasiswa (14%) tidak mengalami kesulitan
ketika membaca referensi berbahasa Inggris.
Tabel 12
Kategorisasi Kesulitan Mahasiswa Saat Membaca Referensi Berbahasa Inggris
Kesulitan membaca referensi Bahasa Inggris Alasan
Kesulitan utama Frekuensi % Kategori Frekuensi %
Mengenali kosa kata 161 35%
Bahasa yang
kompleks 97 31%
Memahami kalimat 167 37%
Kemampuan
kurang 133 42%
Menggabungkan
paragraph 95 21%
Kedua-duanya 17 5%
Menginterpretasikan
ilustrasi 34 7%
Jumlah
Diagram 8
Kesulitan Utama Dalam Membaca Referensi Berbahasa Inggris
Diagram 9
Alasan Mahasiswa Mengenai Kesulitan Pada Saat membaca Referensi Berbahasa Inggris
Dari tabel 12 di atas terlihat bahwa sebanyak 161 mahasiswa
(35%) mengalami kesulitan dalam mengenali kosakata, 167 mahasiswa
(37%) mengalami kesulitan dalam memahami kalimat, 95 mahasiswa
(21%) mengalami kesulitan dalam menggabungkan paragraf, dan 34
mahasiswa (7%) mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan ilustrasi.
Alasan yang dikemukakan mahasiswa beragam. Akan tetapi jika
dikategorikan, 97 mahasiswa (31%) melihat bahwa bahasa Inggris
merupakan bahasa yang kompleks, 133 mahasiswa (42%) memiliki
35%
37% 21%
7%
Mengenali kosakat a
Mem aham i kalim at
Mengabungkan paragraf
kemampuan yang kurang, sedangkan 17 mahasiswa (5%) melihat
kedua-duanya, bahasa Inggris sebagai bahasa yang kompleks serta kemampuan
diri yang kurang sebagai faktor yang menyulitkan dalam membaca
referensi berbahasa Inggris.
Tabel 13
Kategorisasi Perilaku Mahasiswa Saat Mengalami Kesulitan Membaca Referensi Berbahasa Inggris
Perilaku Saat Mengalami Kesulitan Frekuensi % Membuka kamus 240 41% Bertanya pada teman 183 31% Mencari referensi lain berbahasa
Indonesia 127 22%
Berhenti membaca 40 7% Jumlah total jawaban 590 100%
Diagram 10
Perilaku Saat Mengalami Kesulitan Membaca Referensi Berbahasa Inggris
41%
31% 22%
7%
Mam buka kam us Bert anya pada t em an
Mencari referensi lain berbahasa I ndonesia Berhenti m embaca
Dari tabel 13 di atas tampak bahwa saat mengalami kesulitan
dalam membaca referensi berbahasa Inggris, sebanyak 240 mahasiswa
(41%) akan membuka kamus, 183 mahasiswa (31%) akan bertanya pada
teman, 127 mahasiswa (22%) akan mencari referensi lain yang berbahasa
Indonesia, dan 40 mahasiswa (7%) akan berhenti membaca referensi
Tabel 14
Ringkasan Usulan Untuk Mahasiswa Mengenai Penggunaan Referensi Berbahasa Inggris
Usulan untuk mahasiswa Frekuensi % Membaca referensi berbahasa Indonesia 12 4% Membaca referensi berbahasa Inggris 268 85%
Kedua-duanya 4 1%
Jumlah responden 315
Diagram 11
Usulan Untuk Mahasiswa Mengenai Penggunaan Referensi Berbahasa Inggris
Dari tabel 14 di atas terlihat bahwa 12 mahasiswa (4%)
mengusulkan pada para mahasiswa agar membaca referensi berbahasa
Indonesia dan 268 mahasiswa (85%) mengusulkan agar membaca
referensi berbahasa Inggris, sedangkan 4 mahasiswa (1%) mengusulkan
agar membaca referensi dalam bahasa apapun, baik bahasa Indonesia
Tabel 15
Kategorisasi Usulan Mahasiswa Untuk Dosen Terhadap Penggunaan Referensi Berbahasa Inggris
Usulan untuk dosen Frekuensi % Metode pengajaraan yang mendukung bahasa
Inggris 119 38%
