BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan jumlah perusahaan percetakan saat ini berkembang secara cepat dan dinamis dalam kehidupan modern di kota-kota besar, karena hampir di setiap aspek kehidupan kota memerlukan jasa percetakan dan
dokumentasi, sehingga pada saat ini di Kalimantan Barat terdapat banyak perusahaan percetakan, baik dalam skala besar maupun dalam skala kecil.
Kondisi kompetisi yang semakin ketat, membuat para pelaku pasar dan produsen berlomba untuk memenangkan persaingan untuk merebut pangsa pasar.
Percetakan yang bermunculan saat ini sangat banyak sehingga menyebabkan persaingan yang semakin ketat di antara pengusaha percetakan
khususnya di kota Pontianak. Oleh karena itu agar dapat menarik pelanggan, para pemilik percetakan harus melakukan sesuatu agar pelanggan menjadi loyal. Bahkan perusahaan mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk
mengejar dan mempertahankan pelanggan agar tetap menggunakan jasa percetakan tersebut. Dalam mengembangkan bisnis percetakan pada umumnya,
penerapan suatu jasa yang berkualitas mempengaruhi perkembangan kepuasan konsumen dan mempertahankan pelanggan yang sudah dimiliki. PD Aksara Indah Pontianak memberikan beragam produk dan layanan yang berkualitas
suatu usaha di pasar ditentukan oleh dukungan dari pelanggan yang puas akan pelayanan yang diberikan.
Kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah dengan memahami serta memuaskan kebutuhan konsumen, agar konsumen tidak
beralih ke perusahaan lain dan perusahaan harus mengerahkan segala upaya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen agar memperoleh laba. Perusahaan berupaya untuk mengatasi persaingan dan meningkatkan jumlah
penjualan memerlukan suatu strategi bauran pemasaran yang tepat. Kotler (2005:18), menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan perusahaannya di pasar sasaran yang meliputi produk (product), harga (price), promosi (promotion), saluran distribusi/tempat
(place).
Setiap perusahaan selalu berharap produknya dapat diterima oleh
pasar. Salah satu ciri bahwa produk mereka diterima adalah dilakukannya pembelian oleh konsumen terhadap produk tersebut. Berbagai cara dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah dengan
memahami kebutuhan dan keinginan pasar untuk dijadikan dasar merumuskan strategi dalam merangsang proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen.
Di kota Pontianak sendiri usaha percetakan sangat potensial mengingat kota Pontianak yang dapat dikatakan sedang berkembang dan juga
usaha percetakan mulai melirik kota Pontianak sebagai pangsa pasar. Seiring makin banyaknya bermunculan usaha jasa percetakan, tak sedikit pula
konsumen merasa kecewa dalam pemesanan cetakan baik dari segi kesalahan pesanan maupun kualitas bahan cetakan yang tidak sesuai dengan keinginan
konsumen tersebut. Hasil tidak semua usaha jasa percetakan yang ada khususnya di kota Pontianak, dapat diterima baik oleh konsumen dan bertahan lama, banyak pula usaha jasa percetakan yang tutup atau pailit
dalam perjalanan usahanya. Semua ini tak terlepas dari kualitas cetakan, pelayanan yang optimal, dan hasil cetakan yang sesuai dengan pesanan
konsumen yang menjadi titik tumpu keberhasilan suatu usaha jasa percetakan. Berikut ini ditampilkan jumlah perusahaan percetakan di Kota Pontianak selama 4 (emapat) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jumlah Perusahaan Percetakan di Kota Pontianak Tahun 2011-2014
Sumber: Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T Kota Pontianak), 2014
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa terjadinya jumlah
peningkatan perusahaan percetakan di Tahun 2012 sebesar 116,67% dan di Tahun 2013 peningkatannya sebesar 36,92%. Pada Tahun 2012 terjadi
Tahun Jumlah Percetakan Persentase (%)
2011 30 -
2012 65 116,67
2013 89 36,92
peningkatan yang signifikan karena banyak masyarakat ingin mendapatkan moment dari Pemilu Pilkada di kota Pontianak dan Kalimantan Barat.
