• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak orang dikarenakan waktu yang lebih singkat dibandingkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak orang dikarenakan waktu yang lebih singkat dibandingkan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1Latar Belakang Penelitian

Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri. Secara umum istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara.

Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara, istilah pesawat udara jauh lebih luas pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan helikopter. Pada era saat ini pesawat terbang lebih sering digunakan sebagai alat transportasi massal yang paling banyak diminati oleh banyak orang dikarenakan waktu yang lebih singkat dibandingkan menggunakan tranportasi lain seperti transportasi darat, transportasi laut.

Sepanjang tahun 2014 Indonesia telah banyak mencorekan daftar sejumlah kecelakaan pesawat terbang dengan berbagai kendala seperti bencana alam erupsi gunung hingga kesalahan teknis pada pesawat itu sendiri dan pada penghujung tahun pada 2014 tepatnya pada tanggal 28 Desember 2015 Indonesia kembali digegerkan dengan jatuhnya pesawat Airasia nomor penerbangan QZ 8051 rute Surabaya-Singapura.

Hilang kontak pukul 06.17 WIB setelah lepas landas dari Bandara Djuanda pukul 05.20 WIB, puing-puing dan beberapa jenazah penumpangnya ditemukan di Selat Karimata pada 30 Desember.Pesawat dengan 155 penumpang ini berangkat

(2)

pukul 05.36 WIB dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Changi Singapura.Pesawat yang seharusnya tiba pukul 08.30 waktu setempat ini hilang kontak.

Foto merupakan gambar diam, baik berwarna maupun hitam-putih yang dihasilkan oleh kamera yang merekam suatu objek atau kejadian atau keadaan pada suatu waktu tertentu. Foto juga disebut sebagai seribu kata, atau gambar dengan sejuta arti. Foto dapat mewakili sebuah fakta atau peristiwa, tanpa harus banyak bercerita melalui kata-kata.

Fakta dalam foto mempunyai posisi yang penting bagi sebuah kesaksian. Foto menjadi mata bagi jutaan orang yang tidak tahu atau tidak perduli akan suatu peristiwa terjadi. Sementara, teknik pengambilan foto adalah fotografi. Kata fotografi berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar.1

Dalam Kamus Ilmiah Populer disebutkan bahwa photo adalah potret atau gambar hasil kerja kamera. Sedangkan fotografi adalah pengetahuan teknik/seni pengambilan gambar dengan potret atau kamera. Orang yang melakukan foto disebut fotografer.2

Dibawah pengetahuan seorang pemotret atau fotografer yang ahli, gambar-gambar visual dapat digunakan untuk menggambar-gambarkan perbandingan-perbandingan, untuk menyimpangkan, menegaskan serta merekomendasikan kondisi-kondisi sosial masyarakat. Foto tidak hanya dapat menyajikan fakta-

1Sugiarto, Atok. 2004. Fotografer Serba Bisa Tips dan Trik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Hal 76.

2Pius A. Partanto, M. Dahlan Al-Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, Hal 186.

(3)

fakta, ia juga menunjukan gagasan-gagasan dan emosi. Di samping itu kamera merekam kejadian-kejadian dengan ketepatan yang lebih tinggi daripada yang dapat dilakukan manusia.

Dengan demikian foto jurnalistik adalah salah satu seni atau teknik media visual untuk merekam, mengabadikan dan menceritakan suatu peristiwa. Foto jurnalistik menembus sekat-sekat dalam kehidupan nyata, menunjukan bahwa ada sesuatu yang terlihat, sesuatu yang nyata, yang ingin dibagi kepada pembaca.

Istilah jurnalistik bersumber dari bahasa Belanda, yaitu journalistiek. Pengertian jurnalisitk dalam praktek adalah keterampilan atau kegiatan mengolah bahan berita mulai dari peliputan sampai penyusunan berita yang layak disebarluaskan kepada masyarakat.3

Jurnalistik secara harfiah adalah sebuah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian atau kehidupan sehari-hari (dalam bentuk penerangan, penafsiran, dan pengkajian) secara berkala dengan menggunakan sarana-sarana atau media penerbitan yang ada, seperti majalah, koran, media online dan sebagainya.4

Jurnalistik foto merupakan sebagian dari ilmu jurnalistik (komunikasi). Jurnalistik foto adalah ilmunya, sedangkan foto jurnalistik adalah hasilnya. Foto jurnalistik adalah karya foto biasa tetapi memiliki nilai berita atau pesan yang layak untuk diketahui orang banyak dan disebarluaskan lewat media massa.Selain fotonya, foto jurnalistik juga harus didukung dengan kata-kata yang terangkum dalam kalimat yang disebut dengan teks foto/caption foto, dengan tujuan untuk

3Adiwidjadja, Hari. 2002. Wartawan : Profesional dan Kemandirian. Semarang : Mimbar. Hal 5. 4Tri Buana Said. 1992. Ensiklofedi Indonesia, Edisi Khusus Jilid 3, Jakarta: Cipta Adi Oustaka. Hal 1609.