Metode pengajaran alternatif 130 41% Menjawab 2 kategori: metode yang
mendukung dan alternatif 19 6% Dosen diharapkan memperluas pengetahuan
dengan lebih banyak membaca 18 6%
Jumlah responden 315
Diagram 12
Usulan Untuk Dosen Mengenai Penggunaan Referensi Berbahasa Inggris
Dari tabel 15 di atas nampak bahwa 119 mahasiswa (38%)
mengusulkan kepada dosen untuk menggunakan metode pembelajaran
yang mendukung penggunaan bahasa Inggris secara lebih luas, 130
mahasiswa (41%) mengusulkan pada dosen untuk menggunakan metode
pembelajaran alternatif, dan 19 mahasiswa (6%) mengusulkan keduanya,
penerapan metode pengajaran alternatif dan yang mendukung penggunaan
bahasa Inggris. Sedangkan 18 mahasiswa (6%) mengusulkan agar dosen
Tabel 16
Kategorisasi Usulan Mahasiswa Untuk Fakultas Mengenai Penggunaan Referensi Berbahasa Inggris
Usulan untuk Fakultas Frekuensi % Memperbanyak buku 156 50%
Menyediakan fasilitas dan
program bahasa Inggris 79 25% Menjawab 2 kategori:
memperbanyak buku dan
fasilitas/program bahasa Inggris 12 3% Lebih memperhatikan kualitas
dosen 2 0,05%
Jumlah responden 315
Diagram 13
Usulan Untuk Fakultas Mengenai Penggunaan Referensi Berbahasa Inggris
Dari tabel 16 menunjukkan bahwa 156 mahasiswa (50%)
mengusulkan kepada fakultas untuk memperbanyak buku, 79 mahasiswa
(25%) mengusulkan untuk menyediakan fasilitas dan membuat program
bahasa Inggris, dan yang mengusulkan kedua hal tersebut diatas, yaitu
memperbanyak buku dan menyediakan fasilitas/program bahasa Inggris
sebanyak 12 mahasiswa (3%). Sedangkan 2 mahasiswa (0,05%)
C. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 60% mahasiswa melihat
bahwa referensi berbahasa Inggris digunakan pada beberapa matakuliah dan
39% mahasiswa melihat bahwa referensi berbahasa Inggris digunakan pada
seluruh matakuliah. Sebagian besar opini mahasiswa tentang penggunaan
referensi berbahasa Inggris bersifat positif (43%). Kategorisasi respon positif
ini merupakan gabungan dari beragam jawaban yang berkisar pada pernyataan
“baik, bagus, dan mendukung” bila referensi berbahasa Inggris digunakan
dalam perkuliahan. Mahasiswa merasa lebih banyak mendapatkan
pengetahuan tentang suatu materi dalam referensi berbahasa Inggris. Referensi
berbahasa Inggris dinilai lebih detail dan mutakhir dibandingkan dengan
referensi berbahasa Indonesia. Hal ini menjadikan referensi berbahasa Inggris
sebagai suatu hal yang menarik untuk dibaca. Selain itu, mahasiswa juga
merasa bahwa dengan membaca referensi berbahasa Inggris, mereka dapat
sekaligus belajar bahasa Inggris yang dirasa penting bagi masa depan mereka.
Atkinson (1983) menjelaskan bahwa persepsi ini terbentuk karena individu
dapat mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimulus sebagai sesuatu
yang berarti bagi dirinya. Di sisi lain, 17% mahasiswa merasa bahwa
penggunaan referensi berbahasa Inggris merupakan suatu hal merepotkan dan
memakan banyak waktu karena harus menerjemahkan dari bahasa Inggris ke
bahasa Indonesia terlebih dahulu sebelum dapat memahami apa yang dibaca.
Alasan ini membuat mahasiswa merasa kesulitan dan malas untuk
beranjak dari kurangnya kemampuan berbahasa Inggris yang dimiliki.