Salah satu percetakan yang terbilang senior di kota Pontianak, yang hingga saat ini masih menjaga seluruh unsur pelayanan yang maksimal dalam
bidang jasa percetakan yaitu PD Aksara Indah, telah memberikan inspirasi tersendiri khususnya usaha di bidang jasa pecetakan. Percetakan yang hadir di Kota Pontianak sejak Tahun 1977 ini telah membuktikan bahwa betapa
pentingnya menjaga pelayanan kepada konsumen.
PD Aksara Indah bergerak di bidang jasa penerbit dan percetakan
seperti alat tulis kantor, offset, blangko, cetak majalah, penjilidan, cetak kalender, cetak buku, undangan, serta cetakan lainnya. PD Aksara Indah mengerjakan cetakan sesuai dengan pesanan (job order), yang berlokasi di
Jalan Jeranding No. 5 Pontianak. Penyelesaian pesanan dilakukan dengan proses yang cepat serta dapat ditunggu sesuai dengan jenis dan jumlah
pesanan. Namun penyelesaian dapat lebih lama, jika pesanan yang diterima perusahaan banyak sehingga harus menunggu giliran untuk dicetak. Karena telah terbiasa dalam aktifitasnya, biasanya perusahaan dapat mengetahui
kapan pesanan konsumen dapat diselesaikan sehingga konsumen dijanjikan lagi untuk datang mengambil pesanannya sesuai jadwal yang telah
direncanakan.
Perkembangan dunia usaha percetakan saat ini semakin meningkat, hal inilah yang mendorong PD Aksara Indah melakukan upaya kebijakan
jenis cetakan terus ditambah guna memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen saat ini. Produk jenis cetakan yang ditawarkan oleh perusahaan
ialah offset, blangko, cetak majalah, penjilidan, cetak kalender, cetak buku, undangan, serta cetakan lainnya.
Dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen, pihak perusahaan mengutamakan ketelitian dan kehati-hatian dalam memilih bahan baku, agar bahan baku yang digunakan untuk
memproduksi blangko atau cetakan lainnya hasilnya memuaskan konsumen. Selain dari segi produk, PD Aksara Indah juga melakukan penetapan
harga yang bersaing dalam penawarannya. Penetapan harga yang dilakukan PD Aksara Indah berdasarkan jenis dan ukuran kertas dari barang cetakan.
Sedangkan saluran distribusi yang dilaksanakan PD Aksara Indah
merupakan saluran distribusi yang prosesnya langsung ke konsumen. Dengan saluran distribusi ini pelanggan dapat dengan mudah menghubungi
perusahaan dalam memesan produknya karena langsung bertatap muka tanpa perantara sehingga dapat menghasilkan proses pemesanan terbilang cukup cepat. Hal ini dikarenakan tenaga kerja yang profesional dan sistem kerja
yang dibangun oleh perusahaan telah optimal.
Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya perusahaan
berusaha untuk menepati waktu pengiriman barang yang telah disepakati agar konsumen benar-benar mendapatkan pelayanan yang terbaik dari perusahaan. Jika produk tersebut ternyata cacat atau rusak pada saat diterima, perusahaan
perusahaan terus melakukan upaya peningkatan pelayanan dari segi karyawannya, seperti menciptakan karyawan yang ramah, peduli, dan
teliti,serta respon yang cepat, pengetahuan dan pemahaman karyawan yang tinggi juga menjadi andalan pelayanan dari perusahaan.
Konsumen PD Aksara Indah ada yang berasal dari pribadi/individu dan ada juga yang dari lembaga/institusi baik formal maupun informal. Untuk konsumen individu biasanya dalam pengambilan keputusan pemesanan
biasanya bersifat bebas dan tergantung dari individu itu sendiri, sedangkan konsumen yang dari lembaga/institusi biasanya dalam pengambilan
keputusan pemesanan lebih bersifat formal atau terikat aturan atasan.
