• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUIMETODE INQUIRY TERBIMBINGPADA SISWA KELAS V SD KANISIUS KALASAN DALAM HAL PENCAPAIANHASIL BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUIMETODE INQUIRY TERBIMBINGPADA SISWA KELAS V SD KANISIUS KALASAN DALAM HAL PENCAPAIANHASIL BELAJAR"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

SD KANISIUS KALASAN DALAM HAL PENCAPAIANHASIL BELAJAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Nama : Wiyan Purbatin NIM : 081134159

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

SD KANISIUS KALASAN DALAM HAL PENCAPAIANHASIL BELAJAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Nama : Wiyan Purbatin NIM : 081134159

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)

ii

SKRIPSI

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYAMELALUI METODE INQUIRY TERBIMBING

PADA SISWA KELAS VSD KANISIUS KALASAN DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR

Disusun oleh : Wiyan Purbatin

081134159

Telah disetujui Oleh:

Pembimbing I

Dra. Maslichah A., M.Pd

Tanggal : 31 Agustus 2010

Pembimbing II

(4)
(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

KARYATULIS INI AKU PERSEMBAHKAN KEPADA :

Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku

Almarhum Ayah dan Ibuku tercinta,

Ketiga kakakku

yang selalu memberikan dukungan, doa dan harapan.

Kekasihku tersayang yang selalu menemaniku dalan suka dna duka

Para dosen dan

Teman-teman seperjuangan PGSD USD

(6)

MOTTO

”Siapa saja bisa, asalkan mau belajar”

” Jangan menyepelekan hal-hal yang sepele”

Saya memang bukan orang yang baik, tetapi saya akan memberikan

yang terbaik

If there is a will, there is a way

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Oktober2010 Penulis

(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama :Wiyan Purbatin

Nomor Mahasiswa : 081134159

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT

CAHAYA MELALUI METODE INQUIRYTERBIMBING PADA

SISWA KELAS V SD KANISIUS KALASAN DALAM HAL

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 7 Oktober 2010 Yang menyatakan

(9)

viii

ABSTRAK

Wiyan Purbatin, 081134159.2010. Efektifitas Pembelajaran IPA Tentang Sifat-Sifat Cahaya Melalui Metode Inquiry Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kalasan Dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuiefektifitas pembelajaran ipa tentang sifat-sifat cahaya melalui metode inquiry terbimbing pada siswa kelas v SD Kanisius Kalasan dalam hal pencapaian hasil belajar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Kalasan, dari tanggal 22 Maret 2010 sampai dengan tanggal 30 April 2010. Subyek penelitian sebanyak 30 Siswa kelas V SD Kanisius Kalasan. Data dikumpulkan dari skor hasil pre test dan post test. Penelitian ini menggunakan metode

Inquiri terbimbing. Materi yang diajarkan adalah sifat-sifat cahaya.Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA mengikuti yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75.Teknik pengujian data dalam penelitian ini menggunakan Uji T.

Efektifitas hasil belajar dalam penelitian ini ditentukan dengan membandingkan rata-rata hasil pre-test dan post-test. Hasil uji T dengan taraf signifikasi 5% pada derajad kebeasan (dB) 29 adalah 2,046 didapat tobssebesar 8,29. tobs lebih besar daripada tkrit ,jadi ada perbedaan yang signifikan antara mean pre test dan mean post test.Sehingga dapat dikatakan bahwa Pembelajaran IPA Tentang Sifat-Sifat Cahaya Melalui Metode Inquiry Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kalasan Dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar cukup efektif. Hal ini terlihat dari kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM dari 14 siswa (46%) menjadi 27 siswa (90%).

Kata kunci : Sifat-Sifat Cahaya, Metode Inquiry Terbimbing, Pembelajaran IPA.

(10)

ABSTRACT

Wiyan Purbatin, 081 134 159. 2010. Effectiveness of Learning About the Nature of Science (IPA) - Characteristic of Light Through Guided Inquiry Method At Class V Kanisius Kalasan Elementary School In The Achievement of Learning Outcomes.

This research was conducted to determine the effectiveness of IPA (Nature of Science) learning about the characteristic of light through guided inquiry method at the elementary grade students Canisius Kalasan v in terms of achievement of learning outcomes.

Type of research is a pre-experiment. Research conducted at Kanisius Kalasanelementary school, from the date of March 22, 2010 until April 30, 2010. Students study subjects were 30 elementary school classes V Kanisius Kalasan. Data collected from pre test score results and post test. This study uses guided Inquiri. The material taught is the properties of light. Minimal exhaustiveness criteria (KKM) science subjects to follow established by the school that is 75. Data testingtechniques in this study using T test.

Effectiveness of learning outcomes in this study are determined by comparing the average results of pre-test and post-test. T test results with significance level of 5% on the degree kebeasan (dB) 29 is 2.046 tobs obtained at 8.29. tobs greater than tkrit, so there is a significant difference between the mean pre test and post test mean. So that it can be said that the Learning About the Nature of Science (IPA) Characteristic of Light-Guided Inquiry Method Through At Class V Kanisius Kalasan Elementary School In The Achievement of Learning Outcomes to be effective. This can be seen from the increase in the number of students who reach the KKM from 14 students (46%) to 27 (90%).

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, anugerah dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul“Efektifitas Pembelajaran IPA Tentang Sifat-Sifat Cahaya Melalui Metode Inquiry Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kalasan Dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono P.,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. BapakDrs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Sanata Dharma.

(12)

tidak henti-hentinya membantu saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Drs. Fr. Kartika Budi, M.Pd.selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan yang sangat teliti, memberikan kritik, saran dan masukan serta nasehat-nasehatnya yang sangat berarti sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar yang telah membagikan ilmunya dan membantu penulis.

7. Kepala Sekolah, Guru dan karyawan serta siswa siswi SD Kanisius yang saya cintai, yang telah membantu dapat terselesaikannya skripsi ini.

8. Bapak, Ibu, dan seluruh keluarga yang saya sayangi.

9. Kekasihku danteman-teman semua yang telah mendukung dan membantu serta menemani dalam suka maupun duka.

10.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 7 Oktober 2010

(13)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBI ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penulisan Makalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan masalah ... 3

D. Batasan Pengertian ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI ... 6

(14)

B. Pengertian Hasil Belajar ... 7

C.Pengertian Metode Pembelajaran ... 8

D.Metode Inquiry Terbimbing ... 9

1. Pengertian Metode Inquiry Terbimbing ... 9

2. Ciri-ciri Pembelajaran dengan Inquiry Terbimbing ... 10

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inquiry Terbimbing ... 12

E. Cahaya ... 16

1. Pengertian Cahaya ... 16

2. Sifat-sifat Cahaya ... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Waktu dan Tempat ... 22

B. Jenis Penelitian ... 22

C. Obyek Penelitian ... 22

D. Subyek Penelitian ... 22

E. Peubah ... 23

1. Jenis peubah ... 23

2. Definisi Operasional peubah ... 23

F. Desain (Rancangan) Penelitian ... 24

G. Perlakuan (Threatment) ... 24

H. Pengumpulan data dan Instrument ... 25

I. Penyusunan Instrument ... 26

(15)

xiv

2. Penyusunan LKS ... 28

3. Penyusunan soal-soal Pre-test dan Post-test ... 29

4. Metode Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Pelaksanaan ... 35

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 35

BAB V PENUTUP ... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(16)

DAFTAR TABEL

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Hal

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap orang itu dapat belajar apa saja, kapan saja, dan di mana saja baik itu di lingkungan masyarakat maupun di sekolah. Di lingkungan Sekolah Dasar guru menjadi pengajar, pendidik, dan pengasuh. Guru merupakan faktor penting untuk dapat terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah. Guru Sekolah Dasar, sebagai guru kelas, selalu dituntut agar menguasai pengetahuan secara luas mengenai beberapa bahan mata pelajaran baik pada mata pelajaran kelas rendah yakni kelas I, II, dan kelas III maupun kelas tinggi yaitu kelas IV, V, dan kelas VI.

