AIR INTERFACE
DALAM JARINGAN
GENERAL PACKET RADIO SERVICE
(GPRS)
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma
TUGAS AKHIR
Disusun oleh
ANTIN INDARYANI FR
NIM : 025114033
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain theSarjana TeknikDegree
In Electrical Engineering
By
ANTIN INDARYANI FR
Student ID Number: 025114033
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT
ENGINEERING FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
vi
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah”
Yogyakarta, 15 Juni 2007
vii
Tapi Ia t ak pernah t erlambat . Tuhan juga t ak t erlalu cepat , Tapi Ia selalu t epat pada wakt uNya. Sekarang ..
Sat u pint aku kepada Tuhan t elah t erjawab, Sat u cit aku t elah kudapat ,
dan aku yakin, inilah awal pencapaian cit aku selanjut nya.
Tugas A khir ini Kupersembahkan untuk :
• Tuhan Yesus Kristus atas hidup, t alenta, penyertaan, mukjizat dan
penebusan-Nya yang selama ini menyertai langkahku.
• Ibuku Yustina Sri Sudarmi yang ada di dalam kerajaan surga. Terima
kasih at as semangat, dukungan, kasih sayang, doa, dan bimbingan
yang tiada pernah putus. Akan selalu kuingat semua ajaran hidupmu....
• Bapakku Sebastianus Srihono atas dukungan, doa, kasih sayang, dan
pembelajaran atas hidup yang selama ini aku terima.
• Kakakku Yustinus Susilo Dw i L , Caroline Salina , dan Maximus
Sudaryono Setyo N atas semangat, kasih sayang, dan perhat iannya.
• Ant onius Sony Hasibuan atas kasih sayang, semangat , kesabaran, dan kebersamaan kita, yang bisa membuat ku merasa lebih nyaman.
• Teman - t emanku Mudika Gereja St Paulus Pedan , Kos Tastiti , dan
Teknik Elektro 02 . Terimakasih atas semangat, dukungan, dan
viii
karuniaNya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga perancangan dan
penyusunan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
Perancangan dan penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik, jurusan Teknik Elektro
universitas Sanata Dharma.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan, saran dan masukan yang sangat bermanfaat. Pada kesempatan ini,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Damar Widjaja, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, dan masukan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Ibuku Yustina Sri Sudarmi yang ada di dalam kerajaan surga dan
Bapakku Sebastianus Srihono, yang selalu memberikan semangat,
dukungan, kasih sayang, doa, dan bimbingan yang tiada pernah putus.
3. Kakak-kakakku, Mas Sus, Mba Caroline, Mas Dar, dan Mas Sony
untuk semangat, doa, dan kasih sayang yang diberikan.
4. Ponakanku Delicia Donnata Dominique untuk nyanyiannya yang
menghibur.
5. Segenap dosen-dosen Teknik Elektro atas segala bantuan yang telah
ix
7. Widi TE’00 dan Suryo TE’03 untuk pinjaman buku dan ide - idenya.
8. Teman – teman kos Tastiti “lia, rosa, eka, novi, puri, frina, githa,
wiera, dkk”, untuk persahabatan, dukungan, dan semangatnya.
9. Pak Djito dan segenap karyawan Sekretariat Teknik, atas bantuan
dalam menyelesaikan urusan kampus selama ini.
10. Mas mardi, mas broto, mas suryo, mas yusuf dan segenap karyawan
Laboratorium Teknik Elektro yang telah banyak membantu.
11. Mudika Gereja St Paulus Pedan “tedi, pete, agung, si u, francis, sekar,
nina, rena, dkk”, terima kasih untuk bantuan dan dukungan doanya.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih
atas bantuan dan dukungan hingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat kekurangan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun
akan penyusun terima dengan senang hati.
Penyusun mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut.
Yogyakarta, Juni 2007
x
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.. ... xviii
INTISARI... xix
ABSTRACT ... xx
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Batasan Masalah ... 2
1.3. Tujuan Penulisan ... 2
1.4. Manfaat Penulisan ... 2
1.5. Metodologi Penulisan ... 3
xi
2.3. Kanal Data Paket ... 11
2.3.1 Control Channel …..………... 12
2.3.2 Traffic Channel ... 14
2.3.3 Operasi PACCH untuk TBFUplink ... .. 15
2.4 Timing Advance Control dalam GPRS ... 16
2.4.1 MetodeSlotted ALOHA ... .. 17
2.4.2 ProsedurContinuous Timing Advance Update ... 18
2.4.3 Timing Advance by means of Polling and Access Bursts ... .... 21
2.5 Akses ke jaringan GPRS ... 23
2.5.1 Kemungkinan Akses Jaringan yang Beragam ... ... 23
2.5.1.1 Akses Paket Satu Tahap ... 23
2.5.1.2 Akses Paket Dua Tahap... ... 25
2.5.1.3 Short Access ... 25
2.5.1.4 Akses untukResponse Page ... .. 26
2.6 Resource Allocation 2.6.1Resource allocation padauplink direction ... ... 27
2.6.1.1 MetodeFixed Allocation ... 28
2.6.1.2 MetodeDynamic Allocation ... ... 28
xii
2.7.3 Control Frame ... 36
2.7.4 Control OptionButton ... ... 36
2.7.5 Control ComboBox... ... 37
2.7.6 Control Image... 37
2.7.7 Control Timer... 37
BAB III PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI ... ... 38
3.1 Menentukan Kanal Data Paket ... ... .... 41
3.1.1 Operasi PACCH ... 43
3.2 Menentukan ProsedurTiming Advance Control... 44
3.3 Menentukan Akses Jaringan ... .... 47
3.3.1 Akses Response Page... ... 47
3.3.2 Akses Paket Satu Tahap ... ... 47
3.3.3 Akses Paket Dua Tahap ... ... 48
3.3.4 Short Access ... 48
3.4 MenentukanResource Allocation... 52
3.5 Layout Program ... ... 57
BAB IV PEMBAHASAN HASIL UJI COBA... ... 69
xiii
4.5 Resource Allocation. ... 82
4.6 Komentar Umum ... 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 92
5.1 Kesimpulan .. ... 92
5.2 Saran ... 93
xiv
Gambar 2.3 Strukturmultiframe... 9
Gambar 2.4 Hirarki Frame GSM dengan 52multiframe... 10
Gambar 2.5 Pembagianresource pada ARFCN... 11
Gambar 2.6 Pembagian kategori padalogical channel... 12
Gambar 2.7 Pembagianframe daritraffic channel... 15
Gambar 2.8 Operasi pada S ALOHA ... 18
Gambar 2.9 16 sub kanal PTCCH/U... 19
Gambar 2.10 Pesantiming advance (TA) ... 20
Gambar 2.11 Transmisi dari nilai TA ... 21
Gambar 2.12 Polling and access bursts... 22
Gambar 2.13 Prosedur akses paket satu tahap ... 24
Gambar 2.14 Prosedur akses paket dua tahap ... 25
Gambar 2.15 Prosedurshort access... 26
Gambar 2.16 Prosedurresponse page... 27
Gambar 2.17 Alokasi blok radio padafixed allocation... 28
Gambar 2.18 USF yang tertampil pada 3 bit pertama ... 29
Gambar 2.19 Pesan PACK_ULL_ASS padadynamic allocation... 30
Gambar 2.20 Prosedurextended dinamic allocation... 31
Gambar 2.21 Layout program dalam Visual Basic... 33
xv
Gambar 3.4 Diagram alir proses penentuan kanal data paket ... 42
Gambar 3.4a Pada proseduruplink... 42
Gambar 3.4b Pada prosedurdownlink... 42
Gambar 3.4c Diagram alirhelp kanal... 42
Gambar 3.5 Prosedur kanal data paket... 43
Gambar 3.6a Diagram alir operasi PACCH untuk TBFuplink... 44
Gambar 3.6a Diagram alirhelp untuk operasi PACCH ... 45
Gambar 3.7a Diagram alirtiming advance control... 46
Gambar 3.7b Diagram alirhelp timing... 46
Gambar 3.8 Diagram alir untuk menentukan akses jaringan ... 48
Gambar 3.8(lanjutan 1) Diagram alir untuk aksesresponse page... 49
Gambar 3.8(lanjutan 2)a Diagram alir untuk akses paket 1 tahap... 49
Gambar 3.8(lanjutan 2)b Diagram alir untuk akses paket 2 tahap danshort access... 50
Gambar 3.9a Diagram alir help akses jaringan ... 51
Gambar 3.9b Diagram alir help akses paket 1 tahap ... 51
Gambar 3.9c Diagram alir help akses lainnya ... 51
Gambar 3.10 Diagram alirfixeddandynamic allocation... 54
xvi
Gambar 3.10(lanjutan 2)d Diagram alirhelp extended dynamic... 56
Gambar 3.11 Layout program menu utama... 58
Gambar 3.12 Layout program kanal data paket... 59