Kemajuan dan eksistensi PD Aksara Indah Pontianak tersebut dapat dilihat dari jumlah konsumen yang melakukan order atau pemesanan yang
stabil dan meningkat serta terbukti dengan masih eksisnya perusahaan ini hingga saat, padahal banyak juga usaha sejenis yang tumbuh berkembang di
Kota Pontianak. Adapun realisasi penjualan dalam pemesanan selama 4 (empat) tahun terakhir PD Aksara Indah Pontianak dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2
Volume Penjualan PD Aksara Indah Pontianak Tahun 2011-2014
Tahun Volume Penjualan (Rp) Persentase Perubahan (%)
2011 170.400.000 -
2012 200.600.000 17,72
2013 175.400.000 (12,56)
2014 220.320.000 25,61
Berdasarkan Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah penjualan pada Tahun 2012 sebesar 17,72%. Sedangkan pada Tahun
2013 terjadi penurunan penjualan sebesar 12,56%. Hal ini disebabkan terjadinya peningkatan jumlah pesaing baru di Kota Pontianak sehingga
membuat persaingan menjadi lebih ketat. Namun pada Tahun 2014 terjadi peningkatan penjualan sebesar 25,61%.
Fluktuasi yang terjadi disebabkan oleh karena adanya
perusahaan-perusahaan pesaing yang sejenis, sehingga membuat persaingan dalam usaha percetakan semakin ketat. Namun dalam menjalankan usahanya, PD Aksara
Indah tetap berada pada posisi yang baik karena memiliki pelanggan loyal serta konsumen-konsumen baru lainnya yang terus bertambah. Dalam usahanya meningkatkan konsumen, PD Aksara Indah melakukan berbagai
macam program promosi di antaranya yaitu melalui media brosur, kalender, mencantumkan identitas perusahaan pada kartu undangan dan memasang
papan nama (neon box) di depan bangunan perusahaan. Berikut ini disajikan Tabel 1.3 tentang data konsumen PD Aksara Indah Pontianak pada Tahun 2011-2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3
Berdasarkan Tabel 1.3 di atas dapat dilihat bahwa pengguna jasa percetakan PD Aksara Indah baik yang bersifat individu maupun
perusahaan/instansi dari tahun 2011 sampai dengan Tahun 2014 relative stabil pada tiap tahunnya. Hal ini dapat diartikan bahwa PD Aksara Indah
Pontianak mampu bertahan dalam persaingan selain harus bisa menghasilkan produk berkualitas yang bisa diterima konsumen sehingga menciptakan loyalitas pada pengguna jasa PD Aksara Indah Pontianak.
Setiap perusahaan selalu berharap produknya dapat diterima oleh pasar.
Salah satu ciri bahwa produk mereka diterima adalah dilakukannya pembelian
oleh konsumen terhadap produk tersebut. Berbagai cara dapat ditempuh untuk
mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah dengan memahami kebutuhan dan
keinginan pasar untuk dijadikan dasar merumuskan strategi dalam merangsang
proses pengambilan keputusan pembelian konsumen.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pengguna jasa. Berikut ini perkembangan jenis produk beserta harga masing-masing jenis produk tersebut pada PD Aksara
Tabel 1.4
Nama Produk dan Harga PD Aksara Indah Pontianak
Sumber: PD Aksara Indah Pontianak, 2014
Berdasarkan Tabel 1.4 di atas dapat dilihat bahwa produk yang paling murah berupa brosur dengan harga Rp 1.000,00 hingga Rp 2.000,00 per lembar sedangkan produk yang paling mahal berupa flayer dengan
harga berkisar Rp 70.000,00 hingga Rp 100.000,00 per rim.