(19)

mengalami sendiri proses pembelajaran sehingga konsep/ilmu dapat tertanam dengan jelas. Dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar guru memegang peranan penting sebagai fasilitator ilmu pengetahuan. Berhasil atau tidaknya proses atau hasil dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh ketepatan guru dalam memilih metode pembelajaran. Ada banyak metode yang ditawarkan antara lain metode ceramah, metode diskusi, metode inquiry terbimbing, dan lain-lain. Metode ceramah menawarkan pelajaran secara lisan tentang fakta– fakta atau prinsip–prinsip. Biasanya guru memberikan perintah, menjelaskan hal–hal tertentu, mengetengahkan pengalaman dan keahlian dengan meningkatkan pengetahuan siswa dengan bantuan bahan–bahan atau buku-buku yang relevan. Pada metode diskusi menawarkan aktivitas sekelompok siswa, berbicara, saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, ingin mencari jawaban atau penyelesaian atas suatu problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada. Berdasarkan pengamatan yang terjadi di Sekolah Dasar, masih banyak pembelajaran yang terjadi hanya satu arah sehingga yang aktif hanya gurunya saja, sedangkan anak pasif. Berdasarkan hal tersebut peneliti memilih menggunakan metode

(20)

prinsip-prinsip. Oleh sebab itu penggunaan metode inquiry terbimbing melatih anak untuk tidak bergantung pada guru serta hasil pembelajarannya relatif tertanam tahan lama. Sebenarnya masih banyak metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.

Pembelajaran IPA menggunakan metode Inquiry terbimbing ini cocok untuk diterapkan di Sekolah Dasar kelas tinggi yaitu kelas IV, V, dan VI. Pada tingkatan ini anak sudah dapat berpikir secara abstrak, sehingga metode

Inquiry terbimbing dapat berjalan dengan baik dan diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah kepada siswa.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah penelitian sebagai berikut : Apakah pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya menggunakan metode Inquiry Terbimbing pada siswa kelas V SD Kanisius Kalasan efektif dalam hal peningkatan hasil belajar ?

C. Batasan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini peneliti akan memfokuskan pada penggunaan Inquiry

(21)

menembus benda bening. Sedangkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD penulis hanya akan membahas tentang materi sifat-sifat cahaya yang diajarkan kelas V semester II tahun pelajaran 2009/2010 Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

D. Batasan pengertian

Agar tidak menimbulkan pertannyaan dan tidak menimbulkan multi tafsir tentang suatu istilah (konsep) yang dipakai, kiranya perlu diberi batasan pengertian :

a. Belajar : belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku meliputi aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (nilai-sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan) akibat pengalamannya.

b. Hasil Belajar : hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai.

(22)

d. Metode Inquiry Terbimbing : adalah metode yang menghendaki agar siswa benar-benar aktif belajar menemukan sendiri apa yang dipelajari, baik dengan bimbingan atau tidak dengan bimbingan seorang guru.

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry Terbimbing pada pelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya.

F. Manfaat penelitian

Diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat bagi :

1. Siswa

Siswa termotivasi dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan semangat dan berdampak pada peningkatan prestasi belajarnya.

2. Guru

(23)

3. Peneliti

(24)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Belajar

Ada beberapa pengertian tentang belajar. Untuk memperoleh pengertian yang objektif tentang belajar terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian dari belajar. Menurut W.S.Winkel (1987:36) belajar dirumuskan sebagai berikut : ”suatu aktivitas mental atau psikis, yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas”. Slameto

(2003:2) merumuskan pengertian belajar sebagai berikut : “ Belajar ialah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Gage (1984) yang ditulis oleh Ratna

(25)

B. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Masidjo (2005:40), hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan kognitif yang dimiliki siswa dan faktor lain diantaranya situasi belajar yang diciptakan guru. Hasil belajar dapat diukur dengan tes atau evaluasi.

Menurut Masidjo (2005:149), evaluasi merupakan suatu kegiatan memperbandingkan hasil pengukuran sifat suatu objek dengan acuan yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu kualitas yang bersifat kuantitatif, menggunakan simbol berupa angka atau huruf. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dan berkesinambungan. Evaluasi bertujuan untuk memperoleh data pembuktian yang menunjukkan sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang direncanakan.

(26)

intern antara lain faktor jasmaniah ( kesehatan, cacat tubuh) dan Psikologis (perhatian, minat, bakat dan motif).

C. Pengertian Metode Pembelajaran

(27)

kemungkinan yang ada. Kelebihan metode ini antara lain melibatkan siswa secara langsung di dalam proses belajar serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam kelompok. Kelemahan metode ini antara lain tidak menjamin adanya permufakatan atau konsensus setelah akhir kegiatan. Sedangkan metode Inquiry Terbimbing akan dibahas lebih lanjut setelah bagian ini. Pemilihan metode yang salah dalam pembelajaran akan mempengaruhi siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton membuat siswa menjadi malas untuk belajar. Untuk itu, agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode yang digunakan harus mengasyikkan namun tidak meninggalkan materi pembelajaran.

D. Metode Inquiry Terbimbing

1. Pengertian Metode Inquiry Terbimbing

Apakah yang dimaksud dengan Inquiry Terbimbing ? Carin (1985) dalam Moh. Amien (1987:127) menyatakan bahwa Inquiry Terbimbing adalah suatu proses mental di mana anak mengasimilasi konsep dan prinsip. Menurut Pratiknyo Prawironegoro (1980:1) metode Inquiry

(28)

memanipulasikan objek, dan melaksanakan eksperimen oleh siswa sendiri, sebelum diambil generalisasi atau kesimpulan. Siswa hendaknya menjadi sadar dan menemukan konsep-konsepnya sendiri. Metode ini biasanya dilaksanakan dengan cara terpimpin dengan memberikan arah terbatas pada siswa untuk selanjutnya menemukan sendiri apa yang sebenarnya harus dicari. Dengan kata lain Inquiry Terbimbing terjadi apabila anak terutama terlibat dalam menggunakan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Misalkan siswa mungkin menemukan ”air” yaitu ia

membuat suatu konsep tentang ”air” dan kemudian ia mungkin

menemukan suatu prinsip ilmiah ”air” bila dipanaskan akan mendidih atau

menguap. Bagi seorang siswa untuk membuat penemuan-penemuan ia harus melakukan proses-proses mental seperti mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan (hipotesis), menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya.