Gambar 3.13 Layout program pada operasi PACCH ... 60
Gambar 3.14 Layout programtiming advance control... 61
Gambar 3.15 Layout program akses jaringan... 62
Gambar 3.16 Layout program akses paket satu tahap ... 63
Gambar 3.17 Layout program akses lainnya ... 64
Gambar 3.18 Layout programresource allocation... 65
Gambar 3.19 Layout program metodefixed allocation... 66
Gambar 3.20 Layout program metodedynamic allocation... 67
Gambar 3.21 Layout program metodeextended dynamic alloca... 68
Gambar 3.22 Layout programhelp... 68
Gambar 4.1 Tampilan menu utama... 69
Gambar 4.2 Tampilanhelp menu utama ... 70
Gambar 4.3 Tampilan peringatan saat prosedur belum dipilih ... 70
Gambar 4.4 Tampilan pengirimanuplink kanal data paket ... 72
Gambar 4.5 Tampilan pengirimandownlink kanal data paket ... 72
Gambar 4.6 Tampilan alokasifixedpada operasi PACCH ... 73
xvii
Gambar 4.11 Tampilan BTS mengirim nilai TA ke PTCCH/D... 76
Gambar 4.12 Tampilan MS menerima niali TA yang baru ... 77
Gambar 4.13 Tampilan akses jaringan... 77
Gambar 4.14 Tampilan akses paket satu tahap pada RACH... 78
Gambar 4.15 Tampilan akses paket satu tahap pada PRACH ... 79
Gambar 4.16 Tampilan akses paket satu tahap pada CRP ... 79
Gambar 4.17 Tampilan akses paket dua tahap ... 80
Gambar 4.18 Tampilanshort access... 81
Gambar 4.19 Tampilanresponse page... 81
Gambar 4.20 Tampilanresource allocation... 82
Gambar 4.21 Tampilanbitmap dikirim oleh PCU ke MS ... 83
Gambar 4.22 Tampilan MS menerima delay time per TS ... 83
Gambar 4.23 Tampilan MS menerima PACK_ULL_ASS ... 84
Gambar 4.24 Tampilan MS menerima alokasi USF per TS ... 85
Gambar 4.25a Tampilan blok data saat USF_GRANURALITY=1... 85
Gambar 4.25b Tampilan blok data saat USF tidak dideteksi oleh MS... 85
Gambar 4.26a Tampilan blok data saat USF_GRANURALITY≠1 ... 86
Gambar 4.26b Tampilan blok data saat USF dideteksi oleh MS ... 86
Gambar 4.27 Tampilan 4 blok data uplink dialokasikan pada MS ... 87
xviii
Gambar 4.32 Tampilan alokasi pada RB 4 ... 90
Gambar 4.33 Tampilan alokasi pada RB 5 ... 90
xix
xx
Packet Radio Service (GPRS) adalah teknologi yang merupakan pengembangan generasi kedua dari Global System for Mobile Communication (GSM) yang memberikan waktu sambung cepat dan efisien, karena teknologi packet switching dari GPRS memungkinkan bandwidth (BW) yang digunakan oleh lebih dari satu pengguna secara bersama – sama. Sehingga pemanfaatan jaringan radio pada GPRS dapat maksimal. Untuk membantu mempelajari jaringan GPRS khususnya air interface, maka dibuatlah suatu program simulasi untuk visualisasi air interface dalam jaringan GPRS.
Program simulasi untuk visualisasi air interface dalam jaringan GPRS dirancang dengan menggunakan aplikasi program Visual Basic. Program simulasi ini mencakup kanal data paket, timing advance control, akses jaringan, dan resource allocation.
Program simulasi ini dapat berjalan dengan baik. Simulasi kanal data paket memvisualisasikan paket data pada prosedur uplink dan downlink. Simulasi timing advance control memvisualisasikan nilaiTiming Advance(TA) danaccess burst. Simulasi akses jaringan memvisualisasikan bagaimana jaringan mengalokasikan resource. Dan simulasi resource allocation memvisualisasikan pengalokasianbitmap, blok datauplink,Radio Block (RB) dantime slot (TS).
xxi
(GPRS) is a technology development of the second generation of Global System for Mobile Communication (GSM) which provides fast and efficient connecting time. These advantage can be achieved due to packet switching technology of GPRS that allow a bandwidth (BW) can be used by more than one user at the same time. Therefore the usage of radio network in GPRS can be maximum. The simulation program is design to give better understanding of GPRS air interface.
The simulation program was design by using Visual Basic application program. This simulation program visualized air interface in GPRS network, such as packet data channel, timing advance control, network access, and resource allocation.
The simulation program can be operated well. Packet data channel simulation visualized the packet data of uplink and downlink prosedure. Timing advance control simulation visualized the movement of Timing Advance (TA) value and access burst. Network access simulation visualized resource allocated of network. Resource allocation simulation visualized the allocated of bitmap, block data uplink, radio block (RB) and time slot (TS).
1
1.1
Latar Belakang
General Packet Radio Service (GPRS) merupakan layanan pengiriman dan
penerimaan data berbasis paket data pada jaringan Global System for Mobile
Communication (GSM). GPRS adalah pengembangan generasi kedua dari GSM
yang memberikan waktu sambung cepat dengan kecepatan data mencapai 115
Kbps [1], bahkan mencapai 160 Kbps [2] .Dengan adanya teknologi GPRS maka
proses pengiriman data pada jaringan GSM menjadi lebih mudah, cepat dan
murah.
Teknologi GPRS dikembangkan dengan tujuan untuk memungkinkan
operator GSM memenuhi kebutuhan layanan paket data tanpa kabel yang
merupakan dampak dari perkembangan internet dan intranet suatu perusahaan.
Teknologi packet switching dalam GPRS memungkinkan bandwidth digunakan
oleh lebih dari satu pengguna secara bersama – sama sehingga penggunaan
sumber daya dapat efisien dan pemanfaatan jaringan radio pada GPRS bisa
maksimal [3].
Laporan penelitian dengan judul “ Program Simulasi untuk VisualisasiAir
Interface dalam Jaringan GPRS ” ini disusun karena belum adanya suatu sarana
untuk mempermudah mahasiswa dalam mempelajari teknologi GPRS khususnya
1.2 Batasan
Masalah
Batasan masalah penelitian ini adalah :
1. Operasi kanal paket data dalam GPRS beserta operasi PACCH untuk
uplink TBF.
2. Timing Advance Control dalam GPRS dengan Prosedur Continuous
Timing Advance Control.
3. Akses ke dalam jaringan GPRS.
4. Resource Allocation padauplink direction.
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan suatu program bantu
bagi mahasiswa mengenai teknologi General Packet Radio Service (GPRS)
khususnya bagianair interface.
1.4 Manfaat
Penelitian
Manfaat tugas akhir ini adalah :
1. Dapat menjadi acuan tambahan mengenai teknologi jaringan GPRS guna
pengembangan lebih lanjut.
2. Memudahkan pemahaman tentang penggunaan jaringan General Packet
1.5
Metodologi Penelitian
Penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Studi pustaka yang berhubungan dengan teknologi jaringan GPRS.
2. Pembuatan program simulasi unjuk kerja jaringan GPRS dengan program
Visual Basic.
3. Membahas dan menganalisis hasil rancangan yang diperoleh dari program
simulasi.
4. Membuat kesimpulan dan saran dari hasil analisis dan pembahasan.
1.6 Sistematika
Penelitian
Sistematika penyusunan propossal tugas akhir ini adalah seperti berikut :
1. Bab I. PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat
penulisan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
2. Bab II. DASAR TEORI
Berisi dasar teori mengenai teknologi jaringan GPRS khususnya air
interface.
3. Bab III. PERANCANGAN DAN SIMULASI
Berisi langkah perancangan/ diagram alir dan tampilan layout program
simulasi untuk visualisasi strukturair interface pada jaringan GPRS.
4. Bab IV. PEMBAHASAN HASIL UJI COBA
5. Bab V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran untuk pengembangan aplikasi lebih
BAB II
DASAR TEORI
BAB ini akan membahas dasar teori Air Interface dari jaringan GPRS
yang meliputi, kanal data paket, timing advance control, akses jaringan, dan
resource allocation pada jaringan GPRS.