Respon-respon ini kemudian digabung dan dikategorikan menjadi opini
negatif. Sementera subjek yang beropini bahwa referensi berbahasa Inggris
sebagai hal yang positif sekaligus negatif sebanyak 40%. Dalam kategori ini,
subjek biasanya berpendapat bahwa referensi berbahasa Inggris itu “baik,
bagus, tetapi sulit, tetapi membuat bingung” dan semacamnya.
Pengalaman yang didapat saat membaca referensi berbahasa Inggris
sangat bervariasi. Akan tetapi subjek cenderung menilai bahwa mereka
memiliki pengalaman yang baik ketika membaca referensi berbahasa Inggris.
Tujuh puluh satu persen jawaban subjek tergolong dalam kategori baik.
Kategori baik adalah saat subjek merasakan manfaat positif ketika membaca
referensi berbahasa Inggris. Pengalaman positif didapat dari pernyataan
mahasiswa yang berkisar “dapat menambah pengetahuan, penyajian dan
pembahasannya lebih detail dan up to date, dapat belajar, dan memperoleh
tantangan”. Hal ini sesuai dengan penelitian Carrell dan Grabe (dalam
Usõ-Juan, 2006) menyebutkan bahwa kemampuan membaca dalam bahasa Inggris
merupakan sesuatu yang sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam
studi di dunia akademik. Sementara itu pengalaman 12% subjek masuk dalam
kategori buruk sebab subjek menilai bahwa membaca referensi berbahasa
Inggris itu membingungkan karena kurangnya pengetahuan akan kosakata
yang dimiliki sehingga menjadi sulit untuk menangkap isi dari bacaan
berbahasa Inggris. Membaca referensi berbahasa Inggris itu sendiri memakan
Sedangkan pengalaman 16% subjek masuk dalam kategori baik dan buruk.
Artinya subjek merasakan pengalaman yang menyenangkan maupun tidak
menyenangkan secara bersamaan ketika membaca referensi berbahasa Inggris.
Perasaan yang dirasakan oleh subjek ketika membaca referensi
berbahasa Inggris cukup beragam. Perasaan marah dialami sebanyak 7%
subjek, senang sebanyak 43% subjek, jijik sebanyak 2% subjek, sedih
sebanyak 14% subjek, takut sebanyak 32% subjek, dan bingung sebanyak 2%
subjek. Alasan subjek memiliki perasaan juga beragam. Antara lain adalah
karena subjek mendapatkan pengetahuan sekaligus dapat belajar bahasa
Inggris, penjelasan dan penyajian dalam referensi bahasa Inggris sangat detail
sehingga mahasiswa merasa tertarik untuk membacanya. Perasaan takut juga
menyelimuti mahasiswa saat membaca referensi berbahasa Inggris karena
merasa takut ketika menerjemahkan dan mengartikan bila tidak sesuai dengan
apa yang dimaksud oleh pengarangnya, subjek juga menilai bahwa
kemampuan berbahasa Inggris yang dimiliki masih sangat kurang. Peryataaan
ini didukung oleh Cohen (dalam Arohana, 2002) yang menyebutkan bahwa
keberhasilan membaca tergantung dengan apa yang diperoleh saat membaca,
bagaimana motivasi pembaca dalam memahami suatu teks, apakah pembaca
mengerti apa yang dibaca, kesiapan diri dari pembaca pada saat membaca
teks, keakraban pembaca dengan topik bacaan, dan kerumitan materinya.
Mahasiswa membaca referensi berbahasa Inggris karena ada pengaruh
faktor eksternal yang kuat, subjek yang masuk dalam kategori ini sebesar
suatu keharusan karena tugas membaca referensi berbahasa Inggris diberikan
oleh dosen, sehingga mau tidak mau mahasiswa harus membaca agar dapat
mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Selain itu disebaban pula oleh buku
yang tersedia memang berbahasa Inggris, jadi mau tidak mau mahasiswa
harus membaca yang berbahasa Inggris tersebut. Motivasi internal atau
dorongan dari dalam diri individu sendiri untuk membaca referensi berbahasa
Inggris cukup rendah, yaitu 13%. Subjek ini beranggapan bahwa membaca
adalah sesuatu kebutuhan individual untuk menambah pengetahuan.