2. Ciri-ciri Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Inquiry

Terbimbing

Menurut Pratiknyo Prawironegoro (1980:1) ciri-ciri pembelajaran dengan metode Inquiry Terbimbing :

(29)

3. Siswa mengarahkan atau memimpin dirinya sendiri untuk memecahkan masalah.

Dengan ciri-ciri di atas jelas bahwa keterangan yang diberikan dalam pelajaran tersebut, tidak diberikan dalam bentuk final, tetapi anak diwajibkan mengadakan aktivitas sendiri untuk menemukan keterangan yang dipelajari.

Dengan menggunakan metode Inquiry Terbimbing ini diharapkan :

1. Siswa secara aktif melibatkan diri untuk menemukan suatu konsep dan struktur yang lebih baik, daya ingat kepada apa yang dipelajari lebih lama, dan mampu menggunakannya dalam konteks yang lain.

2. Guru tidak aktif memberikan penjelasan, tetapi penjelasan atau petunjuk tersebut cukup dituangkan dalam lembar kerja yang telah dibuatnya. Kewajiban guru ialah membimbing siswa, untuk menemukan apa yang dipelajari apabila ada kesukaran, dan untuk mengambil kesimpulan yang benar tentang apa yang telah dipelajari dalam diskusi-diskusi.

(30)

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inquiry Terbimbing

Beberapa keuntungan mengajar dengan menggunakan metode Inquiry

Terbimbing yaitu :

1. Jerome Bruner dalam Moh. Amien (1987:127) mengatakan beberapa keuntungan dengan metode ini :

a. Siswa akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik.

b. Metode ini membantu siswa dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi proses belajar yang baru. c. Metode ini mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas

inisiatifnya sendiri.

d. Metode ini mendorong siswa untuk berinisiatif dan merumuskan hipotesisnya sendiri, karena di dalam proses belajar melalui inquiry Terbimbing, tugas kegiatannya dibuat

open-ended sehingga siswa menjadi bebas untuk mengembangkan hipotesis-hipotesisnya sendiri.

e. Metode ini memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik. f. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

(31)

3. Tingkat pengharapan untuk menyelesaikan tugas dengan caranya sendiri semakin bertambah.

4.Dapat mengembangkan bakat kemampuan individu seperti komunikasi sosial, kreativitas, dan perencanaan.

5. Dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar tradisional ( menghafal ).

6. Melatih keterampilan siswa mengamati sesuatu, memecahkan masalah, dan melatih siswa secara teratur terlibat dalam bimbingan inquiry. 7. Dalam proses inqury terbimbing, siswa dengan segala aktivitasnya

sendiri dapat belajar menemukan sesuatu yang dipelajari.

8. Pengetahuan yang diperoleh dengan metode ini akan lebih dipahami secara lebih mendalam.

9. Metode ini melatih siswa lebih banyak belajar sendiri, jadi mereka melibatkan dirinya dan memotivasi sendiri untuk belajar.

10. Metode ini memberikan pandangan ilmu yang lebih luas kepada siswa (misalnya mereka dapat mengumpulkan data, mengeluarkan pendapat, menggali ilmu sendiri) menuju keberhasilan.

11. Memberi kesempatan kepada anak yang pandai untuk bekerja sendiri dan dapat menyelesaikan pelajarannya lebih dahulu.

(32)

Menurut Purwadi Sarosa (1980:17) kekurangan yang dimiliki metode Inquiry terbimbing antara lain :

1. Siswa yang lemah akan kesulitan dalam berpikir secara terpencar dan secara abstrak, menemukan korelasi antara konsep-konsep atau menyusun segala apa yang telah ditentukan secara lisan maupun tulisan.

2. Metode ini tidak efisien untuk kelas yang jumlah siswanya besar. 3. Strategi ini sukar diterapkan pada siswa-siswa dengan guru yang biasa

dengan metode dan perencanaan pelajaran yang tradisional.

4. Dalam beberapa disiplin ilmu, misalnya kimia, fisika, beberapa fasilitas tidak dapat diadakan untuk menguji beberapa ide.

5. Strategi ini mungkin tidak menghasilkan sikap berpikir kreatif, karena konsep-konsep yang harus ditemukan dan proses yang harus ditempuh sudah ”diberikan” oleh guru.

6. Siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugasnya akan frustasi, khususnya siswa yang tidak lancar membaca dan lancar mengartikan kalimat.

7. Kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan memberatkan guru dalam memberikan bimbingan penemuan dan pengawasannya.

(33)

9. Tidak semua guru atau murid dapat menggunakan metode ini tanpa bimbingan dan fasilitas yang memadai.

Upaya untuk mengatasi kekurangan metode Inquiry Terbimbing:

1. Kelas yang jumlah siswa yang besar dapat diatasi dengan menerapkan sistem kerja kelompok atau dibagi perkelompok.

2. Sosialisasi kepada guru yang terbiasa dengan metode dan perencanaan tradisonal agar dapat menggunakan metode ini.

3. Guru menerapkan bimbingan yang lebih intensif kepada siswa yang yang lemah dalam berpikir terpencar.

4. Pemberian bimbingan pada tiap kelompok agar memudahkan guru dalam memberikan pengawasan bimbingan penemuannya.

Dari uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry Terbimbing membuat materi yang telah disampaikan akan tertanam lebih lama serta dapat mengaktifkan siswa untuk berproses dalam pembelajaran. Oleh karena itu metode Inquiry

Terbimbing pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sangat diperlukan untuk membantu pencapaian hasil belajar.

(34)

E. Cahaya

1. Pengertian Cahaya

Menurut Karen E. Kalumuck (http://id.wikipedia.org/wiki/cahaya 15:20, 16 Juni 2010), cahaya merupakan energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perpaduan medan listrik dengan medan magnet. Cahaya dapat merambat dari perpaduan tersebut. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Sumber cahaya utama di alam adalah cahaya matahari. Sumber cahaya yang lain yaitu api, bintang, lampu, dan kilat. Dengan cahaya kita dapat melihat benda di sekitar kita. Sedangakan benda-benda yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri disebut benda gelap. Misalnya kursi, meja, lemari, papan tulis, buku dan lain-lain.

Berikut ini adalah sifat-sifat cahaya : 1. Cahaya merambat lurus

(35)

terjadi karena ruang di belakang kita tidak mendapat cahaya sehingga gelap dan membentuk bayangan.

2. Cahaya menembus benda bening

Jika mengenai sebuah benda, cahaya mengalami tiga kemungkinan, yaitu : cahaya tidak diteruskan, cahaya diteruskan sebagian, dan seluruh cahaya diteruskan. Berdasarkan daya tembus cahaya yang diterima, benda dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : a. Benda bening, yaitu benda-benda yang dapat ditembus cahaya

atau dapat meneruskan cahaya yang mengenainya.

b. Benda gelap, yaitu benda yang tidak dapat ditembus cahaya atau tidak dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Contoh : kayu , dan besi

c. Benda keruh, yaitu benda-benda yang dpata ditembus cahaya, tetapi tidak sempurna (hanya sebagian saja). Contoh : kertas tipis, air sabun, kaca baur, udara berkabut, dan lain-lain.