2.1 Pengertian dari GPRS dan
Air Interface
General Packet Radio Service (GPRS) merupakan layanan pengiriman dan
penerimaan data berbasis paket data pada jaringan Global System for Mobile
Communication (GSM). GPRS adalah pengembangan generasi kedua dari GSM
yang memberikan waktu sambung cepat dengan kecepatan data mencapai 115
Kbps[1] bahkan mencapai 160 Kbps [2].
Air Interface merupakan penghubung jalur informasi yang beroperasi
antara BTS danMobile Station (MS) [4].Air Interface menggunakan teknikTime
Division Multiple Access (TDMA) untuk jalur kirim, terima dan pensinyalan
informasi antara Base Transceiver Station (BTS) dan MS. Teknik TDMA
digunakan untuk membagi tiap-tiap carrier menjadi 8 Time Slot (TS). TS ini
kemudian ditandai untuk user tertentu, dan memungkinkan penanganan 8
pembicaraan secara bersamaan padacarrier yang sama.
Gambar 2.1 menunjukkan arsitektur pada jaringan GPRS beserta beberapa
Gambar 2.1 Arsitektur pada jaringan GPRS besertaair interface GPRS [5]
Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1, jaringan GPRS memiliki beberapa
jenisAir Interface, antara lain[6] :
1. GbInterface, menghubungkanBase Station Controller (BSC) denganServing
GPRS Support Node (SGSN). Gbinterface adalah carrier dari GPRS traffic
dan pensinyalan antara BSC dan bagian dari GPRS.
2. Gn Interface, menghubungkan SGSN dan Gateway GPRS Support Node
(GGSN) yang berada pada PLMN yang sama. Gn menyediakan sebuah data
dan pensinyalaninterface padaintra Public Land Mobile Network (PLMN).
3. Gp Interface, menghubungkan SGSN dan GGSN yang berada PLMN yang
berbeda. Gp interface menyediakan fungsi yang dibutuhkan pada jaringan
4. GrInterface, menghubungkanHome Location Register (HLR) dan SGSN. Gr
interface memberikan akses SGSN ke informasi langganan pada HLR, dan
dapat dialokasikan pada SGSN dengan PLMN yang berbeda.
5. Gi Interface, menghubungkan PLMN dengan jaringan eksternal, misalnya
jaringan internet atau intranet suatu perusahaan.
6. Gc Interface, menghubungkan antara GGSN dan HLR. Pada Gc interface,
GGSN dapat meminta informasi lokasi untuk permintaan aktifasi jaringan..
7. Gs Interface, menghubungkan SGSN dan Mobile Service Switching Center
(MSC)/ Visitor Location Register (VLR). Melalui Gs interface, SGSN dapat
mengirimkan lokasi data ke MSC atau menerima paging request dari MSC.
Gs interface dapat digunakan secara efektif untuk memperbaiki resource
jaringan pada jaringan GSM/ GPRS.
8. Gd Interface, menghubungkan SMS Gateway MSC (SMS-GMSC) dengan
SGSN dan SMS Interworking MSC (SMS-IWMSC) dengan SGSN. Gd
interface sangat efisien jika digunakan pada layanan SMS.
9. Gf Interface, menghubungkan SGSN dan Equipment Identity Register(EIR).
Gfinterface memberikan akses SGSN ke informasi equipment.
2.2
Pengertian Paket
switching
,
Time Slot
dan
Multiframe
Teknologi GPRS menggunakan metode paket switching yaitu
dalam pengiriman pesan kedalam jaringan, paket data dibagi menjadi
beberapa paket kecil yang terpisah, dan setelah sampai tujuan paket data
Pada metode ini tidak ada jalur yang didedikasikan secara khusus antara
stasiun pengirim dan dan stasiun penerima. Sehingga dengan paket
switching, akan banyak data yang dapat dikirimkan dan memungkinkan
jalur digunakan bersamaan oleh pengguna (user) lain [7].
TS merupakan satu kanal trafik (Traffic Channel, TCH). Panjang
satuframe TDMA adalah 4,615 ms dan panjang satu TS adalah 576,9µs.
Data rate maksimum yang dapat dicapai setiap TCH adalah 9,6 Kbps [1].
Jika diinginkan data rate yang lebih tinggi, maka beberapa TCH
digunakan secara serempak untuk satu terminal MS. Pembagian TS dan
frame TDMA ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Pembagian TS danframe TDMA pada jaringan GPRS [1]
Struktur multiframe untuk Packet Data Channel (PDCH) pada
kedalam 12 blok paket data (B0 – B11), satu blok terdiri dari 4frame yang
ditransmisikan secara berurutan. Pada 52frame TDMA terdapat 2frame T
untuk Packet Timing Advance Control Channel (PTCCH) dan 2 frame i
yang merupakan frame kosong (idle). Struktur multiframe ditunjukkan
pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Strukturmultiframe [1]
Pada GPRS hanya terdapat konfigurasi 1 TS, dan setiap
penggunaan 52multiframe akan tersedia 8 TS. Penggunaan 52multiframe
Gambar 2.4 HirarkiFrame GSM dengan 52multiframe untuk GPRS [2]
Pada GPRS, prosedur penggunaan sumber uplink dan downlink
tidak berhubungan satu sama lain. Sehingga saat pengiriman paket data,
blok radio (Radio Block, RB) ditempatkan pada paket data uplink dan
downlink.
TS tunggal dapat dipakai secara bergantian oleh beberapa
pelanggan (subscriber). Beberapa pelanggan juga dapat menggunakan
beberapa resource secara bergantian dalam satu TS setiap arah jika 52
multiframe digunakan kurang dari 12 pelanggan pada TS yang sama.
Percampuran konfigurasi dari Absolute Radio Frequency Channel
Number (ARFCN) juga dimungkinkan, tetapi dalam kenyataannya sangat
jarang. Gambar 2.5 memperlihatkan beberapa TS untuk GSM circuit
GPRS terbagi dalam slot yang berbeda. Circuit switching adalah metode
pengiriman paket data dengan mendedikasikan jalur secara khusus untuk
user tertentu, sehingga selain user yang sudah ditentukan tidak dapat
menggunakan jalur tersebut [7].
Gambar 2.5 Contoh dari pembagianresource GSM dan GPRS pada sebuah ARFCN [2]
2.3 Kanal Data Paket
Jalur yang membawa informasi antara MS dan BTS disebut Physical
Channel. Perbedaan carrier informasi dalam Physical Channel diklasifikasikan
dalam Logical Channel. Logical Channel dibagi menjadi 2 kategori, Control
Channel dan Traffic Channel. Keduanya kemudian dibagi menjadi dua tipe dari
Traffic Channel dan tiga kategori dariControl Channel dengan total sembilan tipe
yang berbeda. Pembagian kategori dari Logical Channel ditunjukkan pada
Gambar 2.6 Pembagian kategori dari logical channels [4]
2.3.1 Control Channel
Control Channel membawa informasi pensinyalan yang digunakan oleh
MS untuk mencari RB. Ada tiga kategori dariControl Channel, yaitu:
1. Broadcast Channels (BCH)
Semua BCH dikirimkan secara point to multi-point ke arah
downlink.Terdapat beberapa tipe kanal pada BCH, yaitu :
- Frequency Correction Channel (FCCH)
Menyediakanfrequency correction information yang digunakan oleh MS.
- Synchronization Channel (SCH)
Memuat info Base Station Identity Code(BSIC) dan nomerframe TDMA
yang digunakan untuk sinkronisasi MS pada strukturframe dari BTS baru.
- Broadcast Control Channel (BCCH)
Digunakan untuk mengirimkan informasi secara umum ke semua MS,
misalnya informasiLocation Area Identity (LAI), informasipower output
2. Common Control Channels (CCCH)
Semua CCCH dikirim secara point to point. CCCH digunakan
untuk membangun hubungan antara MS dan Base Station (BS) sebelum
penempatan MS ke Dedicated Control Channel (DCCH). CCCH dapat
dikonfigurasikan dalam sebuahcell. Berbeda dengan BCCH, beberapa TS
dalam sebuah cell dapat membawa CCCH pada bagian akhir, meskipun
tiap MS hanya diikuti oleh satu CCCH per TS. Jika CCCH tidak dapat
dikonfigurasikan dalam sebuahcell, semua akses jaringan yang terhubung
dengan GPRS akan ditempatkan melalui CCCH.