Sebanyak 86% mahasiswa mengalami kesulitan dalam membaca
referensi berbahasa Inggri. Hal ini disebabkan oleh lemahnya pengetahuan
bahasa Inggris, khususnya kurangnya kosakata yang dimiliki dan
ketidakmampuan dalam memahami kalimat bahasa Inggris. Sebanyak 31%
subjek juga menganggap bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa yang tidak
mudah untuk dimengerti karena bahasanya sangat komplek dan mengandung
banyak arti. Hal ini membuat mahasiswa menjadi bingung dan takut dalam
mengartikannya.
Saat mengalami kesulitan 41% mahasiswa akan membuka kamus
supaya dapat mengerti arti suatu kata dalam bahasa Indonesia, 31%
mahasiswa akan bertanya pada teman yang lebih mengerti bahasa Inggris,
22% mahasiwa akan mencari referensi lain dengan tema yang sama dalam
bahasa Indonesia, sedangkan 7% mahasiswa akan berhenti membaca.
Usulan mahasiswa dalam menyikapi penggunaan referensi berbahasa
mahasiwa sendiri, usulan untuk dosen, serta usulan untuk fakultas. Delapan
puluh lima persen responden mengusulkan agar mahasiswa tetap bersemangat,
menerima, dan membiasakan diri untuk membaca referensi berbahasa Inggris.
Karena dengan membaca, akan banyak nilai positif yang didapat. Selain itu,
nampak pula usulan agar mahasiswa giat belajar bahasa Inggris supaya tidak
mengalami kesulitan dalam membaca referensi berbahasa Inggris. Hal ini
serupa dengan penelitian Santoso (2005) yang menyebutkan bahwa kurangnya
kemampuan dalam menggunakan bahasa Inggris karena kurangnya latihan
berbahasa Inggris sehingga mengakibatkan rasa gugup dan menimbulkan rasa
tidak percaya diri.
Tiga puluh delapan persen subjek mengusulkan kepada dosen agar
mewajibkan mahasiswa untuk menggunakan referensi berbahasa Inggris
dalam perkuliahan. Sementara 41% mahasiswa mengusulkan dalam
penggunaan referensi jangan digunakan secara terus menerus akan tetapi
diselingi juga dengan referensi berbahasa Indonesia.
Lima puluh persen subjek mengusulkan kepada pihak fakultas agar
menambah koleksi buku-buku mutakhir sehingga dapat mendukung proses
perkuliahan. Sedangkan 25% mahasiswa mengusulkan agar fakultas
menyediakan fasilitas untuk menunjang dalam belajar berbahasa Inggris,
seperti mengadakan program latihan bahasa Inggris secara gratis,
menyelenggarakan English day, menambah jam matakuliah kompetensi
berbahasa Inggris, membuat pengumuman dengan bahasa Inggris, dan
Tiga persen subjek mengusulkan kedua hal tersebut diatas, yaitu
memperbanyak koleksi buku dan menyediakan fasilitas serta program bahasa
Inggris. Sementara 0.05% subjek mengusulkan agar fakultas memperhatikan
kualitas dosen agar dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi
yang akan disampaikan.
Dari seluruh penjelasan diatas nampak bahwa secara umum mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengalami
kesulitan dalam hal penggunaan referensi berbahasa Inggris. Mahasiswa
menyadari bahwa hal ini terutama disebabkan oleh kurangnya kemampuan
mahasiswa.
Namun demikian, sebagian besar mahasiswa merasa mendapatkan
manfaat yang positif setelah membaca referensi berbahasa Inggris. Referensi
berbahasa Inggris cenderung lebih baru dan mutakhir sehingga dirasa dapat
menambah pengetahuan. Hal ini terutama berkaitan dengan
penelitian-penelitian dari luar negeri yang dapat lebih membuka wacana mahasiswa
(Carrell dan Grabe dalam Usǒ-Juan, 2006).
