• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV.1. Konsep Visual IV.1.1. Ilustrasi - LTP PENGENALAN WAYANG GOLEK TEGALAN MELALUI DESAIN EKSIBISI PADA HARI ANAK NASIONAL DI TEGAL - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "IV.1. Konsep Visual IV.1.1. Ilustrasi - LTP PENGENALAN WAYANG GOLEK TEGALAN MELALUI DESAIN EKSIBISI PADA HARI ANAK NASIONAL DI TEGAL - Unika Repository"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

STRATEGI KREATIF

Pengenalan budaya wayang golek tegalan yang kurang diminati di masyarakat adalah satu dari masalah yang perlu dipertanyakan, setidaknya perlu kita tahu bahwa nilai-nilai dalam wayang sebenarnya sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Wayang memiliki cita luhur yang perlu dikembangkan sebagaimana mestinya, dan ketertarikan anak remaja dengan wayang juga minim karena sejak dini mereka lebih dikenalkan dengan dunia modern, sekalipun kita tahu bahwa masyarakat dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman namun tak ada salahnya untuk mengenal budaya warisan leluhur yang sudah semestinya dikembangkan dunia.

Penyampaian pengenalan budaya wayang golek tegalan untuk anak remaja awal dilakukan melalui media eksibisi agar penyampaian informasi lebih informatif dengan ilustrasi sederhana yang mudah dimengerti dan agar tidak terlihat membosankan, perancangan eksibisi wayang golek tegalan ini dilakukan semata-mata ingin mengingatkan masyarakat pentingnya budaya warisan leluhur yang dimana banyak mengandung nilai-nilai edukasi untuk generasi dini.

IV.1. Konsep Visual

IV.1.1. Ilustrasi

(2)

Gambar 4.1 Ilustrasi sedderhana (sumber : dok. Pribadi 2017) IV.1.2. Warna

Warna yang digunakan dalam perancangan eksibisi kali ini dikategorikan menjadi 2 bagian, warna utama yang digunakan menyesuaikan dari karakter wayang golek tegalan yaitu Lupit dan Slentheng. Perpaduan warna dari 2 karakter tersebut digunakan sebagai warna yang paling mendominasi dalam tahap eksibisi . Dan warna pendukung digunakan dalam bagian ilustrasi dalam eksibisi,sebagai bagian dari ilustrasi informatif dan untuk bagian promosi pagelaran wayang golek tegalan.

Gambar 4.2 Warna Utama (sumber : dok. Pribadi 2017)

(3)

IV.1.3. Tipografi

Tipografi yang digunakan untuk perancangan ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu untuk promosi utama dalam eksibisi dan tulisan untuk bagian promosi event pagelaran wayang golek tegalan di puncak acaranya.

The Quick Brown Fox Jumps Over The Lazy Dog

THE QUICK BROWN FOX JUMPS OVER THE LAZY DOG

1234567890

Gambar 4.4 Contoh Typeface Greetings dan Gotham Book (sumber : dok. Pribadi 2017)

IV.1.4. Logo

Logo dalam perancangan eksibisi ini bertujuan untuk menyampaikan citra dari wayang golek tegalan itu sendiri dan sebagai perwakilan untuk menunjukkan keeksistensian wayang golek tegalan di wilayahnya untuk publik.

IV.1.4.1. Logogram

(4)

Gambar 4.5 Contoh referensi gunungan wayang kulit (sumber : google.com 2017)

Gambar 4.6 Contoh referensi tokoh Lupit Slentheng khas Kab. Tegal (sumber : google.com 2017)

(5)

IV.1.4.2. Logotype

Penerapan logotype dilakukan dari penyederhanaan dari referensi bentuk visual huruf jawa untuk memperkuat makna dari kebudayaan dari Jawa itu sendiri. Untuk mengingatkan masyarakat dengan kebudayaan wayang golek tegalan yang berada di Jawa Tengah khususnya Kota Tegal. Untuk menunjukan kesan kebudayaan dalam logotype wayang golek lebih ditonjolkan agar target langsung mengetahui apa yang ditujukan dalam logo eksibisi ini. Dan bagian logotype tegalan, dibuat lebih menarik dengan tujuan untuk mengingatkan masyarakat bahwa Kota Tegal terkenal dengan logat ngapak, banyolan yang menghibur yang membuat banyak tawa orang. Dan untuk bagian lingkaran memberikan sifat kesatuan yang menyeluruh pada logo, sehingga memberikan kesan bahwa logo wayang golek juga penting untuk kebudayaan kita.