Terdapat beberapa tipe kanal pada CCCH, yaitu :
- Random Access Channel(RACH)
Digunakan oleh MS untuk meminta akses ke sistem. Informasi RACH
dikirim secara uplink. RACH biasanya dikirim dengan random access
burst(access burst yang dikirim secara acak dan serempak).
- Paging Channel (PCH)
Digunakan untuk memanggil MS. Informasi PCH dikirim secaradownlink.
- Access Grant Channel (AGCH)
Digunakan untuk menandai Stand Alone Dedicated Control Channel
(SDCCH), dan untuk menempatkan MS pada DCCH tertentu. Informasi
3.Dedicated Control Channels (DCCH)
Semua DCCH dikirim secara point to point secara uplink dan
downlink. DCCH digunakan untuk signalling dan kontrol. Terdapat
beberapa tipe kanal pada DCCH, yaitu :
- Stand alone Dedicated Control Channel (SDCCH)
Membawa informasi signalling selama call setup. Digunakan sebelum
alokasi pada TCH tertentu.
- Slow Assosiated Control Channel (SACCH)
Mengirim panggilan data kontrol dan laporan pengukuran.
- Fast Assosiated Control Channel (FACCH)
Digunakan untukhandover.
2.3.2 Traffic Channel
Traffic Channel (TCH) membawa suara dan data. Ada dua tipe dari TCH,
yaitu full ratedan half rate. TCH dapat ditempatkan pada TS dan pada frekuensi
manapun di dalam cell, kecuali untuk TS pertama (TS0) pada carrier pertama
(C0).
a. Full Rate
TCH Full Rate (TCH/F) menangani voice atau data encoding.
Informasi TCH/F mempunyaibit rate13 kbps untuk informasi suara dan
b. Half Rate
Dengan kanal TCHHalf Rate(TCH/H), sebuah MS akan memakai TS
secara berselang (karena selalu berselang dengan idle frame). Sehingga,
dua MS akan bisa menggunakan kanal fisik yang sama untuk mengawali
panggilan ke sebuah penggandaan kapasitas jalur. Informasi TCH/H
mempunyaibit rate 6.5 kbps untuk informasi suara dan 4.8 kbps atau 2.4
kbps untuk informasi yang berupa data. Pembagian frame pada traffic
channel ditunjukkan pada Gambar 2.7, dengan T adalah TDMA frame
untuk TCH. A adalah SACCH frame untuk TCH. Dan I adalahidle frame.
Gambar 2.7 Pembagianframe dariTraffic Channel (TCH) [4]
2.3.3 Operasi
Packet Associated Control Channel
(PACCH) untuk
TBF
Uplink
Pada sebuah TBF uplink, MS dapat menggunakan beberapa
pengalokasian RB uplink dari pengiriman sebuah pesan kontrol pada
untuk Packet Data Traffic Channel (PDTCH). Pada operasi ini terdapat
tiga metode pengalokasianresource uplink, yaitu :
1. Fixed Allocation
PCU memberi informasi ke MS pada pesan PACK_ULL_ASS melalui
TS yang digunakan untuk menerima pesan PACCH downlink, dan
harus dapat diterima secara konstan oleh MS.
2. Dinamic Allocation
MS harus dapat menerima downlink direction dari semua
pengalokasian TS. Semua nomer TS dapat digunakan oleh PCU untuk
pengiriman pesan PACCHdownlink.
3. Extended Dinamic Allocation.
MS tidak dapat menerima downlink direction dari TS nomer besar.
PCU akan mengirimkan pesan PACCH downlink pada TS dengan
nomer kecil, dapat dilihat pada Gambar 2.20.
2.4
Timing Advance Control
dalam GPRS
Dalam GPRS, resource jaringan digunakan dalam MS hanya jika
sangat dibutuhkan. Pengetahuan tentang jarak antar MS penting untuk
downlink hanya saat pengiriman paket data, karena MS selalu memuat
konfirmasi pengirim dari penerimaan data di jaringan.
Continuous regulationdari timing advance (saat pengiriman sinyal
periodik sampai di BTS. Proses ini membutuhkan access burst yang
dikirim dari MS sampai nilai TA yang tepat didapatkan.
Pada GPRS pengiriman access burst ke BTS dapat menggunakan
metode Sloted Aloha. Selain berguna untuk memperkirakan jarak antara
MS dan BTS, metode ini juga dapat mengontrol TA saat MS dalam
keadaan mengirim atau menerima data.
2.4.1 Metode
Slotted
ALOHA
ALOHA adalah akses protokol acak yang dikembangkan di
Universitas Hawai untuk pembagian akses kanal penyiaran antar
pengguna. ALOHA terdiri dari dua jenis yaitu unslotted yang tidak
mempunyai koordinasi antar sistem stasiun, dan slotted yang bekerja
dalam fungsi waktu untuk menghasilkan kanaltime slot.
Pada Slotted ALOHA (S-ALOHA) user dapat mengirim data ke
BS melalui saluran uplink dan menerima data melalui saluran downlink.
Bila hanya satu user yang mengirim data, BS akan menerima paket data
dan mengirim balasan paket data melalui salurandownlink. Tetapi jika ada
lebih dari satu user yang mengirim data secara bersamaan, maka akan
terjadi tabrakan (collision). Jikauser tidak menerima balasan, diasumsikan
bahwa data yang dikirimkan rusak. Sehinggauser kembali mengirim paket
data dengan tunda waktu acak. Gambar 2.8 menunjukkan contoh operasi
pada S-ALOHA. Paket bit data dikirimkan oleh user k, dan akan diikuti
data secara serempak hingga terjadi tabrakan, maka sebuah negatif
acknowledgement (NAK) akan mengikuti dan masing-masing stasiun
menggunakan nomer generator acak untuk memilih waktu pengiriman
ulang. Dari Gambar 2.8 juga ditunjukkan contoh jika m dan n mengirim
ulang dengan waktu yang dipilih secara acak, akan tetap ada kemungkinan
user m dan n akan bertabrakan kembali.
Gambar 2.8 Operasi pada S ALOHA [8]
2.4.2 Prosedur
Continuous Timing Advance Update
Prosedur standar pada GPRS yang digunakan untuk mengukur TA
yaitu continuous update prosedure. Prosedur ini didasarkan pada kanal
logika PTCCH/U dan PTCCH/D yang ditunjukkan pada frame nomer 12
dan 38 dari 52multiframe. Gambar 2.9 menunjukkanuplink direction dari
PTCCH/U yang terbagi menjadi 16 sub kanal dengan 8 deret 52
multiframe (MF), yang setiap sub kanalnya dapat digunakan ketika MS
aktif. Penggunaan sub kanal berlangsung sama seperti TS dan Timing
Advance Indeks (TAI) pada sub kanal yang berada pada pesan resource
Gambar 2.9 16 sub kanal PTCCH/U dengan 8 deret 52 MF [2]
Setelah sub kanal PTCCH/U digunakan, MS menunggu sampai
penggunaan PTCCH/U TDMAframe terlihat pada TS ini. Kemudian MS
akan mengirim sebuah access burst dengan asumsi TA dari 0 ke BTS
dalamframe. BTS dapat menerimaaccess burst dan dapat memperkirakan
jarak ke MS, oleh karena itu TA menggunakan tunda waktu. Beberapa
nilai TA sangat dibatasi pada pesan TA terbaru untuk sampai ke 16 MS .
Seperti terlihat pada Gambar 2.10.
Jika nilai TA dalam pesan mempunyai lebar 7 bit, prosedur ini
memungkinkan 16 MS untuk sinkronisasi TA pada slot yang sama. Pesan
TA ditransmisikan per TS sebagai pesanbroadcast . Tiap MS memperoleh
[9]
[2]
Gambar 2.10Pesantiming advance
Pesan TA dapat diperluas dari 16 bit menjadi 23 oktet dengan filter
oktet, hingga terdapat 184 bit masukan yang dapat diberikan pada
pengkode kanal. Terdapat 4 burst normal dalamdownlink direction yang
dapat mengirimkan pesan TA pada PTCCH/D. Pembagian TA melalui 4
Gambar 2.11 Transmisi dari nilaitiming advance yang baru pada pesan TA [2]
Terdapat 4 MS yang mengirim access burst ke BTS dalam
PTCCH/U dalam 2 paket 52 multiframe sebelum pesan TA menerima
updatean nilai pesan TA. Pada Gambar 2.11, MS mengirimkan access
burst PTCCH/U pada sub kanal 0. Oleh karena itu mobile station
menerima nilaiupdatean TA pada pesan TA nomer 2. Nilai TA baru ini
akan diulang pada pesan-pesan TA berikutnya hingga ada nilai TA yang
lebih baru.