Membaca referensi bahasa Inggris dirasa merupakan suatu hal yang
harus dijalani. Sebagian besar mahasiswa menganggap bahwa membaca
referensi berbahasa Inggris merupakan suatu kewajiban karena merupakan
tugas yang diberikan dosen. Selain itu buku yang tersedia memang
menggunakan bahasa Inggris. Jadi, mahasiswa tidak mempunyai pilihan lain.
Keadaan seperti ini oleh mahasiswa dipandang baik dan dijadikan sebuah
menambah koleksi bukunya. Selain itu juga nampak dari usulan kepada dosen
untuk mengajar dalam bahasa Inggris dan mengharuskan mahasiswanya untuk
menggunakan referensi berbahasa Inggris.
Terdapat dua hal yang berlawanan namun dapat dimaknai sebagai
suatu hal yang saling mendukung. Mahasiswa mengakui bahwa membaca
referensi berbahasa Inggris itu tidak mudah. Mahasiswa masih mengalami
kesulitan dalam memahami referensi berbahasa Inggris. Akan tetapi di sisi
lain, mahasiswa menyadari bahwa banyak manfaat positif yang diperoleh
ketika membaca referensi berbahasa Inggris. Maka dari itu, kesulitan ini
cenderung dimaknai sebagai suatu motivasi. Namun demikian, mahasiswa
merasa membutuhkan bantuan pihak lain, seperti rekan mahasiswa sendiri,
para dosen, serta fakultas guna meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
membaca serta memahami referensi berbahasa Inggris.
D. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini dapat dilihat jawaban responden saat memberikan
jawaban dalam kuesioner mempunyai konsistensi dalam menjawab. Selama
selang waktu ini, terlihat bahwa responden memberikan jawaban sama dan
tidak jauh beda antara pemberian kuesioner pertama dan kedua. Hal ini
mencerminkan bahwa jawaban responden dalam memberikan jawaban pada
kuesioner dapat dipertanggung jawabkan. Jarak waktu antara pemberian
Untuk setiap item pertanyaan responden mempunyai konsistensi
jawaban dalam menjawab pertanyaan. Sebagai contoh item no 1 sebagai
bentuk item yang bersifat tertutup, subyek memberikan jawaban sama antara
tes pertama dan tes kedua. Dalam pertanyaan yang bersifat terbuka, subjek
memberikan alasaan yang sama antara tes pertama dan tes kedua. Hal ini
ditunjukan dibawah ini
Item no 3 subjek 106:
Tes pertama “pengetahuan bertambah karena menurut saya buku-buku
artikel atau apa sajalah yang menggunakan berbahasa Inggris isinya
lebih lengkap dari pada buku dengan bahasa Indonesia. Tapi saya juga
mendapatkan pengalaman "bingung dan mumet" apalagi kalau ada
tugas yang harus kejar tayang hehe...”.
Tes ke dua “bahannya lebih lengkap sekali, tapi sering kesulitan
memaknai isinya”.
Item no 5 subjek 33:
Tes pertama “ya gimana lagi kalau ga dipaksa gitu ya ga dapat nilai
padahal emang kepaksa banget”
Tes kedua “ya kalau tidak dipaksa lebih enak yang berbahasa
Indonesia intinya perlu pemaksaan”.
Dari contoh di atas, jawaban responden pada tes pertama dan kedua
memiliki inti jawaban yang sama. Hal ini dapat disimpulkan bahwa reliabilitas
mengenai jawaban responden tidak berubah antara tes pertama dan kedua, hal
ini menunjukan bahwa reliabilitas jawaban responden pada penelitian ini
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum mahasiswa dalam
penelitian ini memiliki tanggapan yang baik atau positif terhadap penggunaan
referensi berbahasa Inggris. Mahasiswa dapat merasakan banyak sekali manfaat
yang didapatkan saat menggunakan referensi berbahasa Inggris dalam
perkuliahan. Penggunaan referensi berbahasa Inggris sangat membantu dalam
proses perkuliahan dan disisi lain mahasiswa melihat bahwa pengunaan referensi
berbahasa Inggris adalah sebuah sarana yang sangat baik untuk belajar bahasa
Inggris.