Gambar 4.8 Referensi Tulisan Aksara Jawa (sumber : http://google.com 2017)

(6)

IV.1.4.3. Graphic Standard Manual

IV.1.4.3.1. Black and White

Gambar 4.10 Logo Black and White (sumber : dok. Pribadi 2017) IV.1.4.3.2. Grayscale

Gambar 4.11 Logo dalam Grayscale (sumber : dok. Pribadi 2017)

(7)

Gambar 4.12 Grid Logo (sumber : dok. Pribadi 2017) IV.1.4.3.4. Clear Area

Untuk menjaga keutuhan dan integritas visual pada logo, agar dampak keterbacaan maksimal maka logo diberi batas jarak minimal antara logo dan logo lain atau dengan sesuatu yang sifatnya memenuhi elemen-elemen grafis.

(8)

IV.1.4.3.5. Aturan Logo

Aturan logo ditetapkan untuk menghindari beberapa kesalahan yang kerap terjadi pada logo lain . Dan aturan logo memiliki beberapa aturan pengaplikasiannya sebagai berikut :

Logo tidak boleh diputar atau diubah arahnya.

Logo tidak boleh dibalik.

(9)

Tidak boleh mengganti warna logo. Gambar 4.14 Aturan Logo (sumber : dok. Pribadi 2017)

IV.1.5. Maskot Event Eksibisi

Maskot dalam perancangan eksibisi kali ini dibuat melalui pendekatan maskot Lupit Slentheng yang sebelumnya sudah ada. Menyesuaikan minat anak remaja kini yang suka dengan konsep anime atau tokoh dari kartun-kartun yang terkenal. Maskot eksibisi dirancang melalui penyederhanaan dari referensi bentuk karakter Lupit Slentheng untuk menarik minat target sasaran. Untuk menunjukan kesan kebudayaan dalam maskot, kostum maskot dibuat menyerupai tokoh Lupit yang disederhanakan menyesuaikan pula sifat Lupit yang baik hati, apa adanya dan jujur. Dan pada maskot juga menyesuaikan perilaku anak remaja awal yang ceria, suka bergaul dan gokil. Maskot yang

dinamakan “Walek” (dari Wayang Golek) ini diharapkan memberikan nilai-nilai penting pada anak remaja yang sebelumnya wayang golek dianggap membosankan dengan karakter yang menyeramkan , namun pada maskot

(10)

Gambar 4.15 Maskot Eksibisi “Walek” Wayang Golek Tegalan (sumber : dok. Pribadi 2017)

IV.1.6. Konsep Eksibisi

Lokasi

Eksibisi wayang golek tegalan berlokasikan di alun-alun pusat Kota Tegal, tepatnya di jalan KH. Mansyur, Tegal, Jawa Tengah. Sebagai pusat utama interaksi sosial masyarakat, event eksibisi dilakukan outdoor dan bekerja sama dengan Pemerintah untuk mengajak memperingati Hari Anak Nasional bersama anak remaja di wilayah Tegal.

Fungsi dan Kebutuhan Ruang

Dalam eksibisi wayang golek tegalan, beberapa hal penting dalam kebutuhan ruang dibagi menjadi 2 kategori yaitu :

 Kebutuhan Ruang Utama Pagelaran

- Entrance gate

(11)

- Kursi Penonton

Kursi penonton sekitar 200 penonton yang ditujukan sebagai lokasi untuk menonton acara wayang golek yang sedang berlangsung untuk target sasaran. Ruang bagian kursi penonton dibuat berukuran 10x12m dengan cakupan penonton kurang lebih 200 orang.

- Panggung Pagelaran

Ruang panggung pagelaran dibuat sebagai tempat dimana dalang mulai mengisi acara disana bersama dengan grupnya untuk menghibur target sasaran. Dalam panggung dibuat berukuran 15x15m.

