ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP JASA WARNET AMANDA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN,
USIA DAN JENIS KELAMIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Meldawati Silalahi NIM: 041324028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ii SKRIPSI
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP JASA WARNET AMANDA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN,
USIA DAN JENIS KELAMIN
Oleh:
Meldawati Silalahi NIM: 041324028
Telah Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing I
Indra Darmawan, S.E., M.Si Tanggal: 19 Juni 2009
Dosen Pembimbing II
iii SKRIPSI
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP JASA WARNET AMANDA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, USIA DAN JENIS KELAMIN
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Meldawati Silalahi
NIM: 041324028
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 17 Juli 2009
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si ……….
Sekretaris : Indra Darmawan, S.E., M.Si ……….
Anggota : Indra Darmawan, S.E., M.Si ……….
Anggota : Y. M. Vianey Mudayen, S.Pd ……….
Anggota : Drs. P. A. Rubiyanto ……….
Yogyakarta, 17 Juli 2009
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Tuhanku Yesus Kristus sebagai Sumber Keselamatanku
Kedua orang tuaku terkasih (Saden Silalahi dan Roslin Silaban)
Kakak dan adik-adikku yang selalu mendukung (Menti Lusi, Vrindo, Arman, Davit dan Nober)
v
MOTTO
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
(Mazmur 119 : 105)
Jika kamu berhasrat untuk meraih keberhasilan,
jangan hanya memandang ke tangga
tetapi belajarlah untuk menaiki tangga tersebut.
Pastikan dirimu sudah memberi yang terbaik sebelum dirimu
mengharapkan yang terbaik dari orang lain.
Berjuanglah untuk orang-orang yang kamu sayangi.
Jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Juli 2009 Penulis,
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Meldawati Silalahi
Nomor Mahasiswa : 041324028
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP JASA WARNET AMANDA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, USIA DAN
JENIS KELAMIN
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalan bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 17 Juli 2009
Yang menyatakan,
viii ABSTRAK
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP JASA WARNET AMANDA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN,
USIA DAN JENIS KELAMIN Meldawati Silalahi
041324028
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) profil konsumen warnet ‘Amanda’ Yogyakarta; (2) sikap konsumen terhadap jasa warnet ‘Amanda’ ditinjau dari tingkat pendidikan, usia dan jenis kelamin; dan (3) perbedaan sikap konsumen terhadap jasa warnet ‘Amanda’ ditinjau dari tingkat pendidikan, usia dan jenis kelamin.
Populasi penelitian adalah konsumen yang datang ke warnet ‘Amanda’ Yogyakarta. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling, yaitu pengambilan sampel yang kebetulan ditemui.
Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan: (1) Teknik analisis persentase, (2) teknik analisis MAM (Multiatribute Attitude Model), dan (3) teknik analisis Chi-Square.
ix ABSTRACT
ANALYSIS ON CUSTOMERS’ ATTITUDE TOWARD SERVICE OF AMANDA INTERNET CAFÉ PERCEIVED FROM
EDUCATIONAL LEVEL, AGE AND SEX Meldawati Silalahi
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
This research intends to know: (1) customers’ profile of Amanda Internet Café of Yogyakarta; (2) customers’ attitude toward the services of Amanda Internet Café perceived from educational level, age and sex; and (3) the difference of customers’ attitude toward service of Amanda Internet Café perceived from educational level, age and sex.
The population of this research was customers who visit Amanda Internet Café of Yogyakarta. The total of samples used in this research were 100 respondents. The technique of sample collection was accidental sampling, which was collected accidently.
The data were collected by using questionnaire, observation and interview. The data were analyzed by using: (1) technique of percentage analysis, (2) technique of MAM analysis (Multiattribute Attitude Model), and (3) technique of Chi-Square analysis.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP JASA WARNET AMANDA DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, USIA, DAN JENIS KELAMIN dengan baik.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan. Oleh karena itu, dengan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., SJ., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata
Dharma.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
xi
5. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., sebagai dosen pembimbing II atas pendampingan, saran dan bimbingan yang diberikan demi terwujudnya skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu sebagai Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ilmunya dan setia mendampingi di setiap proses perkuliahan. 7. Para Karyawan dan Karyawati Sekretariat Program Studi Pendidikan
Ekonomi secara khusus dan Universitas Sanata Dharma secara umum yang telah membantu dalam segala urusan administrasi penulis.
8. Kedua orang tua ku (Saden Silalahi dan Roslin Silaban). Terima kasih atas doa dan kasih sayang yang sudah diberikan selama ini.
9. Tanteku (Jojor Lince Silaban) yang selalu sabar membantuku selama studi. Terima kasih atas doa dan nasehat yang selama ini aku terima.
10. Kakakku (Menti Lusi Silalahi) yang telah banyak membantuku dalam studi. Terima kasih atas doa, nasehat dan dukungannya.
11. Adik-adikku (Vrindo Silalahi, Arman Tua Silalahi, Davit Silalahi dan Nober Silalahi) yang selalu memberi semangat dan humornya. Terima kasih sudah terus-terusan menanyakan kapan pulang sehingga itu membuatku terus berjuang agar studiku cepat selesai.
xii
dan menyemangati dari awal sampai akhir proses studiku di Kampus Sanata Dharma Yogyakarta.
13. Pimpinan dan Karyawan Warnet Amanda yang telah bersedia membantu dan memberikan informasi untuk pengumpulan data dalam kegiatan penelitian di Warnet Amanda Yogyakarta tersebut.
14. Teman-teman seperjuanganku di Prodi Pendidikan Ekonomi’04 USD (Teresia Susanti, Yanti Saketu, Neni Listanti, Kristin Nugraheni, Maria Aquina, Leni Widiyati, Is, Riri, Vrida, Bherta, Sari, Rosa, Hayu, Ria, Ari, Tuti, Ratna, Yogi, Yosti, Sigit, Titus, Riko, Triko, Erisius, Yanu, Ichak dan Furi) terima kasih atas dukungan, kebersamaan, dan persahabatannya.
15. Sahabat-sahabatku di Jogja (Yustina, Elvi, Santi, Neni, Yanti, Titiek, Yani, Ina, Mustar, Saha) yang selalu memberi semangat dan doanya. Terima kasih atas dukungan dan keceriaan yang penuh makna. Kalian semua adalah saudara terdekatku selama studi di Jogja. Semoga waktu masih mempertemukan kita di masa mendatang.
16. Sahabat-sahabatku di Aek Nauli (Dosma, Vince, Riris, Eva, Poltak, Gotna, Gomal dan Marudut) yang selalu memberi semangat dan mendoakanku. 17. Guru-guru SD N 3 Pane Tongah, SLTP N 1 Pane Tongah, dan SMU Swasta
Teladan Pematang Siantar yang telah memberi bekal kepadaku sebelum menjadi mahasiswa.
xiii
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna dan sangat banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga nantinya penulis dapat memperbaikinya.