Tabel 1.5
Pendapatan, Harga Pokok Penjualan, Laba Kotor, Biaya Operasional, Laba Bersih Sebelum Pajak dan Laba Bersih Setelah Pajak
PD Aksara Indah Pontianak Tahun 2011-2014
Sumber: PD Aksara Indah Pontianak, 2014
Nama Produk Harga (Rp) Nama Produk Harga (Rp)
Flayer 70.000-100.000/rim Map 5.000- 15.000/lembar
Brosur 1.000- 2.000/lembar Id Card 7.000- 30.000/buah Sertifikat 1.000- 5.000/lembar Kartu Nama 20.000- 60.000/kotak Poster 5.000- 10.000/lembar Kotak Nasi 1.000- 1.500/kotak Amplop 30.000- 40.000/kotak Surat Yasin 8.000- 20.000/buku Buku 4.000- 60.000/buku Paperbag 8.000- 15.000/buah Majalah 10.000- 60.000/buku Spanduk 25.000/meter
Nota 3.500- 30.000/buku Banner 25.000/meter
Kartu Undangan 1.000- 10.000/lembar Stiker 7.000/buah Kalender 3.000- 30.000/buah
Uraian
Tahun
2011 2012 2013 2014
Pendapatan (Rp) 170.400.000,00 200.600.000,00 175.400.000,00 220.320.000,00
HP. Penjualan (Rp) 101.138.225,00 103.588.225,00 96.808.225,00 120.458.225,00
Laba Kotor (Rp) 69.261.775,00 97.011.775,00 78.591.775,00 99.861.775,00
Biaya Operasional (Rp) 53.386.725,00 50.386.600,00 43.270.100,00 59.417.100,00
Laba Bersih Sebelum Pajak (Rp) 15.875.050,00 46.625.175,00 35.321.675,00 40.444.675,00
Berdasarkan Tabel 1.5 di atas dapat dilihat bahwa pada Tahun 2012 dan 2013 terjadi penurunan total biaya masing-masing sebesar 5,62% dan
14,12% dikarenakan perusahaan merasa cukup melakukan promosi dan beralih kepemaksimalan pelayanan, produksi dan investasi mesin baru.
Sedangkan Tahun 2013 dikarenakan tenaga marketing yang keluar dari perusahaan sehingga terjadi penurunan biaya promosi dan pendapatan.
Sedangakan terjadi peningkatan yang signifikan laba bersih setelah
pajak pada Tahun 2012 sebesar 193,70%. Namun Tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 24,24%. Sementara Tahun 2014 laba bersih setelah pajak
kembali meningkat sebesar 14,50%. Hal ini dikarenakan media promosi cetak untuk iklan jenis indoor dan outdoor yang dicetak dengan kualitas beresolusi tinggi dengan berbagai ukuran dan jenis bahan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan cepat sehingga untuk ke depannya perusahaan harus melakukan strategis pemasaran untuk menghadapi perkembangan pasar dan
pesaing yang akan terus meningkat. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian judul
“Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen pada PD Aksara Indah Pontianak”.
B. Permasalahan
Berdasarkan pada latar belakang, maka yang menjadi permasalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah bauran pemasaran berpengaruh
C. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi penyimpangan, maka peneliti membatasi
permasalahan pada variabel bauran pemasaran yang terdiri dari: produk
(product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), orang (people),
proses (process), dan bukti fisik (physical evidence).
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada PD Aksara Indah Pontianak.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi PD Aksara Indah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PD Aksara Indah Pontianak sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan
dalam menetapkan bauran pemasaran. 2. Bagi Almamater
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
membantu mahasiswa dalam meneliti hal yang sama. 3. Bagi Peneliti
F. Kerangka Pemikiran
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis percetakan,
pelayanan pada pelanggan sangat penting diperhatikan dalam meningkatkan daya saing perusahaan jasa. Tingkat persaingan yang sangat ketat dan
maraknya dunia bisnis saat ini, menuntut perusahaan melakukan upaya untuk mempertahankan perusahaannya. Salah satu industri tersebut yaitu industri percetakan yang salah satunya yang ada di Pontianak yaitu PD Aksara Indah
Pontianak
Suatu perusahaan dapat menghasilkan produk dan jasa, tetapi jika
kurang berhasil dalam memasarkan produknya, maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Oleh karena itu perusahaan perlu menetapkan kebijakan terutama yang berhubungan dengan
aktivitas pemasaran yang akan dilaksanakan.
Kegiatan pemasaran telah dimulai jauh sebelum suatu produk dan jasa
dihasilkan dan tidak berakhir pada saat produk tersebut terjual. Oleh karena itu peranan pemasaran untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan keinginan pelanggan, sehingga perusahaan dapat mengembangkan produk dan jasa
sesuai dengan permintaan pelanggan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
secara signifikan antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada PD Aksara Indah Pontianak serta faktor bauran pemasaran apakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian konsumen
ini PD Aksara Indah Pontianak dapat memberikan pelayanan yang optimal dan prima kepada konsumen, sehingga permintaan semakin meningkat dan
menjadikan PD Aksara Indah Pontianak sebagai salah satu alternatif untuk memperoleh pelayanan yang diharapkan konsumen.