- Private Room + Staff

Ruang staff ini digunakan sebagai tempat untuk persiapan baik sebelum maupun ketika acara sedang berlangsung. Baik untuk persiapan dalang maupun staff yang berkepentingan dalam acara. Ruang staff diatur berukuran 5x5m

- Pintu Keluar

Untuk area pintu keluar ukuran dibuat sama dengan entrance gate 4x7m.

 Kebutuhan Ruang Pendukung

- Entrance Gate

Pintu masuk utama dalam bagian eksibisi wayang golek tegalan diatur sama ukuran dengan entrance gate bagian pagelaran 4x7m, ini sebagai pintu masuk utama untuk menuju eksibisi wayang golek tegalan hingga arah menuju event puncak.

- Maskot

Sebagai tujuan untuk mengenalkan wayang golek tegalan pada target sasaran, maskot eksibisi dibuat menyesuaikan ketertarikan anak remaja jaman sekarang,ruang yang digunakan 1,5x2m.

- Stan Makanan

(12)

menjual makanan tahun 90-an yang masih diminati anak-anak jaman sekarang. Masing-masing ruang yang digunakan dalam stan makanan berukuran 3x3m.

- Stan Wayang Golek Tegalan

Sebagai bagian dari eksibisi utama yaitu bagian stan wayang golek tegalan, yang diantaranya meliputi ruang sejarah wayang golek, bagaimana perkembangan wayang golek, ruang pengenalan maskot wayang golek tegalan, tokoh dalang tegal, dan bagian ruang pameran karya wayang golek tegalan. Untuk masing-masing ruang dibuat 3x3m dan 3x5m untuk bagian pameran wayang golek tegalan..

Denah Eksibisi

Untuk bagian eksibisi utama yang berlokasikan di kota Tegal, Jawa Tengah tepatnya di pusat alun-alun kota Tegal di jalan KH.Mansyur, dengan luas kurang lebih 16200m2.. Sebagai pusat interaksi sosial yang banyak dilakukan masyarakat Tegal seperti dalam hal perdagangan atau pekerjaan, lokasi eksibisi dirancang secara terbuka / outdoor ditengah lapangan alun-alun itu sendiri. Dengan mengambil luas lokasi 714m2 yang berukuran sebesar 21x34m.

(13)

Gambar 4.17 Denah Eksibisi Wayang Golek Tegalan (sumber : dok. Pribadi 2017)

Sirkulasi eksibisi

Gambar 4.18 Denah Eksibisi Wayang Golek Tegalan (sumber : dok. Pribadi 2017)

(14)

atau pintu keluar jika pengunjung hendak langsung pulang tanpa mengikuti event puncak eksibisi berupa pagelaran wayang golek tegalan adalah nostalgia yang artinya mengingatkan kembali masa-masa lalu yang menyenangkan bagi anak remaja awal yang dimana di jaman modern sulit untuk bisa menemukannya kembali karena salah satunya pengaruh teknologi modern.

Konsep Promosi

Melalui konsep promosi eksibisi kali ini menggunakan tahapan AISAS, yaitu Attention, Interest, Search, Action dan Share. Melalui tahapan tersebut dibagi menjadi 3 tahap topik utama yang salah satunya adalah tahap kognisi yang menyasar pada target sasaran di bagian Attention. Dan tahap Interest dan Search yang memberikan kognisi afeksi pada target sasaran hingga tahap akhir yaitu Action dan Share yang memberikan psikomotorik pada target. Melalui ketiga tahap tersebut, bertujuan untuk mengajak target sasaran untuk mengenal kembali budaya wayang golek tegalan di wilayah mereka itu sendiri.