2.4.3 Timing Advance by means of Polling and Access Bursts
Pada metode polling and access burst ini, beberapa MS dan poll
base station yang dikehendaki mengirimkan pesan-pesan
PACK_CTRL_ACK yang ditampilkan pada RB uplink. Pesan aktual ini
informasi seperti Gambar 2.12. Access burst ini dikirimkan dengan TA
dari 0 dan kemudian juga dapat digunakan untuk menentukan jarak.
Gambar 2.12 Polling and Access Bursts [2]
Pengkodean dari pesan lengkap PACK_CTRL_ACK sampai
dengan 11 bit merupakan suatu kesepakatan murni. Sejak dari 4 akses
beberapa burst terformat bersama-sama, akses penerimaan burst dengan
pengkodean yang tepat tidak akan terpengaruh oleh gangguan yang ada
disekitarnya. Metode ini awalnya tidak lazim, karena hanya berdasar
kesepakatan dengan pengirimanuplink yang tidak rutin dan sangat jarang.
Ini terjadi karena polling dan pengiriman dari access burst akan dikirim
hanya ketika nilai TA yang baru diperlukan dan karena polling dan
pengiriman dari access burst pada metode ini tidak rutin seperti
2.5
Akses ke jaringan GPRS
Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan pada akses jaringan
adalah bagaimana sebuah MS mengakses jaringan dan bagaimana sebuah
jaringan mengalokasikanresource.
Pada GPRS, terdapat beberapa variasi untuk akses jaringan. Ini
ditunjukkan dengan different access burst coding (pengkodean access
burst yang berbeda), yang berbentuk pesan CHAN_REQ atau
PACK_CHAN_REQ.
2.5.1 Kemungkinan Akses Jaringan yang Beragam
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan akses jaringan yang beragam:
2.5.1.1
Akses
paket
satu
tahap
Prosedur ini disebut satu tahap karena PCU
mengalokasikan uplink resource ke MS sepanjang access burst
dapat diterima. Akses ini dapat diusulkan oleh MS antara Random
Access Channel (RACH) dengan pesan CHAN_REQ dan Packet
Random Access Channel (PRACH) dengan pesan
PACK_CHAN_REQ. PCU akan menentukan mana usulan yang
akan dilaksanakan, yakni antara akses paket satu tahap atau paket
dua tahap yang mungkin dilaksanakan. Pada RLC/MAC yang tidak
dikenal (unacknowledged), MS tidak dapat mengusulkan akses
Jika akses paket satu tahap diinisiasikan (ditampilkan)
melalui RACH, beberapa resource hanya dapat dialokasikan pada
sebuah TS saja. Tetapi jika ditampilkan melalui PRACH resource
dapat dialokasikan pada beberapa TS sesuai dengan klas multislot
MS. Ini terjadi karena terdapat beberapa bit pada pesan
PACK_CHAN_REQ.
Pada akses jaringan ini, Contention Resolution Prosedure
(CRP) harus dapat dijalankan selama transfer data uplink aktif
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.13. CRP memutuskan apakah
Temporary Logical Link Identifier (TLLI) akan dikirim kembali ke
MS pada pesan PACK_UL_ACK. Jika jaringan tidak dapat
menerima blok data uplink karena blok data bertabrakan dengan
MS yang berbeda, maka MS akan berhenti mengirim dan mencoba
mengakses jaringan kembali.
2.5.1.2
Akses paket dua tahap
Paket ini dapat ditampilkan diantara RACH dan PRACH.
MS dapat menjalankan akses ini dengan mode RLC/MAC
unacknowledge. Pada tahap satu paket data pada jaringan dapat
dialokasikan pada blok uplink tunggal. Dan pada tahap kedua
berguna untuk mengirim pesan PACK_RES_REQ yang dapat
mengidentifikasi MS dengan TLLI. Prosedur pada akses paket dua
tahap ditunjukkan Gambar 2.14.
Gambar 2.14 Prosedur pada Akses Paket Dua Tahap [2]
2.5.1.3 Short Access
Akses ini hanya dapat diinisiasikan pada PRACH, karena
hanya terdapat satu tahap dan blok tunggal/ dua tahap digunakan
untuk pesan CHAN_REQ pada RACH. Prosedur pada akses ini
dilaksanakan. Pada short access ini resource hanya dapat
dialokasikan pada satu TS, karena klas multislot dari MS tidak
diketahui. Prosedur padashort access ditunjukkan Gambar 2.15
Gambar 2.15 Prosedur padashort access [2]
2.5.1.4
Akses
untuk
Response Page
Jika paket data pada PPCH terdapat pada PRACH maka
MS akan memilih akses ini untuk mengakses jaringan pada pesan
PACK_CHAN_REQ seperti ditunjukkan Gambar 2.16. Pada akses
ini, PCU hanya dialokasikan pada MS dengan sebuah blok uplink
single saja. Ketika paket data terdapat pada PRACH, MS akan
merespon permintaan untuk akses paket dua tahap dan pesan
Gambar 2.16 Prosedur pada aksesResponse page [2]
2.6
Resource Allocation
Beberapa metode pengalokasian pada resource allocation hampir
sama seperti yang telah diterangkan pada akses jaringan. Terdapat dua
jenis resource allocation yaitu untuk downlink direction dan uplink
direction. Tetapi pada resource allocation hanya akan dibahas uplink
direction saja.
2.6.1
Resource Allocation
pada
Uplink Direction
Ketika MS mengirim data ke PCU, maka tidak ada TBF uplink
yang aktif. Pada uplink direction terdapat tiga metode yang dapat
2.6.1.1
Metode
Fixed Allocation
Pada metode ini, MS menerima sebuah alokasi resource
dari PCU dengan bentuk bitmap dan sebuah waktu tunggu per TS.
Metode ini ditunjukkan pada Gambar 2.17. Dari gambar dapat
dilihat bahwa MS menerima bitmap 101 110 111 111 011 dan
waktu tunggu. Bitmap dan waktu tunggu yang diterima MS sama
seperti yang diberikan pada pesan PACK_UL_ASS. Sebuah pesan
PACK_ULL_ASS menerima informasi per TS, sama seperti
panjang bitmap masing-masing/ bitmap terakhir sampai pada akhir
pesan.
Gambar 2.17 Alokasi blok radio pada metodefixed allocation [2]
2.6.1.2
Metode
Dynamic Allocation
Metode ini berbasisuplink state flag (USF), yaituflag yang
digunakan untuk menentukanresource mana yang dapat digunakan
oleh user. Pada Gambar 2.18 ditunjukkan USF terdapat pada tiga
MS menerima pesan PACK_UL_ASS yang didalamnya terdapat
nomer seri TS dan menerima sebuah USF per TS, seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.19. Selama pesan PACK_ULL_ASS
ini diterima, MS mulai memonitor downlink direction dari
pengalokasian TS. Jika MS mendeteksi USF pada blokdownlink K
saat pengalokasian TS N, maka MS dapat menggunakan blok
uplink (k+1) pada TS yang sama untuk mengirimkan sebuah blok
RLC/MAC uplink. Jika MS mendeteksi USF saat berada pada TS
N, maka tidak hanya satu blok uplink saja tapi sekaligus empat
blok uplink selanjutnya yaitu (k+1), (k+2), (k+3), dan (k+4) yang
akan dialokasikan pada sebuah MS. Ini terjadi saat
USF_GRANULARITY_flag diset 1 pada pesan
PACK_ULL_ASS. Jika USF_GRANULARITY_flag diset 0, blok
uplink (k+1) akan dialokasikan pada sebuah MS.
Gambar 2.19 Contoh dari pesan PACK_ULL_ASS pada dynamic allocation dengan alokasi TS 2, 3, dan 4 [2]
2.6.1.3
Metode
Extended Dynamic Allocation
Metode ini merupakan pengembangan dari metode
dynamic, dengan mengalokasikan beberaparesource ke sebuah MS
menggunakan alokasi USF harus mengikuti beberapa aturan, yaitu:
a. Jika sebuah MS mendeteksi USF pada blok Kdownlink saat TS N,
MS harus menggunakan blok uplink (k+1) pada TS N yang sama
b. Jika USF_GRANULARITY_flag diset 1, maka empat blokuplink
selanjutnya (k+1), (k+2), (k+3), dan (k+4) akan dialokasikan pada
sebuah MS.
c. Jika MS telah menerima USF dalamdownlink blok K pada TS N,
MS ini tidak lagi membutuhkan TS yang lebih panjang untuk
menerima USF dalamdownlink blok K dan (k+1) pada TS dengan
nomer tinggi menurut alokasinya.