Akhirnya, penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun pihak-pihak yang membutuhkan.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… ii
HALAMAN PENGESAHAN ………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ….………. iv
HALAMAN MOTTO ………. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ….………. vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……… vii
ABSTRAK ………. viii
ABSTRACT……… ix
KATA PENGANTAR ……… x
DAFTAR ISI ……… xiv
DAFTAR TABEL ……… xvii
BAB I. PENDAHULUAN ……….. 1
A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Rumusan Masalah ……….…… 5
C. Batasan Masalah ……… 5
D. Tujuan Penelitian ……….. 6
E. Manfaat Penelitian ………. 6
BAB II. LANDASAN TEORI ………... 8
A. Perilaku Konsumen ………... 8
1. Pengertian Perilaku Konsumen ……… 8
xv
B. Sikap ………. 13
1. Pengertian Sikap ……….. 13
2. Komponen Sikap ……….. 14
3. Karakteristik Sikap ………... 14
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ………. 16
C. Jasa ………. 18
1. Pengertian Jasa ………. 18
2. Macam-macam Jasa ………. 19
D. Penelitian Terdahulu ………... 20
E. Kerangka Berpikir ………. 21
F. Hipotesis ………. 23
BAB III. METODE PENELITIAN ……… 25
A. Jenis Penelitian ……….. 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ……… 25
C. Subjek dan Objek Penelitian ……… 25
D. Populasi dan Penentuan Sampel ……… 26
E. Variabel dan Pengukuran ………... 27
F. Teknik Pengumpulan Data ………... 28
1. Kuesioner ……… 28
2. Observasi ……… 31
3. Wawancara ………. 32
G. Teknik Analisis Data ……….… 32
1. Pengujian Instumen ……… 32
a. Uji Validitas Kuesioner ……….. 32
b. Uji Reliabilitas Kuesioner ……….. 33
2. Metode Analisis Data ………. 47
a. AnalisisPersentase……… 47
b. AnalisisMultiatribute Attitude Model(MAM) ……….. 48
xvi
BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN ……….. 54
A. Sejarah Perusahaan ……….. 54
B. Tujuan Perusahaan ……….. 55
C. Lokasi Perusahaan ……….. 55
D. Permodalan ………. 56
E. Personalia ……… 56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……… 58
A. Deskripsi Data ……… 58
B. Analisis Kuantitatif ……… 60
C. Pembahasan ………. . 72
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ……….. 88
A. Kesimpulan ……… 88
B. Keterbatasan ……….. 91
C. Saran ……… 92 DAFTAR PUSTAKA
xvii Daftar Tabel
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan …. 58
Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………. 59
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………. 59
Tabel 4 Nilai Sikap dari Konsumen ……….. 61
Tabel 5 Nilai Skor Maksimum Sikap Konsumen ………. 61
Tabel 6 Nilai Skor 4 Sikap Konsumen ………. 61
Tabel 7 Nilai Skor 3 Sikap Konsumen ………. 62
Tabel 8 Nilai Skor 2 Sikap Konsumen ……….. 62
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini, informasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan setiap orang untuk mencapai keberhasilan baik itu pebisnis, dosen, mahasiswa, pelajar dan setiap orang di dunia ini baik dari kalangan atas, menengah maupun bawah. Dengan informasi, seseorang dapat lebih mengenal keadaan di luar dirinya, lingkungannya, dan dunianya. Informasi sangatlah penting bagi setiap orang sehingga membuat perusahaan-perusahaan berusaha untuk menghasilkan sesuatu yang sangat berguna bagi manusia dalam mendapatkan informasi secara lebih mudah, lebih cepat, lebih murah, lebih lengkap, lebih benar dan terpercaya.
handphone dan bentuk-bentuk manual lainnya. Akan tetapi pencarian informasi saat ini lebih banyak melalui internet.
Pada umumnya, tingkat pendidikan mempengaruhi sikap seseorang dalam menanggapi suatu hal. Bisa jadi semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin terbuka pula kesempatan baginya untuk mengakses informasi dari segala media: cetak, elektronik, interaktif, atau juga dari obrolan dengan relasi yang setingkat pengetahuannya. Dalam hal ini, internet membantu setiap orang yang masih sekolah untuk menyelesaikan tugas-tugas maupun kepentingannya.
mereka sendiri, termasuk ketika menggunakan internet, tentunya dengan bimbingan dan arahan dari orang-tua, guru dan komunitas.
Dalam masyarakat, fasilitas internet ini sangat diminati oleh sebagian besar kalangan pria dan wanita dewasa awal. Mereka memanfaatkan berbagai layanan internet mulai dari menjelajah informasi ilmu pengetahuan, layanan info sekolah di luar negeri, surat elektronik dan mengobrol. Sekarang ini mengobrol menjadi salah satu kegemaran para dewasa awal karena mereka dapat berkomunikasi dengan banyak orang dari berbagai negara.
Pasar merupakan faktor penting untuk mencapai kesuksesan suatu kegiatan bisnis, maka manajer harus memahami suatu konsep pemasaran. Konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen, didukung oleh pemasaran terpadu dengan maksud memberi kepuasan kepada konsumen sebagai sarana untuk mencapai tujuan pemasaran. Kepuasan konsumen hanya bisa diberikan apabila pemasar memahami betul kebutuhan dan keinginan konsumen.
Oleh karena itu, apabila perusahaan internet ingin tetap bertahan dalam persaingan tersebut maka perusahaan harus menyesuaikan dengan selera dan keinginan konsumen. Pemahaman mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen dapat dilakukan melalui studi tentang perilaku konsumen. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, salah satunya adalah sikap. Sikap merupakan variabel utama dalam perilaku konsumen, dan siapapun yang mempelajari perilaku konsumen tidak akan terlepas dari sikap. Sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun yang tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan lama selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan. Dengan mengetahui sikap seseorang, orang menduga perilaku yang akan diambil oleh orang yang bersangkutan terhadap suatu masalah/keadaan yang dihadapkan kepadanya. Jadi dengan mengetahui sikap seseorang, orang akan mendapat gambaran kemungkinan perilaku yang timbul dari orang yang bersangkutan.
pembeliannya. Disamping itu, salah satu cara yang ditempuh adalah memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen, sehingga konsumen menjadi loyal terhadap jasa yang diberikan perusahaan.
Atas dasar latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang sikap konsumen pada jasa warnet. Karena itu penulis mengambil judul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP
JASA WARNET AMANDA DITINJAU DARI TINGKAT
PENDIDIKAN, USIA DAN JENIS KELAMIN”. B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik konsumen pengguna jasa Warnet Amanda? 2. Bagaimana sikap konsumen terhadap kualitas jasa Warnet Amanda? 3. Apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap kualitas jasa Warnet
Amanda ditinjau dari tingkat pendidikan?
4. Apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap kualitas jasa Warnet Amanda ditinjau dari usia?
5. Apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap kualitas jasa Warnet Amanda ditinjau dari jenis kelamin?
C. Batasan Masalah
Penulis membatasi hanya pada konsumen yang datang ke warnet Amanda dengan atribut pelayanan, lokasi, fasilitas, dan harga per jam.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis karakteristik konsumen pengguna jasa Warnet Amanda.
2. Untuk menganalisis sikap konsumen terhadap kualitas jasa Warnet Amanda.
3. Untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan sikap konsumen terhadap kualitas jasa Warnet Amanda ditinjau dari tingkat pendidikan.
4. Untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan sikap konsumen terhadap kualitas jasa Warnet Amanda ditinjau dari usia.
5. Untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan sikap konsumen terhadap kualitas jasa Warnet Amanda ditinjau dari jenis kelamin.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Warnet Amanda
Hal ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak Warnet Amanda untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
3. Bagi Penulis
8 BAB II
LANDASAN TEORI A. Perilaku Konsumen
1. Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah sebagian dari kegiatan manusia. Perilaku konsumen ini akan mengungkapkan tentang sebab-sebab seseorang yang akan membeli barang atau jasa tertentu. Untuk dapat mengerti dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, manajemen harus dapat menafsirkan perilaku konsumen.
Basu Swastha dan Hani Handoko mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut (Swastha dan Hani Handoko, 1987:10):
”Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalam proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut”.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Menurut Kotler (1985: 185-200), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada empat, yaitu: budaya, sosial, psikologi dan personal.
a. Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya disini dibagi menjadi dua, yaitu sub budaya dan kelas sosial.
Sub budaya dapat dibedakan menjadi empat yaitu: kelompok-kelompok asal keturunan seperti keturunan Polandia, Itali, Thionghoa dan lain-lain; kelompok keagamaan seperti agama Islam, Hindu, Kristern, dan lain-lain; kelompok rasial seperti orang kulit hitam dan lain-lain; daerah geografis seperti negara bagian paling selatan, California.
b. Sosial
Sosial dapat berarti kemasyarakatan. urutan derajat kelas sosial dalam masyarakat mulai dari terendah sampai tertinggi. Sosial dapat dibagi menjadi tiga yaitu kelompok anutan, keluarga, dan status.
Kelompok anutan bagi seseorang adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Pengaruh langsung merupakan kelompok dimana seseorang menjadi anggotanya dan saling berinteraksi. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tetangga, rekan sekerja, organisasi keagamaan, dan lain-lain. Pengaruh tidak langsung merupakan kelompok yang ingin dimasuki oleh seseorang dan menjadi anggotanya.
Keluarga memainkan peranan paling besar dan terus-menerus dalam mempengaruhi sikap, pendapat dan nilai seseorang. Dari keluarga orang menerima pembinaan mental dalam bidang keagamaan, ambisi pribadi, penilaian terhadap diri sendiri dan konsep cintanya. Anggota keluarga dapat menjadi atau memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku konsumen, meskipun setiap anggota keluarga mempunyai selera dan keinginan yang berbeda.
dapat dirumuskan dengan istilah peranan dan status. Peranan dan status seseorang tidak hanya mempengaruhi perilaku umum meningkat melainkan juga perilaku pembelinya.
c. Psikologi
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos
= kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Psikologi disini dibagi menjadi tiga yaitu motivasi, persepsi, sikap dan kepercayaan.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku. Motivasi ada 2 jenis yaitu: intrinsik dan ekstrinsik.
menginterpretasikan rangsangana dari lingkungan melalui panca indra sehingga individu menyadari dan mengerti yang diinderakan.
Sikap dan kepercayaan saling mempengaruhi satu sama lain dan keduanya merefleksikan pertimbangan nilai, perasaan negatif dan positif terhadap suatu produk. Bagaimana suatu produk dapat menciptakan persepsi bahwa kebutuhan-kebutuhan mereka dapat dipenuhi dengan dua cara yaitu merubah sikap konsumen agar bisa sesuai dengan produknya dan mengetahui bagaimana sikap konsumen, kemudian merubah produknya agar sesuai dengan sikap konsumen. d. Personal
Personal disini dibagi menjadi empat yaitu: usia dan tahap daur ulang; keadaan ekonomi; gaya hidup dan konsep diri.
Barang dan jasa yang dibeli orang berubah-ubah sepanjang hidup yang bersangkutan. Walaupun orang makan seumur hidup, namun jenis pangan semenjak bayi sampai remaja sampai dewasa berubah-ubah.
Keadaan ekonomi terdiri dari pendapatan, tabungan, dan kekayaan. Lingkungan ekonomi orang akan sangat berpengaruh terhadap barang dan jasa yang dipertimbangkan dan dibeli oleh mereka.
gaya hidup yang berbeda. Para pemasar percaya bahwa produk dan jasa yang dipilih merupakan petunjuk gaya hidupnya.
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain.
B. Sikap
1. Pengertian sikap
Seseorang mempunyai sikap dalam memberikan penilaian terhadap produk atau objek yang diperolehnya. Sikap itu menempatkan dalam pola pemikiran untuk menyukai sesuatu, mendekati atau mempengaruhi suatu objek.
Sikap konsumen didasarkan pada pandangan terhadap produk dan proses belajar, baik dari pengalaman atau dari yang lainnya. Dalam pemasaran, hal ini perlu dipelajari karena keadaan jiwa dan keadaan pikiran seseorang diharapkan dapat menentukan perilaku seseorang. Kotler (1997: 167) mendefinisikan sikap sebagai berikut:
“Sikap adalah evaluasi perasaan emosional dan kecenderungan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa objek atau gagasan”.
2. Komponen sikap
Komponen kognitif atau keyakinan adalah sikap yang yang didasarkan pada pengetahuan atau pemikiran seseorang terhadap suatu aspek atau objek di lingkungan sekitarnya.
Komponen afektif atau perasaan adalah sikap yang didasarkan pada perasaan seseorang terhadap suatu aspek atau objek di lingkungan sekitarnya.
Komponen behavior atau perilaku adalah sikap yang didasarkan pada tingkah laku atau tindakan seseorang terhadap suatu aspek atau objek di lingkungan sekitarnya.
3. Karakteristik sikap
Menurut Saifuddin (1988: 9-11), sikap dibagi menjadi 5 karakteristik yang penting, yaitu: sikap mempunyai arah, sikap mempunyai intensitas, sikap mempunyai keluasan, sikap mempunyai konsistensi dan sikap mempunyai spontanitas.
Sikap mempunyai intensitas menunjukkan intensitas atau kekuatan sikap pada setiap orang belum tentu sama. Dua orang sama-sama mempunyai sikap terhadap sesuatu, mungkin tidak sama-sama intensitasnya dalam arti yang satu bersikap positif sedangkan yang lain bersikap negatif.
Sikap mempunyai keluasan menunjuk pada luas tidaknya cakupan aspek objek sikap yang disetujui atau tidak oleh seseorang. Seseorang dapat mempunyai sikap positif terhadap suatu objek secara menyeluruh, yaitu terhadap semua aspek yang ada pada objek sikap.
Sikap mempunyai konsistensi menunjukkan bahwa sikap ditentukan oleh kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan oleh subjek dengan responnya terhadap objek sikap. Konsistensi sikap juga ditunjukan oleh tidak adanya kebimbangan dalam bersikap. Seseorang bisa saja mempunyai sikap yang tidak konsisten apabila ia menyatakan setuju pada sesuatu tetapi dapat sekaligus juga menyatakan tidak setuju.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen dibagi menjadi tiga yaitu tingkat pendidikan, usia dan jenis kelamin.
a. Tingkat Pendidikan
Pada hakikatnya pendidikan itu merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar guna mengembangkan suatu keterampilan melalui usaha belajar, disamping itu ditanamkan nilai-nilai moral, pandangan hidup dan lain sebagainya yang nantinya akan membentuk kepribadian dan karakter seseorang.
Pendidikan merupakan suatu keseluruhan proses, teknik, metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai standar yang telah ditentukan. Unsur-unsur penting dalam pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan, pengetahuan, sikap, tingkah laku, kompetensi sosial serta pribadi yang optimal.
Pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi tiga, antara lain: pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non formal.
dilaksanakan dalam situasi belajar antara pendidik dan anak didik serta dengan sarana dan fasilitas yang diadakan secara khusus.
Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak lahir sampai mati.
Pendidikan non formal adalah pendidikan teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak selalu mengikuti peraturan-peraturan yang ketat dan tetap. Tingkat pendidikan yang digunakan dalam menentukan sikap konsumen, yaitu dari lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum/Kejuruan (SMU/K), Diploma/Sarjana. Pendidikan mempengaruhi cara berpikir, bereaksi dan bersikap terhadap suatu objek dan pencapaian tujuan yang tentunya terdapat perbedaan sesuai dengan jenjang pendidikan seseorang.
b. Usia
memberikan penilaian maupun sikap terhadap suatu objek yang ia lihat., dengar dan dari pengalaman yang diperoleh.
c. Jenis Kelamin
Jenis kelamin yang dimaksud adalah pembeda jender konsumen. Jenis kelamin dibedakan menjadi pria dan wanita. Pada dasarnya pria lebih memakai rasio dalam cara berpikir, bertindak dan bersikap terhadap objek, sedangkan wanita cenderung lebih sensitive dan peka terhadap suatu objek (Priyani, 2006).
C. Jasa
1. Pengertian Jasa
Kotler (1997: 382) mendefinisikan jasa sebagai berikut:
“Jasa adalah setiap kegiatan yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan suatu produknya dapat atau tidak dapat dipertalikan dengan produk fisik”.
2. Macam-macam jasa
Menurut Swastha (1984: 319-323), jasa dibagi menjadi dua yaitu jasa industri dan jasa konsumen.
a. Jasa industri (industrial service) disediakan untuk organisasi dalam tingkat yang luas, termasuk pengolahan, pertambangan, organisasi non-laba, dan pemerintah.
b. Jasa Konsumen (consumer service)
Jasa ini banyak digunakan secara luas dalam masyarkat. Jasa konsumen dibagi menjadi tiga yaitu jasa konvenien, jasa shopping dan jasa spesial.
Jasa konvenien adalah jasa yang pembeliannya sering dan masyarakat membelinya dengan menggunakan usaha yang minimal. Lokasi biasanya merupakan variabel pemasaran yang penting bagi jasa konvenien. Dalam hal ini harga tidaklah merupakan faktor yang paling penting dalam pembelian jasa konvenien. Contahnya: jasa potong rambut.
Jasa shopping (shopping service) adalah jasa konsumen yang dipilih atau dibeli oleh masyarakat sesudah mengadakan perbandingan kualitas harga dan reputasi. Contohnya: jasa pesewaan mobil dan jasa asuransi.
khusus dengan cara tertentu atau dengan pembayaran yang lebih besar. Contohnya: jasa akuntan dan jasa dokter spesialis
Judul,
Tingkat pendidikan, usia dan jenis kelamin merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap konsumen.
semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin terbuka pula kesempatan baginya untuk mengakses informasi dari segala media: cetak, elektronik, interaktif, atau juga dari obrolan dengan relasi yang setingkat pengetahuannya. Pada hakikatnya pendidikan itu merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar guna mengembangkan suatu keterampilan melalui usaha belajar, disamping itu ditanamkan nilai-nilai moral, pandangan hidup dan lain sebagainya yang nantinya akan membentuk kepribadian dan karakter seseorang.
sasaran anak didik. Selanjutnya, di luar bangku sekolah, sikap akan dikembangkan sendiri oleh yang bersangkutan. Dari sini terlihat betapa pentingnya peletakan sikap dasar di sekolah, mengingat bahwa usia pembentukan sikap dasar ketika siswa ada pada SLTP sampai dengan perguruan tinggi.
Pada saat ini, pria dan wanita sama-sama membutuhkan jasa internet untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Fasilitas internet ini biasanya sangat diminati oleh sebagian besar kalangan pria dan wanita dewasa awal. Dalam hal ini, informasi yang didapat dari internet sangat menunjang perkembangan kepribadiannya.
Dengan semakin banyaknya usaha warnet, para pengusaha harus mampu bersaing dengan warnet lainnya dengan cara meningkatkan kualitas jasa dalam melayani kebutuhan konsumen. Dengan demikian, adanya suatu kualitas jasa yang sesuai dengan keinginan konsumen akan dapat mempengaruhi sikap positif dari setiap konsumen.
Tingkat Pendidikan
Usia Sikap Jasa Warnet
Jenis Kelamin F. Hipotesis
1. Ada perbedaan sikap konsumen terhadap jasa warnet ditinjau dari tingkat pendidikan.
2. Ada perbedaan sikap konsumen terhadap jasa warnet ditinjau dari usia. 3. Ada perbedaan sikap konsumen terhadap jasa warnet ditinjau dari jenis
25 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat studi kasus. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif diharapkan dapat memberikan deskripsi yang lebih mendalam tentang sikap konsumen terhadap jasa warnet.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret tahun 2009 2. Lokasi penelitian
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah para konsumen yang menggunakan jasa warung internet “Amanda”.
2. Objek penelitian
Objek dari penelitian ini adalah sikap konsumen terhadap jasa warung internet “Amanda”. Sikap tersebut ditinjau dari 3 dimensi yakni tingkat pendidikan, usia dan jenis kelamin.
D. Populasi dan Penentuan Sampel. 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, gejala, peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi disini adalah konsumen yang menggunakan jasa warung internet “Amanda”. 2. Sampel
siapapun yang dipandang peneliti cocok sebagai sumber data (Sumarni dan Salamah, 2006:78). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel sebanyak 100 responden, karena dianggap telah mewakili dari jumlah populasi yang ada.
E. Variabel dan Pengukuran 1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan pada variabel dependen. Variabel tersebut adalah tingkat pendidikan, usia dan jenis kelamin.
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel tersebut adalah sikap konsumen.
3. Definisi dan Pengukuran
(netral), skor 4 (setuju) sampai skor 5 (sangat setuju). Pengukuran tersebut untuk memudahkan proses perhitungan secara statistik sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat.
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah tingkat pendidikan tertinggi yang telah ditempuh oleh para konsumen pada saat dihubungi. Tingkat pendidikan ini dibedakan menjadi 4 yaitu: SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
c. Usia
Usia yang dimaksud adalah tingkat umur para konsumen yang menjadi responden untuk sampel penelitian ini. Tingkat umur para responden dibedakan menjadi 2 tingkat yaitu: usia kurang dari 20 tahun, dan usia 21-35 tahun.
d. Jenis Kelamin
Jenis kelamin ini dipakai untuk membedakan sikap konsumen pria dan wanita terhadap jasa warnet Amanda.
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
responden. Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan terbagi dalam tiga bagian yaitu:
Bagian I :Berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas para responden.
Bagian II :Berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data tentang sikap konsumen terhadap Warung Internet “Amanda” Yogyakarta.
Bagian III :Berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui urutan tingkat kepentingan terhadap warnet yang meliputi: pelayanan, lokasi, fasilitas dan harga.
KISI-KISI KUESIONER
Identitas Responden
Nama :
Usia :
Tabel kisi-kisi sikap konsumen terhadap jenis jasa Warung Internet Amanda
Variabel Dimensi Indikator No
Item Sikap
konsumen
Pelayanan 1. Sikap karyawan ramah.