3. Cahaya dapat dipantulkan

(36)

menyebabkan sudut-sudut ruangan dan tempat-tempat di bawah kerimbunan pohon menjadi terang.

Pemantulan cahaya pada permukaan benda baik yang rata maupun tidak mengikuti hokum pemantulan cahaya yaitu ; a. Sudut datang sama dengan sudut pantul.

b. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.

Benda yang dapat memantulkan cahaya dengan baik adalah cermin datar. Sifat-sifat pantulan pada cermin :

a. Cermin datar : cahaya akan dipantulkan dengan baik.

Ciri-ciri cermin datar : bagian pemantul cahaya adalah datar, contoh ; kaca rias untuk bercermin.

Sifat-sifat bayangan :

1) Besar bayangan sama dengan aslinya.

2) Bayangan besifat maya/semu (bayangan tidak dapat ditangkap di layar).

3) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.

4) Bagian kiri benda menjadi bagian kanan pada bayangan dan sebaliknya.

(37)

dipantulkannya). Cermin cekung biasa dipakai pada lampu mobil atau mercusuar di pelabuhan laut.

Ciri-ciri cermin cekung : bagian pemantul cahaya melengkung ke dalam.

Sifat-sifat bayangan : Jika benda dekat dengan cermin terbalik, sedangkan ukurannya tergantung pada jarak benda dari cermin.

c. Cermin cembung : cahaya yang dipantulkan menyebar (divergen). Contoh penggunaan cermin cembung yaitu kaca spion mobil, bagian belakang sendok dan bagian luar bola kaca.

Cirri-ciri cermin cembung : bagian pemantul cahaya berupa cembungan/ melengkung ke luar.

(38)

Cahaya jika merambat dari medium satu ke medium lain yang berbeda kerapatannya, maka arah rambatan cahaya akan berbelok. Peristiwa pembelokan cahaya ketika melalui dua zat yang berbeda disebut pembiasan cahaya (refraksi). Menurut Snellius (ilmuwan Belanda) besar pembiasan cahaya ditentukan oleh perbedaan kerapatan dua medium yang dilaluinya.

a. Apabila cahaya merambat dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, cahaya tersebut dibiaskan mendekati garis normal. Contohnya : cahaya merambat dari udara ke air.

b. Apabila cahaya merambat dari medium rapat ke medium kurang rapat, maka cahaya tersebut dibiaskan menjauhi garis normal.

c. Contoh peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari antara lain: dasar kolam tampak lebih dangkal dari yang sebenarnya, ikan dalam kolam tampak lebih dekat ke permukaan, pensil yang dicelupkan ke dalam air tampak lebih pendek dari yang sebenarnya. Bintang di langit terlihat lebih tinggi.

5. Cahaya putih terdiri atas beberapa warna.

(39)
(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian akan dilakukan dari tanggal 22 Maret 2010 sampai 30 April 2010 di SD Kanisius Kalasan, yang beralamat di Jalan Raya Jogja Solo KM 13, Dusun Kringinan, Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Kode Pos 55571 Propinsi DIY.

B. Jenis penelitian

Jenis penelitian adalah pra-eksperiment. Penelitian pra eksperiment adalah kegiatan penelitian yang digunakan untuk membandingkan kemajuan ilmu pengetahuan yang diperoleh sebelum dan sesudah menerapkan metode baru.

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah pencapaian hasil belajar siswa kelas V SD Kanisius Kalasan.

D. Subyek Penelitian

(41)

E. Peubah

1.Jenis Peubah

Jenis peubah dalam penelitian ini ada 2 yaitu proses pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry terbimbing dan hasil pembelajaran siswa. Hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan diukur dengan pre-test dan hasil belajar sesudah pembelajaran sesudah perlakuan di ukur dengan post-test.

2.Definisi Operasional Peubah

a. Metode Inquiry Terbimbing adalah metode pembelajaran yang melalui langkah-langkah yaitu :

- Guru memberikan sebuah masalah, biasanya tertuang dlam bentuk lembar kerja siswa

- Siswa mencari fakta atau konsep dengan menemukan sendiri melalui lembar kerja siswa.

- guru memberikan arahan bila siswa mengalami hambatan dalam menemukan suatu konsep.

- Pembahasan konsep-konsep yang ditemukan oleh siswa dan konsep milik guru.

(42)

khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai

F. Desain (Rancangan) Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian pra-eksperimen tanpa kelompok pembanding, dengan pre-test dan post-test. Desain penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

Dibandingkan hasilnya

G. Perlakuan (Treatment)

Secara berturut-turut siswa kelas V mendapat perlakuan dikenai pre-test, dilakukan pembelajaran dengan metode Inquiry Terbimbing, dan dikenai post-test.

1. Dikenai pre-test, yaitu soal yang diberikan kepada siswa sebelum memperoleh suatu materi yang jelas dan pasti, yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa.

2. Dilakukan pembelajaran dengan metode Inquiry Terbimbing yaitu suatu prosedur mengajar yang ditekankan dalam studi individual, Pre-test (X1) Pembelajaran dengan metode

Inquiry Terbimbing

(43)

memanipulasikan objek, dan melaksanakan eksperimen oleh siswa sendiri, sebelum diambil generalisasi atau kesimpulan

3. Dikenai post-test, yaitu soal yang diberikan kepada siswa sesudah memperoleh suatu materi yang jelas dan pasti dengan menggunakan metode baru, yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa.

H. Pengumpulan Data dan Instrumen

Sesuai dengan peubah dan masalahnya, penelitian ini memerlukan dua macam data, yaitu ( 1 ) skor pre-test, ( 2 ) skor post-test. Pengumpulan data dan instrumennya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Pengumpulan data dan Instrument

No Peubah Data Pengumpulan Instrumen

1. Pembelajaran Jawaban dari LKS

-

RPP, LKS

2. Hasil belajar 1. Skor pretes Pre-test Soal-soal pre-test

2. Skor post-tes Post-test Soal-soal post-test

(44)

I. Penyusunan Instrumen

Penyusunan Instrument terdiri dari pembuatan RPP dan LKS. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran II dan Lampiran III pada halaman 62 dan 83.

1. Penyusunan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(45)

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. Standar Kompetensi

…….

II. Kompetensi Dasar

…….

III. Indikator Hasil Belajar

………

No Kegiatan Deskripsi (Skenario) Kegiatan Alokasi Waktu I Kegiatan Awal … Menit

II Kegiatan Inti … Menit

III Kegiatan Akhir …. Menit

VII. Sumber dan Media Pembelajaran A. Sumber Pembelajaran

………

B. Media Pembelajaran

………….

(46)

2. Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS dikembangkan dengan format sebagai berikut. Ada tiga bagian pokok dari LKS yaitu: (1) Identitas yang berisi nama sekolah, mata pelajaran, hari, tanggal, pertemuan ke ,kelas, semester, alokasi waktu,unit/tema (2) Informasi tentang kompetensi dasar, indikator, materi pokok, dan sub materi pokok, (3) Kegiatan belajar.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Pertemuan I Satuan Pendidikan : …. Mata Pelajaran : …. a. Kegiatan Belajar 1

………

b. Kegiatan Belajar 2

……

Refleksi ……….