Selain tanggapan positif ini mahasiswa mempunyai pendapat bahwa saat
menggunakan referensi berbahasa Inggris mahasiswa mengalami kesulitan untuk
memahaminya. Kesulitan ini bukan menjadi hal yang negatif akan tetapi kesulitan
tersebut menjadi suatu motivasi yang sangat besar untuk mahasiswa dalam
menggunakan referensi berbahasa Inggris.
Kesimpulan mengenai tanggapan mahasiswa terhadap referensi berbahasa
Inggris adalah sebagai berikut:
1. Referensi berbahasa Inggris dinilai lebih baik dari referensi berbahasa
Indonesia karena referensi berbahasa Inggris penyajian dan
penyampaiannya lebih detail dan up to date sehingga mahasiswa banyak
Inggris. Pengetahuan tidak selalu didapat dari hasil membaca tetapi
didapatkan juga dari pengalaman dan hasil berinteraksi dengan orang lain.
2. Motivasi membaca referensi berbahasa Inggris didorong karena oleh suatu
keharusan yang diberikan dosen. Selain itu buku yang tersedia memang
berbahasa Inggris sehingga mau tidak mau mahasiswa membaca referensi
berbahasa Inggris.
3. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa saat membaca referensi berbahasa
Inggris adalah lemahnya pengetahuan terhadap bahasa Inggris itu sendiri.
Mahasiswa merasa kurang mampu dalam menerjemahkan dan
menerjemahkan dalam bahasa Indonesia karena pengetahuan kosa kata
bahasa Inggris masih kurang.
4. Sebagian besar mahasiswa merasa senang dan takut dalam mengunakan
referensi berbahasa Inggris. Mahasiswa senang menggunakan referensi
berbahasa Inggris karena mahasiswa mendapatkan banyak pengetahuan
dari membaca referensi berbahasa Inggris, akan tetapi perasaan senang ini
diimbangi dengan perasaan takut karena mahasiswa merasa bahwa
pengetahuan dalam bahasa Inggris masih kurang sehingga menghambat
dalam proses menerjemahkannya.
5. Usulan yang diberikan mahasiswa dalam menyikapi penggunaan referensi
berbahasa Inggris dalam perkuliahan adalah fakultas tetap mendukung
program penggunaan referensi berbahasa Inggris dalam perkuliahan.
Usulan untuk mahasiswa sendiri adalah tetap bersemangat dan terus
Inggris lebih muthakhir dalam dunia pendidikan, khususnya
penelitian-penelitian terbaru. Usulan untuk dosen adalah dosen tetap mengkondisikan
mahasiswanya untuk tetap menggunakan referensi berbahasa Inggris
karena lambat laun mahasiswa dapat merasakan manfaatnya.
B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat berbahasa Inggris aktif maupun pasif, hal ini
penting sekali untuk menghadapi era globalisasi yang “notabene” bahasa
Inggris merupakan bahasa Internasional sehingga akan mempermudah
untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Bagi Dosen
Dosen perlu mewajibkan mahasiswanya untuk menggunakan referensi
berbahasa Inggris dalam perkuliahan. Selain itu, dosen diharapkan dapat
membuat suatu metode agar penggunaan referensi berbahasa Inggris tidak
menjadi sesuatu hal yang menakutkan di kalangan mahasiswa.
3. Bagi Fakultas
Untuk menunjang proses perkulihan yang lebih maju, Fakultas diharapkan
untuk menyediakan fasilitas yang mendukung perkuliahan dan menambah
koleksi buku-buku di ruang baca dan di perpustakaan.
4. Bagi Peneliti Lain
Dalam penelitian ini peneliti menyadari adanya beberapa kelemahan.
telah diperoleh tidak dapat mengungkap aspek mengenai motiva