Konsep Eksibisi dan Acara Pagelaran

Dan eksibisi dilakukan pada masa peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan di tanggal 23 Juli dengan pembukaan eksibisi utama yang dimulai pada jam 14.00 – selesai (untuk menghindari jam kegiatan sekolah anak jadi mengambil jam pulang sekolah). Pengunjung atau target sasaran akan disuguhi pertama kali dengan stan makanan yang terdapat 4 makanan khas Tegal dan 1 stan makanan jadul yang digemari anak-anak. Kemudian memasuki

tahap bagian stan eksibisi, pengunjung akan mendapati maskot “WALEK” yang

(15)

Hingga mereka akan dipertemukan dengan stan pameran karya-karya wayang golek dari dalang kondang Tegal baik dari karya Bupati Enthus Susmono maupun Dalang ki Dairin selaku pelakon acara utama di eksibisi wayang golek tegalan ini. Memasuki acara puncak dalam eksibisi ini, pagelaran wayang golek akan diselenggarakan pada pukul 17.00-19.00 dan dalam acara ini target

sasaran akan diajak untuk mengikuti cerita “Ngangeni Jaman Mbiyen” bersama

dalang Ki Dairin dan teman baru si Walek. Sebelum memasuki wilayah event pagelaran wayang golek, target sasaran akan diminta untuk melewati pintu masuk unik ala Walek dan beberapa pengunjung yang lain diminta untuk meninggalkan pesan-pesan baik kritik saran pada tempat yang ditentukan dan diarahkan menuju pintu luar.

Puncak acara pagelaran yang berlangsung selama 2 jam, usai pagelaran target sasaran akan diarahkan ke pintu luar yang juga sebelum mereka

meninggalkan tempat pagelaran, mereka diminta untuk memberik kritik saran di bagian dinding yang sudah disiapkan. Dan acara 19.30-selesai pagelaran wayang golek resmi dibuka untuk umum. Dan pengunjung akan diperbolehkan mengikuti pagelaran wayang golek yang dimulai pada pukul 21.00-selesai.

Apabila event eksibisi memberikan respon baik dan dianggap berhasil dalam acaranya maka selama setahun sekali event ini akan diadakan dengan tujuan mengajak anak-anak sebagai penerus bangsa untuk mengenal kembali budaya leluhur bangsa yang perlu dikembangkan.

Roadshow

(16)

IV.3. Visualisasi Desain

IV.3.1 Exhibition

Melalui perancangan eksibisi kali ini, media utama eksibisi ini digunakan untuk menyampaikan pengenalan edukasi mengenai budaya wayang golek tegalan. Event eksibisi dengan target untuk anak remaja awal usia 12-15 tahun berlokasikan di alun-alun pusat Kota Tegal secara outdoor dan juga diadakan sebagai peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli.

Denah Visual Eksibisi

Untuk event eksibisi dalam tiap ruang eksibisi utama didesain dengan masing-masing fungsi yang berbeda.

 Entrance Gate

Pintu masuk utama dalam eksibisi wayang golek tegalan, diberi

judul “Ngangeni Tegalan Yuh!” yang bertujuan mengajak pengunjung dan

target sasaran untuk tertarik dengan apa isi dari eksibisi disana.

(17)

 Maskot Eksibisi

Ekspresi maskot dibuat mengikuti sifat anak remaja Tegal yang ceria, nge-sok jawara/pemimpin, songong, tapi juga apa adanya.

Gambar 4.20 Maskot Walek Wayang Golek Tegalan (sumber : dok. Pribadi 2017)

 Desain visual sejarah wayang golek tegalan

Gambar 4.21 Tampilan booth Sejarah WGT (sumber : dok. Pribadi 2017)

(18)

Gambar 4.22 Tampilan booth Perkembangan WGT (sumber : dok. Pribadi 2017)

 Desain visual nilai menarik wayang golek

(19)

Berikut pengaplikasiannya dalam eksibisi wayang golek tegalan.

Gambar 4.24 Tampilan booth pada eksibisi WGT (sumber : dok. Pribadi 2017)

Denah Visual Pendukung

Dalam ruang pendukung dirancang stan makanan yang menyajikan makanan khas Tegal untuk menarik minat khalayak disana agar tidak sekedar melihat lokasi eksibisi yang monoton.

 Stan sate kambing tirus

(20)

 Stan soto tauco

Gambar 4.26 Tampilan ikon sotoco (sumber : dok. Pribadi 2017)

Stan sate kambing tirus khas Tegal, dalam eksibisi ini dirancang dengan

dibuat nama yang unik yaitu “Sate TIYUS” dengan tujuan untuk

menghibur karna diambil dari kombinasi nama warung “tirus”dan kata

“terus” yang diucap dengan alay menjadi “tiyus” dan bagian “Sotoco” diambil dari kombinasi nama Soto Tauco itu sendiri.