(4)

menjelaskan gambar dan mengungkapkan pesan atau berita yang akan disampaikan ke publik. Jika tanpa teks foto maka sebuah foto hanyalah gambar yang bisa dilihat tanpa bisa diketahui apa informasi dibaliknya.

Pewarta foto pertama-tama adalah seorang wartawan. Mereka harus memotret langsung di jantung peristiwa yang tengah panas-panasnya, mereka tidak bisa menciptakan suatu foto dengan hanya mengangkat telepon. Mereka adalah mata dunia dan selalu harus bisa melihat dari dekat apa yang terjadi dan melaporkannya.

Menurut Frank P Hoy, menyebutkan ada tiga jenjang yang baik sebagai basis seseorang yang akan memilih berkecimpung menjadi wartawan foto. Pertama, snapshot (pemotretan sekejap), adalah pemotretan yang dilakukan dengan cepat karena melihat suatu momen atau aspek menarik.Pemotretan ini dilaukan dengan spontan dan reflek yang kuat.Jenjang pertama ini masih menyangkut pendekatan yang lebih pribadi.Kedua, fotografi sebagai hobi. Dalam tahapan ini fotografer mulai menekankan faktor eksperimen dalam pemotretannya, tidak hanya sekedar melakukan snapshot saja.

Dalam tahap ini biasanya fotografer mulai tertarik lebih jauh pada hal-hal yang menyangkut fotografi. Tahap berikutnya, art photography (fotografi seni), suatu jenjang yang lebih serius.Berbagai subyek pemotretan dilihat dengan interpretasi yang luas.Ekspresi subyektif terlihat dalam karya-karya pada

(5)

tahapanini. Kejelian, improvisasi, kreasi dan kepekaan terhadap subyek menjadi basis pada jenjang ini.5

Pada sebuah gambar tunggal dapat dikembangkan dalam suatu sikwen, yaitu suatu rangkaian mengenai pokok-pokok kejadian yang disusun secara kronologis atau dikombinasikan dengan foto-foto yang saling berhubungan untuk menciptakan picture story dan photo esay.

Batasan sukses atau tidaknya sebuah foto jurnalistik tergantung pada persiapan yang matang dan kerja keras bukan pada keberuntungan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa foto yang merupakan hasil dari “being in the right place at the right time (berada di tempat dan waktu yang tepat)6

Tetapi seorang jurnalis profesional adalah seorang jurnalis yang melakukan riset terhadap subjek, mampu menentukan peristiwa potensial dan foto seperti apa yan akan mendukungnya (antisipasi). Ini semua sangat penting mengingat suatu moment yang baik hanya berlangsung sekian detik dan mustahil untuk diulang kembali. Etika, Empati, Nurani merupakan hal yang amat penting dan sebuah nilai lebih yang ada dalam diri jurnalis foto.

Peneliti mengambil judul Teknik Foto Jurnalistik Sebagai Media Komunikasi dalam Pemberitaan Jatuhnya Pesawat Air Asia QZ-8501 di Kalimantan Tengah Periode Januari-Maret 2015 pada Situs Berita Liputan6.com. Agar pemahaman serta pembahasan dari pokok-pokok pikiran yang dibahas lebih

5 Hoy, Frank P. 1986. Photojournalism the Visual Approach, Prentice Hall A division of Simon &

Shuster.Inc, Englewood Cliffs. New Jersey.

6Nuryanto. 1996. Jurnalis Foto. Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Hal 10.

(6)

mudah dipahami, oleh karena itu, penulis memberikan batasan-batasan judul, terutama pada kata-kata yang dianggap penting.