Gambar 2.20 merupakan contoh prosedur pada metode
extended dynamic allocation. Pada sumbu axis horisontal
menunjukkan 12 RB pada 52multiframe, dan axis vertikal
menunjukkan pengalokasian TS 0, 2, 3, 5, dan 7. Sebagai contoh
dengan menggunakan USF_GRANULARITY_flag diset 0, maka
[2] :
1. Pada RB 0/ saat TS 2 pada downlink direction, RB 1 uplink
dialokasikan pada TS 2 dan pada semua TS dengan nomor
tinggi yang telah dialokasikan. MS menggunakan blokuplink 1
pada TS 2, 3, 5, dan 7.
2. Pada RB 1 downlink, beberapa resource dapat dialokasikan
pada blokdownlink 0. MS menggunakan blokuplink 3 pada TS
0, 2, 3, 5, dan 7.
3. Pada RB 2 downlink, lebih banyak lagi sumber yang
dialokasikan karena MS telah menerima USF pada TS 0. MS
menggunakan blokuplink 1 pada TS 2, 3, 5, dan 7.
4. Pada RB 3 downlink, sama sekali tidak ada pengalokasian
sumber karena PCU diharapkan dapat menurunkan nomer TS
yang akan digunakan. MS akan menggunakan RB 3 pada TS 0.
5. Pada RB 4 downlink, MS akan membaca pada semua TS yang
yang dialokasi. Atau MS akan menemukan USF pada TS 3.
2.7
Layout
Program Visual Basic
Layout program adalah rancangan secara visual sebagai bentuk
implementasi program simulasi untuk struktur air interface pada jaringan GPRS
beserta unjuk kerjanya. Layout program dibuat menggunakan program aplikasi
Visual Basic. Bentuk umum darilayoutprogram dapat dilihat pada Gambar 2.21.
Gambar 2.21Layout program secara umum dalam Visual Basic
Layout ini terdiri dari beberapa window sebagai penyusunnya, diantaranya :
1. Window Utama
Pada bagian judul window ini tertulis Microsoft Visual Basic [Design]. Pada window ini, semua kegiatan pembuatan program dilakukan. Baris menu
toolbar yang digunakan sebagai pemercepat (shortcut) dalam pengaksesan
beberapa menu yang sering digunakan.
2. Window Toolbox
Window toolbox digunakan untuk memilih kontrol-kontrol yang akan
digunakan saat merancang program. Window ini berisi icon untuk
memasukkan objek tertentu dalam window form. Penggunaannya adalah
dengan mengklik kanan padatoolbox lalu memilihicon.
3. Window Properti
Digunakan untuk mengatur properti dari form. Isi dari window ini dapat
berubah sesuai denganform ataucontrol yang dipilih.Window properti terdiri
dari tiga bagian yaitu :
a. Bagian untuk memilih objek.
Digunakan untuk memilih objek yang akan diubah propertinya.
Bagian ini akan berubah secara otomatis setelah dilakukan pemilihan
padacontrol yang terdapat padaform.
b. Bagian untuk pengaturan nilaiproperti.
Digunakan untuk mengubah nilaiproperti dari objek yang dipilih.
c. Bagian untuk memilihproperti sebuah objek.
4. Window Project
Project adalah sekumpulan modul, yang digunakan untuk manajemen
proyek dalam pembuatan program. Program dibagi dalam beberapa modul dan
kemudian diletakkan pada window ini. Proyek disimpan dalamfile berakhiran
.VBP.Window ini terdapat tigaicon yaitu, VIEW CODEuntuk menampilkan window editor kode program, VIEW OBJECT untuk menampilkan form, dan
TOGGLE FOLDERSuntuk menampilkanfolder atau tempat menyimpanfile.
5. Window Form
Formadalah suatu objek yang dipakai sebagai tempat pembuatan program.
Layout program dalam program simulasi untuk strukturair interface
pada jaringan GPRS beserta unjuk kerjanya ditunjukkan dalam beberapa bagian
sesuai batasan masalah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Beberapa
layout program ini menggunakan beberapa komponencontrol dalam Visual basic,
diantaranya :
1. Control Label
2. Control CommandButton
3. Control Frame
4. Control OptionButton
5. Control ComboBox
6. Control Image
2.7.1 Control Label
Digunakan untuk menampilkan tulisan pada form. Beberapa properti
label seperti :
a. Alignment, untuk menentukan perataanfont label.
b. Appearance, untuk menentukan tampilan objek. Terdapat dua jenis yaitu
flat untuk bentuk datar dan 3D untuk tiga dimensi.
c. Caption, untuk menentukan tulisan label.
d. Font, untuk menentukan jenisfontyang dipakai dalam tulisan label.
e. Name, untuk menentukan nama objek label. Defaultnya bernama Label1,
Label2, dst. Nama ini dipakai sebagai pengenal objek label.
2.7.2 Control CommandButton
Digunakan untuk menjalankan suatu tindakan jika pemakai telah
melakukan pilihan dengan menekancontrol ini.
2.7.3 Control Frame
Digunakan untuk membingkai dan mengelompokkan objek
tertentu. Pada perancangan ini digunakan untuk pengelompokan beberapa
OptionButton.
2.7.4 Control OptionButton
Digunakan untuk melakukan pemilihan yang hanya boleh memilih
2.7.5 Control ComboBox
Merupakan gabungan dari TextBox dan ListBox. ComboBox dapat
menampilkan suatu teks seperti pada TextBox dan dapat memilih pilihan
dari daftar pilihan seperti pada ListBox. Ketika pengguna mengklik kiri
panah kebawah maka akan tertampil beberapa pilihan teks, dan pengguna
harus mengklik kiri satu dari banyak pilihan teks untuk menampilkan teks
yang dipilih.
2.7.6
Control Image
Control image dapat digunakan untuk menambahkan gambar
dengan pilihan properti yang lebih sedikit dibandingkan control
PictureBox.
2.7.7 Control Timer
BAB III
PERANCANGAN PROGRAM SIMULASI
Bab ini selain menunjukkan routing data air interface pada GPRS seperti
terlihat pada Gambar 3.1, juga menunjukkan perancangan diagram alir program
simulasi untuk strukturair interface pada jaringan GPRS.
Gambar 3.1Routing dataair interface pada jaringan GPRS [5]
Program dibuat berdasarkan empat tahap perancangan seperti telah
dijelaskan pada BAB II dengan menggunakan program aplikasi Visual Basic,
yaitu :
1. Menentukan operasi kanal data paket dalam GPRS.
2. Menentukan prosedur Timing Advance Control dalam GPRS dengan
3. Menentukan akses ke dalam jaringan GPRS.
4. MenentukanResource Allocation padauplink direction.
Gambar 3.2Diagram alir menu utama
Perancangan diagram alir alir menu utama ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Proses perancangan pada program simulasi dimulai dengan subroutine menu
utama yang terdiri dari empat subroutine yang ditetapkan sesuai dengan batasan
masalah yaitu, menentukan jenis kanal data paket yang digunakan dari data yang
dibuat oleh pengguna. Kemudian menentukan prosedur timing advance dari data
yang akan dilewatkan. Proses selanjutnya adalah menentukan akses jaringan,
yakni apakah untuk aksesuplink atau untuk akses lainnya. Proses terakhir adalah
menentukan metoderesource allocation untuk memastikan jumlah blok data yang
akan dialokasikan. Beberapa keterangan bantuan yang menjelaskan isi, cara
menjalankan, dan istilah dari program simulasi diberikan padasubroutine help.
Subroutine help juga akan diberikan pada setiap layout program simulasi
untuk membantu pengguna untuk dapat lebih mudah mempelajari dan
menggunakan program simulasi ini. Diagram alir untuk help menu ditunjukkan
pada Gambar 3.2a.
Gambar 3.2aDiagram alirhelp menu
tampilkan keterangan dari
layout Menu Utama MULAI
KEMBALI ?
SELESAI
MENU UTAMA YA
TDK
3.1 Menentukan Kanal Data Paket
Dalam pengiriman sebuah data, pengguna harus menentukan kanal data
paket yang akan digunakan saat prosedur uplink atau saat data dikirim ke BTS 1
dan saat prosedur downlink atau saat data dari BTS satu dikirim ke BTS yang
lainnya. Secara garis besar pengiriman dan penentuan kanal data paket dapat
ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3Diagram alir pengiriman data dan penentuan kanal data paket Diagram alir proses penentuan kanal data paket untuk proseduruplink dan
prosedur downlink ditunjukkan pada Gambar 3.4(a) dan (b). Gambar 3.4(c)
MULAI
SELESAI Data diterima BTS 2
Data diterima BTS 1 Proseduruplink
? Prosedurdownlink
Kanal Data Paket proseduruplink Kanal Data Paket
merupakan diagram alirhelp kanal. Dua proses ini bertujuan untuk menampilkan
pergerakan/ visualisasi paket data antara MS dan BSS. Pergerakan data akan
divisualisasikan satu per satu secara bergantian.