Dalam eksibisi bagian stan makanan, pengaplikasian visualnya dalam eksibisi wayang golek tegalan adalah sebagai berikut.

(21)

 Stan teh poci

Gambar 4.28 Tampilan ikon teh boci (sumber : dok. Pribadi 2017)  Stan tahu aci

Gambar 4.29 Tampilan ikon tahu kiyel (sumber : dok. Pribadi 2017)  Stan makanan jadul 90-an

(22)

Gambar 4.31 Tampilan 3d booth 2 (sumber : dok. Pribadi 2017) Denah Ruang Event

Untuk ruang event utama wayang golek tegalan yaitu berupa event pagelaran

wayang dengan tema “Ngangeni Jaman Mbiyen” yang bertujuan untuk

menghibur target sasaran untuk kembali mengingat menariknya jaman dahulu sekaligus menyampaikan pesan-pesan moral yang ada dalam cerita wayang golek untuk kehidupan sehari-hari.

 Entrance Gate

(23)

 Panggung Pagelaran Wayang Golek Tegalan dan Kursi Penonton

Gambar 4.33 Tampilan 3d panggung event pagelaran WGT (sumber : dok. Pribadi 2017)

IV.3.2.Media Pendukung

IV.3.2.1. Poster

Dalam poster attention untuk perancangan eksibisi ini dibuat menyerupai peta map Tegal yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat maupun target sasaran bahwa di kota Tegal bukanlah kota kecil yang tidak memiliki bangunan besar ataupun tempat perbelanjaan dan sekolah tinggi.

Dalam poster attention ini diberi judul “ TEGAL APIKAN” memiliki makna bahwa

kota Tegal juga perlu kita kenali ragamnya baik dalam kuliner, budaya maupun

wisatanya. Tegal apikan artinya “Tegal bagus” seiring dengan waktu perubahan kota Tegal semakin signifikan dan membuat warganya betah dengan kotanya

(24)

kabupaten Tegal, sekaligus pemilik panti Darul Farroh yang bernama Bapak Ki Dairin.

.

Gambar 4.34 Poster Attention (sumber : dok. Pribadi 2017)

(25)

Gambar 4.35 Poster Interest and Search (sumber : dok. Pribadi 2017)

Dalam tahap poster selanjutnya adalah poster Interest and search, konsep

poster disini adalah “Bakal Ana Sing Anyar Keh !” kalau diartikan artinya adalah “ akan ada sesuatu yang baru nih!” . Dan disini memberikan informasi kepada

khalayak tentang adanya ‘sesuatu’ yang baru yang akan dikenalkan kepada

(26)

Gambar 4.36 Poster Interest and Search 2 (sumber : dok. Pribadi 2017)

Untuk kategori poster Interest kognisi selanjutanya adalah mulai memberikan informasi mengenai adanya Roadshow di sekolah unggul terpilih seperti yang ada dalam keterangan gambar diatas. Dan target sasaran akan diminta untuk mengikuti kerja sama dengan pihak panitia bagian roadshow karena tujuan dari adanya roadshow ini adalah untuk mulai mengenalkan budaya wayang golek tegalan kepada mereka.

Dan poster akan dicetak A3 yang disebar sama seperti poster pertama berlangsung pada saat bulan September menuju Oktober.

(27)

Dalam perancangan eksibisi wayang golek tegalan ini bagian promosi salah satunya adalah Roadshow yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober hingga Desember 2017 mendatang. Dan melalui kerja sama dengan pihak sekolah, maka target sasaran akan diminta untuk mengikuti acara ini sehingga mencapai tujuan dari roadshow ini sendiri.

Dengan bekerja sama bersama pihak sekolah , panitia Roadshow akan meminjam fasilitas aula sekolahan yang ada untuk mengajak target sasaran untuk mengikuti kegiatan ini, dan mengambil jam pertama anak sekolah acara roadshow ini dimulai, dengan tujuan kondisi fisik anak remaja awal pada pagi

yang biasanya mereka akan malas dengan istilah ‘masuk pagi langsung belajar’

jadi mereka akan diajak untuk mengikuti roadshow ini yang menghibur bersama panitia roadshow sehingga mereka akan lebih ceria dan bersemangat menyambut pagi hari.