(47)

3. Penyusunan Soal-Soal Pre-test dan Post-test

Untuk pre-test dan post-test digunakan soal yang sama. Digunakan tes pilihan ganda, isian singkat dan uraian yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda, 10 soal isian singkat, dan 5 soal uraian . Soal disusun berdasarkan indikator hasil belajar, dan dikelompokkan atas soal mudah, soal sedang, dan soal sukar dengan perbandingan 1:1:1 yaitu 8 soal mudah dan 8 soal sedang, dan 7 soal sukar. Indikator, distribusi tingkat kesulitan dan nomor soal dapat dilihat pada kisi-kisi soal berikut

Tabel 3. Kisi - Kisi Soal

(48)
(49)

J. Metode Analisis Data

1. Skoring

a.Kriteria Skoring

Soal mudah (pilihan ganda)

Kriteria Skor

Benar 1 Salah 0

Soal sedang (isian singkat) Untuk nomor 2,3,4,5,6,7.

Kriteria Skor Benar (100% benar) 2 Sebagian benar (50% benar) 1

Salah 0

Soal sedang (isian singkat) Untuk nomor 1, 8, 9, 10

(50)

Soal sulit (Uraian)

Kriteria Skor Benar (100% benar) 4 Hampir Benar (75% benar) 3

Sebagian benar (50% benar) 2 Kurang benar (25% benar) 1

2. Penentuan Nilai

Nilai setiap siswa diperoleh dari total skor dibagi 5 dikalikan dengan 10. Dikalikan dengan 10 dimaksudkan untuk mempermudah pengubahan skor menjadi nilai dalam rentangan nilai 1-100

Nilai = x 10

Contoh : misalkan Bayu total skor 35. Maka :

(51)

Nilai Bayu = 70

2. Menguji perbedaan mean skor pre-test dan mean skor post-test

(Harapannya: x2x1)

Ho: x2x1

H1: x2x1

Diuji dengan test satu sisi, pada taraf signifikansi 5%, dengan menggunakan rumus t satu kelompok (kelompok dependen)

(52)

4. Menghitung mean post-test (x2)

N x

x2

i

(53)

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan dengan lima kali pertemuan yang berbeda-beda namun masih dalam satu kompetensi dasar yang sama, serta standar kompetensi yang sama pula.pada pertemuan pertama melakukan pre-test dan melakukan percobaan cahaya merambat lurus. Pada pertemuan kedua melakukan percobaan menembus benda bening. Pada pertemuan ketiga melakukan percobaan cahaya dapat dibiaskan. Pada pertemuan ke empat melakukan cahaya dapat dipantulkan, pada pertemuan kelima post-test dan wawancara beberapa siswa. Penelitian ini dikenakan pada siswa kelas V SD Kanisius Kalasan, yang berjumlah 30 siswa dan dilakukan melalui proses yang dimulai dengan pretes, pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing, dan postes.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan.

Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Kanisius Kalasan. Jumlah siswa kelas V SD Kanisius Kalasan adalah 30 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75.

(54)
(55)

22. Joshua Febri Arya C. 76

Dari hasil pre-test siswa, yang mampu melewati standar KKM ada 14 siswa, sedangkan yang tidak lolos KKM ada 16 siswa. Jika dipersentasekan, sebanyak 46 % dinyatakan lulus dan 54% dinytakan tidak lulus.

(56)

Tabel 5. Hasil post-test siswa

NO NAMA NILAI POST-TEST TUNTAS TIDAK TUNTAS

(57)
(58)

Untuk lebih memperjelas kenaikan pre-test ke post-test nilai dari setiap siswa dapat dilihat di tabel di bawah ini.

(59)
(60)

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran IPA dengan metode inkuiri pada materi sifat-sifat cahaya dapat meningkatkan pengetahuan hal ini dikarenakan terjadi peningkatan antara nilai pre-test dan post-test secara signifikan, kenaikan jumlah yang mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75 mencapai 27 siswa (90%) bila sebelumnya hanya 14 siswa (46%).

Dari hasil pre-test dan post-test siswa, data yang telah terkumpul kemudian di masukkan ke dalam tabel 7 untuk mencari hasil perhitungan mean pre-test dan mean post-test serta menguji perbedaan mean nilai pretes dan mean nilai postes.

Tabel 7. Tabel menguji hasil mean pre-test dan post-test

(61)
(62)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah nilai pre-test( ∑

c. Menguji perbedaan mean nilai pretes dan nilai skor postes

(Harapannya: x2x1)

Ho: x2 x1

H1: x2x1

(63)
(64)

dB = N – 1

= 30– 1

= 29

Berdasarkan hasil analisis data di atas yaitu mean pretes (x1) adalah

73,33; mean postes (x2) adalah 81,96; tobs adalah 8,29 dan dB nya adalah 29.

Maka harga kritis pada taraf signifikansi 5 % pada derajat kebebasan (dB) 29 adalah 2,046. Kesimpulannya adalah tobs lebih besar dari pada tkrit. Hal ini berarti H0 di tolak dan berarti ada perbedaan secara signifikan antara mean pretes dan mean postes.

(65)

Data hasil penelitian melalui pretest dan post test tersebut diketahui bahwa peningkatan nilai yang didapat kecil, namun penggunaan metode Inquiri Terbimbing mempunyai beberapa aspek positif yang perlu dipertimbangkan baik secara empirik maupun secara teoritis yaitu :

1. Siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam belajar.

2. Siswa belajar sebuah materi pelajaran dengan mempraktekkannya secara langsung.

3. Siswa lebih terbiasa bekerja sama dalam kelompok.

4. Belajar untuk bersikap ilmiah,yaitu memaparkan suatu kesimpulan berdasarkan apa yang diamati secara langsung.

(66)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dijelaskan di depan. Dapat ditarik beberapa garis besar dari penelitian ini yaitu Pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry di SD Kanisius Kalasan dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan antara mean pre-test dan post-test. Hal ini terlihat dari kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM dari 46% menjadi 90%. Selain itu pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry dapat menyebabkan peningkatan keaktifan, semangat belajar dan peningkatan pengetahuan yang diperoleh siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Inquiry di SD Kanisius Kalasan dinyatakan efektif.

B. Saran

1. Sehubungan dengan penelitian, sebaiknya sebelum diadakan ujian pre-test, guru jangan mengajarkan materi yang digunakan untuk penelitian. Ini dimaksudkan untuk membuat hasil penelitian menjadi lebih sempurna.

(67)

3. Untuk mengantisipasi banyaknya siswa yang belum terbiasa dengan kegiatan belajar dengan menggunakan metode Inquiry Terbimbing, maka ada baiknya peneliti menjelaskan sejelas-jelasnya secara pelan-pelan langkah kegiatan yang akan ditempuh.

4. Ada baiknya jika percobaan yang akan dicoba oleh siswa, dicoba terlebih dahulu oleh guru agar diketahui hasilnya.

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Amien, Moh. 1987. Apakah Metode Discovery – Inquiry itu ?. Jakarta: Depdikbud

Amien, Moh. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Dengan

Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Departemen P dan K Dirjen Dikti.