2. Uang kembalian dengan jumlah yang tepat.
3.Karyawan tanggap pada keluhan konsumen
Lokasi 1. Lokasi warnet terjangkau oleh mobil.
2. Lokasi warnet terjangkau oleh motor.
3. Lokasi warnet terjangkau oleh kendaraan umum.
4. Lokasi warnet dekat dengan tempat tinggal konsumen. 5. Lokasi warnet dekat dengan
kampus konsuemen.
6. Lokasi warnet dekat dengan kantor konsumen.
Fasilitas 1. Fasilitas warnet lengkap. 2. Akses data yang cepat.
3.Perangkat komputer yang terawat.
4. Ruang tunggu yang luas dan sejuk.
5. Kursi dan meja yang nyaman. 6. Ruangan khusus bagi perokok. 7. Mempunyai rak makanan dan
kulkas untuk minuman.
8. Kamar mandi dan toilet yang bersih.
9. Area parkir yang nyaman
12
Harga 1. Tarif parkir yang ditetapkan terjangkau oleh masyarakat. 2. Tarif snack yang ditetapkan
terjangkau oleh masyarakat. 3. Tarif sewa internet yang
ditetapkan terjangkau oleh masyarakat.
4. Tarif parkir yang ditetapkan
sesuai dengan fasilitas internet. 5. Tarif snack yang ditetapkan
sesuai dengan fasilitas internet. 6. Tarif sewa internet yang
ditetapkan sesuai dengan
dengan pokok penelitian, antara lain: fisik bangunan dan jumlah karyawan.
3. Wawancara
Wawancara yang dilakukan yaitu dengan teknik wawancara secara langsung dengan konsumen yang diteliti dengan pihak-pihak manajemen warung internet Amanda.
G. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Instrumen
a. Uji validitas kuesioner
Uji validitas kuesioner yaitu tingkat ketepatan penggunaan alat pengukur terhadap suatu gejala untuk menguji tingkat validitas masing-masing item pada kuesioner dengan menggunakan teknik
product momentyang rumusannya sebagai berikut:
{ ( ) }{ ( ) }
rxy = koefisienproduct moment
Apabila nilai r hitung yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih besar dari r tabel, maka berarti korelasi yang nyata antara kedua variasi tersebut dan dapat dikatakan alat pengukur yang digunakan valid. Tetapi apabila niali r hitung yang diperoleh lebih kecil dari r tabel maka alat pengukur yang digunakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas Kuesioner
Uji reliabilitas kuesioner yaitu kestabilan dan penggunaan teknik belah dua, yaitu dengan mengembangkan item-item kuesioner menjadi dua kelompok, kelompok item yang bernomor ganjil dan kelompok item yang bernomor genap. Penulis menggunakan uji validitas dan reliabilitas karena dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Metode kuesioner adalah suatu cara mengumpulkan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang sudah disiapkan dan disusun sebelumnya sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau mencentangnya dengan mudah dan cepat. Selanjutnya dicari koefisien korelasi antara kelompok item tersebut dengan menggunakan teknik korelasi”product moment” dan setelah itu dimasukkan rumus korelasi ”Spearman Brown”. Rumus untuk menghitung reliabilitas kuesioner (Sutrisno Hadi, 2001:23) adalah sebagai berikut:
1). Rumus KorelasiProduct Moment
Keterangan:
rxy = korelasi product moment
Y = nilai item-item yang bernomor ganjil X = nilai item-item yang bernomor genap N = Jumlah sampel
2). Rumus Korelasi” Spearman Brown”
xy
rgg = koefisien reliabilitas
rxy= Koefisien korelasi Product Moment
(antara nilai item ganjil dan nilai item genap) taraf nyata 5%.
Apabila nilai rgg lebih besar dari nilai tabel, maka berarti kuesioner sebagai alat pengukur telah memenuhi syarat realibilitas. Begitu pula sebaliknya, apabila rgg lebih kecil dari r tabel maka berarti kuesioner tersebut tidak memenuhi syarat reliabilitas.
Hasil pengukuran validitas dan reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas (Varibel kepercayaan/belief) Kepercayaan atau belief adalah suatu pemikiran atau gambaran yang dianut atau diyakini seseorang tentang sesuatu atau objek. a. Pelayanan
Pengujian validitas (Hasil pengujian dengan SPSS)
1) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
2) Mencari r hasil
Disini r hasil untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.. Misalnya butir 1 adalah 0,575, butir 2 adalah 0,613, butir 3 adalah 0,594 dan butir 4 adalah 0,755.
3) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r hasil > r tabel, maka butir atau variabel terebut valid. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
Kesimpulan:
Terlihat dari 4 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3 dan 4 yang ada dalam kuesioner adalah valid.
Setelah menghitung validitas, lalu menghitung reliabilitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
b) Mencari r alpha
c) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r alpha > r tabel, maka butir atau variabel terebut reliabel. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. Kesimpulan:
Terlihat dari 4 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3 dan 4 yang ada dalam kuesioner adalah reliabel.
b. Lokasi
Pengujian validitas (Hasil pengujian dengan SPSS)
Langkah-langkah dalam menguji validitas butir kuesioner adalah sebagai berikut:
1) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
2) Mencari r hasil
Disini r hasil untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.. Misalnya butir 1 adalah 0,535, butir 2 adalah 0,703, butir 3 adalah 0,645 dan butir 4 adalah 0,587, butir 5 adalah 0,712, butir 6 adalah 0,641 dan butir 7 adalah 0,534.
3) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r hasil > r tabel, maka butir atau variabel terebut valid. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
Terlihat dari 7 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 yang ada dalam kuesioner adalah valid.
Setelah menghitung validitas, lalu menghitung reliabilitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
b) Mencari r alpha
Disini r alpha untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolomCronbach’s Alpha if item Delected. Misalnya butir 1 adalah 0,830, butir 2 adalah 0,809, butir 3 adalah 0,806 dan butir 4 adalah 0,830 dan butir 5 adalah 0,794, butir 6 adalah 0,805 dan butir 7 adalah 0,824.
c) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r alpha > r tabel, maka butir atau variabel terebut reliabel. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. Kesimpulan:
Terlihat dari 7 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4 ,5, 6 dan 7 yang ada dalam kuesioner adalah reliabel. c. Fasilitas
Pengujian validitas (Hasil pengujian dengan SPSS)
1) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
2) Mencari r hasil
Disini r hasil untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.. Misalnya butir 1 adalah 0,482, butir 2 adalah 0,508, butir 3 adalah 0,484 dan butir 4 adalah 0,443, butir 5 adalah 0,460, butir 6 adalah 0,428, butir 7 adalah 0,430, butir 8 adalah 0, 422, dan butir 9 adalah 0,415.
3) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r hasil > r tabel, maka butir atau variabel terebut valid. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
Kesimpulan:
Terlihat dari 9 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 yang ada dalam kuesioner adalah valid. Setelah menghitung validitas, lalu menghitung reliabilitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
b) Mencari r alpha
adalah 0,725, butir 2 adalah 0,721, butir 3 adalah 0,723 dan butir 4 adalah 0,729 dan butir 5 adalah 0,727, butir 6 adalah 0,754 dan butir 7 adalah 0,732, butir 8 adalh 0,734, dan butir 9 adalah 0,734.
c) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r alpha > r tabel, maka butir atau variabel terebut reliabel. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. Kesimpulan:
Terlihat dari 9 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4 ,5, 6, 7, 8 dan 9 yang ada dalam kuesioner adalah reliabel.
d. Harga
Pengujian validitas (Hasil pengujian dengan SPSS)
Langkah-langkah dalam menguji validitas butir kuesioner adalah sebagai berikut:
1) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
2) Mencari r hasil
3) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r hasil > r tabel, maka butir atau variabel terebut valid. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
Kesimpulan:
Terlihat dari 6 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 yang ada dalam kuesioner adalah valid.
Setelah menghitung validitas, lalu menghitung reliabilitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
b) Mencari r alpha
Disini r alpha untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolomCronbach’s Alpha if item Delected. Misalnya butir 1 adalah 0,775, butir 2 adalah 0,787, butir 3 adalah 0,786 dan butir 4 adalah 0,801 dan butir 5 adalah 0,788, butir 6 adalah 0,807.
c) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r alpha > r tabel, maka butir atau variabel terebut reliabel. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. Kesimpulan:
semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4 ,5, dan 6 yang ada dalam kuesioner adalah reliabel.
2. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas (Varibel Evaluasi/ideal) a. Pelayanan
Pengujian validitas (Hasil pengujian dengan SPSS)
Langkah-langkah dalam menguji validitas butir kuesioner adalah sebagai berikut:
1) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
2) Mencari r hasil
Disini r hasil untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.. Misalnya butir 1 adalah 0,558, butir 2 adalah 0,596, butir 3 adalah 0,536 dan butir 4 adalah 0,555.
3) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r hasil > r tabel, maka butir atau variabel terebut valid. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
Kesimpulan:
Terlihat dari 4 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3 dan 4 yang ada dalam kuesioner adalah valid.
a) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
b) Mencari r alpha
Disini r alpha untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolomCronbach’s Alpha if item Delected. Misalnya butir 1 adalah 0,705, butir 2 adalah 0,687, butir 3 adalah 0,717 dan butir 4 adalah 0,709.
c) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r alpha > r tabel, maka butir atau variabel terebut reliabel. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. Kesimpulan:
Terlihat dari 4 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3 dan 4 yang ada dalam kuesioner adalah reliabel.
b. Lokasi
Pengujian validitas (Hasil pengujian dengan SPSS)
Langkah-langkah dalam menguji validitas butir kuesioner adalah sebagai berikut:
1) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
2) Mencari r hasil
adalah 0,445, butir 2 adalah 0,495, butir 3 adalah 0,462 dan butir 4 adalah 0,478, butir 5 adalah 0,504, butir 6 adalah 0,617 dan butir 7 adalah 0,431.
3) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r hasil > r tabel, maka butir atau variabel terebut valid. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
Kesimpulan:
Terlihat dari 7 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 yang ada dalam kuesioner adalah valid.
Setelah menghitung validitas, lalu menghitung reliabilitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
b) Mencari r alpha
Disini r alpha untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolomCronbach’s Alpha if item Delected. Misalnya butir 1 adalah 0,749, butir 2 adalah 0,741, butir 3 adalah 0,746 dan butir 4 adalah 0,742, butir 5 adalah 0,737, butir 6 adalah 0,710 dan butir 7 adalah 0,751.
c) Mengambil kesimpulan
Kesimpulan:
Terlihat dari 7 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4 ,5, 6 dan 7 yang ada dalam kuesioner adalah reliabel.
c. Fasilitas
Pengujian validitas (Hasil pengujian dengan SPSS)
Langkah-langkah dalam menguji validitas butir kuesioner adalah sebagai berikut:
1) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
2) Mencari r hasil
Disini r hasil untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.. Misalnya butir 1 adalah 0,400, butir 2 adalah 0,492, butir 3 adalah 0,493 dan butir 4 adalah 0,424, butir 5 adalah 0,425, butir 6 adalah 0,459, butir 7 adalah 0,421, butir 8 adalah 0,415, dan butir 9 adalah 0,406.
3) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r hasil > r tabel, maka butir atau variabel terebut valid. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
Kesimpulan:
semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 yang ada dalam kuesioner adalah valid. Setelah menghitung validitas, lalu menghitung reliabilitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
b) Mencari r alpha
Disini r alpha untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolomCronbach’s Alpha if item Delected. Misalnya butir 1 adalah 0,742, butir 2 adalah 0,727, butir 3 adalah 0,727 dan butir 4 adalah 0,738 dan butir 5 adalah 0,738, butir 6 adalah 0,733 dan butir 7 adalah 0,739, butir 8 adalh 0,739, dan butir 9 adalah 0,741.
c) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r alpha > r tabel, maka butir atau variabel terebut reliabel. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. Kesimpulan:
Terlihat dari 9 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4 ,5, 6, 7, 8 dan 9 yang ada dalam kuesioner adalah reliabel.
d. Harga
Pengujian validitas (Hasil pengujian dengan SPSS)
1) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
2) Mencari r hasil
Disini r hasil untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.. Misalnya butir 1 adalah 0,524, butir 2 adalah 0,559, butir 3 adalah 0,462 dan butir 4 adalah 0,532, butir 5 adalah 0,480, dan butir 6 adalah 0,546.
3) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r hasil > r tabel, maka butir atau variabel terebut valid. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
Kesimpulan:
Terlihat dari 6 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 yang ada dalam kuesioner adalah valid.
Setelah menghitung validitas, lalu menghitung reliabilitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan nilai r tabel
Dari tabel r untuk df = jumlah kasus-2, atau kasus ini df = 100-2=98. Dengan taraf signifikansi 5% didapat angka 0,135.
b) Mencari r alpha
butir 4 adalah 0,735 dan butir 5 adalah 0,748, butir 6 adalah 0,732.
c) Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan: jika r alpha > r tabel, maka butir atau variabel terebut reliabel. Sedangkan jika r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. Kesimpulan:
Terlihat dari 6 butir (variabel), bahwa semua r hasil mempunyai nilai lebih besar dari r tabel (0,135) dan semuanya positif. Sehingga dapat dikatakan butir 1, 2, 3, 4 ,5, dan 6 yang ada dalam kuesioner adalah reliabel.
4. Metode Analisis Data
Untuk menganalisis data yang telah ada digunakan beberapa teknik. a. Analisis masalah pertama
Untuk mengetahui profil responden yang diteliti, digunakan analisis persentase yaitu yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari beberapa peristiwa yang bersifat relatif dan sulit diukur dengan metode kuantitatif. Hasil tersebut diperoleh dari data bagian pertama tentang responden meliputi tingkat pendidikan, usia dan jenis kelamin.
Rumus analisis persentase yang digunakan adalah:
Rumus % A = 100%
B A
Keterangan:
A = Jumlah yang dianalisis A+B = Jumlah responden b. Analisis masalah kedua
Untuk menjawab rumusan masalah kedua tentang sikap konsumen, digunakan analisis Multiatribute Attitude Model (Sigit, 1999: 91). Rumusan yang digunakan adalah:
Ao = Total sikap seseorang terhadap objek
n = Banyaknya atribut yang dipercayai dan dinilai bi = kekuatan kepercayaan terhadap atribut i ei = Penilaian terhadap atribut i
Langkah-langkah yang harus ditempuh:
1) Menentukan serangkaian atribut jasa pelayanan yang diperhitungkan oleh konsumen (pelayanan, lokasi, fasilitas, dan harga).
3) Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka dari satu sampai lima, urutannya sebagai berikut:
Sikap Skor
Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
4) Mencari nilai evaluasi dan nilai belief
Evaluasi adalah kondisi yang nyata terhadap atribut. Belief adalah suatu kondisi yang dipercaya konsumen pada atribut.
Rumus:
Nilai evaluasi = skor x jumlah absolut responden evaluasi masing-masing alternatif jawaban. Kemudian dicari nilai evaluasi rata-rata dan belief rata-rata sebagai berikut:
Nilai evaluasi rata-rata tertimbang =
ideal
Nilai belief rata-rata berimbang =
5) Memasukkan data dalam bentuk tabel, kemudian memasukkan kedalam rumus dengan menggunakan rumus Multiattribute Attitude Model.
6) Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diinterprestasikan dengan rumus sebagai berikut:
Skala sikap x ei
Hasil perhitungan sikap secar keseluruhan berarti jika skala semakin ke kiri atau mendekati skala 1 maka sikap konsumen secara keseluruhan adalah negatif dan sebaliknya jika skala semakin ke kanan atau mendekati skala 5 maka sikap konsumen secara keseluruhan adalah positif.
1 2 3 4 5
Skala negatif Skala positif
c. Analisis masalah ketiga, keempat dan kelima
1) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1)
a) Ho : tidak ada perbedaan sikap konsumen yang signifikan terhadap jasa Warnet Amanda ditinjau dari tingkat pendidikan.
b) H1 : ada perbedaan sikap konsumen yang signifikan terhadap jasa Warnet Amanda ditinjau dari tingkat pendidikan.
2) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1)
a) Ho : tidak ada perbedaan sikap konsumen yang signifikan terhadap jasa Warnet Amanda ditinjau dari usia.
b) H1 : ada perbedaan sikap konsumen yang signifikan terhadap jasa Warnet Amanda ditinjau dari usia.
3) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1)
a) Ho : tidak ada perbedaan sikap konsumen yang signifikan terhadap jasa Warnet Amanda ditinjau dari jenis kelamin. b) H1 : ada perbedaan sikap konsumen yang signifikan terhadap jasa
Warnet Amanda ditinjau dari jenis kelamin.
Melalui alat analisis ini yang dipakai adalah rumus chi kwadrat dengan berikut:
fh fh fo x
Keterangan:
X² = Chi Kwadrat
fo = frekuensi yang diperoleh dari sampel. fh = frekuensi yang diharapkan dari sampel. Sedang fh diperoleh melalui rumus:
N
4) Menentukan harga X² teoritis berdasarkan taraf signifikan sebesar 5%, dan d.b = (b-1) (k-1)
Keterangan:
d.b = derajat kebebasan
b = banyaknya petak pada baris k = banyaknya petak pada kolom. 5) Menarik kesimpulan
Terima Ho jika X² hitung > X tabel Tolak Ho jika X² hitung < X tabel
6) Perhitungan mencari perbedaan antara jenis jasa yang satu dengan yang lain dengan menggunakan rumus:
n
n = jumlah sampel
7) Menghitung koefisien kontingensi maksimum dengan rumus:
m m maks
C 1
m = harga minimum antara kolom dan baris. 8) Membuat interpretasi derajat asosiasi.
Interpretasi terhadap rasio C / C maks Rasio Interpretasi
≥0,80 Sangat Tinggi / Sangat Kuat 0,60 - < 0,8 Tinggi / Kuat
0,4 - < 0,6 Cukup
0,2 - < 0,4 Rendah / Lemah
54 BAB IV
GAMBARAN PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan
Jasa Warung Internet ‘Amanda’ didirikan pada 5 Juli 2007 dengan modal usaha yang terdiri dari:
a. Komputer sebanyak 20 set
b. Bangunan yang sampai sekarang ini masih kontrak dan belum habis masa pakainya.
Pendiri dari jasa Warnet ‘Amanda’ ini adalah Bapak Prasetyo. Wilayah kerja dari Warnet ‘Amanda’ adalah mencakup wilayah area Pringgodani saja. Menurut beliau di dalam membuka jasa Warnet ‘Amanda’ tidak memerlukan ijin khusus dari badan pemerintah. Jadi tidak ada surat ijin usaha dari pihak pemerintah.
B. Tujuan Perusahaan
Tujuan dari perusahaan mendirikan Jasa Warnet ‘Amanda’ adalah:
1. Untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan beragam. Selain itu juga mengikuti perkembangan teknologi yang terjadi secara cepat dan terus-menerus. Dalam hal ini kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan akan informasi. Menurut beliau informasi yang terjadi di dunia terjadi dengan sangat cepat, dan pada umumnya manusia ingin menerima informasi secepat mungkin. Karena jika menunggu dari hasil surat kabar atau berita, kita akan tertinggal jauh. Sehingga untuk mengatasi hal ini mereka mencoba untuk membuka jasa Warnet ‘Amanda’
2. Memudahkan mahasiswa dalam memperoleh informasi.
3. Membuka lapangan usaha bagi para mahasiswa yang ingin bekerja secara paruh waktu serta untuk memberikan tambahan pengalaman bagi mahasiswa.
4. Mencari uang. C. Lokasi Perusahaan
Jasa Warnet ‘Amanda’ terdapat di Jalan Pringgodani Nomor 6, Yogyakarta 55281.
Alasan pemilihan lokasi ini adalah:
1. Strategis, karena dekat dengan kampus, yaitu Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
3. Bangunan saat itu masih baru dan dalam kondisi terawat.
4. Harga yang ditawarkan oleh pemilik bangunan tidak terlalu mahal. D. Permodalan
Dalam pembukaan usaha pertama kalinya, modal usaha mereka adalah: 1. 20 set komputer lengkap dengan peralatannya serta asesorisnya.
2. Bangunan untruk usaha, yang masih kontrak dan belum habis masa pemakaiannya.
3. Usaha Jasa Warnet ‘Amanda’ adalah berbentuk individu. E. Personalia
Struktur Organisasi pada jasa Warnet ‘Amanda’ adalah pemilik dan dibawahnya langsung karyawan yang bekerja di jasa Warnet ‘Amanda’ itu.
Sampai saat ini total jumlah karyawan dari jasa Warnet ‘Amanda’ adalah 8 orang karyawan, yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu untukshiftpagi dan untukshiftmalam.
pekerjaan, akan tetapi mereka langsung datang ke jasa Warnet ‘Amanda’ dan bertemu langsung dengan Bapak Prasetyo.