(a) (b)
Gambar 3.4Diagram alir proses penentuan kanal data paket (a) pada proseduruplink (b) pada prosedurdownlink
Gambar 3.4(c)Diagram alirhelp kanal
BSS mengirim PRAGCH/ AGCH ke
MS
BSS mengirim PACCH ke MS MS mengirim PRACH/
RACH ke BSS
MS mengirim PACCH ke BSS
MULAI
SELESAI
BSS mengirim PPCH/ PCH ke MS
MS mengirim PRACH/ RACH ke
BSS BSS mengirim PRAGCH/ AGCH ke
MS MS mengirim PACCH
ke BSS
MULAI
SELESAI
Tampilkan keterangan darilayout
Secara visualisasi prosedur dalam menentukan kanal data paket dibagi
menjadi dua yakniuplink dandownlink seperti ditunjukkan pada Gambar 3.5.
ProsedurUplink Prosedurdownlink
Gambar 3.5Prosedur kanal data paket
3.1.1 Operasi
Packet Assosiated Control Channel
(PACCH)
Pada penentuan kanal data paket, terdapat operasi pada kanal PACCH
untuk menentukan metode pengalokasian sumber, khususnya TBF uplink.
Diagram alir untuk operasi PACCH ditunjukkan pada Gambar 3.6a. Pada TBF
uplink ini terdapat tiga metode pengalokasian sumber, seperti yang telah
dijelaskan pada BAB II. Diagram alir help untuk operasi PACCH ditunjukkan
Gambar 3.6aDiagram alir operasi PACCH untuk TBFuplink
ALOKASI FIXED MULAI
PCU mengirim PACK_UL_ASS ke MS dengan TS yang dipakai unt menerima pesan
PACCH/D ALOKASI DINAMIK ALOKASI EXTENDED DINAMIK PCU mentransmisikan
PACCH/D dan MS dapat menerimadownlink direction dari smua
alokasi TS
PCU mentransmisikan PACCH/D pada TS no kecil, dan MS tidak
dapat menerima downlink direction dari
TS no besar
Gambar 3.6bDiagram alirhelpuntuk operasi PACCH
3.2 Menentukan
Prosedur
Timing Advance Control
Prosedur timing advance control yang akan dibahas hanya prosedur
continuous TA update saja. Prosedur continuous TA update ini akan
memperlihatkan jalur mobilisasi access burst pada timing advance control.
Diagram alir prosedur continuous TA update pada timing advance control
ditunjukkan pada Gambar 3.7a. Sedangkan diagram alir help timing advance
ditunjukkan Gambar 3.7b.
tampilkan keterangan darilayout
Operasi PACCH MULAI
KEMBALI ?
SELESAI
Operasi PACCH YA
(a)
(b)
Gambar 3.7(a)Diagram alirTiming Advance Control,(b)Help timing
BTS menerimaaccess burst dan menghitung nilai TA yang baru.
Hasil dikirim ke PTCCH/D MS menerimaupdatenilai TA dan mengirim nilai TA+access
burst ke subkanaluplink
(PTCCH/U) dan BTS
SELESAI MULAI MENU ? MENU UTAMA
Didasarkan pada kanal logika PTCCH/U dan PTCCH/D dengan
frame ke 12 dan 38 dari 52 MF
HELP Timing HELP ? TDK TDK YA YA Pilih Tombol
Tampilkan keterangan darilayout Timing Advance Control
3.3 Menentukan Akses Jaringan
Terdapat beberapa jenis akses jaringan yang dapat digunakan dengan
beberapa persyaratan yang harus terpenuhi. Diagram alir prosedur penentuan
akses jaringan ditunjukkan pada Gambar 3.8. Dan diagram alir untuk help akses
pada gambar 3.9. Pada akses jaringan ini terdapat dua pilihan akses yaitu :
a. Aksesdownlink yang terdiri dari akses untukresponse page.
b. Aksesuplink terdiri dari akses paket satu tahap, akses paket dua tahap dan
shortaccess.
3.3.1 AksesResponse Page
Akses ini hanya ditampilkan pada PRACH. Ketika tampilan
sudah ditentukan, maka PCU akan dialokasikan pada MS dengan
satu blok uplink tunggal. Ketika MS telah merespon permintaan,
PACK_UL_ACK dengan TLLI akan segera dikirim ke MS.
3.3.2 Akses Paket satu tahap
Akses ini dapat ditampilkan pada RACH dan
PRACH. Dengan RLC/MAC acknowledged. Akses ini dapat
dikenalkan melalui :
a. RACH , sumber hanya dialokasikan pada sebuah TS.
b. PRACH, sumber dapat dialokasikan pada beberapa TS
sekaligus.
c. CRP, PACK_UL_ACK dengan TLLI akan dikirim ke MS.
3.3.3 Akses dua tahap
Alokasi jaringan pada akses ini dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Pada tahap 1, jaringan dialokasikan pada sebuah blok uplink
tunggal.
b. Pada tahap 2, jaringan dialokasikan pada MS dengan
mengirimkan PACK_RES_REQ ke BTS.
3.3.4 Short Access
mengulang proses CRP seperti pada akses paket satu tahap. Pesan
PACK_UL_ACK dengan TLLI akan dikirim ke MS. Kemudian
MS akan mentransmisikan blok data tanpa TLLI.
Gambar 3.8 Diagram alir untuk menentukan akses jaringan
Mulai
AksesUplink
?
Ditampilkan pada RACH dan PRACH
?
RLC/MAC tidak dikenal (unacknowledged)
Gambar 3.8 (lanjutan 1) Diagram alir untuk aksesresponse page
Ditampilkan pada RACH dan PRACH
?
MS menanggapi permintaan untuk akses paket 2 tahap /single
blok
PACK_UL_ACK [TLLI] dikirim ke MS
MENU ?
MENU UTAMA
HELP
?
HELP
Lainnya
A
SELESAI PCU mengalokasikan
blokuplink single ke MS
YA YA
TDK
(a)
`
TDK
(b)
Gambar 3.8 (lanjutan 2) (a)Diagram alir paket 1 tahap (b) 2 tahap danshort access
D
CRP
PACK_UL_ACK [TLLI] dikirim ke MS MS mentransmisikan blok data tanpa TLLI
SELESAI MENU ? MENU UTAMA HELP ? HELP Lainnya B
BTS mengirim blok
uplink tunggal ke MS
MS mengirim PACK_RES_REQ ke BTS TDK TDK YA YA CRP Tampilkan alokasi
sumber pada 1 TS Tampilkan alokasi sumber
pada beberapa TS
PRACH
PACK_UL_ACK [TLLI] dikirim ke MS MS mentransmisikan blok data tanpa TLLI
SELESAI MENU ? MENU UTAMA HELP ?
(a) (b)
(c)
Gambar 3.9Diagram alirhelp (a)Akses Jaringan (b) Akses Paket 1 Tahap dan (c)Akses Lainnya
tampilkan keterangan darilayout
Akses jaringan MULAI KEMBALI ? SELESAI Akses jaringan TDK YA Pilih Tombol tampilkan keterangan darilayout
Akses Lainnya
MULAI KEMBALI ? SELESAI AKSES Lainnya TDK YA Pilih Tombol tampilkan keterangan darilayout
Akses Paket 1 Tahap MULAI
KEMBALI ?
SELESAI
Akses Paket 1 Tahap YA
3.4
Menentukan
Resource Allocation
Diagram alir untuk beberapa metode pada resource allocation
ditunjukkan pada Gambar 3.10. Penentuan resource allocation hanya
dibatasi pada uplink direction saja. Pada uplink direction terdapat tiga
metode alokasi antara lain :
a. Metode fixed allocation, MS menerima resource allocation dari PCU
berupabitmap dan waktu tunggu per TS.
b. Metode dynamic allocation, MS menerima seri TS pada sebuah
PACK_UL_ASS dan menerima sebuah USF per TS. Jika
USF_GRA_flag=1 dan USF tidak dapat dideteksi oleh MS, maka 4 blok
data uplink akan dialokasikan pada sebuah MS. Tapi jika
USF_GRA_flag≠1 dan USF dapat dideteksi oleh MS, maka hanya 1 blok
datauplink yang dialokasikan pada sebuah MS.
c. Metode extended dinamic allocation, USF dideteksi oleh MS dan MS
menggunakan 1 blok datauplinkdengan TS nomer tinggi untuk mengirim.