Gambar 4.37 Backdrop Roadshow WGT (sumber : dok. Pribadi 2017) IV.3.2.3. Brosur

(28)
(29)

IV.3.2.4. X-banner

Gambar 4.39X-banner WGT (sumber : dok. Pribadi 2017)

IV.3.2.5. Stiker

(30)

IV.3.2.6. Gantungan Kunci

Gambar 4.41 Gantungan Kunci WALEK (sumber : dok. Pribadi 2017)

IV.3.2.7. Spanduk

Spanduk dalam eksibisi akan diletakkan pada event eksibisi yang akan

(31)

Gambar 4.42 Spanduk event eksibisi WGT (sumber : dok. Pribadi 2017)

IV.3.2.8. Backdrop Panggung Event

Penampilan event puncak eksibisi yang berjudul “ Ngangeni Jaman Mbiyen” ini

dalam panggungnya akan dipasang backdrop seperti pada gambar, untuk memperjelas akan ada acara apa di eksibisi yang akan berlangsung. Dengan ukuran panggung sekitar 6x15m dan area untuk dalang pentas sekiranya 5x5m khusus untuk wilayah dalang bercerita dengan wayang goleknya untuk target sasaran.

Gambar 4.43 Backdrop Event Pagelaran WGT (sumber : dok. Pribadi 2017)

(32)

Sebagai pengenalan pertama untuk maskot wayang golek tegalan, tahap instagram attention bertujuan untuk memberikan rasa penasaran kepada target sasaran.

Gambar 4.44 Instagram attention (sumber : dok. Pribadi 2017)

(33)

Gambar 4.45 Instagram interest (sumber : dok. Pribadi 2017)

Kemudian memberi informasi mengenai tokoh dalang wayang golek secara jelas yang masih memprakarsai karya wayang goleknya selain Bupati Tegal Enthus Susmono. Tak lain adalah Bapak Dairin Anwar, pemilik panti Darul Farroh yang juga membuka sanggar kesenian wayang golek tegalan yang kini telah memiliki banyak kenalan hingga luar kota.

Gambar 4.45 Instagram interest 2 (sumber : dok. Pribadi 2017)

(34)

Gambar 4.47 Instagram interest 3 (sumber : dok. Pribadi 2017)

Memasuki kategori poster action, maka selama proses roadshow

berlangsung , promosi melalui instagram akan diberhentikan terlebih dahulu dan admin hanya akan upload kegiatan-kegiatan roadshow bersama target sasaran di sekolah unggul yang telah ditentukan.

Gambar

Gambar 4.2 Warna Utama
Gambar 4.4 Contoh Typeface Greetings dan Gotham Book
Gambar 4.6 Contoh referensi tokoh Lupit Slentheng khas Kab. Tegal
Gambar 4.8 Referensi Tulisan Aksara Jawa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian adalah: “Adakah hubungan antara koordinasi mata dan tangan dengan kemampuan bermain tenis meja siswa SD negeri 1 Purbasari

Menurut American Diabetes Association (ADA) diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi nilai normal

[r]

Dari hasil analisis bahana hukum dapat disimpulkan bentuk perlindungan hukum bagi pemegang bilyet giro dalam hal penerbitan bilyet giro kosong terdapat

Faktor yang menjadi sumber terjadinya stres kerja pada pekerja rumah tangga usia dewasa awal adalah melakukan lebih dari satu jenis pekerjaan, tidak memiliki jam

Selain sebagai upaya sosialisai dapat di jelaskan lebih jauh untuk menilai keefektifan penyampaian oleh pendidik teman sebaya khususnya dalam pengatahuan dan sikap

Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah gugus maupun ikatan kimia yang terdapat pada hasil pengujian telah sesuai atau tidak, sehingga perlu dilakukan

infrastruktur Cipta Karya yang meliputi sumber pemerintah pusat,. pemerintah daerah, perusahaan daerah, serta dunia usaha