Adapun kerangka pemikiran yang akan dituangkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai berikut:
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan:
1. Variabel terikat (Y) adalah keputusan pembelian konsumen yang menggunakan jasa PD Aksara Indah Pontianak.
G. Metode Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan objek yang sedang diteliti berdasarkan fakta-fakta dan data-data yang ada.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni (2006:92):
“Observasi adalah prosedur yang sistematis dan standar dalam pengumpulan data, peneliti tidak hanya berkomunikasi dengan orang tetapi juga objek penelitian yang lain”.
Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap obyek penelitian yaitu kepada PD Aksara Indah
Pontianak untuk mengetahui aktivitas penjualan produk percetakan serta proses penjualan produk kepada konsumen.
b. Wawancara
Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni (2006:85): “Wawancara adalah komunikasi atau pembicaraan dua arah yang
dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk menggali informasi yang relevan dengan tujuan penelitian”.
Dalam hal ini peneliti mengadakan tanya jawab langsung kepada
mengetahui kebijakan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan pelanggan agar tetap menggunakan jasa
percetakan tersebut. c. Kuesioner
Menurut H. Hadari Nawawi (2005:117): “Kuesioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden”.
Dalam hal ini peneliti memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada pengguna jasa atau konsumen pada PD Aksara Indah
Pontianak. d. Dokumentasi
Menurut Hadari Nawawi (2005:95): “Dokumentasi adalah cara
mengumpulkan data yang dilakukan dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan–bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah
penelitian, baik dari sumber dokumen, maupun buku-buku, koran, majalah dan lain-lain”. Dalam hal ini peneliti memperoleh data dari dokumen-dokumen mengenai PD Aksara Indah Pontianak.
3. Populasi dan Sampel a. Populasi
Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni (2006:69):
(infinite)”. Populasi dalam penelitian adalah semua pengguna jasa PD Aksara Indah Pontianak.
b. Sampel
Menurut Mudrajad Kuncoro (2003:103): “Sampel adalah suatu
bagian (subset) dari populasi”. Oleh karena populasi tidak diketahui maka pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (Husien: 1997)
n = [Z½.α]² e
Keterangan:
n = Ukuran Sampel
Z½ = tabel distribusi normal sampel α = 0,05
e = error of estimate (0,20)
maka: n = [1.96]² 0,20
n = 96,04 dibulatkan 100 orang pengguna jasa
Dari rumus di atas dapat diketahui sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang pengguna jasa PD Aksara Indah Pontianak.
Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono
Adapun yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan sampel ini yaitu mereka yang berdomisili di Kota Pontianak dan sekitarnya,
berusia minimal 20 tahun serta berperan sebagai pemakai.
4. Definisi Operasional Variabel
a. Produk (product), yaitu pendapat responden mengenai bauran produk
yang digunakan oleh PD Aksara Indah Pontianak dalam memenuhi kebutuhan pengguna jasa.
b. Harga (price), yaitu pendapat responden mengenai bauran harga yang dikenakan kepada pengguna jasa PD Aksara Indah Pontianak.
c. Tempat (place), yaitu pendapat responden mengenai aksesibilitas dan
lokasi PD Aksara Indah Pontianak yang dapat dijangkau oleh pengguna jasa.
d. Promosi (promotion), yaitu pendapat responden mengenai bauran promosi yang dilakukan oleh PD Aksara Indah Pontianak berupa brosur, spanduk dan lain-lain.
e. Orang (people), yaitu pendapat responden terhadap karyawan PD Aksara Indah Pontianak dalam memberikan pelayanan kepada
pengguna jasa PD Aksara Indah Pontianak.
f. Proses (process),yaitu pendapat responden mengenai bagaimana proses pelayanan terhadap pengguna jasa PD Aksara Indah Pontianak sehingga
g. Bukti fisik (physical evidence), yaitu pendapat responden mengenai bukti fisik dari PD Aksara Indah Pontianak seperti bangunan, tempat
parkir, fasilitas-fasilitas lain yang mendukung.
h. Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision marketing)
adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu di antaranya.