Berdasarkan penegasan judul di atas, maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud dari skripsi yang berjudulteknik foto jurnalistik sebagai media komunikasi dalam pemberitaan jatuhnya pesawat air asia QZ-8501 di Kalimantan Tengah periode Januari-Maret 2015 pada situs berita Liputan6.com. Merupakan sebuah penelitian tentang teknik–teknik atau seni pengambilan gambar dari fotografi jurnalistik di media online Liputan6.com dalam menyampaikan suatu pesan kepada pembaca, sehingga fotografi jurnalistik tersebut dapat dijadikan sebagai media komunikasi.

Dengan latar belakang tersebut, penulissangat tertarik untuk meneliti foto yang disajikan di situs Liputan6.com, terutama tentang foto jurnalistik, sehingga fotografi tersebut dapat dijadikan sebagai media komunikasi pembaca. Untuk membatasi pembahasan dalam penelitian ini akan membahas teknik foto jurnalistik dalam pemberitaan di liputan6.com.

1.2Fokus Penelitian

Fokus penelitian menitik beratkan terhadap foto jurnalistik sebagai media komunikasi dalam pemberitaan jatuhnya pesawat air asia QZ-8501 di Kalimantan Tengah periode Januari-Maret 2015 pada situs berita Liputan6.com yang akan dikaji menggunakan observasi teknik wawancara.

(7)

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penegasan judul dan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana foto jurnalistik sebagai media komunikasi dalam pemberitaan jatuhnya pesawat Air Asia QZ-8501 di Kalimantan Tengah periode Januari-Maret 2015 pada situs berita Liputan6.com dalam menyampaikan suatu pesan kepada pembaca, sehingga foto jurnalistik tersebut dapat dijadikan sebagai media komunikasi ?.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini untuk menyelidiki atau mempelajari suatu kejadian dengan pengambilan gambar dari foto jurnalistik di media online liputan6.com dalam menyampaikan suatu pesan kepada pembaca, sehingga fotografi jurnalistik tersebut dapat dijadikan sebagai media komunikasi.

Pada metode studi kasus ini diperlukan banyak informasi guna mendapatkan bahan-bahan yang agak luas dari foto yang diambil saat insiden kecelakaan pesawat Air Asia QZ-8501 di Kalimantan Tengah yang terjadi 28 Desember 2014 silam.

1.5Manfaat Penelitian

Penelitian yang berjudul Foto Jurnalistik Sebagai Media Komunikasi dalam Pemberitaan Jatuhnya Pesawat Air Asia QZ-8501 di Kalimantan Tengah

(8)

Periode Januari-Maret 2015 pada Situs Berita Liputan6.com sebagai mana berikut ini :

a. Manfaat Akademis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah (berupa ide atau saran) bagi para fotografer atau wartawan dan menjadi bahan pertimbangan bagi semua pihak terhadap perkembangan media massa terutama dalam bidang fotografi jurnalistik. b. Manfaat Teiritis

Secara teoritispenelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi bagi pakar dan peneliti khususnya di bidang fotografi jurnalistik sebagai media komunikasi dan untuk mengembangkan teori dan metodologi penelitian yang berkaitan dengan fotografi jurnalistik.

c. Manfaat Sosial

Secara sosial di capai dari masalah yang di teliti adalah mengetahui peran fotografi jurnalistik sebagai media komunikasi, agar bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Referensi

Dokumen terkait

Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya di singkat SKRDLB, adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran

yaitu saat benda asing teraspirasi, batuk-batuk hebat secara tiba-tiba, rasa tercekik, rasa tersumbat di tenggorok, wheezing dan obstruksi nafas, dapat juga disertai

Hasil penelitian uji pengaruh variabel diferensiasi citra terhadap minat masyarakat menjadi muzakki tercermin dalam jawaban responden mengenai item pertanyaan 10,

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Penemuan-penemuan Sprague yang lain tentang listrik sangat bermanfaat terhadap perbaikan jaringan distribusi listrik kita sekarang ini (yang lebih dahulu dilakukan oleh Edison),

Dalam pelaksanaan Program Induksi, pembimbing ditunjuk oleh kepala sekolah/madrasah dengan kriteria memiliki kompetensi sebagai guru profesional; pengalaman mengajar

Ragam hias yang sangat banyak dari suku Melayu Riau biasanya digunakan dalam ukiran dan kerajinan tangan, dalam penulisan ini berkosentrasi pada perancangan dan pengembangan

Sehubungan hal itu perlu dilakukan penelitian ini dengan tujuan mengkaji dosis substitusi azolla dalam pakan komersil sebagai pakan yang memberikan nilai tinggi