Dahar, Ratna Wilis . 1989. Teori-teori Belajar. Bandung : Erlangga

Iskandar, Srini M. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung. CV.Maulana

Masidjo, Ign. 2005. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.Yogyakarta : Kanisius

Prawironegoro, Pratiknyo. 1980. Metode Penemuan Untuk Bidang Studi Matematika. Jakarta: P3G DEPARTEMEN P dan K

Purwadi, Sarosa. 1980. Metode-metode Mengajar. Jakarta: P3G Departeman P dan K

Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

TIM SEQIP. 2003. Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta : Depdiknas

(69)

Sumber dari internet :

(70)

LAMPIRAN 1

(71)

52

LAMPIRAN I

SOAL PRE-TEST DAN POST TEST

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang

paling benar !

1. Sumber cahaya terbesar di bumi adalah…….. a. Matahari

b. Cahaya lampu c. Cahaya api d. Kilat petir

2. Benda di bawah ini yang dapat ditembus cahaya adalah ………. a. Plastik, kaca, air jernih

b. Batu, dinding, besi

c. Papan kayu, kardus, gypsum d. Seng, asbes, ebonite

3. Suatu hal ini menunjukkan bahwa……. a.membiaskan cahaya yang diterimanya. b. meneruskan cahaya yang diterimannya c. memantulkan cahaya yang diterimanya d. menyerap cahaya yang diterimanya

(72)

b. Dibiaskan c. Diteruskan d. Diuraikan

5. Berkas cahaya yang jatuh pada permukaan yang tidak rata akan dipantulkan secara…..

a. Baur b. Teratur c. Terpusat d. Terbalik

6. Pembiasan tidak akan terjadi jika cahaya datang dari…….. a. udara menuju air

b. air menuju udara c. air menuju kaca d. air menuju air

7. Sendok yang dimasukkan dalam gelas berisi air akan terlihat bengkok, hal ini menunjukkan bahwa…….

a. Cahaya dapat menembus benda bening b. Cahaya diuraikan oleh air

c. Cahaya dapat dibiaskan d. Cahaya dipantulkan.

(73)

b. Sinar datang c. Sinar pantul d. Sinar ultraviolet

9. Sifat cahaya dapat menembus benda bening diterapkan dalam……. a. Etalase toko

b. Pembuatan tembok c. Lemari kayu d. Pembuatan vas

10.Cahaya memiliki sifat dapat ………… a. Merambat lurus

b. dipantulkan c. dibiaskan

d. semua jawaban benar

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar !

1. Sumber cahaya yang paling utama bagi bumi adalah…… 2. Cahaya dapat menembus air yang jernih karena air yang jernih

termasuk …..

3. Kita dapat melihat benda jika terdapat……… 4. Pemantulan difus terjadi jika cahaya mengenai benda yang

(74)

5. Benda yang dapat mengeluarkan cahaya sendiri

disebut……….

6. Pemantulan baur dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti ………

7. Gelas bening dapat ditembus oleh cahaya. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya memiliki……….

8. Peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai warna disebut ………

9. Di dalam ruangan pada siang hari tampak terang karena cahaya dapat ………

10.Semakin gelap warna permukaan benda, cahaya yang dipantulkan semakin …

III. Jawablah soal di bawah ini dengan jelas dan benar !

1. Berilah lima contoh benda yang termasuk sumber cahaya !

Jawab :………

2. Mengapa banyak orang di toko-toko menggunakan etalase yang terbuat dari kaca ?

Jawab :………

3. Ketika cahaya melewati benda keruh, sinarnya sedikit, Mengapa demikian ?

Jawab :………

(75)

Jawab :………

5. Mengapa benda yang ada di dalam air yang jernih selalu tampak lebih dekat ke permukaan dibandingkan dengan kedalaman yang sebenarnya ?

(76)

KUNCI JAWABAN SOAL PRE-TEST DAN POST TEST

3. Cahaya yang dipantulkan oleh benda. 4. Tidak rata

5. Sumber cahaya

(77)

7. Benda bening 8. Dispersi 9. dipantulkan 10.Sedikit

III. Uraian

1. Matahari, senter, lampu, api, lilin, kilat.

2. Karena etalase kaca merupakan benda bening, sehingga cahaya matahri dapat menembus masuk,sehingga benda dapat terlihat oleh pembeli.

3. Karena benda keruh menahan beberapa sinar yang melewatinya. 4. Cahaya dapat dibiaskan, cahaya dapat dipantulkan, cahaya merambat

lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya putih terdiri dari

beberapa warna.

(78)

LAMPIRAN II

(79)

59

LAMPIRAN II

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pertemuan I

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan

Mata Pelajaran : IPA

Hari, tanggal : Senin, 22 Maret 2010

Kelas : V

Semester : 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)

I. Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

II. Kompetensi Dasar

6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

III. Indikator Hasil Belajar

6.1.1. Siswa mampu menyebutkan sumber cahaya.

6.1.2. siswa mampu menemukan sendiri sifat-sifat cahaya dari percobaan tanpa bantuan guru.

(80)

IV. Materi Pokok

Sifat-sifat cahaya

V. Sub Materi Pokok

Sumber cahaya dan Cahaya merambat lurus

VI. Rencana Pembelajaran

No Kegiatan Deskripsi (Skenario) Kegiatan

Alokasi

Waktu

I Kegiatan Awal 1. Salam pembuka,berdoa, mempresensi kehadiran siswa.

2. Apersepsi: bertanya pada pengalaman siswa tentang: pernahkah kalian melihat cahaya matahari masuk ke dalam rumah lewat lubang ventilasi, lubang pintu atau genteng kaca ? berasal dari manakah cahaya tersebut ? bagaimana cahaya tersebut dapat masuk ke dalam rumah ?

(81)

3. Guru menyampaikan tujuan belajar dengan menuliskan di papan tulis “sumber cahaya dan

perambatan cahaya”

II Kegiatan Inti 1. Guru memberikan beberapa pertannyaan : Dapatkah kamu menyebutkan beberapa contoh benda yang dapat memancarkan cahaya ? apa saja ? Jika lampu senter dinyalakan dan diarahkan ke dinding. Bagaimanakah bentuk berkas cahaya yang keluar dari lampu senter tersebut ?

2. Guru mengadakan demonstrasi dengan menghidupkan dan mematikan lampu dengan

menekan tombol saklar, kemudian dengan sebatang lilin yang

dinyalakan dan dimatikan .

3. Guru memberikan pertannyaan :

(82)

Apakah lilin yang dinyalakan memancarkan cahaya ? apakah matahari juga memancarkan cahaya ?

4. Siswa diminta menuliskan sumber-sumber cahaya berdasarkan

pengamatan mereka.

5. Guru menuliskan di papan tulis “perambatan cahaya”

6. Guru membagi siswa dalam

kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4 orang.

7. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS).

8. Siswa bersama dengan teman satu kelompokya diminta untuk

(83)

sifat-sifat cahaya

9. Setelah selesai setiap kelompok mewakilkan satu temannya untuk mempresentasikan hasil kerjanya.

10. Guru dan kelompok lain diminta untuk memberi tanggapan apabila ada yang belum jelas atau tidak sesuai.

11. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

III Kegiatan Akhir 1. Siswa dan guru mengadakan refleksi.

2. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

3. Salam penutup

(84)

VII. Sumber dan Media Pembelajaran

A. Sumber Pembelajaran

Haryanto. 2007. Sains untuk SD Kelas V. Jakarta : Erlangga.

Suwongso Cipto, dkk. 2010. Dimensi Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD Kelas V. Solo : CV AR- Rahman.

TIM SEQIP. 2003. Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta : Depdiknas

B. Media Pembelajaran

 karton tebal, tiga potongan kayu penjepit yang seragam,

(85)

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pertemuan II

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan

Mata Pelajaran : IPA

Hari, tanggal : Senin, 29 Maret 2010

Kelas : V

Semester : 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)

I. Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

II. Kompetensi Dasar

6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

III. Indikator Hasil Belajar

6.1.1. Siswa mampu membedakan benda bening, benda keruh, dan benda gelap

(86)

6.1.3. siswa mampu menemukan sendiri sifat-sifat cahaya dari percobaan tanpa bantuan guru.

6.1.4. Siswa mampu menuliskan sifat-sifat cahaya tanpa bantuan guru.

IV. Materi Pokok

Sifat-sifat cahaya

V. Sub Materi Pokok

Cahaya dapat menembus benda bening.

VI. Rencana Pembelajaran

No Kegiatan Deskripsi (Skenario) Kegiatan

Alokasi

Waktu

I Kegiatan Awal 1. Salam pembuka, berdoa, mempresensi kehadiran siswa.

2. Apersepsi: mengingatkan pelajaran yang lalu tentang sumber-sumber cahaya, dan cahaya merambat lurus. Bertanya pada pengalaman siswa tentang: di siang hari saat cuaca cerah

(87)

dapatkah kalian melihat bagian dasar kolam renang ? apakah kalian dapat melihat dengan jelas ikan atau benda-benda lain di dasr kolam renang ? mengapa ? coba jelaskan !

3. Guru menyampaikan tujuan belajar dengan menuliskan di papan tulis “benda bening,benda

gelap, dan benda keruh”

II Kegiatan Inti 1. Guru membagi siswa dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4 orang.

2. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS).

3. Siswa bersama dengan teman satu kelompokya diminta untuk melakukan kegiatan seperti dalam LKS yaitu melakukan percobaan

(88)

untuk menemukan sendiri sifat-sifat cahaya Setelah selesai setiap kelompok mewakilkan satu temannya untuk mempresentasikan hasil kerjanya.

4. Guru dan kelompok lain diminta untuk memberi tanggapan apabila ada yang belum jelas atau tidak

2. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

3. Salam penutup

(89)

VII. Sumber dan Media Pembelajaran

A. Sumber Pembelajaran

Haryanto. 2007. Sains untuk SD Kelas V. Jakarta : Erlangga.

Suwongso Cipto, dkk. 2010. Dimensi Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD Kelas V. Solo : CV AR- Rahman.

TIM SEQIP. 2003. Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta : Depdiknas

B. Media Pembelajaran

1.lampu senter, layar, plastik bening, karton, tisu, tripleks, gelas

kosong, gelas berisi air, buku tebal, air sabun.

2.plastik jernih, gelas, gelas berisi air jernih, karton, potongan

(90)

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pertemuan III

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan

Mata Pelajaran : IPA

Hari, tanggal : Senin, 5 April 2010

Kelas : V

Semester : 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)

I. Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

II. Kompetensi Dasar

6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

III. Indikator Hasil Belajar

6.1.1. Siswa mampu menggambarkan berkas cahaya yang melalui udara dan kaca, berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan.

6.1.2. Siswa dapat menyebutkan syart terjadinya pembiasan.

(91)

6.1.4. Siswa mampu menuliskan sifat-sifat cahaya tanpa bantuan guru.

IV. Materi Pokok

Sifat-sifat cahaya

V. Sub Materi Pokok

Cahaya dapat dibiaskan. .

VI. Rencana Pembelajaran

No Kegiatan Deskripsi (Skenario) Kegiatan

Alokasi

Waktu

I Kegiatan Awal 1. Salam pembuka,berdoa, mempresensi kehadiran siswa.

2. Apersepsi: mengingatkan pelajaran yang lalu tentang benda bening, benda keruh dan benda padat. Bertanya pada pengalaman siswa tentang: mengapa dasar kolam kelihatan lebih dangkal ? mengapa ikan di akuarium yang berbentuk bulat tampak lebih besar

(92)

dari kenyataannya ?

3. Guru menyampaikan tujuan belajar dengan menuliskan di papan tulis “apa yang terjadi

dengan cahaya”

II Kegiatan Inti 1. Guru membagi siswa dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4 orang.

2. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS).

3. Siswa bersama dengan teman satu kelompokya diminta untuk melakukan kegiatan seperti dalam LKS yaitu melakukan percobaan untuk menemukan sendiri sifat-sifat cahaya

4. Setelah selesai setiap kelompok mewakilkan satu temannya untuk mempresentasikan hasil kerjanya.

(93)

5. Guru dan kelompok lain diminta untuk memberi tanggapan apabila ada yang belum jelas atau tidak

2. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

3. Salam penutup

10 Menit

VII. Sumber dan Media Pembelajaran

A. Sumber Pembelajaran

Haryanto. 2007. Sains untuk SD Kelas V. Jakarta : Erlangga.

(94)

TIM SEQIP. 2003. Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta : Depdiknas

B. Media Pembelajaran

1.lampu senter, layar, plastik bening, karton, tisu, tripleks, gelas

kosong, gelas berisi air, buku tebal, air sabun.

2.plastik jernih, gelas, gelas berisi air jernih, karton, potongan

(95)

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Pertemuan IV

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan

Mata Pelajaran : IPA

Hari, tanggal : Senin, 12 April 2010

Kelas : V

Semester : 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)

I. Standar Kompetensi

6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

II. Kompetensi Dasar

6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

III. Indikator Hasil Belajar

6.1.1. Siswa mampu menggambarkan berkas cahaya yang dipantulkan.

6.1.2. Siswa dapat menyebutkan syarat terjadinya pemantulan cahaya.

(96)

6.1.4. Siswa mampu menuliskan sifat-sifat cahaya tanpa bantuan guru.

IV. Materi Pokok

Sifat-sifat cahaya

V. Sub Materi Pokok

Cahaya dapat dipantulakan.

VI. Rencana Pembelajaran

No Kegiatan Deskripsi (Skenario) Kegiatan

Alokasi

Waktu

I Kegiatan Awal 1. Salam pembuka,berdoa, mempresensi kehadiran siswa.

(97)

3. Guru menyampaikan tujuan belajar dengan menuliskan di papan tulis “membelokkan

cahaya”

II Kegiatan Inti 1. Guru membagi siswa dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4 orang.

2. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS).

3. Siswa bersama dengan teman satu kelompokya diminta untuk melakukan kegiatan seperti dalam LKS yaitu melakukan percobaan untuk menemukan sendiri sifat cahaya

4. Setelah selesai setiap kelompok mewakilkan satu temannya untuk mempresentasikan hasil kerjanya.

(98)

untuk memberi tanggapan apabila ada yang belum jelas atau tidak sesuai.

6. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

III Kegiatan Akhir 1. Siswa dan guru mengadakan refleksi.

2. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

3. Salam penutup

10 Menit

VII. Sumber dan Media Pembelajaran

A. Sumber Pembelajaran

Haryanto. 2007. Sains untuk SD Kelas V. Jakarta : Erlangga.

(99)

TIM SEQIP. 2003. Buku IPA Guru Kelas 5. Jakarta : Depdiknas

B. Media Pembelajaran

(100)

LAMPIRAN III

(101)

81

LAMPIRAN III

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Pertemuan I

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan

Mata Pelajaran : IPA

Hari, tanggal : Senin, 22 Maret 2010

Kelas : V

Semester : 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)

I. Indikator Hasil Belajar

6.1.1. Siswa mampu menyebutkan sumber cahaya.

6.1.2. Siswa mampu menemukan sendiri sifat-sifat cahaya dari percobaan tanpa bantuan guru.

6.1.3. Siswa mampu menuliskan sifat-sifat cahaya tanpa bantuan guru.

II. Petunjuk

Lakukanlah kegiatan di bawah ini!

(102)

III. Kegiatan Belajar

a. Kegiatan Belajar 1

 Guru membagi siswa dalam kelompok dimana setiap kelompok

terdiri dari empat orang.

 Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

b. Kegiatan Belajar 2

a. Lakukanlah dan amati dari setiap kegiatan di bawah ini kemudian jawablah pertannyaan di bawah ini.

Sediakan senter, layar (kertas putih), kotak bening, air keruh, air jernih

Cara kerja :

- Langkah 1 : Ambilah lampu senter. Nyalakan lampu senter tersebut, dan arahkan ke layar. ( jawablah pertannyaan 1) - Langkah 2 : Siapkan bak besar. Isilah dengan air dan

tambahkan sedikit sabun sehingga air menjadi sedikit keruh. Nyalakan lampu senter, arahkan pada air keruh dari salah satu sisi kotak. Amati lintasan cahaya dalam air keruh tersebut. ( jawablah pertannyaan 2 dan 3)

(103)

Jawablah pertannyaan berikut ini sesuai dengan yang kamu

2. Dapatkah kalian melihat lintasan cahaya dalam air keruh ? Jawab:

………

………

………

3. Gambarkan bagaiman lintasan cahaya tersebut ? Jawab:

…………..………

………

………

4. Dapatkah kalian melihat lintasan cahaya dalam air keruh ? Jawab:

(104)

………

………...………

5. Apa bedanya dengan yang kalian lihat dengan langkah 2 ? Jawab:

………

……...………

………...………

Tuliskan hasil pengamatanmu ! Pengamatan terhadap berkas cahaya :

Langkah 1 :………...

Dari kegiatan yang kamu lakukan, kesimpulan apa yang dapat kamu ambil ?

(105)

b. Lakukanlah dan amati dari setiap kegiatan di bawah ini kemudian jawablah pertannyaan di bawah ini.

Sediakan kotak cahaya, layar (kertas putih), Cara kerja :

- Tempatkanlah kotak cahaya di atas kertas putih.

- Nyalakan lampu, amati berkas cahaya yang keluar dari celah pada kotak cahaya.

- Jiplaklah sisi luar kotak cahaya yang menempel pada kertas. Jiplak juga berkas cahaya yang keluar dari celah. Tuliskan hasil pengamatanmu tentang cahaya yang telah kamu jiplak.

-c. Lakukanlah dan amati dari setiap kegiatan di bawah ini kemudian jawablah pertannyaan di bawah ini

Sediakan alat dan bahan : karton tebal, tiga potongan kayu penjepit yang seragam, gunting, pelubang.

(106)

Cara Kerja :

1. Potonglah karton tebal menjadi tiga, masing-masing berbentuk bujur sangkar yang berukuran sama berukuran 15 cm x 15 cm. 2. Tegakkan masing-masing karton di tengah tiap kayu penjepit.

Usahakan karton pada kayu penjepit tersebut bisa berdiri tegak. 3. Buatlah lubang-lubang tepat di tengah tiap karton pada titik yang

sama. (untuk memudahkan agar segaris, kamu dapat memasukkan benang ) Sekarang, deretkan bidang-bidang karton tersebut. Usahakan lubang pada tiap karton segaris.

4. Letakkan sebatang lilin. Nyalakan lilin tersebut.

5. Atur posisi lilin sehingga nyala apinya tepat berada di depan celah ketiga karton. (jawablah pertannyaan 1)

Gb.1

(107)

7. Atur kembali posisi ketiga lubang sehingga berada dalam garis lurus. Kemudian geserlah layar C ke kiri atau ke kanan.(jawablah pertannyaan 3 dan 4)

8. Lakukan kegiatan seperti no.7, tetapi yang digeser adalah karton B. (jawablah pertannyan 5 dan 6)

Jawablah pertannyaan berikut ini sesuai dengan yang kamu amati !

1. Apakah kamu bisa melihat cahaya lilin melalui celah yang segaris tersebut ? Mengapa ?

Jawab:

………

………

………

2. Dapatkah kamu lihat cahaya lilin dari setiap posisi ? Jawab:

………

………

………

3. Apakah benang penghubung ketiga lubang membentuk garis lurus ?

(108)

….………

5. Apakah benang penghubung ketiga lubang membentuk garis lurus ?

Jawab:

………

………

………...….

6. Dapatkah kamu melihat cahaya lilin dari belakang lubang layar A ? mengapa ?

Jawab:

………

………

Gambar

Tabel Judul
Tabel 1. Pengumpulan data dan Instrument
Tabel 3. Kisi - Kisi Soal
Tabel 4. Hasil pre-test siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Manusai dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan teknik (engineer) dan manusia dengan latar belakang manajemen (manajer) dalam lingkungan yang kompleks (indiustri),

Pendaftar hanya dapat melamar satu jenis formasi yang kosong pada satu instansi (pelaksanaan tes tertulis serempak se Jawa Tengah). Panitia tidak akan memproses berkas

Bustami Ibrahim 2012 Analisis Peningkatan Produktivitas Panel Engine Hood Outer Berkaitan Dengan Modifikasi Dies Pada Mesin 5A-.. LINE

session atau pertemuan). Perencanaan ini memerlukan suatu pemikiran yang matang. Keberhasilan membelajarkan sangat tergantung pada kemampuan pendidik dalam merencanakan

perseroan akan mengurangi jumlah modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp468,75 miliar yang terdiri dari 46,88 miliar saham dari modal sebelumnya Rp507,80 miliar yang terdiri dari

memiliki badan-badan perwakilan, dengan tujuan untuk mengatur partisipasi warga.. daerah dimulai pada tahun 2003 oleh pemerintahan konstitusional Timor Leste

(Gambar 9) Rendahnya elevasi mercu sungai terutama pada bagian sebelah kiri menyebabkan aliran melimpas ke daerah sebelah kiri sungai yang merupakan dataran rendah. Ketinggian

Model kalibrasi dan uji validasi untuk penentuan KPT buah jeruk dibangun dengan menggunakan metode Partial Least Squares (PLS) regression untuk tiga jenis spektra yaitu