Pembagian waktu kerja yang diterapkan oleh pihak jasa Warnet ‘Amanda’ adalah:
a. Pukul 08.00 – 14.00shiftpertama (pagi) b. Pukul 14. 00 – 20.00shiftkedua (sore) c. Pukul 20.00 – 02.00shiftketiga (malam) d. Pukul 02.00 – 08.00shiftkeempat (malam)
58 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Analisis ini didasarkan pada hasil jawaban sementara yang diperoleh dari para responden dengan menggunakan tabulasi data dan dimaksudkan untuk mendukung hasil analisis kuantitatif. Analisis ini digunakan untuk menganalisis karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan, usia dan jenis kelamin. Analisis kualitatif ini didasarkan pada data-data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang pernah menggunakan jasa warnet ‘Amanda’ di Jalan Pringgodani No. 06 Yogyakarta yang diambil secara acak. Dari data tersebut dapat dijelaskan secara acak. Dari data-data tersebut dapat dijelaskan secara kualitatif sebagai berikut:
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah
Frekuensi Prosentase (%)
1 SD 0 0%
2 SMP 1 1%
3 SMA 9 9%
4 Perguruan Tinggi 90 90%
Jumlah 100 100%
dari tingkat pendidikan SMP sebanyak 1 orang (1%), tingkat pendidikan SMA sebanyak 9 orang (9%), tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 90 orang (90%). Lulusan Perguruan Tinggi merupakan lulusan terbanyak yaitu 90 orang (90%).
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah
Frekuensi Prosentase (%)
1 1<20 th 39 39%
2 21-35 th 61 61%
Jumlah 100 100%
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dalam tabel diatas diketahui bahwa usia kurang dari 20 tahun sebanyak 39 orang (39%), dan usia antara 21 sampai 35 tahun sebanyak 61 orang (61%). Usia antara 21 sampai 35 tahun merupakan usia terbanyak yaitu 61 orang (61%).
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 3
Kara kteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah
Frekuensi Prosentase
1 Pria 51 51%
2 Wanita 49 49%
B. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap jasa warnet ‘Amanda’ di Jalan Pringgodani No. 06 Yogyakarta dengan menggunakan rumus MAM atau Multiatribute Attitude Model
sebagai berikut:
1. Model MAM (Multiatribute Attitude Model)
Model Multiatribute Attitude Modeladalah model yang menggabungkan skor-skor komponen kognitif dan afektif terhadap atribut-atribut yang terdapat pada objek tersebut. Formula model sikap (Sigit, 2003) adalah sebagai berikut:
n
i
ei bi o
1
Keterangan:
Ao = Total sikap seseorang terhadap objek
n = Banyaknya atribut yang dipercayai dan dinilai bi = kekuatan kepercayaan terhadap atribut i ei = Penilaian terhadap atribut i
Tabel 4
Nilai Sikap dari Konsumen Atribut Kekuatan
Pelayanan 4,36 4,60 20,05
Lokasi 3,63 4,30 15,60
Fasilitas 3,90 4,39 17,12
Harga 4,37 4,56 19,92
Total 72,69
Untuk mengetahui skala sikap bernilai 72,69 itu berada pada skala penilaian yang mana, maka diperlukan perhitungan skor maksimum 5 sampai skor minimum 1 untuk sikap sebagai berikut:
Tabel 5
Nilai Skor Maksimum Sikap Konsumen Atribut Kekuatan
Pelayanan 5 4,60 23,00
Lokasi 5 4,30 21,15
Fasilitas 5 4,39 21,95
Harga 5 4,56 22,80
Total 88,9
Tabel 6
Nilai Skor 4 Sikap Konsumen Atribut Kekuatan
Pelayanan 4 4,60 18,40
Lokasi 4 4,30 17,20
Fasilitas 4 4,39 17,56
Harga 4 4,56 18,24
Tabel 7
Nilai Skor 3 Sikap Konsumen Atribut Kekuatan
Pelayanan 3 4,60 13,80
Lokasi 3 4,30 12,90
Fasilitas 3 4,39 13,17
Harga 3 4,56 13,68
Total 53,55
Tabel 8
Nilai Skor 2 Sikap Konsumen Atribut Kekuatan
Pelayanan 2 4,60 9,20
Lokasi 2 4,30 8,60
Fasilitas 2 4,39 8,78
Harga 2 4,56 9,12
Total 35,7
Tabel 9
Nilai Skor Minimum Sikap Konsumen Atribut Kekuatan
Pelayanan 1 4,60 4,60
Lokasi 1 4,30 4,30
Fasilitas 1 4,39 4,39
Harga 1 4,56 4,56
Total 17,85
1 2 3 4 5
17,85 35,70 53,55 71,40 88,90
72,69 (Skala Negatif) (Skala Positif)
Berdasarkan analisis sikap konsumen terhadap jasa rental di Warnet ‘Amanda’ menurut Model Multiatribute Attitude dari Fishbein menunjukkan bahwa kecenderungan sikap konsumen mempunyai nilai sebesar 72,69 yang berada pada skala 5, ini berarti sikap konsumen terhadap jasa Warnet ‘Amanda’ berdasarkan atribut pelayanan, lokasi, fasilitas, dan harga masuk kategori sangat baik.
2. Pengujian Hipotesis (Uji Chi-Square)
a. Sikap konsumen terhadap atribut jasa Warnet ‘Amanda’ ditinjau dari tingkat pendidikan.
1) Sikap konsumen terhadap atribut pelayanan ditinjau dari tingkat pendidikan
Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut pelayanan ditinjau dari tingkat pendidikan. Berikut adalah hasil pengolahan data melalui SPSS: Square hitung (lihat pada output SPSS pada Pearson Chi-Square) adalah 22,415, sedangkan Chi-Square Tabel bisa dihitung pada tabel Chi-Square, dengan tingkat signifikansi () = 5% dan derajat kebebasan = 4.
Dari tabel, didapat Square Tabel adalah 9,488 (lihat tabel Chi-Square), karena Chi-Square Hitung (22,415) > Chi-Square Tabel (9,488), maka hipotesis yang menyatakan ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut pelayanan ditinjau dari tingkat pendidikan konsumen ditolak.
2) Sikap konsumen terhadap atribut lokasi ditinjau dari tingkat pendidikan
Square hitung (lihat pada output SPSS pada Pearson Chi-Square) adalah 19,671, sedangkan Chi-Square Tabel bisa dihitung pada tabel Chi-Square, dengan tingkat signifikansi () = 5% dan derajat kebebasan = 6.
Dari tabel, didapat Chi-Square Tabel adalah 12,592 (lihat tabel Chi-Square), karena Chi-Square Hitung (19,671) > Chi-Square Tabel (12,592), maka hipotesis yang menyatakan ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut lokasi ditinjau dari tingkat pendidikan konsumen ditolak.
3) Sikap konsumen terhadap atribut fasilitas ditinjau dari tingkat pendidikan
Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut fasilitas ditinjau dari tingkat pendidikan. Berikut adalah hasil pengolahan data melalui SPSS: Square hitung (lihat pada output SPSS pada Pearson Chi-Square) adalah 11,537, sedangkan Chi-Square Tabel bisa dihitung pada tabel Chi-Square, dengan tingkat signifikansi () = 5% dan derajat kebebasan = 4.
konsumen terhadap atribut fasilitas ditinjau dari tingkat pendidikan konsumen ditolak.
4) Sikap konsumen terhadap atribut harga ditinjau dari tingkat pendidikan
Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut harga ditinjau dari tingkat pendidikan. Berikut adalah hasil pengolahan data melalui SPSS:
Square hitung (lihat pada output SPSS pada Pearson Chi-Square) adalah 24,449, sedangkan Chi-Square Tabel bisa dihitung pada tabel Chi-Square, dengan tingkat signifikansi () = 5% dan derajat kebebasan = 4.