Jika USF_GRA_flag=1, maka 4 blok data uplink akan dialokasikan pada
sebuah MS. Tapi jika USF_GRA_flag≠1, maka terdapat beberapa pilihan
RB, antara lain :
1. RB 0, maka RB 1 uplink dialokasikan pada TS 2 dan TS yang
bernomer lebih tinggi. Sedangkan MS menggunakanuplink blok 1
pada TS 2,3,5,7.
2. RB 1, maka semua resource dialokasikan pada downlink blok 0.
3. RB 2, maka MS menerima USF pada TS 0. MS menggunakan
uplink blok 1 pada TS 2,3,5,7
4. RB 3, maka tidak ada pengalokasian sumber. MS membaca
RB 3downlink pada TS 0
5. RB 4, maka MS menemukan USF pada TS 3
6. RB 5, maka MS menggunakan RB 5 uplinkpada TS 3,5,7
Diagram alir help resource allocation ditunjukkan pada Gambar 3.10
(lanjutan 2), dengan keterangan Gambar 3.10(a) metode fixed dan dynamic
YA
Gambar 3.10 MetodeFixed danDynamic Allocation
Berbasis USF, pd 3 bit pertama pd blok RLC/MAC
downlink
Metodefixed allocation
? MS menerimabitmap +
waktu tunggu per TS dari PCU
Metodedynamic allocation
MS menerima PACK_UL_ASS dengan
USF per TS
A
MULAI
USF pd blokdownlink K saat pengalokasian TS N dideteksi oleh MS
? USF_GRANURALITY
flag = 1 ?
4 blok datauplink
(k+1),(k+2),(k+3),(k+4) akan dialokasikan pd 1 MS
1 blok datauplink(K+1) dialokasikan pada MS dengan TS
yang sama untuk pentransmisian blok RLC/MACuplink
MetodeExtended Dynamic Allocation SELESAI MENU ? MENU UTAMA HELP
Gambar 3.10 (lanjutan 1) MetodeExtended Dynamic Allocation
Tampilkan RB 1uplink
pd TS 2 dan TS ber no lbh tinggi. MS menggunakanuplink
blok 1 pd TS 2,3,5,7 Tampilkan alokasi pd
downlink blok 0. MS menggunakanuplink
blok 3 pd TS 0,2,3,5,7
Tampilkan MS menerima USF pa TS 0. MS menggunakanuplink
blok 1 pd TS 2,3,5,7 Tdk ada pengalokasian
sumber. Tampilkan MS membaca RB 3downlink pd TS 0
Tampilkan MS menemukan USF
pd TS 3 Tampilkan MS
mentransmisikan RB 5
uplinkpd TS 3,5,7
RB 5 RB 0 RB 1 RB 4 RB 3 RB 2 USF_GRANURALITY
flag = 1 ?
4 blok datauplink
(k+1),(k+2), (k+3),(k+4) dialokasikan pd 1 MS
USF pd blokdownlink K pd alokasi TS N yang sama dan TS dengan no lebih tinggi
dideteksi oleh MS
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 3.10 (lanjutan 2) Diagram alirhelp(a)resource allocation, (b) metode fixed allocation,(b) metode dynamic allocation,
(d) metode extended dynamic allocation
tampilkan keterangan darilayout
resource allocation MULAI KEMBALI ? SELESAI resource allocation TDK YA Pilih Tombol tampilkan keterangan darilayout extended dynamic allocation
MULAI KEMBALI ? SELESAI extended dynamic allocation TDK YA Pilih Tombol tampilkan
keterangan darilayout fixed
dandynamic allocation
MULAI KEMBALI ? SELESAI dynamic allocation TDK YA Pilih Tombol tampilkan keterangan darilayout fixed
dandynamic allocation
3.5
Layout
Program
Layout program dalam program simulasi untuk struktur air interfacepada
jaringan GPRS, ditunjukkan dalam beberapa bagian layout program sesuai
batasan masalah yang telah dijelaskan pada BAB sebelumnya.Layout program ini
dirancang dengan memanfaatkan beberapa komponencontrol dalam Visual basic,
diantaranya :
1. Control Label
2. Control CommandButton
3. Control Frame
4. Control OptionButton
5. Control ComboBox
6. Control Image
Layout program pertama merupakan tampilan menu utama dari simulasi
program struktur air interface pada jaringan GPRS seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.11. Pada menu utama ini terdapat empat program pilihan yaitu kanal
data paket, timing advance control, akses jaringan dan resource allocation. Juga
terdapat dua pilihan SELESAI dan HELP. HELP berisi beberapa keterangan
bantuan yang menjelaskan isi, cara menjalankan, dan istilah dari layout program
simulasi ini. Dan SELESAI untuk menyudahi running program/ keluar dari
program aplikasi. Pada layout menu utama ini juga disertai identitas pembuat
program dengan menyantumkan nama dan nomor induk mahasiswa (NIM).
Gambar 3.11 Layout program menu utama SIMULASI PROGRAM AIR INTERFACE
DALAM JARINGAN GPRS
KANAL DATA PAKET
HELP SELESAI
RESOURCE ALLOCATION AKSES
JARINGAN TIMING
ADVANCE CONTROL
Layout program untuk menentukan kanal data paket ditunjukkan pada
Gambar 3.12. Pada layout ini terdapat dua pilihan prosedur yaitu uplink dan
downlink. Jika uplink dan downlink dijadikan suatu proses yang berkelanjutan,
dapat terlihat perjalanan paket data dari BTS satu ke BTS lainnya yang paket
datanya melewati MS dan BSS.
Layout kanal data paket ini terdapat TIMER yang berfungsi sebagai
kontrol pencacah waktu jika proses perjalanan paket data berlangsung. Pengguna
dapat memilih Operasi PACCH untuk melanjutkan ke prosedur operasi PACCH.
Untuk mendapatkan keterangan bantuan tentang program, pengguna dapat
memilih HELP. TAMPILAN merupakan pilihan untuk menampilkan visualisasi
pergerakan data paket dari program dan untuk mengulang proses tampilan
pengguna harus memilih RESET.
Gambar 3.12 Layout program untuk menentukan kanal data paket KANAL DATA PAKET
HELP Operasi PACCH
Prosedur Uplink Downlink
MS
BSS 1
RESET
TAMPILAN TIMER
BSS 1
Layout program untuk pengalokasian sumber pada operasi kanal PACCH
ditunjukkan pada Gambar 3.13. Pada simulasi program operasi PACCH hanya
dikhususkan untuk TBFdownlink. Ketika menentukan kanal data paket, terdapat
beberapa metode pengalokasian sumber pada operasi kanal PACCH yaitu alokasi
fixed, alokasi dinamik, dan alokasiextendeddinamik.
Layout program ini terdapat TIMER yang berfungsi sebagai kontrol
pencacah waktu ketika proses perjalanan paket data berlangsung. Pengguna dapat
memilih MENU untuk kembali kelayout program menu utama. Pilihan KANAL
untuk kembali ke layout program kanal data paket. TAMPILAN merupakan
pilihan untuk menampilkan visualisasi paket data dari program yang akan
melewati PCU, TS, dan MS. Untuk mengulang proses tampilan pengguna harus
memilih RESET.
Gambar 3.13Layout program pengalokasian sumber pada operasi PACCH PENGALOKASIAN SUMBER PADA OPERASI PACCH
MENU KANAL
PCU TS MS
Metode
Alokasi fixed Alokasi dinamik
Alokasi Extended dinamik
TAMPILAN
RESET
Layout program untuk timing advace control ditunjukkan pada Gambar
3.14. Pada layout hanya akan membahas prosedur continuous TA control.
Prosedur ini akan menunjukkan perjalanan access burst dan nilai TA serta
updateannya dengan melibatkan blok PESAN TA, MS, PTCCH/U, PTCCH/D,
dan BTS.
Layout program ini terdapat TIMER yang berfungsi sebagai kontrol
pencacah waktu ketika proses perjalanan access burst dan nilai TA berlangsung.
Pengguna dapat memilih HELP untuk mendapatkan keterangan bantuan tentang
program ini. Pilihan MENU untuk kembali ke layout program menu utama.
TAMPILAN merupakan pilih