5. Analisis Data
a. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala
Likert, yaitu untuk mengukur tingkat kesetujuan dan ketidaksetujuan responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Skala Likert dapat
dikatagorikan sebagai skala interval. Dengan melihat jawaban dari responden melalui kuesioner yang disebarkan, kemudian dikelompokan menurut jenisnya masing-masing dengan skor interval menggunakan 5
katagori dalam skala Likert, yaitu: Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5, Setuju (S) diberi nilai 4, Kurang Setuju (KS) diberi nilai 3, Tidak Setuju
(TS) diberi nilai 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1. b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan dalam analisis data yaitu untuk pengujian
validitas terhadap item (pertanyaan). Sebuah item (pertanyaan) dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor
validitas yang tinggi jika terdapat skor kesejajaran (korelasi yang tinggi) terhadap skor total item. Untuk menghitung korelasi antar data
pada masing-masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus korelasi product moment, yang rumusnya sebagai berikut (Husein
Umar, 2008, 53):
Keterangan:
X = Skor pernyataan
Y= Skor total
n = Jumlah responden c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode
parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal
maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam pembahasan ini akan digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov
dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Namun jika signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,05 maka metode
d. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian terhadap masalah adanya
kepercayaan terhadap alat tes (instrumen). Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian tes /
insrtumen tersebut menunjukkan hasil yang tetap. Dengan demikian, masalah reliabilitas tes/insrumen berhubungan dengan masalah ketepatan hasil. Metode yang digunakan untuk pengujian reliabilitas
adalah metode Alpha Cronbach yaitu suatu metode yang digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau
perilaku, yang rumusnya sebagai berikut (Syofian Siregar, 2013, 90):
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Jumlah butir pertanyaan = Jumlah varian butir
= Varian total
e. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh produk (product), harga (price), tempat (place), promosi
Indah Pontianak adalah analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis).
Analisis regresi linier berganda, yaitu suatu variabel dependen Y (variabel terikat) dapat saja dihubungkan dengan dua atau lebih dari
variabel independen X (variabel bebas). Model persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut:
∧
Y = a0 + b1X1 +b2X2 + b3X3+ b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 Keterangan:
∧
Y = Variabel dependen (keputusan pembelian konsumen) a0 = Nilai intercept (konstanta)
b1...b7 = Koefisien regresi X1 = Produk (product)
X2 = Harga (price) X3 = Tempat (place) X4 = Promosi (promotion) X5 = Orang (people) X6 = Proses (process)
X7 = Bukri fisik (physical evidence)
1) Analisis Korelasi Berganda (R)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau
lebih variabel independen yaitu: produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), orang (X5), proses(X6) dan bukti fisik (X7)
antara variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai mendekati
angka 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya apabila nilai semakin mendekati angka 0 maka hubungan yang
terjadi semakin lemah.
Menurut Sugiyono (2005:183), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
2) Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan untuk
mengetahui berapa besar kemampuan variabel bebas (X) dalam menerangkan atau menjelaskan terhadap variasi naik turunnya variabel terikat (Y). Nilai R2 ini berkisar antara 0 < R2 < 1. Apabila
R2 mendekati 1 (satu), maka berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan atau menjelaskan variasi variabel terikat.
Sebaliknya jika R2 semakin kecil atau mendekati 0 (nol), maka dapat dikatakan sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil.
TSS
ESS : Jumlah kuadrat yang dijelaskan
TSS : Jumlah kuadrat total
3) Uji Pengaruh Simultan (F test)
Untuk mencari pengaruh variabel bebas secara simultan
terhadap variabel terikat, yaitu menggunakan uji F atau F test, dan rumus sebagai berikut (Mudrajad Kuncoro, 2003, 219):
)
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah sampel
MSR : Mean Squares due to Regresion
MSE : Mean Squares due to Error
4) Uji Pengaruh Parsial (t test)
Untuk mencari pengaruh variabel bebas secara parsial
test, dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Mudrajad Kuncoro, 2003, 218):
t = ( b1 – 0) / S = bi / S Keterangan :
b1 =Koefisien variabel independen ke-i